A. Kerja Statis
Desain untuk berdiri dan pekerja duduk manusia dirancang untuk
berdiri dengan dua kaki, tetapi mereka tidak dirancang untuk diam. Berdiri
adalah posisi pilihan bagi banyak tugas dalam industri tetapi dapat
menyebabkan ketidaknyamanan jika sisanya tidak cukup disediakan atau
jika beban postural yang tidak perlu ditempatkan pada tubuh.
Kerja berdiri merupakan salah satu sikap kerja yang sering dilakukan
ketika melakukan sesuatu pekerjaan. Berat tubuh manusia akan ditopang
oleh satu ataupun kedua kaki ketika melakukan posisi berdiri. Aliran
beban berat tubuh mengalir pada kedua kaki menuju tanah. Hal ini
disebabkan oleh faktor gaya gravitasi bumi. Kestabilan tubuh ketika posisi
berdiri dipengaruhi posisi kedua kaki. Kaki yang sejajar lurus dengan jarak
sesuai dengan tulang pinggul akan menjaga tubuh dari tergelincir. Selain
itu perlu menjaga kelurusan antara anggota bagian atas dengan anggota
bagian bawah. Contoh Pekerjaan yang mendukung dengan posisi berdiri :
satpam, oprator mesin di perusahaan, SPG , kuli angkut untuk
memindahkan barang dengan berdiri , pekerja pengebor , kuli banguanan
dll.
Berdiri merupakan pekerjaan yang sering dilakukan dalam industri,
karena memiliki banyak keuntungan diantaranya :
1.Jangkauan lebih besar berdiri dibandingkan duduk
2.Berat badan dapat digunakan untuk mengerahkan kekuatan
3.Pekerja yang berdiri sedikit membutuhkan ruang untuk kakinya
daripada pekerja yang duduk
4.Kaki sangat efektif dalam meredam getaran
5.Tekanan piringan pada tulang punggung bagian bawah (lumbar
disc) lebih rendah
Zona ini adalah rentang di mana anggota badan tubuh dapat bergerak
bebas. Zona 0 dan 1 meliputi gerakan bersama yang lebih kecil,
sementara zona 2 dan 3 merupakan posisi yang lebih ekstrim. Dengan
memperatikan Zona 0 dan zona 1 lebih disukai untuk sebagian besar
gerakan terjadi. Zona 2 dan 3 harus dihindari bila mungkin, terutama
untuk berulang-ulang dan berat tugas. Gerak dalam rentang ini
menempatkan lebih sering pada otot dan tendon dan dapat menyebabkan
pengembangan gangguan muskuloskeletal.