Anda di halaman 1dari 27

FUNGSI PFISTER UNTUK PENGUKURAN DAN

PENGUMPANAN FINE COAL SEBAGAI BAHAN


BAKAR PADA KILN
4.1. Tinjauan Umum
PFISTER merupakan alat untuk menimbang dan mengontrol material yang
akan diumpankan ke dalam kiln burner. Pfister dibangun oleh beberapa sensor untuk
membantu proses pengukuran, serta didukung oleh blower yang berfungsi untuk
membantu mengumpan material ke kiln burner.
Pada proses pembakaran di kiln burner diperlukan batu bara yang telah
dihaluskan sebagai bahan bakar. Batu bara ini sebelumnya telah dihaluskan terlebih
dahulu di coal mill sacara kontinu dengan jumlah yang terukur dan tercatat sebelum
dimasukkan ke dalam kiln burner untuk bahan bakar proses pembakaran. Setelah
Raw Coal ( batu bara ) digiling dalam coal mill, akan menghasilkan fine coal ,
selanjutnya fine coal akan dimasukkan ke dalam bin dan diteruskan ke hopper.
Hopper adalah tempat penyimpanan fine coal yang berkapasitas 60 ton . Dari
hopper, fine coal akan diteruskan ke dalam prehopper , dan ke dalam rotor scale
melalui inlet Pfister. Fine coal ini nantinya akan mengisi segmen-segmen rotor yang
berputar dengan kecepatan tertentu.
Setelah melewati inlet Pfister , fine coal akan memasuki daerah penimbangan
( weighing section ) material. Di sini fine coal akan masuk ke dalam segmen
segmen rotor scale dan selanjutnya ditimbang dengan menggunakan sensor Load
Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


-1-

Cell. Fine coal yang telah ditimbang dialirkan dengan udara bertekanan tinggi dari
arah bawah ke arah atas untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam Kiln Burner ( untuk
pembakaran ) . Udara bertekanan tinggi ini dihasilkan oleh Rotary Blower
(Pneumatical Feeding).
Banyaknya material fine coal yang diumpankan setiap saat dinyatakan dalam
satuan berat / waktu ( ton / hour ). Fine coal yang diumpankan ke dalam Pfister
akan dimonitor oleh sensor load cell dan tachometer. Sinyal yang dikeluarkan oleh
sensor tachometer sebanding dengan jumlah putaran rotary scale per satuan waktu
(Hz). Sedangkan sinyal yang dikeluarkan load cell sebanding dengan berat fine coal
yang ditimbang.

4.2. Prinsip Kerja PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


Material fine coal didalam hopper diekstrak ke prehopper , diantara hopper
dan prehopper terdapat rotary valve yang berfungsi sebagai saluran untuk membuka
dan menutup keluaran material dari hopper. Jika prehopper telah penuh dengan
material sampai batas level tertentu, maka rotary valve akan menutup untuk
menghindari material fine coal melimpah keluar prehopper.
Material fine coal dari prehopper akan diekstrak kembali ke Pfister melalui
rotary valve rotor weigh feeder . Material ini akan masuk melalui inlet Pfister dan
diteruskan ke weighing section ( daerah penimbangan pada Pfister ). Selanjutnya
material akan masuk ke pneumatic delivery line dan ditembakkan ke kiln burner

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


-2-

untuk proses pembakaran. Udara bertekanan yang digunakan untuk menembakkan


material ke kiln burner dihasilkan oleh blower. Udara bertekanan ini akan mengalir
melalui 3 jalur air lines pada Pfister . Kecepatan aliran udara berada antara 18 40
m/s untuk menjamin material dapat didischarge dari rotory scale.

Gambar 4.1. Pfister

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


-3-

Material yang masuk ke inlet Pfister akan diteruskan ke daerah penimbangan


( weighing section ) .Di dalam daerah penimbangan terdapat rotary scale yang
mempunyai segmen segmen sebagai tempat masuknya material dalam proses
penimbangan . Segmen segmen ini nantinya akan diisi oleh material fine coal yang
diekstrak dari prehopper. Rotary scale

berputar dengan kecepatan tertentu.

Kecepatan putar pada rotary scale ditentukan oleh speed (kecepatan) motor yang
terletak di bawah rotary scale .
Pengontrolan kecepatan putar motor tergantung pada berat material yang ada
di daerah penimbangan ( weighing section) pada rotary scale. Jika material yang
mengisi segmen (secara keseluruhan segemen) pada rotary scale telah telah mencapai
batas yang telah ditentukan sebagai input pada Pfister (set point), maka kecepatan
putar motor akan melambat ( jumlah rpm berkurang ). Sebaliknya jika berat material
yang mengisi segmen pada rotary scale belum memenuhi set point, maka putaran
motor akan semakin cepat (rpm meningkat) sampai batas set point terpenuhi. Setelah
set point terpenuhi kecepatan putar motor akan disesuaikan untuk menjaga set point
selalu terpenuhi.
Berat material dalam daerah penimbangan (weighing section) pada rotary
scale diukur oleh sensor load cell yang terletak pada bagian frame atas pada Pfister.
Sinyal yang dikeluarkan oleh sensor load cell akan sebanding dengan berat material
pada daerah penimbangan (weighing section) . Sinyal yang dikeluarkan load cell
dikirim ke PLC MSR 1A untuk dilakukan pembacaan hasil pengukuran dan

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


-4-

melakukan proses pengontrolan. Berat material yang terbaca oleh PLC MSR 1A akan
dibandingkan dengan set poin yang dimasukkan oleh operator. PLC MSR 1A akan
mengirim sinyal kontrol ke motor untuk mengatur kecepatan putar motor berdasarkan
hasil perbandingan antara berat yang terbaca oleh load cell dengan input set point
yang diinginkan .

Gambar 4.2. Prinsip Kerja Pfister


Material fine coal yang ditembakkan ke dalam kiln burner dari Pfister sangat
diupayakan mempunyai laju keluaran yang konstan ( feed rate constan ). Hal ini

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


-5-

bertujuan untuk menjaga kelancaran proses pembakaran sehingga kegiatan produksi


pabrik berjalan dengan baik.
Untuk mendapatkan nilai feed rate yang konstan pada Pfister, maka rotating
speed (kecepatan motor yang memutar rotary scal ) akan dibuat berbanding terbalik
dengan berat ( weight ) material dalam rotary scale.
Dalam perhitungan produksi :
Rotary speed ~ feed rate / weight
Feed rate = konstan
Untuk mendapatkan nilai feed rate yang diinginkan, digunakan rumus :
X = ( BB /1.08 ) x ( TA / 60 )
Dimana :
X

= feed rate ( t/h )

1.08 = konstanta Igp


TA = speed motor (Hz)
BB

= momentary load %

4.2.1. Instrumentasi pada PFISTER


1. Slide Gate
Slide gate berfungsi untuk memblokir material yang turun dari bin bila
terjadi ganguan, pemblokiran ini bertujuan untuk melakukan kalibrasi sistem
pada rotor scale. Slide gate bekerja secara pneumatic. Untuk membuka dan

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


-6-

menutup (open / close ) slide gate membutuhkan udara bertekanan minimum


6 bar yang berasal dari compressor.
2. Rotary Valve
Rotary valve berfungsi untuk mengatur dan menjaga jumlah material
yang turun melalui pengontrolan dari MSR 1A . Rotary valve berperan seperti
gerbang yang dapat membuka dan menutup . Rotary valve dipasang pada dua
tempat terdapat. Pemasangan rotary valve terdapat pada keluaran material dari
hopper ke prehopper dan pada bagian keluaran material dari prehopper ke
Pfister. Keduanya mempunyai fungsi yang sama , rotary valve akan menutup
jika material yang masuk ke prehopper telah sampai pada batas level tertentu.
Jadi untuk menghindari material keluar melebihi kapasitas prehopper, rotary
valve menutup.
Rotary valve digerakkan oleh motor AC yang putarannya dapat diatur
dengan sebuah frequency converter. Putaran motor akan disesuaikan dengan
level material pada prehopper.
3. Pre-Hopper
Pre hopper merupakan tempat penyimpanan fine coal.. Pre hopper
berkapasitas 2 ton fine coal. Pre hopper ini ditopang oleh 4 buah load cell
yang ditempatkan di bawah frame dari rotor scale. Conikal part terbuat dari
stainless steel plate dengan tebal 6 mm dan top cover dari bahan mild steel.
Pre hopper dibuat di workshop PTSP.

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


-7-

Pre hopper dilengkapi dengan instrumentasi :

Load Cell

sensor

untuk

mengetahui berat dari pre hopper

Nivotester

Aeration Sistem

: sensor level maximum

4. Rotor Scale
Rotor scale yang digunkan pada Pfister adalah tipe DRW 1.2
Max. Feed rate

: 16 t/ h

Operating feed rate

: 13.5 t/h

Akurasi

: 0.5 t/h

Konstruksi dari Rotor Scale :

Casing
Casing terdiri dari bagian atas dan bagian bawah. Casing bertujuan
agar material yang sedang ditimbang tidak keluar.

Saluran peniup
Saluran peniup berfungsi

sebagai saluran udara bertekanan yang

dihasilkan oleh blower . Udara bertekanan ini berfungsi untuk


mengangkut fine coal yang telah ditimbang ke burner.

Motor DC
Berfungsi sebagai pemutar rotor

Tacho digital

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


-8-

Tachometer digunakan sebagai pengukur kecepatan putar rotor.


Frekuensi pulsa yang dihasilkan sebanding dengan frekuensi putar
rotor.

Load Cell
Load cell digunakan untuk penimbangan fine coal di daerah
penimbangan. Sinyal yang dihasilkan sebanding dengan berat fine
coal.

Gambar 4.3. Data Load Cell


5. Rotary Blower
Rotary blower digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan yang
akan membawa fine coal dari rotor scale ke burner.
Rotary blower yang direkomendasikan untuk Pfister :

Air volume

: 3000m3/h alternatif

3500m3/h

Air pressure

: 0,65 bar

0,55 bar

Diameter transport line : DN 175

Maizul Fairuzi
98824/09

alternatif

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


-9-

Inner diameter

: 182,9 mm

6. Nivo Pilot
Nivo pilot berfungsi untuk menyatakan jika pre hopper telah penuh.
7. Load Cell
Load cell merupakan sensor yang digunakan untuk menentukan berat
pada Pfister.penimbang beban dari Pfister secara keseluruhan sehingg zero
point dapat ditentukan.
8. Primary Air Fan
Berfungsi untuk mensuplai udara untuk kebutuhan pembakaran di kiln
dan membantu transport coal firing pada burner pipe.

4.2.2. Sistem Mekanik PFISTER


Rotor terpasang secara horizontal dalam housingnya. Bagian sebelah dalam
dari rotor berbentuk segmen segmen (chamber rotary scale), material fine coal
yang masuk ke Pfister dialirkan ke segmen rotary scale dalam satu jalur untuk
mencegah perpindahan material dalam rotor .Selama pengisaian material ke dalam
segmen rotary scale , motor di bawah outlet bin material secara terus menurus
berputar. Di dalam sistem Pfister, rotary scale digantung secara horizontal pada
pivoting bearing. Pada pivoting bearing dipasang weighing axis A- A yang melewati
fleksibel joints. Frame dipasang melewati weighing axix A-A dan fleksibel joint. Pada

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 10 -

frame dipasang load cell untuk mengukur berat material dalam daearah penimbangan
Pfister ( weighing section ).
Housing rotor terdiri dari housing atas dan housing bawah , kedua housing ini
dihubungkan dengan screw. Diantara housing rotor diletakkkan sealing plate,
sehingga material tidak keluar dari rotor. Pada bagian atas inlet housing terdapat
flange coupling dengan sebuah kompensator yang menghubungkan antara Pfister
dengan prehopper. Tujuan pemberian kompensator diantara Pfister ( pada bagian
inlet ) dengan prehopper adalah agar berat prehopper dan berat
( karena kedua peralatan ini

material didalamnya

terhubung ) tidak memberi pengaruh yang besar

terhadap Pfister karena telah diredam oleh kompensator sebelumnya.

Gambar 4.4. Prinsip Mekanik PFISTER

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 11 -

Udara bertekanan yang digunakan untuk menembakkan material fine coal ke


kiln burner berasal dari blower. Udara bertekanan ini akan masuk melalui saluran air
suplay pada Pfister dan diteruskan ke saluran pneumatic delivery line dan masuk ke
3 saluran air lines .
Pada bagian bawah base frame dari Pfister dipasang 4 buah load cell yang
berfungsi untuk mengatahui berat mekanikal peralatan dan berat material secara
keseluruhan.

4.2.3. Kontruksi Rotor WeighFeeder


Kontruksi dari Rotor Weighfeeder DRW 1.2 dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.5. Kontruksi Rotor Weighfeeder DRW 1.2


Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 12 -

Gambar 4.6. Rotary Scale

Gambar 4.7. SensorKecepatan ( Digital Tachometer )

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 13 -

4.3. Pengontrolan PFISTER


Pengontrolan sistem Pfister dapat dilakukan dengan 2 cara :
1.

Pengontrolan Pfister dilakukan dari CCR (Central Control Room)

2.

Pengontrolan Pfister dilakukan secara langsung dari RPC PLC MSR 1A


dengan pengesetan langsung pada lokasi peralatan Pfister diletakkan.

4.3.1. Skema Pengontrolan Pfister dari CCR (Central Control Room)

Gambar 4.8. Skema pengontrolan CCR

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 14 -

4.3.2. Aliran Sinyal Analog dan Pengontrolan


Sistem pengontrolan Pfister dapat dilihat dari skema berikut :

Gambar 4.9. Skema Aliran Sinyal Pfister

Skema pengontrolan Pfister :


1. Set point ditentukan oleh operator, set point berada pada range (0-16) t/h
dengan mengeluarkan sinyal analog yang linear dengan nilai set point sebesar
(4-20)

mA. Nilai set point yang dimasukkan sesuai dengan produksi

kebutuhan pabrik Indarung III.

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 15 -

2. Sinyal anaolog yang diberikan oleh set point akan diubah dalam bentuk sinyal
digital oleh TAD (hal ini dikarenakan controler membutuhkan sinyal digital)
sinyal digital yang dikeluarkan oleh tranduser linear dengan set point yang
dimasukkan operator ( dengan range 0-16 )t/h.
3. Sinyal digital yang dikeluarkan tranduser akan masuk ke dalam kontroler
MSR 1A untuk diproses pengontrolan .
4. Controler MSR 1A akan mengeluarkan sinyal digital (data) dan nilai data
yang dikeluarkan akan linear dengan masukan dari set point ( 0-16 )t/h, dan
sinyal ini akan dimasukan ke dalam MDU untuk merubah sinyal menjadi
sinyal analog berupa tegangan dengan range (0-10) V dc dan sinyal analog ini
akan linear dengan set point masukkan ( 0-16 ) t/h.
5. Sinyal yang dikeluarkan oleh MDU (berupa tegangan V dc) dengan range (010) Vdc akan masuk ke dalam dc drive/veritron .
6. Dc drive/veritron merupakan pengontrol motor DC, dc drive membutuhkan
suplay tegangan AC sebesar 380 V (sebagai Vcc drive/veritron). DC
drive/veritron akan mengontrol kecepatan putar dari rotor,kecepatan putar ini
linear dengan input dari MDU (tergantung set point).
7. Motor membutuhkan tegangan field untuk memulai berputar, field suplay
diberikan pada motor untuk memulai motor bergerak. Field suplay
membtuhkan tegangan awal (Vcc) sebesar 220 V ac.

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 16 -

8. Motor yang diatur kecepatannya dengan drive dc /veritron dihubungkan


dengan rotor scale ( weightfeeder ) melalui sebuah bel. Keduanya mempunyai
ukuran yang berbeda,sehingga kecepatan keduanya juga berbeda. Jika motor 1
(G1) diberi keceptan dengan frakuensi 30 Hz maka rotor scale (G2) akan
bergerak dengan kecepatan putar dengan frakuensi 60 Hz. Keceptan putar G1
dan G2 adalah linear. Keceptan putar dari rotor scale (weightfeeder) kan
diumpan balikkkan ke kontroler MSR 1A.
9. Secara fisik,rotor scale berupa celah yang dapat diisi oleh material yang
masuk. Berat dari material yang masuk ke dalam rotor scale ditimbang oleh
load cell.Keluran berupa berat dari material rotor scale diubah menjadi sinyal
digital ( berupa data ) dan diumpan balikkan ke kontroler MSR 1A.
10. Dari umpan balik yang berasal dari load cell dan kecepatan motar rotor scale,
kontroler akan membandingkan dengan input set point yang dimasukkan oleh
operator.J ika aktualnya telah sesuai dengan set point maka sistem akan
berjalan terus. Jika terjadi perbedaan aktual keluaran dengan set point,maka
kontroler akan melakukan pegecekan :

rotor scale akan akan dipercepat putarannya jika aktualnya lebih kecil
dari set point yang dimasukkan operator.

kontroler akan mengeset rotor scale lebih lambat jika aktualnya lebih
besar dari set point yang dimasukkan oleh operator.

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 17 -

4.3.3. PLC MSR 1A


Prinsip kerja PLC secara umum tetap memenuhi kriteria dari blok diagram
dasar dari sistem kontrol.
INPUT

PROSES

OUTPUT

Programmable logic control (PLC) adalah suatu sistem pengendali yang


refleksible dan terintegrasi, yang memberikan kemudahan pengendalian untuk
lingkungan industri dengan perangkat-perangkat elektronika yang bekerja secara
digital, menggunakan suatu sistem memori yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi dan fungsi-fungsi logika, waktu, counter, dan fungsi-fungsi
aritmatik yang dikendalikan dari masukan-masukan (input) luar dan selanjutnya
diproses untuk menggerakan output dari bermacam-macam tipe mesin atau proses
produksi.
PLC MSR 1A terdiri dari dua bagian utama :
1. Perangkat Keras ( Hardware )
Sistem PLC MSR 1A dibangun dari berbagai perangkat keras yang
bersifat modular. Semua modul dan perangkat keras PLC MSR 1A tersusun
dalam satu rak . Perangkat keras pada PLC MSR 1A secara umum berupa :

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 18 -

1. Modul Power supply ( PS )


2. Modul Central processing unit (CPU)
CPU adalah jantung dari sistem PLC, modul ini terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu:

Prosesor, berfungsi untuk mengoperasikan dan mengkomunikasikan


modul-modul PLC melalui bus-bus komunikasi serta mengeksekusi
program kontrol.

Memory (RAM, ROM, dan EPROM), berfungsi untuk menyimpan


informasi digital.

3.Input/output (I/O)
Input/output (I/O) merupakan penghubung antara system PLC dengan
peralatan di lapangan.
2. Perngkat Lunak ( Software )
Perangkat lunak (software) yang digunakan oleh PLC MSR 1A adalah
Software 899.845.24.01 / 899.845.24.21.

Konfogurasi Modul PLC MSR 1A :


1. MSP 891.846.02.00 BP

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 19 -

Gambar 4.12. Modul MSP 891.846.02.00 BP

Gambar 4.13. Modul MSP 891.846.02.00 BP

2. MEA 891.850.00.00 BP

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 20 -

Gambar 4.14. Modul MEA 891.850.00.00 BP

3. MDB 891.852.00.00 BP

Gambar4.15. Modul MDB 891.852.00.00 BP


4. MSS 891.863.00.00 BP

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 21 -

Gambar 4.16. Modul MSS 891.863.00.00 BP

5. MSK 891.864.00.00 BP

Gambar 4.17. MSS 891.863.00.00 BP


6. MV3 891.857.00.00 BP

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 22 -

Gambar 4.18. Modul MSS 891.857.00.00 BP

Gambar 4.19. Display MSR 1A

4.4. Kalibrasi PFISTER


4.4.1. Kalibrasi Rotor Weigh Feeder
Kalibrasi Rotor Weighfeeder dilakukan dengan pengesetan prosedur kalibrasi
dari MSR 1 A.
Prosedur proses Kalibrasi
Untuk mendapatkan hasil kalibrasi yang akurat, kondisi berikut harus dipenuhi :
Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 23 -

Rotor harus dalam keadaan kosong

Skala berada pada mode manual

Operasi berada pada - Switch S1-1 dan S1-2 pada MSR dengan setting ON. .

Operasi

Display
Kalibrasi menu

Release input. tanpa release, setiap input tidak


Effective, pemilihan menu input control.
Tampilan display berupa digit

Fungsi khusus
Switch over ditampilkan dalam [mV] dimasukkan
pada input amplifier Switchover hanya memungkinkan
untuk calibration menu.

set dead load ketika kontroler steady,


Jika tampilan tidak 000 d, lakukan terus langkah ini

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 24 -

pada dosing rotor, tempatkan tes weight


(calibration load) pada space yang ditentukan.

Tes berat akan bekerja secara otomatis menentukan


Berat tergantung pada dosing rotor. Lakukan lagi untuk memastikan
pengecekan

masukkan nilai kalibrasi ke dalam d, ketika display


menyatakan siap (2000d korespondensi dengan 100%)
4.4.2. Prosedur Normal Start
Prosedur Normal Start pada sistem Pfister mengikuti aturan berikut :
1. Semua peralatan yang tergabung dalam sistem kontrol Pfister ready to
start.
2. Semua valve manual coal Pfister dibuka dan tutup semua valve manual
dari coal firing existing.
3. Off kan semua peralatan coal feed existing .
4. Sebelum distart , rotor scale sistem sudah dikalibrasi dan sudah di
zeropoint-kan.
5. Sebelum distart , set point posisi minimum.
6. Pilih salah satu motor blower yang dipakaiuntuk mensuplai udara
transport.
Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 25 -

7. Pilih motor fan untuk udara primer.


8. Udara kompresor untuk pneumatic sudah tersedia.
9.

Start Pfister secara group interkoneksi dalam bentuk pengoperasian


( squence, central, lokal ) sesuai kondisi yang diperlukan .

4.5. Pemeliharaan PFISTER


Pemeliharaan Pfister bertujuan untuk menjaga kerja alat agar tetap optimal
dan berfungsi dengan baik , disamping itu juga bertujuan untuk mencegah kerusakan
alat yang akan mengakibatkan terganggunya proses produksi semen sehingga hal ini
membuat kerugian pada PT. Semen Padang.
Pemeliharaan Pfister dilakukan dengan :
1. Menjaga kebersihan alat Pfister dengan baik dari kotoran / debu yang akan
menjadi gangguan. Hal ini dilakukan secara berkala.
2. Mengecekan fungsi dan akurasi dari setiap instrument yang terpasang secara
berkala.
3. Melakukan kalibrasi sistem secara berkala untuk menjaga optimalisasi alat.

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 26 -

Maizul Fairuzi
98824/09

PFISTER ( Rotor Weigh Feeder )


- 27 -

Anda mungkin juga menyukai