A. Pengertian Pajak
B. Ciri - ciri Pajak
B. Sumber-sumber Penerimaan NegaraC. Fungsi Pajak
D. Kebijakan Fiskal
E. Pendekatan Pajak
F. Definisi Hukum Pajak
G. Kedudukan Hukum Pajak
H. Hubungan Hukum Pajak dengan Hukum
I. Hubungan Hukum Pajak dengan Hukum
J. Sistematika Hukum Pajak
K. Perlawanan Terhadap Pajak
A. Sejarah Pemungutan Pajak
PENDAHULUAN
B. Sumber sumber
Penerimaan Negara
Sumber-sumber penerimaan negara dapat dikelompokkan menjadi
beberapa sektor , sebagai berikut :
1. Pajak
Menurut Rochmat Sumitro, pajak adalah peralihan kekayaan dari
pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran
rutin dan surplus-nya digunakan untuk public saving yang
merupakan sumber utama dalam membiayai Public investment.
2. Kekayaan alam
Berdasarkan pasal 33 ayat (3) UUD 1945, Bumi, air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
5. Retribusi
Retribusi adalah pungutan yang dilakukan oleh negara
sehubung dengan penggunaan jasa jasa yang disediakan
negara. Retribusi yang dipungut oleh pemerintah Indonesia
diatur dalam UU No. 19 Th. 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Obejek retibusi terbagi dalam beberapa
hal, sebagai berikut :
a. Jasa umum, yaitu jasa untuk kepentingan dan
pemanfaatan umum.
b. Jasa usaha, yaitu jasa yang menganut prinsip komersil.
c. Perizinan tertentu, yaitu kegiatan pemda dalam rangka
pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasa.
6. Sumbangan
Istilah sumbangan ini mengandung fikiran bahwa biayabiaya yang dilekularkan untuk prestasi pemerintah tertentu
tidak boleh dikeluarkan dari kas umum, karena prestasi itu
tidak ditujukan kepada pendudukan seluruhnya, melainkan
hanya untuk sebagian tertentu saja. Pada sumbangan tidak
ada sifat paksaan melainkan besifat sukarela.
7. Laba dari BUMN
BUMN adalah badan usaha yang sebagian modalnya
merupakan kekayaan negara. Laba yang diperoleh BUMN
adalah pendapatan negara yang dimasukkan daam
anggaran pendapatan negara.
Pajak dan
Hukum Pajak
A. Pengertian Pajak
Definisi Pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., dalam
bukunya dasar-dasar hukum pajak, Pajak adalah iuran rakyat
kepada kas negara berdasarkan UU (yang dapat dipaksakan) dengan
tidak mendapat jasa imbal yang langsung dan dapat ditunjukkan dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Penghasilan negara adalah berasal dari rakyatnya melalui
pungutan pajak, dan/atau jasil dari kekayaan alam yang ada didalam
negara itu (Natural resources).
Pungutan pajak mengurangi pengasilan atau kekayaan individu
tetapi sebaliknya merupakan penghasilan masyarakat yang
kemudan dikembalikan lagi kepada masyarakat, melalui pengeluaran
pengeluaran rutin dan pengeluaran pengeluaran pembangunan
yang akhirnya dikembalikan lagi kepada seluruh masyarakat.
C. Fungsi Pajak
Fungsi pajak antara lain sebagai berikut :
1. Fungsi Finansial (Budgeter)
Yaitu memasukkan uang sebanyak banyaknya ke kas negara dengan tujuan
untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara. Peneriaan sektor pajak
menjadi tulang punggung penerimaan negara dalam APBN. Data
menunjunjukkan bahwa setiap tahun peneriamaan negara dari sektor pajak
terus meningkat. Pemerintah secara konsisten melakukan pembenahan baik
aspek kebijakan maupun aspek sistem dan administratif perpajakan melalui
hal-hal berikut ini :
a. Amandemen UU perpajakan.
b. Modernisasi kantor pajak.
c. Ekstensifikasi dan intensifikasi.
d. Extra effort dalam pemeriksaan dan penagihan pajak
e. Pembangunan data base terintegrasi.
f. Penyediaan layanan melalui pemanfaatan teknologi informasi.
g. Penegakan kode etik pegawai untuk meningkatkan kedisiplinan dan good
governance paratur pajak.
C. Fungsi Pajak
2. Fungsi Mengatur (regulerend)
Yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat baik
dalam bidang ekonomi, sosial, maupun politik dengan tujuan
tertentu. Pajak digunkan untuk mencapai tujuan tertentu dapat
dilihat dalam contoh berikut ini.
a) Pemberian insentif pajak dalam rangka meningkatkan investasi
baik investasi dalam negeri maupun investasi asing.
b) Pengenaan pajak ekspor untuk produk produk tertentu dalam
rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri.
c) Pengenaan bea masuk dan Pajak penjualan atas Barang Mewah
untuk produk produk impor tertentu dalam rangka melindungi
produk dalam negeri.
Disamping kedua fungsi yang sudah disebutkan pajak masih
mempunyai tujuan-tujuan lain seperti untuk redistribusi pendapatan
dan menanggulangi inflasi.
D. Kebijakan Fiskal
Pendapatan pajak merupakan bagian dari kebijakan fiskal yang memiliki
peranan dan pengaruh sangat signifikan dalam pembangunan ekonomi
terutama karena hal berikut ini.
a. Adanya pajak menjadi alat untuk mengekang permintaan masyarakat
terhadap barang konsumsi yang ditimbulkan dari proses pembangunan.
b. Perpajakan berperan sebagai perangsang untuk menabung dan
melakukan investasi.
c. Untuk menstransfer SDM kepada pemerintah agar digunakan lebih
produktif.
d. Perpajakan harus memperbaiki pola investasi dalam perekonomian.
e. Mengurangi jurang perbedaan pendapatan antara si kaya dan si miskin.
f. Perpajakan harus memobilisasikan surplus ekonomi untuk pembangunan
secara berkesinambungan.
E. Pendekatan Pajak
1. Segi Ekonomi, dalam pendekatan ini, pajak akan dinilai dalam
fungsinya
dan
dikaji
dampaknya
terhadap
masyarakat,
penghasilan seseorang, pola konsumsi, harga pokok, permintaan
dan penawaran.
2. Segi Pembangunan, dalam pendekatan ini, pajak akan dinilai
dalam fungsinya dan dikaji dampaknya dalam pembangunan.
Pajak baru mempunyai manfaat bagi pembangunan kalau jumlah
pajak lebih besar dari pengeluaran rutin sehingga terdapat public
saving yang dapat digunakan untuk pembangunan.
3. Segi Penerapan Praktis, dalam pendekatan ini yang diutamakan
adalah penerapannya, siapa yang dikenakan, apa yang dikenakan,
berapa besarnya, bagaimana cara menghitungna, tanpa banyak
menghiraukan segi hukumnya, termasuk kepastian hukumnya.
E. Pendekatan Pajak
4. Segi hukum, dalam pendekatan ini menitikberatkan pada
perikatan (verbintenis), hak dan kewajiban Wajib Pajak,
subjek pajak dalam hubungannya dengan subjek hukum.
Hak penguasa untuk mengenakan pajak. Timbulnya utang
pajak, hapusnya utang pajak, penagihan utang pajak
dengan paksa, sanksi administratif maupun sanki pidana,
penyidikan, pembukuan. Soal keberatan, soal minta
banding, ordonansi kepatutan, daluwarsa.
Hukum
Hukum Publik
Hukum Tata
Negara
Hukum
Administrai
(hukum tata
usaha)
Hukum Pajak
Hukum Pidana