Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, terlebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Dalam tulisan ini hendak
diuraikan perihal tentang pengertian warganegara, perbedaannya dengan orang
asing serta penduduk. Kemudian diuraikan perihal kewarganegaraan yang akan
memuat asas kewarganegaraan, warga negara republik indonesia, Harapan yang
paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya
susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul
ini

(KEWARGANEGARAAN) sebagai tambahan dalam menambah referensi

yang telah ada.


DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
I.

LATAR BELAKANG
Secara politis, Madura selama berabad-abad telah menjadi
subordinat daerah kekuasaan yang berpusat di Jawa. Sekitar tahun 9001500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa
timur seperti Kediri, Singosari, dan Majapahit. Di antara tahun 1500 dan
1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada
kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan
Surabaya. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah
itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah
kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC,
kemudian oleh pemerintah Hindia-Belanda. Pada saat pembagian provinsi
pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur
Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa
Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil
daripada pulau Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa. Sejumlah
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep menyambut
baik rencana deklarasi pembentukan provinsi Madura yang dijadwalkan
digelar di Bangkalan 10 November 2015. Sumenep adalah satu di antara
empat kabupaten di pulau Madura.

I.

II.

RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana alasan Madura ingin mendeklarasikan menjadi
Provinsi?
b. Apa saja syarat yang harus dipenuhi agar bisa menjadi provinsi?
TUJUAN
a. Mampu menjelaskan alasan bahwa Madura ingin mendeklarasikan
menjadi Provinsi.
b. Dapat mengerti dan menjelaskan Apa saja syarat yang harus
dipenuhi agar bisa menjadi provinsi

BAB II
PEMBAHASAN
(DPRD) Sumenep menyambut baik rencana deklarasi pembentukan
provinsi Madura yang dijadwalkan digelar di Bangkalan 10 November 2015.
Sumenep adalah satu di antara empat kabupaten di pulau Madura. Darul Hasyim
Fath, seorang anggota DPRD Sumenep, menilai prakarsa deklarasi itu adalah
bagian dari upaya politis memperjuangkan Madura menjadi provinsi sekaligus
berpisah dari Jawa Timur. Undang-undang menjamin pemekaran daerah kalau
memang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Darul

berpendapat, Madura yang dapat memerintah sendiri sebagai provinsi adalah


bagian solusi bagi ketertinggalan pembangunan di pulau garam itu. Sumber daya
alam di Madura cukup melimpah tetapi belum sanggup mengangkat kesejahteraan
rakyatnya.
"Jadi mungkin (usulan pembentukan provinsi Madura) inilah unek-unek
(curahan hati) masyarakat Madura, karena selama ini program pemerintah dinilai
kurang tepat dan belum dapat mengubah sedikit pun tentang apa yang terkandung
di bumi Madura ini," kata Darul kepada wartawan di Sumenep pada Kamis, 5
November 2015. Dia hanya mengingatkan bahwa niat mulia untuk kemajuan dan
kemandirian Madura itu jangan sampai dicederai atau disusupi kepentingan
pribadi maupun kelompok. Dalam beberapa kasus, pemekaran daerah
dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk berkuasa dan melupakan kepentingan
rakyat. Kalau sampai hal itu terjadi, Madura tak akan menjadi lebih baik, tetapi
sebaliknya.
Di sisi lain, katanya, masyarakat setempat harus benar-benar siap jika
Pemerintah Pusat merestui Madura menjadi provinsi, yang berarti pula berpisah
Pemerintah Provinis Jawa Timur. Ini bukan main-main. Jika nantinya Madura
jadi Provinsi Madura, tanpa terkecuali, seluruh lapisan masyarakat Madura wajib
siap menghadapinya, katanya. Dalam kesempatan terpisah, Ketua Laskar Santri
Sumenep Madura, K. Qusairy Nurullah, menengarai kepentingan pribadi
segelintir orang dalam rencana deklarasi pembetukan provinsi Madura itu. Dia

menilai ada segelintir oknum yang berkepentingan, menghembuskan dan


menanamkan mimpi tentang Provinsi Madura yang sejahtera dan maju.
"Sementara, jika dikaji dari segi infrastruktur pembangunan di empat kabupaten di
Madura, menurut kajian Laskar Santri Sumenep, untuk menjadi Provinsi Madura
sangat

belum

siap,"

katanya.

(baca

juga: 10

November,

Madura

Dideklarasikan Jadi Provinsi)


Alasannya, kata Qusairy, empat kabupaten itu masih terlalu bergantung
pada pendapatan asli daerah yang sangat minim. Artinya, pendapat daerah yang
minim, tak akan cukup untuk membiayai pembangunan di daerah-daerah itu. 1
Provinsi Madura diindikasikan akan jadi bancakan (pesta atau perebutan)
kepentingan, ujarnya. (baca juga: Wagub Jatim: Mungkin Saja Madura Jadi
Provinsi Sendiri) Madura menyatakan niatnya untuk menjadi provinsi.
Pembentukan provinsi Madura akan dideklarasikan pada 10 November 2015.
Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (P4M) mengklaim telah
mendapatkan dukungan warga, DPRD kabupaten se-Madura, DPRD Jawa Timur,
dan DPR RI untuk pemisahan Madura dari Provinsi Jawa Timur itu. Deklarasi
direncanakan digelar di Gedung Ratho Ebhu di Bangkalan. Sekretaris Jenderal
P4M, Jimhur Saros, mengakui bahwa deklarasi itu memang seremoni yang lebih
bermakna politis ketimbang legalitas formal. Hal ini dikarenakan pengesahan
pemekaran wilayah atau pembentukan provinsi atau kabupaten/kota adalah
kewenangan Pemerintah Pusat, yang secara teknis menjadi kewenangan
Kementerian Dalam Negeri. Meski tak disebut sejauh mana tahapan-tahapan
legal-formal telah dilalui, Jimhur mengaku optimistis cita-cita Madura menjadi
provinsi segera terwujud. Dia hanya menyebut akan mengajukan uji materi
(judicial review) untuk Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang mengatur. Di antaranya tentang pemekaran daerah.
Jalur lain yang akan ditempuh adalah meminta Hak Inisiatif DPR.

1 http://nasional.news.viva.co.id/news/read/695878-provinsi-madurasolusi-ketertinggalan--berita di akses 14/11/2015 pukul 10.17 WIB.

"Gorontalo saja bisa (menjadi provinsi), tentunya kita (Madura) juga harus
diperjuangkan," kata Jimhur ditemui di Surabaya pada Rabu, 4 Nopember 2015.2

BAB II
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFRTAR PUSTAKA

2 http://nasional.news.viva.co.id/news/read/695522-10-november-madura-dideklarasikan-jadi-provinsi di di akses 14/11/2015 pukul 10:22


WIB.

Anda mungkin juga menyukai