Anda di halaman 1dari 3

74

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pengolahan data diatas, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :


1. Pengelolaan data hujan berdasar pencatatan data hujan Blok B-West Sambarata
selama periode 2007 s/d 2015 diperoleh nilai curah hujan rancangan dengan
metode Gumbel sebagai berikut :
Curah Hujan Rencana Periode Ulang 2 tahun 77.998 mm/hari
Curah Hujan Rencana Periode Ulang 5 tahun 92.624 mm/hari
Curah Hujan Rencana Periode Ulang 10 tahun 102.307 mm/hari
Intensitas curah hujan dihitung dengan menggunakan Rumus Mononobe dengan
hasil sebagai berikut :
Intensitas Curah Hujan Periode Ulang 2 tahun 3.250 mm/jam
Intensitas Curah Hujan Periode Ulang 5 tahun 3.859 mm/jam
Intensitas Curah Hujan Periode Ulang 10 tahun 4.263 mm/jam
Hasil perhitungan debit limpasan menggunakan metode rasional untuk Catchment
Area < 2.5 km2 (Bambang Triatmojo,Hidrolika) dengan hasil perhitungan debit
masing-masing Catchment Area berikut ini :
Debit limpasan dengan Periode Ulang 2 tahun dengan durasi hujan 3 jam
pada segmen 1,2,3 dan 4 berturut-turut adalah 0.838 m3/det, 1.743 m3/det,

0.407 m3/det dan 0.309 m3/det


Debit limpasan dengan Periode Ulang 5 tahun dengan durasi hujan 3 jam
pada segmen 1,2,3 dan 4 berturut-turut adalah 0.995 m3/det, 2.07 m3/det,

0.407 m3/det dan 0.366 m3/det


Debit limpasan dengan Periode Ulang 10 tahun dengan durasi hujan 3 jam
pada segmen 1,2,3 dan 4 berturut-turut adalah 1.099 m3/det, 2.286 m3/det,

0.407 m3/det dan 0.405 m3/det


Debit limpasan kedalam void dengan menggunakan rata rata nilai hujan

makximum pada durasi 3 jam menghasilkan debit air sebesar 2.685 m3/det
2. Review dimensi saluran pada segmen 2, 3 dan 4 terhadap dimensi aktual lapangan
pada kala ulang 10 tahun didapatkan nilai sebagai berikut :
74

75

Desain Segmen 2 menghasilkan nilai B= 2 m, H= 0.978 m dibandingkan


Aktual rerata hasil pengukuran B=..m, H=m, sehingga saluran aktual

mampu melewati debit banjir 10 tahunan.


Desain Segmen 3 menghasilkan nilai B= 3 m, H 1.754 m dibandingkan
Aktual rerata hasil pengukuran B=..m, H=m, sehingga saluran aktual

mampu melewati debit banjir 10 tahunan.


Desain Segmen 4 menghasilkan nilai B = 3 m, H = 1.816 m dibandingkan
Aktual rerata hasil pengukuran B= 3.5 m, H= 2 m, sehingga saluran aktual

mampu melewati debit banjir 10 tahunan.


3. Review dimensi saluran pada segmen 1 dengan software hec- ras terhadap
dimensi aktual lapangan pada kala ulang 10 tahun didapatkan nilai sebagai
berikut :
Desain ruas saluran no.8 (hulu) menghasilkan nilai B= 0.9 m, H = 1.1 m
dibandingkan Aktual rerata hasil pengukuran B= 0.5 m, H= 0.6 m, sehingga

saluran aktual tidak mampu melewati debit banjir 2 tahunan.


Desain ruas saluran no.7 menghasilkan nilai B= 0.9 m, H = 1.1 m
dibandingkan Aktual rerata hasil pengukuran B= 0.87 m, H= 1.07 m,
sehingga saluran aktual tidak mampu melewati debit banjir di atas 25

tahunan.
Desain ruas saluran no.6 menghasilkan nilai B= 0.9 m, H = 1.1 m
dibandingkan Aktual rerata hasil pengukuran B= 0.74 m, H= 1.22 m,

sehingga saluran aktual mampu melewati debit banjir 10 tahunan.


Desain ruas saluran no.5 menghasilkan nilai B= 0.9 m, H = 1.1 m
dibandingkan Aktual rerata hasil pengukuran B= 0.85 m, H=1.07 m,

sehingga saluran aktual mampu melewati debit banjir 10 tahunan.


Desain ruas saluran no.4 menghasilkan nilai B= 0.9 m, H = 1.1 m
dibandingkan Aktual rerata hasil pengukuran B= 0.7 m, H= 0.9 m, sehingga

saluran aktual mampu melewati debit banjir 10 tahunan.


Desain ruas saluran no.3 menghasilkan nilai B= 0.9 m, H = 1.1 m
dibandingkan Aktual rerata hasil pengukuran B= 0.8 m, H= 1.1 m, sehingga

saluran aktual mampu melewati debit banjir 10 tahunan.


Desain ruas saluran no.2 menghasilkan nilai B= 0.9 m, H = 1.1 m
dibandingkan Aktual rerata hasil pengukuran B= 1 m, H= 1.2 m, sehingga
saluran aktual mampu melewati debit banjir 10 tahunan.

76

Desain ruas saluran no.1 (hilir) menghasilkan nilai B= 0.9 m, H 1.1 m


dibandingkan Aktual rerata hasil pengukuran B= 0.9 m, H= 1.1 m, sehingga

saluran aktual mampu melewati debit banjir 10 tahunan.


4. Kebutuhan pompa untuk catchment area void T2 (CA 5) adalah 2 unit pompa jenis
MF-390 dengan diameter HDPE 14 inchi, mampu melewatkan debit banjir tahunan
(R24 = 53.534 mm). Volume limpasan masuk void T2 adalah 28999.655 m 3/hari
sedangkan volume pemompaan 28512 m3/hari, volume void atau sump yang
diperlukan adalah selisih dari 487.65 m3/hari.

5.2

Saran
Dari kesimpulan diatas, beberapa hal yang menjadi saran kami adalah :

1. Penentuan profil muka air dengan hecras pada contoh kasus segmen 1 dapat
diterapkan pada segmen 2, 3 dan 4.
2. Pada pengukuran lapangan terhadap dimensi saluran segmen 1, ditemukan
adanya 2 ruas penampang saluran yang tidak mampu mengalirkan debit banjir kala
ulang 2 tahun dari desain awal saluran untuk kala ulang 10 tahun. Sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan seperti : peninggian tanggul/levee dan memperbesar
dimensi saluran (redimensi).

Anda mungkin juga menyukai