Data
Kegiatan pendahuluan yang di lakukan PT. Haswi Kencana Indah (PT. HKI). sebelum
melakukan estimasi sumber daya dan cadangan batubara terlebih dahulu melakukan kegiatan
di lapangan. tahapan tahapan yang di lakukan di lapangan yaitu survey pendahuluan,
pemetaan topografi, kegiatan eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci. dari kegiatan tersebut
di peroleh data data untuk estimasi sumber daya dan cadangan. data tersebut yang nantinya
akan di olah menggunakan perangkat lunak simulasi tambang.
Data yang di olah yaitu merupakan data yang sudah ada di PT. Haswi Kencana Indah (PT.
HKI) hasil kegiatan eksplorasi yang sudah dilakukan pada tahun 2011 terdiri dari:
a.
b.
c.
d.
format data harus di susun dengan baik agar tidak terjadi kasalahan dalam pengolahan.
1. Format data topografi di susun sebagai berikut :
a. Easting yaitu arah pengukuran ketimur dari garis atau titik awal ukur (datum) utaraselatan
b. Northing yaitu arah pengukuran ketimur dari garis atau titik awal ukur (datum) barattimur
c. Elevation yaitu ketinggian suatu tempat terhadap daerah sekitarnya
2. Format data bor di bagi menjadi dua bagian yaitu format survey dan lithologi
1. Format data survey
a. Hole name yaitu penamaan titik bor
b. Easting yaitu arah pengukuran ketimur dari garis atau titik awal ukur (datum)
utara-selatan
c. Northing yaitu arah pengukuran ketimur dari garis atau titik awal ukur (datum)
barat-timur
d. Elevation yaitu ketinggian suatu tempat terhadap daerah sekitarnya
e. Depth yaitu total kedalaman titik bor
2. Format data lithologi
a. Stratigrafi yaitu lapisan-lapisan batuan
b. Lithology yaitu deskripsi batuan pada singkapan berdasarkan karakteristiknya,
c. Top depth yaitu roof batubara
d. Base depth yaitu floor batubara
3.2
Pengolahan Data
Data data yang akan di olah untuk mengetahui jumlah sumber daya di lokasi
Sumber daya batubara dapat ditaksir berdasarkan pada suatu standar yang umum yang
dipakai di industri tambang seperti SNI (Standar National Indonesia), USGS (United State
Geological Survey), Australian Standard atau JORC Code. Secara umum semua standar
memberikan suatu petunjuk untuk penaksiran sumber daya, yaitu berdasarakan jarak (radius)
pengaruh dari suatu Point of Observasion. Point of Observasion adalah suatu lokasi yang
diketahui dari lapisan batubara di permukaan (singkapan) atau dibawah permukaan seperti
bore core, yang telah diteliti, diukur dan di analisa di laboratorium.
Perhitungan sumber daya dalam penelitian ini
(United State Geological Survey) dimana lingkaran dibuat dari titik informasi terluar ( titik
bor), data yang di butuhkan untuk perhitungan sumber daya yaitu
a. Data Topografi (ASCII&DXF)
b. Data Pemboran (Survey&Lithology)
c. Data penyebaran singkapan batubara
Peta topografi guna mengetahui gambaran permukaan adanya lembah, perbukitan
yang memuat batasan-batasan alamiah seperti (aliran sungai, jalan, perkampungan, dan lain
sebagainya) berguna untuk menentukan batas perhitungan sumber daya.
Dari pengeboran di peroleh hasil berupa data ketebalan batubara jumlah seam di
lokasi penelitian
Gambar 3.1
Lingkaran daerah pengaruh
Memodifikasi garis garis area yang telah dibuat untuk menentukan daerah pengaruh
terukur dan tertunjuk
a. Menentukan luas daerah/blok (m2) yang akan dihitung sumberdaya batubaranya.
b. Daerah dalam radius lingkaran 0 - 400 m adalah untuk perhitungan sumberdaya
terukur (USGS).
c. daerah radius 400 - 1200 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terunjuk
(USGS).
d. garis di buat untuk membatasi area antara terukur dengan tertunjuk.
2. Membuat suatu batasan area
Batasan yang diberikan guna membatasi hanya area yang terletak didalam batasan
tersebut yang akan dievaluasi atau akan di hitung sumber daya nya.
gambar 3.2
daerah pengaruh terukur dan tertunjuk
3. Menghitung sumber daya batubara masing-masing area dengan memberlakukan
parameter- parameter lain seperti minimum ketebalan, density
No Seam
Sumber
Volume
Densit
Jumlah ( ton )
daya
Terukur
batubara
1.884.961,3
y
1.3
2.450.449,7
Tertunjuk
668.067,0
1.3
868.487,1
Table 3.1
hasil perhitungan sumberdaya dengan metode USGS Circular
No
seam
1
2
A
A
Sumberdaya
Jumlah overburden
(m3)
Terukur
Tertunjuk
Table :3.2
Volume overburden
10.955.225,9
5.415.229,6