Manfaat CPM
Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan
sebuah proyek
Memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sebuah proyek,
Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang
penting diperhatikan dalam menjaga jadwal
penyelesaian proyek
Dapat dilihat kemungkinan perubahan jalur proses
produksi yang lebih baik atau lebih ekonomis
Dapat dipelajari kemungkinan percepatan dari
salah satu atau beberapa jalur kegiatan
Cara perhitungan
Dalam perhitungan waktu digunakan tiga asumsi dasar
1. Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu
terminal event (finish).
2. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol
3. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS =
ES.
Cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian
terdiri
dari dua tahap, yaitu perhitungan maju (forward computation)
dan perhitungan mundur (backward computation).
1. Hitungan Maju
Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event)
2. Hitungan Mundur
Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat
paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF)
Keterangan:
a = ruang untuk nomor event
b = ruang untuk menunjukkan waktu paling cepat terjadinya event
(E) dan kegiatan (ES) yang merupakan hasil perhitungan maju
c = ruang untuk menunjukkan waktu paling lambat terjadinya
event (L) dan kegiatan yang merupakan hasil perhitungan mundur
Perhitungan Maju
Aturan Pertama
Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru
dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya
(predecessor) telah selesai.
E(1) = 0
Aturan Kedua
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama
dengan waktu mulai paling awal, ditambah dengan
kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
Aturan Ketiga
Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatankegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu
mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama
dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar
dari kegiatan terdahulu
Perhitungan Mundur
Aturan pertama
Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan
waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu
berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan
Aturan Kedua
Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2
kegiatan atau lebih,
maka waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut
sama dengan \
waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan
berikutnya yang terkecil
Perhitungan Maju
Perhitungan Mundur
TS = LS ES atau LF EF
Event B
LS = 3
ES = 3
TS = LS ES
TS = 3 3 = 0
Event C
LS = 8
ES = 8
TS = LS ES
TS = 8 8 = 0
Event D
LS = 16
ES = 8
TS = LS ES
TS = 16 8 = 8
Event E
LS = 18
ES = 18
TS = LS ES
TS = 18 18 =
0
Event F
LS = 31
ES = 31
TS = LS ES
TS = 31 31 =
0
Event H
LS = 39
ES = 39
TS = LS ES
TS = 39 39 =
0
Event G
LS = 37
ES = 31
TS = LS ES
TS = 37 31 =
Event I
LS = 47
ES = 47
TS = LS ES
TS = 47 47 =
0
LS
ES
LF
EF
Slack
18
18
16
18
10
18
18
31
31
31
31
39
39
37
31
39
33
39
47
39
47
47
47
52
52