Anda di halaman 1dari 21

Makalah

Budidaya Tanaman Tahunan

BUDIDAYA TANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L)

Oleh :
Kelompok 2
HERMAN

G111 13 009

MIDAYANI

G111 13 047

MUH ANSAR

G111 13 031

MUH NUR AHMAD RAIHAN

G111 13 053

NURYANI

G111 13 025

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDIN
MAKASSAR
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, oleh
karena perkenaan-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul Budidaya Tanaman Kelapa.
Makalah ini Alhamdulillah dapat kami slesaikan dengan tepat waktu dan
semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat sebagaimana
penulis inginkan.
Kami selaku penyusun, menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, karena manusia yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena
itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang Bapak/Ibu/Saudara (i) demi
kelengkapan makalah ini dikemudian hari.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Semoga upaya kami dalam
menyusun makalah ini dan bermanfaat bagi anda.

Makassar, 4 Oktober 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanaman kelapa di Indonesia merupakan yang terluas di dunia dengan
pangsa 31,2% dari total luas areal kelapa dunia. Peringkat kedua diduduki Filipina
(pangsa 25,8%), disusul India (pangsa 16,0%), Sri Langka (pangsa 3,7%) dan
Thailand (pangsa 3,1%). Namun demikian, dari segi produksi ternyata Indonesia
hanya menduduki posisi ke dua setelah Philipina. Ragam produk dan devisa yang
dihasilkan Indonesia juga di bawah India dan Sri Lanka. Perolehan devisa dari
produk kelapa mencapai 229 juta US$ atau 11% dari ekspor produk kelapa dunia
pada tahun 2003.
Sebagai Negara yang memiliki perkebunan kelapa yang luas maka
seharusnya dibudidayakan dengan benar sehingga bisa meningkatkan devisa
Negara. Karena dari kasus diatas Indonesia memiliki luas areal pertanaman kelapa
yang terbesar di Dunia namun menduduki peringkat kedua dari hasil produksinya.
Sehingga kami menyusun makalah ini yang berkaitan dengan budidaya kelapa
sampai produk akhir dari kelapa yang bermanfaat dan bernilai ekonomi yang
tingggi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana sejarah, manfaat, produk, dan olahan kelapa?
2. Bagaimana taksonomi dan morfologi kelapa?
3. Bagaimana Jenis dan varietas kelapa?
4. Bagaiamana Syarat tumbuh kelapa?
5. Bagaimana Teknologi budidaya kelapa?
1.3 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui sejarah, manfaat, prospek, dan olahan kelapa?
2. Untuk mengetahui taksonomi dan morfologi kelapa?
3. Untuk mengetahui Jenis dan varietas kelapa?
4. Untuk mengetahui Syarat tumbuh kelapa?
5. Untuk mengetahui Teknologi budidaya kelapa?
Adapun kegunaan penulisan dalam makalah ini yaitu sebagai bahan informasi
budidaya kelapa kepada seluruh pembaca

BAB II
SEJARAH, MAANFAAT, PROSPEK, DAN OLAHAN KELAPA
A. Daerah asal, Sejarah dan Penyebaran Kelapa
Kelapa merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus
dari famili Palmae. Ada dua pendapat mengenai asal usul kelapa yaitu dari
Amerika Selatan menurut D.F. Cook, Van Martius Beccari kemudian menurut
Thor Herjerdahl dari Asia atau Indo Pasific. Tanaman kelapa adalah salah
satu anggota genus Cocos pertama kali digunakan oleh Vasco da Gama dan daerah
asalnya adalah lembah-lembah Andes di Columbia. Para peneliti berkesimpulan
kelapa berasal dari kawasan yang sekarang kita kenal Malaysia-Indonesia. Dari
kawasan inilah, baik melalui arus laut maupaun perantaraan manusia, kelapa
menyebar ke daerah daerah lain.
B. Manfaat dan Kandungan Nutrisi Kelapa
Kelapa dijuluki pohon kehidupan, karena setiap bagian tanaman dapat
dimanfaatkan seperti berikut:
1. Sabut
: keset, sapu, matras, bahan pembuat spring bed.
2. Tempurung : charcoal, carbon aktif dan kerajinan tangan.
3. Daging buah : kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan, kelapa
parutan kering.
4. Air kelapa
: cuka, Nata de Coco.
5. Batang kelapa : bahan bangunan untuk kerangka atau atap
6. Daun kelapa : lidi untuk sapu, barang anyaman (dekorasi pesta atau
Mayang)
7. Nira kelapa : gula merah (kelapa).
Dibandingkan asam amino yang terdapat di susu sapi, asam amino yang
terkandung dalam air kelapa ternyata lebih tinggi. Sementara unsur karbon dapat
dijumpai dalam bentuk karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa,
sorbitol, inositol, dan lainnya. Begitu pula dengan unsur mikro dalam air kelapa
berupa mineral yang dibutuhkan sebagai penganti ion tubuh. Oleh karena itu
wajar jika setelah minum kelapa muda tubuh kita terasa kembali segar. Jika diteliti
lebih jauh, air kelapa ternyata juga mengandung beragam vitamin. Di antaranya
vitamin C yang dominan, asam nikotinat, asam folat, asam pantotenat, biotin,
serta riboflavin. Tak heran jika air kelapa juga dimanfaatkan sebagai bahan
pengobatan tradisional sekaligus kecantikan. Di samping itu, secara khusus, air
kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga mengandung
gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen) dan protein (0,07- 0,55 persen).

Karena komposisi gizi yang demikian ini, maka air kelapa berpotensi dijadikan
bahan baku produk pangan.
Dalam daging buah Kelapa sekitar 90% merupakan asam lemak jenuh dan 105
asam lemak tak jenuh. Meskipun mengandung asam lemak jenuh, namun minyak
Kelapa memiliki rantai karbon sedang sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Asam
lemak rantai sedang lebih baik dibandingkan asam lemak rantai panjang karena
bisa langsung dicerna dalam usus tanpa adanya proses hidrolisis dan enzimatis.
Sedangkan minyak yang memiliki rantai karbon yang panjang harus melalui
beberapa tahapan dulu untuk diproses di dalam pencernaan manusia sebelum
akhirnya dapat diserap dinding usus lewat beberapa proses yang panjang. Asam
lemak rantai sedang juga tidak diubah menjadi lemak atau kolesterol serta tidak
memengaruhi kolesterol darah. Dan terkait dengan manfaatnya, asam lemak rantai
sedang ini berkemampuan secara spesifik sebagai anti-fungsi, anti-protozoa, antibakteri, dan juga anti-virus. Kandungan gizi daging buah kelapa sangat bervariasi
tergantung dari tua - mudanya kelapa, Makin tua buah kelapa maka makin sedikit
kandungan airnya, tapi makin tinggi kandungan lemak, kalsium, fosfor, zat besi
dan kalorinya
C. Produk dan Olahan Kelapa
Air kelapa juga bisa dimanfaatkan untuk proses pembuatan minuman, jelly,
alkohol, dektran, cuka, dan nata de coco. Pengembangan produk-produk
kesehatan dan energi terbarukan dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan
utama dalam agribisnis berbasis kelapa untuk menggerakkan perekonomian
pedesaan sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Produk seperti minyak
kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) dan biodiesel dapat dikembangkan dalam
skala kecil di pedesaan, bahkan pada tingkat rumah tangga.
D. Prospek Pengembangan Kelapa
Permintaan Dunia dan Regional Total nilai ekspor dunia produk turunan
kelapa pada tahun 2005 sekitar US$ 1,2 Milyar, dengan eksportir utama Philipina
yaitu sekitar 65%, sedang Indonesia hanya US$. 228,68 juta atau sekitar 19%.
Pada tahun 2005, nilai ekspor produk kelapa Indonesia meningkat menjadi US$
305 juta atau naik 33,4% dibanding tahun 2004. Dari 17 jenis minyak dan lemak
yang diperdagangkan di pasar internasional tahun 2005, minyak kelapa
memberikan kontribusi sebesar 4,34% atau menduduki peringkat ke-6 setelah
minyak kedele (30,45%), minyak sawit (30,34%), rapeseed oil (9,54%), minyak
bunga matahari (8,16%) dan minyak/lemak hewani (4,40%) (Kementrian
perindustrian, 2009).

Faktor yang mendorong kenaikan permintaan produk minyak kelapa dunia


disebabkan karena kandungan asam laurat yang tinggi, terutama untuk keperluan
industri detergen dan kosmetik serta kecenderungan akan produk-produk ramah
lingkungan (Kementrian perindustrian, 2009).
BAB III
TAKSONOMI DAN MORFOLOGI
A. Taksonomi Tanaman Kelapa
Taksonomi kelapa dibawah ini yaitu
Kingdom
Subkingdom
Super divisi
Divisi
Kelas
Subkelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae
: Tracheobionta
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
: Liliopsida
: Arecidae
: Arecales
: Arecaceae
: Cocos
: Cocos nucifera L.

B. Morfologi Tanaman Kelapa


Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan
merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan
hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan
serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Pohon dengan batang tunggal atau
kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun
membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas
namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh
menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Daun tersusun secara majemuk, menyirip
sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang, warna
daun hijau kekuningan.
BAB IV

JENIS DAN VARIETAS KELAPA


Kelapa adalah salah satu tanaman yang tumbuh subur di Indonesia dengan
beragam varietasnya. Kelapa secara ilmu biologi termasuk family palma yang bisa
dibagi menjadi tiga macam. Ada varietas dalam yang terdiri dari viridis (kelapa
hijau), rubescens (kelapa merah), macrocorpu (kelapa kelabu), sakarina (kelapa
manis). Lalu ada kelapa genjah dengan varietas eburnia (kelapa gading), regia
(kelapa raja), pumila (kelapa puyuh), pretiosa (kelapa raja Malabar dan ada pula
kelapa hibrida.
Varietas dalam adalah salah satu jenis kelapa dengan batang tinggi dan
besar, ukurannya bisa mencapai 30 meter bahkan lebih. Kelapa dalam mulai
berbuah di usia tanam sekitar 6-8 tahun. Namun soal umur, tanaman kelapa jenis
ini bisa mencapai 100 tahun lebih.
Ada beberapa keunggulan varietas Dalam yang bisa diungkap disini.
Pertama produksi kopranya lebih tinggi yaitu sekitar 1 ton kopra/ ha/tahun di
umur 10 tahun. Kedua produktifitasnya mencapai 90 butir setiap pohon dalam
satu tahunnya. Lalu daging buahnya tebal dank eras dengan kadar minyak yang
lebih tinggi. Lalu lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
Varietas genjah memiliki kelebihan sekaligus kelemahan. Kelemahannya
peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik. Berbuat lebat tetapi mudah
dipengaruhi fluktuasi iklim. Ukuran buahnya relatif lebih kecil dengan kadar
kopra yang rendah. Namun kelebihannya buah kelapa jenis ini ukurannya tidak
terlalu tinggi sehingga tidak membahayakan sekitar dan buahnya lebih cepat
sekitar 4-5 tahun.
Varietas ketiga adalah jenis hibrida. Varietas kelapa jenis inilah yang kini
menjadi primadona masyarakat petani perkebunan. Varietas hibrida memiliki
banyak keunggulan. Diantaranya lebih cepat berbuah, yaitu sekitar 3-4 tahun
setelah tanam. Kemudian produksi kopra lebih tinggi sekitar 6-7 ton per hektar
per tahunnya di umur 10 tahun. Lalu produktivitasnya sekitar 140 per pohon

setiap tahunnya. Lalu dagingnya lebih tebal, keras dan kandungan minyaknya
tinggi. Lalu produktivitas tandan buah sekitar 12 tandan dan berisi sekitar 10-20
butir buah kelapa, daging buahnya memiliki ketebalan sekitar 1,5 cm. termasuk
dalam hal ini adalah tanaman kelapa kopyor varietas hibrida hasil kultur embrio
yang kini semakin popular.
Varietas Kelapa Hibrida

Indonesia-1

(Khina-1)

merupakan

hasil

persilangan antara kelapa Genjah Kuning Nias (GKN) dan Dalam Tenga (DTA).
Khina-1 sesuai ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 450 meter dpl,
dengan curah hujan >2500-3500 mm/tahun. Varietas Kelapa Khina-1 dilepas
sebagai kelapa unggul Nasional tahun 1984. Kelapa Khina-1 mulai berbuah pada
umur 4tahun.

Bentuk

buah bulat, ukuran

buah kecil,

warna

kulit

buah hijau. Produksi tandan rata-rata 17 buah per pohon, jumlah buah 7 butir per
tandan atau

rata-rata sebanyak 109 butir/pohon/tahun.

Produksi

kopra

optimal 4.0 ton/ha/tahun. Kadar minyak 61.8%.


Varietas Kelapa Hibrida

Indonesia-2

(Khina-2)

merupakan

hasil

persilangan antara kelapa Genjah Kuning Nias (GKN) dan Dalam Bali (DBI).
Khina-2 sesuai ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 450 meter dpl, pada
iklim tipe

B1Oldeman,

dengan

curah

hujan

>

2500

3500

mm/tahun. Varietas Kelapa Khina-2 dilepas sebagai kelapa unggul Nasional


tahun 1984. Kelapa Khina-2 mulai berbuah pada umur 4 tahun. Bentuk buah bulat
dengan dasar rata, ukuran buah medium, warna kulit buah hijau. Produksi tandan
rata-rata 15 buah per pohon, jumlah buah 6-7 butir per tandan atau ratarata sebanyak 84 butir/pohon/tahun. Produksi kopra optimal 4.39 ton/ha/tahun.
Kadar minyak 60.61%.
Varietas Kelapa Hibrida

Indonesia-3

(Khina-3)

merupakan

hasil

persilangan antara kelapa Genjah Kuning Nias (GKN) dan Dalam Palu (DPU).
Khina-3 sesuai ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 450 meter dpl, pada
iklim tipe

B1

Oldeman,

dengan

curah

hujan

>

2500

3500

mm/tahun. Varietas Kelapa Khina-3 dilepas sebagai kelapa unggul Nasional

tahun 1984. Kelapa Khina-3 mulai

berbuah

pada

umur 4 tahun.

Bentuk

buah bulat, ukuran buah kecil, warna kulit buah hijau. Produksi tandan rata-rata
15

buah

per

pohon,

jumlah buah 6 butir

per

tandan atau

rata-

rata sebanyak 84 butir/pohon/tahun. Produksi kopra optimal 4.38 ton/ha/tahun.


Kadar minyak 62.64%.

BAB V
SYARAT TUMBUH
A. Iklim
Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300
mm/tahun, bahkan sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah mempunyai
drainase yang baik. Kelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran
minimum 120 jam/bulan sebagai sumber energi fotosintesis. Kelapa sangat peka
pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-27 derajat C. Pada suhu
15 derajat C, akan terjadi perubahan fisiologis tanaman kelapa. Kelapa tumbuh
baik pada rH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65% rH udara sangat rendah,
tetapi bila tanaman rH terlalu tinggi menimbulkan hama dan penyakit.
B. Tanah
Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti alluvial, laterit,
vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu, tetapi paling baik pada
endapan aluvial. Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, optimum pada pH 5.56,5. Pada tanah dengan pH diatas 7.5 dan tidak terdapat keseimbangan unsur hara,
sering menunjukkan gejala-gejala defisiensi besi dan mangan.

Kelapa

membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu bila kandungan air tanah sama
dengan persediaan air ditambah curah hujan selama 1 bulan atau sama

dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah cukup tersedia. Keseimbangan air
tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama kandungan bahan organik dan
keadaan penutup tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang dikehendaki minimal
80-100 cm. Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan
yang tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk mencegah
kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan tanah dan memperbaiki
tanah.

BAB VI
TEKNOLOGI BUDIDAYA
A. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah yang diperlukan adalah pembuatan lobang tanam dengan
ukuran 0,9m x 0,9m x 0,9m dengan penambahan pupuk kandang dan humus.
Jarak tanam yang baik untuk jenis dalam yaitu 9 x 10 m dan jenis genjah 6 x 6 m.
B. Benih dan Varietas
Benih Kelapa Dalam siap tanam dalam polibeg, dengan standar mutu yaitu
umur benih 6-9 bulan, Tinggi benih minimal 100 cm, Jumlah daun minimal 6
(enam) helai, Kesehatan benih, tidak ada serangan hama dan penyakit, Polibeg
warna hitam ukuran 40 cm x 40 cm x 0,2 mm.
Benih Kelapa siap tanam tanpa polibeg, dengan standar mutu yaitu umur
benih 6-9 bulan, Tinggi benih minimal 100 cm, Jumlah daun minimal 6 (enam)
helai, Kesehatan benih, tidak ada serangan hama, dan penyakit
Daftar varietas unggul kelapa dalam

Varietas

Asal

Pemilik

Kelapa Dalam Bali (DBI)

Desa Pulukan, Bali

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam Mapanget


(DMT)

Desa Mapanget, Kab.


Minahasa, Sulut

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam Palu (DPU)

Desa Bangga,

Balit Palma, Manado

Kab. Donggala,
Sulteng
Kelapa Dalam Tenga
(DTA)

Desa Tenga, Kab.


Minahasa, Sulut

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam Sawarna


(DSA)

Desa Sawarna, Kab.


Lebak, Jabar

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam Takome


(DTE)

Desa Takome, Pulau


Ternate, Malut

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam Sikka


(DSK)

Desa Bloro, Kab.


Sikka

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam
Banyuwangi (DBG)

Banyuwangi, Jatim

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam Jepara


(DJA)

Jepara, Jateng

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam Lubuk


Pakam

Lubuk Pakam, Sumut

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam Kima Atas


(DKA)

Kima Atas, Sulut

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam Rennel


(DRL)

Rennel, Kepulauan
Salomon Pasifik

Balit Palma, Manado

Kelapa Dalam Bojong


Bulat (DBB)

Desa Bojong, Kec.


Panjatan, Kab. Kulon
Progo, DIY

Pemda Kab. Kulonprogo,


Provinsi DIY

Kelapa Dalam Varietas


Kramat

Desa Kramat dan


Desa Salilama, Kab.
Boalemo

Pemerintah Prov.
Gorontalo

Kelapa Dalam Varietas


Molowahu

Desa Molowahu,
Kec. Tibawa, Kab.
Gorontalo

Pemerintah Provinsi
Gorontalo

Kelapa Dalam Adonara

Adonara, Flores
Timur, NTT

Pemerintah Kab. Flores


Timur

Kelapa Dalam Panua

Desa Tehele, Kec.


Popayato Timur, Kab.
Pohuwato, Prov.
Gorontalo

Pemerintah Daerah Kab.


Pohuwato Prov.
Gorontalo

Kelapa Buol ST 1

Desa Mokupo, Kec.


Karamat Kabupaten
Buol Provinsi
Sulawesi Tengah

Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah

C. Pergiliran Varietas
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan peremajaan
pohon kelapa yang sudah tua dan tidak produktif lagi, di antaranya adalah pohon
kelapa yang sudah berumur lebih dari 50 tahun dan dengan tinggi lebih dari 15
meter adalah pohon kelapa yang sudah layak untuk ditebang dan digantikan
dengan pohon yang baru. Selain itu, pohon kelapa yang hanya menghasilkan
kurang dari tiga butir kelapa per tahun atau hanya menghasilkan sekitar 0,5 ton
kopra per hektar juga perlu diremajakan.
D. Penanaman dan Jarak Tanam
Teknik Penanaman Kelapa
1. Segi empat
2. Segi tiga sama sisi
3. Sistem pagar
Jarak tanam diukur menurut bidang horizontal bukan menurut topografi tanah.
Arah barisan dibuat Utara Selatan shng pemanfaatan cahaya matahari optimal
Penentuan Pola Tanam
Sistem tanam yang baik yaitu sistem tanam segi tiga karena pemanfatan lahan dan
pengambilan sinar matahari akan maksimal. Jarak tanam 9 x 9 x 9 meter, dengan
pola ini jumlah tanaman akan lebih banyak 15% dari sistem bujur sangkar.
Pembuatan Lubang Tanam

Pembuatan lubang tanam dilakukan paling lambat 1-2 bulan sebelum penanaman
untuk menghilangkan keasaman tanah, dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm sampai
dengan 100 x 100 x 100 cm. Pembuatan lubang pada lahan miring (>20o)
dilakukan dengan pembuatan teras individu selebar 1.25 m ke arah lereng
diatasnya dan 1 m ke arah lereng di bawahnya. Teras dibuat miring 10 derajat ke
arah dalam.
Cara Penanaman
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, setelah hujan turun secara teratur
dan cukup untuk membasahi tanah; waktu penanaman adalah pada bulan setelah
curah hujan pada bulan sebelumnya mencapai 200 mm. Adapun cara penanaman
adalah sebagai berikut: Top soil (tanah permukaan antara 0 25 Cm ) dicampur
dengan pupuk phospat 300 gram per lubang dan dimasukkan ke lubang tanam.
Polybag dipotong melingkar pada bagian bawah, dimasukkan ke lubang tanam,
dan dibuat irisan sampai ke ujung, bejkas polybag selanjutnya digantungkan pada
ajir untuk meyakinkan bahwa polybag sudah dikeluarkan dari lubang tanam. Arah
penanaman harus sama. Bibit ditimbuan tanah yang berada di sebelah selatan dan
utara lubang, dipadatkan dengan ketebalajn 3-5 cm diatas sabut bibit kelapa.
Kebutuhan bibit 1 ha, apabila jarak tanam 9 x 9x 9 m , segitiga sama sisi, adalah
143 batang dan bibit cadangan yang harus disediakan untuk sulaman 17 batangj,
sehingga jumlah bibit yang harus disediakan 160 batang.
Pemberian mulsa
Setelah di tanam, tanah sekitar tanjaman ditutup dengan mulsa (daun-daunan hijau
dari semak-semak, lalang atau rumput-rumputan lainnya dan juga jerami).

E. Pemupukan Berimbang

Pemupukan dilakukan apabila tanah tidak dapat memenuhi unsur hara yang
dibutuhkan.
1. Pada umur 1 bulan diberi 100 gram urea/pohon menyebar pada jarak
15 cm dari pangkal batang.
2. Selanjutnya 2 kali setahun yaitu pada bulan April/mei (akhir musim
hujan) dan bulan Oktober/Nopember (awal musim hujan).
Cara pemberian pupuk
Menyebar dalam lingkaran mengeliling tanaman. Pupuk N, K, Mg
diberikan bersamaan sedangkan P 2 minggu sebelumnya. Sebelum pupuk nitrogen
diberikan, tanah digemburkan untuk menghindari pencampuran dengan pupuk
phospat karena dapat merugikan. Pada tanaman belum menghasilkan disebarkaan
30 cm dari pangkal batang sampai pinggir tajuk. Tutup dengan tanah daerah
penyebaran pupuk. Dosis pupuk tanaman kelapa sesuai umur tanaman
(gram/pohon):
Saat tanam: Rata rata per pohon = 100 gram/pohon. Satu bulan setelah tanaman:
Urea = 100 gram/pohon, TSP = 100 gram/pohon, KCl = 100 gram/pohon,
Kieserite = 50 gram/pohon.
1. Tahun pertama
Aplikasi I: Urea = 200 gram/pohon, KCl = 300 gram/pohon, Kieserite 100
gram/pohon.
Aplikasi II: Urea = 200 gram/pohon, TSP = 250 gram/pohon, KCl = 300
gram/pohon, Kieserite = 100 gram/pohon, Borax = 10 gram/pohon
2. Tahun Kedua
Aplikasi I: Urea = 350 gram/pohon, KCl = 450 gram/pohon, Kieserite = 150
gram/pohon.

Aplikasi II: Urea = 350 gram/pohon, TSP = 600 gram/pohon, KCl = 450
gram/pohon, Kieserite = 150 gram/pohon dan Borax 25 gram/pohon.
3. Tahun ketiga
Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon, Kieserite = 200
gram/pohon.
Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon, KCl = 600
gram/pohon dan Kieserite = 200 gram/pohon.
4. Tahun Keempat
Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon, Kieserite = 200
gram/pohon.
Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon, KCl = 600
gram/pohon dan Kieserite = 200 gram/pohon.
F. Pengendalian Jasad Pengganggu
Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang tumbuh kerdil terserang hama dan
penyakit berat dan mati, dilakukan pada musim hujan setelah tanaman
sebelumnya didongkel dan dibakar pada musim kemarau. Kebutuhan tanaman
tergantung pada iklim dan intensitas pemeliharaan biasanya untuk 143 batang/Ha
17 batang.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada piringan selebar 1 meter pada tahun, tahun kedua 1,5
meter, dan ketiga 2 meter. Caranya menggunakan koret atau parang yang
diayunkan ke arah dalam, memotong gulma sampai batas permukaan tanah

dengan interval penyiangan 4 minggu sekali (musim hujan) atau 6 minggu-2


bulan sekali (musim kemarau)
Pembubunan
Dilakukan setelah tanaman menghasilkan dengan cara menimbunkan tanah
dibagian atas permukaan sekitar pohon hingga menutup sebagian batang pohon
yang dekat dengan akar.

Perempalan
Dilakukan terhadap daun dan penutup bunga yang telah kering (berwarna coklat),
dengan cara memanjat pohon kelapa ataupun dibiarkan sampai jatuh sendiri.
G. Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada musim kemarau untuk mencegah kekeringan
dilakukan dua atau tiga hari sekali pada waktu sore. Caranya dengan mengalirkan
air melalui parit-parit di sekitarbedengan atau dengan penyiraman langsung.
H. Panen dan Pasca Panen
Untuk kelapa jenis dalam, umur berbuah setelah 8-10 tahun, dan umur bisa
mencapai 60 100 tahun dengan produksi yang diharapkan adalah kopra. Untuk
kelapa jenis genjah berbuah setelah umur 3 4 tahun dan berbuah maksimal pada
saat umur 9 10 tahun, dan bisa mencapai umur 30 40 tahun kurang bagus
untuk kopra karena daging buahnya yang lunak.
Panen buah kelapa dilakukan menurut kebutuhannya. Jika kelapa yang
diinginkan dalam keadaan kelapa masih muda kira-kira umur buah 7 -8 bulan dari
bunganya. Jika ingin mengambil buah tua untuk santan atau kopra dipanen di saat

umur sudah mencapai 12-14 bulan dari berbunga atau jika sudah tidak lagi
terdengar suara air di dalam buahnya.
Penanganan kelapa perlu lebih berhati-hati karena faktor cita rasa dan aroma
yang lebih menonjol. Konsumen lebih menghendaki daging buah yang segar, cita
rasa enak, dan aroma yang menyenangkan. Oleh sebab itu, sebaiknya kelapa
disimpan di tempat yang kering dan tidak terkena cahaya matahari secara
langsung. Di tempat penyimpanan seperti ini, kelapa dapat bertahan sampai 1
bulan (Purwanto, 2003). Cara ini hanya akan sesuai apabila buah kelapa kopyor
dipanen pada umur l0-12 bulan.Oleh karena buah kelapa r dipanen muda (9
bulan), kondisinya akan sama dengan kelapa muda biasa, yaitu cepat berubah cita
rasanya (rusak).
Salah satu penanganan yang salah yaitu tempat maupun cara penyimpanan
kelapa, misalnya: 1) di dekat penyimpanan minyak tanah, 2) dengan kondisi
tumpukkan yang tinggi dan terkena matahari langsung, 3) di tempat yang lembab
karena dapat merangsang pertumbuhan cendawan. Kelapa yang akan dikirim ke
pedagang atau konsumen dapat dikemas dengan menggunakan tempat atau wadah
yang kokoh, seperti plastik berlubang, keranjang, maupun kotak tripleks.
Sebaiknya kondisi kelapa yang akan dikemas masih dalam keadaan bersabut.
Namun, bila ukuran tempat kemasnya terbatas sebagian sabutnya dapat dikurangi
(Purwanto, 2003). (Sumber : Buku Monograf Kelapa Kopyor, 2007)
Pengolahan buah kelapa yang tua pada akhir-akhir ini mulai mengarah pada
pemanfaatan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil yang mampu
meningkatkan nilai jual dari produk kelapa, ataupun masih dalam bentuk nira
(legen =Jawa) untuk keperluan industri gula kelapa, nata de coco, asam cuka,
produk minuman dan substrat, serta alkohol yang juga mampu meningkatkan nilai
jual dari produk kelapa.

BAB VII
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu
1. Kelapa berasal dari kawasan yang sekarang kita kenal Malaysia-Indonesia.
Diantara manfaat kelapa yaitu dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan
tradisional sekaligus kecantikan. Ada beberapa produk olahan kelapa yaitu
Produk seperti minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) dan biodiesel.
Sehingga prospek kelapa kedepannya sangat menjanjikan dan memberi
kontribusi yang menghasilkan.
2. Kelapa merupakan family arecaceae dengan genus cocos. Kelapa merupakan
tanaman yang berbatang tunggal dan berakar serabut.
3. Kelapa Ada varietas dalam yang terdiri dari viridis (kelapa hijau), rubescens
(kelapa merah), macrocorpu (kelapa kelabu), sakarina (kelapa manis). Lalu
ada kelapa genjah dengan varietas eburnia (kelapa gading), regia (kelapa
raja), pumila (kelapa puyuh), pretiosa (kelapa raja Malabar dan ada pula
kelapa hibrida.
4. Kelapa dapat tumbuh baik pada rH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65%
rH dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun, bahkan sampai 3800 mm
atau lebih. Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada
lahan yang tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk
mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan tanah
dan memperbaiki tanah
5. Budidaya kelapa yang sudah berumur lebih dari 50 tahun dan dengan tinggi
lebih dari 15 meter adalah pohon kelapa yang sudah layak untuk ditebang.
Panen buah kelapa dilakukan menurut kebutuhannya. Jika kelapa yang
diinginkan dalam keadaan kelapa masih muda kira-kira umur buah 7 -8 bulan
dari bunganya. Jika ingin mengambil buah tua untuk santan atau kopra
dipanen di saat umur sudah mencapai 12-14 bulan dari berbunga atau jika
sudah tidak lagi terdengar suara air di dalam buahnya
5.2 Saran
Penulisan makalah semoga dapat diberikan tanggapan apabila ada
kekurangan didalamnya karena boleh jadi ada kekeliruan didalamnya.

DAFTAR PUSTAKA
Fithriyyah, Dina.2014.Memilih Benih Kelapa Dalam (Cocos Nucifera L) Yang
Baik Dan Benar
Kementrian Perindustrian.2009.Industri Pengolahan Kelapa.Direktorat Jenderal
Industri Agro Dan Kimia Departemen Perindustrian Jakarta
Lembaga Penelitian.1975. Petunjuk Praktis Membibitkan Kelapa, Bogor.
Rahman, Abdul.1982.Budidaya kelapa. Lembaga Pendidikan Perkebunan.
Yogyakarta.
Setyamidjaja, Djoehana.1984.Bertanam kelapa, Yogyakarta.
Soetedjo, R. 1969.Kelapa. Penerbit Yasaguna, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai