Anda di halaman 1dari 6

PengukuranEfek 111

Morbiditas
.2.3.4.2 Statistik Mortalitas dan
konvensi
dilakukan secara standar' mengikuti
cara pengukuran morbiditas dan mofialitas
dapat
dan
universal
,u*u,'Jun a,rput digunakan secara
.:dunia, agar digunakan ukuran yung
bahwa
dimengerti
aian' Sekalipun demikian' dapat
:igunakan untuk peJanairgun ta.at-teu"t
ekonomi maupun sosial'
auri yungl;innya, baik dalam taraf
ierbeda
akan
negara
suaru
:.eadaan
masih saja didapat perbedaan
cara *"ng"iut itu itandar' tetapi
.ehingga sekalipun ukuran dan
g"ru"gri penyakit udu yung dilaporkan berlebih ada
:r1am akurari p"n.utu-tur1, au, diagncsisFenyakit yang ditakuti masyarakat karena
:ula yang sangat il*rrg daripaJa _rehorurnyi.
penyakit yang diangberleuih atau 'o'"'-'"ported'' sedangkan
uti'iilp;;d"
,"ringt
nematikan,
tidak terlaporkan, atau 'under-reported''
sehingga ditutup-tut.rpi, "*a"rung
memalukan
vital'
=ap
yurg ,turaa, slperti inilah ya,g disebut statistik hal'
Cara pengukuran tarai kesehatan
berbagai
efek seiing juga digunakan untuk
\lorbiditas dan morralitas sebagai ukuran

rri salnYr:

-evaluasiapakahSuatuprogramkesehatandiperlukanataupenentuanprioritasnya,
- evaluasi keberhasilan suatu program'
- evaluasi apakah terjadi suatu wabah/tidak'
dan penelitian'
- untuk kepentingan administratif
berikut'
mortalitas yang penting adalah sebagai
tserbagai ukuran *o.tiai,r, dan
7

.2.g.4.2.1 Pengukuran Morbiditas

Frekuensiataubanyaknyapenyakityangadadimasyarakatatauangkamorbiditasdapat
kanker'
iasyarakat, misalnya morbiditas penyakit
yung
nerefleksikun *ururu1, t"."1,ui"n
Morbiditas
"au'ai
plnyakit keturunan'
kardiovasiurer, rremotri, dan lain-lain
--arat bawaar, p"nyor.i,

:rpatcihitungdalamjumlalrabsolut"*p-"'"r"tif.Untukpenilaiankesehatanmakajumlah
jelas dengan contoh yang tertera pada Tabel 7.1
::latif yang digunatan. Hat ini akan menjuoi
:erikut rni
bily, apabila digunakan angka absolut'

hipotetis dalam Tabel 7.1. memperliharkan,


R lebih sehat daripada kota
apurtur-l dengan demikian tota
a.
kota
>
B
kota
di
penderita
:.iraka
dihitung
jumlah.penJ*iJ ria"" kota tadi berbeda, maka apabila
(10
3.' Tetapi mengingat bahwa
orang)'
sama
yang
gidil":kan angka
ini
umlah penderita p", iOoo plnduduk, tuirltlt"rutiO
relatif
t"."tutu'i ini menjadi tidak berbeda' Pengukuran
Secara epidemiologis, keadaan
ditanya'
apabila
muryururuir"bagai satu kesatuan' Jadi
:igunakan karena irg J11r", itundalah
yang sakit
masyarakat
proporsi
Jiu".lt*"ua"tui,
::saimana sakitnya masyarakar? lu*urun fuirg
Daia Absolut vs Relatif
Iabel 7.1 Perbanrlingan Pengukuran

KOTA
-:inlah Penderita
.

,:nlah Penduduk

i::r'alensi

100

10
I

10.000

000

(10/1000)x 1000=
per 1000 Penduduk

10

(100/10.000)*1669=10
per 1000 Penduduk

4
PengukuranEfek 113

xan pr

iiril

dua atau

lerr

jle!'.

d.ql fi:&r

:rg. ,3i -rnr:r

jumlah penderita baru

A-

jumlah populasi penyandang resiko

x faktor

apabila dihitung untuk satu tahun kalender, maka

jumlah penderita baru dalam I tahun kalender


x faktor
jumlah penduduk tanggal l Juli tahun yang sama

Contoh:
Derokok s;=a
:ruh poprr ,.o;

.ni juga s.-=a

itakan ttairi
rlasi \. n:-.u

i._

Pada tahun 1990 terdapat 40 orang penderita TBC


tertanggal I Juli 1990 = 200 000, maka
Insidensi TBC

40
= 200.000

di Kecamatan XYZ,

dengan penduduk

= 0.0002 kasus/or/th

Bila digunakan faktor , maka Insidensi TBC dapat dinyatakan


0,02 kasus per 100 orang per tahun,

0,2
2,0

kasus per

1000

orang per tahun, atau

kasus'per 10 000 orang per tahun.

er satuan uil:
Hal ini dap.:

lm. Rate

ir

hun kalender.
alb.

:ur frekuensl.

Prevalensi
Prevalensi berbeda dari insidensi, karena menghitung semua kasus yang ada pada periode
waktu tertentu. Jadi kasus baru dan kasus lama akan terhitung. Prevalensi menghitung kasus
yang mulai iakit di waktu yang lalu dan sampai saat ini masih sakit. Pada insidensi, kasus lama

hanya dihitung pada saat manifestasi penyakit pertama kali timbul. Prevalensi ini menjadi

g tidak

sakit
.alender, atau

n apakah ada

berguna untuk penyakit khronis yang sulit diketahui kapan mulainya. Sedangkan insidensi
berguna bagi penyakit yang berjangka waktu pendek seperti Morbilli, diare, dan pneumonia.

Prevalensi juga digunakan pada survei cross-sectional untuk mencari penyakit khronis.
Prevalensi dapat dihitung sbb.;

:ai

indikator
iurvei jangka
:nis penyakit
bawaan, dan

jumlah
n-^..^r^-^:
rrevatensl

penderita pada waktu terLentu

jumlah populasi penyandang resiko

x taktor

114

Epidemiologi Lingkutgan

AKB

Contoh:
Pada tanggal I Juni di daerah ABC didapat penderita Demam berdarah
orang, dan populasi seluruh daerah 200 000, maka

Prevalensi

DllF

120

= 200.000

(DIIF) sebanyak 120

x faktor

= 0,06 kasus per 100 penduduk pada tgl


= 0,6 kasus per 1000 penduduk pada tgl

kesej

Morta
menin

I Juni, atau
I Juni.

digun;
indikar

kualita

Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap prevalensi suatu penyakit tampak pada
Tabel7.2.

ukuran

Tabel7.2 Faktor-Faktor Yang Meningkatkan dan Menurunkan Prevalensi


MENINGKATKAN

MENURUNKAN

Lamanya penyakit: akut/kfuonis


Pcngobatan

khronis

Akut

Diobati, ttp. suiit sembuh

CFR tinggi / efcktivitas

Kasus baru

Bertambah
Kasus& yang beresiko tinggi

Berkurang
Orang sehat

Orang sehat

Kasus

penyembuhan tinggi

Immigrasi
Ernigrasi

Dalam bahasa Inggris angka insidensi dan prevalensi disebut Insidence Rate dan
Prevalence Rate, disingkat sebagai IR, dan PR. Pada keadaan yang stabil IR dan PR mempunyai
hubungan seperti berikut:
PR = IR x periode rata-rata penyakit

Morbiditas dicatat di berbagai tempat, seperti puskesmas, rumah sakit, klinik, dokter
praktek, dstnya. Sumber - sllmber data tersebut melayani populasi dari berbagai status ekonomi
sosial, sehingga sering tidak komparabel, dan tidak lengkap. Oleh karena itu di Indonesia secara
periodik dilakukan 'survei rumah tangga', untuk pengecekan. Juga ada survei khusus untuk
mencari kasus dengan melakukan pemeriksaan fisik ataupun biokimiawi. Sensus juga
memasukkan variabel morbiditas ke dalam daftar surveinya. Morbiditas bisa juga didapat dari
daftar absensi di Industri dan sekolah.

7.2.3.4.2.2 Pengukuran Mortalitas


Mortalitas diukur atas dasar berbagai angka mortalitas menurut kebutuhan. Dikenal
berbagai ukuran atau angka mortalitas, seperti angka kematian bayi, anak, angka kematian
kasar, angka kematian atas dasar usia, dsbnya.

Angka
CDR

CDR,
Contc,

\esar

jum1:i
juml.ri
CDR

PengukuranEfek 115

AKB atau IMR

tepat
sebagai indikator kesehatan atau lebih
Angka mortaiitas yang sering digunakan
o!i"r]::_9ryi (AKB) atau disebut Infdnt
uaurutr
kesejahteraan *uryurutui uirururui,
:iqo,
yang
bukan rate- tetapi suatu ratio antara anak
Mortality Rate (IMR;. ;KB ini sebetulnya
Periode yang
kelahiran hidup selama periode yang sama'
meninggal pada usia il1 ,uhrr' dengan
sebagai
rretuersi klmatian bayi ini biasanya dipakai
digunakan biasanya satu tahun kalender.
kesehatan'
pelayanan
kemffian merawat bayi' kualitas
indikator kesehatan bayi yang 14hir,
dan bahkan
tuai, ti*-puu" sosial-ekonomi masyarakat'
kualitas lingkungan hid"p';fi; tuyi
pembangunan'
ukuran kesej ahteraan masyarakat dalam

tahtln lggzterdapat
sebagai contoh, misalnya di JB untuk
hidup = 1500' maka
O-t ,i'tt r, sedangkan angka kelahiran

AKB/IMR =

1000

40 orang kematian anak berusia

=26,7 per 1000 kelahiran hidup'

(Crude Death Rate)


Angka Kematian Kasar atau CDR
CDR ini didefinisikan sbb:
jml kematian 1th kalender
rrr-\D
.-ur\

6e dan
rpunyai

x faktor

Populasi ttgl I Juli th sama

Contoh;
Negara A,1967:

jurilahpenduduktgl 1 Juli = 11 629 000


junrlah meninggal = 106 622

, dokter
:konomi
.a

CDR =

1000 =9,17 Per 1000 Penduduk

ffix

secara

n untuk
us juga

KematianKelompokUsiaSpesifik(AgeSpecificDeathRate)atauASDR:

apat dari

jumlahk"-@
fimhh

penduduk usia kelompok yang sama

Contoh:

Dikenal
kematian

NegaraB,th1980:
kematian usia 25-34 th = 31 414

j"rr p"ra"ark usia 25-34th tgl 1 Juli: 21 822095


th'
31414
x 1000 = l,4396per 1000 penduduk usia 25-34
ASDR =

=-=::-:21822O95

jj

116

Epidemiotogi Lingkungan

Tabel 7.3 Perbandingan Penggunaan CDR vs ASDR


Kelompok
Usia

Kota A

Kota B

(tahun)

Jumlah
Jumlah
penduduk kematian
015-

30-

456075+

TOTAL

500
2000
2000
1000
500
100
6100

2-->8
8--> 80
t2
l0
20
15
67- - >145

Jumlah
Jumlah
penduduk kematian

ASDR/
1000

4_> t6

4->
6
10

40
150

109,8

40

400
300
1000
2000
2000
400
6100

I
1
5
18
70
50
145

ASDR/
1000
2,5
3.5

5,0
9,0
35.0

t2s.0
237.8

Angka kematian dapat juga dihitung secara khusus untuk kelompok jenis kelamin atau
kelompok warna kulit, dan seterusnya.
Contoh mengapa angka kematian total itu disebut kasar, tampak dalam Tabel7.3.
Dari Tabel 7.3 tampak bahwa kota A dan B mempunyai jumlah penduduk yang sama,
tetapi distribusi usianya berbeda. Angka kematian total atau CDR bagi A= 67, sedangkan bagi
B = 145. apakah berarti B lebih buruk kesehatannya daripada A? Bila dilihat sepintas, populasi
kota B kebanyakan terdiri atas orang tua, sebaliknya kota A. Karena itu mungkin wajar bahwa
kota B mempunyai jumlah kematian lebih tinggi.
Apabila jumlah kematian kedua kota dibuat sama, yakni dengan menambah kematian di
antara anak, lihat huruf italik, maka CDR tentunya akan sama. Apakah kedua kota sekarang
sama sehatnya? Apabila dilihat bahwa kematian di Kota A terbanyak didapat antara anak,
tentunya hal tidak wajar, tetapi CDR kedua kota tersebut sama. Melihat keanehan ini maka
dilakukan perhitungan angka kematian per kelompok usia, yakni ASDR. Bila diteliri ASDR
bagi setiap kelompok usia, maka ASDR bagi Kota A secara konsisten lebih besar daripada Kota
B, sekalipun {alam keadaan aslinya, yakni kematian kota A < kota B (sebelum jumtah kematian
disamakan). Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa (i) ukuran CDR terlalu kasar untuk
membandingkan keadaan kesehatan satu kota dengan yang lain (ii) apabila dua daerah yang

dibandingkan tidak setara, maka perbedaan di antara kedua daerah tersebut harus
diperhitungkan. Dalam hal ini perbedaannya terletak pada distribusi kelompok usia. Dengan
menggunakan ASDR saja dapat dilihat bahwa keadaan kesehatan bagi setiap kelompok usia
Kota A lebih buruk keadaannya daripada Kota B.
Dalam usaha memperbandingkan dua kelompok masyarakat atau lebih, sebaiknya
kelompok-kelompok tersebut berada dalam keadaan yang komparabel (dapat diperbandingkan/tidak ada perbedaan yang mencolok), kecuali untuk variabel yang diteliti. Tetapi, dalam
kenyataannya, tidak ada satu kelompok manusia yang betul-betul kornparabel satu dengan yang
lainnya, maka ada suatu cara untuk'menghilangkan' perbedaan ini, yaitu paling mudah dengan
melakukan 'adjustment' atau disesuaikan. Dalam kasus di atas tentu adjustment usia. Adjustment
tidak terbatas pada variabel usia, tetapi bisa juga dilakukan untuk adjustment variabel lain-

:_

--- :-.-

',....\-

'':

--l-,r;

!.

v.2.3.4.2

-\:
"

l-i

--r:
rl

--_ I

--

--

-:?

pengukuran

lainnya. Cara adjustment


dilakukan sbb:
pertama-tama

diryru]<an. ,uro
o"nrrirr, standar yang dapat. digunakan
dalam proses
dap at di amiii o?.r-p"p,r
a s i r ain kota,
ata u p opur a s i
Til
iii ::",T-,'lJilli1l,:lTffi
kedua
kota yans r

*ffi
tr#"fi il:*.fiik--F*r###ilffiT;
i:t;;?:1.Tr#i'fi1t1:ifl
nonutasi ketiga

ASDR/
1000
2,5
3,5

5,0
9,0
35,0
125,0

237,8

,,u"orri'o".,iirr'fu',

o,o".J"rr,r*frr-:jfi,'.Tr:,tutu'

lpopulasi r,rrlri.
dan setelah aiaapai.",,

os';[t:"#'l:lrTlfffli:l

Tabel 7.4 proses Adjustment


Kelompok Usia
Kelompok
Populasi
Proporsi per
usia

0-

900

15-

ekarang

anak,

ri

maka

ASDR
ia Kota
:matian

6075+

o,2s
0,25

s00

Total

I0,0

0,20

40,0

0.a

r50,0

12200

Aagka k-emadan Adjusred


Bagi Usia
Angka Kematian aj;or,.a

ASDR Kota
B

4,0
4,0
6,0

0,19

3000
3000
2500

45_

ntian di

0,07

2300

30-

ng sarna,
kan bagi
populasi
:r bahwa

2,5
3,3

5,0
9,0
35,0
125,0

237.8
,r,uO
AngkaKematianAdjustedBagiUsiau***",l"=;'iT'iii!.}1l,,--1],-1!f1;;?r
+ ... + r50 x oiJr*
nlgi usia Untuk "#t

Kot,

- ? < .:'::: " !,:,

tr#';:,:ffiU"i:fl,i?.Hfr.,1#;:;;1"#fi

:ll;",,Jllf *ru,*rebihbesardaripada
[{fihJ;*r#f; '*?f#nrTl]::r",amembenarkan
bahwa
*#''ffi
kota A tetih
setiap k"r"d;';;;;ffiff:i;T:
*',::*tilT,fl
bu;kt".";;"#ffi;:,?,#rR

'untuk
h yang
harus

)engan
rk usia
aiknya
ndingdalam
r yang
engan

Di Bandun g, th 7966: penderita


Hepatitis
Hepatitis A 19 orang,
=
maka

tment

cFR=

Iain-

#;

"rrt, adjustmenr usia baru

ASDR Kota

standar

.min atau

Efek 112

"loovo=3,3ovo

A=

576, sedangkan yang


meninggal akibar

Anda mungkin juga menyukai