Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DASAR DIARE

I. Pengertian
Diare adalah keadaan kekerapan dan keenceran buang air besar dimana
frekuensinya lebih dari tiga kaliper hari dan banyaknya lebih dari 200 250 gram.
Diarrhea, salah satu masalah yang paling umum pada masa anak-anak,
digambarkan sebagai suatu peningkatan frekwensi Buang Air besar , ketidakstabilan
cairan tubuh,, ditandai dengan volume cairan berkurang.
Diarrhea pada masa anak-anak mungkin bisa kronis, yanag disebabkan oleh
peradangan akut atau bukan peradangan .
Diarrhea disebabkan oleh infeksi kuman / virus yang pada umumnya disebut
gastroenteritis, kuman virus Gastroenteritis menjadi penyebab umum diarrhea pada
masa anak-anak usia 1 tahun, apabila penatalaksanaan tidak maka diarrhea akut dapat
mendorong kearah kekurangan cairan yang berlebih, ketidakseimbangan asam basa, dan
shock hypovolemic, Diarrhea akut dapat mengancam jiwa bayi dan anak-anak kecil jika
cairan tidak segera diganti secara adekuat.
II. Etiologi
1. Faktor Infeksi
2. Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak.
3. Infeksi

bakteri

Vibrio

coma,

Ecserchia

coli,

Salmonella,

Shigella,

Compilobacter, Yersenia dan Acromonas.


4. Infeksi virus : Entero virus (Virus echo, Coxechasi dan Poliomyelitis), Adeno
virus, Rota virus dan Astrovirus.
5. Infeksi parasit : Cacing, protozoa dan jamur.
6. Infeksi parental, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alatpencernaan,
sepertiOtitis Media Akut, Tonsilopharingitis dan sebagainya. Keadaan ini
terutama pada bayi dan anak dibawah 2 tahun.
1. Bukan faktor infeksi
7. Alergi makanan : susu dan protein.
8. Gangguan metabolik atau malabsorbsi.
9. Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan.
10. Obat-obatan seperti antibiotik.

11. Penyakit usus seperti Colitis ulserative, crohn disease dan enterocolitis.
12. Faktor psikologis : rasa tahut dan cemas.
13. Obstruksi usus.
III. Patofisiologi
A. Gangguan osmotik
Makanan atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik
dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam
rongga usus, hal ini menyebabkan isi rongga usus berlebihan sehingga merangsang
usus mengeluarkannya (diare).
ii.

Gangguan sekresi
Toxin pada dinding usus meningkatkan sekresi air dan lektrolit kedalam
usus, peningkatan isi rongga usus merangsang usus untuk mengeluarkannya.
C. Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan. Atau peristaltik yang menurun menyebabkan bakteri tumbuh
berlebihan menyebabkan peradangan pada rongga usus sehingga sekresi air dan
elektrolit meningkat hal ini menyebabkan absorsi rongga usus menurun sehingga
terjadilah diare.

PENYIMPANGAN KDM
Mikroorganisme patogen

Zat zat sulit diserap

Infeksi

Peningkatan tekanan osmotik

Peningkatan sekresi aktif cairan

Menarik air dan garam ke dalam usus

Peningkatan motilitas usus


Peristaltik meningkat
Diare

Suden,Rapid extracelluler fluid ( ECF ) Loss

Imbalance in electrolytes

Loss of Intracelluler fluid (ICF)

Celluler dysfunction

Hypovolemic shock

Death

IV. Klasifikasi diare


Tahapan dehidrasi menurut Ashwill dan Droske (1977) :
1. Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 5 % dengan volume cairan
yang hilang kurang dari 50 ml/kgBB.
2. Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 9 % dengan volume cairan
yang hilang kurang dari 50 90 ml/kgBB.
3. Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume
cairan yang hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.
V. Gejala Klinik
Gejal klinik yang timbul tergantung dari intensitas dan tipe diare, namun secara umum
tanda dan gejala yang sering terjadi adalah :
a. Sering buang air besar lebih dari 3 kali dan dengan jumlah

200 250 gr.

b. Anorexia.
c. Vomiting.
d. Feces encer dan terjadi perubahan warna dalam beberapa hari.
e. Terjadi perubahan tingkah laku seperti rewel, iritabel, lemah, pucat, konvulsi,
flasiddity dan merasa nyeri pada saat buang air besar.
f. Respirasi cepat dan dalam.
g. Kehilangan cairan/dehidrasi dimana jumlah urine menurun, turgor kulit jelek, kulit
kering, terdapat fontanel dan mata yang cekung serta terjadi penurunan tekanan
darah.
VI. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada anak yang menderita diare adalah :
1. Dehidrasi
2. Hipokalemi.
3. Hipokalsemi
4. Cardiac disrythmias
5. Hiponatremi.
6. Syok hipovolemik
7. Asidosis.

VII. Penatalaksanaan
Dasar-dasar penatalaksanaan diare pada anak adalah : (5 D)
1. Dehidrasi.
2. Diagnosis.
3. Diet.
4. Defisiensi disakarida
5. Drugs
Pada dehidrasi ringan diberikan :
a. Oralit + cairan
b. ASI/susu yang sesuai
c. Antibiotika (hanya kalau perlu saja)
Pada dehidrasi sedang, penderita tidak perlu dirawat dan diberikan :
a. Seperti pengobatan dehidrasi ringan
b. Bila tidak minum ASI :
1.

Kurang dari 1 tahun LLM dengan takaran 1/3, 2/3 penuh ditambah oralit.

2.

Untuk umur 1 tahun lebih , BB 7 kg lebih : teh, biskuit, bubur dan seterusnya
selain oralit. Formula susu dihentikan dan baru dimulai lagi secara
realimentasi setalh makan nasi.

Pada dehidrasi berat, penderita harus dirawat di RS.


Pengobatan diare lebih mengutamakan pemberian cairan, kalori dan elektrolit yang
bisa berupa larutan oralit (garam diare) guna mencegah terjadinya dehidrasi berat,
sedangkan antibiotika atau obat lain hanya diberikan bila ada indikasi yang jelas.
Spasmolitika dan obstipansia pada diare tidak diberikan karena tidak bermanfaat
bahkan dapat memberatkan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai