PENDAHULUAN
tua usia, akan semakin lama seseorang menderita DM, kemungkinan timbulnya
komplikasi semakin besar. Salah satu komplikasi kronik dari DM adalah angiopati
diabetik, akibat terjadinya kerusakan endotel yang mengenai pembuluh darah,
baik pembuluh darah besar (makroangiopati) maupun pembuluh darah kecil
(mikroangiopati). Kualitas pembuluh darah merupakan penentu kualitas hidup
seorang penderita diabetes. Kelainan vaskuler ini bisa mengenai otak, mata,
jantung, ginjal, yang masing-masing insidennya berbeda.3
Endotelium merupakan sel tunggal yang menutupi permukaan internal
pembuluh darah, yang mengatur struktur dan tonus pembuluh darah. Endotelium
sehat menghambat adhesi platelet dan leukosit ke permukaan pembuluh darah dan
mempertahankan keseimbangan profibrinolitik dan aktivitas prothrombotic (Libby
2002). Disfungsi endotel dianggap sebagai kontributor potensial pada patogenesis
penyakit pembuluh darah dalam diabetes mellitus.4 Disfungsi endotel pada
diabetes melitus terjadi melalui dua cara, yaitu peningkatan sintesis endotelin
dan/atau gangguan jalur L-arginin- NO. Pada diabetes melitus, juga akan terjadi
peningkatan advanced glycation end product yang akan menghilangkan aktivitas
NO in vitro maupun in vivo, atau menyebabkan terjadinya peningkatan regulasi
(up-regulation) iNOS dan penurunan regulasi (down-regulation) eNOS.5