Anda di halaman 1dari 20

masi

KELOMPOK 6
Fitrah Anggina Pulungan
Yuhana Nopita
Regita Oktaviani
Pintia Caldosan
Richard Aprialdy
Ilham Hidayat

Kabut asap lintas batas akibat kebakaran lahan dan hutan


selama musim kemarau antara Juni hingga Oktober telah
sering menjadi sorotan di kawasan selatan Asia Tenggara
beberapa dekade terakhir ini. Kebakaran yang berlangsung
tiap tahun ini terutama disebabkan oleh pembukaan lahan
dan metode bertani tebas-bakar di Sumatra dan
Kalimantan. Situasi kabut asap ini biasanya menjadi lebih
parah jika bertepatan dengan El Nio, sebuah fenomena
iklim yang selalu menyebabkan kondisi cuaca yang lebih
kering dan lebih lama di kawasan tersebut.

Tahun 1997-98, kira-kira 10 juta hektar hutan Indonesia,


salah satu pusat biodiversity (keanekaragaman hayati)
dunia, musnah dilalap api yang sebagian besar disebabkan
oleh perkebunan kelapa sawit serta pengelolaan hutan dan
lahan di pulau Sumatra dan Kalimantan. Lebih dari 20 juta
orang berada dalam bahaya menghirup polutan
berintensitas pekat yang diketahui menyebabkan gangguan
kesehatan akut dan jangka panjang. Bandara di beberapa
negara ASEAN ditutup karena asap tebal dan total kerugian
ekonomi di seluruh kawasan diperkirakan sekitar US$9
miliar.

Rencana Kerja Indonesia

Sebagai akibat kabut asap yang parah pada peristiwa tahun 2006
yang lalu yang berdampak cukup serius ke Singapura, Brunei,
Indonesia, Malaysia dan bagian selatan Thailand, kelima negara ASEAN
telah mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan kabut asap
lintas batas tersebut seperti pembentukan Koordinasi Pemadaman
Kebakaran Sub-Regional ASEAN untuk Sumatra dan Kalimantan.

Sekalipun dengan upaya ini, kabut asap kawasan masih belum dapat
diatasi. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah besarnya
masalah dan kebutuhan mendesak untuk mengatasi kebakaran lahan
dan hutan di Sumatra dan Kalimantan tidak menyentuh hingga pada
tingkat provinsi dan kabupaten.

Menyadari akan hal ini, Indonesia merumuskan rencana kerja spesifik


untuk mencegah dan mengurangi kebakaran pada tingkat provinsi dan
kabupaten sesuai Rencana Kerja (PoA) Nasional. Indonesia telah
mengidentifikasi 35 kabupaten rawan kebakaran di 8 provinsi yang
perlu mendapat perhatian. PoA Indonesia meminta negara-negara
anggota ASEAN untuk bekerja sama dengan sebuah provinsi atau
kabupaten yang rawan kebakaran untuk meningkatkan kesanggupan
daerah tersebut mengatasi kebakaran lahan dan hutan di sana

Master Plan Jambi

Sebagai tanggapan, Singapura menawarkan kerjasama


dengan Provinsi Jambi dan Kementerian Negara Lingkungan
Hidup (KLH) indonesia untuk mengembangkan sebuah Master
Plan untuk menangani kebakaran lahan dan hutan di
Kabupaten Muaro Jambi. Provinsi Jambi terletak di Sumatra
bagian selatan dan memiliki 2,7 juta penduduk dengan luas
lahan 5,3 juta hektar.

Singapura mengirim satu tim petugas ke Jambi dengan misi


mencari fakta di bulan Januari 2007 untuk mengetahui dan
menilai keadaan lapangan, prosedur peraturan dan
pelaksanaan yang berlaku dari kesanggupan dan program
kerja pencegahan dan pengurangan kebakaran di Jambi.
Pejabat Jambi memberikan briefing kepada Tim Proyek
Singapura tentang penataan institusi, ketersediaan sumber
daya, dll, di Jambi untuk menangani kebakaran lahan dan
hutan. Gubernur jambi pada saat itu, Bapak Zulkifli Nurdin
juga bertemu dengan Tim Singapura untuk menyampaikan
komitmennya terhadap kerjasama antara Jambi dan
Singapura.

Selama rentang waktu 2 tahun, para petugas provinsi Jambi


bekerja erat dengan tim proyek Singapura untuk memastikan
keberhasilan implementasi Program Kerja sesuai dengan Master
Plan. Selain itu, Singapura menyediakan sejumlah S$1 juta untuk
mengimplementasikan Program Kerja yang dipilih sesuai dukungan
teknis nya kepada Indonesia.
Tujuh Program Kerja yang dipilih tersebut adalah sebagai berikut:
1.Lokakarya untuk mengembangkan kapasitas para petugas Jambi
menganalisa dan membaca gambar satelit untuk informasi dan
titik panas
2. Lokakarya sosialisasi mengenai pertanian berkelanjutan dan
praktek tanpa bakar.
3. Pembinaan peta pemanfaatan lahan bagi Kabupaten Muaro
Jambi
4.Pemasangan Sistem Informasi Geografi (Geographical
Information System atau GIS) untuk membantu pemantauan dan
penilaian kebakaran lahan dan hutan serta kabut asap.
5. Membangun stasiun-stasiun pemantauan kualitas udara dan
cuaca termasuk pengembangan Sistem Pengukuran indeks
Kebakaran (Fire Danger Rating System, atau FDRS)
6. Pengulasan kepasitas dan kemampuan menghalang dan
menanggulangi kebakaran di kalangan industri pertanian dan
pihak-pihak terkait di Kabupaten Muaro Jambi.
7. Lokakarya pelatihan kesanggupan pencegahan dan

Jambi dan Singapura telah berhasil mengimplementasikan


ketujuh progam tersebut ke dalam ruang lingkup kerjasama
Indonesia-Singapura. Sementara itu, Singapura juga telah
mengembangkan 2 program kerja baru tambahan
program penanganan lahan gambut berasaskan
pengetahuan dan pelatihan bersama Singapore Delft
Water Alliance (SDWA) dan Peningkatan keahlian budidaya
air tawar di Jambi bersama Singapore Food Industries
(SFI).

KESIMPULAN

Tatkala kerjasama Indonesia-Singapura di provinsi Jambi berjalan


dengan baik, kami tahu bahwa upaya yang dikerahkan bersama
ini di Jambi hanyalah mewakili sebagian kecil dari tantangan
yang jauh lebih besar yang dihadapi Indonesia, karena
kebakaran lahan dan hutan bukanlah hanya persoalan
lingkungan di Indonesia, tapi juga merupakan persoalan ekonomi
dan kesehatan. Pengalaman dan pelajaran yang diperoleh
melalui kerja sama ini akan memungkinkan masyarakat dan
perusahaan perkebunan setempat di provinsi ini menjadi lebih
siap melakukan bagian mereka untuk menghentikan masalah
kebakaran dan kabut asap. Pengalaman-pengalaman yang
diperoleh dalam implementasi Master Plan Jambi dapat ditiru di
provinsi rawan kebakaran lainnya untuk menyongsong ASEAN
bebas kabut.
Ini adalah program kerja penanggulangan asap yang diadakan
pada tahun 2009. Selanjutnya mari kita lihat ke tahun yang
berikutnya.

Pada tahun 2013 banyak diciftakan alat untuk memperoleh informasi


tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data
yang telah diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung
terhadap obyek, daerah, atau gejala yang dikaji tentang posisi titik
pusat kebakaran. Alat yang dimaksud ialah alat pengindera atau sensor.
1. CITRA LANDSAT 8
Satelit Landsat-8 diluncurkan oleh NASA pada tanggal 11 Februari 2013
bertempat di Vandenberg Air Force Base, California. Satelit dengan
resolusi radiometrik 16 bit ini terbang dengan ketinggian 705 km dari
permukaan bumi yang mampu mengorbit bumi setiap 99 menit dan
merekam daerah yang sama setiap 16 hari (resolusi temporal). Landsat
8 memiliki area scan seluas 170 km x 183 km.
2. PIRANTI LUNAK ENVI 4.5
ENVI (The Environment For Visualizing Images) merupakan suatu image
processing system yang revolusioner yang dibuat oleh Research
System, Inc (RSI). ENVI menyediakan data visualisasi yang menyuluruh
dan analisis untuk citra dalam berbagai ukuran dan tipe, semuanya
dalam suatu lingkungan yang mudah dioperasikan dan inovatif untuk
digunakan.
3. SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
SIG ialah suatu sistem yang tersusun dari tahapan input, proses, dan
output dimana dalam pengoprasiaannya menggunakan komputer serta
seluruh datanya memiliki koordinat agar sesuai posisi realita di

Mari kita lihat di tahun 2015


Sumatera dilanda kebakaran hutan dan lahan serta diselimuti kabut
asap. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, merupakan tiga provinsi
terparah. Di Jambi, asap pekat masih menyelimuti wilayah itu. Dari
Satelit Nassa Aqua Terra tercatat ada 923 total titik api, selama lima
hari terakhir. Titik api terbanyak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
190, dan Muaro Jambi 177 titik api. Kualitas udara tak sehat hingga
sekolah diliburkan sejak pekan lalu.(7 september 2015)
Hasil pantauan Indeks Status Pencemaran Udara (ISPU) di Jambi
pekan ini menunjukkan angka 183, kategori tidak sehat. Ini dari
pengecekan mobil pengukur ISPU ditempatkan di Kotabaru, Jambi,
kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Jambi, Rosmeli.

Data KKI Warsi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), tahun ini lebih
parah dibandingkan tiga tahun terakhir. Manajer Komunikasi KKI Warsi
Rudi Syaf menyebutkan, pemerintah lambat mengantisipasi
kebakaran hingga meluas. El-Nino sudah diwanti-wanti BMKG akan
terjadi mulai Juli. Jika antisipasi lebih awal tentu saja kebakaran tidak
separah ini, katanya.

merambat dari Batangahari dan Tebo.

Angka ini terus meningkat 30% sampai akhir pekan ini. Pantauan kita di
lapangan terjadi kebakaran konsesi perusahaan di Batanghari dan Tebo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Arif Munandar


menyebutkan, sudah mulai pemadaman. Sudah water bombing atau
pemadaman dari udara. BNPB juga siap teknik modifikasi cuaca atau
hujan buatan.
Karena Upaya pemadaman kabut asap dilakukan dengan pengeboman air
dan hujan buatan adalah yang paling efektif.
Data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), pada Kamis (27/8), menunjukkan saat ini ada 178 titik api
tersebar di Sumatera.
Sebagian besar berada di Sumatera Selatan dengan 80 titik api, dan
Jambi dengan 69 titik api. Lainnya, ada 10 titik api di Bangka Belitung
dan lima titik api di Riau.
Sementara itu, meski di Riau tak banyak terdapat titik api, namun jarak
pandang di sana cukup pendek.
Data yang diberikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho,
menunjukkan jarak pandang di Pekanbaru tercatat 1 kilometer, Rengat 3
km, Pelalawan 2 km, dan Dumai 4 km.
Penyebabnya, asap yang terutama berasal dari wilayah Jambi terbawa

Dinas Kesehatan (Dinkes) seharusnya melakukan berbagai upayaupaya


antara lain membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) ditingkat Provinsi dan
Kab/Kota. Masing-masing Kabupaten dan kota mendirikan pos dan posko
kesehatan yang berujuan memberikan pengobatan gratis terhadap
masyarakat yang menjadi korban kabut asap.

Dinkes juga terus melakukan koordinasi dengan pihak Kabupaten/Kota


terkait ketersediaan masker dan obat-obatan serta petugas yang
menangani pasien kabut asap. Dinkes kota mendistribusikan masker
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten untuk dibagikan kepada masyarakat
secara langsung.
Dinkes harus juga memberikan himbauan kepada seluruh satuan kerja
untuk membantu mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya
asap.
Tak hanya itu, Dinkes juga setidaknya melibatkan beberapa operator
seluler untuk menyebarkan pesan singkat atau SMS kepada masyarakat
berisi tentang informasi tetang penyebaran asap.
Posko ini akan siap mobile dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada warga. Masyarakat bisa mendapatkan akses info layanan ini di
peskesmas setempat, ataupun langsung ke dinas Kesehatan.
Pos-Pos Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit, itu kan sifatnya statis, jadi
akan lebih baik melibatkan perguruan tinggi dalam melakukan pelayanan

Ternyata presiden Joko Widodo telah menginstruksikan tenaga kesehatan,


puskesmas, dan rumah sakit meningkatkan pelayanan bagi warga yang
terkena dampak kabut asap di Sumatera dan Kalimantan.

"Seluruh RS siaga, puskesmas siaga, kami minta 24 jam untuk membantu


tapi jumlah pasien itu tidak semuanya dirawat," kata Menteri Kesehatan
Nila F Moeloek usai dipanggil Presiden di Istana Negara, Jalan Veteran,
Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Instruksi datang menyusul makin tingginya penderita infeksi saluran


pernapasan akut atau ISPA, khususnya di Riau. Sudah 22.535 warga
menderita ISPA.
Untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan, Menkes sudah
menyediakan masker gratis bagi warga. Jumlah masker akan terus
ditambah dan disebar merata ke semua wilayah yang terdampak kabut
asap.

"Penyediaan masker juga akan ditambah lagi hari ini ke kawasan yang
terkena akbus asap. Besok akan mengirim masker lagi, obat-obatan dan
tenaga medis," ungkap Menkes.

Nila menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan


dinas kesehatan daerah untuk menerjunkan tenaga medis di wilayah
Sumatera dan Kalimantan.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Uts2
    Tugas Uts2
    Dokumen35 halaman
    Tugas Uts2
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • Promkes
    Promkes
    Dokumen16 halaman
    Promkes
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • Kontrasepsi
    Kontrasepsi
    Dokumen17 halaman
    Kontrasepsi
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • Analisis Penduduk
    Analisis Penduduk
    Dokumen11 halaman
    Analisis Penduduk
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • Harga Keseimbangan
    Harga Keseimbangan
    Dokumen13 halaman
    Harga Keseimbangan
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • Komkes Pada TB Paru, Lansia, Ibu Dan Anak
    Komkes Pada TB Paru, Lansia, Ibu Dan Anak
    Dokumen12 halaman
    Komkes Pada TB Paru, Lansia, Ibu Dan Anak
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • Komkes
    Komkes
    Dokumen14 halaman
    Komkes
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • Revisi Persentase Pik
    Revisi Persentase Pik
    Dokumen10 halaman
    Revisi Persentase Pik
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • Harga Keseimbangan
    Harga Keseimbangan
    Dokumen13 halaman
    Harga Keseimbangan
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • Struktur Biaya
    Struktur Biaya
    Dokumen8 halaman
    Struktur Biaya
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    100% (3)
  • Hukmas Restorative Justice
    Hukmas Restorative Justice
    Dokumen15 halaman
    Hukmas Restorative Justice
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    75% (4)
  • STBM
    STBM
    Dokumen12 halaman
    STBM
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    100% (8)
  • Pain Dan Placebo
    Pain Dan Placebo
    Dokumen10 halaman
    Pain Dan Placebo
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • KWN Negara Dan Konstitusi
    KWN Negara Dan Konstitusi
    Dokumen11 halaman
    KWN Negara Dan Konstitusi
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat
  • Pptagamakelompok
    Pptagamakelompok
    Dokumen11 halaman
    Pptagamakelompok
    Ifi Borpul Cimoth-cimoth D'Omoshiroi
    Belum ada peringkat