Proposal Seminar
Proposal Seminar
BAB I
PENDAHULUAN
A. . Latar Belakang
Pada proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa
dapat belajar efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik
penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Walaupun setiap metode
pembelajaran mempunyai ciri khas masing-masing, namun guru perlu
memiliki suatu pola atau standar untuk mempelajari suatu teknik tersebut dan
saling melengkapi (Roestiyah, 2001).
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru,
dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
membelajarkan siswa (Dimyati dan Mudjiono, 2006). Dalam melaksanakan
proses belajar mengajar, guru dapat memilih dan menentukan pendekatan yang
sesuai dengan kemampuan guru, kekhasan bahan pelajaran, keadaan sarana
dan keadaan siswa (Aqib, 2002).
Pembelajaran dengan menggunakan teknik random ini merupakan salah
satu pilihan bagi guru untuk dapat menerapkan materi belajar yang
disampaikan. Dalam pembelajaran tersebut, pengetahuan real yang dibangun
atau ditemukan oleh para siswa, jadi pengetahuan bukanlah seperangkat fakta,
konsep atau kaidah yang diingat siswa, tetapi siswa harus berpikir pengetahuan
itu dan kemudian memberi makna melalui pengalaman nyata. Dalam hal ini
siswa dilatih untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna
bagi
dirinya
dan
bergulat
dengan
ide-ide
dan
kemudian
mampu
yang dapat dilihat pada hasil ujian semester II Kelas X Tahun Pelajaran
2013/2014 yaitu sebesar 78,9 %. Persentase tersebut belum dapat dinyatakan
tuntas secara kaliskal karena belum mencapai 85 % siswa memperoleh nilai
65.
Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tidak melibatkan siswa
secara penuh dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi ketuntasan belajar yang dicapai siswa kelas X MA
Manbaul Ulum Gerung. Menurut Slameto, (2003), pendekatan yang
diterapkan guru mempengaruhi belajar siswa. Pendekatan yang mengajar guru
yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar
siswa dapat belajar dengan baik. Maka pendekatan mengajar harus diusahakan
yang tepat, efisien dan seefektif mungkin.
Dalam sampel dengan teknik random yang tepat, meski rumus umumnya
makin besar sampel makin baik, namun makin besar sampel makin tinggi
ongkos yang harus dikeluarkan untuk pengumpulan data. Sampel yang besar
juga tidak menjamin prediktor yang baik bagi populasi apabila sampel yang
diambil tidak mencerminkan ciri yang dimiliki oleh populasi. Untuk itu
pengambilan sampel harus dilakukan dengan teknik yang tepat. Dan cara
pengambilan sampel sangat tegantung kepada teknik random yang digunakan,
terdapat beberapa cara mengambil sampel dalam teknik random yaitu
sampling acak sederhana dan sampling acak bertingkat. Sampling yang
dilakukan harus mempertimbangkan karakter populasi agar sampel yang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Bagaimanakah pembelajaran dengan menggunakan
teknik random dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa Kelas X
MA Manbaul Ulum Gerung Tahun Pembelajaran 2013/2014
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan teknik
random dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa Kelas X MA
Manbaul Ulum Gerung Tahun Pembelajaran 2013/2014
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang
pengaruh suatu metode belajar khususnya mengenai pembelajaran
dengan menngunakan teknik random dalam meningkatkan kemampuan
berpikir proses belajar mengajar terhadap hasil belajar yang dicapai
siswa.
2. Manfaat Secara Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
a. Guru
membantu
siswa
dalam
meningkatkan
hasil
secara
ilmiah
karena
peluang
kesalahan
Berpikir
kritis
adalah
suatu
proses
berpikir
tentang alam. Metode non ilmiah lebih mengarah pada emosi dan harapan
umat manusia dan lebih mudah dipelajari dan dipraktekkan daripada
metode ilmiah.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan prilaku yang terjadi setelah
mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan
diubah perilakunya meliputi domain kognitif, afektif dan fsikomotorik
(Purwanto, 2012).
Hasil belajar merupakan nilai standar hasil belajar yang harus
diperoleh siswa dalam suatu mata pelajaran. Hasil belajar dapat ditentukan
secara individu maupun secara klasikal. Siswa dapat dinyatakan tuntas
hasil belajarnya secara individu apabila memeproleh nilai nilai 65 dan
suatu siswa dapat dinyatakan tuntas secara klasikal apabila 85 % siswa
memperoleh nilai 65 (Yusuf, 2005).
F. Lingkup Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MA Manbaul Ulum Gerung Tahun
Pelajaran 2013/2014.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester I
Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Objek Penelitian
Adapun objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode
pembelajaran
dengan
menggunakan
teknik
random
dalam
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Teknik Random
Metode paling ampuh yang pernah ditemukan manusia dalam
rangka mengumpulkan pengetahuan. yang relevan dan reliabel tentang
alam. Metode non ilmiah lebih mengarah pada emosi dan harapan umat
manusia dan lebih mudah dipelajari dan dipraktekkan daripada metode
ilmiah. Meningkatkan pengajaran metode ilmiah dan manifestasinya
yang terkenal yaitu berpikir kritis.Berpikir kritis dapat diajarkan
melalui: Perkuliahan, Laboratorium, Tugas rumah, Sejumlah latihan,
Makalah, dan Ujian pembelajaran konstekstual. Untuk itu para guru
perlu berbuat, merancang secara serius pembelajaran yang didasarkan
pada premis proses belajar. Kemampuan berpikir kristis dapat
dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran. Kemampuan itu dapat
mencakup beberapa hal, diantaranya: (1) membuat keputusan dan
menyelesaikan masalah dengan bijak, (2) mengaplikasikan pengetahuan,
pengalaman dan kemahiran berfikir secara lebih praktik baik di dalam
atau di luar sekolah, (3) menghasilkan idea atau menggunakan belum
mampu menumbuhkan kebiasaan berpikir kreatif yakni suatu yang
paling esensi dari dimensi belajar. Sebagian besar guru belum
11
12
b)
Mengaplikasikan
pengetahuan,
d)
e)
13
menggunakannnya
mempertahankan
kondisi
untuk
kelas
untuk
menciptakan
dan
mencapai
tujuan
14
pemahamannya
dan
untuk
mengatasi
kesalahpahaman mereka.
4) Membimbing anak didik untuk menghayati dan mendapat
proses penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam
pemecahan masalah.
e. Keterampilan Memberi Penguatan (reinforcement)
Tujuan serta manfaat penggunaan keterampilan memberi
penguatan di dalam kelas adalah untuk:
1) Meningkatkan perhatian siswa dan membantu siswa belajar
bila pemberian penguatan digunakan secara selektif.
15
berfikir
yang
divergen
(berbeda)
dan
16
17
tuntas
hasil
belajarnya
secara
individu
apabila
18
Faktor Internal
Faktor yang datang dari dalam diri anak yaitu minat belajar,
motivasi, intelegensi, bakat dan lain-lain yang timbul dalam diri anak
didik.
1) Minat Belajar
Minat sangat besar pengaruhnya dalam kegiatan belajar.
Minat yang tinggi akan mendorong seseorang dalam belajar.
Belajar tanpa minat dan perhatian belum tentu berhasil, sebab di
dalam belajar harus didasarkan atas minat dan perhatian yang
sungguh-sungguh.
2) Motivasi
Motivasi
adalah
segala
sesuatu
yang
mendorong
19
3) Intelegensi
Intelegensi mempunyai peranan yang sangat besar
terhadap prestasi belajar, karena intelegensi adalah keseluruhan
kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah.
4) Bakat
Bakat merupakan potensi yang bersifat khusus yang ada
dalam diri individu, potensi tersebut apabila tidak dilatih dengan
baik maka akan besar sekali pengaruhnya terhadap proses belajar
dan hasil belajar siswa.
b.
Faktor Eksternal
Faktor yang datang dari luar diri anak yaitu faktor
lingkungan tempat tinggal, bahan belajar, tempat belajar, metode
mengajar, metode belajar keadaan ekonomi orang tua dan lainlain.
1)
tempat
tinggal
sangat
menentukan
Bahan Belajar
20
Tempat Belajar.
Belajar dengan teratur dan sistematis memerlukan
tempat dan perlengkapan-perlengkapan yang memadai.
Tempat belajar merupakan salah satu syarat dalam belajar,
tanpa tempat belajar tidak mungkin proses belajar itu dapat
berlangsung.
4)
Metode Mengajar.
Metode mengajar adalah suatu cara atau teknik yang
harus digunakan oleh seorang guru di dalam mengajar agar
dapat menyajikan bahan pelajaran kepada siswanya dengan
baik. Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Guru juga
harus dapat memilih metode mengajar yang efektif dan efisien
untuk membantu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
5)
Metode Belajar
Metode belajar siswa juga merupakan faktor yang
mempengaruhi belajar siswa. Melalui metode belajar, siswa
dapat melaksanakan secara teratur dengan pembagian waktu
21
yang baik dan dapat memilih belajar yang tepat dan efisien,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
6)
B. Kerangka Berpikir
Berpikir kritis diperlukan dalam kehidupan di masyarakat, karena
dalam kehidupan di masyarakat manusia selalu dihadapkan pada
permasalahan yang memerlukan pemecahan. Untuk memecahkan suatu
permasalahan tentu diperlukan data-data agar dapat dibuat keputusan yang
logis, dan untuk membuat suatu keputusan yang tepat, diperlukan
kemampuan berpikir kritis yang baik.
Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir berjenjang dengan
tujuan untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi informasi yang pada
akhirnya memungkinkan siswa dapat membuat sebuah keputusan. Karena
begitu pentingnya, berpikir kritis pada umumnya dianggap sebagai tujuan
utama dari pembelajaran. Selain itu berpikir kritis memainkan peranan
yang penting dalam banyak macam pekerjaan, khususnya pekerjaanpekerjaan yang memerlukan ketelitian dan berpikir analitis.
22
belajar
siswa
dapat
ditingkatkan
dalam
pembelajaran
keterampilan
proses
dalam
belajar
seperti
mengamati,
23
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyatan atau jawaban sementara yang masih
lemah kebenarannya yang perlu diuji kebenarannya (Riduwan 2004).
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut Penerapan Metode Pembelajaran dengan Menggunakan
Teknik Random dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir siswa
Kelas X MA Manbaul ulum Gerung Tahun Pembelajaran 2013/2014
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas yaitu
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas yang bertujuan memperbaiki
dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas.
B. Pendekatan penelitian
Pendekatan adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam
suatu
(Nazir,1999).
Pendekatan pada dasarnya terbagi dalam dua jenis yaitu:
1. Pendekatan Kualitatif adalah suatu pendekatan yang dilakukan oleh
peneliti dalam bentuk kalimat, kata atau gambar.
2. Pendekatan Kuantitatif adalah suatu pendekatan yang berbentuk angka
atau data kualitatif yang diangkakan (skoring).
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data tentang
proses pembelajaran termasuk data tentang kemampuan berkomunikasi
siswa, sedangkan pendekatan kuantitatif berupa ketuntasan belajar siswa.
25
C. Rancanga Penelitian
Rancangan penelitian adalah rancangan yang dibuat oleh
peneliti seagi ancang-ancang kegiatan yang akan dilaksanakan (Arikunto,
2006). Dalam peningkatan pemahaman pembeajaran digunakan tindakan
berulang atau siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaa tindakan,
observasi dan refleksi. Untuk tiap siklus terdiri dari dua kali pertemua.
Langkah-langkahnya sebagi berikut :
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
26
27
b. Observasi.
Kegiatan observasi dilakukan secara kontinu setiap kali
pembelajaran berlangsung dalam pelaksanaan tindakan dengan
mengamati kreativitas sosial siswa. Sedangkan evaluasi dilakukan
setelah akhir setiap siklus dengan memberikan soal essay yang
dikerjakan secara individual sesuai dengan scenario yang disusus.
c. Refleksi
Hasil yang diperoleh dari observasi dan evaluasi belajar
siswa dikumpulkan serta dianalisis, sehingga dari hasi tersebut guru
dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi.
Jika refleksi pada silkus I Memperolehvhasil yang kurang optimal,
maka pada siklus selanjutnya perlu dilakukan revisi atau
penyemurnaan dan pelaksanaan tindaka.
2. Tahap Siklus II
Pada dasarnya pelaksanaa siklus I dengan siklus II adalah
sama. Perbedaannya, pada siklus II merupakan perbaikan/
penyermpunaan pada siklus sebelumnya berdasarkan hasil refleksi
dan siklus selanjutnya
sebelumnya.
28
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah segala sesuatu yang dijadiakn
objek pengamatan dalam penelitian. Varibel dalam penelitian ini adalah
variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas.
Varibel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas berupa
metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran teknik random.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel terikat adalah hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis.
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dan tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X MA Manbaul Ulum Gerung Tahun Pelajaran 2013/2014.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan waktu dan tempat pelaksanaan
penelitian, jadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA
Mambaul Ulum Gerung Tahun Pelajaran 2013/2014.
29
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi, Jadi sampel alam
penelitian ini adalah sebagian dari siswa kelas X MA Mambaul Ulum
Gerung Tahun Pelajaran 2013/2014
G. Teknik Pengumpulan data
Pengumpula data merupakan hal yang sangat penting dalamsuatu
penelitian. Oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat, peneliti
harus memiliki metode yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti,
maka data yang diperoleh akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Jadi
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi:.
1. Tes
Tes yaitu serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan
untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan, 2004).
Dalam penelitian ini, tes perbuatan digunakan untuk memperoleh data
mengenai ketuntasan belajar biologi.
2. Observasi
Lembar observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan dan
pencatatan langsung secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian. Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data tentang situasi pembelajaran yang terjadi di dalam
30
Lembar Tes
31
Lembar Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengukuran, inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
(Arikunto,2009)
Tes dalam penelitian ini di gunakan untuk mengetahui daya serap
siswa terhadap materi pelajaran yang mana tes di buat oleh peneliti sendiri
yang jumlah soalnya sebanyak 20 soal per siklus dengan jenis soal berupa
pilihan ganda, sehingga dalam 2 siklus berjumlah 40 soal. Tes ini di
berikan sesudah proses belajar mengajar tiap siklus berlangsung.
a) Tes Berpikir Kritis
Tes berpikir kritis merupakan suatu cara untuk menilai
kemampuan siswa setelah
mengikuti
kegiatan
pembelajaran,
32
Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi
untuk keterlasanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
lembaran ini di susun untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir
kritis dan hasil
(Arikunto, 2009).
Adapun indikator-indikator untuk mengetahui kemampuan
berpikir kritis dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar
antara lain :
1) Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
2) Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran
3) Aktivitas siswa dalam diskusi
4) Kerja sama dalam kelompok.
5) Keterampila siswa dengan guru
6) Keterampila siswa dengan siswa.
7) Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar
I. Analisis Data
1.
33
A
X 100
B
Kategori
Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Sangat
34
Keterangan :
M
= Mean (rata-rata).
penjumlahan.
Ketuntasan individu
Setiap siswa dalam proses mengajar di katakana tuntas secara
individu apabila siswa mampu memperoleh nilai 65.
Untuk mencari ketuntasan individu di gunakan rumus sebagai berikut :
Membandingkan nilai yang di peroleh dengan nilai KKM yang di
tentukan di sekolah.
4.
Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal di hitung dengan persamaan :
KK = x 100 %
Keterangan :
KK
= Ketuntasan klasikal
35
DAFTAR PUTAKA
Anonim. 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Mataram: FPMIPA IKIP Mataram
36
37