Hari/ tanggal

: Kamis,

Pertemuan

: III

Pengambilan Darah Vena dengan Vacutainer System

I.

Tujuan
1. Untuk mengetahui prosedur pengambilan darah vena dengan vacutainer system
2. Untuk mendapatkan sampel darah dari vena pasien dengan vacutainer system

II.

Metode
Metode yan digunakan adalah venipucture dengan menggunakan vacutainer system

III.

Prinsip
Lengan pasien dipasangkan tourniquet untuk memperjelas letak vena kemudian
dilakukan desinfeksi pada tempat tusukan. Setelah kering, jarum anterior vacutainer
ditusukkan dan tabung vacuum dimasukkan ke dalam holder hingga jarus posterior
tertancappada tabung, darah diambil sesuai kebutuhan. Tempat penusukan ditempelkan
kapas kering.

IV.

Alat dan Bahan

a.
Alat
1.
Jarum Vacutainer
2.
Holder
3.
Torniquet
b.
Bahan
1.
Kapas Alkohol 70%
2.
Kapas kering
3.
Plester/Hypafix
4.
Tabung vacum

VI. Cara Kerja

1.
Digunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan baik, benar dan lengkap.
2.
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3.
Jarum vacutainer dipasang pada holder dengan aman.
4.
Pasien diminta meluruskan tangan dan mengepalkan tangan.
5.
Tourniquet dipasang 3-4 jari diatas lekukan tangan.
6.
Palpasi dilakukan pada vena untuk menentukan vena dan posisi vena yang tepat
7.
8.

untuk ditusuk.
Bagian yang akan ditusuk, didesinfeksi dengan kapas alkohol 70%
Ditunggu sampai alkohol mengering.

9.
10.

Venipuncture dilakukan pada vena dengan sudut 15-30

Setelah darah terlihat pada flashback, tabung vacum dipasang pada holder scara
kuat dengan cara ibu jari kanan mendorong tabung, sedangkan jari telunjuk dan
jari tengah (kanan) tertumpu pada kedua sisi holder. Ibu jari tangan kiri

11.

memegang holder dengan sedikit menekan agar holder tidak bergerak.

Tourniquet dilepaskan segera setelah darah mengalir, lalu tabung diisi sesuai

12.

dengan kapasitas vacutainer. Genggaman tangan pasien juga dibuka.

Vacutainer dilepaskan dari holder kemudian diletakkan kapas kering diatas tempat
penusukan lalu jarum ditarik perlahan. Kapas ditekan 5 menit lalu dipasangkan
plester/hypafix.