C. Tangue spatle: adalah alat yang digunakan untuk melihat bagian dalam lidah pasien
atau bagian dalam rongga mulut dan tenggorokan. Tongue spatle ini memiliki 8 buah
lubang yang berbentuk kotak-kotak yang dapat memudahkan untuk melihat lidah
secara detail. Pada umumnya tongue spatle berbentuk tipis, datar dan terbuat dari
bahan kayu dengan kedua ujungnya yang berbentuk melingkar. Tongue spatle yang
seperti ini normalnya hanya untuk sekali pakai (disposable). Alat untuk memeriksa
lidah ini yang satu ini terbuat dari bahan stainless steel sehingga dapat digunakan
berkali-kali. (Fragiskos, 2007)
Fungsi :
1. Alat untuk memeriksa rongga mulut.
2. Terdapat 8 lubang kotak-kotak yang dapat memudahkan untuk melihat lidah
secara detail. (Fragiskos, 2007)
c.
C. Pinset anatomis: Penggunaanya adalah untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka,
menjepit jaringan yang tipis dan lunak. (Wray dkk, 2003)
B. Knable tang: Alat / instrumen untuk memotong tulang ujung lurus. (Pedersen, 2005)
C. Bur tulang: untuk mengambil tulang, resiko pemakaian kritis. (Wray dkk, 2003)
B. Needle Holder: Guna needle holder ini pada penjahitan sebagai pemegang jarum
jahit dan sebagai penyimpul benang. Digunakan untuk memegang jarum jahit untuk
luka tertutup selama proses menjahit dan prosedur bedah. (Pedersen, 2005)
C. Pinset chirrugis: Penggunaanya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi
dan penjahitan luka, member tanda pada kulit sebelum memulai insisi. (Pedersen,
2005)
4.2.Bahan
A. Suture (benang):
1. Suture diklasifikasikan berdasarkan ukuran, resorbable/non-resorbable,
monofilamen/polifilamen.
2. Ukuran sutura didesain dengan variasi angka nol
3. Ukuran besar adalah 2-0 atau 0. ukuran kecil berupa 3-0(oral), 4-0, 5-0, and 6-0 (wajah).
4. 2 jenis suture : resorbable or nonresorbable. Nonresorbable suture misalnya silk,nylon, and
stainless steel. Jenis suture nonresorbable yang umum digunakan dalam rongga
mulut adalah silk.
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis (benang langsung bersatu dengan jarum jahit)
dan terbuat dari nilon lebih kuat dari seide atau catgut. Tidak diserap tubuh, tidak
menimbulkan iritasi pada kulit dan jaringan tubuh lain
Warna :biru dan hitam
Ukuran : 10,0-1,0
Penggunaan : bedah plastic, ukuran yang lebih besar sering digunakan pada kulit, nomor
yang kecil digunakan pada bedah mata. (Fragiskos, 2007)
5. Ethibond
Benang sintetis (polytetra methylene adipate). Kemasan atraumatis. Bersifat lembut, kuat,
reaksi terhadap tubuh minimum, tidak terserap.
Warna :hijau dan putih
Ukuran : 7,0-2
Penggunaan :kardiovaskular dan urologi. (Fragiskos, 2007)
6. Vitalene
Benang sintetis (polimerprofilen), sangat kuat lembut, tidak diserap. Kemasan atraumatis
Warna :biru
Ukuran : 10,0-1
Kegunaan :bedah mikro terutama untuk pembuluh darah dan jantung, bedah mata, plastic,
menjahit kulit. (fragiskos, 2007)
7. Vicryl
Benang sintetis kemasan atraumatis. Diserap tubuh tidak menimbulkan reaksi jaringan.
Dalam subkuitis bertahan 3 minggu, dalam otot bertahan 3 bulan
Warna :ungu
Ukuran : 10,0-1
Penggunaan : bedah mata, ortopedi, urologi dan bedah plastic. (Fragiskos, 2007)
8. Supramid
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis. Tidakdiserap
Warna :hitamdanputih
Kegunaan :penjahitan kutis dan subkutis. (fragiskos, 2007)
9. Linen
Dari serat kapasalam, cukup kuat, mudah disimpul, tidak diserap, reaksi tubuh minimum
Warna :putih
Ukuran : 4,0-0
Penggunaan: menjahit usus halus dan kulit, terutama kulit wajah. (Fragiskos, 2007)
10. Steel wire
Merupakan benang logam terbuat dari polifilamen baja tahan karat. Sangat kuat tidak
korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum. Mudah disimpul
Warna :putih metalik
Kemasan atraumatuk
Ukuran : 6,0-2
Kegunaan: menjahit tendo. (Fragiskos, 2007)
4.3.Klemmen (penjepit}
Alat ini dipergunakan untuk menjepit jaringan seperti pembuluh darah pada waktu
perdarahan, menjepit kain penutup pasien pada waktu operasi atau untuk membuka
rongga abses. (Wray dkk, 2003)
A. Arteri klemmen: Klem arteri pean.Ada dua jenis, yaitu yang lurus dan
bengkok.Kegunaannya adalah untuk hemostasis terutama untuk jaringan tipis dan
lunak. (Pedersen, 2005)
B. Arteri klemmen dengan model kocher: Klem Kocher.Ada dua jenis yaitu klem
yang lurus dan yang bengkok.Tidak ditujukan untuk hemostasis.Sifat khasnya
adalah mempunyai gigi pada ujungnya (mirip gigi pada pinset sirurgis).Gunanya
adalah untuk menjepit jaringan, terutama agar jaringan tidak meleset dari klem,
dan hal ini dimungkinkan dengan adanya gigi pada ujung klem. (Wray dkk, 2003)
Daftar Pustaka
Phinney, Donna J. 2004. Dental Assisting A Comprahensive Approach 2 nd edition. United States:
Delmar learning.
Fragiskos,D.F. 2007. Oral Surgery. Heidelberg : Springer
Wray, david, dkk. 2003. Textbook of General and Oral Surgery. Philadelphia. Churchill Living
stone
Pedersen, G.W. 2005. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC