4%, Singapura mencapai 7,2%, dan Amerika Serikat 11%. Sarjana harus bisa
menciptakan lapangan kerja.
Pendanaan PKBL
Beberapa BUMN, termasuk Bank seperti Bank Mandiri sudah mulai inisiatif
pendanaan untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Pendanaan ini sebagian
besar berasal dari dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Beberapa
BUMN memberikan dana ini melalui kegiatan lomba, seperti Bank Mandiri dengan
program Wirausaha Mandiri atau Young Technopreneur Award. Beberapa BUMN lain
juga memberikan kemudahan akses pendanaan dengan memberikan pinjaman
lunak (pinjamanRp.30 juta rupiah, bunga 6%/tahun dengan jaminan/agunan IJAZAH
SARJANA). Sebuah kegiatan yang layak untuk diapresiasi. Pada dasarnya dana PKBL
yang disalurkan oleh perusahaan-perusahaan dapat mencapai Ratusan Milyar
Rupiah, sebuah jumlah yang sangat besar, dapat untuk membiayai penciptaan
wirausaha-wirausaha muda baru di Indonesia.
Program Fast Track Kewirausahaan Kampus PKBL
Beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah mengenal istilah Fast Track.
Istilah Fast Trackbiasanya digunakan untuk program percepatan lulusan sarjana
dapat langsung dapat melanjutkan ke jenjang S2, atau dari lulusan S2 langsung ke
program S3. Pada program Fast Track ini biasanya seorang lulusan akan memilih
untuk menjadi peneliti, pengajar atau dosen nantinya setelah lulus dari
program Fast Track.
Kita perlu membuat sebuah program Fast Track lain, yaitu FAST TRACK
KEWIRAUSAHAAN. Fast Track kewirausahaan ditujukan untuk calon Sarjana yang
akan memilih menjadi wirausaha terkait penelitian, skripsi, atau tugas akhirnya
nanti. Mahasiswa yang memilih program Fast Track akan mendapat kemudahan
akses ke pendanaan PKBL atau Dana Pinjaman ke Bank, dengan pihak Kampus
(atau Perguruan Tinggi) sebagai penjamin pinjaman. Strategi penerapan Fast Track
Kewirausahaan diterapkan sebagai berikut :
1. Seorang mahasiswa ketika memasuki tahap semester 5-6 mulai dapat
memilih apakah akan memilih program Fast Track Kewirausahaan atau tetap
di jalur lulusan reguler (biasa).
2. Apabila ia memilih jalur Fast Track kewirausahaan, berarti dia harus
mengambil mata kuliah kewirausahaan lanjutan di semester 5-6. Jika tidak
memilih, ia tetap di jalur reguler (wisudawan biasa).
3. Pada program ini disediakan sebuah portal/website database mahasiswa dan
ide project, Mahasiswa harus mendaftar dan memasukkan biodata, program
studi atau jurusan, keahlian yang dimiliki, keahlian yang dicari (untuk
mahasiswa) yang ingin membuat proposal kewirausahaan berkelompok
Misalnya :
Banu mahasiswa Teknik Informatika, Bana mahasiswa Desain Produk, Bani
mahasiswa Teknik Lingkungan, Bane mahasiswa Teknologi Pangan berkelompok
membuat proposal usaha Inovasi Baso Berbentuk Kotak isi Ampas Tahu, sebagai
solusi Limbah Pabrik Tahu.
Banu, mahasiswa Teknik Informatika diperbolehkan membuat penelitian terkait
proposal. Misalnya : Cara Otomatisasi produksi, desain e-commerce, website,
internet marketing, pembuatan aplikasi pemesanan Baso, aplikasi penentuan waktu
produksi Baso, dll.
Banu, mahasiswa Desain Produk diperbolehkan membuat penelitian terkait
proposal. Misalnya : Kemasan Produk Baso, Desain booth penjualan, desain logo
atau pakaian penjaga booth, dll.
Begitu juga dengan Bani dan Bane, penelitian harus sesuai dengan program
studi/jurusannya.
Dengan adanya kegiatan fast track kewirausahaan ini diharapkan Sarjana lulusan
perguruan tinggi dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan membuat
percepatan pencapaian target minimal 2% populasi menjalani kewirausahaan di
Indonesia segera tercapai.
Program ini dirancang agar mahasiswa Indonesia dapat saling berkolaborasi antara
mahasiswa berbeda jurusan, sehingga dihasilkan produk atau ide yang lebih
matang dan mendapat perspektif pandangan yang menyeluruh dari berbagai
disiplin ilmu pengetahuan.
Program ini juga dirancang agar mahasiswa dapat lebih bertanggung jawab
terhadap pendanaan yang diberikan, karena pendanaan yang diberikan berupa
pinjaman lunak (0%) dengan syarat kelulusan : bisnis berjalan, BEP dan dapat
mengembalikan dana pinjaman. Dana pinjaman akan digunakan akan digunakan
kembali untuk kegiatan mahasiswa angkatan tahun berikutnya.
Grand Design ini diharapkan dapat diterapkan dalam waktu sesegera mungkin.
Sebuah inovasi tidak dapat memberikan dampak jika hanya berakhir ditahap skripsi
atau dokumen penelitian saja, kita perlu aksi nyata dan implementasi di lapangan.
Mari kita dukung Program Fast Track Kewirausahaan. Tertarik mendanai ?