PENDAHULUAN
A. Konsep Tumbuh Kembang
1. Definisi
Pertumbuhan (growth) adalah merupakan peningkatan jumlah
dan besar sel di seluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut
membelah diri dan mensintesis protein-protein baru, menghasilkan
penambahan jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian.
Dalam pertumbuhan manusia juga terjadi perubahan ukuran, berat
badan, tinggi badan, ukuran tulang dan gigi, serta perubahan secara
kuantitatif
pertumbuhan
manusia
terdapat
peristiwa
percepatan
dan
baik
secara
kognitif,
psikososial
maupun
spiritual
(Supartini, 2000).
Perkembangan (development) adalah perubahan secara
berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,
meningkatkan
dan
meluasnya
kapasitas
seseorang
melalui
hidup
manusia,
dapat
menentukan
beberapa
kesehatan,
penyakit
kronis,
dan
fungsi
metabolisme.
b) Lingkungan fisik, meliputi sanitasi, cuaca, keadaan rumah,
dan radiasi.
c) Lingkungan psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar,
teman sebaya, stress, sekolah, cinta kasih, interaksi anak
dengan orang tua.
d) Lingkungan keluarga dan adat istiadat, meliputi pekerjaan
atau pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, stabilitas
rumah tangga, kepribadian orang tua.
c. Faktor Status Sosial ekonomi
Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada tumbuh kembang
anak. Anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status
sosial yang tinggi cenderung lebih dapat tercukupi kebutuhan
gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir dan dibesarkan
dalam status ekonomi yang rendah.
d. Faktor Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang
kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh
kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan
tersebut
tidak
di
penuhi
maka
proses
tumbuh
kembang
emosional
bergantung
pada
2) Masa janin/fetus
: 9 minggu lahir
b. Masa bayi
: usia 0-1 tahun
c. Masa neonates
: 0 28 hari
1) Masa neonates dini : 0 7 hari
2) Masa neonates lanjut : 8 28 hari
d. Masa pasca neonates
: 29 hari 1 tahun
e. Masa pra sekolah
: usia 1 tahun 6 tahun
f. Masa sekolah
: usia 6 18 tahun
1) Masa pra remaja
: usia 6 10 tahun
2) Masa remaja
a) Masa remaja dini
Wanita
: usia 8-13 tahun
Pria
: usia 10-15 tahun
b) Masa remaja lanjut
Wanita
: 13-18 tahun
Pria
: 15-20 tahun
5. Pertumbuhan Fisik
a. Berat Badan
Berat Badan pada bayi yang lahir cukup bulan berat badan
akan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5
bulan.Berat badan bayi 0-6 bulan setiap minggunya berat badan
akan bertambah 140-200 gr. Sedangkan panjangnya setiap
bulannya akan bertambah 2,5 cm/bln.
1) Perkiraan berat badan dalam kilogram :
a)
Lahir
: 3,25 kg
b)
3-12 bulan
:umur (bulan) + 9
2
c)
1 6 tahun
: umur ( tahun ) x 2 + 8
d)
6 -12 tahun
: umur (tahun ) x 7 5
2
e)
Menghitung berat badan ideal
(1) Berat badan ideal (BBI) bayi ( umur 0 12 bulan)
BBI = Umur ( bulan) + 4
2
(2) BBI anak = ( umur1 10 tahun )
BBI = ( umur(tahun) x 2) + 8
(3) Remaja dan dewasa
BBI = ( TB-100 ) ( TB-100 ) X 10%
Atau BBI = ( TB-100 ) 90%
(4) Berat badan normal
Berat badan normal diperoleh dengan
menambah dan mengurangi 10% dari BBI.
cara
mengenal
lingkungan,
dan
untuk
meningkatkan
lainnya
(Martin,
2008).
Bermain
adalah
cerminan
seimbang
akan
memberikan
kontribusi
untuk
mencerdaskan anak.
3. Klasifikasi bermain
a. Menurut isinya
1) Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang
diberikan oleh lingkungan dalam bentuk permainan, misalnya
orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,
dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan
lingkungan.
2) Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di
sekitarnya, dengan bermain anak dapat merangsang perabaan
alat, misalnya bermain air atau pasir.
3) Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh
ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara
berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
4) Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya
menjadi ayah atau ibu.
b. Menurut karakteristik sosial
1) Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun
ada beberapa orang lain yang bermain disekitarnya. Biasa
dilakukan oleh anak balita Toddler.
2) Paralel play
Permaianan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak
masing-masing mempunyai mainan yang sama tetapi yang
satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling
tergantung, biasanya dilakukan oleh anak pre school.
Contoh : bermain balok
3) Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan
aktivitas yang sama tetapi belum terorganisasi dengan baik,
belum ada pembagian tugas, anak bermain sesukanya.
4) Cooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan
yang terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu.
Biasanya dilakukan oleh anak usia sekolah Adolesen.
4. Fungsi bermain secara umum
Anak dapat melangsungkan perkembanganya antara lain
a. Perkembangan sensori motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek
tertentu.
b. Perkembangan kognitif
Membantu
mengenal
benda
sekitar
(warna,
bentuk
dan
kegunaan)
c. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas, mencoba ide baru.
d. Perkembangn sosial
Diperoleh dengan belajat berinteraksi dengan orang lain dan
mempelajari bagaimana belajar dalam kelompok.
e. Kesadaran diri (self awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan
tingkah laku terhadap orang lain.
f. Perkembangan moral
Interkasi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan
teman, menyesuaikan dengan aturan kelompok. Contoh: dapat
menerapkan kejujuran.
g. Terapi
Bermain
merupakan
kesempatan
pada
anak
untuk
mengatakan
secara
verbal,
misalnya:
menggambar,
kalau
anak
tidak
tahu
bagaimana
cara
menggunakannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain
Kalau anak tidak mempunyai teman bermain, maka aktivitas
bermain yang dapat dikerjakan sendiri akan terbatas.
BAB II
DESKRIPSI KASUS
PROPOSAL TERAPI BERMAIN
Topik
: Terapi Bermain
Sub Topik
Tempat
Waktu
: 15 menit
Identitas Anak
Nama Anak
Umur
Tanggal Pelaksanaan :
A. Latar Belakang
Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai
kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan, bukan ordes mini, juga
bukan merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai
secara sosial ekonomi, melainkan masa depan bangsa yang berhak atas
pelayanan kesehatan secara individual. Anak membutuhkan lingkungan
yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan
untuk belajar mandiri. Anak sebagai orang atau manusia yang
mempunyai pikiran, sikap, perasaan dan minat yang berbeda dengan
orang dewasa dengan segala keterbatasan.
Bagi anak bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk
bekerja, kesenangannya dan merupakan metode bagaimana mereka
mengenal
dunia.
Bermain
tidak
sekedar
mengisi
waktu,
tetapi
seorang
anak
berusaha
untuk
menyelidiki
dan
cara
untuk
mengurangi
tekanan
dan
untuk
mengksplorasikan perasaan.
9. Menganjurkan untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap
yang positif terhadap orang lain.
10. Member cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat.
11. Memberi cara untuk mencapai tujuan theraupetik
C. Perkembangan Anak Usia 0 - 28 hari (neonatal)
1. Usia 0 4 minggu
a. Perkembangan motorik
1) Tangan dan kaki menekuk dan agak kaku
2) Kepala berpaling ke kiri dank e kanan
b. Perkembangan penglihatan
1) Mampu memandangi wajah
2) Fokus penglihatan berjarak 20-30 cm
c. Perkembangan pendengara
Belum bereaksi terhadap suara
d. Perkembangan social
Memberi respon jika digendong atau ditimang
2. Usia 4 minggu
a. Perkembangan motorik
1) Kaki sudah lebih lurus, lebih lentur dan rileks
2) Kepala sudah bisa lurus ke depan
b. Perkembangan penglihatan
Mengikuti benda yang bergerak
c. Perkembangan pendengaran
Berkedip, terkejut, mengerutkan dahi, atau terbangun ketika
mendengar suara berisik
d. Perkembangan sosial
Mulai tersenyum spontan
D. Jenis Permainan
Mengamati mainan
1. Persiapan :
a. Tempat tidur
b. Boneka atau kain berwarna cerah
2. Cara bermain :
a. Tidurkan bayi dengan posisi telentang
b. Pegang boneka/mainan/kain di depan bayi dengan jarak 20-30
cm
: Perawat (Mahasiswa)
: 1 orang (Pembimbing)
: Orang Tua
: 1 orang
G. Karakteristik peserta
Bayi usia 0-28 hari
Keadaan umum anak mulai membaik
H. Metode
: Demonstrasi
I. Setting
Keterangan:
: observer
: peserta
: pasilitator
: tempat tidur
: pelaksana
J. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Prainteraksi: 5 Menit
a. Melakukan kontrak waktu dan ruangan
b. Mengecek kesiapan bayi
c. Menyiapkan alat
2. Fase Orientasi : 5 menit
a. Memberi salam dan perkenalan antara petugas dengan
keluarga
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Fase Kerja: 15 menit
a. Bayi ditidurkan di tempat tidur dengan posisi telentang
b. Petugas memegang boneka/mainan/kain di depan bayi
dengan jarak 20-30 cm
c. Petugas memastikan bayi melihat mainan
d. Petugas menggerakkan mainan ke arah samping agar bayi
mengikuti dengan pandangan ke kiri dan ke kanan. Petugas
melakukan 2-3 kali
e. Petugas mengulangi langkah b dan c, kemudian petugas
menggerakkan mainan dengan arah gerak turun naik agar bayi
berlatih fokus penglihatan jauh-dekat.
4. Fase Terminasi Penutup: 3 Menit
a. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan
b. Menjelaskan hasil kesimpulan pada keluarga
c. Berpamitan dengan keluarga
d. Membereskan dan kembalikan alat pada tempat semula
e. Mencuci tangan