Modulpenggunaandanpemeliharaanhidrometer 130516111956 Phpapp01
Modulpenggunaandanpemeliharaanhidrometer 130516111956 Phpapp01
MODUL
PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN ALAT UKUR
Bidang Keahlian Teknik Mesin
Program Keahlian Teknik
Mekanik Otomotif
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah Yang Maha Kuasa,berkat
limpahan rahmat-Nya,saya dapat menyelesaikan modul ini.
Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas,
diperlukan dukungan sistem pendidikan dan pelatihan terstandar yang
selalu yang dikembangakan berdasarkan kebutuhan pasar kerja.Salah
satu komponen penting dalam sistem pendidikan dan pelatihan tersebut
adalah standar kompetensi yang dikembangkan bersama dunia usaha
/industri dan instansi lain dalam bentuk pengembangan dan pembuatan
modul yang berkualitas untuk mendukung kompetensi yang telah
terstandar.
Modul berjudul Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
memberikan pedoman tentang cara menggunakan dan memelihara alat
ukur sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).Kode dan Judul
modul ini telah mengacuh pada Standar Kompetensi Nasional (SKN).
Modul ini dipersiapkan untuk membantu Guru dan peserta didik
pada jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Lembaga
Diklat Bidang Keahlian/Jurusan Otomotif.
Saya mengharapkan modul ini selalu dikaji dan dikembangkan
melalui sumbangsi saran dan koreksi agar dapat menyesuaikan dengan
tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang otomotif
yang terus mengalami perkembangan,sehingga sesuai dengan kebutuhan
dunia industri dan pasar kerja.
Akhirnya semoga modul ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Banyuasin,Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar ..................................................................................................
..
Daftar
Isi
............................................................................................................
Peta Kedudukan
Modul..
Glosarium ....................................................................................................
.........
I.
PENDAHULUAN ..............................................................................
.......
A. Deskripsi
Umum................................................................................
B. Prasyarat....................................................................................
........
C. Petunjuk Penggunaan
Modul............................................................
D. Tujuan Akhir
II.
Penggunaan..................................................................
PEMBELAJARAN ..............................................................................
.......
Kegiatan Belajar :Penggunaan dan pemeliharaan Alat Ukur
A. Pendahuluan..............................................................................
.........................
B. Metrologi....................................................................................
.........................
C. Multitester..................................................................................
.........................
D. Hidrometer.................................................................................
.........................
E. Penguji tune-up Motor
Bakar..............................................................................
F. Penguji
Kondensor
..
G. Ohmmeter
H. Jangka
sorong
I. Mikrometer
J. Dial
gauge
.
K. Cylinder
gauge
L. Kunci
Momen
.
M. Pengukur
Ketebalan
..
N. Plastigage
..
O. Pengukuran
Sudut
..
Tes
Formatif
.
III.
EVALUASI
.............................................................................
........
A. Uji Kompetensi
Teori.........................................................................
B. Uji Kompetensi
Keterampilan............................................................
C. Kreteria Penilaian......................................................................
..
DaftarPustaka................................................................................................
........
Daftar
Ganbar
Indeks
..
GLOSARIUM
Metrologi berasal dari bahasa yunani metron (mengukur) dan logos
(ilmu).Berarti,metrologi adalah ilmu pengukuran yang menyyangkut
semua aspek teoritis dan praktis pengukuran.
End play
Kecocokan suatu poros kekanan atau ke kiri yang diukur pada ujungporos
dengan menggunakan dial indicator.
Backlash
Kecocokan antara gigi dengan gigi pada roda gigi atau rack (batang
bergigi) yang diukur dengan dial indicator.
Big end batang torak
Bagian batang torakyang berhubungan dengan poros engkol.
Dimensi
Ukuran dari suatu komponen/alat/suatu unit tertentu.
Replacement rod
Bagian dari cylinder gage yang dapat diganti-ganti sesuai dengan
kebutuhan (besar kecilnya) diameter silinder.
Trust clearance
Cela samping antara komponen yang dengan komponen lainnya yang
dapat diukur dengan feeler gauge / dial incator.
A. Deskripsi Umum
Modul yang berjudul Penggunaan dan Pemeliharaan
Hidrometer ini disusun berlandaskan kurikulum 2004 dengan
standar Nasional.Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk
kegiatan belajar teori dan praktek .
Pembelajaran teori merupakan landasan dasar yang akan
menunjang keterampilan praktik siswa sehingga setelah siswa
selesai melaksanakan kegiatan pada modul ini ,diharapkan siswa
menguasai pengetahuan ,keterampilan dan sikap kerja dalam
menggunakan dan memelihara Hidrometer yang dilakukan di
bengkel.
B. Prasyarat
Peserta didik pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah
menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram
pencapaian kompetensi.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Rambu-rambu belajar bagi siswa/peserta didik
Untuuj memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam
menggunakan modul ini,maka langkah-langkah yang harus
dilaksanakan ,yaitu:
a. Baca dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang
ada masing-masing kegiatan belajar.Bila ada materi yang
kurang jelas ,peserta didik dapat bertanya kepada Guru yang
mangampu kegiatan belajar.
b. Kerjakan semua tugas teori dan tugas unjuk kerja/praktikk
untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah
dimiliki terhadap materi-materiyang dibahas dalam setia
kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan unjuk kerja /praktek ,perhatikan hal-hal
berikut:
1. Perrhatikanlah petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang
berlaku.
2. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum)dengan
baik.
PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN HIDROMETER
A. Pendahuluan
Dalam kehidupannya,manusia sebagai mahluk cerdas
membutuhkan suatu nilai.Manusia ingin menilai sesuatu untuk
membandingkannya dengan yang lain.Nilai itu bisa saja nilai
sesuatu yang tak berwujud seperti perilaku;misalnya sebuah
kolam,untuk mengetahui volume kolam tersebut kita harus tahu
panjang,lebar dan tinggi kolam tersebut.
B. Metrologi
Teknologi yang semakin lama semakin cangih,memungkinkan
manusia untuk dapat mengerjakan produk yang serumit
apapun.Bukan hanya itu,semakin ketatnya persaingan dipasar
membuat para produsen harus memikirkan bagaimana menekan
biaya produksi agar harga pokok penjualan semakin murah.Salah
satu upaya tersebut ialah memproduksi suatu produk ditempat atau
negara yang terpisah.Agar bagian-bagian dapat dirakit,tentu saja
diantara berbagai tempat produksi itu harus ada ketelitian dan
keseragaman pengukuran.Adanya tuntutan ini membuat
pengukuran berkembang menjadi ilmu tersendiri yang disebut
metrologi.Metrologi adalah ilmu pengetahuan tentang ukuran dan
bobot.Dalam perkembangannya,metrologi bahkan telah mempunyai
cabai yang disebut metrologi dimensi
C.
Multitester
Multitester,biasa disebut juga avometer adalah alat yang berfungsi untuk
menguji atau mengukur tegangan ,arus , dan tahanan litrik serta untuk memeriksa
hubungan kelistrikan suatu komponen.Multitester mempunyai dua jenis yaitu:
1. Multitester analog adalah multitester yang hasil pengukuran ditunjukan oleh
oleh sebuah jarum yang bergerak pada bidang yang diberi skala ukur.
2. Multitester digital adalah multitester yang hasil pengukuran ditunjukan
langsung dengan angka.
Angka selector
2,5
0-2,5
10
0-10
25
0-25
50
0-50
500
0-500
Angka selector
10
0-10
25
0-25
250
0-250
1000
0-1000
C. Hydrometer
Hydrometer digunakan untuk menguji atau mengetahui kapasitas
baterai dengan cara mengukur kandungan asam elektrolitnya.Makin tinggi
asam elektrolit,makin besar kapasitas baterainya.selain itu,hydrometer juga
dapat mengetahui berat jenis elektrolit baterai.berat jenis adalah
perbandingan antara berat satu satuan volume asam dengan berat satu
satuan volume air.Air mempunyai berat jenis 1.jika baterai diisi penuh dengan
air (berat jenis = 1),maka dapat kita ketahui bahwa baterai tidak terisi arus
listrik.
Pada saat kandungan asam larutan elektrolit ditingkatkan, maka berat
jenisnya meningkat dan baterai lebih banyak terisi muatan listrik.
Cacatan penting
Untuk membaca hidrometer, posisikan mata anda sejajar dengan permukaan larutan
Keadaan baterai
Terisi (100% )
Terisi (75% )
Terisi (50%)
Terisi (25% )
Tidak terisi ( kosong )
Petunjuk pengoperasian :
1. Sambungan meter listrik biasanya ke terminal (-) koil pengapian dan
2.
3.
4.
5.
massa.
Putar selector sesuai dengan jenis dan jumlah silinder.
Hihupkan motor bakarnya dan perhatikan pembacaan meter.
Bila diperlukan ,lakukan penyetelan celah platina.
Periksa kembali pembacaan pengukur sudut diam.
Penting:
Lampu pewaktu
Lampu pewaktu (timing light) digunakan untuk memeriksa saat
pengapian,apakah telah sesuai dengan yang dispesifikasikan oleh
pabrik pembuat kendaraan.Lampu menyala hanya selama dipicu oleh
arus listrik yang mengalir melalui busi silinder nomor satu.Saat
pengapian yang tepat terjadi hanya ketika markah garis pada
puli tepat sebaris dengan markah garis utama pada blok
mesin.
E. Penguji kondensor
Kondensor adalah komponen listrik yag dapat menyimpan dan
membuang muatan listrik.Kondensor digunakan untuk meniadakan
Kapasitas kapasitor.
Sesistensi (kebocoran) insulator.
Resistensi seri.
Hubungan singkat (ke massa).
Hubungan singkat internal rangkaian.
pabrik.
6. Putar tombol penguji kearah leakage.
7. Perhatikan pembacaan alat ukur.penunjukan jarum harus berada
diluar garis merah.
8. Putar tombol penguji kea rah series resistance.
9. Perhatikan pembacaan alat ukur.penunjuk garis harus berada
didalam garis merah.
F. Ohmmeter
Ohmmeter digunakan untuk memeriksa pembangkit pulsa (signal
generator) pada distributor pengapian elektronik.
Petunjuk pemakaian :
pulsa.
Periksa pembacaan meter dan bandingkan dengan spesifikasi
pabrik.
G. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius.Dengan skala
nonius, pengukura dapat dilakukan secara lebih tepat (sampai dua
atau tiga angkah dibelakang koma).
H. Micrometer
Mikrometer adalah alat ukur yang memiliki kecermatan lebih tinggi
daripada jangka sorong.Alat ini berfungsi untuk mengukur diameter luar
dan dalam.Alat ini dapat mengukur sampai dengan kecermatan 0,01mm
atau 0,001inchi.setiap micrometer mempunyai batas pengukuran sampai
dengan 25mm,yaitu :
1. Micrometer 0-25mm
2. Micrometer 25-50mm
3. Micrometer 50-75mm
4. Micrometer 75-100mm
5. Micrometer 100-125mm
6. Micrometer 125-150mm
Bagian-bagian mikrometer
I. Dial gauge
Dial gauge adalah alat ukur yang mutlak ada saat kita melakukan proses overhaul, tool ini
sangat penting untuk mendapatkan data-data yang sangat kritikal, seperti: end play, backlash,
bending, protrusion liner, valve sinking, dan sebagainya.
Dial gauge ini adalah tools yang tidak bisa berdiri sendiri, ia harus dipasangkan dengan
suatu alat bantu yang dinamakan: Magnetic Base, sebagai pemegang dial gauge dan berfungsi
mengatur posisi dari dial gauge (tinggi-rendahnya, kemiringannya) pada tempat atau
permukaan benda yang diukur.
pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau disamping, tergantung
pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja.
2. Jarum Pendek
Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila jarum panjang bergerak dari angka nol
sampai dengan angka nol lagi (satu putaran) ,hal ini berarti pergerakan satu ruas dari jarum
pendek adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala dial gauge adalah 0,01 mm).
Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran, maka nilai pergerakan jarum
pendek adalah 1 mm x 10 = 10 mm.
3. Batas Toleransi
Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan kehendak kita, untuk melihat
batas pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan kanan, pada saat proses pengukuran benda
kerja (lihat pada cara penggunaan dial gauge).
J. Kunci Momen
Kunci momen (torque wrench) berfungsi untuk mengencangkan mur atau baut sesuai
dengan ukuran kekencangan tertentu.
Pada kunci momen bagian ujungnya bisa dipasang kunci soket sesuai dengan ukuran mur
atau baut yang akan dikencangkan. Sedangkan pada ujung yang lain (dekat dengan handle
kunci momen) terdapat jarum penunjuk dan angka-angka yang menunjukkan nilai
kekencangan dari mur atau baut yang dikencangkan. Jarum akan bergerak sesuai dengan
kekencangan yang diberikan.
Kunci momen digunakan hanya pada pengerjaan akhir dari pengencangan baut atau mur. Jadi
pada saat awal pengencangan kita menggunakan kunci biasa (kunci ring, kunci soket maupun
kunci pas), setelah dirasa agak kencang baru dikencangkan akhir menggunakan kunci momen
dan kencangkan sesuai dengan nilai kekencangan dari mur atau baut tersebut.
Kunci momen bisa untuk mempermudah dalam menyamakan nilai kekencangan mur atau
baut, sehingga kebengkokan pada suatu bagian karena nilai kekencangan yang berbeda-beda
dapat dihindari.
Geser baji penyetel sepanjang skala sampai indicator segaris dengan nilai
pengencangan yang diinginkan.
2. Pasang kunci yang sesuai dengan ukuran mur yang akan diketatkan pada penggerak
kunci momen.
3. Masukan kunci socket pada mur yang akan dikencangkan.
4. Tempatkan tangan kiri diujung penggerak dan tangan kanan pada tangki kunci
momen.Tarik secara merata dengan tangan kanan sampai terdengar bunyi klik.Untuk
pengetatan yang besar,momen puntirnya,kunci momen harus diatur dalam beberapa
tahapan pengencangan,misalnya,penencangan 8 kg,tahapan pengencangannya 4 kg-6
kg-8 kg.
K. Pengukur ketebalan
Feerler gauge sering disebut juga dengan thickness gauge, karena memang
bentuknya seperti bilah tipis dalam ukuran yang bermacam-macam. Mulai dari
0,05 mm sampai 1 mm. Namun ada juga yang dimulai dari ukuran 0,03 mm dan
0,04 mm.
Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah di antara dua bagian. Feeler
gauge terbuat dari lembaran plat baja dengan berbagai ukuran. Pada saat
akan digunakan feeler gauge harus dalam kondisi bersih, jika tidak akan
mempengaruhi hasil pengukuran.
Contoh penggunaan feeler gauge yaitu pada pengukuran/penyetelan celah
katup. Bila ukuran tidak tersedia maka kita bisa menggabungkan beberapa
bilah feeler. Misalkan kita mau menggunakan feeler dengan ukuran 0,45 mm.
Sedangkan dalam feeler tidak tersedia ukuran tersebut maka kita bisa
menggabungkan dua buah feeler dengan ukuran 0,40 mm dan 0,05 mm.
Tetapi usahakan sedikit mungkin dalam penggabungannya.
Jika angka pada bilah tidak ada kita bisa gunakan micrometer untuk
mengetahui ukuran ketebalan bilah feeler tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Honda Operasional.Pengetahuan alat ukur.Jakarta:PT.Astra
Internasional
Tim Toyota Astra Motor.New Step 1.Jakarta:PT.Toyota Astra Motor
Amien Nugroho .Ensiklopedi Otomotif.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka
Utama