Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI DAN BIOPROSES

DISUSUN OLEH:

Nama NIM Pembimbing

: Nur Azizah Ameliah Zain : 432 11 026 : Muh. Saleh S.TP,M.Si

TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2013

KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini dengan judul: Pembuatan Yakult dan Pisang Asam dan Pembuatan dan Uji aktivitas Enzim Amilase. Dalam proses penyusunan Laporan ini, kami banyak memperoleh bantuan khususnya dari dosen pembimbing, sehingga Laporan ini dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa hasil yang dicapai dalam penulisan Laporan ini masih mengandung berbagai kelemahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan Laporan ini. Semoga Laporan ini dapat menjadi sumbangan yang berharga bagi semua pihak. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah membantu khususnya pada dosen pembimbing dalam penulisan Laporan ini. Semoga Allah SWT meridhoi dan memberkati segala usaha kita. Amin.

DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................ i Daftar Isi......................................................................................................... ii BAB 1. PEMBUATAN YAKULT DAN PISANG ASAM A. B. C. D. E. F. G. H. I. Tujuan ....................................................................................... 1 Perincian Kerja .......................................................................... 1 Alat dan Bahan .......................................................................... 1 Dasar Teori ................................................................................ 2 Prosedur Kerja ........................................................................... 6 Data Pengamatan ....................................................................... 8 Perhitungan ............................................................................... 9 Pembahasan ............................................................................. 11 Kesimpulan ............................................................................. 12

BAB 2. PEMBUATAN DAN UJI AKTIVITAS ENZIM - AMILASE A. B. C. D. E. F. G. H. I. Tujuan ..................................................................................... 13 Perincian Kerja ........................................................................ 13 Alat dan Bahan ........................................................................ 13 Dasar Teori .............................................................................. 14 Prosedur Kerja ......................................................................... 17 Data Pengamatan ..................................................................... 19 Perhitungan ............................................................................. 19 Pembahasan ............................................................................. 20 Kesimpulan ............................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 23

PERCOBAAN 1

PISANG ASAM DAN YAKULT


A. TUJUAN : Dapat menerapkan metode pembuatan Yogurt dan Pisang Asam dengan benar Dapat menghasilkan Produk yang Higienis

B. PERINCIAN KERJA : Pembuatan yakult Pembuatan buah asam Fermentasi Titrasi

C. ALAT DAN BAHAN : ALAT : Pipet ukur Bulb Kotak Steril Semprot alkohol Aluminium foil Beker gelas besar Kemasan gelas air mineral Erlenmeyer Gelas kimia 500 ml Pembakar spirtus BAHAN : Pisang susu Susu skim cair Yakult Alkohol

D. DASAR TEORI : Yakult adalah minuman susu fermentasi,yang dibuat dengan cara memfermentasisusu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Bakteri Lactobacillus casei Shirota strain: Pada tahun 1930, almarhum Dr.Minoru Shirota, pendiri perusahaan Yakult,telahberhasilmengkulturkanberbagai jenis bakteri asam laktat dan mem ilih satu jenis bakteri yang bersifat paling tahanterhadap cairan pencernaan.Di samping itu, Dr. Minoru Shirota juga memperkuatnya sehingga menjadi strainbaru yang unggul. Karena itu, berbeda dengan bakteri lain, bakteri ini dapatmenaklukkan berbagai hambatan fisiologis seperti asam lambung dan cairan empedusehingga dapat mencapai dan bertahan hidup dalam usus manusia.Dari dalam usus bakteri ini membantu meningkatkan kesehatan kita dengan caramengaktifkan sel-sel kekebalan, meningkatkan jumlah bakteri berguna, danmengurangi jumlah bakteri yang merugikan. Prinsip pembuatan yoghurt dan yakult Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan bakteriLactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kedua macam bakteritersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagaikomponen aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih berperan padapembentukan aroma, sedangkan Streptococcus

thermophilus lebih berperan padapembentukan citarasa yoghurt. Yoghurt yang baik mempunyai total asam laktatsekitar 0,85-0,95%. Sedangkan derajat keasaman (pH) yang sebaiknya dicapai olehyoghurt adalah sekitar 4,5. Pembuatan yogurt 5isbandi mudah karena mengandalkanbakteri apa saja yang ada pada susu segar saat itu, terutama bakteri asam laktatpembuat yogurt

a. Sejarah Yakult Yakult (Yakuruto?) adalah minuman probiotik mirip yogurt yang dibuat dari fermentasi skimmed milk dan gula dengan bakteriLactobacillus casei. Karena L. Casei Shirota dapat ditemui dalam sistem pencernaan, Yakult dipromosikan sebagai minuman yang baik untuk kesehatan. Minuman yang mengandung bakteri yang bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat. Namanya berasal dari jahurto, bahasa Esperanto untuk yoghurt. Yakult ditemukan oleh doktor Minoru Shirota pada 1930. Pada1935, ia mendirikan Yakult Honsha Co., Ltd. (Kabushiki-gaisha Yakuruto Honsha?) untuk memasarkan minuman ini. Sejak saat itu, Yakult telah memperkenalkan berbagai minuman yang mengandung bakteri Bifidobacterium breve, dan telah menggunakan lactobacilli untuk mengembangkan kosmetika. Yakult Honsha juga memainkan peran penting dalam penelitian obat kemotrapi irinotecan. Yakult juga memiliki salah satu tim bisbol terbesar di Jepang,Tokyo Yakult Swallows. Saat ini, Yakult diproduksi dan dijual

diJepang, Asia, Australia, Amerika Latin, dan Eropa, walaupun bakterinya masih diimpor dari Jepang.

b.Manfaat Yakult Dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari berarti kita memasukkan sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup kedalam usus kita. Usus kita memainkan peran yang penting dalam kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus. Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti: 1.Mencegah gangguan pencernaan 2.Meningkatkan daya tahan tubuh 3.Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus 4.Mengurangi racun dalam usus 5. Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus.

c.Pembuatan Yakult Yakult dibuat dengan cara memfermentasi campuran susu bubuk skim dan glukosa menggunakan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain, bakteri unggul hasil seleksi dan temuan Dr. Minoru Shirota yang diteruskan sampai saat ini oleh Yakult Central Institute for Microbiological Research. Yakult dibuat dari bahan-bahan: 1. 2. 3. 4. 5. bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup susu bubuk skim sukrosa dan glukosa. perisa air Yakult tidak memakai bahan pengawet. Yakult dapat bertahan sejak pembuatannya sampai dengan tanggal kadaluwarsanya karena: asam laktat yang dihasilkan secara alami selama proses fermentasi dapat memperpanjang umur simpannya.Pembuatannya secara hygienis. Penyimpanannya pada suhu dibawah 10C Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Pisang Bagi Kesehatan : Pisang (Musa paradisiaca )..buah yang satu ini sangat populer dikalangan kita, selain karna mudah didapat , murah, buah ini juga banyak kandungan vitaminnya. Pisang (Banana) adalah pohon jenis Terna (pohon dengan batang yang lunak dan tidak berkayu) dari suku Musaceae dengan batang yang kuat, dan daun-daun yang besar memanjang dan berwarna hijau tua. Buah pohon ini nampak dalam bentuk sisir-sisir, yang tiap sisirnya berisi (10 20) pisang, dan dalam buahnya tidak terdapat biji. Pisang merupakan buah dengan sumber gizi yang hampir sempurna karena pisang mengandung nutrisi enam yaitu: air, gula, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dan berkat tingginya nilai gizi yang dikandungnya, maka ia telah menjadi makanan penting (pokok) bagi banyak orang. Konon buah ini berasal dari asia tenggara kemudian buah ini mulai menyebar ke benua bagian barat. Dan perlu diketahui bahwa indonesia

merupakan salah satu negara penghasil pisang terbanyak, yaitu pada urutan ke empat dunia.

Kandungan Pisang Pisang mengandung (68%) air, (25%) gula, (2%) protein, (1%), lemak dan minyak, (1%) serat Selulosa. Sebagaimana juga ia mengandung pati dan asam tanin, vitamin A (300 IU per seratus gram), vitamin B dengan berbagai jenisnya; B1, B2, B 6, dan 12 (100 mg per seratus gram), persentase yang cukup dari vitamin D, dan sedikit Vitamin Z. Dan pisang juga mengandung Kalsium (100 mg per seratus gram), Fosfor, Besi, Sodium, Kalium (potassium), Magnesium, dan Seng.

E. PROSEDUR KERJA :

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian disiapkan lat yaitu 6 buah botol minuman bekas dan 6 buah kemasan gelas air mineral dicuci bersih. Pembuatan Yakult Dimasukkan sebanyak 600 ml susu skim ke dalam beker gelas besar. Ditambahkan gula lalu diaduk sampai rata. Dipipet susu skim yang ada di dalam beker gelas ke dalam 6 buah botol minuman dengan volume masingmasing 100 ml. Botol lalu ditutup rapat, kemudian dilakukan pasteurisasi pada susu dengan memanaskan diatas air mendidih selama 15 menit. Diangkat dan didinginkan di dalam baskom yang berisi air es. Pembuatan pisang asam Pisang dikupas dan dihaluskan. Pisang yang telah halus kemudian dimasukkan ke dalam beker gelas besar. Ditambahkan gula lalu diaduk hingga rata. Dipipet 87,5 ml yakult dan dicampurkan ke dalam pisang. Beker gelas yang berisi pisang kemudian ditutup dengan aluminium foil. Dilakukan pasteurisasi pada pisang sama seperti pada susu skim.

Proses Fermentasi Botol-botol yang berisi susu serta beker gelas yang berisi pisang yang telah dipasteurisasi dimasukkan ke dalam kotak steril. Sebelumnya, kotak steril disemprot alkohol terlebih dahulu dan alkohol juga disemprotkan pada tangan agar tangan steril. Aluminium foil pembungkus beker gelas dibuka lalu diambil pisang di dalamnya dan di masukkan ke dalam 6 buah kemasan gelas air mineral. Gelas lalu ditutup dengan aluminium foil. Yakult juga dipipet dan dimasukkan ke dalam setiap botol minuman yang berisi susu yang telah dipasteurisasi dengan volume masing-masing 1 ml. Botol lalu ditutup rapat. Disimpan selama 2 hari. Produk kemudian dicicipi rasanya mulai dari hari

pertama hingga ketiga setelah penyimpanan selama 2 hari. Diamati perubahan rasa dan penampakan yang terjadi pada produk.

Titrasi NaOH Ditimbang pisang asam yang diamati pada hari I, II, III masing-masing

10 gram dan dipipet 10 ml yakult yang telah diamati pada hari I, II, III dan diletakkan ke dalam Erlenmeyer. Ditambahkan aquades dan dilarutkan hingga mencapai volume 150 ml. Ditambahkan 2-3 tetes indicator PP. Dititrasi dengan NaOH 0,1 N. Diamati hingga terjadi perubahan warna. Dicatat volume titrasinya

F. DATA PENGAMATAN : a. Uji Rasa Yakult No Hari 1 2 3 Pertama Kedua Ketiga Rasa Manis Agak Asam Sangat Asam

Pisang Asam No Hari 1 2 3 Pertama Kedua Ketiga Rasa Manis Agak Asam Asam Tekstur Lembut Lembut Lembut

b. Uji Tingkat Keasaman Yakult No Hari 1 2 3 Pertama Kedua Ketiga Vol Susu (ml) 10 10 10 Vol Peniter (ml) 11,2 16 22

Pisang Asam No Hari 1 2 3 Pertama Kedua Ketiga Berat Pisang (gr) 10.1890 10,2060 10,4337 Vol Peniter (ml) 5 6,3 8,3

11

G. PERHITUNGAN :

Pisang Asam Hari 1 = = = 0,04 % Hari 2 = = = 0,06 % Hari 3 = = = 0,07 %

Yakult Hari 1 = = = 0,04 % Hari 2 = =

= 0,04 % Hari 3 = = = 0,04 %

13

H. PEMBAHASAN :

Praktikum yang kami lakukan yaitu pembuatan pisang asam dan yakult. Dilihat dari hasil pengamatan dan perhitungan, pisang asam dan yakult sangat asam terjadi pada hari ke 3. Pada hari I, pisang asam terasa manis dan pada hari II dan III terlihat mikroorganisme yang terdapat pada pisang asam yang kemungkinan disebabkan kurang homogennya pada saat pencampuran pisang, gula, dan yakult. Kurangnya kadar asam laktat pada pisang kemungkinan disebabkan karena adanya gula yang yang diberikan saat pencampuran. Saat yakult dipipet ke dalam pisang dilakukan di dalam laminar flow/kotak steril. Yakult harus selalu disimpan pada suhu di bawah 100C karena pada kondisi tersebut bakteri yakult tidak aktif sehingga kualitas yakult dapat dipertahankan terjaga. Selain itu, yakult tidak memakai bahan pengawet dan hanya dapat bertahan sejak pembuatannya sampai beberapa hari karena asam laktak yang dihasilkan selama proses fermentasi sehingga dapat mempertahankan umur simpannya. Selain itu pembuatannya yang higienis dan penyimpanannya di bawah suhu 100C.

I. KESIMPULAN:
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan Yakult adalah minuman susu fermentasi yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung asam laktat, yaitu Lactobacillus casei shirota strain Kadar asam laktat pada pisang di hari ke I : 0,04% II : 0,06% III : 0,07% Kadar asam laktat pada yakult pada hari ke I : 10% II : 14,95% III : 19,82%

15

PERCOBAAN 2

ENZIM ALPHA AMILASE


A. TUJUAN :

Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan mengetahui mekanisme


pembuatan enzim amilase dan pengujian akan daya aktifitasnya.

B. PERINCIAN KERJA :

1. Pembuatan inokulum (produksi), 2. Fermentasi, 3. Pemisahan, 4. Pengujian aktivitas enzim.


C. ALAT DAN BAHAN

ALAT :
Spektrofometri Sinar Tampak Perkin Elmer Inkubator Shaker dan Inkubator Enzim Auto Clavedan Centrifuge Pipet Tetes Mikron Erlenmeyer 250 ml Hot Platedan Pengaduk Timbangan Tabung reaksi Spatula

BAHAN :
Mikroba Enzim amilase Pati sagu HCl 0,1N Aquadest Ekstrak Ragi KH2O4 gram KI 2%

D. DASAR TEORI : Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim

menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaanstruktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa. Enzim merupakan komponen penting yang diperlukan untuk proses pencernaan dan pnyerapan makanan. Tanpa bantuan enzim, semua bahan makanan yang masuk tubuh hanya akan numpang lewat. Saat ini pemahaman masyarakat mengenai enzim pencernaan dan fungsinya masih sangat rendah. Pada umumnya masyarakat hanya mengaitkan masalah pencernaan dengan penyakit maag. Dokter Ari Fahrial Syam, menerangkan bahwa enzim bertanggung jawab menjaga kesehatan dan proses metabolisme di dalam tubuh. Kekurangan enzim dapat menyebabkan tubuh mengalami gangguan pencernaan (maladigesti), yang selanjutnya menyebabkan gangguan

penyerapan (malabsorpsi). Gejala-gejala malabsorpsi adalah kembung pada perut, nafsu makan menurun, diare, perut tidak nyaman, suara usus yang meningkat. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah malabsorpsi akibat kekurangan enzim adalah dengan mengkonsumsi suplemen enzim. Enzim merupakan protein berbentuk bundar yang diperlukan untuk semua reaksi kimia yang berlangsung di dalam tubuh. Sebagian kecil enzim diproduksi di kelenjar liur di bagian mulut. Namun kebanyakan enzim pencernaan diproduksi oleh kelenjar pankreas. Ada dua golongan enzim, yaitu enzim pencernaan yang berfungsi sebagai katalisator, dan enzim metabolisme yang bertanggung jawab untuk menyusun, memperbaiki dan membentuk kembali sel-sel dalam tubuh. Enzim pencernaan yang utama

17

terdiri dari enzim protease (merombak protein), enzim lipase (merombak lemak) dan enzim amilase (merombak hidrat arang). Pencernaan karbohidrat sudah dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut; makanan dikunyah agar dipecah menjadi bagian-bagian kecil, sehingga jumlah permukaan makanan lebih luas kontak dengan enzim-enzim pencemaan. Di dalam mulut makanan bercampur dengan air ludah yang mengandung Enzim Amilase (ptyalin). Enzim Amilase bekerja memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan dekstrin, akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana maltosa. Sedangkan air ludah berguna untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan. Hanya sebagian kecil amilum yang dapat dicema di dalam mulut, oleh karena makanan sebentar saja berada di dalam rongga mulut. Oleh karena itu sebaiknya makanan dikunyah lebih lama, agar memberi kesempatan lebih banyak pemecahan amilum di rongga mulut. Dengan proses mekanik, makanan ditelan melalui kerongkongan dan selanjutnya akan memasuki lambung.

Pada bayi Jenis kabohidrat yang terdapat pada ASi atau susu sapi adalah laktosa. Laktosa ini okan diubah oleh enzim lactase menjadi glukosa dan galaktosa kemudian akan akan diserap oleh usus. Enzim ini merupakan enzim disakaridase yang mulai berkembang pada alat pencernaan bayi yang baru lahir. Sebenarnya, enzim ini mulai terdapat dalam usus janin berusia 3 bulan dan jumlahnya mulai mengalami peningkatan segera saat bayi mulai mendapat ASI. Enzim ini mulai menurun jumlahnya pada saat beyi mancapai usia anak-anak dan remaja. Untuk mencerna kabohidrat yang kompleks (pati) dibutuhkan jenis enzim amilase, padahal bayi belum memiliki enzim tersebut. Bila bayi diberikan makanan yang mengandung pati, besar kemungkinan bayi belum dapat mencenanya dengan baik dan dapat berakibat diare. Air liur yang terdapat pada bayi merupakan sumber amilase, belum dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Selama tiga bulam pertama usia bayi, pankreas tidak mengeluarkan enzim ini, kalaupun ada jumlahnya sangat sedikit. Hal ini berlangsung sampai bayi berusia 6 bulan. Aktivitas enzim ini bekerja seperti biasa ketika ia berusia 2 tahun. Oleh sebab itu bayi belum bisa mencerna laktosa dalam jumlah berlebih, apalagi kalau harus mencerna kabohidrat yang lebih kompleks, seperti nasi,

kentang dan sebagainya. Hal tersebut menunjukkan bahwa system pencernaan bayi belum sempurna untuk memanfaatkan makanan pada bulanbulan pertama kehidupan. Sebaliknya, aktivitas enzim disakaridase berkembang penuh pada saat bayi lahir.

Kekurangan Enzim Jika tubuh mengalami kekurangan enzim, perut mudah berontak saat mengkonsumsi makanan-makanan tertentu. Menurut dr. Ari Fahrial, Kurangnya satu jenis enzim umumnya disertai oleh kurangnya enzim yang lain. Gangguan kekurangan enzim yang kronis dapat menyebabkan penderita mengalami malagizi (kurang gizi), yang menyebabkan berat badan berkurang dan daya tahan tubuh juga menurun. Amilase dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti tanaman, binatang dan mikroorganisme. saat ini sejumlah enzim amilase telah diproduksi secara komersial. Penggunaan mikrobia dianggap lebih prosepektif karena mudah tumbuh, cepat menghasilkan dan kondisi lingkungan dapat dikendalikan.Produksi enzim amilase dapat menggunakan berbagai sumber karbon. Contoh-contoh sumber karbon yang murah adalah sekam, molase, tepung jagung, jagung, limbah tapioka dan sebagainya. Jika digunakan limbah sebagai substrat, maka limbah tadi dapat diperkaya nutrisinya untuk mengoptimalkan produksi enzim. Sumber karbon yang dapat digunakan sebagai suplemen antara laian: pati, sukrosa, laktosa, maltosa, dekstyrosa, fruktosa, dan glukosa. Sumber nitrogen sebagai suplemen antara lain: pepton, tripton, ekstrak daging, ekstrak khamir, amonium sulfat, tepung kedelai, urea dan natrium nitrat.

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim Suhu 0 c = tidak bereaksi 380 C 400 C = aktifitas enzim meningkat Diatas 380 C = aktifitas enzim menurun 600 C = aktifitas enzim akan terhenti

a. -

b. Air c. Ph

d. Konsentrasi enzim e. Inhibitor.

19

A. PROSEDUR KERJA : Pembuatan Media Produksi dan Fermentasi Untuk Media Produksi, ditimbang masing-masing bahan, ekstrak ragi sebanyak 1 gram, pati sagu 1 gram dan KH2PO4 sebanyak 0,1 gram. Setelah itu ekstrak ragi, pati sagu, dan KH2PO4dimasukkan kedalam erlenmeye 250 ml dan ditambahkan aquadest sebanyak 100 ml, lalu diaduk terus sampai larutannya menjadi panas (tidak sampai mendidih). Untuk Media Fermentasi, ditimbang masing-masing bahan, ekstrak ragi sebanyak 1 gram, pati sagu 0,5 gram dan KH2PO4 sebanyak 0,1 gram. Setelah itu ekstrak ragi, pati sagu, dan KH2PO4dimasukkan kedalam erlenmeye 250 ml dan ditambahkan aquadest sebanyak 100 ml, lalu diaduk terus sampai larutannya menjadi panas (tidak sampai mendidih). Setelah itu kedua erlenmeyer ditutup dengan kapas dan almunium foil, lalu dimasukkan ke dalam auto clave, diset suhunya sebesar 121C dan tekanan 1 atm selama 15 menit. Setelah itu, media produksi dan fermentasi ditunggu sampai dingin. Pada Media Fermentasi dilakukan penanaman mikroba enzim amilase (aspergillus niger) didalam kotak

inkubasi dengan menggunakan ose. Setelah itu dimasukkan kedalam inkubator shaker selam 2 x 24 jam. Sedangkan Media Produksi disimpan di dalam kulkas. Setelah 2 x 24 jam, Dimasukkan 10 ml larutan Media Fermentasi ke dalam Media Produksi lalu dimasukkan ke dalam inkubator shaker selama 3 x 24 jam. Setelah itu larutan sampel diambil dan dimasukkan kedalam tabung centrifuge dan dicentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 2000 rpm. Setelah itu diambil cairan jernihnya dan disaring. Pengujian aktivitas Enzim Amilase Dipipet 0,250 ml Enzim ke dalam tabung reaksi(sampel) dengan menggunakan pipet mikron, lalu ditambahkan pati larut 1% sebanyak 0,250ml. Dipipet lagi 0,250 ml Enzim kedalam tabung reaksi (kontrol) dengan menggunakan pipet mikron, lalu ditambahkan 0,250 ml pati larut 1% serta HCl 1 N sebanyak 0,250 ml. Setelah itu kedua sampel diatas diinkubasi dengan suhu 50C selama 15 menit. (Khusus untuk sampel) ditambahkan 0,250 ml HCl 1N. Setelah itu keduanya ditambahkan KI 2 % sebanyak 0,250

ml dan diberikan aquadest sebanyak 1 ml. Kemudian masing-masing tabung reaksi (sampel dan kontrol) dicari panjang gelombang serapan maksimumnya pada lamda 600 nm.

21

B. DATA PENGAMATAN : Kelompok II Sampel : 0,048

Kontrol : 0,103

C. PERHITUNGAN :

Keterangan : Ds = Jumlah Amilase yang menyebabkan penurunan Intensitas warna biru kompleks pati dan Iodium sebanyak 10 % dalam kondisi uji. Fp = Faktor pengenceran (dari 1 ml sampel ditambah4 ml aquadest)

10% = Faktor pemragi (kandungan ragi didalam sampel) K S = Absorbansi Kontrol = Absorbansi Sampel

Jumlah Produksi enzim amilase

= 2,26

D. PEMBAHASAN : Pada pengujian daya aktivitas enzim amilase dibuat 2 jenis larutan yaitu Kontrol dan Sampel, kegunaan dari kontrol adalah sebagai bahan referensi/pembanding bagi sampel yang menyempatkan enzim amilase untuk melakukan kebiasaannya untuk merupah pati menjadi glukosa, dan jika kita melihat larutan kontrol, larutannya berwarna biru tua, hal ini disebabkan karena pada pati mengandung struktur glukosa yang lebih kompleks sehingga jika ditambahkan Iodium (dalam hal ini KI 2%) maka akan terbentuk warna biru, dan enzim amilase belum sempat melakukan perombakan patinya menjadi glukosa sederhana kita telah melakukan penstopan pada enzim ini sehingga warna birunya masi tetap biru tua, sedangkan pada sampel warnanya menjadi biru muda karena sebagian pati telah menjadi glukosa yang sederhana sewaktu dilakukan inkubazi terhadap enzim amilase, dengan kata lain sewaktu inkubasi enzim amilase sempat merubah sebahagian pati menjadi glukosa sehingga warnanya memudar dari biru tua ke biru muda dengan sedikit warna kekuningan. Penambahan HCl pada larutan kontrol adalah untuk mencegah agar enzin amilase tidak melakukan aktifitasnya untuk merombak struktur pati menjadi glukosa sebelum larutan ini dipanaskan pada inkubasi enzim, begitu pula dengan larutan sampel yang ditambahkan HCl, sebenarnya guna dari HCl adalah untuk menstopkan daya kerja enzim amilase sehingga struktur patinya tidak mengalami perombakan yang banyak. sewaktu pengukuran panjang gelombang dengan menggunakan

spektrofotometri sinar tampak dipergunakan panjang gelombang 600 nm dimana ini sebenarnya adalah panjang gelombang dari lamda maks untuk pati, sedangkan sampel mempunyai panjang gelombang yang lebih rendah dari kontrol karena memang secara keseluruhan sampel sudah bukan mengandung pati semua tetapi mengandung pula glukosa. Nilai ds sebesar 2,26 yang diperoleh adalah kemampuan enzim amilase yang sempat terbentuk didalam media sebanyak 200 ml yang mempunyai daya aktivitas untuk mengubah pati menjadi glukosa, sedangkan untuk daya

23

aktivitas enzim amilase yang kami peroleh kalah aktif dengan yang dipunyai kelompok III, disebabkan waktu ideal untuk memeroleh enzim amilase yang produktif yaitu sekitar hari ke 4, sedangkan yang kami punyai telah melampaui masa itu yaitu hampir 7 hari, dengan kata lain enzim amilase yang kami peroleh mempunyai daya aktivitas enzim yang kurang produktif lagi, karena khusus untuk sampel kelompok III sebenarnya berasal dari enzim 4 hari yang media penyimpanannya pula didalam lemari es (bukan enzim yang dibuat bersama kelompok II dsan kelompok I), itulah sebabnya daya aktifitas enzimnya tinggi.

KESIMPULAN :

Pembuatan Pisang Asam dan Yakult :


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan Yakult adalah minuman susu fermentasi yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung asam laktat, yaitu Lactobacillus casei shirota strain Kadar asam laktat pada pisang di hari ke I : 0,04% II : 0,06% III : 0,07% Kadar asam laktat pada yakult pada hari ke I : 10% II : 14,95% III : 19,82%

25

DAFTAR PUSTAKA Rismunandar. 1990. Bertanam Pisang. C.V. Bandung :Sinar Baru. Jobsheet Penuntun Praktikum Teknologi Bioproses dan Bioteknologi Hendro Soenarjono. 1998. Teknik Memanen Buah Pisang agar Berkualitas Baik.Trubus no. 341. http://samapahu.blogspot.com/2012/12/yoghurt-definisi-prosespembuatan.html http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2300
http://liasariwhatwhat.blogspot.com/2012/06/makalah-pembuatan-tape-danyakult.html

Stover, R.H & N.W. Simmonads. 1993. Banana. Tropical Agriculture Series. New York : Longman Scientific and Technical..

Anda mungkin juga menyukai