Anda di halaman 1dari 14

BAB III

ANALISIS KATION-ANION
3.1. Tujuan Percobaan
- Menentukan jenis kation pada sampel/garam
- Menentukan jenis anion pada sampel/garam
.2. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan muatan listriknya, senyawa ion dibedakan menjadi ion positif
(kation) dan ion negatif (anion). Kation terjadi apabila atom unsur melepaskan satu atau
lebih elektron, misalnya atom natrium melepaskan satu elektron menjadi ion Na+.
Sedangkan anion terjadi apabila atom unsur menangkap satu atau lebih elektron,
misalnya atom klor menangkap satu elektron menjadi ion Cl-.[18]
Analisis kation memerlukan pendekatan yang sistematis. Umumnya ini
dilakukan dengan dua cara yaitu pemisahan dan identifikasi. [7] Biasanya identifikasi zat
dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga
terjadi perubahan reaksi kimia. Zat yang susunannya telah diketahui dan yang
menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi (reagen).[17]
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam
lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Reagensia
golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum, adalah asam klorida,
hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi kation yang
paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat
dari kation-kation tersebut.
- Golongan I
Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion
golongan ini adalah Pb2+ (timbel), Hg22+ (merkurium (I)), dan Ag+ (perak).
- Golongan II
Kation golongan ini membentuk endapan dengan hidrogen sulfida. Ion-ion golongan
ini adalah Hg2+ (merkurium (II)), Cu2+ (tembaga), Bi3+ (bismut), Cd2+ (kadmium),
As3+ (arsenik (III)), As5+ (arsenik (V)), Sb3+ (stibium (III)), Sb5+ (stibium (V)), Sn2+
(timah (II)), Sn4+ (timah (IV)).
- Golongan III
Kation ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau
amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah Co2+ (kobalt (II)), Ni2+ (nikel (II)), Fe2+
(besi (II)), Fe3+ (besi (III)), Cr3+ (kromium (III)), Al3+ (aluminium), Zn2+ (Zink), dan
Mn2+ (mangan (II)).
- Golongan IV
Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat. Kation-kation
golongan ini adalah: Ca2+ (kalsium), Sr2+ (stronsium), Ba2+ (barium).

18

19

Golongan V
- Kation ini meliputi ion-ion Mg2+ (magnesium), Na+ (natrium), K+ (kalium), NH4+
(amonium).
Ke lima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai
berikut:
- Golongan I
- Pereaksi golongan
: asam klorida encer (2M)
- Reaksi golongan
: endapan putih timbel klorida, PbCl2, merkurium (I)
klorida,
Hg2Cl2, dan perak klorida, AgCl.
Tabel 3.2.1. Tabulasi reaksi-reaksi kation golongan I
Reagen
Pb2+
Hg22+
Ag+
sia
HCl
putih, PbCl2 putih, Hg2Cl2 putih, AgCl
+ NH3
tak ada
hitam, Hg + larut,
perubahan
HgNH2Cl
[Ag(NH3)2]2+
+ air
tak ada
panas
larut
perubahan
tak ada
perubahan
H2S (+ hitam, PbS hitam, Hg + hitam, Ag2S
HCl)
putih,
HgS
larut, Ag+
- + HNO3
PbSO4
putih,
didihkan
Hg2(NO3)2S
NH3,
putih,
- hitam, Hg + HgO . coklat,
sedikit
Pb(OH)2
HgNH2NO3
Ag2O
- tak ada perubahan +
tak ada
larut,
berlebihan
perubahan
[Ag(NH3)2]+
NaOH, putih,
hitam, Hg2O coklat,
sedikit
Pb(OH)2
tak ada
Ag2O
+
larut,
perubahan
tak ada
berlebihan
[Pb(OH)4]2perubahan
KI,
kuning,
hijau, Hg2I2
kuning, AgI
sedikit
PbI2
- abu-abu, Hg +
tak ada
2+
tak ada
[HgI4]
perubahan
berlebihan
perubahan
K2CrO4 kuning,
merah,
merah,
+ NH3
PbCrO4
Hg2CrO4
Ag2CrO4
tak ada
- hitam, Hg +
larut,
perubahan
HgNH2NO3
[Ag(NH3)2]+
- Golongan II
Reagensia golongan
: hidrogen sulfida (gas atau larutan
air jenuh)
-

19

Reaksi golongan : endapan-endapan dengan berbagai warna:


merkurium (II)
sulfida, HgS (hitam); timbel (II) sulfida, PbS (hitam);
tembaga (II) sulfida, CuS (hitam); kadmium sulfida, CdS
(kuning); bismut (III) sulfida, Bi2S3 (coklat); arsenik (III)
sulfida, As2S3 (kuning); arsenik (V) sulfida, As2S5 (kuning);
stibium (III) sulfida, Sb2S3 (jingga); stibium (V) sulfida,
Sb2S5 (jingga); timah (II) sulfida, SnS (coklat); dan timah
(IV) sulfida, SnS2 (kuning).

20

- Kation-kation golongan kedua dibagi menjadi dua sub golongan:


- Sub-golongan tembaga
- Sub-golongan tembaga meliputi: Hg2+ (merkurium (II)), Cu2+ (tembaga), Bi3+
(bismut), Cd2+ (kadmium).
- Sub-golongan arsenik
Sub-golongan arsenik meliputi: As3+ (arsenik (III)), As5+
(arsenik (V)), Sb3+ (stibium (III)), Sb5+ (stibium (V)), Sn2+ (timah (II)), Sn4+ (timah
(IV)).
- Golongan III
Reagensia golongan
: hidrogen sulfida (gas atau larutan
air jenuh) dengan adanya amonia dan amonium klorida, atau
larutan amonium sulfida.
Reaksi golongan : endapan-endapan dengan berbagai warna:
besi (II) sulfida (hitam), alumunium hidroksida (putih),
kromium (III) hidroksida (hijau), nikel sulfida (hitam), kobalt
sulfida (hitam), mangan (II) sulfida (merah jambu), dan zink
sulfida (putih).
- Golongan ini terbagi menjadi dua, yaitu:
- Golongan besi/IIIA
- Golongan ini meliputi: Fe2+ (besi (II)), Fe3+ (besi (III)), Cr3+ (kromium (III)), Al3+
(aluminium).
- Golongan zink/IIIB
Golongan ini meliputi: Co2+ (kobalt (II)), Ni2+ (nikel (II)), Zn2+
(Zink), dan Mn2+ (mangan (II)).
- Golongan IV
Reagensi golongan : larutan amonium karbonat 1M
Reaksi golongan : kation-kation golongan ke empat, tidak
bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida ataupun
amonium sulfida, tetapi amonium karbonat (jika ada amonia
atau ion amonium dalam jumlah yang sedang) membentuk
endapan putih. Endapan-endapan putih yang terbentuk
dengan reagensia golongan adalah: barium karbonat BaCO3,
strontium karbonat SrCO3, dan kalsium karbonat CaCO3.
- Golongan V
Reagensia golongan
: tak ada reagensia umum untuk
kation-kation golongan ini
Reaksi golongan : kation-kation golongan ke lima tidak
bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida, amonium
sulfida atau (jika ada serta garam-garam amonium) dengan
amonium karbonat. Reaksi-reaksi khusus atau uji-uji nyala
dapat dipakai untuk mengidentifikasi ion-ion ini.
Dari kation-kation golongan ini, magnesium memperlihatkan
reaksi-reaksi yang serupa dengan reaksi-reaksi dari kation-kation dalam golongan ke
empat. Namun, magnesium karbonat dengan adanya garam amonium, larut.

20

Magnesium tak akan mengendap bersama kation golongan ke empat. Reaksi ion
amonium sangat serupa

21

dengan reaksi-reaksi ion kalium, karena jari-jari ion dari kedua


ion ini hampir identik.[7]
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada
analisis anion tidak memiliki metode analisis standar yang sistematis seperti analisis
kation. Uji pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika
seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya. Umumnya anion dibagi menjadi
3 golongan, yaitu:
- Golongan sulfat : SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO2-, CO32-, C2O42-, AsO43- Golongan halida : Cl-, Br-, I-, S2- Golongan nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2Beberapa anion menghasilkan asam lemah volatil atau dioksidasi
dengan asam sulfat pekat seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.2.2. Reaksi sampel garam dengan asam sulfat pekat dingin
Pengamata
Reaksi
Anion
n
Bergelemb NaCl + H2SO4
4Cl
ung, tidak berwarna, bau
NaHSO + HCl
menusuk, asap putih pada
udara lembab, lakmus biru
menjadi merah
NaBr + 2H2SO4
Bergelemb
4Br
HBr + NaHSO
ung, berwarna coklat, bau
menusuk, berasap, lakmus biru
2HBr + H2SO4
menjadi merah
Br2 + SO2 + 2H2O
NaI + H2SO4
Bergelemb
I
NaHSO4 + HI
ung, uap ungu jika dipanaskan,
H2SO4 + HI
bau seperti H2S
H2S + 4H2O + 4I2
Bau khas
ZnS + H2SO4
2S
gas H2S
ZnSO4 + H2S
Bergelemb Na2CO3 + H2SO4
2CO3
ung, tidak berwarna, dan tidak
Na2SO4 + H2O
berbau
+ CO2
Bergelemb Na2SO3 + H2SO4
2SO3
ung, tidak berwarna, dan bau
Na2SO4 + H2O + SO2
sengak
Perubahan 2K2Cr2O4 + H2SO4
2CrO4
warna dari kuning menjadi
K2Cr2O7 +
jingga
H2O + K2SO4
-

Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat


pekat dalam keadaan dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari
NO2 yang dihasilkan, dan asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan

21

asam sulfat pekat. Pemisahan dan identifikasi untuk golongan sulfat dapat dilakukan
dengan penambahan pereaksi BaCl2.
Jika larutan sampel diasamkan dengan asam nitrat dan ditambahkan
perak nitrat maka hanya golongan anion halida yang akan mengendap sebagai garam
perak, yaitu: AgCl (putih), AgBr (kuning), AgI (kuning muda), Ag 2S (hitam). Anion
yang tidak menunjukkan uji yang positif untuk kedua golongan di atas kemungkinan
mengandung anion golongan nitrat.[20]

22

Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam


(A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang
diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam, dan (B) proses yang tergantung pada
reaksi-reaksi dalam larutan.
- Kelas A
(i) Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer: karbonat, hidrogen
karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
(ii) Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
- Kelas B
(i) Reaksi pengendapan
Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit,
kromat, dikromat.
(ii)Oksidasi dan reduksi dalam larutan
Manganat, permanganat, kromat, dikromat.[8]
-

Pada umumnya pelarut yang baik mempunyai kriteria sebagai berikut:

Pelarut harus tidak reaktif (inert) terhadap kondisi reaksi.

Pelarut harus dapat melarutkan reaktan dan reagen.

Pelarut harus memiliki titik didih yang tepat.

Pelarut harus mudah dihilangkan pada saat akhir dari reaksi.[19]

.3. Data Pengamatan Fisik


3.3.1.
Sampel garam I
a. Bentuk dan roman zat (organoleptis)
- Bentuk
: serbuk kristal halus
- Warna
: berwarna putih
- Bau
: berbau amonia
- Sifat
: tidak higroskopis
b. Reaksi nyala api
: nyala api berwarna violet
c. Pemanasan kering
: nyala api berwarna hijau
d. Kelarutan dalam air
: larut
Jadi, garamnya adalah NH4Cl
3.3.2.
Sampel garam II
a. Bentuk dan roman zat (organoleptis)
- Bentuk
: serbuk kristal
- Warna
: berwarna putih
- Bau
: tidak berbau
- Sifat
: tidak higroskopis
b. Reaksi nyala api
: nyala api berwarna biru
c. Pemanasan kering
: nyala api berwarna kuning
d. Kelarutan dalam air
: larut
Jadi, garamnya adalah Pb(NO3)2
-

22

23

.4. Data Pengamatan Kimia


A. Tabel 3.4.1. Data Pengamatan kation
.4.
.4.
Perl
No
akuan
.
.4. .4.
Gara
1. m I
- x + H2O
Lar. A
.4.
- Lar. A + NaOH
Lar. B
.4.
.4.
- Lar. B + HCl
Lar. C

.4.
Pengamatan

.4.
.4.
Tidak terjadi
perubahan
.4.
Uap berwarna putih
dan berbau amonia
.4.
.4.
Terdapat kabut putih
.4. .4.
Gara .4.
.4.
2. m II
- x + H2O
Lar. A
Tidak terdapat
.4.
endapan
- Lar. A + HCl(l)
Lar. B .4.
.4.
Terdapat endapan
- Lar. B + HCl(aq)
Lar. C
putih
.4.
.4.
- Lar. C + K2CrO4
Lar.
Terdapat endapan
D
putih
.4.
Terdapat endapan
kuning
.4.
Persamaan reaksi:
- Reaksi identifikasi garam I
- NH4+
+ 2H2O
NH4OH
+
2H+
.4.

(amonium)

NH4+

.4.

+ Cl-

.4.

Pb
.4.

.4.
.4.
.4.
.4.
.4.

(amonium hidroksida)

(hidrogen)

Na+

NH4Cl
(amonium)

Reaksi kation Sampel II


- Pb2+
+ Cl-

NH4OH

.4.
.4.
.4.
.4.
Kemungkinan
kation golongan
V
.4.
Jadi, kationnya
adalah NH4+
.4.
.4.
.4.
.4.
Kemungkinan
kation golongan
I
.4.
.4.
Jadi, kationnya
adalah Pb2+

(amonium) (natrium hidroksida) (amonium hidroksida) (natrium)

NH4+
.4.

(air)

NaOH

.4.
Kesimpulan

(klorida)

PbCl2

(timbel (II))
2+

2-

CrO4

(timbel (II))

(amonium klorida)

(klorida)

(timbel (II) klorida)

PbCrO4
(kromat)

(timbel (II) kromat)

23

.4.
.4.
.4.
.4.
.4.

24

B. Tabel 3.4.2. Data pengamatan anion


C.
D.
Perl
No
akuan
.
G. H.
Gara
1. m I
I.
Rea
ksi Identifikasi:
- x + H2SO4(aq)
Lar. A
J.
- Lar. A + H2SO(l)
Lar.
B
K.
- Lar. B + NH4OH
Lar.
C
L.
M. Reaksi Penegasan:
- Cl + Pb(NO3)2
Lar. D
N.
- Lar. D + H2O
Larut E
O.

E.

F.
Pengamatan

P.
Q.
R.
Tidak terjadi
perubahan
S.
Terdapat gas tidak
berwarna
T.
U.
Terdapat kabut putih
V.
W.
X.
Y.
Terbentuk endapan
putih
Z.
Larut
AK. AL.
Gara AP.
AQ.
2. m II
AM.
Rea AR.
Tidak ada reaksi
ksi Identifikasi:
AS.
- x + H2SO4(aq)
Lar. A
- Lar. A + H2SO(l)
Lar.
Terbentuk gas coklat
B
kemerahan
AN.
Rea AT.
AU.
ksi Penegasan:
Terbentuk cincin
- {NO3 + H2SO4} + FeSO4
coklat
AO.
Lar. C
BC.
Persamaan reaksi
- Reaksi identifikasi garam I
- Cl+ H2SO4(aq)
BD.
(klorida)
(asam sulfat)
- Cl+ H2SO4(l)
HCl
+ HSO42BE.
sulfat)

HCl
BF.

(klorida)

NH4OH
(asam klorida)

Reaksi penegasan garam I


- 2Cl+ Pb(NO3)2
BG.

(klorida)

(asam sulfat)

NH4Cl
PbCl2

AA.
AB.
AC.
AD.
AE.
AF.
Kemungkinan
ClAG.
AH.
AI.
AJ.
Jadi, anionnya
adalah Cl-

AV.
AW.
AX.
AY.
Kemungkinan
NO3AZ.
BA.
BB.
Jadi, anionnya
adalah NO3-

(asam klorida)

(amonium hidroksida)

(timbal (II) nitrat)

Kesimpulan

(hidrogen

H2O
(amonium klorida)

(air)

+ 2NO3
(timbal (II) klorida)

(nitrat)

24

BK.

PbCl2
BH.

H2O

Pb(OH)2

(timbal (II) klorida)

(asam klorida)
Reaksi anion sampel II
BI.
x +
H2SO4
kemerahan
BJ.
{NO3- + H2SO4}
+

+ HCl
(air)

(timbal (II) hidroksida)

Lar. 1, membentuk gas coklat


FeSO4

membentuk cincin coklat

25

.5

.5

Kesimpulan
- Pada sampel I, didapatkan jenis kation golongan V yang berupa NH 4+ dan pada
sampel II didapatkan jenis kation golongan I yang berupa Pb2+.
- Pada sampel I, didapatkan jenis anion yang berupa Cl- dan sampel II
didapatkan jenis anion yang berupa NO3-.
- Pada sampel I, didapatkan jenis garam yang berupa garam NH 4Cl dan sampel
II didapatkan jenis garam yang berupa garam Pb(NO3)2.

Anda mungkin juga menyukai