Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
Orang-orang yang normal mengalami perubahan-perubahan suasana hati.
Seseorang mungkin sangat bahagia pada suatu waktu, segala sesuatu berjalan
dengan baik, dan hubungannya dengan dunia sangat menyenangkan. Tetapi
suasana hati ini mungkin disusul dengan suatu masa di mana orang merasa patah
semangat, merasa agak sedih, dan masa depan tampak sedikit gelap. Tetapi,
sebentar lagi muncul suasana hati yang menyenangkan. Tidak ada orang yang
merasa bahagia atau tidak bahagia sepanjang waktu. Apabila perasaan ini cukup
ekstrem, orang itu dikatakan murung. Sulit diramalkan bagaimana ia bertingkah
laku. Ia mungkin sedikit gembira atau sedikit mengalami depresi. Kekuatan dari
perubahan-perubahan atau siklus-siklus itu sangat berbeda-beda tetapi perbedaanperbedaan itu mungkin sekali merupakan perbedaan-perbedaan derajat. Dalam
bentuknya yang ekstrem, perubahan-perubahan itu itu menandakan tingkah laku
orang yang menderita gangguan bipolar.1
Istilah bipolar digunakan karena individu memperlihatkan dua kutub
suasana hati yang ekstrem, yakni perubahan antara keadaan mania dan keadaan
depresi. Karena perubahan tersebut, maka gangguan bipolar dulu disebut
gangguan manik-depresif. Gangguan bipolar dibagi menjadi tiga tipe, yakni tipe
manik, tipe depresif, dan tipe campuran (sirkuler). Individu didiagnosis sebagai
manik apabila suasana hatinya yang dominan adalah mania, dan dikatakan
depresif kalau suasana hatinya yang dominan adalah depresi, dan dikatakan
campuran bia gambaran-gambaran simtomanya adalah manik dan depresif
tercampur atau berubah-ubah dalam jangka waktu beberapa hari.1

BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1. DEFINISI

Gangguan bipolar, sebelumnya disebut depresi manik, menyebabkan


perubahan mood ekstrim termasuk mania atau hipomania dan depresi. Ketika
seseorang depresi, mereka akan merasa sedih atau tidak memiliki harapan dan
kehilangan ketertarikan atau kesenangan di kebanyakan aktivitas. Ketika mood
mereka berubah ke arah lainnya, mereka akan merasakan euphoria dan penuh
dengan energi. Perubahan mood mungkin didapati hanya beberapa kali selama
setahun atau sering sebanyak beberapa kali dalam seminggu.2
2.2. ETIOLOGI
Banyak faktor yang berkontribusi pada gangguan bipolar, seperti:
-

Genetika
Biokimia
Psikodinamik
Faktor lingkungan.3

2.3. EPIDEMIOLOGI
- Epidemiologi Internasional:
Prevalensi 1990-2000 sebesar 5-7%.
- Insidensi menurut usia:
Rata-rata 21 tahun.
- Insidensi menurut jenis kelamin:
Secara garis besar, gangguan bipolar dapat diderita oleh kedua jenis
kelamin.3

2.4. GEJALA KLINIS


Gejala Mania:
Merasa terlalu bahagia untuk jangka waktu yang panjang.
Meningkatnya iritabilitas yang abnormal.
Terlalu percaya diri.
Terlalu cerewet.
Berkurangnya jam tidur.
Memiliki kebiasaan yang berisiko, seperti melakukan seks impulsive
-

dan bersenang-senang.
Cepat dalam berubah pikiran.
Mudah tersinggung.
Merasa gelisah.4

Gejala Depresi:
-

Kehilangan minat pada kegiatan yang telah diikuti.


Merasa tidak ada harapan, tidak ada pertolongan, dan rendah diri
dalam jangka panjang.
Berkurangnya energi, selalu merasa lelah.
Tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan yang sederhana.
Perubahan pola makan, tidur, atau kebiasaan sehari-hari lainnya.
Merasa gelisah atau lamban dalam bergerak, berbicara, ataupun
berpikir.
Berpikir untuk bunuh diri.4
Makin awal mulainya gejala-gejala bipolar, makin rentan penderita

terhadap bunuh diri, frekuensi episode bertambah, dan pergantian cepat.


Mulai awal juga disertai dengan peningkatan frekuensi gangguan bipolar
maupun depresi berat pada sanak keluarga tingkat-pertama.6

2.5. KLASIFIKASI
Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik
Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
o Tanpa gejala somatik
o Dengan gejala somatik
Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala
-

psikotik
Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala
psikotik
Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran
Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi
Gangguan afektif bipolar lainnya
Gangguan afektif bipolar YTT.5

2.6. DIAGNOSIS
Keterampilan wawancara dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis.
Informasi dari keluarga sangat diperlukan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
kriteria gangguan afek bipolar menurut PPDGJ III. Pembagian gangguan bipolar
menurut PPDGJ III:5
F31 Gangguan Afek bipolar

Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya dua


episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu,
pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan
energi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain
berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas
(depresi). Yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan
sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai dengan tibatiba dan berlangsug antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi
cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun
jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang usia lanjut. Kedua macam
episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stress
atau trauma mental lainnya (adanya stress tidak esensial untuk

penegakan diagnosis).
Termasuk: gangguan atau psikosis manik-depresif
Tidak termasuk: Gangguan bipolar, episode manic tunggal (F30)

F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Klinik Hipomanik


Episode yang sekarang harus memenuhi criteria untuk hipomania

(F30); dan
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,
manik , depresif, atau campuran) di masa lampau.

F31.1 Gangguan afektif Bipolar, Episode kini Manik Tanpa Gejala Psikotik
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa

gejala psikotik (F30.1); dan


Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,
manik, depresif, atau campuran) di masa lampau.

F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan gejala psikotik
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan

gejala psikotik (F30.2); dan


Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,
manik, depresif atau campuran) di masa lampau

F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau Sedang
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi
ringan (F32.0) atau pun sedang (F32.1); dan

Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik,


atau campuran di masa lampau

F31.4 gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif

berat tanpa gejala psikotik (F32.2); dan


Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik,
atau campuran di masa lampau

F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan Gejala
Psikotik

Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif

berat dengan gejala psikotik (F32.3); dan


Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik,
atau campuran dimasa lampau

F31.6 Gangguan Afektif Bipolar Campuran


Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik,
dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala
mania/hipomania dan depresif yang sama-sama mencolok selama masa
terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung

sekurang-kurangnya 2 minggu); dan


Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik,
atau campuran di masa lampau

F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, kini dalam Remisi


Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama
beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurangkurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di
masa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya satu episode afektif
lain (hipomanik, manik, depres if atau campuran)
F31.8 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya
F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT
2.7. PENATALAKSANAAN
Indikasi rawat inap:

Berbahaya bagi diri sendiri


Berbahaya bagi orang lain
Delirium
Ditandai gejala psikotik
Ketidakmampuan fungsi penuh
Kehilangan kontrol penuh
Kondisi medik yang membutuhkan pemantauan.3

Tabel 1. Regimen Pengobatan Bipolar Yang Telah Diterima Oleh FDA.3

Generic Name
Valproate
Carbamazepine
extended release
Lamotrigine

Trade Name

Manic

Depakote

Equetro

Mixed

Depression

Lamictal

Lithium

Maintenance

X
X

Aripiprazole

Abilify

Ziprasidone

Geodon

Risperidone

Risperdal

Asenapine

Saphris

Quetiapine

Seroquel

Chlorpromazine

Thorazine

Cariprazine

Vraylar

Olanzapine

Zyprexa

Olanzapine/fluoxetine
combination

X
X

X
X

Symbyax

FDA = United States Food and Drug Administration.

Lithium karbonat terbukti sangat efektif dalam pengobatan penyakit


bipolar dan gejala-gejala mania. Ini diberikan secara oral dan dipantau
dengan kadar darah. Kisaran terapi yang ideal untuk pengobatan awal gejala
akut adalah 1,0-1,2 mEq/L, dan kadar yang direkomendasikan untuk terapi
rumatan adalah 0,5-0,8 mEq/L. Selama fase mania akut, obat neuroleptik
mungkin juga diperlukan karena gejala-gejala sifat psikotik. Carbamazepine
(Tegretol), suatu senyawa trisiklik digunakan sebagai obat antikejang, juga
efektif dalam mengendalikan gejala-gejala mania pada orang dewasa.
Gabungan psikoterapi dasar dan kerja orang tua yang dirancang untuk
membantu menatalaksana sekuele perilaku mania juga penting.6
Terapi Elektrokonvulsif:
Ketika pengobatan psikiatrik yang definitive dan cepat dibutuhkan
Ketika risiko ECT lebih rendah dari terapi lainnya
Ketika gangguan bipolar tidak mempan dengan pengobatan adekuat
-

lainnya
Ketika pasien lebih memilih pengobatan ini.3

2.8. PROGNOSIS
Faktor yang mempengaruhi prognosis yang buruk:
Riwayat pekerjaan yang buruk
Penyalahgunaan zat terlarang
Gambaran psikotik
Gambaran depresif diantara periode mania dan depresi
Bukti adanya depresi
Jenis kelamin laki-laki

Pola depresi-mania-euthymia.3

Faktor yang mempengaruhi prognosis yang baik:


Rentang fase manik (durasi pendek)
Onset lanjut usia
Sedikit terpikir untuk bunuh diri
Sedikit gejala psikotik
Sedikit masalah medik.3

DAFTAR PUSTAKA
1. Semiun Y. 2006. Kesehatan Mental 3: Gangguan-gangguan mental yang
sangat berat, simtomatologi, proses diagnosis, dan proses terapi gangguangangguan mental. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI).

2. Mayo

Clinic.

2015.

Bipolar

disorder.

Available

from

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bipolardisorder/basics/definition/con-20027544?p=1. Accessed 12 November 2015.


3. Soreff S. 2015. Bipolar Affective Disorder. Available from
http://emedicine.medscape.com/article/286342-overview.

Accessed

12

November 2015.
4. National Alliance on Mental Illness. 2013. Bipolar Disorder. Available from
http://www2.nami.org/factsheets/bipolardisorder_factsheet.pdf. Accessed 12
November 2015.
5. Maslim R. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
6. Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM. 2000. Nelson Textbook of Pediatrics
15/E. Pennsylvania: W.B. Saunders Company.

Anda mungkin juga menyukai