I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sangat pesat dan modern, akan memberikan dampak yang positif bagi
perusahaan yang bergerak dibidang industri, penjualan maupun jasa. Dengan
keadaan seperti ini, tentu saja tidak menutup kemungkinan perusahaanperusahaan
tersebut
akan
bersaing
ketat
dengan
perusahaan
yang
pemasaran produk yang dilakukan tidak atau kurang tepat maka akan terjadi
penurunan penjualan yang akan memberi dampak penurunan pendapatan
yang diterima oleh perusahaan tersebut.
Stategi pemasaran menjabarkan program pemasaran untuk mencapai
sasaran perusahaan. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan atas
logika
itu
unit
bisnis
diharapkan
bisa
mencapai
sasaran-sasaran
yang sangat ketat. Masalah tersebut di satu sisi merupakan ancaman (threats),
tetapi disisi lain merupakan peluang (opportunity) bisnis baru.
Kondisi tersebut jika diamati dari dimensi bisnis dan aktivitas
pemasaran memiliki pengaruh besar dalam merumuskan kebijakan bisnis
industri otomotif di masa datang. Kebijakan strategi pemasaran merupakan
alternatif. Kajian strategi pemasaran yang sangat penting adalah menganalisis
perilaku konsumen untuk strategy targeting dan positioning nya.
Menurut Phillip Kotler, (1996) agar produk yang dipasarkan dapat
berhasil, maka perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang
meliputi manfaat, mutu atau kualitas dan kepuasan antara kebutuhan dan
keinginan, sehingga perusahaan akan memperoleh target penjualan yang
diingingkan. Sedangkan suatu produk betapapun bermanfaat, tapi jika tidak
dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui
kemanfaatannya. Oleh karena itu perusahaan harus bisa mempengaruhi
konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produk itu. Sedangkan
alat yang digunakan oleh perusahaan untuk memperkenalkan produk dan
mendorong masyarakat untuk melakukan pembelian adalah promosi.
Hal utama yang menjadi dasar perlu adanya pemasaran bagi
perusahaan adalah karena produk yang dihasilkannya tidak bisa mencari
konsumennya sendiri. Oleh karena itu, di setiap koorporat selalu terdapat
bidang khusus yang menangani distribusi produk mereka agar sampai ke
tangan konsumen. Divisi tersebut dinamakan divisi pemasaran, yang di
dalamnya termasuk bagian penjualan.
tetap eksis di pasar otomotif, maka harus tetap konsisten dengan strategi
tersebut. Motivasi pemilikan dan pembelian motor merek didasarkan pada
nilai ekonomis dan kebutuhan yang harus ada sebagai alat transportasi untuk
bekerja, berekreasi dan sebagainya. Semua merek kendaraan roda dua/ motor
berlomba-lomba menciptakan inovasi-inovasi baru model dan desain terus
diuji cobakan dan dikembangkan sesuai selera konsumen. Promosi besarbesaran dilakukan diberbagai media, baik cetak maupun elektronik. Ini
menunjukkan bahwa permintaan pasar motor sangat tinggi. Tingginya
permintaan tersebut tidak hanya disebabkan oleh faktor kebutuhan semata,
akan tetapi juga banyak dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti atribut
produk dan promosi yang dilakukan oleh dealer maupun distributor.
Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang
menyadari bahwa perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi
pembelian. Perusahaan harus dapat memasarkan barang atau jasa yang
diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan
perusahaan lain. Menurut Kotler & Armstrong (2001) kualitas produk
merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi
hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh dengan
pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari
perusahaan yang lain.
Oleh karena itu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka
produk dapat bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki
penjualan pada produk motor yang dijualnya. Hal ini bisa disebabkan karena
strategi pemasaran yang dilakukan kurang tepat. Untuk itu diperlukan strategi
pemasaran yang tepat agar dapat meningkatkan penjualan kendaraan
motornya. Suatu strategi pemasaran harus dibuat dengan memperhatikan
semua lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Strategi pemasaran
sangat spesifik bagi setiap perusahaan. Hal ini disebabkan faktor internal dan
eksternal perusahaan berbeda bagi setiap perusahaan. Berdasarkan uraian
mengenai kondisi di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
sebagai tugas akhir dengan judul Perumusan Strategi Pemasaran Dengan
Mengintegrasikan Analisa SWOT dan AHP Sebagai Upaya Peningkatan
Penjualan Pada CV. Alfa Motor.
B. Rumusan Masalah
CV. Alfa Motor mempunyai suatu masalah dengan terjadinya
penurunan tingkat penjualan. Hal ini bisa disebabkan karena strategi
pemasaran yang digunakan kurang tepat dan belum diketahuinya posisi
perusahaan dari segi pertumbuhan dan pangsa pasar. Untuk itu maka, penulis
membuat rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana pemasaran yang dapat dilakukan CV. Alfa Motor berdasarkan
analisis SWOT untuk meningkatkan penjualannya ?
2. Apakah dengan mengintegrasikan analisis SWOT dan AHP mampu
meningkatkan penjualan pada CV. Alfa Motor ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah di atas yaitu:
1. Mengetahui starategi pemasaran produk yang dilakukan pada CV. Alfa
Motor.
khasanah
kepustakaan
khususnya
di
bidang
perilaku
konsumen.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat
sebagai bahan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi dalam
menerapkan strategi pemasaraan yang efektif.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan yang
penulis dapatkan di bangku kuliah di dalam kondisi praktis yang ada di
masyarakat, terutama dibidang pemasaran tentang faktor bauran
pemasaran terhadap keputusan pembelian.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan landasan utama dalam bisnis dan masyarakat.
Kemampuan untuk mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen dan
mengkombinasikannya dengan kondisi pasar merupakan kegiatan utama bagi
suatu
perusahaan
untuk
dapat
memertahankan
kelangsungan
hidup
10
11
Price
Diskon
Periode Pembayaran
Syarat Kredit
Bauran Pemasaran
Empat P (4P)
Product
Keragaman Produk
Kualitas
Desain
Merek
Kemasan
Ukuran
Pelayanan
Garansi
Imbalan
Promotion
Promosi Penjualan
Tenaga Penjualan
Public Relation
Empat C (4C
12
Untuk :
Product
Costumer Solution
Price
Costumer Cost
Place
Convenience
Promotion
Communication
Gambar 2.1. Hubungan 4P dan 4C
C. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian secara organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar serta penyampaian
kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efesien dibandingkan
pesaing.
Konsep pemasaran dinyatakan dengan cara yang berwarna-warni seperti :
1.
2.
3.
4.
13
14
15
menerapkan
manajemen
sudah
semestinya
16
17
Segmentasi Pasar
1. Mengindentifikasikan variabel segmentasi pasar dan mensegmentasi pasar.
Target Pasar
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen
Market Positioning
Mengindentifikasikan konsep positioning yang memungkinkan bagi masing-masing segmen pasar.
Memilih mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning yang terpilih.
18
19
dan mengatasi ancaman masa kini maupun masa datang. Perumusan strategi
perusahaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
2.
3.
dihadapi.
Adapun dimensi lingkungan mempunyai pengaruh strategis pada
strategi perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran, meliputi
lingkungan berikut ini seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
20
21
konsumen
tertentu
sebagai
sasarannya.Kemudian
mengidentifikasikan
22
sebagian besar pasar potensial tidak menyadari produk itu, harga yang
diminta, perusahaan menghadapi persaingan potensial dan untuk
membangun preferensi merk.
2. Strategi peluncaran lambat (slow skimming), peluncuran produk baru
dengan harga tinggi, sedikit promosi. Strategi ini bila ukuran pasar
terbatas, sebagian besar sadar tentang produk itu, pembeli bersedia
membayar harga tinggi, persaingan potensial belum mengancam.
3. Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration), peluncuran produk dengan
harga rendah, biaya promosi besar, pasar tidak menyadari kehadiran
produk, sebagian pembeli peka terhadap harga, terdapat persaingan
potensial yang kuat, biaya produksi menurun sejalan dengan skala
produksi dan pengalaman.
4. Strategi penetrasi produk lambat (slow-penetration), peluncuran produk
dengan harga rendah, promosi rendah. Strategi ini bila pasar besar,
mempunyai kesadaran yang tinggi tentang harga, dan terdapat beberapa
persaingan potensial.
J. Strategi Pemasaran Tahap Pertumbuhan
Tahap ini ditandai dengan adanya peningkatan penjualan.Konsumen
awal merasa senang dan konsumen berikutnya mulai membeli.Pesaing baru
mulai memasuki pasar, harga bertahan atau sedikit turun, laba meningkat.
Strategi untuk mempertahankannya :
1. Meningkatkan kualitas produk, menambah ciri produk, gaya yang lebih.
2. Menambah model baru dan produk penyerta (berbagai ukuran, rasa) untuk
melindungi produk utama.
3. Memasuki segmen pasar baru.
4. Meningkatkan cakupan dan saluran distribusi.
23
niche
pasar, penurunan
harga.Yamg
mendominasi
adalah
perusahaan kuat.
Konsentrasi sumber daya mereka ada pada produk yang lebih
menguntungkan dan pada produk baru.
Strategi untuk bertahan :
1. Modifikasi pasar, dengan konsep menarik perhatian orang yang bukan
pemakai.
2. Memasuki segmen baru. Contoh, tadinya sukses untuk segmen bayi,
sekarang ke segmen dewasa.
3. Memenangkan pelanggan pesaing, misal : Pepsi cola terus menggoda
pelanggan Coca-cola dengan cita rasa dan promo next generation.
4. Modifikasi bauran pasar, yaitu dengan diskon harga, distribusi, iklan,
penjualan personil, dan pelayanan.
24
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
25
26
untuk
27
yang
paling
riskan
adalah
tahapan
pengenalan
28
kekurangan dana yang disebabkan karena laba tidak cukup menutupi biaya
yang telah dikeluarkan.
5. Faktor Eksternal dan Internal dalam Perspektif SWOT
Untuk menganalisa lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor
eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu :
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and
threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisikondisi yang terjadi diluar perusahan yang mempengaruhi dalam
pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan
industri (industry environment) dan lingkungan bisnis makro (macro
environment), ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan
sosial budaya.
b. Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and
weaknesses (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi
yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi
terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan.
Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional :
pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan
pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan
(corporate culture).
6. Model Analisis SWOT
Dalam rangka menciptakan suatu analisis SWOT yang baik dan
tepat maka perlu kiranya dibuat suatu model analisis SWOT yang
representative. Penafsiran representative disini adalah bagaimana suatu
29
kasus yang akan dikaji dilihat berdasarkan ruang lingkup dari aktivitas
kegiatan, atau dengan kata lain kita melakukan penyesuaian analisa
berdasarkan kondisi yang ada. Misalnya untuk perusahaan manufaktur dan
perbankan, tentu ini dua bentuk analisa yang berbeda dan mempengaruhi
terjadinya perubahan bentuk model analisa yang akan diterapkan.
Untuk menyusun suatu formula SWOT yang representative adalah dengan
menempatkan tahapan tahapan sebagai berikut :
a. Menyusun dan Menentukan Faktor-faktor Strategis Eksternal dan
Internal suatu Perusahaan.
Menyusun dan menghitung nilai bobot, rating, dan skor untuk tabel
eksternal dan internal dibuat dengan teknik skala sebagai berikut:
1. Bobot nilai
1,00 = sangat penting
0,75 = penting
0,50 = standar
0,25 = tidak penting
0,10 = sangat tidak penting
2. Rating nilai
5 = sangat baik
4 = baik
3 = netral (standar)
2 = tidak baik
1 = sangat tidak baik
3. Skor nilai
Untuk skor nilai dihitung dengan mempergunakan formula sebagai
berikut,
SN = BN X RN
Keterangan :
SN = Skor nilai
BN = Bobot Nilai
30
RN = Rating Nilai
b. Menganalisis dan Menentukan Keputusan Strategis dengan
Pendekatan Matrik SWOT
Pada tahap ini selanjutnya dilakukan analisis dan penentuan
keputusan dengan menempatkan pendekatan matrik SWOT. Dimana
setiap hubungan tersebut diberikan solusi strategi yang harus dilakukan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar dibawah ini.
Tabel 2.1. Format Menganalisis dan Menentukan Keputusan Strategis dengan
Pendekatan Matrik SWOT
Opportunities (O)
(Peluang)
Weaknesses (W)
(Ancaman)
Strengths (S)
(Kekuatan)
Strategi untuk
SO
Strategi untuk
ST
Threats (T)
(Kelemahan)
Strategi untuk
WO
Strategi untuk
WT
31
3. (Kekuatan,
Ancaman
atau
S,T)
artinya
perusahaan
bisa
32
Landasan Aksiomatik
AHP memiliki landasan aksiomatik yang terdiri dari :
a. Resiprocal Comparison, yang mengandung arti bahwa matriks
perbandingan berpasangan yang terbentuk harus bersifat berkebalikan.
Misalnya, jika A adalah k kali lebih penting dari pada B maka B adalah
1/k kali lebih penting dari A.
b. Homogenity, yaitu mengandung arti kesamaan dalam melakukan
perbandingan. Misalnya, tidak dimungkinkan membandingkan jeruk
dengan bola tenis dalam hal rasa, akan tetapi lebihr elevan
jika
33
Tingkat kedua
: Kriteria - kriteria
Tingkat ketiga
: Alternatif-alternatif
34
dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat
yang di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari penggunaan metode
AHP. Penilaian ini dapat disajikan dalam bentuk matriks yang disebut
matriks pairwise comparisonya itu matriks perbandingan berpasangan
yang memuat tingkat preferensi beberapa alternatif untuk kriteria.
Skala preferensi dengan skala 1 menunjukan tingkat paling rendah
sampai dengan skala 9 tingkatan paling tinggi. Untuk skala
perbandingan berpasangan disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 2.2. Skala Perbandingan Berpasangan
Intensitas Kepentingan
Definisi
2,4,6,8
Reciprocal
35
1
3
36
prioritas
dilakukan
dengan
menyusun
37
A1
A2
An
A1
a11
a12
a1n
A2
a21
a12
a2n
An
an1
an2
Amn
w1
w2 =
38
Berdasarkan
matriks
perbandingan
berpasangan
maka
dilakukan
39
40
41
42
43
44
RI
0,000
0,000
0,580
0,900
1,120
1,240
1,320
1,410
10
11
12
13
14
15
RI
1,450
1,490
1,510
1,480
1,560
1,570
1,590
kemampuan mensuplai
45
46
47
48
:5
b. Setuju
:4
c. Ragu-ragu
:3
d. Tidak setuju
:2
langsung
dengan
pihak-pihak
yang
berhubungan
dengan
49
D. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif, merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil
interview langsung pada kepala cabang pada CV. Alfa Motor dan
Konsumen.
2. Data kualitatif, berupa konsep dan teori yang dikemukakan oleh penulis
dengan melihat literatur-literatur yang terdapat di internet, buku, jurnal
ilmiah, serta skripsi dan tesis hasil penelitian terdahulu.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam suatu kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang
bersifat sosial, perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan
sampel. Sampel yang diambil harus representatif artinya dapat mewakili
keseluruhan dari populasi. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian
yang terdiri dari manusia dan benda ataupun peristiwa sebagai sumber data
yang mewakili karakteristik tertentu dalam penelitian (Sugiyono, 2002).
Populasi juga dikatakan adalah keseluruhan wilayah individu, obyek,
gejala atau peristiwa untuk suatu generalisasi atau suatu kesimpulan yang
dikenakan (Hadi, 2004). Dalam penelitian ini populasinya adalah
keseluruhan konsumen yang melakukan pembelian dan perawatan motor di
CV Alfa Motor selama penelitian berlangsung.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, Arikunto
(2002). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen
50
n=
N
1+ Ne
Keterangan :
n = Besar sampel dalam penelitian.
N= Besar populasi dalam penelitian.
e= Nilai kritis yang diinginkan (1%)
Maka :
66
n = 1+66 (0.01)
66
= 1+0,66
66
1,66
= 39, 759
= 40 responden
Menurut Roscoe yang dikutip oleh Sugiyono (2005:12) bahwa
ukuran tentang sampel harus berkisar antara 30 sampai 500 orang. Dengan
51
2.
Analisis AHP
Langkah-langkah dan prosedur dalam menyelesaikan persoalan
dengan menggunakanmetode AHP adalah sebagai berikut:
a. Mendefinisikan permasalahan dan menentukan tujuan.
Masalah yang dihadapi pada CV. Alfa Motor.
b. Membuat hirarki.
52
subtujuan-subtujuan,
kriteria
dankemungkinan
dengan
menilai
tingkat
kepentingan
suatu
elemen
A1
A2
An
53
hirarki.
Proses
iniakan
menghasilkan
bobot
atau
yang
diharapkan
mengoptimalkan penjualannya.
bisa
digunakan
perusahaan
untuk
Identifikasi Masalah
54
55
Penurunan Penjualan
Analisis Pemasaran
Analisis AHP
Analisis SWOT
56
No
Kegiatan
Pencarian judul
Studi pendahuluan
2
3
4
5
6
Pembuatan proposal
Penelitian
Seminar
Ujian akhir
Keterangan :
I
: Desember 2013
II
: Januari 2014
III
: Februari 2014
IV
: September Oktober 2014
V
: Januari 2014
VI
: Pebruari 2014
Bulan
I
II
III