Anda di halaman 1dari 5

Memperkenalkan Wisata Bahari di Provinsi Lampung

Hingga ke-Mancanegara

1. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, Provinsi Lampung berada di bagian selatan
pulau sumatera dengan luas + 35.587 km2 , yang berbatasan langsung dengan
Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu di bagian utara serta
berbatasan dengan Provinsi Banten yang dipisahkan oleh Teluk Sunda di
sebelah selatan. Provinsi Lampung berpenduduk sekitar 7,972 juta jiwa yang
tersebar di 15 kabupaten/kota. Masing-masing kabupaten dan kota tentunya
mempunyai daya tarik tersendiri, misalnya saja daya tarik pariwisata yang
ditawarkan dari kabupaten/kota. Tidak di setiap kabupaten atau kota memiliki
daya pariwisata yang sama.
Wisata yang tersedia di Lampung sangat beragam, contohnya dikota
Bandarlampung terdapat wisata kuliner dan wisata komersil yang dapat
dinikmati langsung oleh wisatawan, sedangkan di Kabupaten Tanggamus
terdapat wisata bahari Teluk Kiluan tempat wisatawan dapat melihat
pertunjukan lumba-lumba secara langsung di lepas pantai teluk Kiluan.
Karena banyak potensi wisata yang dimiliki oleh lampung, hal ini tentu saja
merupakan hadiah tersendiri bagi masyarakat lampung. Apabila wisata ini
terus dikembangkan dengan konsep dan perencanaan yang tepat, maka hal ini
akan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat di sekitar objek wisata
tersebut, dan akan berdampak positif bagi kemajuan serta pembangunan
daerah yang bersangkutan.
Di Lampung sendiri pantai merupakan salah satu destinasi wisata yang
banyak diminati dan hampir dimiliki oleh setiap kabupaten/kota. Oleh karena
itu, wisata bahari menjadi suatu ikon pariwisata di Provinsi Lampung, yang
tentunya harus dikembangkan lebih baik lagi agar produktivitasnya tetap
terjaga dengan baik hingga dapat bersaing dengan wisata bahari seperti yang
ada di Pulau Dewata dan di kemudian hari menjadi salah satu wisata yang
dikenal luas oleh masyarakat lokal maupun mancanegara.
Potensi wisata bahari yang ada di lampung seperti Danau Ranau, Pulau
Pasir, Pulau Kapuk, Pulau Tangkil, Pulau Pahawang, dan masih banyak lagi
tempat wisata yang belum dikelola sehingga belum dikenal oleh masyarakat
luas. Keterbatasan penetahuan dan teknologi dalam mengelola objek
pariwisata bahari menjadi salah satu faktor kurangnya potensi wisata di
lampung.
Oleh karena itu, bagaimanakah cara yang efektif untuk memperkenalan
potensi wisata bahari yang dimiliki Provinsi Lampung ke dunia Internasional?
Dan bagaimanakah cara mengelola wisata ini agar tetap berkelanjutan dan

tidak merusak lingkungan? Semuanya akan dibahas pada karya ilmiah ini
secara efektif dan berkesinambungan.

2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah suatu istilah yang diberikan oleh orang yang
melakukan kunjungan atau perjalanan yang dimanfaatkan sebagai
ajang rekreasi atau hiburan. Pariwisata secara singkat dapat
dirumuskan sebagai kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan
dengan wisatawan (Soekadijo, 2000:2).
Secara lengkapnya pariwisata merupakan suatu kegiatan yang
melayani jasa meliputi transportasi, jasa pelayanan masyarakat
transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal tinggal, makan, minuman
dan jasa lainnya yang berhubungan lainnya dengan wisata seperti
bank, asuransi, keamanan . Dan juga jasa yang menawarkan tempat
istirahat, budaya, petualangan, pengalaman baru dan berbeda yang
pengalaman baru.
Seperti yang kita ketahui bahwa sektor pariwisata di indonesia
merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar yang berkontribusi
bagi pembangunan di indonesia. Menurut Pendit (1994), ada beberapa
jenis pariwisata yang sudah dikenal, antara lain:
1. Wisata Budaya
Wisata budaya adalah wisata yang dasar tujuannya
sebagai wisata untuk memperluas pandangan hidup
wisatawan tentang bagaimana kehidupan masyarakat,
budaya, dan seni yang ada ditempat tersebut.
2. Wisata Kesehatan
Wisata kesehatan adalah wisata yang tujuannya
untuk menukar keadaan sehari-hari dengan keadaan yang
baru yang digunakan sebagai waktu untuk beristirahat
dari segala aktifitas.
3. Wisata Olahraga
Wisata olahraga adalah wisata yang tujuannya untuk
berolahraga atau menjadi bagian dari pesta olahraga di
tempat tertentu.
4. Wisata Industri
Wisata industri adalah wisata yang tujuannya untuk
melakukan penelitian atau sekedar menambah
pengetahuan dibidang industri.
5. Wisata Komersial

Wisata komersial yaitu wisata yang bertujuan


melakukan kunjungan pada wisata yang bersifat komersil
seperi pameran karya seni dan pameran industri.

6. Wisata Bahari
Wisata bahari yaitu wisata yang bertujuan untuk
memanfaatkan keindahan bahari seperti danau, pantai,
dan laut.
7. Wisata cagar alam
Wisata cagar alam yaitu wisata yang biasanya
diadakan oleh biro perjalan wisata untuk mengunjungi
tempat seperti pegunungan dan cagar alam yang
kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.
2.2 Pengertian Wisatawan
Definisi wisatawan menurut Norval (Yoeti, 1995) adalah setiap
orang yang datang dari suatu Negara yang alasannya bukan untuk
menetap atau bekerja di situ secara teratur, dan yang di Negara dimana
ia tinggal untuk sementara itu membalanjakan uang yang
didapatkannya di lain tempat.
Sedangkan menurut Soekadijo (2000), wisatawan adalah
pengunjung di Negara yang dikunjunginya setidak-tidaknya tinggal 24
jam dan yang datang berdasarkan motivasi:
1. Mengisi aktu senggang atau untuk bersenang-senang, berlibur,
untuk alasan kesehatan, studi, keluarga, dan sebagainya.
2. Melakukan perjalanan untuk keperluaan bisnis.
3. Melakukan perjalanan untuk mengunjungi pertemuanpertemuan atau sebagai utusan.
4. Dalam rangka pelayaran pesiar jika ia tinggal kurang dari 24
jam.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia no 9 tentang
kepariwisataan, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1 dan 2
dirumuskan sebagai berikut:
a) Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat
sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
b) Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
Berdasarkan sifat perjalanan, lokasi di mana perjalanan
dilakukan wisatawan dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(Karyono, 1997).
1. Foreign Tourist (Wisatawan asing)
Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang
datang memasuki suatu negara lain yang bukan
merupakan Negara di mana ia biasanya tinggal.
Wisatawan asing disebut juga wisatawan mancanegara
atau disingkat wisman.

2. Domestic Foreign Tourist


Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di
suatu negara karena tugas, dan melakukan perjalanan
wisata di wilayah negara di mana ia tinggal.
3. Domestic Tourist (Wisatawan Nusantara)
Seorang warga negara suatu negara yang melakukan
perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri
tanpa melewati perbatasan negaranya.
4. Indigenous Foreign Tourist
Warga negara suatu negara tertentu, yang karena
tugasnya atau jabatannya berada di luar negeri, pulang
ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di
wilayah negaranya sendiri.
5.

Transit Tourist
Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu
Negara tertentu yang terpaksa singgah pada suatu
pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya sendiri.

6. Business Tourist
Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis
bukan wisata tetapi perjalanan wisata akan dilakukannya
setelah tujuannya yang utama selesai. Jadi perjalanan
wisata merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan primer
yaitu bisnis selesai dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai