II.
III.
RUANG LINGKUP
Mencakup distilasi atmosferik produk minyak bumi (Mogas,
Avgas,
selama
pemeriksaan.
PRINSIP PENGUJIAN
100 mL contoh dimasukkan ke dalam labu distilasi, kemudian
TAIL END
90 % TERUAPKAN MAKSIMUM 180 C
END POINT MAKSIMUM 215 C
RESIDU MAKSIMUM 2,0 %
Menjamin sifat kemudahan menguap yang bagus
Tak terlalu sukar menguap sehingga terjamin untuk tidak
terjadi pembakaran tak sempurna
Jaminan kebersihan ruang bakar mesin
Tidak mencuci dan mengencerkan pelumas mesin
Pengotoran crankcase engine oil minimum
Suhu (C)
Suhu (F)
IBP
10
20
30
40
50
60
70
80
90
FBP
43
50
61
67
74
83
96
115
137
177
191
109.4
122
141.8
152.6
165.2
181.4
204.8
239
278.6
350.6
375.8
.
Flash Point ABEL
Pengujian Flash Point ini merupakan sebagai ukuran tendensi
kemudahan terjadinya bahaya kebakaran pada storage & handling
produk avtur. Pengujian ini digunakan untuk memenuhi regulasi
angkutan dan safety untuk material mudah menyala dan terbakar. Pada
produk avtur, pengujian ini tidak terkait secara langsung dengan unjuk
kerja (performance) mesin. Biasanya pengujian ini digunakan sebagai
indikasi terjadinya kontaminasi oleh fraksi yang lebih ringan.
Density
Pengujian Density pada avtur digunakan untuk mengetahui
perbandingan massa dengan volume avtur. Densitas ini dapat
digunakan untuk perhitungan konversi dari volume ke berat maupun
Parameter
Satuan
Spesifikasi
Density
kg/m3
775 840
Distilasi
C
C
C
C
C
% v/v
% v/v
IBP = report
T10 = max. 205
T50 = report
T90 = report
EP = max. 300
Residu = 1,5 max
Losses = 1,5 max
Hasil
801,6 (Tabel 53)
801,9 (Tabel 53B)
Keterangan
Sesuai
Spesifikasi
IBP = 152
T10 = 175
T50 = 197
T90 = 234
EP = 262
Residu = 1,7%
Losses = 0,3%
Sesuai
Spesifikasi
Flash Point
Min. 38
44 (FP Tag)
45,5 (FP Abel)
Smoke Point
mm
Min. 25
24
Doctor Test
Negatif
Positif
Freezing Point
Max. -47
-45
Conductivity
pS/m
50 600
115
Specific Energy
MJ/kg
Min. 42,8
128,732
Copper Strip
Corrotion
Max. kelas 1
Kelas 1a
c. Perhitungan
Sesuai
Spesifikasi
Tidak Sesuai
Spesifikasi
Tidak Sesuai
Spesifikasi
Tidak Sesuai
Spesifikasi
Sesuai
Spesifikasi
Sesuai
Spesifikasi
Sesuai
Spesifikasi
1. Density 15C
Data Hasil Pengujian
- Suhu Pengamatan
- Density Pengamatan
: 30 oC
: 791 kg/m3
Density 15 oC
SG 60/60
(Gr/cm3)
0,801
0,8014
0,8016
(a)
0,802
0,8024
Dengan cara interpolasi, maka diperoleh hasil
API
45,07
(b)
44,85
SG 60/60 : 0,802
o
API
: 44,938
SG 60/60
0,8014
(a)
0,8024
API
45,07
(b)
44,85
API
: 44,872
Temperature (C)
152
175
180
185
190
197
205
213
222
234
262
1,7
100 (98+1,7) = 0,3
Spesifikasi Avtur
Dilaporkan
max 205 C
Dilaporkan
Dilaporkan
Max 300 C
Max 1,5 % v/v
Max 1,5 % v/v
Perhitungan
Volume total avtur
- Total recovery (kondensat)
- Residue
= 100 ml
= 98 ml
= 1,7 ml
= 100 ml 99,7 ml
= 0,3 ml
Jadi, volume losses dari distilasi avtur adalah sebanyak 0,3 % volume
3. Spesific Energy
Massa contoh uji : 1.0755 Kg
Temperatur Awal : 28.753 oC
Diperoleh temperature selama pengamatan, sebagai berikut :
Time (Second)
0
30
60
90
120
150
180
210
240
270
300
330
360
Temperatur (oC)
28.753
29.836
30.545
31.921
32.458
32.537
32.895
33.117
33.365
33.478
33.693
33.872
34.136
Qg =
Dimana, diketahui :
W
= 5,383 oC
M
= 1.0755 Kg
Maka,
Qg =
Qg
VI.
2. Density 15C
Spesifikasi yang dikeluarkan oleh Dirjen Migas tahun 2011, density 15oC
diatur sebesar minimal 775 kg/m3 dan maksimal 840 kg/m3. Maka
berdasarkan pengujian, nilai density contoh masih termasuk produk yang ONSpesification.
Dengan nilai density sebesar 801,6 kg/m3 (Tabel 53) atau 801,9 kg/m3
(Tabel 53 B), maka mengindikasikan bahwa contoh uji memiliki sifat
volatility yang baik, kualitas produk yang terjamin, dan tidak terlalu banyak
mengandung fraksi-fraksi berat yang dapat mempengaruhi atau memperburuk
nilai/sifat contoh uji yang lain. Sehingga produk yang diuji On-Spesification
dan memiliki kualitas yang baik
Diperoleh flash point sebesar 45,5 oC. Produk initermasuk on spec dalam
segi flash point. Berdasarkan spesifikasi Dirjen Migas 26 Oktober tahun 2011.
Flash point avtur minimum yaitu
smoke
point
yang
kurang
dari
spefisikasi
menunjukkan
kemungkinan kandungan aromat dalam jumlah sedikit lebih banyak dari yang
seharusnya yang berpengaruh pada kurangnya tinggi nyala api tanpa asap. Hal
ini berpeluang menimbulkan banyaknya asap yang bisa menempel pada turbin
blade serta mengurangi umur (lifetime) ruang bakar.
6. Doctor Test
Pada tabung reaksi campuran antara avtur 10 mL, Na2PbO2 15 mL dan
sedikit serbuk belerang, terjadi dua lapis cairan. Cairan dasar berupa Na2PbO2
dan diatasnya merupakan avtur. Di atas lapisan cairan Na 2PbO2 terdapat
serbuk belerang yang mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan maka didapat sulfur mengalami
perubahan warna sehingga dikatakan doctor test positif, sehingga di dalam
avtur uji diketahui terdapat merkaptan (RSH) dan H2S.
Namun pengujian Doctor Test ini hanyalah persyaratan sekunder dari
persyaratan alternatif sulfur merkaptan, sehingga bila terdapat perbedaan
antara hasil pengujian doctor test dengan hasil pengujian kandungan sulfur
merkaptan, maka yang digunakan adalah hasil pengujian sulfur merkaptan.
7. Freezing Point
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan dan amati, maka freezing
point dari avtur dilaporkan pada temperature -45C. hampir memenuhi
spesifikasi yang ditentukan yaitu berdasarkan spesifikasi avtur yang
dikeluarkan Dirjen Migas, nilai dari freezing point diatur maksimal -47 C.
Hal ini menggambarkan kencenderungan kristal dapat lebih cepat terbentuk di
dalam tangki fuel pesawat, bila dalam perjalanan cukup lama maupun
melewati daerah yang bersuhu dingin. Kristal hidrokarbon ini dapat
menyebabkan tersumbatnya filter dan membahayakan penerbangan.
9. Spesific Energy
Dari percobaan heating value yang telah kelompok kami lakukan di
peroleh nilai panas hasil pembakaran 1,0755 gr avtur adalah sebesar
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Sampel Uji