PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
akhir. Salah satu disiplin ilmu yang berkaitan erat dengan perkembangan
teknologi proses industri tambang dan material adalah Teknik Kimia.
1. Memenuhi Satuan Kredit Semester (SKS) mata kuliah wajib Kerja Praktek
di Program Studi Teknik Kimia Mineral Politeknik Ati Makassar
2
C. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek
Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada PT. Vale Indonesia Tbk
pemilihan tempat KKP pada PT. Vale Indonesia,Tbk karena PT. Vale
langsung dilapangan, serta analisa parameter pada Quality Control. Selain tu,
3
BAB II
PT. Vale Indonesia Tbk. (PTVI) adalah salah satu produsen utama nikel
di dunia. Nikel adalah logam serba guna yang penting bagi taraf hidup yang
setengah jadi bijih laterit, dari aktivitas pertambangan dan pengolahan yang
Indonesia,Tbk terletak pada cadangan bijih dalam jumlah besar. Tenaga kerja
yang terampil, listrik tenaga air berbiaya rendah, fasilitas produksi yang
Inco Limited, salah satu produsen nikel terkemuka di dunia dan 20,1% oleh
Sumitomo Metal Mining Co., Ltd., Jepang, sebuah perusahaan tambang dan
peleburan yang utama. Disamping itu 20,0% saham PTVI sorowako dimiliki
4
oleh pemegang saham publik dan sisanya oleh empat perusahaan jepang
lain.
1. Misi Perusahaan
2. Visi Perusahaan
long term value, through excellence and passion for people and the
3. Values
penting)
berkembang bersama)
5
B. Wilayah PT. Vale Indonesia,Tbk
2⁰32’59” LS. Secara umum wilayah kontrak karya PTVI dibagi dalam 3
kategori, yaitu:
6
Latao, Sua-Sua, Pao-Pao, Pomala, Malapulu, Torobulu, Lasolo serta
ratusan tahun lampau. Dimulai dengan adanya senjata dan keris pamor
Luwu pada abad XIV dan XV maka diperkirakan masyarakat Luwu Timur
nikel laterit.
Republik Indonesia.
7
1968 : PT. INCO menandatangani kontrak karya dengan pemerintah
Sorowako.
prasarana lainnya.
metal di Jepang.
publik.
8
1990 : Terdaftar di bursa efek Jakarta.
(2025).
Precipitator).
2010 : Pergantian nama menjadi Vale Canada Limited dari Vale Inco
Canada Limited.
D. Struktur Organisasi
pengurus yang terdiri dari dewan komisaris dan dewan direksi serta
9
a. Vice President Operation
10
membawahi tiap-tiap departemen dalam satu departemen terdapat
Supervisor.
4) Operating Excellence
5) Process Plant
6) Executive Secretary
penunjang seperti:
1) Corporate Service
2) Operating Support
11
7) Business Partner
9) IT Specialist
terdiri dari:
4) Compliance Spesialist
5) Financial Specialist
6) Strategic Procurement
1. Mining Departement
bagian, yaitu:
a. Mine Operation
12
Bertanggung jawab dalam operasi tambang.
b. Mine Geology
penelitian.
c. Mine Engineering
13
3) Alat penunjang kerja lainnya seperti lampu penerang di
b. Support Services
c. Construction Services
d. Engineering Services
3. Utilities Departement
pabrik berupa:
14
a. Ore Preparation
kadar airnya ini (bijih kering) akan di simpan di DOS (Dryer Ore
Storage).
c. Process Technology
15
serendah mungkin. Proses teknologi juga membuat perencanaan
(PPE)
a. Logistic
c. Procurement
16
Sulawesi Tengah. Departemen ini terbagi dalam tiga sub bagian,
yaitu:
a. Government Relation
b. Community Relation
c. Corporate Communication
provinsi.
8. Departemen Penunjang
a. Medical Services
17
perawatan medis, pemeriksaan kesehatan tahunan karyawan dan
keluarganya.
b. Security
c. Information Technology
9. Penanganan Limbah
peralatan:
18
sentrifugal. Ukuran debu yang dapat tertangkap antara 0.005-
bersih.
Debu dan gas yang tidak tertangkap oleh ventury scrubber dibakar
19
dalam reheat burner. Hal ini dilakukan karena gas yang terbentuk
dapat menimbulkan korosi pada stack. Debu dan gas yang tidak
Precipitator.
yang tertangkap dibawa ke calcine pit dan gas yang dihisap oleh
20
BAB III
PEMBAHASAN
Proses produksi bijih nikel menjadi nikel matte yang dilakukan PT.
Vale Indonesia, Tbk dapat dibagi menjadi dua tahap utama, yaitu:
Sulfide dan Nikel laterit. Nikel murni tidak pernah ditemukan dalam
proses pemisahan yang tergantung dari sifat fisis batuan. Bijih nikel
21
sulfide merupakan endapan yang terjadi sebagai mineral kompleks
tidak jauh dari permukaan tanah. Sebagian besar nikel terdapat dalam
inti bumi bersama besi sehingga jumlah yang ditemukan dikerak bumi
relatif kecil.
a. Land Clearing
22
b. Stripping
lapisan tanah penutup, yang disebut dengan over burden atau OB.
screening station.
23
d. Pengayakan
(Ore Stockpile) dan siap untuk dikirim ke pabrik untuk diolah lebih
lanjut.
3) Shove/Loader (penggali/pemuat)
24
Tabel 3.1. komposisi batuan pada east block dan west block
mendapatkan nikel dari bijih laterit dapat kita peroleh dari proses:
a. Pyrometalurgy
peleburan, bijih nikel atau logam lain yang telah tereduksi akan
25
perbedaan berat jenis. Oksida-oksida yang relatif ringan ada di
b. Hydrometallurgy
ekstraksi pada suhu dan tekanan yang tinggi. Proses ini dikenal
sebagai Leaching.
c. Vapometalurgy
dalam bentuk nikel sulfid berkadar minimal 75% murni (nikel matte).
26
Gambar 3.5. Flowsheet pengolahan nikel.
a. Pengeringan (Dryer)
air bijih yang semula berkisar 30-33% menjadi 20%. Hal ini
dilakukan agar biji ini tidak terlalu basah atau terlalu kering. Jika
27
sama dengan bahan revert yang antara lain berupa Slurry yang
feeder. Dari apron feeder, bijih basah dibawa dengan belt conveyor
Pada dryer ini terdapat dua burner, yaitu main burner dan
Sulfur Fuel Oil) dan didahului proses pemanasan oleh steam hingga
28
berlangsung dengan sempurna. Pembakaran yang sempurna
ukuran - 3/4”. Bijih west block yang di-reject (over size) dimasukkan
dalam DOS, bijih west block dan east block ditempatkan secara
terpisah.
29
Debu yang terbawa oleh gas buang dilewatkan melalui unit
debu yang besar akan jatuh dan kemudian akan disatukan kembali
berikut
tph.
450 tph.
tph.
30
Design :
Feed Rate MWPH 350 550 660 1560
Operating Time 84 84 84 84
Produksi pertahun MT Ni 21.248 33.390 40.068 94.706
Juta Pon 47 74 88 209
bijih. Secara garis besar, daerah dalam tanur pereduksi ini dibagi
Zona ini terletak mulai dari feed end hingga ±25 m dari feed
31
Temperatur bijih diharapkan mencapai 100⁰C dan temperatur
2) Zona Calsinasi
terjadinya reduksi.
3) Zona Reduksi
NiO + C → Ni° + CO
CoO + C → Co° + CO
32
3Fe2O3 + H2 → 2Fe3O4 + H2O
33
proses reduksi dalam kiln. Untuk mengurangi hilangnya panas,
terdiri atas bijih dari DOS dan coal. Bijih yang masuk kiln terdiri
burner dan oil lance. Main burner dilengkapi oleh atomizer yang
NiS, NiO, FeO, Fe3O4, FeS, Fe, C, MgO. Pada saat kalsin akan
34
memasuki surge bin untuk kemudian dimasukkan ke dalam
agar tidak kembali teroksidasi, karena Ni° dan Fe° bersifat tidak
dalam EFM (Electric Furnace Matte) nanti sekitar 1:3. Hal ini
3Ni° + S2 → Ni3S2
2Ni3S2 + S2 → 6NiS
2Fe° + S2 → 2FeS
2FeS + S2 → 2FeS2
35
air. Air yang mengandung debu sedangkan air jernih/overflow
36
Tabel 3.3. Spesifikasi Kiln PT.Vale Indonesia Tbk
Design :
37
c. Peleburan (Electric Furnace)
elektroda terdapat 3 buah feed bin, sehingga total seluruh feed bin
38
2) Proses reduksi lanjut dengan menggunakan karbon dalam
3) Peleburan kalsin menjadi fase nickel matte dan fase terak besi
(slag).
(skimming).
(tapping).
panas dari elektroda yang dialiri listrik ke cairan kalsin. Proses ini
terjadi adalah:
NiO + C → Ni° + CO
39
FeS + NiO → NiS + FeO
Fe3O4 + C → 3FeO + CO
FeO + C → Fe° + CO
reaksi diatas.
NiO + CO → Ni + CO2
FeO + CO → Fe + CO2
sebagai berikut:
Dari kalsin yang telah dilebur, 91% diambil sebagi slag dan
40
Fe, 1% Co dan 8-10% S. Temperatur matte yang dihasilkan
matte akan mengandung S < 18%. Apabila hal ini terjadi maka
yaitu duah buah skimming hole dan dua buah tapping hole. Letak
41
tapping, lubang ditutup kembali dengan clay dengan
skimming, tinggi slag harus 10-15” dari skimming hole. Matte dan
haul master.
buang.
EF #1 EF #2 EF #3 EF #4
Diameter,m 18 18 18 18
Diameter
EL,m 2 1,8 1,8 1,8
42
Kapasitas-
design
current
EF #1 EF #2 EF #3 EF #4 Total
Design:
Transformer 82 82 72 82 318
Power
sett,MVA 78 78 68 78 302
Operating
Time,% 94,0 94,0 94,0 94,0 94,0
Effective
Power,% 94,0 94,0 94,0 94,0 94,0
Produksi
per tahun
MT Ni 23.304 23.304 20.462 23.304 90.374
Juta Pon 51 51 45 51 198
Current:
Transformer 82 82 72 82 318
Power
sett,MVA 60 60 60 60 240
Operating
Time,% 94,0 94,0 94,0 94,0 94,0
Effective
Power,% 94,0 94,0 94,0 94,0 94,0
Produksi
per tahun
MT Ni 17.949 17.949 17.949 17.949 71.796
MT Ni
Juta Pon 40 40 40 40 160
43
Gambar 3.11.flowsheet furnace PT.Vale Indonesia Tbk
d. Pemurnian (Converter)
buah Pierce Smith Converter dan sebuah Top Blow Kaldo Type
rendah.
44
TBRC memerlukan waktu sekitar 23 jam untuk menyelesaikan satu
heat.
sebagai berikut:
CV #2 CV #3 CV #4 Total
Jenis P.Smith P.Smith P.Smith
Kapasitas-current
Operating Time Per heat,hrs 65 65 65
Total reline,hrs 240 240 240
Total reline per tahun 15 15 15
Total heat per tahun 950 950 950
MT Matte cast perheat 45 45 45
Produksi pertahun MT Ni 33.258 33.258 33.258 99.774
Juta Pon 73 73 73 219
besi sekitar 60%. Dalam unit converter ini, kadar nikel ditingkatkan
45
Fe yang terkandung di dalam matte. Silika fluks yang digunakan
Fe + O2 → 2FeO
46
tapi terbentuklah gumpalan-gumpalan yang mengapung di atas
sebagai produk. Dari feed yang masuk ± hanya 40% yang menjadi
nickel matte.
dua jenis, yaitu slag dengan kadar nikel tinggi dan slag dengan
kadar nikel rendah. Slag yang berkadar nikel rendah diperoleh dari
pengambilan matte.
47
Gambar 3.12.Converter PT.Vale Indonesia Tbk
yang lebih halus ditahan dalam unit ESP. Dengan cara demikian
mungkin.
48
Gambar 3.13. flowsheet converter
meliputi:
1) Granulasi
sekitar 5.8 kg/cm2 dengan laju alir sekitar 145 l/detik. Air ini
49
Gambar 3.14.Proses Granulasi Matte PT.Vale Indonesia Tbk
2) Pengeringan
50
3) Pengepakan dan Penimbangan
51
3. Utilitas
52
b. Uap (Steam)
reduksi dan dryer) dihasilkan oleh Ketel Uap Listrik (Electric Boiler).
53
dipergunakan untuk pendingin. air itu dikembalikan ke Menara
Sebuah unit pembuat gas oxygen dan sebuah unit pembuat gas
54
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
nikel dalam bentuk sulfid berkadar minimal 75% murni (nikel matte).
produk.
B. Saran
55
DAFTAR PUSTAKA
Ansi. 1988. Classification of Coals by Rank, ASTM D388-84, 1998 annual book of
ASTMStandards, volume 5.05 American Society for Testing and
Materials. Amerika
Asrul dan Munira. 2013. Laporan Kerja Praktek. Jurusan Teknik Kimia. Universitas
Muslim Indonesia
FLSmidth. 2012. Atox Coal Mill. FLSmidth diakses pada tanggal 31 mei 2017
http://www.flsmidth.com/~/media/Brochures/Brochures%20for%20cement%20
grinding-gears%20and%20silos/Atox_Coal_Mill.pdf
Hety. 2006. Laporan Praktek Kerja. Jurusan Teknik Kimia. Universitas Diponegoro
Semarang.
[PTVI] PT. Vale Indonesia, Tbk. Process Tecnology. 2014. Buku Panduan Pekerja.
Sorowako
56