Anda di halaman 1dari 165

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

BAGIAN VI
SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan & pemasangan berdasarkan jenis
pekerjaan yang akan dilelangkan dengan ketentuan:
1). Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri.
2). Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional.
3). Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
4). Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan.
5). Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama
minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6). Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
7). harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk.
8). Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output Performance) yang
diinginkan.
9). Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

A.
A.1.

SPESIFIKASI TEKNIS UMUM


Pendahuluan
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama
dengan gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh
peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi,
yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan
material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan
material yang harus disepakati, harus diterapkan baik pada bagian dimana
spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan
dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.

A.2.

Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada
gambar-gambar rencana terlampir.

A.3.

Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang setara pada daftar kuantitas
(form rencana anggaran biaya).
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 1

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

A.4.

Perijinan
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin
dari instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang
bersangkutan harus menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batasbatas kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-surat
resminya, tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut
merupakan tanggung jawab penyedia barang/jasa.
Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang
diperlukan belum diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau
material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar
bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan,
maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk
mencari jalan keluarnya.

A.5.

Pekerjaan-Pekerjaan Sementara
Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti
jembatan darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan
oleh penyedia barang/jasa. Jika diperlukan jembatan-jembatan darurat, maka
penyedia barang/jasa harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50
meter dari kayu yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5 ton, atau
dengan perencanaan yang disetujui oleh pihak direksi. Penyedia barang/jasa
wajib memelihara sarana tersebut dan semua biaya yang dikeluarkan untuk
pemeliharaan tersebut kalau tidak dipergunakan lagi harus dibongkar,
dirapihkan kembali seperti keadaan semula atau seperti yang disyaratkan
oleh direksi.
Penyedia barang/jasa harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan
semua air bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk
pekerjaan sementara, yang ditimbulkan dimana saja. Cara pembuangan harus
tidak merusak lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai dimana air
bekas dan sisa buangan akan dibuang.

A.6.

Penyediaan Air, Tenaga Listrik dan Lampu Penerangan


Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh
penyedia barang/jasa, termasuk peyediaan peralatan dan perpipaan
sementara untuk mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan
mempengaruhi kelancaran pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut
menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa. Kualitas air yang
diisyaratkan ditentukan pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 2

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan


sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari
direksi. Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alatalat pengukur serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu
penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan.
A.7.

Gambar-Gambar Kerja
Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada
penyedia barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang
paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan
bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar
rencana dan spesifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut.
Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar
gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan,
kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia
barang/jasa harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis, dan direksi
akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk
kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat
penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan
oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia barang/jasa.
Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia
barang/jasa harus menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak
direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang
berhubungan dengan gambar tersebut.
Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan.
Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan
merupakan hasil revisi terkahir. Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan
gambar-gambar yang menunjukan perbedaan antara gambar rencana dan
gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa.

A.8.

Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan
gambar tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara
ukuran dan gambarnya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta
pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang benar.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 3

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

A.9.

Peralatan
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan
dimulai, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan
peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus
terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi.
Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk
memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.

A.10.

Penyediaan Material
Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang
disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali
ditentukan lain di dalam dokumen kontrak.
Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa
harus mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi
pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus memeriksa dahulu material-material
tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi
pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau
kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian
penyedia barang/jasa.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang
dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
dokumen kotrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan,
termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting
lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk
dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut
tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan
dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh penyedia barang/jasa tanpa
biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan
dengan memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 4

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

A.11.

Contoh-Contoh Material
Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara
pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi.
Contoh-contoh harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang
akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak
tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut.
Penawaran penyedia barang/jasa harus sudah termasuk biaya yang
diperlukan untuk pengujian material.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan
material-material dari jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa
harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material
yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau
merk material yang baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan
produk atau merk lain yang sekurang-kurangnya mempunyai kualitas yang
sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.

A.12.

Perlindungan Terhadap Cuaca


Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan
direksi terlebih dahulu harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan
yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta
peralatan yang digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena
pengaruh cuaca.

A.13.

Pematokan
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan
kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini
seluruhnya harus mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum
memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan
patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan
revisi tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus
memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari
sebelumnya, sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa
untuk mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 5

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

disetujui direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran


pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan
perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi
untuk melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian
hasil pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang
sendiri oleh penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan
baik oleh penyedia barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti
dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi. Bila
terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus
mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok
tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan dari
pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan mengembalikannya
kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang/jasa harus
mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar tersebut harus
dibuat pada kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi. Semua
gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam
kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang
digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.
A.14.

Rambu-rambu
Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang/jasa harus
menyediakan rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tandatanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.
Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas
padat, penyedia barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap
atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya
untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk di dalam penawaran
penyedia barang/jasa.

A.15.

Program Kerja
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan
harus diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai.
Rencana kerja tersebut harus mencakup :

Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian


pekerjaan.
Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke
lapangan.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 6

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian


pekerjaan dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk
pengujiannya.
Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh
penyedia barang/jasa.
Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan
disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan.
Cara pelaksanaan pekerjaan.
Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta
lampiran penjelasan.
A.16.

Pemberitahuan Untuk memulai Pekerjaan


Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis
selengkapnya apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat
asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum
mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, penyedia
barang/jasa tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.
Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan
kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu
yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya.
Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus
dihadiri dan diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan
tentang akan dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah
diterima oleh direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan
dilaksanakan.

A.17.

Rapat-Rapat
Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat
mengadakan rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan
konsultan serta pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan
permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan
ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa.

A.18.

Prestasi Kemajuan Pekerjaan


Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan
yang telah diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi.
Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai volume
pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 7

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan


berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.
A.19.

Penyelesaian Pekerjaan
Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak
diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun
tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan
baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau
secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila
dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat,
penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan
sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh
direksi.

A.20.

Laporan-Laporan
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat
laporan harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan
pekerjaan. Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang
mencakup :
a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang
akhir minggu.
b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
d. Kondisi cuaca.

B.
B.1.
B.1.1.
B.1.1.1.

SPESIFIKASI TEKNIS UNTUK PEKERJAAN PIPA


PENGADANAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA
PENGADAAN PIPA HDPE
Umum
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua pipa
dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung
dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan
atau dalam gambar / drawing.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua material
sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan.
Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan
untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32 o C.
Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji tekanan di lapangan
tidak lebih dari 10 bar.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 8

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat


Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang
tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis.
Penyedia Jasa Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji
kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua
jenis barang.
REFERENSI STANDARD
Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk
memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta.
Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum ada SNI untuk
produk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan
dapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen
lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material
bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang
ditentukan.
Barang atau peralatan yang di produksi di dalam negeri atau berasal dari luar
negeri dan sudah diatur dalam SNI maka barang/peralatan tersebut wajib
memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).
Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar
Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan tersebut harus memiliki
standar-standar sebagai berikut :

ISO - International for Standardization Organization


JIS - Japanesse Industrial Standard
BS - British Standard
DIN - Deutsche Industrie Norm
AWWA - American Water Works Association
ASTM - American Society for Testing and Materials
ANSI - American National Standard Institute.

BAHAN PIPA DAN FITTING


Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka
Penyedia Jasa Pengadaan harus melampirkan surat dari pabrik untuk izin

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 9

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

penggunaan SII / SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan


dapat menunjukkan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
Untuk bahan pipa yang ditawarkan harus sesuai dengan bahan pipa yang
tercantum dalam dokumen lelang ini, dan harus mempunyai kualitas yang
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen
lelang ini.
Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum
dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus menyertakan gambargambar detail junction (gambar detail penyembungan pipa) disertai dengan
jumlah dan spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan,dan memenuhi
syarat bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen
lelang ini.
Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah
tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 15-35 derajat Celcius dan
pH antara 6 sampai dengan 8.
Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah kecuali untuk halhal khusus yang membutuhkan lain.
TEKANAN KERJA / WORKING PRESSURE
Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10 kg/cm2 (SNI 060084-1987 dan SNI 03-6419-2000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua)
kali tekanan kerja pipa. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan tanda
bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang ditawarkan.
Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia Jasa
Pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting
pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang dikirim ke lapangan atas biaya
Rekanan. Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji di lapangan akan
ditentukan kemudian oleh Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian
tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa Pengadaan
harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan
spesifikasi yang ditentukan
B.1.1.2.

Pipa HDPE dan Fitting


1. Standard
Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah mendapat izin
untuk penggunaan SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian.
Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap pada bagian luar yang

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 10

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

menunjukkan diameter nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan trade


mark.
Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah :

B.1.1.3.

SNI 06-4829-2005 Pipa Polietilena untuk air minum.


SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk
Air Minum
SNI 06-4821-1998, Metode pengujian dimensi pipa polietilena (PE)
untuk air minum
ISO 6964-1986, Polyolefin Pipes and fitting-Determinition of carbon
black content by calcinations and pyrolysis-Test Methode and basic
specification.
ISO 1142:1996, Methode for the assessment of the degree of carbon
black dispersion in polyolefin pipes, fiiting and compound.
ISO 3607:1977/E, Tolereance on out side diameters and wall
thickness.
ASTM D 3350-199, Standard Specification for polyethelene plastics
pipe and fittings material.
SNI 19-6778-2002, Metode Pengujian Tekanan Internal Rendah
Sambungan Mekanik Pipa Polietilena (PE)
SNI 19-6780-2002, Metode Penentuan Densitas Referensi Polietilena
(PE) Hitam dan PE tidak berwarna pada Pipa PE dan Sambungan.
SNI 19-6781-2002, Metode Pengujian Kehilangan Tekanan pada
Sistem Sambungan MekanikPipa Polietilena (PE).
ISO 1167-1996, Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids
resistance to internal pressure-test methode.

Syarat Mutu Material


Pipa dan sambungan terbuat dari material PE (Pipa Polietilene) untuk
saluran air minum harus mempunyai anti oksidan, stabilitas UV dan
pigmen.

Tabel 1 Jenis dan klasifikasi Bahan


Jenis bahan

MRS pada 50 tahun dan 20


MPa

Tegangan desain
hidrostatis (s)
maksimum yang diijinkan
(MPa)

PE 100

10

PE 80

6,3

MRS = Syarat kekuatan minimum


PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 11

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

B.1.1.4.

Pipa hitam harus mengandung karbon hitam dalam kompon (2,25 0,25
) % dari massa.

Syarat Mutu Pipa

Dimensi Pipa sesuai dengan standar yang berlaku.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 12

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

TABEL 2 DIMENSI PIPA POLIETILENA (SNI-06-4829-2005)


PN untuk PW 80
PN untuk PW 100
Diame
ter luar
nomina
DN
25
40
50
75
90
110
160
200
250
315

3,2 bar
4 Bar

Diameter luar
rata-rata (DM)

Diameter
dalam
rata-rata
D
Min
Max
21,2
22,1
36,2
37,2
46,2
47,3
70,6
71,9
84,8
86,5
103,8
105,6
151,0
153,5
189,0
192,0
236,0
239,9
297,8
302,5

Tebal
Dinding

Ovalitas

T
Min
25
40
50
75
90
110
160
200
250
315

Max
25,3
40,4
50,5
75,7
90,9
111,0
161,5
201,8
252,3
317,9

Max
1,2
1,4
1,4
1,6
1,8
2,2
3,2
4,0
5,0
11,1

Min
1,6
1,6
1,6
1,9
2,2
2,7
4,0
4,9
6,2
7,7

4 bar

Max
1,9
1,9
1,9
2,2
2,6
3,1
4,5
5,5
7,0
8,6

Tebal
Dinding

Diameter dalam
rata-rata
D

T
Min
1,6
1,6
1,6
2,3
2,8
3,4
4,9
6,2
7,7
9.7

6,3 Bar

Min
1,9
1,9
1,9
2,7
3,2
3,9
5,5
7,0
8,6
10,8

Max
21,2
36,2
46,2
69,6
83,6
102,2
149,0
186,0
232,8
293,4

Min
22,1
37,2
47,3
71,1
85,3
104,2
151,7
189,4
236,9
298,5

Tebal
Dinding

Diameter dalam
rata-rata
D

T
Max
1,6
1,6
2,0
2,9
3,5
4,3
6,2
7,7
9,6
12,1

Max
1,9
1,9
2,3
3,3
4,0
4,9
7,0
8,6
10,7
13,5

Min
21,2
36,2
45,4
68,4
82,0
100,2
146,0
182,8
228,6
288,0

Max
22,1
37,2
46,5
69,9
83,9
102,4
149,1
186,4
233,1
293,7

Lanjutan TABEL 2 DIMENSI PIPA POLIETILENA (SNI-06-4829-2005)


PN untuk PW 80
PN untuk PW 100
Diame
ter luar
nomina
DN
25
40
50
75
90
110
160
200
250
315

6,3 Bar
8 Bar

Diameter luar
rata-rata (DM)

Tebal
Dinding

Ovalitas

Diameter dalam
rata-rata
D

T
Min
25
40
50
75
90
110
160
200
250
315

Max
25,3
40,4
50,5
75,7
90,9
111,0
161,5
201,8
252,3
317,9

Max
1,2
1,4
1,4
1,6
1,8
2,2
3,2
4,0
5,0
11,1

Min
1,6
1,9
2,4
3,6
4,3
5,3
7,7
9,6
11,9
15,0

8 bar
10 Bar

Max
1,9
2,2
2,8
4,1
4,9
6,0
8,6
10,7
13,2
16,6

Min
21,2
35,6
44,4
66,8
80,2
98,0
142,8
178,6
223,6
281,8

Max
22,1
36,6
45,7
68,5
82,3
100,4
146,1
182,6
228,5
287,9

Tebal
Dinding

Diameter dalam
rata-rata
D

T
Min
1,6
2,4
3,0
4,5
5,4
6,6
9,5
11,9
14,8
18,7

10 bar
12,5 Bar

Max
1,9
2,8
3,4
5,1
6,1
7,4
10,6
13,2
16, 4
20,7

Min
21,2
34.4
43,2
64,8
77,8
95,2
138,8
173,6
217,2
273,6

Max
22,1
35,6
44,5
66,7
80,1
97,8
142,5
178,0
222,7
280,5

Tebal
Dinding

Diameter dalam
rata-rata
D

T
Min
1,9
3,0
3,7
5,5
6,6
8,1
11,8
14,7
18,4
23,2

Min
2,2
3,4
4,2
6,2
7,4
9,1
13,1
16,3
20,4
25,7

Max
20,6
33,2
41,6
62,6
75,2
91,9
133,8
167,4
209,2
263,6

Min
21,5
34,4
43,1
64,7
77,7
94,8
137,9
172,4
215,5
271,5

Lanjutan TABEL 2 DIMENSI PIPA POLIETILENA (SNI-06-4829-2005)


PN untuk PW 80
PN untuk PW 100
Diame
ter luar
nomina
DN
25
40
50
75
90
110
160
200
250
315

12,5 Bar
16 Bar

Diameter luar
rata-rata (DM)

Tebal
Dinding

Ovalitas

T
Min
25
40
50
75
90
110
160
200
250
315

Max
25,3
40,4
50,5
75,7
90,9
111,0
161,5
201,8
252,3
317,9

Max
1,2
1,4
1,4
1,6
1,8
2,2
3,2
4,0
5,0
11,1

Max
2,3
3,7
4,6
6,8
8,2
10,0
14,6
18,2
22,7
28,6

Max
2,7
4,2
5,2
7,6
9,2
11,1
16,2
20,2
25,1
31,6

16 Bar
20 Bar

Diameter dalam
rata-rata
D
Min
19,6
31,6
39,6
59,8
71,6
87,8
127,6
159,6
199,6
251,8

Max
20,7
33,0
41,2
62,1
74,5
91,0
132,3
165,4
206,9
260.7

Tebal
Dinding
T
Min
2,8
4,5
5,6
8,4
10,1
12,3
17,9
22,4
27,9
35,2

Max
3,2
5,1
6,3
9,4
11,3
13,7
19,8
24,8
30,8
38,9

20 Bar
24 Bar

Diameter dalam
rata-rata
D
Min
18,6
29,8
37,4
56,2
67,4
82,6
120,4
150,7
188,4
237,2

Max
19.7
31,4
39,3
58,9
70,7
86,4
125,7
157,0
196,5
247,5

Tebal
Dinding
T
Min
3,5
5,5
6,9
10,3
12,3
15,1
21,9
27,3
34,2
43,0

Max
4,0
6,2
7,7
11,5
13,7
16,8
24,2
30,2
37,8
47,4

Diameter dalam
rata-rata
D
Min
17,0
27,6
34,6
52,0
62,6
76,4
111,6
139,6
174,4
220,2

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 13

Max
18,3
29,4
36,7
55,1
66,3
80,8
117,7
147,2
183,9
231,9

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Panjang Pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang
dari persetujuan antara pemasok dan pengguna dengan toleransi 0,05
m. Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.

Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstruksi namun sebelum digulung harus


sesuai dengan kelas N.
Kelas N :
a)

Untuk diameter luar nominal 75, toleransi sama dengan (0,008dn


+ 1)mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2
mm.

b)

Untuk diameter luar nominal > 75, toleransi sama dengan 0,02dn,
dibulatkan menjadi 0,1 mm.

c)

Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn,
dibulatkan menjadi 0,1 mm.

Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18dn
dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung,
diperlukan peralatan untuk penggulungan ulang.
B.1.1.5.

Sambungan
Teknik penyambungan pipa HDPE dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
dengan cara pemanasan (fusion jointing) dan penggunaan compression
fitting (mechanical jointing). Dengan cara pemanasan terdiri dari:
1. Butt Fusion Jointing, digunakn untuk menyambung pipa HDPE dengan
Outside Diameter (OD) maksimum 355mm, 400mm, 450mm, 500mm
dan 630mm.
2. Socket Fusion
3. Electrofusion
Ketentuan cara penyambungan dan diameter yang dapat di sambung harus
diseuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan manual dari mesin tersebut.
Pemilihan Jenis penyambungan harus dikonsultasikan kepada pabrik
produsen alat . Penyambungan harus dilakukan oleh para tenaga pekerja
yang ahli.

B.1.1.6.

Pengujian Quality Assurance (Jaminan Kualitas)


Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup
mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan untuk
mengunjungi tempat pembuatan unruk menyaksikan test/pengujian tersebut.

B.1.1.7.

Pengujian Tekanan Hidrostatis

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 14

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan
memenuhi standar ISO 1167-1996, Thermoplastic pipes for the conveyance
of fluids resistance to internal pressure-test methode.
Pipa harus memenuhi persyaratan yang diberikan syarat yang diberikan
dalam standar tertentu (SNI 06-4829-2005)
Tabel Ketahanan Hidrostatik pipa
Jenis Pipa

Tegangan Uji
(MPa)
100 jam pada suhu
20 C

165 jam1) pada suhu


80 C

1000 jam pada suhu


80 C

PE 100

12,4

5,5

5,0

PE 80

9,0

4,6

4,0

CATATAN
1)

Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan (Sesuai dengan SNI 06-48292005)

B.1.1.8.

Pengujian Lain
Pengujian lainnya seperti penguian material kandungan pigmen karbon
hitam dalam pipa, tingkata aliran cair dan kepadatan dan lain-lain harus
dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

B.1.1.9.

Valve
1. Umum
Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan
yang dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve
sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis
atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik
dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :
Nama pemilik proyek
Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
Tekanan kerja
Diameter nominal
Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari
brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 15

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari
sambungan ulir.
Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 Pipa threads where
pressure tight joint are made in the thread
Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan
sistem dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti
yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang
diakui. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan
desain atas permintaan Pengguna Barang.
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity)
maka seluruh Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan
kerja minimal 10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi
sesuai dengan standard ISO 2531.
Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan
berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan.
Tanda panah harus tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk
membuka atau menutup valve.
Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk
mencegah masuknya benda-benda asing.
Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk
penyambungan seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi
flange dengan imbuhan 10%.
Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan
spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim
dalam keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan
merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet
sintetis.
Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum
force pada hardwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain
sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa
Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang
dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.
Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange,
surface box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau
tanah harus dilapisi dengan non toxic coalter epoxy, enamel,
bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur
Pengawas.
Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum
digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di
pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering + 400 microns
(16 mils). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non
toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh dgiunakan.
Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6
(enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam
bahasa Indonesia.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 16

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

2.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik


yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan
yang diminta dalam spesifikasi ini.

Gate Valve
Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka
gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis Non Rising
Stem.
Valve harus memenuhi standar Gate Valve for Water and Other
Liquids (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama
atau yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk
tekanan kerja
Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi
dengan kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw
untuk sebap 20 buah yang seukuran.
Tee key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface
boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan
extension spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40
yang telah digalvanis.
Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa
PVC untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.
Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang
kelabu atau bahan dengan kualitas lebih tinggi.
Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan
dudukan dari logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan
dengan katup yang solid (solid wedge gate). Valve harus cocok
untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve
harus dirancang untuk saluran air yang bebas hambatan yang
mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve
apabila dalam posisi terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan
valve seperli telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi
terbuka. Tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter
valve. Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau bahan
lain yang sesuai dan disetujui Pengguna Barang. Packing dari hemp
atau jute (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat
digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus
terdiri dari 2 (dua) buah O-ring seal dan paling sedikil 1 (satu) buah
ditempatkan di atas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian
dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi
terbuka penuh.
Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau
perunggu.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 17

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

3.

Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron,
rata dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu
lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut
dan diberi cetakan .." pada bagian
atasnya.
Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan
dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan
masing-masing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti
karat.
Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur
(wrench nuts).

Katup Udara (Air Release Valve)


Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti
hal-hal sebagai berikut :
a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam
pipa.
d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang
dilepaskan.
e. aman terhadap vakum.
Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve
lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai
dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung
dari ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.
Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze
atau ABS.
Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja
dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.
Juga tidak terjadi keboooran bila tekanan minimum 0,1 bar.
Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve)
secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu
(butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan
rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme
operasional yang mengikuti 'Standards for Rubber Seated
Butterfly Valves' (AWWA Designation C 504) atau standard
Internasional lain yang disetujui yang sama atau leblh tinggi
kualitasnya dari yang disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut
90o dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran
valve harus horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan
sesuai dengan standard AWWA C 504,

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 18

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk


pengawasan dan perbaikan,
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara
manual harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air
atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari
tempatnya semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan
(bila tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat
membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode
yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti
"Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and
Pipe Fittings kelas B(ASTM Designation A 126) alau ductile
iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.
Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang
seharusnya.
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang
tergantung pada ukuran pipa yang dipasang.
Ukuran Pipa (mm)
300 dan lebih
kecil
350 dan lebih
kecil

Tipe Air Valve


Tipe dengan orifice
kecil/tunggal
Tipe dengan dua
orifice atau
kombinasi

Diameter Nominal Air


Valve (mm)
25 mm dan lebih kecil
75 mm dan lebih kecil

1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil


Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian
secara otomatis yang akan mengeluarkan udara yang
terakumulasi bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.
2). Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi
Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk
dioperasikan secara otomatis, sehingga akan :
a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan
atmosfer, dan menampung banyak udara selama operasi
pengurasan saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air
dalam kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve
selama operasi pengisian.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 19

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan


pembuangan udara tinggi, dan
d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi
aliran air penuh dalam pipa.
4.

Ball Valve
Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil
disebut ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi.
Valve ini dikondisikan unluk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2) dan memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe
non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk badan valve dan
bola, stainless steel dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus
diberi penguat dari teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa
menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari stainless
steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem yang mudah diatur
dan mudah diganti tanpa memindahkan valve dari jalur pipa pada saat
kondisi normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile
cast iron pada tiap operasi.

5.

Plug Valve
Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced
eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron
berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene) agar dapat
kedap dari gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty
prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu.
Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "O" atau multiple
Guna - N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing
gland harus dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve.

6.

Check Valve
Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check
VaIve / KIep Tabok dengan sambungan flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang
dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak)
yang dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang
membuatnya, besamya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari
besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber
yang berkualitas baik.
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 20

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

7.

B.1.2.
B.1.2.1.

Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan,


dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang
mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah
dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan
khusus atau harus memindahkan valve dari jalumya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau
vertikal dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus
mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari
luas diameter nominal pipa dan ujung flange.

Gate Valve Perunggu (Bronze)


Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B
2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0.98
Mpa (10.0 kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar
dan ujung berulir (sekrup).
Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan
yang terbuat dari perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve
memiliki solid wedge (baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit.
Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu
pada JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya
rentang tidak kurang dari 196 N/mm 2 (20 kg/m2). Piringan terbuat
dari perunggu cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan
yang mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga
yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm2 (32
kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesiflkasi
di atas.

PENGADAAN PIPA BAJA DAN PERLENGKAPANNYA


Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan
kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.
Referensi
Standar lain yang digunakan adalah :

SNI 07-0068-1987

SNI 0039-1987
SNI 07-0242-1989
SNI 07-0822-1989
SNI 07-1338-1989
SNI 07-0949-1991

Pipa Baja untuk konstruksi umum, mutu dan cara


uji.
Pipa Baja Bergalvanis
Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan cara uji.
Baja Karbon strip canai panas untuk pipa.
Baja karbon tempa.
Pipa Baja coal-tar enamel lapis lindung bagian
luar

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 21

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

SNI 07-1769-1990

SNI 07-1969-1991

SNI 07-2255-1991
SNI 07-2195-1991
SNI 07-2196-1991
SNI 07-3080-1991

SNI 07-3025-1992

SNI 07-3026-1992

SNI 07-3027-1992

SNI 07- 3078-1992


SNI 07-3073-1992
SNI 07-6398-2000

SNI 07-3360-1994

SII 2527-90
ISO 7/1

ISO 1459

ISO 1461

ASTM A 283F

ASTM A 570

AWWA C 200
AWWA C 203

AWWA C 205

AWWA C 208
AWWA Manual M11
AWWA C 210

Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi


yang kelabu.
Pipa air minum bertekanan besi tuang kelabu,
penyambung.
Pipa Baja saluran air.
Permukaan pipa flens, dimensi.
Flensa pipa, toleransi dimensi.
Pipa spigot dan socket dari besi tuang modular
untuk jaringan pipa bertekanan, bagian 2.
Persyaratan las- Ketentuan Umum, Persyaratan
servis untuk sambungan las.
Las, untuk pertimbangan untuk menjamin mutu
struktur las.
Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalam
penilaian perusahaan yang menggunakan las
sebagai cara utama pabrikasi.
Flensa logam flensa besi tuang.
Penyambung pipa baja tanpa pasuan berulir.
Tatacara pelapisan epoksi cair untuk bagian
dalam dan luar pada pelapisan air dari baja
Penyambung pipa baja & baja paduan dengan las
tumpu.
Water Supply Steel Pipe
Pipe Threads Where Pressuretight Joins are Made
on The Threads
Metalic croating Protection Against Corrosion
by Hot Dip Galvanzing Guilding Principles
Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on
Fabricated Ferrous Products Requirments
Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon
Steel Plates, Shapes and Bars
Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled
Structural Quality
Steel Water Pipi 6 Inches and Larger
Coal-Tar Protective Coatings and Linings for
Steel Water Pipelines Enamel and Tape Hot
Applied
Cement Mortar Protective Lining and Coating for
Steel Water Pipe 4 Inches and Larger Shop
Applied.
Dimensions for Steel Water Pipe Fittings.
Stell Pipe Design and Installation.
Liquid Epoxy Coating System for he Interior and
Exterior Steel Water Pipe.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 22

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

B.1.2.2.

JIS G 3101
JIS G 3452
JIS G 3457
JIS B 2311

JIS G 3451
JIS G 550
JIS G 5702
JIS G 3445

JIS G 3454
JIS K 6353

Rolled Steel for General Structure.


Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping.
Arc Welded Carbon Steel Pipe.
Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary
Use.
Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service.
Spheroidal Graphite Iron Castings
Blackheart Malleable Iron Castings
Carbon Steel Tubes for Machine Structures
Purposes
Carbon Steel Pipes for Pressure Service
Rubber Goods Pipes for Water Works.

Pipa Baja Dan Fitting


1. Material Dan Fabrikasi
Pipa baja/steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja dan
sambungannya menggunakan pengelasan tumpul (arc-welded) atau
pengelasan listrik, dikerjakan di pabrik, dites dan dibersihkan.
Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan
minimum tidak kurang dari 226 N/mmz (2300 kg/cm2) dan harus
memenuhi standard berikut :

SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan.
SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk pipa.
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
ASTM A 283, Grade D
ASTM A 570, Grade 33
JIS G 3101, Class 2
JIS G 3452, SGP
JIS G 3457, STPY

Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-070822-1989 atau SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457.
Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup merata pada seluruh
panjang pipa dan dibuat secara otomatis, kecuali atas persetujuan
Pengguna Barang boleh dilakukan pengelasan manual dengan prosedur
yang sesuai oleh tukang yang berpengalaman.
Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling
yang dibuat dipabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded).
Banyaknya pengelasan pabrik maksimum yang diizinkan adalah satu
pengelasan memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap batang
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 23

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam) meter atau kurang,
kecuali ditentukan lain.
Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang
berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring,
pelat ataupun pelana (saddle) penguat baik pada bagian luar maupun
pada bagian dalam pipa.
2. Dimensi Pipa
Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter nominal berikut
ini harus mempunyai ukuran diameter luar dan ketebalan dinding
minimum sebelum dilapisi pelindung dalam dan luar sebagai berikut :
DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA BAJA
Diameter Nominal
Diameter Luar
Ketebalan Dinding
(mm)
(mm)
Minimum (mm)
100
114.3
4.5
150
168.3
5.0
200
219.1
5.8
250
273.0
6.6
300
323.8
6.9
350
355.6
6.0
400
406.4
6.0
3. Fitting
Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pada Bagian 3.2 dan harus
didisain dengan kekuatan yang sama dengan pipanya. Ring penguat
atau saddle penguat dapat dipasang pada bagian luar bilamana perlu,
sesuai dengan AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat
disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar dinding fitting
harus sesuai dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam Bagian
3.2 dan standar berikut ini :

Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS B 2311


Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS B 2311
(sampai dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau AWWA C 208.

"Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih
kecil harus terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut
defleksi lebih besar dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus
difabrikasi dengan menggunakan tiga potongan bend. Bend yang

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 24

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat harus terdiri dari
empat potongan bend.
B.1.2.3.

Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam)


1. Proteksi Bagian Luar
a. Pemasangan Bawah Tanah
Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan di bawah tanah
harus dilapisi coal tar enamel dan dibalut dengan bonded double
asbestos felt sebagaimana dispesifikasikan pada Appendix A,
Sec.A1.2 dalam AWWA C 203. Lapisan primer dan coal tar enamel
adalah sebagai berikut ;
Primer

: Type B sesuai dengan bagian A.2.4 dari


AWWA C.203
Coal Tar Enamel
: Type I sesuai dengan bagian A.25.
Table 1 dari AWWA C203.
Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan di atas harus terdiri
dari berikut ini :
Primer, Type B yang dispesifikasikan di atas
Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di atas, ketebalan
lapisan kering 2,4 mm +/- 0,8 mm.
Bonded asbestos felt
Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal kering lapisan
0,8 mm minimum.
Bonded asbestos felt; dan
Satu lapisan water resistant whitewash
Sistim pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas yang sama
atau lebih dari pada yang dispesifikasikan di atas dapat diterima atas
persetujuan Enggineer tetapi segala sistem proteksi yang
menggunakan polyethylene tape tidak diperkenankan.
b. Pemasangan Di Atas Tanah
Semua pipa dan fitting yang akan digunakan sebagai jembatan dan
terpapar di luar/dapat terlihat langsung, harus dicat di pabrik dengan
lapisan primer dan lapisan pertama (first coat) yang sesuai dengan
susunan berikut ini :

Persiapan permukaan : SSPC-SP-6 atau SP-3


Primer : Etchin primer, ketebalan minimum lapisan kering 20
mikron.
Lapisan pertama : Read lead atau lead suboxide primer, ketebalan
lapisan kering 35 mikron.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 25

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan yang


diisyaratkan oleh Steel Structure Painting Council, USA dan kelas
yang disebutkan di atas, Primer dan Etching Primer, Class 2.
Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622, Read Lead
Anticorrosive Paint, Class 1 atau JIS K 5623, Lead-Suboxide
Anticorrosive Paint, Class 1 atau sesuai dengan persetujuan
Pengguna Barang.

B.1.2.4.

Lapisan Pelindung Dalam


1. Umum
Semua pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah harus diberi
lapisan dalam dari adukan semen (cement mortar) atau epoxy atau coal
tar epoxy sesuai dengan AWWA C.210. Semua jalur pipa diatas tanah
harus menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan dalam
sesuai dengan AWWA C.210.
Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak langsung
dengan air bersih harus dilengkapi lengan sertifikat yang dikeluarkan
oleh lembaga kesehatan masyarakat yang berwenang untuk penggunaan
pada air minum. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan sertifikat
cat yang menjamin persyaratan untuk saluran air minum.
2.

Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining)


Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205 atau standar
internasional lainnya yang disetujui dengan kualitas yang sama atau
lebih tinggi dari pada standar yang telah disebutkan diatas.
Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan yang sama
kecuali pada sambungan atau pada bagian dinding pipa yang terputus.
Ujung dari lapisan harus dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu
memanjang pipa. Ketebalan lapisan harus mengikuti tabel dibawah ini.
KETEBALAN CEMENT MORTAR LINING
Ketebalan Lining

Toleransi untuk

100 sampai 250

( mm)
6

Ujung Pipa
-1.6 to +3.2

300 sampai 600

-1.6 to +3.2

( mm )

3.

Sistem Lapisan Epoxy Atau Coal Tar Epoxy

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 26

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Sistem pelapisan dengan epoxy dan coal tar epoxy harus sesuai dengan
AWWA C.210 dan dilaksanakan di pabrik. Sistem tersebut terdiri dari
sebagai berikut :
a.

b.

Sistem pelapisan dengan epoxy


i). Satu lapisan liquid two part chemically cured rust inhibitive
epoxy primer
ii). Satu lapisan atau lebih liquid two part epoxy finish coat yang
tidak mengandung coal tar.
Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy
i). Satu lapisan liquid two part chemically cured rust inhibitive
epoxy primer
ii). Dua lapisan dari two part coal tar epoxy finish coat.

Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama.
Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih lapisan
dengan epoxy yang sama tanpa menggunakan primer tersendiri. Sistem
altematif ini harus memenihi persyaratan AWWA C.210 dan lapisan
pertama dan sistem altematif ini dianggap sebagai lapisan primer.
Ketebalan lapisan kering total dari kedua sistem pelapisan tidak boleh
kurang dari 400 mikron dan lebih kecil dari 600 mikron.
B.1.2.5.

Pelapisan Coating dan Lining Pada Ujung Pipa


1. Ujung Rata / Datar
Spesifikasi pelapisan/coating harus dikupas/cutback sebesar 370 mm,
Lining yang sesuai spesifikasi diperpanjang sampai ujung pipa. Ujung
pipa dan permukaan luar, lebih dari 370 mm dari ujung pipa harus di cat
dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti yang dispesifikasikan pada
bagian 7.3.1. Proteksi Bagian Luar.
Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan (bonding terminal)
pada ujung datar harus dibuat pada seperti digambarkan. Untuk proteksi
katodik yang dipasang pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam
dalam tanah. Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm, lebar 30 mm dan
ketebalan 5 mm.
2.

Ujung Bevel
Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti dispesifikasikan di
bawah ini
Nominal
(mm)

Cutback
Coating

Cutback

Lining

Tar Epoxy
(mm)

Mortar
(mm)

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 27

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

80 - 350
400 - 700

100
150

80
80

31
31

Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti dispesifikasikan


pada sub bagian sebelumnya. Detail dari coating dan lining pada ujung
bevel.
3.

Ujung Flange
Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau coating. Seluruh
permukaan dari flens harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy
seperti dispesifikasikan pada 7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2
Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Dalam.

4.

Coating Dan Lining Untuk Pipa-Pipa Khusus Dan Fitting (OK)


Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan dari pipa dan fitting
khusus berikut ini harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti
dispesifikasikan pada bagian 7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2
Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Dalam (Coating dan Lining);

5.

Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve assembly


Short Piece digunakan untuk valve assembly
Flange dan spigot digunakan untuk valve assembly
Blank Flange

Lapisan Pelindung Sambungan


a. Umum
Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan sebagai
proteksi terhadap korosi pada semua sambungan pipa dengan
pengelasan di lapangan dan tertanam di dalam tanah., dan harus
diselubungi oleh lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable
sleeve or sheet).
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan lapisan sambungan
(coal) sesuai dengan spesifikasi dan memasukkannya kedalam Bill
of Quantity. Bahan lapisan sambungan kulit ini harus mencukupi
untuk menutup permukaan yang harus dilindungi dan memasukkan
tambahan (allowance) 20 %. Penyedia Jasa Pengadaan harus
menyerahkan perincian dari volume bahan tersebut.
b.

Selubung Atau Lembaran Tahan Panas-Susut (Heat Shrinkable


Sleeve Or Sheet)

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 28

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus terdiri dari


lapisan luar dan dalam. Lapisan luar menggunakan cross linked
polyethylene dan lapisan dalam butyl rubber based adhesive.
Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600 mm dan
ketebalan lapisan minimum luar dan lapisan dalam sebelum susut
adalah sebagai berikut :

Diameter Pipa
(mm)
< = 350
400
450

Ketebalan Minimum
Lapisan Luar
(mm)
0.6
0.9
1.2

Ketebalan Minimum dan


Lapisan Dalam
(mm)
0.6
0.6
0.6

Karakteristik fisik lapisan luar dan lapisan dalam adalah sebagai


berikut :
Karakteristik Fisik Lapisan Luar
Spesific gravity (min)
Kekuatan Tarik :
circumferential (Min., N/mm2)
axial (Min., N/mm2)
Elongasi :
circumferential (Min.,N/mm2)
axial (Min.,N/mm2)
Identification hardness
(Min.,Shore D)

: 0.91 (JIS K 112)


: 17.7 (JIS K 6760)
: 14.7 (JIS K 6760)
: 250 (JIS K 6760)
: 500 (JIS K 6760)
: 43 (JIS K 72150)

Dielectric Strenght
(Min., kV/mm)

: 30 (JIS K 6911)

Volume Resistivity
(Min., Ohm-cm)

: 1x1014 (JISK6911)

Shrinkage*
circumferential (Min.,N/mm2) : 40
circumferential (Min.,N/mm2) : 8

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 29

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Catatan

: (.,) menunjukkan standard dari metoda pengetesan


yang diterapkan
* Pada 200 derajad celcius untuk 20 menit.

Kriteria Fisik Lapisan Dalam

Spesific Grafity (Min)


Consistency (Max)
Softening Point (Min degrees C)
Penetration (Max)

Catatan

: 1.0 (JIS K 7112)


: 80 (JIS K 2220)
: 60 (JIS K 2207)
: 90 (JIS K 2207)

: (.,) memperlihatkan standard dari metoda pengetesan


yang diterapkan

Penyedia barang harus menyediakan 6 (enam) set perlengkapan


heat-shrink flame. Setiap set perlengkapan ini terdiri dari
pembakar dengan nozzle, bak sebelum pembakaran dan stop valve,
three-layer heavy duty hose, pengatur tekanan gas dengan
pengukur tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set tambahan dari
pembakar dan pengatur tekanan gas harus juga disediakan.

6.

Pengecatan Tanda (Marking)


Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi tanda (marking) dengan
jelas pada bagian tengahnya. Bahan cat tersebut harus dari long oil
alkyd resin seperti berikut ini atau dari mutu yang setara.
P.T. Dimet Indonesia

VYGARD 260

ICI

ICI SUPER

P.T. ICI Paint Indonesia

STRUCTURE FINISH

NIPPON PAINT

BODELAC 9000

P.T. Nippon Paint Indonesia ALKYD RESIN


7.

Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corrosion Protection


Tape)
Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso tape untuk
perlindungan korosi dan harus terbuat dari kain tidak beranyam dari
fiber sintetis yang menyerap dengan kandungan petrolatum, anorgenik
tak aktif dan pengisi organik, serta pengawet organik. Bahan ini harus
didesain untuk perlindungan korosi tinggi dan tahan lama dengan

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 30

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

mengikat adhesif, insulasi elektris, insulasi air, tahan cuaca, tahan


kimia, anti mikroorganisme,dll.
Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan, permukaannya harus
dilindungi dengan pita pembungkus kecuali ditentukan lain. Pita
pembungkus harus berupa PVC adhesif atau material lain yang disetujui
oleh Pengguna Barang. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama
dengan pelindung korosi petrolatum.

8.

Sambungan Fleksible Dan Kopling


a. Umum
Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk tekanan
kerja maksimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg /cm2) kecuali
ditentukan lain.
b.

Referensi
Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar berikut :

B.1.2.6.

AWWA C 219 Bolted, Sleeve-Type Coupling for Plain-End


Pipe
JIS G 3101 Rolled Steel Pipes for Water Service
JIS G 3443 Coating Steel Pipes for Water Service
JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structure
Purpose
JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service
JIS G 5502 Spheroidal Graphite Iron Castings
JIS G 5402 Blackheart Malleable Iron Castings
JIS K 6353 Rubber Goods for Water Works Service

Sambungan Fleksibel Mekanikal


Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya atau
kombinasi gaya-gaya yang terjadi akibat pemuaian dan penyusutan, shear
deflection, distorsi dan gaya-gaya lain pada jalur pipa.
Sambungan mekanikal fleksibel harus setara dengan Closer Joint, Type CLA yang diproduksi oleh Victaulic Company Japan Ltd, atau yang setara dan
disetujui.
1.

Persyaratan Desain
Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan dibuat untuk
memenuhi kondisi operasi sebagai berikut :

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 31

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

a. Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth cover)


dengan berat jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah truk berat 20 ton.
b. Lendutan geser minimum sebesar 100 mm.
c. Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini :
Diameter
Nominal
(mm)
300 to 400
500 & 600
2.

Panjang
Maksimum
Peletakan
(mm)
1600
1700

Minimum
Ekspansi yang
diizinkan
(mm)
230
270

Minimum
Kontraksi
Yang diizinkan
(mm)
80
80

Bahan-Bahan Dan Konstruksinya


Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa selubung, 2
(dua) ring karet dan housing (blok) dll, dan mempunyai flange pada
kedua ujungnya.
Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan rangka
penguat serta ujung flange. Slip pipes dan pipa selubung harus
difabrikasikan dari lembaran atau pelat baja yang mempunyai batas
keruntuhan sebesar 216 N/mm2 (2200 kg/cm 2), sesuai dengan JIS G
3101 Class, JIS G 3454 STPG 370, atau yang setara.
Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai dengan JIS
G 5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB 310 atau setara.
Ring karet harus dari styrene butadiene rubber (SBR). Karet bekas tidak
boleh digunakan.

3.

B.1.2.7.

Coating.
Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali ditentukan lain,
harus dilapisi primer seperti ditentukan dalam 3.5 kecuali permukaan
slip pipe yang kontak langsung dengan air pengecatannya harus
dilakukan sesuai dengan yang dispesifikasikan disini. Semua
permukaan luar dan dalam mechanical flexible joint harus dilapisi
sistem epoxy atau sistem coal tar epoxy sesuai dengan spesifikasi dalam
7.3.2.3

Sleeve Coupling
1. Umum
Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling yang dibaut
untuk ujung pipa pol)s dan terdiri dari center sleeve, 2 (dua) buah
gasket, 2 (dua) end ring, dan mur baut untuk pemasangan coupling.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 32

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Semuanya harus didesain dan diproduksi sesuai dengan AWWA C.219


dan sesuai dengan standar pabrik serta mendapat persetujuan Pengguna
Barang.
2.

Bahan-Bahan dan Konstruksinya


a. Center Sleeve
Center sleeve ini harus berukuran sesuai dengan ukuran pipa dan
fitting yang digunakan dan terbuat dari carbon steel atau besi
ductile atau malleable cast iron (besi tuang) yang sesuai dengan
atau lebih tinggi dari persyaratan dibawah ini.

Carbon Steel
ASTM A 283 Grade C
JIS G 3101 Class 2
BS 4360 Grade 43 A
DIN 17100 RST 36

Ductile Iron
ASTM A 536 Grade 65-45-12
JIS G 5502 Class 2 FCD 45
BS 2789 Grade 420/12

Malleable Cast Iron


ASTM A 47 Grade 32510 or 35018 .
JIS G 5702 Class 3 FCMB 340
BS 6681 Grade B32-10 or W34-04
DIN 1692 GTS 35 or GTS 4t
Panjang Center Sleeve harus memenuhi persyaratan berikut ini:
Diameter Nominal

Panjang Minimum Center Sleeve

(mm)
12.5 - 50
65 - 250
300 - 450

(mm)
89
102
127

b. Gasket
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 33

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber


(SBR) yang divulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan stndar JIS
K 6353 atau nitrile butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene
diene monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan untuk
digunakan.

c. End Rings / Ring Ujung


End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi ductile atau besi
tuang (malleable cast iron) yang memenuhi atau lebih tinggi dari
standar berikut :

Carbon Steel
ASTM A 576 Grade 1020
JIS G 3101 Class 2
BS 6681 Grade 43 A .
DIN 17100 RST 36

Ductile Iron dan Malleable Cast Iron


Sama dengan standard yang telah dispesifikasikan pada bagian
sebelumnya 7.5.2.a. Center Sleeve.

d. Mur dan Baut


Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi atau
lebih tinggi dari persyaratan dari JIS G B101 Class 2.
B.1.2.8.

Lapisan Coating
a. Sarana di bawah tanah
Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus dilapisi dengan special
hot fusion bonded nylon coating yang memiliki ketebalan lapisan kering
sebesar 150 mikron. Baut dan mur harus di galvanisir dan ditambah
lapisan special nylon coating tersebut, sehingga ketebalan kering lapisan
mencapai 75 mikron.
b. Sarana di atas tanah
Semua permukaan center sleeve harus dilapisi lapisan primer pada
bagian luarnya dan sistem epoxy atau coal tar epoxy untuk pelapisan
bagian dalamnya sesuai dengan yang ditentukan pada bagian 7.3.2.3.
Semua permukaan end rings yang terlihat / terpapar harus dicat dengan
lapisan primer seperti yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.7.
Semua mur dan baut harus dilapisi dengan lapisan galvanis.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 34

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

B.1.2.9.

Special Sleeve Couplings


1. Umum
Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan pipa
berujung polos dari berbagai ukuran diameter luar dengan ukuran
diameter nominalnya seperti diberikan dibawah ini, dan harus terdiri dari
center sleeve, 2 (dua) buah end ring, 2 (dua) gasket serta mur dan baut
untuk pemasangan coupling
Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai berikut :

Diameter luar yang diizinkan adalah


sebagai berikut : Diameter
Nominal

Range Diameter Luar (mm)


Dan Toleransinya (I)
Min - max

(mm)
50

60.21.0 - 63.0+0.6

80

88.9 1.0 - 98.0 + 2,2

100

110.00.6 - 118.0+1.7

150

160.00.6 - 170.0+1.2

200

200.0 0.6 - 222.0 + 0.9

250

250.0 0.6 - 273.0 + 0.7

2. Konstruksi Dan Bahan


Center sleeve dan end ringharus dibuat dari malleable cast iron (besi
tuang yang bisa ditempa) yang mengikuti standar JIS G 5702 Class 3
FCMB 340 atau BS 6681 Grade B32-10 atau bahan lain yang disetujui
oleh Pengguna Barang. Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang
memenuhi atau lebih tinggi dari standar JIS G 3101 Class 2.
Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber (SBR)
yang di vulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan standar JIS K 6353
atau nitrile butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene
monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 35

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Mur dan baut harus terbuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih
dari persyaratan JIS G 3101 class 2.
Permukaan luar dan dalam dari special sleeve coupling harus dilapisi
dengan special hotfusion bonded nylon coating yang mempunyai
ketebalan kering lapisan minimum sebesar 150 mikron. Mur dan baut
harus diberi pengerjaan akhir (finish) dengan lapisan galvanis ditambah
special nylon coating tersebut yang mempunyai ketebalan kering lapisan
minimum sebesar 70 mikron.
B.1.2.10. Flange Insulasi
Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari jalur pipa
yang bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan atau menyediakan alat
untuk menjaga agar bagian yang bersebelahan pada potensial yang berbeda.
Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis yang
dispesifikasikan untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang sambungan
insulasi tidak boleh kurang dari 50 megohms sebelum dan sesudah pekt'rjaan
pengetesan hidrostatis.
Flange insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh baut serta mur
yang diinsulasi oleh lapisan teflon dengan jumlah yang cukup, pembersih
insulasi dan pencuci logam.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan pelindung korosi petrolatum
dengan kuantitas yang cukup untuk digunakan pada semua Flange insula

B.2.
B.2.1.

PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


LINGKUP PEKERJAAN
Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja,
dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk sambungan ke pipa
induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa
dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa
sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis ini.
Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan
dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis yang
besangkutan di Indonesia dan menurut peintah direksi.
Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan
pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan
diijinkan dan menelitinya di kantor proyek.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 36

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini khususnya yang bersifat


teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di indonesia.
Semua standar yang digunakan, menggunakan Standar Nasioanal Indonesia
(SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan merujuk
kepada :
AISI : American Iron and Steel Institute
ANSI : American National Standards Institute
API : American Petrolium Institute
ASTM : American Society of Testing Material
AWWA : American Water Works Association
DIN : Deutsche Institut fur Norming
IEC : International Electrotecnical Commision
ISO : International for Standardization Organization
JIS : Japanese Industrial Standard
KIWA : Dutch Institute for the Testing of water supply Material
NEMA : National Electrical Manufacturess Assosiation
PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971
SNI : Standar Nasional Indonesi.
B.2.2.

PENYERAHAN GAMBAR KERJA DAN GAMBAR PELAKSANAAN


Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh
direksi sebelum pekerjaan dimulai.
Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar
dengan skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar
pelaksanaan tersebut harus diserahkan selama selama pekerjaan berlangsung
maupun setelah penyelesaian pekerjaan.
Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa
(fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang valve
(katup), lubang kontrol (manholes) ukuran pipa atau sejenisnya.
Kesemuanya harus diperlihatkan dengan adanya pengikatan terhadap muka
tanah pada bangunan permanen.

B.2.3.

TANDA PAPAN NAMA


Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda
atau papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh
direksi.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 37

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama proyek;
dan juga lokasi yang menunjukan jalur pemasangan pipa dengan perkiraan
lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya,
semuanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat luas.
Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi.
Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus disingkirkan.
B.2.4.

RAMBU-RAMBU LALU LINTAS


Dimana yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan rambu-rambu
(tanda-tanda) untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Rambu-rambu
tersebut harus jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.
Bila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan yang sibuk, kontraktor
harus melaksanakan secara bertahap dan apabila perlu dikerjakan pada
malam hari.
Biaya yang diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus
sudah termasuk dalam kontrak.

B.2.5.

SUMBER TENAGA DAN PENERANGAN


Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan pengaturan
untuk pemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu bagi pelaksanaan
pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga semua pekerjaan dapat
dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup sinar matahari atau/pada
saat malam hari.

B.2.6.
B.2.6.1.

TRASE DAN ELEVASI PIPA


Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa
Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan elevasi
(ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stake out) trase
tersebut di lapangan. Kontraktor harus membayar sejumlah biaya untuk
pemeriksaan dan pematokan tersebut kepada instansi yang berwenang.

B.2.6.2.

Tanggung Jawab Kontraktor


Kontraktor harus bertanggungb jawab agar persyaratan dasar untuk pipa
induk diletakan dan dipasang pada jalur dan ketinggian yang ditetapkan dan
dengan fitting, valve dan saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan.
Untuk maksud ini, kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau
titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.

B.2.6.3.

Penyimpangan Akibat Bangunan Lain


Apabila ditemukan hambatan yang tidak terlihat dalam rencana dan
mempengaruhi pekerjaan sedemikian rupa, sehingga diperlukan perubahan
rencana, maka pemilik berhak untuk merubah rencana tersebut.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 38

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Jika menurut direksi terjadi perubahan dalam rencana, yang menyebabkan


perubahan volume pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor, maka
perubahan volume pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai dengan pasal
yang berkaitan dengan hal tersebut dalam persyaratan umum.
B.2.6.4.

Kedalaman Pipa
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah
ditentukan atau sebagaimana diminta direksi.

B.2.7.
B.2.7.1.

JALAN SEMENTARA
Umum
Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan
kontrak, kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasan
dibawah ini. Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur,
pekerasan, jalan sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang
kondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan
dasar informasi yang diperoleh tersebut, kontraktor harus memulai
pengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan berada dibawah
pengarahan direksi.
Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai
berikut :
a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa
tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur pipa.
Kontraktor harus memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang
berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah ditetapkan
berdasarkan Rencana Tata Kota.
b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada,
pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan pekerjaan lain
yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan
pemasangan pipa.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan
bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan.

B.2.7.2.

Pembuatan Jalan Sementara


Pembuatan jalan sementara apabila menurut direksi diperlukan, harus
dilakukan atau diatur dengan baik sebagai berikut :
a. Bila tidak ditetapkan lain oleh direksi, pengupasan muka tanah yang ada
dengan kedalaman tidak kurang 0,3 m dan lebar disesuaikan dengan
kebutuhan atau sesuai petunjuk direksi.
b. Tanah bawah jalan (sub grade) terdiri dari lapisan tanah tanah merah
atau yang sejenis sesuai persetujuan direksi yang dipadatkan dengan
baik dengan ketebalan minimum 0,5 m.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 39

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan agregat yang
dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga diisi
dengan kerikil.
d. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan
minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan dan dirawat dengan baik
sampai selesainya pekerjaan. Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus
bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.
B.2.7.3.

Pekerjaan Perbaikan Kembali


Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh direksi, jalan
sementara tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan
semula.
Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas harus
dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula
Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara
memadai, sampai serupa keadaan semula.

B.2.8.

PEMBANGUNAN KANTOR SEMENTARA DAN GUDANG MILIK


KONTRAKTOR
Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan
digunakan sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan yang
baik, membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan
gudang sementara kontraktor untuk penyimpanan alat, mesin dan bahan
lainnya menyangkup mateial penyambung (jointing material).
Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor
dan/atau gudang dan memberi tahu pemilik untuk persetujuannya. Kecuali
ditetapkan lain oleh direksi.
Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang tersebut,
kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh persetujuan direksi.

B.2.8.1.

Kantor Sementara Kontraktor


Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan perabot
kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan stafnya.
Kontraktor harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen kontrak,
jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan kontrak dan gambar kerja
dan/atau gambar pelaksanaan.
Kantor harus dilengkapi dengan :

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 40

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

a. Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai


b. Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya
B.2.8.2.

Gudang sementara Kontraktor


Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang memadai
untuk melindunginya dari hujan dan dengan peralatan pengatur sirkulasi
udara. Lantai gudang harus bebas dari rembesan air tanah dan sekiling
gudang dijaga dari kemungkinan pe
ncurian dan kerusakan selama
periode pelaksanaan pembangunan.

B.3.
B.3.1.

PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN


UMUM
Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja,
peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup
kegiatan atau hal seperti pembongkaran; penggalian; penimbunan;
pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan untuk
pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan; peralatan,
pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara perlindungan lokasi;
perbaikan permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi lalu lintas dan
pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan yang ada dan
lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak dan
memungkinkan diperintahkan oleh direksi.

B.3.2.

PEMBERSIHAN DAN PENGUPASAN


Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian
atau melakukan pengurugan.
Pembersihan dan pengupasan berupa membersihkan akar-akar, tonggak,
tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di
permukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara
waktu dan semua itu terdapat di area yang akan digali.
Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh
kontraktor tanpa persetujuan direksi.
Semua kotoran, buangan, tumbuhan, dan bahan bongkaran seluruhnya harus
disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor dengan cara
yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan disingkirkan untuk
sementara waktu dan nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali seperti
semula.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 41

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Bahan maupun bangunan yang disingkirkan untuk sementara waktu dan


nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali harus dijaga dan disimpan
dengan baik.
B.3.3.

PENGERINGAN (DEWATERING)
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan
pengeringan serta membuang air yang masuk ke lubang galian maupun pada
bagian pekerjaan lainnya dengan cara yang baik.
Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada bahan pondasi,
pipa atau beton yang diletakan dalam air kecuali dengan persetujuan direksi.
Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan harta benda
dan gangguan terhadap masyarakat luas dan lingkungan sekitarnya.
Jika kontraktor memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus
mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu.
Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang
membahayakan atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu-rambu
pengaman yang mudah dilihat dan terbaca dengan jelas.

B.3.4.

PENGGALIAN LAPISAN BAWAH PERMUKAAN (SUB SURFACE)


DAN LUBANG PENGUJIAN (TEST PIT)
Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga
lokasi tepat bangunan bawah tanah dapat ditentukan.
Kontraktor harus bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan tersebut bila
pecah atau rusak karena kelalainnya.
Apabila, menurut pemikiran direksi perlu mencari dan menggali untuk
menetapkan bangunan bawah tanah yang ada, kontraktor harus melakukan
pencarian tersebut atas biayanya sendiri dan menurut petunjuk direksi.
Bila diperintahkan oleh direksi untuk tujuan penyelidikan keadaan tanah,
kontraktor harus menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur
pipa, kecuali jika ditentukan lain oleh direksi. Disamping itu kontraktor
harus menggali lubang pengujian yang cukup untuk menetapkan tempat
utilitas bawah tanah bila hal itu memang diperlukan untuk membuat
konstruksi khusus dalam melintasi utilitas tersebut.

B.3.5.
B.3.5.1.

PENGGALIAN PERMUKAAN DAN PERBAIKAN


Umum

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 42

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua benda


permukaan, menyimpan, menjaga mencadangkan bahan tersebut dengan
baik yang nantinya mungkin diperlukan untuk perbaikan kembali daerah
yang terkena pekerjaan.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah pengujian
pipa sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi, semua permukaan yang
terkena pekerjaan kontraktor pada alur penggalian dan pada daerah kerja
lainnya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula, atau dalam
keadaan yang lebih baik. Setelah perbaikan kembali, kontraktor harus
memeriksa secara bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian
akibat penurunan, dan hal ini harus diperbaiki sampai pada ketinggian
semula.
B.3.5.2.

Daerah Lansekap / Pertamanan


Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan semua
benda pemukaan, menyimpan, menjaga dengan baik pohon kecil, pagar
tanaman, semak belukar atau bagian lansekap yang mungkin dapat rusak
selama pemasangan jalur pipa, untuk perbaikan kembali daerah tersebut
nantinya.
Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa. Bila
keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan pipa, kontraktornya
sebelumnya harus mendapatkan ijin pohon dari pemilik atau instansi terkait
yang memeliharanya dan melaoporkannya pada direksi.
Semua biaya yang diperlukan untuk penebangan pohon termasuk biaya
kompensasi ditanggung oleh kontraktor sendiri.

B.3.5.3.

Daerah Berumput
Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun secara
terpisah dari bahan galiannya, dan nantinya dikembalikan ke tempat semula
pada kedalaman terpadatkan yang sama dengan kondisi semula.
Lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena galian, atau yang
akan rusak karena terkena peralatan, harus disingkirkan, dijaga/dipelihara
selama berlangsungnya pekerjaan konstruksi dan diletakan kembali setelah
penyelesaian urugan.
Bilamana karena pekerjaan kontraktor, tenah berumput menjadi rusak untuk
diletakan kembali seperti semula, kontraktor harus menyediakan dan
menempatkan tanah berumput baru atau dengan cara lain, memupuk,
menyiangi, dan memelihara area tersebut sampai didapatkan tunas baru.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 43

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

B.3.5.4.

Daerah Berbatu
Pada daerah yang berbatu, kontraktor harus menyediakan peralatan yang
sesuai untuk menggalinya. Bila tidak mungkin untuk dilakukan penggalian,
sedangkan bila dalam gambar rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu,
maka apabila direksi mengijinkan dapat dilakukan pemasangan pipa baja
yang diletakan diatas tanah berbatu tersebut.

B.3.5.5.

Daerah Persawahan / Perkebunan


Untuk pemasangan di daerah persawahan/perkebunan, kontraktor
sebelumnya harus mendapatkan ijin dari pemilik. Biaya kompensasi yang
diperlukan ditanggung oleh kontraktor sendiri. Bila melewati saluran-saluran
air (irigasi), harus diusahakan tidak mengganggu pengairan sawah dan tidak
merusak saluran irigasi tersebut.

B.3.5.6.

Jalan Batu dan Bahu Jalan


Perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan yang diperkeras
harus diganti dengan batu sebaimana telah ditentukan

B.3.5.7.

Jalan yang Diperkeras


Perbaikan kembali jalan yang diperkeras harus sebagaimana yang
diperlihatkan dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas pekerjaan
umum setempat.

B.3.5.8.

Bingkai Trotoar dan Saluran Tepi Jalan


Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan yang sama
sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti keadaan semula.
Semua pemotongan beton harus pada garis potongan yang terdekat bila tidak
maka perlu digunakan alat pemotong.
Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak
yang cukup di depan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak
terhambat.

B.3.6.

PENGGALIAN
Bagian berikut yaitu PENGGALIAN harus digunakan bagi pekerjaan
semua pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa.

B.3.6.1.

Umum
Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang ditemui
termasuk pula semua hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan dan
penyelesasian pekerjaan. Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan
kemiringan yang diperlihatkan dalam gambar rencana ataupun yang diminta
oleh direksi.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 44

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi sebagai
yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua
pendukung dan penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian
dan semua pemompaan, pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk
penyingkiran atau pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan
dan air limbah yang berasal dari berbagai sumber yang mencapai lokasi guna
mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan maupun kepemilikan yang
berada didekatnya.
Dinding dan permukaan seluruh galian dimana pekerja kemungkinan
mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus distabilkan terlebih
dahulu dengan penurapan/penopangan, membuat sudut galian yang aman
atau cara lainnya.
Kontraktor harus menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan
lain-lain, yang perlu untuk melindungi pekerja, mencegah pergerakan tanah
yang dapat menyebabkan musibah, tertundanya pekerjaan ataupun
membahayakan bangunan yang ada disekitarnya.

B.3.6.2.

Perlindungan Terhadap Bangunan Yang Ada


Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna melindungi
bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan ataupun hambatan
yang ada. Di daerah di dekat fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar,
kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan guna menghindari
kemungkinan pecah, gangguan, atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas
dan jalur tersebut.
Lebih lanjut kontraktor harus menjaga dan memperhatikan pada
kemungkinan adanya uap bahan bakar dan gas yang mungkin merembes ke
tanah atau telah terganggu selama penggalian dan pemasangan jalur pipa.

B.3.6.3.

Penggalian Tanpa Ijin


Kontraktor tidak diperkenankan menggali di luar jalur dan ketinggian yang
ditujukan dalam gambar, kecuali diperintahkan oleh direksi. Penggalian
tanpa ijin harus diurug kembali dengan bahan yang sesuai sebagaimana yang
diperintahkan oleh direksi.
Bilamana menurut keputusan direksi, penggalian yang tidak diijinkan
tersebut memerlukan penggunaan beton tumbuk atau batu pecah, kontraktor
harus menyediakan dan menempatkan bahan tersebut dengan baik.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 45

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

B.3.6.4.

Galian Terbuka
1. Umum
Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan pada trase dan
kedalaman yang diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai didepan
perletakan pipa sebagaimana yang diijinkan oleh direksi dan/atau
persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian
terbuka tersebut harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar
pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien.
2. Lebar Galian Terbuka
Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat diletakan dan
disambung dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan dapat
dilakukan sebagaimana yang telah ditentukan.
Bilamana diperlukan, lebar galian harus sedimikian rupa sehingga dapat
memberikan kemudahan dalam penempatan penopang kayu, turap dan
penopang lainnya, maupun penanganan khusus lainnya.

3. Lubang Galian Untuk Penyambungan


Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat disetiap lokasi
sambungan agar penyambungan dapat dilakukan dengan baik.
4. Panjang Galian
Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh melebihi panjang
yang diijinkan direksi. Galian harus diselesaikan paling sedikit 10
(sepuluh) meter didepan perletakan pipa terakhir.
Bilamana diperlukan oleh direksi, penggalian dan pengurugan harus
dilakukan dalam 24 jam, atau galian harus diurug penuh di akhir hari
kerja setiap hari atau ditutupi dengan pelat baja yang ditopang dengan
cukup aman serta mampu menahan beban arus lalu lintas kendaraan.
5. Galian Terbuka dan Jarak Pipa
Galian harus digali sampai kedalaman yang telah ditentukan
sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar standar agar memberikan
dukungan yang menerus dan seragam dan menopang pipa pada tanah
yang padat dan tak terganggu pada setiap titik diantara lubang galian
sambungan.
Bagian dasar tanah yang digali melampaui kedalaman yang ditentukan
harus diurug kembali secara merata sebagaimana diperintahkan oleh
direksi sampai pada kedalaman yang ditetapkan dengan pasir atau bahan
lain yang telah disetujui serta dipadatkan.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 46

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan memakai
peralatan tangan (manual).
Bongkahan batu dan batu besar, bilamana ditemukan harus disingkirkan
agar memberikan jarak bebas paling sedikit 15 cm dibawah dari setiap
sisi pipa dan fitting untuk pipa dengan diameter 600 mm atau lebih kecil;
dan 20 cm untuk pipa dan fitting dengan diameter lebih besar 600 mm.
6. Penggalian di Tanah yang Kondisinya Buruk
Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri dari bahan
yang kurang baik seperti abu, bahan sampah dan lain-lain, dan atas
keputusan direksi bahan tersebut harus disingkirkan, kontraktor harus
menggali dan menyingkirkan bahan tersebut.
7. Penopangan dan Penurapan
Galian tanah lebih dari 1 meter harus ditopang dan diturap sehingga
galian tidak gugur/runtuh, agar pekerja dapat bekerja secara aman dan
menjaga permukaan jalan dan bangunan lainnya sebagaimana ditunjukan
dalam gambar kondisi tanah, lalu lintas atau yang diperintahkan oleh
direksi.
Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya rongga di luar
turap, tetapi jika terjadi rongga; rongga tersebut harus segera diisi dan
dipadatkan. Sebelum memasang penopang dan turap, kontraktor harus
memberi tahu lokasi galian dengan turap dan penopang beserta dengan
jadwal pelaksanaannya untuk mendapat persetujuan dari direksi.
Kecuali ditentukan lain atau diperintahkan direksi, galian terbuka
diperkerasan sepanjang jalan utama dan atau jalan strategis harus
dilakukan dengan penurapan dan penopangan.
Semua penopang dan turap yang tidak digunakan harus dipindahkan
dengan hati-hati tanpa membahayakan pemasangan yang baru dilakukan
utilitas yang ada, atau kepemilikan yang berada didekatnya.
Semua rongga yang timbul akibat dicabutnya turap harus segera diisi
kembali dengan pasir dan dipadatkan dengan cara penumbukan
menggunakan alat yang sesuai dengan membasahinya atau cara lain yang
diperintahkan.
Direksi dapat memerintahkan kontraktor secara tertulis setiap saat
selama pekerjaan berlangsung untuk tidak mencabut semua turap,
penopang dan lain-lain, untuk ditimbun pada saat pengurugan dengan
tujuan mencegah kerusakan bangunan, utilitas dan kepemilikan.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 47

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Hak direksi memerintahkan semua turap dan penopang serta bahan lain
ditinggalkan/dibiarkan di tempatnya tidak boleh ditafsirkan sebagai
kewajiban di fihak direksi untuk mengeluarkan perintah seperti itu, dan
kegagalan melaksanakan hak seperti itu tidak mengurangi tanggung
jawab kontraktor terhadap kerusakan yang terjadi pada pihak ketiga yang
diakibatkan oleh kepemilikan oleh kelalaian dalam pekejaan sebagai
akibat tidak ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah
longsor atau bergeraknya tanah.

8. Penimbunan Bahan Galian


Kontraktor harus menyusun jadwal penggalian dan pemasangan pipa
sehingga tidak terjadi penimbunan bahan galian di jalan utama maupun
jalan nasional. Bahan hasil galian dapat ditimbun di bagian jalan lain
dengan syarat menggunakan kotak penampung tanag galian agar tidak
menghambat arus lalu lintas.
Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan harus ditimbun atau
dibuang dengan cara yang disetujui direksi dan jauh dari jalan.
Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh direksi, kontraktor harus
mengangkut bahan galian untuk dibuang atas beban biaya sendiri.

B.3.7.

URUGAN
Bagian berikut mengenai URUGAN harus diterapkan untuk semua jenis
pekerjaan pemasangan dan penyambungan pipa

B.3.7.1.

Umum
Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan semua
bahan untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa dan galian untuk
bangunan lainnya. Urugan tidak boleh dijatuhkan secara langsung pada pipa
atau bangunan lainnya.
Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan harus
berupa bahan yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil tidak ditentukan
dalam gambar, tetapi menurut pendapat direksi harus digunakan di beberapa
bagian pekerjaan, kontraktor harus menyediakan dan mengurug dengan pasir
atau kerikil sebagaimana ditentukan dan diperintahkan oleh direksi. Urugan
harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang, diperiksa dan disetujui
direksi.

B.3.7.2.

Bahan Urugan

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 48

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana, bahan
untuk urugan ditentukan sebagai berikut :
1. Bahan Terpilih
Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan penggalian atau
diangkat yang tidak mengandung batu atau benda padat yang ukurannya
tidak lebih besar 5 cm dalam bentuk apapun dan juga tidak mengandung
bahan organik seperti rumput, akar, semak atau tumbuhan lainnya, dan
tidak bersifat mengembang (non exrisive nature).
2. Urugan Pasir
Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam berbutir
halus hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas dari kotoran, arang,
abu, sampah, atau bahan lainnya yang menurut pendapat direksi dapat
ditolak.
Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah liat lebih
dari 10 berat bahan keseluruhan.
3. Urugan Kerikil
Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil alam, memiliki
partikel yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang
cukup seragam dan tidak mengandung batu besar atau batu dengan
ukuran lebih besar dari 5 cm.
Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan tak
terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau bahan buangan
lainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung tanah liat, lempung dan
tidak boleh bergumpal.
B.3.7.3.

Urugan Pada galian


1. Lapisan Alas
Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar.
Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam bentuk
lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan
tongkat pemadat atau cara lain yang disetujui direksi pada kepadatan
kering maksimum 95 %.
Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil diperlukan sebagai
pengganti pasir pada tempat yang dianggap perlu dan yang diperintahkan
untuk dilakukan oleh direksi.
2. Urugan di Bawah Pipa

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 49

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain yang
disetujui, dengan tenaga manusia mulai dari lapisan pasir alas hingga
garis tengah pipa, diletakan secara berlapis dengan ketebalan tidak lebih
dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat pada ketebalan
kering maksimum 95 %.
Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh selebar galian di
masing-masing sisi pipa, dan perlengkapan lainnya secara menerus
3. Urugan di Atas Pipa
Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada kedalaman 10
cm diatas pipa baja (steel), galian harus diurug dengan peralatan tangan
(manual) atau cara mekanis lainnya yang telah disetujuinya.
Bahan dan cara pengurugan harus sebagaimana yang ditunjukan dalam
gambar rencana, dan ditempatkan secara berlapis dengan ketebalan tidak
melebihi 20 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan
ketebalan kering maksimum 95 %.

4. Urugan Sampai Permukaan


Dari kedalaman 10 cm diatas pipa baja sampai permukaan, galian harus
diurug dengan peralatan tangan (manual) atau yang disetujui,
ditempatkan berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm, dan
dipadatkan dengan tongkat pemadat untuk mencegah amblasnya
permukaan tanah setelah penyelesaian pekerjaan pengurugan.
B.3.8.

PENGUJIAN KEPADATAN DI LAPANGAN


Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu, pengujian
pemadatan dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan prosedur pengujian
yang ditetapkan dalam ASTM D-1556.
Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan menggunakan
standard compaction test. ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam
zona pipa, dan diatas zona pipa.

B.3.9.

PERLINDUNGAN TERHADAP LERENG SUNGAI, SALURAN DAN


SELOKAN
Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada titik
buang katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan
perlindungan terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 50

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

(riprap) atau cara lain yang telah disetujui guna mencegah runtuhnya
kemiringan tersebut.
Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki
kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian GALIAN
PERMUKAAN DAN PERBAIKAN.
Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga ke
dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan bentuk
topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi, pemasangan
lapis lindung dilakukan dari bahu hingga kedalaman tertentu untuk
mencegah keruntuhan.
Bahan yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras
dan berbentuk bundar, batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh
digunakan.
Ketebalan pasangan batu harus sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan
diperintahkan lain oleh direksi. Ketebalan yang disebutkan diatas, mungkin
berbeda sesuai dengan lokasi pekerjaan, yaitu sudut kemiringan, kedalaman
atau bentuk topografis sungai, saluran dan selokan.
Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja sebelum memasang pasangan
batu untuk persetujuan direksi.
Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan
dengan baik atau dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu
harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan ketebalan 20 cm.
Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan direksi memang
diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm dipasang setiap (2
3) m2 pasangan batu.
Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan
keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

B.4.
B.4.1.
B.4.1.1.

KONSTRUKSI BANGUNAN KHUSUS


PERENCANAAN KONSTRUKSI PIPA
Gambar Kerja dan Jadwal Pelaksanaan
Kontraktor berdasarkan pemeriksaan lapangan dan peta geologi tersebut,
harus menyusun jadwal pelaksanaan dan gambar kerja jembatan pipa yang
memperlihatkan semua ukuran, rincian pipa, bangunan bawah (abutment),
pilar, pancang, pekerjaan sementara termasuk penurapan, perancah dan lain-

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 51

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

lain, perbaikan kembali atau, membuat lapis lindung (revetment) pada sungai
atau saluran dimana diperlukan, termasuk perhitungan yang diperlukan serta
menyerahkannya kepada Direksi untuk persetujuannya, sebelum memulai
pekerjan pembangunannya.
Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan tetapi pada kecepatan yang
lebih rendah, air ditambah dengan cairan desinfektan yang sudah disediakan
oleh Pemborong dengan cara dipompakan melalui lubang berdiameter kecil
di ujung pipa di bor.
Volume air dan jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam harus
sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung sekurangnya 20 mg
sisa Khlorin per liter.
Jika air ini masih mengandung Khlorin bebas setelah periode kontak ini,
maka harus dicuci dengan air sampai air yang dikeluarkan tidak
menbandunb Khlorida yang berlebihan.
Jika ternyata cairan yang dikeluarkan tidak mengandung Khlorin setelah
periode kontak selama 24 jam dalam pemberian desinfektan, maka proses
harus diulangi. Sebelum pemberian desinfektan pada tiap bagian pipa
dengan cairan yang me-ngandung klorin di atas, Pemborong harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksil Tenaga Ahli untuk menggunakannya.
DESINFEKSI PIPA
Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke pelanggan
maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan pipa dari
kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan membersihkan pipa dari kumankuman penyakit dengan larut-an desinfektan.
B.4.1.2.

Perancah
Kontraktor harus menyediakan perancah yang memadai melintas sungai atau
saluran dengan lebar yang cukup agar dapat meletakkan, menyambung,
mengelas dan mengecat pipa dan membuat pipa dengan aman dan efisien.
Tindakan khusus harus dilakukan dalam merencanakan dan membangun
perancah di lokasi jembatan dimana pendirian pilar termasuk kedalam
pekerjaan, sehingga dapat menopang dengan baik atau mendukung berat
peralatan pancang dan tekanan atau kejutan dari pelaksanaan pancang.

B.4.1.3.

Konstruksi Bangunan Bawah

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 52

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Kontraktor harus menyediakan turap/atau perlengkapan kedap air untuk


pembuatan bangunan bawah, sehingga dapat dilaksanakan dalam kondisi
kering dan aman.
1. Pondasi
Kontraktor harus membuat pondasi sesuai dengan kebutuhan yang
ditentukan atau yang diperlihatkan dalam gambar.
a) Pondasi Langsung
Kontraktor harus melakukan pengujian kapasitas daya dukung tanah
di lapangan sebagaimana diminta oleh Direksi, sesuai dengan standar
yang disetujui, bilamana penggalian dilakukan hingga gradien yang
direncanakan sebagaimana terlihat dalam gambar.
Pembuatan lantai kerja dengan beton K-100 tidak boleh dilakukan
sebelum diperoleh persetujuan dari Direksi.
Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus disingkirkan dan diganti
dengan pasir atau batu pecah sampai kedalaman tertentu dan
ditempatkan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan ketebalan
maksimum 15 cm dan dipadatkan dengan alat pemadat tangan,
minimum empat kali sebagaimana disetujui oleh direksi.
Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian mencapai
ketinggian yang direncanakan sebagaimana dijelaskan di atas untuk
memenuhi kapasitas daya dukung.
Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan dengan tangan
sehingga akan diperoleh tanah dasar rata tak terganggu.
Jika tanah pada gradien galian yang direncanakan dan yang
diperintahkan Direksi tidak sesuai untuk pondasi, Kontraktor harus
menggali lebih dalam lagi di bawah gradien tersebut sampai
kedalaman tertentu sebagaimana diperintahkan Direksi.
b) Pondasi Pancang
Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada lokasi yang tepat
yang diperlihatkan dalam gambar dan sebagaimana ditentukan dalam
bab selanjutnya.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 53

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Pancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa, dan disetujui oleh


Direksi. Kepala pancang direncanakan sebagai sendi dan harus
disisipkan ke dalam bangunan bawah sedalam 10 cm.
2. Pekerjaan Beton
Setelah mengecor lantai kerja, dan setelah diperiksa dan disetujui
Direksi, Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam bagian selanjutnya, yaitu "Pekerjaan Beton".
Harus digunakan beton dengan kuat tekan karakteristik minimum 225
kg/cm').
Pipa yang ditanam dalam bangunan bawah harus dimantapkan ke besi
tulangan dengan cara yang disetujui serta menghindari pergeseran dari
lokasi semula selama pengecoran beton.
B.4.1.4.

Konstruksi Pilar
Pilar terdiri dari sepasang pancang dan dihubungkan dengan bantalan beton.
Berkaitan dengan pancang yang dipancang di sungai atau saluran,
Kontraktor harus memilih secara teliti cara dan peralatan yang sesuai agar
tetap pada jalur dan ketinggian yang benar sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar.
Puncak pancang harus digabungkan ke dalam bantalan beton dengan
kedalaman yang cukup sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Setelah
penyelesaian pekerjaan, semua bahan yang digunakan bagi pekerjaan
konstruksi, seperti perancah, pelantar kerja sementara dan lain-lain, harus
disingkirkan semuanya agar tidak mengganggu aliran sungai atau saluran.

B.4.1.5.

Konstruksi Bangunan Atas


Kontraktor harus menyediakan bekisting yang kualitasnya untuk beton
expose dan peralatan water stop untuk penyambungan antar dinding.

B.4.1.6.

Pemasangan Pipa
Kontraktor harus memasang dan menyambung semua pipa fittng dan
coupling sesuai dengan jalur dan ketinggian yang diperlihatkan dalam
gambar.
1. Anti Lendutan (cambering)
Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang dalam bentuk
bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan ini harus 1/1250 persatuan
pancang bentang di bagian garis tengah bentang sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 54

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja yang memperlihatkan


susunan rinci bahan pipa dan juga garis pemotongan dan sudut masingmasing pipa untuk anti lendutan dan harus menyerahkannya ke Direksi
untuk persetujuannya setelah pekerjaan pemasangan pipa.
2. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support)
"Fixed Type Ring Support" yang ditunjukkan dalam gambar harus
dianggap pendukung berbentuk cincin yang dipasang di bantalan pilar.
"Sliding Type Ring Support" harus dianggap sebagai pendukung
berbentuk cincin yang dapat digeser secara horizontal di bantalan pilar
ke sumbu dalam pipa.
Pendukung harus terbuat dan baja yang memenuhi standar yang
ditentukan Direksi atau yang dianggap setara, dan dibuat sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar.
Demikian pula dengan baut, angker dan sekrup harus terbuat dari baja
yang memenuhi standard yang sesuai seperti tersebut di atas. Pendukung
berbentuk cincin harus dilas merata melingkari pipa baja.
3. Pengujian Pengecatan
(a) Umum
Semua sambungan yang dilas pada jembatan pipa harus diuji secara
radiografi sebagaimana dinyatakan di bawah ini.
Setelah disetujui oleh Direksi, semua permukaan bagian dalam
(interior), sambungan las, dan permukaan bagian luar (exterior)
harus dicat.
(b) Pengujian Radiografi untuk Hasil Pengelasan
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan
untuk pengujian radiografi hasil pengelasan.
Pengujian radiografi harus dilakukan oleh penguji yang mampu,
memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup untuk pekerjaan
penguijian.
Kontraktor harus menyerahkan pengalaman dan kualifikasi yang
dimilikinya untuk persetujuan Direksi. Semua pelaksanaan
pengujian harus dikerjakan dengan dihadiri oleh Direksi atau
Wakilnya.
Pengujian hasil pengelasan harus dilakukan sesuai dengan JIS Z
3104 "Method qf Radiografic Test and Classification of
(Radiographs)" cara pengujian radiografi dan klasifikasi radiograf
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 55

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

untuk pengelasan baja, atau standar lain yang dapat diterima oleh
Direksi.
Hasil pengujian radiografi diklasifikasikan dalam standar sebagai
berikut :
Kelas

Tingkatan 1 sampai 4 1 sampai 4 tidak ada tingkatan

Kelas dan tingkatan yang diterima harus kelas 1, tingkat 1, sampai


tingkat 3 dan kelas 2, tingkat 1 sampai 3.
Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan tingkat lain dari pada
yang disebutkan di atas, Kontraktor harus menuelas dan menguji
Ulang atas beban biayanya sendiri sampai hasil yang diperoleh
diterima oleh Direksi.
(c) Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Pelindung Dalam
Semua pipa baja yang terekpos, "Fitting", sambungan dan pipa yang
akan dipendam dalam tanah harus dilindungi sesuai dengan yang
dicantumkan dxlam bab III butir 8.4. LAPISAN PELINDUNG
LUAR DAN LAPISAN PELINDUNG DALAM.

B.4.2.
B.4.2.1.

PEKERJAAN PENEMBUSAN PIPA (PIPE DRIVING WORK)


Umum
Bahan pipa untuk pekerjaan penembus pipa disediakan oleh Pemilik bila
pipa induk berdiameter 700 mm atau lebih besar, tetapi bila diameter 600
mm atau tebih kecil, bahan pipa unluk penembusan harus digunakan sebagai
selubung (casing) dan harus disediakan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perkakas dam peralatan,
kecuali yang ditetapkan dalam BAGIAN SYARAT KHUSUS dan keperluan
lain guna melaksanakan pekerjaan penembusan pipa sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar dan/atau ditetapkan di sini.
Sebelum pekerjaan konstruksi, Kontraktor harus menyelidiki struktur lapisan
bawah yang ada, utilitas dan sumur yang berada di sekitar lokasi pekerjaan
supaya tidak merusak fasilitas tersebut selama tahap pembangunan.
Sebelum, selama dan setelah berjalannya penembusan, Kontraktor harus
membuat pengukuran secara mekanis dan mendata ketinggian tanah,

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 56

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

permukaan jalan yang ada dan muka air sumur, jika ada, dan harus
melakukan penanggulangan yang memadai terhadap penurunan ketinggian
tersebut. Bilamana diketahui adanya penurunan ketinggian, Kontraktor harus
segera menghentikan pekerjaan penembusan dan hal tersebut segera pula
dilaporkan ke Direksi.
Kerusakan terhadap perkerasan permukaan jalan, struktur lapisan bawah,
peralatan dan lainnya yang diakibatkan pekerjaan penembusan harus
diperbaiki dan/atau diperbarui olch Kontraktor atas beban biayanya sendiri
serta memuaskan Direksi .
Kontraktor harus melakukan pekerjaan penembusan pipa dengan benar
sesuai dengan butir penerapan yang dicantumkan dalam spesifikasi teknik.
Kontraktor atas biayanya sendiri harus mencek semua ukuran yang
diperlihatkan dalam gambar den-an mensurvai sendiri lokasi pekerjaan.
B.4.2.2.

Penyelidikan Tanah
Dalam memeriksa sifat tanah lokasi pekerjaan, Kontraktor diijinkan untuk
melihat dan memeriksa data penyelidikan tanah di Kantor Pemilik yang
memperlihatkan keadaan tanah pada lokasi strategis sepanjang jalur pipa.
Kontraktor harus, bila diminta oleh Direksi, melakukan pemboran mencakup
pengujian penetrasi standar (standard - penetration test) di lubang bor.
Konsolidasi dan pengujian lain yang diperlukan pada contoh tanah yang
didapat dari pengeboran tersebut untuk mengetahui sifat tanah seperti daya
dukung, kuat geser, permeabilitas, nilai banding rongga (void ratio) dan
kandungan air.
Tambahan penggantian dalam hal ini akan dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

B.4.2.3.

Gambar Kerja, Perhitungan dan Data yang Berkaitan Lainnya


Kontraktor berdasarkan pemeriksaan dan pengujian tanah tersebut, harus
menghitung tenaga penembusan (driving power) yang diperlukan. Bila
memang diperlukan sekali, untuk membelokkan pipa dengan sambungan
"solvent cement" agar membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang
besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi.

B.4.2.4.

Tanah Penutup Kedalaman Pipa


Ketebalan tanah penutup kedalaman pipa yang ditembus harus mengikuti
peraturan setempat.

B.4.2.5.

Ruang Penembus (driving pit)

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 57

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Ruang penembus harus dibuat sedemikian guna memberikan ruang yang


cukup bagi pekerja untuk menurunkan, menembuskan dan menyambung
pipa secara aman dan efisien dalam ruang, tersebut.
Keperluan untuk pengamanan dan pemeliharaan, terhadap umum dan lalu
lintas haurus benar-benar dipenuhi oleh Kontraktor.
Didasari setiap ruang penembus harus dilengkapi dengan ruang pengering
dan pompa yang menjaga agar ruang tetap kering sepanjang waktu pekerjaan
penembusan.
Setiap ruang penembusan juga harus memiliki peralatan yang memadai
untuk menaruh pipa dan peralatan penembus dan untuk menyingkirkan tanah
hasil galian:
1. Penurapan dan Penopangan
Sebelum penggalian ruang penembus, turap tiang baja (Steel seet pile)
harus dipancangkan sepanjang dinding ruang sebagaimana diperlihatkan
dalarn gambar dan sebagaimana ditentukan di sini.
Tiang turap harus dipancang sepanjang permukaan luar penopang. Yang
dipasang sebelum pemancangan tiang turap, dan memanfaatkan
penopang sebagai pedoman pemancangan guna mencegah turap melintir
atau melengkung selama pemancangan.
Seluruh tiang turap harus dipancangkan ke tanah sampai kedalaman tidak
kurang dari 8 (delapan) meter. Ukuran dan dimensi penopang baja harus
direncanakan sedemikian agar mampu mendukung; tiang turap yang
dipancang disisi luarnya.
Penyusunan kerangka penopang baja harus dibuat sama dengan ukuran
yang diperlihatkan dengan pengelasan atau pembautan, dan kerangka
setelah tiang turap dipancang harus dikencangkan sesuai dengan perintah
Direksi. Walau demikian kerangka tersebut tidak boteh dilaskan ke tiang
turap.
2. Pondasi dan Beton Penahan Desakan
Setelah dilakukan perataan dan pemasangan pondasi batuan pada
permukaan dasar ruang penembus dengan ketebalan 15 cm pada seluruh
permukaannya.
Kemudian pada pondasi batuan terpasang diberi lantai kerja dengan mutu
kelas E dengan ketebalan 15 cm dan disediakan pula tempat,
pengeringan serta penyambungan pipa dengan ukuran sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar dengan lebar 2 meter.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 58

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Beton penahan desakan harus sanggup menahan desakan tenaga dorong


tanpa mengalami pergeseran atau kerusakan, maka agar memungkinkan
semua gaya dorong secara efisien bekerja pada pipa penembus, harus
disusun seperti ditunjukkan pada gambar.
Sebagai langkah utama pembuatan beton penahan desakan. Kontraktor
harus, berdasarkan pada kebutuhan daya dorong, menghitung kekuatan
tulangan beton yang diperlukan sehingga mampu mencegah kerusakan
atau pecahnya beton dan harus menyerahkan kepada Direksi hasil
perhitungan kekuatan dan tata-letak tulangannya.
B.4.2.6.

Ruang Penerima Tembusan (arriving pit)


Ruang penerima tembusan dipasangi turap dan penopang oleh Kontraktor
sedemikian rupa sehingga dapat menerima pipa penembus pada posisi dan
ketinggian/elevasi yang tepat serta dapat untuk menyambungkan dengan
pipa biasa seperti ditunjukkan pada gambar setelah ujung pipa penembus
diangkat.

B.4.2.7.

Penembusan Pipa-Pipa
Kontraktor harus melakukan penembusan pipa sesuai dengan Instruksi
Pabrik pembuatnya serta persyaratan berikut ini :
1. Persiapan
Setelah melakukan penyetelan ujung pipa penembus pada posisi dan
ketinggian/elevasi yang benar, sebagian dari dinding turap di depan alat
penembus tersebut dipotong dengan pengelasan atau cara lain sehingga
memungkinkan pipa ditembuskan pada bukaan yang dibuat.
Ukuran dari bukaan harus kira-kira 20 cm lebih besar daripada diameter
pipa tembus yang akan didorong. Bentuk pemotongan bukaan harus
dikerjakan sedemikian rupa rapinya dan menunjukkan hasil kerja
berketrampilan tinggi.
Setelah pendorongan pipa pertama. ruangan antara pipa dan bukaan turap
harus diisi dengan karung pasir atau material lainnya yang disetului oleh
Direksi untuk mencegah masuknya gumpalan tanah ke dalam ruvn-an
penembus.
2. Pemasangan Ujung Pipa Penembusan dan Bantalan Pendorong (leading
pipe)
Dalam usaha mengurangi hambatan geser tanah, ujung pipa penembus
harus dipasangkan pada ujung spigot pipa tembus pertama sebagaimana
ditunjukkan pada gambar.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 59

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Bantalan pendorong harus dipasangkan pada pipa penembus sebagai


usaha meneruskan gaya dorong secara tersebar dan merata pada seluruh
permukaan dari ujung pipa tembus yang didorong.
3. Penembusan
Kecuali diminta oleh Direksi, pelaksanaan penembusan pipa harus
dilakukan semua terus menerus hingga selesai untuk menghindari
peningkatan lekatan geser antara pipa dengan tanah.
Namun, pada keadaan daya dorong penembusan melampaui batas
taksiran kekuatan untuk kondisi tertentu, Kontraktor harus dengan segera
menghentikan pekerjaan penembusan pipa dan memberitahukan keadaan
ini tanpa menunda, kepada Direksi yang akan memberikan
petunjuk/pengarahan yang sesuai.
Dalam hal lebih dari dua buah kaki pendorong digunakan untuk
penembusan, perlu diperhatikan untuk mengupayakan semua kaki-kaki
pendorong tersebut bekerja secara serempak.
4. Penyambungan Pipa-Pipa Penembus
Setelah pipa didorong masuk sampai panjang tertera hingga perlu
penyambungan, penyambungan dengan berikutnya dilakukan di dalam
ruang penembus.
Penyambungan harus dilakukah sesuai dengan persyaratan dari bab-bab
yang telah disebutkan terlebih dahulu sesuai dengan instruksi pabrik
pembuatnya dengan cara memuaskan Direksi.
5. Pembuangan Tanah dari Dalam Pipa
Tanah yang berada di dalam ujung kepala pipa penembus sepanjang
kurang lebih satu meter diukur dari ujung terdepan tidak perlu dibuang.
Selama pembuangan tanah, perlu diperhatikan jangan sampai
menimbulkan kerusakan pada lapisan lindung dalam pipa.
6. Survey
Sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor melakukan
pengukuran datar, titik henti dan survai lainnya diperlukan untuk
penembusan pipa sehingga berlangsung dengan tepat sesuai jalur dan
ketinggian yang diminta.
B.4.2.8.

Pengujian Sambungan
Segera dan sedapat mungkin setelah panjang jalur pipa diminta telah tembus
tertanam sesuai dengan rencana, Kontraktor harus segera melakukan uji
tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta pada spesifikasi ini.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 60

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Bila kebocoran terjadi atau terdapat cacat lain yang ditemukan pada
pengujian, Kontraktor harus memperbaharui dengan biaya menjadi
tanggungannya hingga memuaskan Direksi.
B.4.2.9.

Pemasangan Pipa-Pipa
Setelah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan telah disetujui oleh
Direksi. Kontraktor harus melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut
sebagaimana pada gambar yang diserahkan Kontraktor:
Dalam hal diameter pipa 700 mm atau lebih, pipa tembus dipergunakan
langsung sebagai bagian dari jalur pipa utama
Dalam hal pipa tembus berdiameter 800 mm dan dari pipa baja, pipa
tembus dipergunakan sebagai selubung untuk jalur pipa utama, dan pipapipa lain seperti pipa baja dan PVC yang lebih kecil dipasang kedalam
selubung tersebut.
1. Pemasangan Pipa Baja atau PVC
a) Penyambungan
Pipa yang dimasukkan dalam selubung harus dikerjakan
penyambungannya di dalam ruang penembus seperti yang diatur
pada bab sebelumnya dan di dorong masuk ke dalam selubung
dengan peralatan dan cara yang memadai serta hati-hati.
b) Pengujian Sambungan
Setelah memasang pipa ke dalam selubung, Kontraktor harus
melaksanakan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta
pada spesifikasi.
Bilamana kebocoran terjadi atau cacat lain ditemukan pada waktu
pengujian, Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti atas
tanggungan biaya sendiri hingga memenuhi syarat.
c) Perlindungan dengan Beton
Setiap bagian yang menanjak dari pipa yang dipasang termasuk
"bend" atau `fitting" harus dilindungi dengan selimut beton bertulang
sebagaimana layaknya pembuatan blok beton penahan tekanan untuk
"bend" vertikal
Sambungan pipa harus dipasang seperti yang dijelaskan pada bab
sebelumnya.
d) Penyelubungan dengan Beton
Rongga-rongga yang terbentuk antara pipa selubung dengan pipapipa yang dimasukkan ke dalamnya harus diiisi dengan beton tumbuk

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 61

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

(kelas E) memakai pompa beton. Ukuran maksimum batuan untuk


beton kelas E sebesar 25 mm.

B.4.2.10. Pengurugan Ruang Penembus


Sebelum memulai pengurugan ruang penembus dan ruang penerima, beton
penahan desakan, bila diminta oleh Direksi, harus dibuang dari ruang-ruang
tersebut.
Setelah pekerjaan penembusan dan penyambungan pipa sebagaimana
dimaksudkan telah selesai dilapisi dengan lapisan pelindung luar dan lapisan
pelindung dalam pada setiap sambungan pipa baja seperti dijelaskan dimuka,
serta Direksi menyetujui untuk keperluan tersebut, Kontraktor harus
mengurug ruang-ruang yang dimaksud.
Ruang-ruang tersebut harus ditimbun dengan pasir atau batu pecah dari dasar
hingga ke dasar selubung beton.
Material timbunan harus dipadatkan setiap ketebalan 15 cm dengan
menggunakan pemadat tangan atau peralatan yang oisetujui. Bagian
selanjutnya, diatas timbunan pasir atau batu pecah hingga sampai pada
permukaan awal harus diurug dengan material terpilih sesuai dengan
persyaratan pada butir yang sesuai dengan spesifikasi ini.

B.5.
B.5.1.
B.5.1.1.

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


UMUM
Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa berupa perletakan
pipa dan penyambungan, dengan cara yang memuaskan direksi dengan
spesifikasi ini dan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar kerja

B.5.1.2.

Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya


Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa yang
disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut
selama pengangkutan, penurunan, pemasangan dan penyambungan sampai
pada penyelesaian pada pekerjaan. Kerusakan pada bahan pipa yang

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 62

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

disebutkan tadi harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas beban biaya
kontraktor.
Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan
oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan
tersebut.
Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan dipelihara
dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik.
Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus
diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya beban kontraktor. Dalam hal
perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, kontraktor harus
memberi kompensasi kepada pemilik.

B.5.2.
B.5.2.1.

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA BAJA (STEEL)


Umum
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi baik perkakas
dan peralatan untuk menangani dan memasang pipa, dan valve. Cara
pemasangan pipa dan penggunaan perkakas dan peralatan juga harus sesuai
dengan rekomendasi pabrik.
Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi pemasangan pipa
walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan dalam gambar kerja.
Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus dijaga tetap bersih
dan bebas dari benda asing dan kotoran disepanjang waktu. Langkah
pencegahan mencakup penggunaan kain pembersih dan alat bantu lain yang
memadai menurut petunjuk direksi selama pemasangan pipa, dan
penyumbatan yang rapat semua lubang/celah yang ada pada setiap akhir hari
kerja.
Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara
pemasangan yang ditetapkan terlebih dahulu. Sebelum menempatkan pipa
pada posisinya, ketinggian dan alignment akhir harus diperiksa terlebih
dahulu dengan menggunakan peralatan survei.
Pipa, valve, dan fitting harus dipeiksa secara teliti dari kerusakan pada saat
pemasangan. Bahan yang didapati rusak sebelum, selama, atau setelah
dipasang harus diberi tanda secara permanen; disingkirkan dari lokasi
pekerjaan, dan diganti dengan yang baik.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 63

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah agar


pelaksanaan penyambungan lebih mudah dan pada kondisi yang stabil.
Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakan kedalam
galian dan didalam galian pipa tersebut disambung dengan pipa lainnya
dengan menggunakan coupling.
Jika kontraktor mengusulkan menggunakan Heat shinkable sleeves
untuk lapisan pelindung sambungan daripada Heat shinkable sleeves,
sleeves tersebut perlu dipasang pada pipa sebelum diletakan.
Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan tempat
untuk Heat shinkable sleeves atau Sleeves, harus digali lebar untuk
kemudahan pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan.
B.5.2.2.

Pemasangan Pipa
1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian
Peralatan Perkakas, dan fasilitas direksi yang memuaskan direksi harus
disediakan dan digunakan oleh komperator untuk keamanan dan
kenyamanan pekerjaan. Semua pipa fitting, dan valve harus
diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu, dengan batasan
diameter memakai crane, Derek, tali, atau dengan mesin, perkakas,
atau peralatan, lainnya yang sesuai, dengan cara sedemikian rupa agar
mencegah kerusakan terhadap bahan, lapisan pelindung luar (protective
coating) serta lapisan pelindung dalam (Linning). Bahan tersebut sama
sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.
Jika kerusakan terjadi pada pipa valve atau perlengkapan dapa saat
penanganannya, harus segera dilaporkan kepada direksi. Direksi akan
menentukan perbaikan yang diperlukan atau menolak bahan yang rusak
tersebut.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Semua pipa Fitting harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan
kerusakan, pada saat di atas galian sesaat sebelum dipasang pada posisi
akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah
ini paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya.
Pipa atau Fitting yang rusak/cacat harus diletakan terpisah untuk
pemeriksaan oleh direksi yang akan menentukan perbaikan yang
diperlukan ataupun menolaknya.
3. Pembersihan Pipa dan Fitting

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 64

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering
dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak dan lemak sebelum pipa
dipasang.
Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi ujung pipa,
semua profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih
demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.
4. Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing
masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas,
kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang
berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan
ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan
ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan
dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya
masuk ke sambungan.
Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus
ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang
disetujui oleh direksi.
5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan Tee, Bend atau Valve atau
tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan
cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa
maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus
pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang
sesuai menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau
sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung
luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang
dipotong tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang
sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 65

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Tidak boleh ada Fitting seperti Bend, Tee, dan flange dan spigot
dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi
tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari direksi.
B.5.2.3.

Penyambungan dengan Pengelasan di Lapangan


1. Umum
Pengelasan pipa baja di lapangan harus disesuai dengan persyaratan yang
ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi
ini, mengacu pada standar ataupun pedoman (code) berikut ini.
(a) Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures
Association (WSP)
(b) Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan
Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan
dibuat lebih dalam agar memungkinkan pengelasan sebagaimana
diminta.
Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang
dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi
yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
Pengelasan yang diminta oleh Direksi harus diuji dengan cara pengujian
yang dicantumkan dalam 4 PENGUJIAN TANPA MERUSAK PADA
PENGELASAN DI LAPANGAN dalam 9.2.4 atau cara yang diterima
oleh Direksi.
Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setitap
sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.
Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan
sambungan dengan las tumpul tunggal (single-welded butt joint) atau lastumpul ganda (double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan.
2. Juru Las (Welder)
Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang
diusulkan untuk persetujuan Direksi.
Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup
bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang
dikeluarkan oleh bada berwenang.
3. Batang Las dan Mesin Las
Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211
dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari
logam dasar bahan pipa.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 66

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan
tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi
(illuminated rod) dan 0,5 % untuk batang yang hydrogennya rendah (low
hydrogenous rod)
Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine)
dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang
ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar yang telah diterima oleh
Direksi.
4. Penyiapan Ujung Pipa
Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel)
yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui
oleh Direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar
(exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan
pada permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm
dan yang lebih besar.
Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur
dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda
(double welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh
alur menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G-3443 atau
sebagaimana yang disetujui oleh Direksi.

5. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari
debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung dalam maupun
lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum
10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan.
Fitting tidak boleh dipotong di lapangan.
Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan
pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bagian
atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus memperhatikan
keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin.
Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah
disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari Direksi.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 67

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang


berlebihan, tumpang tindih dan ketidakrataan.
B.5.2.4.

Pengujian Tanpa Merusak Pada Pengelasan di Lapangan.


1. Umum
Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan dengan
pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah,
semua pengelasan di lapangan harus diuji dengan cara uji cairan
penembus dengan perwarna (dye penetrant test).
Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang independen
yang memiliki sertifikat dari badan yang berwenang.
Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai perusahaan
pemeriksa yang diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan
kualifikasi kepala pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi.
Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan
untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di
lapangan.
Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya,
kecuali disetujui lain oleh Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang
bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan
dengan pengelasan.
Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil
pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan di lapangan
kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film,
rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas
dan diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.
2. Pemeriksaan Secara Amatan (visual inspection)
Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan.
Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan
dan Kontraktor harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya
sendiri.
Adanya lubang (pit) di permukaan
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau
lebih
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari
0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 68

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Adanya tumpang tindih adanya (overlap)


Adanya penguatan berlebihan
Ketebalan Dinding

Maximum Reinforcement

(mm)
12,1 atau lebih kecil
Lebih besar dari 12,7

(mm)
3,2
4,8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan


Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)
3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna
Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur
pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik.
Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas
biaya kontraktor sendiri.
Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila
kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian
yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen.

B.5.3.
B.5.3.1.

PEMASANGAN GALVANIZED IRON PIPE


Umum
Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen ataupun
gambar berarti Galvanized Iron Pipe.
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik
perkakas peralatan yang sesuai bagi pengamanan dan pemasangan pipa,
valve dan fitting.
Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai
dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan direksi.

B.5.3.2.

Pemasangan Pipa
1. Penurunan Pipa Ke Dalam Galian
Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus
disediakan dan digunakan oleh kontraktor untuk keamanan dan
kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting dan valve harus diturunkan
secara hati-hati kedalam galian, satu persatu dengan batasan diameter

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 69

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

memakai crane, derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan
lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar mencegah
kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar (protective coating)
serta lapisan pelindung dalam (lining).
Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau
dilemparkan kedalam galian.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan
kerusakan pada saat berada diatas bagian sesaat sebelum dipasang pada
posisi akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah
ini paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya. Pipa atau
fitting yang rusak/cacat harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan oleh
direksi yang menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun
menolaknya.
3. Pembersihan Pipa dan Fitting
Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering
dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak, lemak sebelum dipasang.
Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi pipa, semua
profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula
benda asing lainnya dalam pipa.
4. Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing
masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas,
kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang
berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan
ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan
ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan
dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya
masuk ke sambungan.
Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus
ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang
disetujui oleh direksi.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 70

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan Tee, Bend atau Valve atau
tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan
cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa
maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus
pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang
sesuai menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau
sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung
luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang
dipotong tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang
sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada fitting seperti Bend, Tee, dan flange dan spigot
dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi
tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari direksi.
B.5.3.3.

Penyambungan Pipa Galvanized


Penyambungan pipa galvanized dilakukan dengan memakai sok seperti yang
ditentukan sebelum pipa disambung, maka bagian ulir dari sok atau ujungujung pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa
dipasang serat nanas dan baru dimasukan secara hati-hati pada sok dan
diputar sampai kencang betul.

B.5.3.4.

Penyambungan Dengan Pengelasan


1. Umum
Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan dengan
persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan
dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman (code)
berikut ini.
a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures
Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan
Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan
dibuat lebih dalam agar memungkinkan pengelasan sebagaimana
diminta.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 71

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang
dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi
yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap
sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.
Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan
sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau
las-tumpul ganda (double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan.
2. Juru Las (welder)
Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang
diusulkan untuk persetujuan Direksi.
Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup
bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang
dikeluarkan oleh badan yang berwenang.
3. Batang Las dan Mesin Las
Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211
dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari
logam dasar bahan pipa.
Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan
tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi
(illuminated rod) dan 0,5 % untuk batang yang hydrogennya rendah (low
hydrogenous rod)
Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine)
dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang
ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar yang telah diterima oleh
Direksi.
4. Penyiapan Ujung Pipa
Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel)
yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui
oleh Direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar
(exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan
pada permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm
dan yang lebih besar.
Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur
dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda
(double welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 72

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

alur menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G-3443 atau


sebagaimana yang disetujui oleh Direksi.
5. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari
debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong di laangan, lapisan pelindung dalam maupun
lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum
10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan.
Fitting tidak boleh dipotong di lapangan.
Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan
pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bagian
atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus memperhatikan
keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin.
Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah
disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang
berlebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan.
B.5.3.5.

Pengujian Tanpa Merusak pada Pipa dengan Sambungan Pengelasan di


Lapangan
1. Umum
Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan dengan
pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah,
semua pengelasan di lapangan harus diuji dengan cara uji cairan
penembus dengan pewarna (dye penetrant test).
Pengujian harus dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa yang independen
yang memiliki sertifikat dari badan yang berwenang.
Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai lembaga pemeriksa
yang diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi
kepala pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi.
Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan
untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di
lapangan.
Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya,
kecuali disetujui lain oleh Direksi.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 73

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang


bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan
dengan pengelasan.
Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil
pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan dilapangan
kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film,
rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas
dan diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

2. Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata (visual inspection)


Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan.
Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan
dan Kontraktor harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya
sendiri.
Adanya lubang (pit) di permukaan
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau
lebih
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari
0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding.
Adanya tumpang tindih (overlap)
Adanya penguatan berlebihan
Butiran yang tidak merata (unven beads), dan
Adanyakerusakan akibat nyala (are strike)
3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna
Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur
pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik.
Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas
biaya kontraktor sendiri.
Ketebalan Dinding (mm)

Maximum Reinforcement (mm)

12,1 atau lebih kecil


Lebih besar dari 12,7

3,2
4,8

Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila


kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian
yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 74

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

B.5.4.
B.5.4.1.

LAPISAN PELINDUNG LUAR (PROTECTIVE COATING) DAN


LAPISAN PELINDUNG DALAM (LINNING)
Umum
Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja dan "fitting"
termasuk "coupling"; sambungan "flexible" harus dilindungi sesuai dengan
persyaratan yang dicantumkan dalam spesifikasi ini
Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus produk pabrik yang
menghasilkan produksi bahan tersebut dalam jumlah besar.
Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dari pabrik, yang diperlukan oleh
Pemilik, harus disediakan/diberikan terlebih dahulu. Warna dan lainnya, bila
tidak ditentukan akan dipilih oleh Direksi.

B.5.4.2.

Pelapisan Pipa Baja dan "Fitting"


1. Pipa Baja yang Terekspos
Seluruh permukaan pipa baja dan "fitting" yang terekspos udara, harus
diberi tiga lapisan cair sebagai tambahan pada lapisan primer dan lapisan
pertama dari pabrik, dan dilakukan setelah pembersihan dan pengeringan
permukaan lapisan tersebut.
Jika ditemui kerusakan sebelum pelapisan di lapangan, kerusakan
tersebut harus diperbaiki sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
Pelapisan tersebut harus dilakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut:
Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan lapisan
kering, 35 microns.
Lapisan Kedua Cat dasar, total minimum ketebalan lapisan kering
25 microns.
Lapisan Ketiga Dua lapis cat akhir, masing-masing 20 microns.
Lapisan pertama harus memenuhi "JIS K5622, Red-Lead Anticorrosive
Paint. Class 2" atau "JIS K5523 Lead Suboxide Anticorrosive Paint.
Class 2" atau yang setara.
Lapisan pertama, kedua dan ketiga, jika dimungkinkan haruslah produk
dari pabrik yang sama sebagaimana pula lapisan primer dan lapisan
pertama dari pabrik. Produk tersebut haruslah produk terdaftar.
Semua penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus dicat
sebagaimana ditentukan untuk pipa dan "fitting".
2. Pipa Baja yang Terendam

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 75

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Lapisan pelindung digunakan pada pipa baja yang akan dipendam, dalam
proyek terdiri dari :
1) "Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet System" (untuk sambungan
dengan pengelasan)
2) "Epoxy Lining" atau "Coal Tar Epoxy Lining System" (untuk "Sleeve
Coupling), dan
3) Petrolatum Corrosin Protective Tape S' Nsteni" (untuk sambungan
expansi) (expansion joints).
Spesifikasi ini hanya mencakup hal-hal yang bersifat dasar dan hal-hal
yang tak dapat dihindarkan. Semua rincian cara pemasangan mengikuti
sebagaimana yang ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.
(a) "Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet"
Semua sambungan yang dilas yang dipendam di bawah tanah harus
dilindungi dengan "Head-shrinkable sleeve" atau "sheet".
Bahan tersebut akan disediakan oleh Pemilik.
Kontraktor dalam melakukan pekerjaan pemasangan, harus dibawah
petunjuk instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan tersebut.
Nama pemasok bahan akan diberitahukan kepada Kontraktor oleh
Pemilik, dan semua biaya bagi penugasan Instruktur tersebut menjadi
beban Kontraktor.
1) "Head-Shrinkable Sleeve" :
Pemasangan "Sleeve"
Panjang tumpang tindih (overlapping) antara lapisan dari pabrik
dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih dari 50 mm
pada kedua sisinya. Sebelum pekerjaan pengelasan sambungan,
sejumlah sleeve yang diperlukan harus dipotong dengan panjang
yang sesuai, dan disisipkan ke pipa sebelum ditempatkan dalam
galian. "Sleeve" tersebut harus berada di tempat yang tidak
terpengaruh oleh panas pengelasan.
Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa
Semua percikan, butiran dan lain sebagainya yang timbul di
daerah pengelasan harus disingkirkan dengan alat pembersih
yang memadai, dan setiap permukaan pipa yang akan ditutup
dengan "sleeve" harus dihaluskan terlebih dahulu.
Pemanasan Pendahuluan pada Pipa
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 76

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Area yang akan ditutupi dengan "wrapping", harus dipanasi


dahulu dengan pembakar (burner) sampai kurang lebih 60
derajat, dan "wrapping" harus diletakkan ditempatnya untuk
menutupi daerah sam-bungan, setelah menyingkirkan lapisan
pemisah dari "wrapping".
Panjang tumpang tindih antara lapisan dari pabrik dan lapisan
yang dipasang di lapangan harus lebih besar dari 50 mm.
Pemanasan dan Pengerutan "Sleeve"
Pemanasan "sleeve" harus dilakukan dengan pembakar yang
disetujui oleh Direksi dan dilakukan mulai dari bagian tengah
"sleeve". Udara yang berada di antara "sleeve" dan pipa, harus
disingkirkan seluruh secara perlahan dan pasti. Pengerutan akan
berlanjut secara merata, sampai sifat adhesive "sleeve" timbul.
2) "Head- Shrinkable Sheet"
Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa
Penanganan komponen terdahulu (a) dan 1) "Head-Shrinkable
Sleeve". kata "Sleeve" harus dibaca "sheet",
Pemanasan Pendahuluan Pipa
Bagian yang akan ditutup dengan "sheet", harus dipanaskan
dahulu dengan pembakar sampai kurang lebih 60 derajat.

Panjang tumpang tindih antara pelapisan dari pabrik dan


pelapisan di lapangan harus lebih darl 50 mm, dan tumpang
tindih untuk "sheet" itu sendiri harus lebih dari 100 mm.
Pemanasan dan Pengerutan "Sheet"
Setelah melakukan 'sheet" pada pipa, "sheet" tersebut harus
dikerutkan dengan pembakar, secara merata, dan udara yang
berada diantara -sheet" dan pipa harus disingkirkan seluruhnya
secara perlahan tapi pasti.
Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya timbul
dari "sheet".
(b) Pelapisan"Epoxy" atau Pelapisan "Coat Tar Epoxy"

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 77

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

"Sleeve coupling" yang disediakan oleh Pemilik haurs dilindungi


dengan bahan khusus. Kontraktor harus menangani bahan tersebut
dengan sangat hati-hati jangan sampai merusak ataupun menggores
permukaan bahan pelapis.
Semua bagian yang rusak atau tergores dan bagian sekitarnya pada
permukaan lapisan pelindung "sleeve coupling" harus diberi lapisan
kembali sebagaimana berikut ini.
Semua biaya bagi bahan pelapisan "epoxy' atau pelapisan "coal tar
epoxy'', tenaga kerja, peralatan dan perkakas harus ditanggung oleh
Kontraktor.
Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan
pelapisan tersebut untuk persetujuan Direksi.
1. Pelapisan "Epoxy"
Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer.
Satu (I) atau lebih lapisan cairan finish coat.
2. Pelapisan "Coal Tar Epoxy"
- Satu (1) lapisan "epoxy primer',
- Dua (2) lapisan "epoxy finish coat"
(c) Pipa Pelindung Korosi "Petrolatum"
Semua sambungan "expansion" harus dilindungi dengan pelindung
korosi "petrolatum" Bahan harus disediakan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pemasangan di bawah
pengawasan instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan.
Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan
tersebut dengan data pengalaman instruktur yang akan ditugaskan
oleh pabrik, untuk persetujuan Direksi.
Pembungkusan pita pelindung oleh bahan tersebut, harus dilanjutkan
ke bagian beton tidak kurang dari 15 cm sesuai dengan petunjuk dari
pabrik.
Permukaan yang akan dilapisi dengan pelindung korosi "petrolatum"
harus dibersihkan. Karat, kotoran dan debu, air, minyak dan lemak
harus disingkirkan seluruhnya dari permukaan yang akan dilapisi.
Setelah membersihkan permukaan, permukaan tersebut harus ditutup
dengan pasta. Cekungan harus diisi dengan bahan pengisi (fifter)
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 78

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

sampai permukaan rata dan halus. Pasta tersebut dan bahan pengisi
harus produk yang disuplai oleh pabrik, pita pelindung korosi
"petrolatum".
Pita pelindung korosi "petrolatum" harus ditarik dengan tegangan
yang cukup agar cukup merenggangkan pita tersebut. Paling sedikit
150 mm permukaan pita harus ditekan dengan tangan agar dapat
mengikatnya dengan baik dan mantap.
Dalam hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor harus
menyediakan pita yang sama atau setara yang disetujui Direksi atas
biaya Kontraktor sendiri.
B.6.
B.6.1.

PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI


UMUM
Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan
khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan
perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa tersebut
sesuai dengan spesifikasi ini.

Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan


dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan
perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor serta biok-blok
penahan (thrus block permanen) sanggup menahan tekanan sesuai dengan
tekanan kerja pipa.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk
pengulian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang
diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan oleh
Kontraktor.
Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong
dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan
sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan
dengan pemompaan (electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran
air, harus dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua udara di
dalam pipa harus dilepas, dan sebuah manometer dengan kran penutupnya
harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian
pipa yang diuji ini tidak terdapat katup udara maka cara pengeluaran udara
akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.
1) Air untuk pengujian akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya
Kontraktor.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 79

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

2) Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh


Direksi atau wakilnya.
B.6.2.

UJI TEKAN
Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian
pipa baru yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali
tekanan kerja pada saat pengujian.

B.6.2.1.

Batasan Tekanan
Pengujian tekanan harus sebagai berikut :
1. Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan
tertinggi selama pengujian
2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan
3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam
4. Tidak bervariasi > 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian
5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang
diijinkan untuk katup atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk
pada gate valves atau hidran.
Catatan :
Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah
melebihi tekanan yang diijinkan
6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan
bagian yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik
untuk gate valves atau katup buterfly.

B.6.2.2.

Tekanan Udara
Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan
dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur
pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur
pengujian, harus dilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke pipa.
Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada
tekanan differensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk
menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.

B.6.2.3.

Pelepasan Udara
Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya
dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua
titik tertinggi, kontraktor harus memasang katup cock pada titik tersebut
diatas sehingga udara dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 80

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Setelah semua udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan
dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau
tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan pemilik.
B.6.2.4.

Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus
diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang
rusak atau cacat ditemukan pada saat uji tekan harus diperbaiki atau diganti
dengan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan
pemilik.

B.6.3.

UJI KEBOCORAN
Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan.

B.6.3.1.

Definisi Kebocoran
Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuply kedalam
pipa yang baru dipasang atau setiap bagian yang baru dipasang katup, untuk
menjaga tekanan pada 5 psi (0,35 bar) sebagai tekanan uji yang ditentukan
sesudah udara pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan
air. Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat
pengujian melebihi periode waktu pengujian yang ditentukan.

B.6.3.2.

Kebocoran yang diijinkan


Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran melebihi dari
yang ditentukan dalam persamaan berikut :

Dimana :
L : Kebocoran yang diijinkan, dalam gallon/jam
S : Panjang pipa uji, dalam feet
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam pound/inch atau
gauge

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 81

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Dalam satuan metrik :


Dimana :
Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar
Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil,
dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi
1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan pada tabel
11.
2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan kebocoran
sebesar 0,0012 lt/jam dari ukuran katup nominal dapat diijinkan
3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran
tertutup.
Bocoran yang diijinkan untuk setiap 1000 ft (305 m) panjang pipa

B.6.3.3.

Penerimaan Hasil Pemasangan


Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang
diijinkan. Bila pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran yang lebih
besar dari pada yang disyaratkan pada butir 10.3.3., kontraktor akan
menentukan lokasi kebocoran dan melakukan perbaikan seperlunya sampai

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 82

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

kebocoran sesuai persyaratan yang diijinkan, dan atas biaya sendiri. Semua
kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.

B.6.4.

PENGGELONTORAN PIPA
Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya
Kontraktor dan Kontraktor harus membersihkan semua pipa yang terpasang
dengan Penggelontoran memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi.
Penggelontoran dilakukan dengan membuka / menguras cabang pembuang
(drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir. Jangka
waktu pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi.
Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki apabila
ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana diperintahkan
Direksi, walaupun hasil pengujian yang disebutkan di atas disetujui oleh
Direksi.

B.6.5.

DESINFEKSI
Sebelum berfungsi dalam sistem layanan. dan sebelum dinyatakan selesai
oleh Direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem
yang ada, atau "valve" yana ada dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi
dengan Chlorine sesuai dengan prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi.
1) Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih
yang telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa
Chlorine.
2) Setelah 24 jam, sisa Chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/lt
hal tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan.
3) Walaupun demikian, jika sisa Chlorine memperlihatkan kurang dari 5
mg/liter, harus ditambah Chlorine, diikuti dengan tambahan periode
kontak selama 24 jain.
Desinfeksi termasuk pengukuran sisa Chlorine merupakan tanggung jawab
Kontraktor, tetapi air dan bahan kimia akan disediakan oleh Pemilik atas
beban biaya Kontraktor.
Pekerjaan akan mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan
sesuai kebutuhan bagi injeksi air Chlorine dan pengambilan contoh air untuk
pengujian di bawah pengarahan Direksi.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 83

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Pekerjaan yang dilakukan di atas harus dilakukan setelah penyelesaian dan


diterimanya pengujian kebocoran dan tekanan yang disyaratkan.

C.

SPESIFIKASI UNTUK PEKERJAAN SIPIL


Acuan normatif dari pekerjaan sipil adalah sebagai berikut:

SNI 07-0076-1987 Tali kawat baja


SNI 03-0349-1989 Bata beton untuk pasangan dinding
SNI 03-1727-1989 Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan
gedung.
SNI 03-1738-1989 Panduan pengujian CBR lapangan
SNI 03-1742-1989 Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah
SNI 03-1743-1989 Metode pengujian kepadatan berat untuk tanah
SNI 03-1744-1989 Metode pengujian CBR laboratorium
SNI 05-0820-1989 Baja profil I, C dan L
SNI 03-1749-1990 Cara penentuan besar butir agregat untuk adukan dan
beton
SNI 03-1750-1990 Mutu dan cara uji agregat beton
SNI 03-1753-1990 Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 70 mikron
agregat kasar untuk beton
SNI 03-1754-1990 Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 50 mikron
agregat kasar untuk beton
SNI 03-1756-1990 Cara penentuan kadar zat organik agregat halus untuk
beton
SNI 03-1765-1990 Cara uji butiran pipih dan panjang agregat untuk
beton
SNI 03-1964-1990 Metode pengujian berat jenis tanah
SNI 03-1965-1990 Metode pengujian kadar air tanah
SNI 03-1966-1990 Metode pengujian batas plastis
SNI 03-1967-1990 Metode pengujian batas cair dengan alat casagrande
SNI 03-1968-1990 Metode pengujian tentang analisis saringan agregat
halus dan kasar
SNI 03-1969-1990 Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air
agregat kasar
SNI 03-1970-1990 Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air
agregat halus
SNI 03-1971-1990 Metode pengujian tentang kadar air agregat
SNI 03-1972-1990 Metode pengujian slump beton
SNI 03-1974-1990 Metode pengujian kuat tekan beton
SNI 03-2417-1991 Metode pengujian keausan agregat dengan mesin los
angeles
SNI 03-2455-1991 Metode pengujian laboratorium traxial A

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 84

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

SNI 03-2458-1991 Metode pengambilan contoh untuk campuran beton


segar
SNI 03-2493-1991 Pembuatan dan perawatan benda uji beton di
laboratorium
SNI 03-2495-1991 Spesifikasi bahan tambahan untuk beton
SNI 15-2530-1991 Metoda pengujian kehalusan Semen Portland
SNI 15-2531-1991 Metode pengujian berat jenis Semen Portland
SNI 03-2647-1992 Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan
gedung
SNI 03-2813-1992 Metode pengujian geser langsung tanah
terkonsolidasi dengan drainase
SNI 03-2815-1992 Metode pengujian laboratorium traxial B (benda uji
tanah)
SNI 03-2816-1992 Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
campuran mortar dan beton
SNI 03-2819-1992 Metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka
dengan alat ukur tipe baling-banling
SNI 03-2828-1992 Metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat
konus pasir
SNI 03-2832-1992 Metode pengujian untuk mendapatkan kepadatan
tanah maksimum dengan kadar air optimum.
SNI 03-2914-1992 Spesifikasi beton bertulang kedap air
SNI 03-3402-1994 Metode pengujian berat isi beton ringan struktural
SNI 03-3407-1994 Sifat kekekalan bentuk agregat terhadap larutan
sodium sulfat
SNI 03-3422-1994 Metode pengujian batas susut tanah
SNI 03-3423-1994 Metode pengujuan analisis ukuran butir tanah dengan
alat hidrometer
SNI 15-2049-1994 Semen Portland
SNI 03-3976-1995 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton
SNI 15-3758-1995 Semen adukan pasangan
SNI 03-4142-1996 Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang
lolos saringan no. 200 (0,0075 mm)
SNI 03-4431-1997 Metode pengujian lentur beton normal dengan 2 titik
pembebanan
SNI 03-4804-1998 Metode pengujian berat isi rongga udara dalam
agregat.
SNI 03-6154-1999 Kawat boronjong.
SNI 03-2094-2000 Bata merah pejal untuk pasangan dinding
SNI 03-2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
SNI 03-6451-2000 Metode pengujian kuat lentur semen hidrolik
SNI 03-6477-2000 Metode penentuan nilai 10% kehalusan untuk
agregat.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 85

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.1.
C.1.1.

SNI 07-6401-2000 Spesifikasi kawat baja dengan proses kanal dingin


untuk tulangan beton
SNI 03-1729-2002 Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan
gedung
SNI 03-2491-2002 Metode pengujian kuat tarik belah beton.
SNI 03-2835-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
SNI 03-3449-2002 Tata cara perancangan campuran beton ringan dengan
agregat ringan.
SNI 03-6762-2002 Metode pengujian tiang pancang terhadap bahan
lateral
SNI 03-6796-2002 Metode pengujian untuk menentukan daya dukung
tanah dengan beban statis pada pondasi dangkal
SNI 03-6806-2002 Tata cara perhitungan beton tidak bertulang struktural
SNI 03-6812-2002 Anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan
beton
SNI 03-6814-2002 Tata cara pelaksanaan sambungan mekanis untuk
tulangan beton
SNI 03-6817-2002 Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam
beton
SNI 03-6820-2002 Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan
plesteran dengan bahan dasar semen
SNI 03-6821-2002 Spesifikasi agregat ringan untuk batu cetak beton
pasangan dinding
SNI 03-6825-2002 Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen
portland untuk pekerjaan sipil
SNI 03-6861.2-2002 Spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan
bangunan dari besi/baja)
SNI 03-6880-2002 Spesifikasi beton struktural
SNI 03-6882-2002 Spesifikasi motar untuk pekerjaan pasangan
SNI 03-6889-2002 Tata cara pengambilan contoh agregat
SNI 03-6897-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding
AASHTO M133-86 Pengawetan kayu untuk tiang pancang

PEKERJAAN TANAH
Umum
Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus
ditinjau dahulu oleh tenaga ahli.
Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan keadaan
seperti yang ditunjukan dalam gambar, Penyedia barang/jasa harus segera
menyampaikan kepada Direksi secara tertulis untuk mendapatkan
penyelesaian lebih lanjut, juga Penyedia barang/jasa harus menentukan letak
bangunan pelengkap seperti Direksi Keet, Gudang dan sebagainya.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 86

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.1.2.

Pembersihan Tempat Pekerjaan


Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah
batas pekerjaan untuk seluruh panjang dari bangunan dan ditambah dengan
jarak 1 km pada kedua ujung dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang,
termasuk setiap pohon di luar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh
dan menghalangi bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertera di
dalam syarat-syarat khusus dan gambar rencana.
Bagian atas tanah tanaman harus tersendiri digali sampai kira-kira
kedalaman 20 cm dan ditimbun di satu tempat yang layak, agar dapat
digunakan lagi.
Pembersihan dan pengupasan di luar batas daerah pekerjaan tidak diberikan
pembayaran kepada Penyedia barang/jasa, kecuali pekerjaan tersebut atas
permintaan dari Direksi dan persetujuan dari pengguna barang/jasa.
Bila dinyatakan syarat-syarat khusus atau diperintahkan oleh Direksi bahwa
pepohonan rindang dan tanaman ornamen tertentu akan dipertahankan, maka
pepohonan/tanaman tersebut harus dijaga betul dari kerusakan atas biaya
Penyedia barang/jasa.
Pepohonan yang harus disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan
tidak merusak pepohonan/tanaman lain yang dipertahankan, semua pohon,
batang pohon, akar dan sebagainya harus dibongkar dengan kedalaman
minimal 20 cm di bawah permukaan tanah asli dari permukaan akhir
(ditentukan oleh permukaan mana yang lebih rendah). Bersama-sama dengan
seluruh jenis sampah dalam segala bentuknya harus dibuang pada tempat
yang tidak terlihat dari tempat pekerjaan menurut cara yang praktis atau
dikubur.
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan,
harus diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri. Bila
akan dilakukan pembakaran hasil penebangan, Penyedia barang/jasa harus
memberitahukan kepada penghuni terhadap milik-milik yang berbatasan
dengan pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya. Penyedia barang/jasa akan
selalu bertindak sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai
pembakaran di tempat terbuka.
Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia barang/jasa harus berhati-hati
untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau
tanda-tanda lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup
penyediaan peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan
kepada Penyedia barang/jasa dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk Direksi.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 87

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.1.3.
C.1.3.1.

Galian Tanah
Umum
Galian tanah dilaksanakan pada :
1. Semua bagian dari bangunan yang masuk dalam tanah
2. Semua bagian dari tanah yang harus dibuang
Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik
mengenai lebar, panjang, dalam, kemiringan dan sebagainya, dan benarbenar waterpass. Kalau ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan
pelaksanaan kalau dilaksanakan menurut gambar, Penyedia barang/jasa
boleh mengajukan usul kepada Direksi mengenai cara pelaksanaannya.

C.1.3.2.

Klasifikasi Galian
Galian akan diklasifikasikan dalam pengukuran dan pembiayaan sebagai
berikut:
a. Galian tanah biasa
b. Galian tanah sedang, misalnya : pasir, lempung, cadas muda, dan
sebagainya
c. Galian batu terdiri dari galian material yang umumnya menurut direksi
perlu menggunakan bor dan atau bahan peledak atau alat-alat khusus
lainnya.
d. Galian dimana timbul persoalan air tanah pada kedalaman lebih dari 20
cm dari permukaan air konstan, dimana biasanya air tanah naik pada
penggalian pondasi.

C.1.3.3.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan


Penyedia barang/jasa harus memberitahukan kepada Direksi sebelum mulai
mengerjakan pekerjaan galian, sehingga penampang, peil, dan
pengukurannya dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk
inspeksi semacam itu, termasuk inspeksi untuk semua pekerjaan dalam air.
Permukaan tanah yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan
untuk diganggu tanpa seijin dari Direksi.
Galian dari pondasi pada batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan
pada gambar rencana atau atas petunjuk Direksi, galian tersebut harus
mempunyai ukuran yang cukup, agar penempatan konstruksi atau lantai
pondasi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana mudah
dilaksanakan.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 88

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Peil dasar lantai pondasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, tidak
boleh dianggap bersifat pasti. Direksi dapat menentukan perubahan dimensi
peil dari lantai pondasi jika dipandang perlu, agar pondasi tersebut dapat
berfungsi dengan sebaik-baiknya. Batu-batu besar, kayu, serta rintanganrintangan lain yang mungkin ditemui dalam galian, harus dibuang. Sesudah
galian selesai, Penyedia barang/jasa harus memberitahukan Direksi akan hal
ini, dan tidak diperkenankan untuk melaksanakan penaikan tanah dasar
pondasi dan melaksanakan lantai pondasi sebelum Direksi setuju dengan
ukuran dan kedalaman galian material-material pondasi serta konstruksikonstruksi yang akan dipasang pada lubang galian tersebut. Semua retakan
atau celah-celah yang ada harus dibersihkan dan diisi dengan spesi (injeksi),
serta semua material lepas, batu-batuan lapuk, lapisan-lapisan yang tipis
harus dibuang.
C.1.3.4.

Coffer Dam
Untuk galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah, harus
digunakan coffer dam. Sebelum dimulainya pekerjaan, Penyedia barang/jasa
harus memberikan gambar rencana coffer dam yang akan dikerjakan kepada
Direksi untuk disetujui.
Coffer dam untuk galian pondasi harus dibuat cukup dalam di bawah
permukaan dasar pondasi yang cukup kedap air, dan diperkuat dengan
silang-silang penguat yang cukup kuat, agar keselamatan kerja terjamin.
Luas coffer dam harus direncanakan cukup untuk penempatan perancah atau
acuan pondasi serta besi untuk keperluan pemompaan air keluar acuan beton.
Coffer dam harus direncanakan sedemikian rupa agar cukup memenuhi
syarat untuk melindungi beton muda dari arus air deras atau erosi, silangsilang penguat dan atau bagian-bagian lain dari coffer dam tidak
diperbolehkan masuk ke dalam dan menjadi bagian permanen dari pondasi
tanpa persetujuan Direksi, jadi harus dibongkar dengan hati-hati agar tidak
merusak konstruksi.
Pohon-pohon yang ditebang, tidak diperkenankan jatuh pada milik
perorangan, tanpa ijin khusus dari pemiliknya, dan penyedia barang/jasa atas
tanggungannya menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau membiarkan di
tempat semula asal ada persetujuan tertulis dari pemiliknya.
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan,
harus diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri.
Dalam hal akan dilakukan pembakaran, Penyedia barang/jasa akan
memberitahukan kepada penghuni terhadap milik-milik yang berbatasan
dengan pekerjaan, paling kurang 48 jam kurang, maksudnya untuk

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 89

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

melakukan pembakaran, Penyedia barang/jasa akan selalu bertindak sesuai


dengan perturan-peraturan Pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran
di tempat terbuka.
Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia barang/jasa harus berhati-hati
untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau
tanda-tanda lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup
penyediaan peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa sedemikian
sehingga sesuai dengan petunjuk Direksi.
C.1.3.5.

Genangan Air di Dalam Galian


Pada waktu pelaksanaan pekerjaan Penyedia barang/jasa harus menjaga, agar
lubang galian tidak digenangi air yang ditimbulkan oleh air hujan ataupun
yang keluar dari mata air. Kalau lubang galian digenangi air, maka Penyedia
barang/jasa harus mengeluarkan dengan jalan memompa, menimba, atau
mengalirkan lewat parit-parit pembuang. Bila terjadi keadaan dimana
menurut pandangan Direksi adalah tidak mungkin memompa air tanah yang
cepat sekali naik atau karena sebab-sebab lain sehubungan dengan adanya
daya angkat air, maka mungkin diperlukan suatu lantai pondasi beton seal
dengan dimensi cukup, agar penempatan besi/pengecoran beton untuk
pondasi dapat dikerjakan sebagaimana layaknya.
Usaha pemompaan air ini tidak dari Coffer dam hendaknya dilengkapi dan
dikerjakan sedemikian agar beton muda atau bagian-bagian daripadanya
tidak ikut terbawa dalam proses pemompaan.
Pemompaan tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum lantai beton seal cukup
menjadi keras.

C.1.3.6.

Pemeriksaan Penggalian dan Pengisian


Penggalian dan pengisian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi dan
kalau perlu oleh pengawas setempat sebelum dimulainya tahap konstruksi.
Direksi akan segera memberitahukan kalau pengisian selesai sehingga ia
dapat bersiap-siap untuk mengetes secara tepat kepadatannya.
Setelah penggalian disetujui, penyedia barang/jasa harus segera mulai
dengan tahap konstruksi berikutnya dan tidak boleh membiarkan parit
penggalian ditinggal terbuka dalam jangka waktu lama untuk hal-hal yang
tidak perlu.

C.1.4.
C.1.4.1.

Urugan Tanah
Umum
Urugan dilaksanakan pada :
a. Semua bekas lubang pondasi

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 90

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

b. Semua bagian yang harus ditinggikan, dengan jalan menimbun dengan


urugan tanah harus dilaksanakan menurut gambar serta peil-peil yang
telah ditetapkan, juga termasuk perataan dan penyelesaian tanah halaman
di sekitarnya.
C.1.4.2.

Penggunaan material Bekas Galian


Penyedia barang/jasa harus menjamin bahwa semua material bekas galian
yang akan dipergunakan kembali ditempatkan secara terpisah dan dilindungi
dari segala pengotoran-pengotoran seperti bahan-bahan yang dapat merusak
beton, akar dari pohon, kayu dan sebagainya.
Berbagai jenis material sebaiknya diletakkan terpisah, misalnya material
yang sifatnya keras dipisahkan dari yang sifatnya lembek, seperti lempung
dan sebagainya. Penggunaan jenis-jenis material yang akan dipakai untuk
keperluan penggunaan harus ada persetujuan dari Direksi.

C.1.4.3.

Urugan Tanah
Semua pekerjaan pengurugan harus dilaksanakan lapis demi lapis secara
horizontal dan dipadatkan.
Tebal dari tiap lapis diambil 15 cm dan selama proses pemadatan, harus
dibasahi dengan air untuk mendapatkan hasil pemadatan yang maksimum.
Pemadatan harus dilakukan dengan alat pemadat mekanis (compactor) dan
untuk pekerjaan yang besar sifatnya, dapat dipakai roller dan sebagainya,
dengan kapasitas yang sesuai.
Tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan yang dapat
membahayakan, misalnya dapat merusak permukaan beton ataupun lapisan
finishing yang lain.
Pengurugan dilaksanakan sampai mencapai peil yang ditetapkan dan
diratakan sampai nantinya tidak akan timbul cacat-cacat seperti turunnya
permukaan, bergelombang, dan sebagainya.

C.1.5.

Urugan Pasir
Pada prinsipnya, pekerjaan pengurugan dengan pasir dilaksanakan sama
seperti pada pengurugan dengan tanah timbunan.

C.1.6.

Lain-lain
Pengurugan dengan bahan-bahan lain, misalnya dengan gravel, pecahan batu
merah, dan sebagainya harus dilaksanakan menurut gambar rencana. Bahanbahan tersebut harus bersih, bebas dari kotoran-kotoran, serta mempunyai
gradasi yang sesuai dengan yang diperuntukan.

C.1.7.

Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembiayaan

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 91

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m3 dari tanah
galian yang diukur dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau
kubikasi dalam m3 dari tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan.
Volume tanah atau batu-batuan yang diukur adalah volume dari prisma yang
dibatasi bidang-bidang, sebagai berikut:
a. Bidang atas, adalah bidang horizontal seluas bidang pondasi yang
melewati titik terendah dari pertokoan tanah asli. Di atas bidang
horizontal ini galian tanah diperhitungkan sebagai galian tanah biasa
yang sesuai dengan sifatnya.
b. Bidang bawah, adalah bidang yang sesuai dengan sifatnya
c. Bidang tegak, adalah bidang vertikal keliling
Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk galian yang dilakukan di
bawah bidang dasar pondasi atau di bawah bidang batas bawah yang
ditentukan oleh Direksi. Juga tidak diperhitungkan untuk galian yang
diakibatkan oleh pengembangan tanah, pemancangan, longsor, bergeser,
runtuh atau karena sebab-sebab lain.
Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya
bersifat pendekatan dan perubahan-perubahan sesuai dengan ketentuan
Direksi dapat diadakan tanpa tambahan pembiayaan.
Volume galian konstruksi untuk tanah-tanah di bawah muka air tanah, akan
dibayar tersendiri, yaitu untuk volume tanah galian yang terletak minimum
20 cm di bawah muka air tanah konstan pada lubang galian.
Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa
mempertimbangkan cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar
menurut harga satuan sesuai dengan mata pembiayaan yang akan disebut
dibawah ini.
Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan halhal lain yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya.

C.2.
C.2.1.

PEKERJAAN BETON
Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar
dan air, dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang
dihasilkan, jumlah semen yang terdapat di dalamnya minimal sesuai dengan
persyaratan dalam spesifikasi. Hasil akhir pekerjaan harus berupa beton yang

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 92

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

baik, padat dan tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain
sebagaimana disyaratkan.
Perbandingan antara agregat halus dan agregat kasar tergantung dari gradasi
bahannya, tetapi jumlah agregat halus selalu minimal dengan ketentuan
bahwa bila dicampur dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup
untuk mengisi ruang-ruang rongga-rongga di antara agregat kasar dan
terdapat sedikit sisa untuk finishing.
Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air
yang dipakai dalam adukan harus minimal sehingga menghasilkan
kemudahan untuk dikerjakan dan konsistensi yang sesuai dengan kondisi dan
cara pengecoran beton.
Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini
mengikuti Acuan Normatif Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan
menerapkan suatu Acuan Normatif yang dapat diterima. Acuan Normatif
lokal atau Acuan Normatif lainnya dapat pula diterapkan asal sudah disetujui
oleh direksi sebagai setara.

C.2.2.

Bahan Bangunan Secara Umum


Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan sesuai dengan
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (NI 3 ), British Standar
yang relevan atau yang setara.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan contoh dari semua bahan yang
dipakai untuk pekerjaan beton. Untuk memperoleh persetujuan dari Direksi
dan tidak boleh memesan bahan tersebut dalam jumlah besar sebelum
diberikan persetujuan untuk pemakaian bahan.
Direksi akan menahan contoh-contoh bahan yang sudah disetujui sebagai
patokan, pengiriman-pengiriman bahan selanjutnya akan dicek kesesuainnya
dengan contoh tersebut.
Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan penyimpangan yang berarti
terhadap contoh yang sudah disetujui, tanpa persetujuan dari direksi.
Semua bahan yang ditolak oleh direksi harus segera disingkirkan dari
lapangan atas biaya Penyedia barang/jasa.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 93

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.2.3.

Semen
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan Acuan
Normatif SNI 15-2049-1994.
Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi
dan harus dikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam
tempat lain dari pabrikan yang sudah disetujui.
Bilamana dikehendaki oleh Direksi, Penyedia barang/jasa harus memberikan
pada Direksi, satu faktur untuk tiap pengiriman semen, dimana tertera nama
pabrikan, jenis dan jumlah semen yang dikirim, bersama dengan sertifikat
pengujian dari pabrikan yang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah
diuji dan dianalisa dalam segala hal sesuai dengan Acuan Normatif.
Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus
air serta dilindungi dari kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang
membatu atau menggumpal atau yang rusak kantongnya akan ditolak.
Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan Acuan
Normatif bila dianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak untuk menolak
semen yang tidak memuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari
pabrikan.
Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas
biaya penyedia barang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menyediakan semua
contoh pengujian dan memberikan bantuan yang mungkin diperlukan oleh
Direksi untuk melakukan pengujian.
Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat persediaan
semen dalam jumlah yang cukup dilapangan sehingga kemajuan kerja tidak
terganggu dan memberikan waktu yang cukup untuk pelaksanaan pengujian.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan mendirikan gudang-gudang di
tempat yang sesuai untuk menyimpan dan menangani semen, gudanggudang tersebut harus benar-benar kering, berventilasi baik, tidak tembus air
dan berkapasitas cukup. Lantai gudang minimal harus 30 cm di atas tanah
atau di atas air yang mungkin tergenang dilantai. Ketika diangkut ke
lapangan dengan lori/gerobak, semen harus ditutup dengan terpal atau bahan
penutup lain yang tidak tembus air, semen harus sesegera mungkin
digunakan setelah dikirim dan setiap semen yang menurut pendapat Direksi
sudah rusak atau tidak sesuai lagi akibat penyerapan air dari udara atau dari
manapun, harus ditolak dan disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia
barang/jasa.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 94

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang terpisah,


semen-semen harus disimpan menurut pengiriman sedemikian sehingga
yang dikirim dahulu dapat dipakai lebih dahulu.
C.2.4.

Agregat
Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971, bagian 2 atau B.S
No. 852 1965.
Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 5 mm dan agregat
halus adalah agreghat yang lolos saringan 5 mm.
Untuk struktur atas dan beton tumbuk, agregat kasarnya harus bergradasi
dari 25 mm sampai 5 mm. Pemakaian agregat all in (semua gradasi) tidak
diperbolehkan.
Untuk beton kurus harus bergradasi dari 38 mm 5 mm sebelum
pembetonan dimulai, sejumlah contoh tiap ukuran dan jenis agregat harus
diserahkan kepada direksi untuk disetujui. Dari jumlah tiap tersebut penyedia
barang/jasa harus mengambil dua contoh yang representatif dan mengadakan
analisa gradasi serta pengujian lain sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Semuanya harus sesuai dengan British standard No. 812 : 1968 atau yang
setara.
Bila agregat yang disetujui oleh Direksi sudah terpilih, penyedia barang/jasa
harus mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari
satu sumber yang disetujui untuk menjaga agar mutu gradasi dapat
dipertahankan pada seluruh pekerjaan.
Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas gradasi
bahan harus dilakukan sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25 ton yang
dipasok.
Harus disediakan kapasitas penyimpanan yang mencukupi, baik disumber
pemasokan atau dilapangan untuk agregat halus dan kasar yang mutu serta
gradasinya sudah disetujui guna menjaga kesinambungan kerja.

C.2.5.

Unsur-Unsur Tambahan / Additif


Pada umumnya pemakaian aditif dalam beton diperbolehkan asalkan sudah
memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi.
Untuk beton kelas K 225 dianjurkan pemakain super plasticizer, pada
dasarnya untuk mengurangi rasio semen air guna membatasi penyusutan.
Penyedia barang/jasa harus memenuhi bahwa waktu pengadukan yang
sangat tepat sangat penting dan jika dipakai aditif ini, penyedia barang/jasa
harus memberikan usulan secara terinci.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 95

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.2.6.

Adukan Percobaan
Dari adukan yang diusulkan harus diambil kubus uji sebagai berikut:
a. Untuk tiap kelas beton harus dibuat 6 kubus.
b. Tiga kubus harus diuji pada umur 7 hari dan tiga kali pada umur 28 hari.
c. Pada tiap umur pengujian kekuatan kubus tidak ada boleh yang lebih
rendah dari 11/3 kali kekuatan kerja kubus uji yang disyaratkan,
sebelum memulai pekerjaan, detil lengkap mengenai pengujian ini
bersama analisa gradasi dan perhitungan rencana campuran (mix design)
penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan mengecoran bagian
manapun sebelum rencana campurannya disetujui oleh Direksi. Direksi
berwenang untuk meminta agar penyedia barang/jasa menyerahkan hasil
pengujian pada tenggang waktu tertentu dari beton yang di cor dalam
pekerjaan penyedia barang/jasa harus sudah memperhitungkan biayanya
dalam nilai penyedia barang/jasa.
Sebelum memulai pekerjaan, penyedia barang/jasa harus menyediakan 6
kubus beton dari tiap kelas, kubus harus diuji pada tiap kekuatan 28 hari
setelah dibuat. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan pada Direksi detil
lengkap mengenai pengujian ini bersama dengan analisa gradasi dan
perhitungan rencana campuran. Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan
pengecoran sebelum Direksi menyetujui rencana campuran.

C.2.7.

Kelas Beton
Tabel 6.2 Kelas Beton
Mutu
Beton

Ukuran Agregat
Maks.(mm)

Rasio Air/Semen
Maks. (terhadap
berat)

Kadar semen min.


(kg/m3 dari
campuran)

K-350

37

0,45

315

25

0,45

335

19

0,45

365

37

0,45

300

25

0,45

320

19

0,45

350

37

0,50

290

25

0,50

310

19

0,50

340

K-300

K-250

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 96

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

K-175

0,57

300

K-125

0,60

250

Perbandingan campuran yang diberikan di atas telah diperkirakan guna


mencapai kekuatan yang disyaratkan pada umur 28 hari setelah pengecoran,
dengan ketentuan bahwa yang dipakai bermutu baik dan pengawasan
dilakukan dengan baik.
Beton dinilai dengan pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk
kelas tertentu lebih menentukan dari pada perbandingan campuran yang
diperlihatkan.
Jika ternyata persyaratan kekuatan tidak terpenuhi, Direksi berwenang untuk
memperbaiki perbandingan campuran atas biaya penyedia barang/jasa untuk
mencapai kekuatan rencana.
Tabel 6.3 Mutu Beton
Mutu
Beton

Kuat tekan karakteristik min.


(kg/cm2)
Benda uji
kubus
15x15x15 cm3
7 hari

C.2.8.

SLUMP[mm]

Benda Uji
silinder
15x30 cm

digetarkan

Tidak
digetarka
n

28 hari

7 hari

28 hari

K350

250

350

210

290

20-50

50-100

K300

215

300

180

250

20-50

50-100

K250

180

250

150

210

20-50

50-100

K225

150

225

125

190

20-50

50-100

K175

115

175

95

145

20-50

50-100

K125

80

125

70

105

20-50

50-100

Pengujian Beton dan Bahan-bahan Beton


Pada umumnya metoda pengujian sesuai dengan PBI 1971 bagian 4.7 dan
dapat juga mencakup pengujian slump dan kompresi. Jika beton tidak dapat
memenuhi syarat percobaan slump, adukan yang tidak disetujui tidak boleh
dipakai dan harus disingkirkan dari lapangan oleh penyedia barang/jasa. Jika
pengujian tekan (kompresi) gagal, harus diterapkan prosedur perbaikan
sebagaimana diuraikan dalam PBI 1971.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 97

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Percobaan kubus harus dilaksanakan menurut instruksi dari Direksi, tetapi


sekurang-kurangnya 1 kubus untuk tiap 10 m3 atau 5 m3 minimal 3 kubus
tiap hari.
Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi yang sama dengan
kondisi yang sebenarnya dan harus diuji setelah 7 atau 28 harus menurut
keputusan Direksi. Biaya percobaan ini akan dibebankan pada penyedia
barang/jasa.
C.2.9.

Pengontrolan Mutu Beton dan Pengujian Kekuatan di lapangan


Penyedia barang/jasa bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan
beton yang seragam yang memiliki kekuatan serta sifat-sifat lain
sebagaimana ditetapkan. Untuk ini Penyedia barang/jasa harus menyediakan
dengan biaya sendiri serta menggunakan alat penimbang yang akurat, sistem
volumetrik yang akurat untuk mengukur air, peralatan yang sesuai untuk
mengaduk dan mengecor beton serta peralatan dan fasilitas lain yang
diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diuraikan di sini atau menurut
petunjuk direksi.

C.2.10.

Penolakan Beton
Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal mencapai
standar yang ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk menolak seluruh
pekerjaan beton darimana kubus-kubus tersebut diambil.
Direksi juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, porous atau
yang permukaan akhirnya tidak baik. Dalam hal penyedia barang/jasa harus
menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dan menggantinya menurut
instruksi dari Direksi sehingga hasilnya menurut penilaian Direksi sudah
memuaskan.

C.2.11.

Pengukuran Bahan-Bahan Beton


Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat,
kecuali air yang boleh diukur menurut volume. Agregat halus dan kasar
harus diukur menurut volume terpisah dengan alat penimbang yang disetujui,
yang memenuhi ketepatan 1 %. Pengukuran volume dapat diijinkan asal
disetujui oleh Direksi.
Peralatan yang dipakai untuk menimbang semua bahan dan mengukur air
yang ditambahkan serta metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui
oleh Direksi sebelum beton di cor.

C.2.12.

Pengadukan Beton
Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat
pengecor, pengadukan harus menggunakan mixer yang digerakkan dengan

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 98

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

daya yang kontinyu serta mempunyai kapasitas minimal 1 m3 jenisnya harus


disetujui oleh Direksi dan dijalankan dengan kecepatan sebagaimana
dianjurkan oleh pabrikan.
Pengadukan beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika sudah disetujui
oleh Direksi untuk mutu beton tertentu. Pengadukan harus sedemikian
sehingga beton tersebar merata ke seluruh massa, tiap partikel terbungkus
mortar dan mampu menghasilkan beton padat yang homogen tanpa adanya
air yang berlebihan.
C.2.13.

Pengangkutan dan Pengecoran Beton


Pengecoran beton di bagian manapun tidak boleh dimulai sebelum Direksi
memeriksa dan menyetujui bekisting, penulangan, angkur-angkur dan
lainnya dimana beton akan di cor.
Isi pengaduk beton (mixer) harus dikeluarkan dalam satu operasi menerus
dan beton harus diangkut tanpa terjadi segregasi komponen-komponennya.
Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dan tidak tembus air atau
gerobak dorong, metoda pengangkutan yang lain dapat dipakai asalkan
sudah mendapat persetujuan dari Direksi dan harus tepat mengikuti instruksi
terinci yang diberikan untuk maksud tersebut. Alat-alat yang dipakai untuk
mengangkut dan mencor beton harus dibersihkan dan dicuci setiap hari
setelah dipakai bekerja dan bila pengecoran dihentikan selama lebih dari 30
menit.
Semua beton yang diaduk di lapangan harus ditempatkan pada posisi
akhirnya dan dipadatkan dalam waktu 40 menit setelah ditambahkan dari
dalam mixer. Pada umumnya beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari
ketinggian lebih dari 1,5 meter tetapi jika bagian pekerjaan tertentu
memerlukan agar beton dijatuhkan dari tempat tinggi maka dikerjakan
sedemikian sehingga mencegah segregasi dan harus dijaga agar aliran beton
tidak terputus-putus. Seluruh operasi ini harus mendapat persetujuan dari
Direksi.
Pengecoran suatu unit atau bagian pekerjaan harus dilaksanakan dalam satu
operasi menerus atau hingga mencapai bagian yang ditentukan.
Beton dan penulangan yang menonjol tidak boleh diganggu dengan cara
apapun sekurang-kurangnya 48 jam sesudah beton dicor, kecuali jika
diperoleh ijin tertulis dari Direksi. Semua beton harus dicorkan pada siang
hari, pengocoran bagian manapun tidak boleh dimulai jika dapat diselesaikan
pada siang hari kecuali jika sudah diperoleh ijin dari Direksi untuk
pengerjaan malam hari, ijin demikian tidak akan diberikan jika penyedia

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 99

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

barang/jasa tidak menyediakan sistem penerimaan yang memadai, yang


disetujui oleh Direksi.
Penyedia barang/jasa harus membuat catatan lengkap mengenai tanggal,
waktu dan kondisi. Pengecoran beton pada tiap bagian pekerjaan, catatan ini
harus tersedia untuk diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.

C.2.14.

Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan seluruhnya dengan memakai vibrator mekanis yang
dioperasikan oleh tenaga ahli, berpengalaman dan terlatih.
Hasil pekerjaan beton berupa masa yang seragam, bebas dari rongga,
segregasi dan sarang lebah (Honey Comb) memperlihatkan permukaan yang
merata ketika bekisting dibuka dan mempunyai kepadatan yang mendekati
kepadatan uji kubus.
Vibrator bertipe Rotary Out of Balance (berputar di luar keseimbangan)
dengan frekuensi tidak kurang dari 8000 putaran per menit dan mampu
menghasilkan percepatan sebesar 69 pada beton yang disentuhnya. Harus
diperhatikan agar semua bagian beton terkena vibrasi tanpa timbul segregasi
akibat vibrasi yang berlebihan.
Vibrator tidak boleh langsung mengenai penulangan terutama jika
penulangan menerus pada beton yang sudah mulai mengeras. Jumlah
vibrator ynag dipakai di dalam suatu pengecoran harus sesuai dengan laju
pengecoran. Penyedia barang/jasa harus juga menyediakan sekurangkurangnya 1 vibrator cadangan untuk dipakai bila terjadi kerusakan.

C.2.15.

Lantai Kerja
Beton bertulang tidak boleh diletakkan langsung dipermukaan tanah, kecuali
jika ditetapkan lain, maka harus dibuat lantai kerja minimal 5 cm (1:3:5) di
atas tanah sebelum tulangan beton ditempatkan.

C.2.16.

Spesi Semen (Semen Mortar)


Spesi harus terdiri dari satu bagian semen sebanding sejumlah bagian agregat
halus yang ditetapkan dan ditambah air bersih sedemikian sehingga
dihasilkan campuran akhir yang konsistensinya plastisnya disetujui oleh
Direksi. Spesi harus diaduk pada satu landasan kayu atau logam dalam
jumlah kecil menurut keperluan dan setiap spesi yang sudah mulai mengeras
atau telah dicampur dalam waktu lebih dari 30 menit tidak boleh dipakai
dalam pekerjaan. Spesi yang sudah mengeras sebagian tidak boleh diolah
lagi untuk dipakai.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 100

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.2.17.

Perlindungan dan Pengeringan Beton


Semua permukaan yang terbuka dilindungi dari matahari dan semua beton
harus dijaga tetap lembab dengan cara dibasahi sekurang-kurangnya setelah
pengecoran. Perlindungan diberikan menutupi dengan pasir basah sekurangkurangnya setebal 5 cm, atau dengan kantong-kantong goni basah ataupun
dari pengaruh lain yang dapat merusak permukaan yang lunak sebelum
terjadi pengerasan.
Penyedia barang/jasa harus menjaga agar pekerjaan beton baru selesai tidak
diberi beban yang intansitasnya dapat menimbulkan kerusakan. Setiap
kerusakan yang timbul akibat pembebanan yang terlalu dini atau
pembebanan berlebih harus diperbaiki oleh penyedia barang/jasa atas biaya
sendiri hingga memuaskan Direksi.

C.2.18.

Pengerjaan Permukaan Beton dengan Sendok Semen


Bila dilaksanakan perataan permukaan atas dari beton yang dicor setempat,
permukaan yang dihasilkan harus datar dengan nilai akhir yang rata tetapi
berstektur kasar sebelum pengerasan pertama dimulai, permukaan tersebut
harus diratakan lagi dengan sendok dimana perlu untuk menutupi keretakan
dan mencegah timbulnya lelehan yang berlebihan pada permukaan beton
yang terbuka.

C.2.19.

Siar-Siar Konstruksi
Semua siar kontruksi beton harus dibentuk rata horizontal atau vertikal. Siarsiar tersebut harus berakhir pada bekisting yang kokoh yang dipasang
dengan baik, jika perlu dibor guna melewati penulangan. Bila pengecoran
ditunda sampai pengecoran beton mulai mengeras, maka dianggap terdapat
siar konstruksi. Pengecoran beton harus dilaksanakan menerus dari satu siar
ke siar berikutnya, tanpa memperhatikan jam-jam makan.
Siar-siar konstruksi pada permukaan yang terbuka harus sungguh horizontal
atau vertikal dan jika diperlukan dipasang juga beading di dalam dinding
bekisting pada permukaan yang terbuka untuk menjamin penampilan siar
yang memuaskan sebelum menempatkan beton baru pada beton yang sudah
mengeras, permukaan siar beton yang sudah dicor harus dibersihkan
seluruhnya dari benda-benda asing atau serpihan.
Jika umur beton kurang dari 3 hari, permukaan tersebut harus disiapkan
dengan penyikatan seluruhnya, tetapi jika umurnya sudah lebih dari 3 hari
atau sudah terlalu keras, permukaan tersebut harus dicetak secara ringan atau
ditembus dengan pasir (Sand Blasted) untuk memperlihatkan agregat.
Setelah permukaan tersebut dibersihkan dan disetujui oleh Direksi bekisting
akan diperiksa dan dikencangkan. Siar-siar konstruksi harus dikerjakan
sebagaimana ditetapkan pada gambar atau spesifikasi.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 101

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.2.20.

Bekisting
Semua bekisting harus dirancang dan dibuat sehingga dinilai memuaskan
oleh Direksi. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rancangannya untuk
menyetujui dalam jangka waktu yang cukup sebelum pekerjaan dimulai.
Semua bekisting harus diperkuat dengan klem dari balok kecil dan harus
yang kuat serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi
ketika beton dicorkan, dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan
triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah dengan baik, semua
sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran. Pengikat baja
untuk di dalam atau blok antara (spacer) yang sudah disetujui atau dipakai,
bagian dari pengikat atau pengantara yang ditanam permanen dalam beton
sekurang-kurangnya harus berjarak 5 cm dari permukaan akhir beton. Setiap
lubang dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau pengantara
yang harus ditutup dengan rapi segera setelah bekisting dibuka dengan spesi
semen yang campuran serta konsistensinya sama dengan mutu beton
induknya.
Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting
harus dilapisi dengan triplek bermutu tinggi yang sudah disetujui oleh
Direksi.
Pada umumnya bekisting, akan diperiksa oleh Direksi lebih dari 3 kali
sebelum memasang kayu bekisting, Direksi akan memilih panil kayu yang
boleh dipakai ulang, panil kayu lapis yang ditolak oleh Direksi harus
disingkirkan. Direksi sama sekali tidak bertanggung jawab atas mutu
permukaan akhir setelah memberikan persetujuan atas bekisting. Semua
sudut kolom dan balok yang terbuka harus diberi alur (1,5 cm) kecuali jika
ditetapkan lain oleh Direksi. Kolom dan dinding harus diberi lubang agar
kotoran, debu, dan benda lainnya dapat disingkirkan sebelum beton dicor.

C.2.21.

Penulangan
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihak karat lepas, minyak, gemuk,
cat, debu atau zat lainnya yang dapat mengganggu perletakan yang sempurna
antara tulangan beton. Jika diinstruksikan oleh Direksi, baja harus disikat
atau dibersihkan sebelum dipakai. Beton tidak boleh dicorkan sebelum
penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 102

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.2.21.1. Bahan-Bahan
Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan SII 0136 1984,
British Standard No. 785 atau yang setara untuk baja tulangan yang polos.
Baja tulangan bertegangan tinggi harus BJTP 40 yang sesuai dengan SII
0136-1984. British Standard No. 4449 : 1969 atau yang setara untuk baja
ulir yang bertegangan tinggi, tegangan rendah baja tulangan bertengan tinggi
harus minimal 40 .0 kg/cm.

C.2.21.2. Penyimpangan
Bila baja tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberi
alas kaki dari muka tanah atau air yang tergenang serta harus dilindungi dari
kemungkinan kerusakan dan karat.

C.2.21.3. Penekukan
Pada tahap awal pekerjaan, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan
daftar tekukan (Bending Schedule) untuk disetujui oleh Direksi. Semua baja
tulangan harus ditekuk secara tepat menurut bentuk dan dimensi yang
diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan British Standard 4466 : 1969
atau yang setara yang dipasang pada posisi yang ditetapkan dapat dipenuhi
semua tempat. Baja harus ditekuk dengan alat yang sudah disetujui oleh
Direksi.
Tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan dengan cara yang dapat
menimbulkan kerusakan, tulangan yang mempunyai lengkungan atau
tekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak boleh dipakai.
Bila diperlukan suatu radius untuk tekukan atau lengkungan maka dikerjakan
dengan sebuah per yang mempunyai diameter 4 kali lebih besar dengan
diameter batang yang ditekuk.

C.2.21.4. Pemasangan
Tulangan harus dipasang dengan tepat sesuai posisi yang diperlihatkan pada
gambar dan harus ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai dudukan
beton atau gantungan logam menurut kebutuhan dan pada persilangan diikat
dengan kawat baja pada pilar dinding dengan diameter tidak kurang dari 2.6
mm, ujung-ujung kawat harus diarahkan kebagian tubuh utama beton.
Bila pengatur jarak dari spesi pracetak untuk mengatur tebal beton deking
sekurang-kurangnya harus mempunyai kekuatan yang sama dengan kekuatan
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 103

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

yang ditetapkan untuk beton yang sedang di cor dan harus sekecil mungkin.
Block-block ini harus dikencangkan dengan kawat yang ditanam di
dalamnya dan harus dicelupkan dalam air sebelum dipakai.
Tulangan yang untuk sementara dibiarkan menonjol keluar dari beton pada
siar kontruksi atau lainnya tidak boleh ditekuk selama pengecoran ditunda
kecuali diperoleh persetujuan dari Direksi.
Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan dengan teliti dari
beton yang sudah mengering atau mengering sebagian yang mungkin
menempel dari pengecoran sebelumnya. Sebelum pengecoran tulangan yang
sudah dipasang pada tiap pekerjaan harus disetujui oleh Direksi.
Pemberitahuan kepada Direksi untuk melakukan pemeriksaan harus
disampaikan dalam tenggang waktu pekerjaan. Jarak minimal dari
permukaan suatu batang termasuk sengkang kepermukaan beton terdekat
dengan gambar untuk tiap bagian pekerjaan.

C.2.22.

Beton Ready Mix


Beton Ready Mix harus berasal dari suatu sumber yang disetujui oleh
Direksi dan harus memenuhi persyaratan yang diuraikan pada ayat 6 dari
British Standard No. 1926, 1962, Penyedia barang/jasa harus bertanggung
jawab untuk mengusahakan agar beton memenuhi persyaratan dalam
spesifikasi ini termasuk pengontrolan mutu, keteraturan pengiriman serta
pemasukan beton secara berkesinambungan. Jika salah satu dari persyaratan
dalam spesifikasi ini tidak dipenuhi, Direksi akan menarik kembali
persetujuannya dan mengharuskan penyedia barang/jasa mengganti
pemasok.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan di lapangan 1 timbangan dan
saringan saringan standard dengan penggetar (Shaker) untuk mengecek
secara teratur campuran yang sudah direncanakan.
Penyedia barang/jasa harus mengatur agar Direksi dapat memeriksa alat
pembuat beton ready mix bila mana diperlukan.
Penyedia barang/jasa harus membuat catatan-catatan yang diperlukan,
catatan-catatan mengenai semen, agaregat dan kadar air kedap tiap adukan
harus diserahkan kepada Direksi setiap hari. Berat semen dan agregat kasar
serta halus harus terus dicatat dalam dokumen pengiriman, harus dilakukan
pengujian secara periodik untuk menentukan kadar air agregat dan jumlah air
yang ditambahkan pada setiap adukan harus disesuaikan menurut hasil tes
tersebut.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 104

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Pada dokumen pengiriman harus dicantumkan catatan waktu pengadukan


dan penambahan air, dikirimkan bersama dengan pengemudi lori di paraf
oleh pencatat waktu yang bertanggung jawab di tempat pengadukan.
Di lapangan dibuat catatan yang meliputi hal-hal berikut ini :
a.
b.
c.
d.

Waktu kedatangan lori


Waktu registrasi lori dan nama depot
Waktu ketika beton telah dicorkan dan dibiarkan tanpa gangguan
Mutu beton atau kekuatan yang ditentukan oleh ukuran agregat
maksimum.
e. Posisi dimana beton dicorkan
f. Tanda-tanda referensi dari kubus uji yang diambil dari pengiriman
tersebut
g. Slump (atau faktur kompaksi)
Beton harus ditempatkan dan dibiarkan tanpa gangguan, dalam posisi
akhirnya dalam waktu 1 jam dari saat semen pertama kali bertemu dengan
air pengaduk.
Buku catatan harus selalu tersedia untuk diperiksa oleh Direksi atau
Wakilnya.

C.2.23.

Toleransi untuk Beton yang Tidak Terbuka (tidak Diekspos)


Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok/dinding/pelat harus
tepat dalam batas-batas toleransi 1 cm tetapi akumulasi toleransi tidak
diperbolehkan. Ukuran bagian antara lain pada potongan-potongan
balok/pelat harus tepat dengan toleransi 0.3 cm sampai + 0.3 cm.

C.2.24.

Toleransi dengan Muka Beton Yang Halus (Fair Face)


Toleransi untuk beton dengan muka halus adalah 0.6 cm, posisi bagian
struktur maksimum 0.3 cm untuk bagian struktur. Pergeseran papan
bekisting pada siar-siar tidak boleh melebihi 0.1 cm dan perbedaan garis
sepada (alignment) bagian struktur harus dalam batas 0.1 % akumulasi
toleransi tidak diperbolehkan.

C.2.25.

Pemasangan Kolom-Kolom Pracetak.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 105

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Kolom-kolom pracetak harus dipasang sedemikian sehingga tidak timbul


kerusakan pada kolom. Sebelum mulai pemasangan kolom, level yang tepat
harus ditentukan dengan memakai blok-blok batas yang dicor pada pondasi,
semuanya harus disetujui oleh Direksi. Posisi kolom yang dapat selama
pengerasan spesi dijaga dengan penopang-penopang yang didesain dengan
baik dan diangkur pada balok atau pelat pondasi.

Penopang-penopang ini dapat dilepaskan menurut persyaratan kekuatan


bahan spesi, tetapi tidak boleh kurang dari 7 hari setelah spesi diterapkan.
Direksi berhak untuk menolak kolom yang mengalami kerusakan.

C.2.26.

Pemberian Lapisan Permukaan


Lantai permukaan sebagaimana ditunjukkan pada gambar harus merupakan
master cron, non metalic florr Herdaner, Pemberian lapisan harus mengikuti
pentunjuk dari pabrikan.

C.2.27.

Kemiringan Plat Lantai


Semua kemiringan plat lantai sebagaimana ditunjukan pada gambar harus
dihitung dari tebal pelat lantai yang diperlukan, bagian bawah yang
diperlukan, bagian bawah dari plat lantai ini baik miring maupun yang
horizontal.

C.2.28.

Cacat pada Beton


Walaupun hasil uji kubus sudah memuaskan, Direksi tetap berhak untuk
menolak yang ternyata memiliki salah satu atau lebih dari cacat berikut;
a. Beton tidak sesuai bentuk atau posisinya dengan yang diperlihatkan pada
gambar
b. Beton tidak tegak lurus atau datar menurut ketentuan
c. Beton mengandung kayu atau benda asing lainnya
Setiap permukaan yang terlihat bersarang lebah tetapi diterima oleh Direksi
harus diisi dengan spesi semen yang memakai perbandingan semen dan
agregat halus yang sama seperti beton yang harus dikerjakan hingga
mencapai permukaan yang benar dengan memakai kikir.

C.2.29.

Percobaan Bekisting untuk Finishing

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 106

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Untuk menghasilkan akhir yang halus, penyedia barang/jasa harus


melakukan percobaan finishing untuk permukaan halus, percobaan ini akan
dilakukan pada balok pondasi dan kepala tiang menurut petunjuk Direksi.
Jika percobaan ini tidak memenuhi standar beton muka halus sebagaimana
disebutkan dalam spesifikasi ini, penyedia barang/jasa harus mengubah
rencana campuran beton dan/atau rencana bekisting dan selanjutnya
melakukan percobaan lagi sampai dihasilkan standar beton muka halus yang
disetujui oleh Direksi.
Rencana Penyedia barang/jasa untuk percobaan ini diserahkan kepada
Direksi dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum pekerjaan beton
dimulai.

C.2.30.

Air
Air untuk mengaduk dan mengeringkan beton harus bersih dari unsur-unsur
atau kotoran yang berbahaya yang dapat mempengaruhi daya pengikat
semen.
Direksi dapat meminta agar dilakukan uji kimiawi setiap saat dan biaya
pengujian ini dibebankan pada penyedia barang/jasa.

C.2.31.
Pengujian Struktur-Struktur Hidrolis
C.2.31.1. Umum
Pengujian struktur hidrolis, semua dinding harus bersih dari timbunan
supaya kebocoran pada dinding dapat diketahui dengan jelas.
Setiap Konstruksi harus diisi air bersih dalam pengujian ini dan dibiarkan
terisi sekurang-kurangnya 48 jam ketinggian air selama waktu tersebut harus
diamati dan tidak boleh terlihat adanya penurunan muka air, penurunan
maksimum yang diijinkan selama 24 jam adalah 1 (satu) cm.

C.2.31.2. Perbaikan
Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat lagi
adanya kebocoran.
Bila kebocoran melebihi nilai penurunan maksimum yang diijinkan,
penyedia barang/jasa harus mengadakan perbaikan secara umum atas biaya
sendiri, setelah perbaikan selesai, metoda pengujian hidrolis harus diulangi
sebagaimana diuraikan pada ayat ini.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 107

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Pengujian tidak perlu diulangi jika:


a. Tidak terlihat adanya kebocoran dan
b. Penurunan taraf muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1 cm
Perbaikan tempat yang mengalami kebocoran harus dikerjakan misalnya
dengan sumber air dari luar atau produk lain yang disetujui Direksi.
Semua bahan harus dipakai dan diterapkan tepat sesuai dengan petunjuk
pabrikan.

C.3.
C.3.1.

PEKERJAAN BAJA
Umum
Baja Profil maupun plat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah baja dari
jenis SS 400/ASTM 36 yang diproduksi dari pabrik-pabrik terkenal dan
dijamin oleh sertifikat. Baja konstruksi harus memenuhi syarat-syarat
pengujian, pemilihan, pengukuran, penimbangan pengujian tarik dan
pengujian lentur dalam keadaan dingin. Jika dipandang perlu Direksi dapat
memerintahkan untuk dilakukan pengujian terhadap baja konstruksi tersebut
sesuai dengan persyaratan pengujian yang berlaku.

C.3.2.
C.3.2.1.

Pabrikasi
Pemeriksaan dan Sebagainya
Tukang-tukang yang digunakan adalah tenaga ahli pada bidangnya
melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk Direksi.
Direksi mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu melakukan
pemeriksaaan pekerjaan dan tidak satupun pekerjaan dibongkar atau
disiapkan untuk dikirim sebelum disetujui oleh Direksi. Setiap pekerjaan
yang dianggap tidak memenuhi syarat karena cacat atau tidak sesuai dengan
gambar rencana, Penyedia barang/jasa harus segera atau memperbaiki
dengan biaya sendiri. Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri
semua alat-alat yang diperlukan serta perancah agar dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya.

C.3.2.2.

Pola (mal) pengukuran dan sebagainya


Semua pola (mal) dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk menjamin
ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia barang/jasa, semua
pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah
disetujui. Ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana
dianggap kurang pada suhu 25 (normal)

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 108

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.3.2.3.

Meluruskan
Plat harus diperiksa kerataannya, semua batang harus diperiksa
keseluruhannya sebelum dilakukan dan semua bagian tersebut harus bebas
dari puntiran dan kalau perlu diadakan tindakan-tindakan perbaikan sehingga
kalau plat itu tersusun akan terlihat rapat seluruhnya.

C.3.2.4.

Memotong
Kecuali diisyaratkan lain, pekerjaan baja dapat dipotong dengan cara
menggunting, menggergaji, atau dengan las pemotong. Permukaan yang
diperoleh dari pemotongan harus menyiku pada bidang yang dipotong tepat
dan rata menurut ukuran yang diperlukan. Penyelesaian pada permukaan
umumnya dilakukan oleh mesin atau gerinda. Bila digunakan las pemotong,
maka hanya permukaan yang merata dapat digerinda seperlunya. Ujung dari
plat penguat harus dipotong dan diselesaikan agar rapat dengan flens dari
gambar ujung dan batang tekan, dan gelagar-gelagar batang lain yang
disambung dengan plat penyambung dengan memakai paku keling atau baut
harus diratakan setelah pabrikasi agar rapat seluruhnya. Pada sambungan
batang tekan maka toleransi maksimum adalah 0.1 mm dan tidak untuk
sambungan batang tarik maksimum 0.2 mm untuk setiap titik sambungan.

C.3.2.5.

Pekerjaan Mesin Perkakas dan Mesin Gerinda


Kalau plat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, kecuali
seperti apa yang disebut di atas maka pemotongan pada metal yang
diperbolehkan untuk dibuang maksimal 3 mm pada plat yang mempunyai
tebal 12 mm, 6 mm untuk plat yang mempunyai tebal 12 mm dan 6 mm
untuk plat dengan tebal 24 mm.

C.3.2.6.

Memotong dengan Las Pemotong


Las pemotong digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan sebuah mal
serta bergerak dengan kecepatan tetap. Pinggir yang dihasilkan oleh las
pemotong harus bersih serta lurus untuk menghaluskan tepi yang telah
dipotong tersebut tidak diperkenankan menggunakan las pemotong. Bila
dikehendaki oleh Direksi, dapat digerinda yang bergerak searah dengan arah
las pemotong tapi harus diselesaikan sehingga bebas dari seluruh bekas
kotoran tadi.

C.3.2.7.

Pekerjaan Las dan Pengawas Pekerjaan Las


Pekerjaan las yang harus dikerjakan oleh tukang las di bawah pengawasan
langsung seorang yang menurut anggapan Direksi mempunyai training dan

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 109

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

pengalaman yang sesuai untuk pekerjaan semacam itu. Penyedia barang/jasa


harus menyerahkan kepada Direksi mendapatkan persetujuan dari contoh
lain yang hendak dipakai dan setelah mendapat persetujuan maka cara
tersebut tidak akan mengubah lagi tanpa persetujuan tertulis lebih lanjut.
Detil-detil khusus yang menyangkut cara persiapan sambungan, cara
pengolahan, jenis dan ukuran elektrode, tebalnya bagian-bagian ukuran dari
las serta kekuatan arus listrik untuk las tersebut. Harus diajukan oleh
penyedia barang/jasa untuk mendapat persetujuan dari Direksi terlebih
dahulu sebelum pekerjaan dengan las listrik dapat dilakukan. Ukuran
elektrode, arus dan tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang
digunakan pada las listrik harus yang seperti tidak akan dibuatnya
penyimpangan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi. Plat dan potongan
yang hendak dilas harus bebas dari kotoran besi, minyak, gemuk cat dan
lainnya yang dapat mempengaruhi mutu pengelasan. Bila terjadi retak, susut,
retak pada bahan dasar, berlubang dan kurang tetap letaknya, harus
disingkirkan.
C.3.2.8.

Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan semua plat potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit
bersama-sama untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal
sekaligus. Bila menggunakan baut-baut pas pada salah satu lubang ini dibor
lebih kecil dan baru kemudian diperbesar untuk mencapai ukuran yang
sebenarnya. Cara lain adalah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri
dengan menggunakan mal. Setelah mengebor seluruh kotoran besi harus
disingkirkan, plat-plat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu.

C.3.2.9.

Menuang dan Menempa


Semua tuangan harus baik dari lubang-lubang sumbatan ataupun cacat-cacat
lain. Segera setelah tuangan dikeluarkan dari acuan maka Direksi harus
diberi tahu sehingga ia dapat melakukan pemeriksaan. Hasil tuangan yang
cacat tidak diperkenankan untuk diperbaiki dan hasil tuangan tidak boleh
cacat, bebas dari lubang sumbatan dan lainnya. Tuangan dan tempaan harus
disempurnakan dengan mesin hubungan diselesaikan dan dicocokkan dengan
menggunakan mesin perkakas yang menghasilkan pekerjaan dengan mutu
tinggi.
Tuangan dan tempaan yang terletak di atas beton bila menurut pendapat
Direksi dalam penyelesaian permukaan bawah yang akan berhubungan
dengan beton tidak cukup baik, maka harus diolah mesin perkakas dan

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 110

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

biaya-biaya untuk pekerjaan tersebut dibebankan atas resiko Penyedia


barang/jasa.

C.3.3.
C.3.3.1.

Penyediaan Untuk Pemasangan Akhir


Penyediaan Paku Keling, Baut dan Sebagainya
Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh jumlah paku keling, mur,
baut cincin baut dan sebagainya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan di lapangan sebanyak 10 % dari setiap ukuran paku keling ataupun
ukuran baut mur dan cincin baut. pada saat pengiriman, kepada Direksi.
Penyedia barang/jasa menyerahkan montase (kalau diperlukan pihak ke 3)
dua copy daftar paku keling dan bautnya yang menyatakan jumlah, ukurang,
kualitas serta letaknya dimana akan dipakai pada pekerjaan.
a.

Paku Keling
Ukuran paku keling yang tertera pada gambar rencana adalah ukuran
sebelum dipanaskan. Kepala paku keling haruslah penuh, dibentuk
dengan cermat, konsentris dengan batangnya dan berhubungan langsung
dengan permukaan batang. Setiap paku keling harus cukup panjang
membentuk kepala dengan ukuran-ukuran standard serta cukup untuk
lubang.

b.

Baut, Mur dan Cincin Baut (selain dari baja keras)


Semua baut mur, hitam atau pas harus mempunyai kepala yang ditempa
tepat konsentris dan siku dengan batangnya dengan kepala serta mur
yang hexagonal (kecuali jika jenis kepala yang lain diisyaratkan dalam
gambar). Batang baut haruslah lurus dan baik. Bila dipakai baut pas
diameternya harus seperti diameter yang tertera dalam gambar rencana
haruslah dikelompokkan dengan cermat sesuai dengan ukuran panjang
batangnya yang tak berulir. Diameter lubang cincin baut adalah 1.50 mm
lebih besar dari diameter baut.
Baut stall haruslah baut hitam yang 1,5 mm lebih kecil dari diameter
lubang dimana digunakan. Baut baja keras. Mur dan cincin baut harus
berukuran seperti yang tertera pada gambar rencana dan harus memenuhi
Acuan Normatif.

C.3.3.2.

Pengangkutan dan Penanganan


Cara pengangkutan dan penanganan pekerjaan besi harus sesuai dengan cara
yang telah disetujui oleh Direksi. Sebelum penyerahan untuk pekerjaan,

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 111

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

kalau dipakai pihak ketiga dalam pekerjaan pemasangan untuk semua


penyerahan dan bertanggung jawab untuk setiap kehilangan dan sewa
gudang yang dapat terjadi disebabkan oleh kelalaian dan kegagalan untuk
menerima pekerjaan baja. Segera setelah menerima penyerahan pekerjaan
baja, pihak ketiga akan segera menyampaikan secara tertulis kepada Direksi
setiap kerusakan atau cacat tanpa ditunda-tunda atau kalau tidak demikian,
dia harus memperbaiki setiap kerusakan, kehilangan serta yang terjadi di luar
dan sesudah penyerahan atas biaya sendiri.
C.3.3.3.

Pemasangan
a. Umum
Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat
yang diperlukan dan mendirikannya ditempat pekerjaan, memasang dan
mengelingkan baut atau las seluruh pekerjaan baja. Pekerjaan baja tidak
boleh dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya yang digunakan
mendapat persetujuan dari Direksi. Semua bagian harus dikerjakan
secara hati-hati dan dipasang dengan teliti, Drift yang dipakai
mempunyai diameter yang lebih kecil dari diameter lubang paku keling
atau baut, dan digunakan untuk membawa bagian pada posisinya yang
tepat seperti diisyaratkan di bawah ini. Penggunaan martil yang
berlebihan yang dapat merusak atau menganggu material tidak
diperkenankan. Setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang
menyulitkan pekerjaan montase serta menyulitkan pengepasan bagianbagian pekerjaan dengan menggunakan drift secara wajar harus
dilaporkan kepada Direksi. Permukaan dengan mesin perkakas harus
dibersihkan sebelum dipasang. Kopel dan sambungan lapangan sebanyak
50 % sebelum dikeling atau dibuat 2 lubang pada setiap diisi kurangnya
40 % dari lubang diisi dengan baut. Selanjutnya sekurang-kurangnya 10
% dari lubang pada suatu kelompok dikeling atau dibaut dengan
permanen sebelum baut montase atau drift diangkat (disingkirkan).
b. Drift, Paku Keling Baut Stel dan Sebagainya
Penyedia barang/jasa harus menyediakan untuk digunakan sendiri,
semua pararel drift untuk montase yang mungkin diperlukan dan akan
tetap menjadi miliknya bila dipindahkan dari tempat pekerjaan atas biaya
sendiri. Setelah selesai pekerjaan semua stel, setiap paku keling dan baut
yang berlebih akan diserahkan kepada Direksi atau biaya Penyedia
barang/jasa.
c. Drift Paralel Untuk Montase
Batang tak berulir dari drift paralel yang digunakan pada montase dibuat
sesuai dengan diameter yang diperlukan, dan panjangnya tidak kurang

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 112

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

dari jumlah tebal minimal yang akan dilalui oleh Drift itu ditambah satu
kali drift itu.
d. Pemasangan Paku Keling
Semua pekerjaan harus dibuat secara wajar sehingga potongan-potongan
dapat berhubungan dengan rapat menyeluruh sebelum dimulainya
pemasangan paku keling. Drift dapat digunakan hanya untuk
mendekatkan pekerjaan pada posisinya dan tidak akan digunakan untuk
menganggu lubang-lubang. Menggunakan drift dengan ukuran yang
lebih besar dari diameter nominal lubang tidak diperkenankan.
Dianjurkan paku keling dipasang dengan menggunakan mesin atau alat
tekan dari tipe yang telah di setujui. Setiap paku keling harus cukup
panjang untuk membentuk kepala dengan ukuran standar dan harus
bebas dari kotoran besi dengan cara menggosokkannya pada permukaan
sepotong logam. Paku keling tetap berada dalam keadaan panas, merah
menyeluruh pada saat dimasukkan dan dikerjakan serta mengisi seluruh
lubang selama masih panas. Semua paku keling yang longgar serta paku
keling yang retak terbentuk jelek atau dengan kepala yang cacad atau
dengan kepala yang sangat eksentris terhadap batangnya harus dipotong
dan diganti dengan paku keling yang baik, membentuk kembali kepala
paku keling tidak diperkenankan. Kepal paku keling yang agak pipih
dapat digunakan pada tempat-tempat tertentu kalau ditentukan oleh
Direksi.
C.3.3.4.

Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir


a. Pemasangan
Setiap sambungan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga setiap
bagian serta plat berhubungan rapat dengan baut menyeluruh sebanyak
50% dari lubang harus diisi dengan baut stel dan minimal 10% atau pada
setiap potongan dan plat minimal 2 lubang diisi dengan drift paralel
sesuai dengan yang disyaratkan pada Paralel Drift untuk Montase baut
baja kerja harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah di
bawah kepala baut dan sebuah lagi di mur.
Harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya
menghadap keluar.

Memasukan dan mengencangkan baut baja keras dimulai sebelum


sambungan diperiksa dan disetujui oleh Direksi atau wakilnya. Bidang di
bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus
terhadap as baut lebih dari 3,5 derajat, memakai cincin baut miring
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 113

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

(tarped) dapat dilakukan kalau dipandang perlu, baut menonjol melalui


mur tidak kurang dari 1,5 mm tidak melebihi 4,5 mm.
Baut stel yang digunakan untuk membuat permulaan awal pekerjaan
dapat seterusnya digunakan pada sambungan.
b. Mengencangkan Baut
Baut baja keras dapat dikencangkan dengan tangan atau dengan kunci
yang digerakan dengan mesin.
Kunci pas harus dari jenis yang telah disetujui oleh Direksi dan dapat
menunjukan bila tercapai torque yang disyaratkan telah tercapai.
C.3.3.5.

Galvanis
Bila ditentukan ada pekerjaan Galvanisasi maka yang dikehendaki adalah
Galvanisasi celup panas.

C.3.3.6.

Plat Baja yang Digalvanisir


a. Bahan
Untuk melapisi talang cucuran antara dua sudut atap, untuk saluran air
hujan, bubungan dan pinggul pada atap sirap dan pada tempat lain yang
ditunjukan pada gambar harus dipakai baja yang digalvanisir celup panas
dari ukuran yang telah ditentukan, tebalnya lembaran plat baja banyak
seng pelindungnya, harus sesuai dengan tabel berikut :

Tabel 6.4 Pelat Baja Digalvanisir


BWG
No.

Tebal Plat
Baja

Berat Seng (gr/m2)

22

0,71

534

24

0,56

534

26

0,46

380

28

0,36

380

b. Pemasangan
Semua pekerjaan dari plat baja yang digalvanisir harus dibuat dan
dipasang menurut standar yang paling baik. Pinggiran dan gulungan
harus lurus dan tidak boleh ada lekukan, kelim patriannya harus betulbetul kedap air dan tidak ada patrian yang tercecer atau berlimpah.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 114

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Satuan yang dibuat dari galvanis harus dipasang memakai paku sekrup
galvani atau dengan memakai lembaran penutup (holderbats) yang
bentuk dan ukurannya tertera dalam gambar.
c. Memateri
Solder mematri dengan mutunya paling baik yaitu terdiri dari timah
hitam dan timah putih. Muriatic acid harus dipergunakan sebagai
peleburnya kedua zat.

C.3.3.7.

Pengecatan Baja
a. Umum
Semua kontruksi baja yang akan dipasang perlu di cat di pabrik dengan
cat dasar yang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang yang
dikerjakan dengan mesin perkakas misalnya pada perletakan cat
lapangan terdiri dari :
(1) Pembersihan seluruh sambungan lapangan dan bidang-bidang yang
telah dicat di bengkel, seperti yang telah diperintahkan oleh Direksi,
karena telah rusak pada saat pengangkutan dan pemasangan serta
bidang-bidang lain yang diperintahkan oleh Direksi.
(2) Pengecatan dari bahan yang sejenis dengan bahan yang di cat di
semua bagian yang disebutkan pekerjaan besi itu
(3) Pemakaian cat akhir seperti yang disyaratkan pada
pekerjaan tertentu, untuk seluruh bidang terbuka pekerjaan besi itu.

b. Pembersihan
Semua permukaan dari pekerjaan baja harus bersih dan dikupas dengan
sand blasting atau cara lain yang disetujui oleh Direksi agar menjadi
logam yang bersih dengan menghilangkan seluruh gemuk, olie, karatan,
lumpur atau lainnya yang melengket padanya. Proses pelaksanaan
pembersihan dengan sand blasting harus disaksikan langsung oleh wakil
direksi. Permukaan yang telah dibersihkan harus segera ditutup dengan
cat dasar dan dicat segera setelah dibersihkan sebelum terjadi oksidasi.
c. Penggunaan Cat
Cat dapat digunakan dengan kuas tangan yang halus yang disetujui oleh
Direksi. Pengecatan tak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab,
berdebu, atau pada cuaca lain yang jelek.
Permukaan yang akan dicat harus kering dan tidak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak boleh dikerjakan di atas cat dasar dalam tempo kurang
dari 6 bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 115

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan


kembali atau dicat lagi seperti yang diuraikan di atas. Cat (termasuk
penyemprotan bila diperintahkan oleh Direksi) harus disapu dengan kuat
pada permukaan baja, sekitar paku keling pada setiap sudut, sambungan
pada setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air,
bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
C.4.
C.4.1.

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


Umum
Semua ukuran dari pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana.
Apabila ternyata ada kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut maka
Penyedia barang/jasa harus meminta persetujuan Direksi untuk
menetapkannya.
Untuk dinding-dinding penahan tanah atau bangunan-bangunan lain seperti
pasangan batu dan lain sebagainya, harus diberi lubang drainase dengan
diameter sekurang-kurangnya 5,0 cm, kecuali dinyatakan lain dalam gambar
rencana, maka lubang-lubang drainase tersebut harus ditempatkan pada jarak
yang merata, yakni berselang 1,5 m dan diletakkan sedikit di atas peil
pembuangan air.
Pekerjaan ini tidak dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari
pekerjaan tembok atau beton atau pasangan lain yang digunakan untuk
bagian dari konstruksi tembok penahan tanah atau pelindung-pelindung
erosi.

C.4.2.
C.4.2.1.

Bahan-bahan
Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai
pada beton dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera
pada Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8

C.4.2.2.

Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat
dihancurkan dengan tangan
b. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
c. Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat
adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau
lariutan teh yang sedang kepekatannya.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 116

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

d. Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium


sulfat tidak boleh lebih dari 10 %
e. Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih
dari 0,6 % alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak
boleh menunjukan sifat reaktif terhadap alkali.
f. Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengan adukan pembanding
yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh
kurang dari 65 % pada pengujian 7 hari.
g. Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
h. Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
C.4.2.3.

Batu Alam
Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung),
batu belah atau batu karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagi
berikut:
a. harus cukup keras, bersih, dan sesuai besarnya serta bentuknya
b. batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk
c. Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan
tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan,
mempunyai keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus
mempunyai kepadatan dan warna putih yang merata.

C.4.2.4.

Bata Merah
Bata merah harus batu biasa dari tanah liat melalui proses pembakaran, dapat
digunakan produksi lokal dengan ukuran normal 6 cm x 12 cm x 24 cm dan
ukuran diusahakan tidak jauh menyimpang.
Bata merah yang dipakai harus bata kualitas nomor 1 berwarna merah tua
yang merata tanpa cacat atau mengandung kotoran. Bata merah minimum
harus mempunyai daya tekan ultimate 30 kg/cm.
Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari
1 bagian Portland Cemen dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan.
Blok-blok semen yang baru dicetak harus dilindungi dari panas matahari dan
dirawat selama tidak kurang dari 10 hari dengan jalan membasahi atau
menutupi dengan memakai karung basah.

C.4.2.5.

Air
Untuk keperluan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh
dipakai semua seperti yang dipakai untuk pekerjaan beton.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 117

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.4.2.6.

Kapur
Kapur yang dipakai harus kapur aduk yang bermutu tinggi yang telah
disetujui Direksi.

C.4.2.7.

Lain-lain
Bahan-bahan lain yang dipakai untuk pelaksanaan seperti tegel-tegel teraso,
keramik dan lain-lain harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh direksi atau
seperti yang disyaratkan pada saat rapat penjelasan.

C.4.3.
C.4.3.1.

Adukan
Mencampur
Adukan dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai
alas yang rata dan keras, tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada
persetujuan dari Direksi.
Kalau tidak ditentukan lain, mencampur dan mengaduk boleh dilakukan
dengan tangan (dengan memakai cangkul dan sebagainya) sampai
diperlihatkan warna adukan yang merata.

C.4.3.2.

Komposisi
Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar
atau dalam uraian dan syarat-syarat ini.

Tabel 6.5 Komposisi Adukan


Jenis

Spesi

M1

1 pc : 1 kpr : 6 psr

M2

atau 1 pc : 3 psr

M3

1 pc : 2 psr
1 pc : 4 psr

C.4.4.
C.4.4.1.

Blok-blok beton
Tipe dari blok-blok
Karena tidak adanya kesamarataan produksi daerah yang satu dengan daerah
lainnya maka tidak diadakan penentuan mengenai ukuran asalkan tidak
melampaui batas dan disetujui oleh direksi. Blok-blok beton tersebut harus

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 118

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

bersih, tidak menunjukan tanda-tanda retak ataupun cacat lain yang dapat
mengurangi mutu dari blok-blok tersebut.

C.4.4.2.

Campuran adukan
Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari
1 bagian portland cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan.
Tegangan tekan minimum dari blok beton tidak boleh lebih kecil dari 30
kg/cm pada umur 40 hari.

C.4.4.3.

Perawatan blok-blok beton


Blok-blok beton yang baru saja dibuat harus dilindungi dari matahari dan
dirawat untuk jangka waktu paling tidak 10 hari dengan jalan membasahi
atau menutupi dengan memakai karung basah.

C.4.4.4.

Tembok-tembok ventilasi
Blok-blok yang khusus ventilasi dapat dibuat dari campuran M1. Pasangan
ventilasi tersebut harus cukup baik dan antara satu dengan yang lain harus
lurus, seragam dengan menarik garis lurus di antara kedua ujungnya.
Ventilasi tersebut nantinya harus dicat dengan cat tembok sesuai dengan
yang ditetapkan oleh Direksi.

C.4.5.
C.4.5.1.

Pasangan bata merah


Mortar
Semua penembokan yang diletakkan di atas balok pondasi beton sampai 20
cm di atas bidang lantai harus dipakai mortar tiype M2. Untuk penembokan
kamar mandi, toilet, tempat mencuci, dan sebagainya dipakai mortar tipe M2
sampai setinggi 150 cm di atas bidang lantai jika tidak dilakukan dengan
cara lain untuk selebihnya dipakai mortar tipe m1.

C.4.5.2.

Pemasangan
Penembokan harus dipilih dan dipasang dengan ukuran seperti pada gambar
rencana juga mengenai tinggi dan tebalnya. Sebelum pemasangan bata
merah harus dibasahi dulu dengan air untuk menjamin pelekatan yang lebih
baik antara mortar dan bata merah. Pasangan bata merah dan lainnya harus

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 119

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

disusun dan diberi jarak minimal 1 cm antara bata merah yang satu dengan
yang lainnya. Penembokkan harus dilaksanakan pada keadaan cuaca yang
baik, ataupun dengan perlindungan yang khusus dan tiap hari tidak
diperbolehkan melaksanakan pasangan dengan tinggi melebihi 1 cm.

C.4.5.3.

Mengorek
Semua hubungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar daya pelekat
antara mortar plesteran dan tembok dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.

C.4.6.
C.4.6.1.

Pasangan Batu
Umum
Batu-batu yang dipakai untuk pekerjaan pondasi dan sebagainya harus keras
dengan ukuran yang sesuai dan tidak menunjukkan pelapukan ataupun retak.
Pemasangan dari batu-batu tersebut harus rapi dan cocok sehingga dapat
menghasilkan pekerjaan yang sebaik-baiknya.

C.4.6.2.

Mortar
Campuran yang dipakai untuk pondasi dan sebagainya kalau disyaratkan lain
dapat dipakai campuran M3. Kecuali kalau disyaratkan lain misalnya untuk
bangunan reservoir ataupun bangunan lain yang fungsinya hampir sama
yang dipakai campuran M2.

C.5.
C.5.1.
C.5.1.1.

PEKERJAAN LAIN LAIN


Pemasangan Kaca
Material
Material yang harus dipakai dalam produksi pabrik yang terkenal dan
mempunyai tebal 3 mm atau 5 mm seperti yang ditentukan oleh Petunjuk
Direksi. Kaca-kaca yang akan dipasang mati ataupun tidak, bagian yang
tajam harus dikelilingi kaca tersebut serta kepada kedua sisi permukaannya.
Bahan-bahan untuk menambah kecuali celah antara kaca-kaca dengan
rangka kayu halus yang bermutu tinggi dari supplier yang disetujui. Bahanbahan tersebut diterima dalam keadaan baik dan tidak mengeras pada
tempatnya.

C.5.1.2.

Pemasangan Kaca Pada Rangka Kayu


Celah-celah kayu yang akan digunakan untuk pemasangan harus
dibersihkan, dipaku dan dicat satu lapis dengan minyak cat sebelum
pemasangan kaca. Kaca dipotong sedikit lebih dari ukuran sebenarnya dan
dijepit dengan lis kayu pada tempat yang benar memakai sekrup yang sesuai

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 120

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

ukurannya. Celah antara kayu dengan kaca harus ditutup kembali dengan
memakai dempul atau bahan yang sesuai untuk maksud tertentu.

C.5.1.3.

Pemasangan rangka Pada Rangka Logam


Kaca harus dipotong sesuai dengan yang dikehendaki panjangnya dengan
mengurangi ukuran bersih 1 mm pada keempat sisinya kemudian baru
disisipkan dan dipasang pada rangka.

C.5.1.4.

Pembersihan dan Perbaikan


Pada pekerjaan tahap akhir kaca-kaca tersebut harus dibersihkan dan diganti
atau diperbaiki kalau retak, pecah, cacad dan lainnya.

C.5.2.
C.5.2.1.

Pengecatan
Material, Ketentuan Umum
Semua jenis material harus dari merk terkenal baik (Danapaint, ICI atau
sejenisnya yang disetujui oleh Direksi).
Semua cat penggunaannya harus sesuai dengan pedoman yang diberikan
oleh pabrik pembuatnya dengan tenaga ahli yang sesuai dengan pekerjaan
tersebut. Isi daripada cat yang akan dipakai dikeluarkan dan ditempatkan
pada tempat tertentu serta diaduk sampai rata betul baik mengenai warna
serta kekentalannya sebelum dipakai serta pada selang waktu tertentu pada
saat dipakai.

C.5.2.2.

Ketentuan Khusus
Untuk pekerjaan kayu, cat yang digunakan dari jenis synthetic resin. Untuk
pekerjaan besi sebagai dasar digunakan dari jenis red oxide baru. Sedang
untuk finishing digunakan dari jenis synthetic resin dan yang khusus
diperuntukkan bagi jenis pekerjaan besi, untuk pekerjaan-pekerjaan besi
pada reservoir-reservoir air hot deep galvanishing, cat-cat yang dipergunakan
untuk tembok baik untuk sebelah luar atau dalam dari jenis emulsion paint
yang terdiri dari alkyd resin.

C.5.2.3.

Daftar Bahan
Penyedia barang/jasa melaksanakan sesuai dengan kontrak yaitu dua bulan
sebelum pekerjaan pengecatan dimulai mengajukan kepada Direksi
Pekerjaan semua material yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecatan
dan dikoreksi, semua material tersebut harus disetujui oleh Direksi.

C.5.2.4.

Pemilihan Warna
Semua warna ditentukan bersama-sama antara Direksi dengan Penyedia
barang/jasa dari contoh-contoh yang diberikan supplier.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 121

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.5.2.5.

Persiapan
Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat harus dibersihkan
dari kotoran dan debu. Semua permukaan yang akan dicat harus sudah
dihaluskan terlebih dahulu dengan peralatan serta cara yang lazim
dipergunakan.
Persiapan kerja untuk kayu retak celah lubang harus diperbaiki dengan cara
memotong, menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-lubang
kecil harus diperbaiki dengan dicat atau tempat untuk menutupnya. Untuk
lubang yang lebih besar harus ditutup dulu dengan kayu yang keras,
dipotong dan diratakan dengan permukaan di sekitarnya sampai halus.
Setelah pekerjaan pembersihan dari baja dilaksanakan, semua permukaannya
harus dicat dua lapis dari jenis red oxide dengan tebal 30-35 mikron.
Persiapan dari pekerjaan besi yang dicat dengan epoxy-paint segera setelah
pembersihan dari pekerjaan besi, Upox calcium Plumbate Primer dari
merek yang disetujui, tebal dari setiap pengecatan adalah 50 micron dan
diberikan dua lapis. Sebelum lapisan dicat tersebut diberikan, permukaan
besi harus diperiksa dan harus bersih dari segala kotoran dan debu.
Pengecatan harus diperiksa setelah 24 jam dari pengecatan pertama.
Persiapan dari pekerjaan pengecatan tembok adalah harus benar-benar kering
dan pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari
Direksi. Semua cacat-cacat harus diperbaiki seperti pada bagian yang
menonjol harus diratakan sedangkan bagian yang retak ataupun berlubang
harus ditutup dengan plester dari jenis yang sesuai. Pecah yang harus
diperbaiki dengan memotong sekeliling bagian yang pecah tersebut dan
kemudian memboboknya sampai cacat tersebut tidak menampakkan bekas.

C.5.2.6.

Pengecatan Akhir
Pengecatan akhir harus terdiri dari:
a. Kayu (dicat)
Dua lapis cat dari jenis synthetic resin adalah dasar yang memberikan
permukaan yang mengkilat.
b. Kayu (divernis)
Dua lapis pernis dari synthetic resin adalah dasar yang memberikan
permukaan yang mengkilat.
c. Besi yang dilapisi dengan epoxy
Dua lapis dari Opoxemuel yang dicampur dulu dengan upox
hardener dengan perbandingan yang seperti diberikan pabrik
pembuatnya dengan masing-masing tebalnya 40 microns.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 122

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

d. Besi Galvanized
Tanpa pengecatan akhir, tembok-tembok kolom dan sebagainya. Dua
lapis cat emulsion untuk sebelah dalam dari gedung dan tiga lapis untuk
permukaan sebelah luar.
C.5.3.

Kayu Dengan Natural Finishing


Kayu dengan natural finising harus rata, halus dan digosok dengan amril
sehingga tidak ada cacat yang dapat merusak sifat asli dari kayu tersebut.
Pada akhirnya lapisan terakhir diberikan untuk menutupi permukaannya.
Semua bahan yang dipakai harus dengan persetujuan dengan Direksi.

C.5.4.

Tanda - tanda
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan dan memakai tenaga ahli untuk
mengerjakan pekerjaan sebagai berikut :

C.5.5.

a. Menulis atau memberi nomor pintu di atas setiap plat kunci pada kedua
sisi dari pintu-pintu tersebut.
b. Menulis atau memberi nomor dari setiap kunci.
Perancah
Perancah untuk keperluan pengecatan harus dipersiapkan dan harus sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan

C.5.6.

Tenaga Kerja
Hanya tenaga terampil dan asli dipakai untuk mengerjakan pemasangan
kaca, pengecatan dsb. Harus ada kepala tukang kayu yang ahli yang
mengawasi selama pekerjaan berlangsung.

C.5.7.

Persediaan Bahan Untuk Pekerjaan


Sesudah pekerjaan selesai seluruhnya maka Penyedia barang/jasa harus
menyediakan sejumlah bahan yang tergantung dari warna setiap bahan yang
akan digunakan apabila ada perbaikan-perbaikan yang diperlukan selama
jangka waktu perawatan. Jumlah dari bahan tersebut sangat tergantung dari
kuantitas setiap jenis pekerjaan dan akan ditentukan kemudian.

C.5.8.
C.5.8.1.

Perpipaan/Plumbing
Umum
Penyedia barang/jasa harus melaksanakan semua pekerjaan seperti yang
terlihat pada gambar rencana untuk memasang :
a. Sistem pipa distribusi air bersih untuk gedung tersebut
b. Sistem pembuangan air kotor
c. Pelengkap
Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab penuh tentang penyediaan
dan pemasangan seluruh sistem sampai pada pengetesan sehingga semua
sistem bekerja sesuai dengan rencana.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 123

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.5.8.2.

Material
Pipa-pipa Baja Galvanized, semua pipa baja galvanized serta perlengkapan
harus dari jenis yang disetujui serta standard yang berlaku (ditentukan
kemudian).

C.5.8.3.

Pipa-pipa PVC
Semua pipa yang terlindung dapat dipakai pipa-pipa PVC dari jenis yang
disetujui serta dari Acuan Normatif yang berlaku (ditentukan kemudian)

C.5.8.4.

Material-material Pelengkap
Material-material pelengkap seperti westafel dsb, harus disesuaikan dengan
gambar. Kalau tidak ditentukan lain oleh Direksi, semua perlengkapan
tersebut harus dari jenis dan merek yang disetujui. Semua unit perlengkapan
tersebut harus dipasang pada tempatnya dengan sambungan yang kaku dan
kuat dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ahli.

C.5.8.5.

Penyesuaian dengan Peraturan yang ada


Semua cara pemasangan peralatan harus memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh Acuan Normatif atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan
oleh badan yang berwenang. Atau kalau tidak ada harus dibuat oleh tenaga
ahli yang berpengalaman dibawah pengawasan seorang insinyur.

C.5.8.6.

Klem dan Pendukung


Pipa yang tidak ditanam harus dipasang dengan klem dengan jarak tidak
lebih dari 2,5 m untuk yang berdiameter lebih besar 100 mm dan 2 m untuk
yang berdiameter 80 mm dan lebih kecil.

C.5.8.7.

Pemasangan
Semua pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan
seperti tersebut dibawah ini :
a. Pipa-pipa air harus dipasang bebas dari kantong-kantong udara dan
lurus-lurus
b. Seluruh panjang pipa utuh harus dipakai kecuali jika panjang yang
terpasang lebih pendek daripada panjang pipa.
c. Pipa yang ditempatkan di atas tanah sedapat mungkin harus didukung
secara merata dan material yang langsung berhubungan dengan pipa
harus bersih atau bebas dari batu besar atau bahan- bahan yang merusak
pipa.
d. Pipa dan sambungannya harus dilaksanakan secara seksama untuk
menjamin lancarnya aliran air terutama sekali pada saluran pembuangan
air kotor dan juga untuk memudahkan pengontrolan dari sistem.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 124

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

e. Ujung-ujung pipa yang terbuka kadang-kadang harus ditutup selama


jangka waktu pelaksanaan untuk menghindarkan kotoran atau lumpur
yang akan masuk kedalam pipa.
f. Test yang akan menguji apakah seluruh sistem telah dapat bekerja
dengan baik harus dilaksanakan sebelum penyelesaian pekerjaan akhir.
C.5.8.8.

Test Pelayanan Sistem Air Bersih


Semua pipa pelayanan dan pipa utama harus ditest dengan tekanan hidrolis 7
kg/cm atau dua kali tekanan yang nantinya akan bekerja. Air harus
diberikan pada sistem tersebut dengan pompa tekan dan diberikan secara
terus menerus selama 1 jam. Tidak boleh ada pipa-pipa potongan ataupun
peralatan/pelengkap lain yang ditutup atau ditimbun kembali tanpa ada
persetujuan dari Direksi. Sesudah selesainya pemasangan dan sebelum
sistem tersebut dipakai maka untuk mematikan kuman-kuman diberi chlor
yang ditentukan oleh Direksi.

C.5.9.
C.5.9.1.

Sistem Drainase
Penggalian
Penggalian parit untuk sistem drainase dan pembuangan air kotor harus
merupakan garis lurus dengan kedalaman, kemiringan yang ditunjukkan
pada gambar rencana. Parit tersebut harus mempunyai lebar sehingga
memungkinkan pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik karena
ruang geraknya mencukupi. Tanah galian tidak diperbolehkan ditimbun
melebihi 50 cm pada sisi-sisi parit tersebut dan sisa-sisanya diberikan
penahan dan sebagainya, jika diperlukan untuk menjaga penggalian tanah
melebihi dari yang direncanakan maka harus ditutup dengan beton tumbuk
atau beton lain sesuai dengan permintaan Direksi. Pada saat pelaksanaan
tanah galian yang akan digunakan kembali untuk tanah timbunan harus
dijaga agar tanah tersebut bebas dari pengotoran yang dapat merusak mutu
pekerjaan. Bagian bawah dari galian tanah harus menunjukkan daya dukung
yang baik agar dapat mendukung beban yang akan bekerja di atasnya. Juga
harus dihindari dari genangan air yang dapat mengganggu lancarnya
pekejaan.

C.5.9.2.

Pipa PVC untuk Drainase


Jika digunakan pipa PVC untuk drainase seperti yang ditunjukkan pada
gambar rencana maka harus dipakai pipa PVC dari jenis serta merk yang
disetujui oleh pabrik pembuatnya.

C.5.9.3.

Pipa Beton/Buis Beton

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 125

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Ukuran pipa beton maupun sambungannya harus sesuai dengan gambar


rencana. Bentuk pipa harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Pipa harus lurus, dengan ukuran sesuai rencana, ujungnya tajam dan
tidak rusak.
b. Permukaannya harus menunjukkan sifat-sifat yang merata dan tanpa
cacat berupa lubang-lubang atau retak-retak
c. Pipa harus kering betul dan siap untuk dipasang
d. Sambungan antara pipa yang satu dengan yang lain harus dilaksanakan
dengan mortar dengan perbandingan campuran 1 pc : 3 psr
C.5.9.4.

Letak Pipa Drainase


Setiap pipa harus diperhatikan secara seksama pada saat tiba di tempat
pekerjaan. Pipa-pipa yang tidak sempurna tidak boleh dipakai dan harus
dipisahkan. Pipa drainase harus diletakkan merupakan garis lurus dan
dengan kemiringan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana. Perhatian
khusus harus diberikan agar penempatan pipa tersebut sesuai hasil yang
direncanakan dengan menempatkan patok-patok tetap dan sebagainya.

C.5.9.5.

Penimbunan Parit
Tidak satupun yang boleh ditimbun selama belum diadakan pengecekan dan
pengetesan. Tanah timbunan di bawah muka tanah asli dari pipa sampai
kurang lebih 30 mm di atas harus dari material yang terpilih. Pemadatan
harus dilaksanakan lapis demi lapis dan harus dilaksanakan dengan hati-hati
supaya tidak merusak pipa.

C.5.9.6.

Test Sistem Drainase


Setelah dirasa cukup maka sistem drainase harus di test terlebih dahulu
untuk menguji apakah seluruh sistem bisa bekerja dengan baik. Test tersebut
harus menunjukkan hasil yang baik dan tidak boleh menunjukkan hambatan,
yang berarti kurang berfungsinya seluruh sistem dengan baik. Jika
dipandang perlu oleh Direksi maka bagian yang cacat tersebut harus
dibongkar dan diperbaharui dengan kerja dan atas biaya Penyedia
barang/jasa.

C.5.9.7.

Pembetulan Jalan, Lantan dan sebagainya.


Jika pipa-pipa dan sebagainya memotong jalan maka setelah pemasangan
nya berakhir bagian bangunan atau jalan yang kena pemotongan tersebut
harus dikembalikan seperti semula. Kerusakan akibat pemasangan pipa dan
sebagainya harus diperbaiki seperti sedia kala, dan segala biaya yang
dikeluarkan akibat kerusakan tersebut menjadi tanggungan Penyedia
barang/jasa.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 126

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

C.5.10.

Pagar dan Pintu Halaman.


Pagar dan pintu halaman harus dibuat dan dilaksanakan seperti yang
ditunjukkan pada gambar rencana dan gambar detil. Pekerjaan tersebut harus
rapi sehingga disamping berfungsi sebagai pelindung halaman juga untuk
memperindah halaman.

C.5.11.
Pekerjaan Instalasi Listrik
C.5.11.1. Lingkup Pekerjaan
Kalau ditentukan lain maka pekerjaan instalasi listrik meliputi penyediaan
material peralatan serta tenaga untuk keperluan pemasangannya.
C.5.11.2. Ketentuan dan Standar
Ketentuan dalam spesifikasi ini hanya bersifat umum sedangkan kalau
diperlukan akan dibuat secara khusus pada buku ini, semua pemasangan dari
instalasi listrik harus memenuhi syarat sebagai berikut;
a.
b.

Ketentuan dari perusahaan Listrik Negara


Standar-standar
lain
yang
bisa
dipertanggungjawabkan.

digunakan

dan

dapat

C.5.11.3. Kabel Kabel


a. Umum
Semua tipe kabel, kemampuannya serta ukurannya harus sesuai dengan
yang diperuntukan, penyimpangan harus memenuhi standar-standar yang
ada.
b. Sambungan Kabel
Penyedia barang/jasa harus menggunakan tenaga yang terampil/ahli dan
jika perlu tenaga spesialis yang khusus yang didatangkan untuk
keperluan tersebut.
Penyedia barang/jasa harus minta persetujuan dulu untuk memakai
tenaga-tenaga tersebut. Jika sambungan dengan solder yang dipakai,
maka harus dengan panas minimal 185Celcius yang dipakai untuk
menghasilkan hubungan yang baik. Semua hubungan tersebut kemudian
dilindungi dengan memberikan isolasi-isolasi yang sesuai dengan
keperluan tersebut.
C.5.11.4. Ujung-ujung Kabel
Sesudah dipotong, ujung-ujung kabel sebaiknya dijaga dengan cara tertentu
agar air jangan sampai masuk sampai sambungan yang permanen selesai
dibuat.
C.5.11.5. Kabel-Kabel di dalam Tanah
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 127

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Kabel-kabel yang ditanam langsung harus dipasang dengan kedalaman


minimal 60 cm lapisan sebelah atas. Semua kabel harus diletakan sedapat
mungkin pada lapisan yang sama. Sebelum kabel-kabel diletakan, bagian
bawah dari parit harus diratakan dan ditutup dengan lapisan pasir padat
dengan tebal 7,5 cm kemudian ditutup dengan tebal lapisan yang sama
setelah kabel-kabel diletakan.
C.5.11.6. Saluran/Pipa Kabel
Semua saluran kabel harus dibuat sesuai dengan gambar rencana kalau tidak
ditentukan pada gambar maka bisa dibuat dari pipa PVC dengan diameter
minimal 100 mm dengan tebal 2.2 mm atau seperti yang ditentukan oleh
Direksi. Kalau saluran kabel dibuat dari pipa PVC maka di sekeliling pipa
tersebut harus diisi dengan pasir halus tumbuk sampai 15 cm di bawah atau
disekeliling pipa. Semua kabel harus dipasang dan ditarik melewati saluran
dengan tangan. Semua pemasangan kabel harus rapi dan dipasang oleh
tukang yang berpengalaman dan persilangan sedapat mungkin dihindari.
C.5.11.7. Perlindungan Kabel
Kabel yang menembus beton atau yang melalui pinggiran tertentu harus
dilindungi dengan timang atau baja yang disediakan sendiri oleh Penyedia
barang/jasa. Cara pemasangannya harus ada persetujuan dari Direksi.
C.5.11.8. Gambar-gambar
Penyedia barang/jasa harus memelihara catatan-catatan kabel dan
menyiapkan gambar-gambar untuk memberikan detil secara teliti, layout
seluruh kabel ditambah potongan melintang dan lokasi kabel. Catatancatatan asli dibuat satu copynya serta gambar-gambarnya diajukan Direksi
untuk disetujui.
C.5.11.9. Perlengkapan Sambungan dan Alat-Alat Pengatur
Pemasangan katup, perlengkapan sambungan dan sebagainya harus
mendapatkan pengawasan dan perhatian yang seksama terhadap kebersihan
penopang dan sambungan seperti tersebut di atas mengenai perpipaan. Katup
masuk bawah tanah yang terbuat dari besi yang dapat ditempa, harus cocok
terhadap pipa pada posisi mendatar. Sedangkan porosnya ditempatkan secara
tegak lurus. Kecuali bila arah pipa tidak mendatar.
Katup-katup harus tersedia lengkap dengan susunan katup, yang terdiri dari
poros, pembungkus dan kotak luar, Mur dari katup harus dapat dioperasikan
dengan mudah melalui lubang pembukaan atau lubang kontrol.

C.5.11.10. Pemasangan Lampu-lampu Penerangan.


PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 128

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Semua pemasangan lampu penerangan harus dilaksanakan sesuai dengan


yang ditunjukkan pada gambar rencana dengan memperhatikan kode-kode
yang ada. Penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan tersebut sesuai
dengan ketentuan seperti pada gambar rencana baik mengenai model,
kapasitas, kualitas, warna dan sebagainya. Bila ada kekurangan mengenai hal
tersebut dan terdapat ketidakjelasan terhadap apa yang ditunjukkan pada
gambar, maka bisa dimintakan persetujuan Direksi untuk menetapkannya.
C.5.12.

Pemasangan Pipa di Dalam Tanah


Pipa harus dipasang lurus dan pada kedalaman yang tepat sesuai dengan
gambar rencana, dasar parit harus dibentuk sedemikian rupa agar memberi
penopangan keliling yang merata dan kuat bagi bagian bawah setiap pipa.
Pipa tidak boleh dipasang bila menurut anggapan Direksi/Tenaga Ahli
keadaan parit tidak memenuhi syarat.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan fasilitas yang memadai dan layak
untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Semua pipa dan alat bantu harus
diperiksa dengan teliti untuk mengetahui bila ada keretakan sesaat sebelum
dipasang pada posisi akhir. Semua pipa dan alat bantu harus diturunkan ke
dalam saluran secara hati-hati, batang demi batang dengan memakai derek,
tambang atau peralatan lain yang sesuai sehingga tidak timbul kerusakan
pada cat atau lapisan pelindung. Material sama sekali tidak boleh dijatuhkan
atau dihempaskan ke dalam saluran.

C.5.13.

C.5.14.

Panel Listrik
a. Jumlah dan jenis komponen panel listrik sesuai dengan yang ditunjukan
dalam gambar
b. Tebal pelat yang digunakan minimum 1,0 mm
c. Bentuk panel listrik untuk panel utama dan panel tenaga, sebaiknya
berdiri sendiri dan untuk panel penerangan terbenam di dalam tembok,
kecuali dinyatakan lain dalam gambar.
d. Seluruh terminal untuk penyambungan ke luar harus ada di sisi sebelah
atas panel kecuali stop kontak lantai.
e. Terminal kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk
f. Kabel masuk dilengkapi dengan cable plug yang besarnya disesuaikan
dengan ukuran kabel.
Perpipaan Penyediaan Air Minum
Pekerjaan perpipaan yang merupakan bagian dari proses penyediaan air
minum termasuk sebagian dari pekerjaan sipil ini, seperti pipa-pipa dinding,
pipa-pipa di bawah pondasi dan sebagainya. Semua proses perpipaan dan
pemasangannya harus sesuai dengan spesifikasi.

C.5.15.
Pengujian Bangunan Bangunan Hidraulik
C.5.15.1. Umum

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 129

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Pengujian bangunan hidraulik untuk membuktikan kekedapan air dari pipa


beton dilakukan terhadap reservoar air bersih, bab pengendapan, bak
flokulasi dan filter-filter.
C.5.15.2. Cara Pengujian
Setelah selesai, semua dinding harus bersih dari bekas tanah urugan,
sehingga setiap kebocoran dinding dapat terlihat, semua bagian bangunan
selama pengujian harus diisi dengan air bersih dan ditahan sekurang-kurang
selama 48 jam. Ketinggian permukaan akan diperhatikan selama waktu
tersebut di atas, menurunnya tinggi permukaan air didalam reservoir yang
tidak kelihatan diperbolehkan. Ketentuan nilai selama 24 jam, adalah sebagai
berikut :
a. Reservoir air bersih : kurang dari 1 cm
b. Bangunan pengolahan : kurang dari 1 cm
Jika kebocoran melampaui nilai-nilai di atas, penyedia barang/jasa
diharuskan memperbaikinya dengan biaya sendiri.
C.5.15.3. Perbaikan
Setiap kebocoran yang ditemukan harus diperbaiki sampai tidak ditemukan
lagi kebocoran. Setelah perbaikan selesai, cara pengujian tercantum dalam
nomor 8h harus diulangi.
Pengujian tidak perlu diulang, jika :
a.
b.
c.
d.

Tidak ditemukan lagi kebocoran


Penurunan permukaan air tidak melebihi ketentuan dalam nomor 14b
Biaya yang termasuk dalam pengujian adalah :
Memperoleh air untuk mengisi bangunan pengolahan pada saat
pengujian
e. Menghentikan kebocoran.
C.5.16.

Masa Pemeliharaan
Terhitung dari tanggal penyerahan pertama dengan jangka waktu yang
ditentukan dalam kontrak, Penyedia barang/jasa diwajibkan memperbaiki
pekerjaan yang kurang baik, pengurugan amblas, bahan yang jelek atau halhal lain yang sesuai dengan catatan dari Direksi. Setelah semua kekurangan
dan kerusakan ini diperbaiki dengan memuaskan dan diterima dengan baik
oleh Direksi, maka setelah jangka waktu pemeliharaan dilampaui, pekerjaan
sekali lagi diserahkan oleh Penyedia barang/jasa. Hal ini akan dinyatakan
secara tertulis dalam bentuk suatu Berita Acara Penyerahan Kedua.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 130

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Bila Penyedia barang / jasa dalam masa tersebut atas teguran /


pemberitahuan Direksi tidak melaksanakan perbaikan / pemeliharaan, maka
Direksi berhak untuk memutuskan/memotong jaminan pemeliharaan atau
menyuruh pihak ketiga untuk melakukan pekerjaan itu atas tanggungan
Penyedia barang/jasa (pihak kedua).

D.
D.1.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KAYU


Persiapan
Sebelum pekerjaan kayu dimulai maka Penyedia barang/jasa harus
mempersiapkan rencana kerja, material, serta peralatan yang lengkap untuk
pekerjaan kayu tersebut, sehingga pekerjaan tersebut dapat dikerjakan
dengan sebaik-baiknya.

D.2.

Acuan Normatif
Semua pekerjaan konstruksi kayu yang belum tercakup dalam peraturan ini
harus memenuhi syarat-syarat dalam :
a. Peraturan umum Bahan Bangunan di Indonesia NI-3.
b. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5.

D.3.
D.3.1.

Kayu
Mutu Kayu
Kalau tidak ditentukan lain, maka semua kayu yang digunakan untuk
penyangga harus kayu dengan mutu A sesuai dengan PPKI. Semua kayu
harus bebas dari getah-getah, cacat-cacat kayu seperti mata kayu, retak-retak,
bengkok, dan sebagainya dan harus sudah mengalami proses pengeringan
udara mininum 3 bulan.

D.3.2.

Kadar air
Kadar air dari semua kayu yang dipakai untuk pekerjaan harus lebih kecil
atau sama dengan 15%, sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang kasar
harus lebih kecil atau sama dengan 20%.
Harus dijaga agar supaya kadar air tersebut konstan baik pada saat
penyimpanan, pengerjaan, maupun sampai pada penyelesaian pekerjaan.

D.4.

Macam-macam kayu
Macam kayu yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan ini akan disebutkan
atau ditentukan pada saat rapat penjelasan.

D.5.

Penyimpanan kayu

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 131

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu ditumpuk


agar tidak menyentuh tanah pada tempat-tempat yang disetujui Direksi.
Kayu bundar disusun sedemikian rupa sehingga setiap batang mempunyai
jarak tidak kurang dari 7,5 cm dari batang yang berdampingan.
Papan-papan disusun seperti batang bundar atau disusun tegak lurus terhadap
lapisan di bawahnya atau dipisahkan dengan tumpukan pada jarak tertentu
untuk mencegah perubahan dari bentuk kayu. Kayu pada setiap lapisan harus
dipisahkan dari kayu-kayu berdampingan dengan jarak horizontal 2,5 cm.
Semua kayu yang disusun di tempat pekerjaan harus selalu dilindungi
dengan baik dan bila kayu-kayu itu menjadi rusak atau tidak sesuai untuk
digunakan, maka kayu itu akan ditolak dan harus diganti oleh Penyedia
barang/jasa atas tanggungannya.
D.6.

Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran kayu harus sesuai dengan yang disyaratkan, kecuali
penyimpangan-penyimpangan sedikit akibat penggergajian di perkebunan.
Ukuran-ukuran yang menyimpang harus disesuaikan seperti yang ditunjukan
dalam gambar rencana.

D.7.

Permukaaan kayu yang terbuka


Semua kayu yang pada penyelesaian akhir dibiarkan permukaannya terbuka,
misalnya pada pekerjaan meubelair, pintu, jendela dan sebagainya,
permukaan harus dikerjakan kembali jika tidak ditentukan lain dalam
spesifikasi ini. Semua kayu pada pekerjaan konstruksi kayu harus dibiarkan
kasar dari penggergajian jika tidak ditentukan bahwa harus dikerjakan lagi.

D.8.

Penyusutan kayu
Persiapan, penyambungan, dan pemasangan dari pekerjaan kayu harus
sedemikian rupa sehingga penyusutan pada bagian-bagian tertentu atau araharah tertentu harus tidak mempengaruhi kekuatan dan bentuk terakhir dari
pekerjaan dan tidak merusak bahan-bahan secara terus menerus.

D.9.

Pabrikasi
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan bagi
persiapan pekerjaan pabrikasi juga termasuk penyedian semua plat-plat
penyambung,sekrup-sekrup, paku, dan lain sebagainya, sehingga pekerjaan
dapat dilakukan sebaik-baiknya sesuai dengan gambar rencana. Penyedia
barang/jasa harus menyiapkan pula segala keperluan untuk pemasangan
seperti perancah-perancah dan lain sebagainya, untuk mendukung dan
memasang konstruksi tersebut pada tempat yang sesuai dengan gambar
rencana.
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 132

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

D.10.

Pengawetan dan pengecetan kayu


Direksi dapat memerintahkan untuk menggunakan bahan-bahan untuk
mengawetkan kayu jika dipandang perlu, yang dapat berupa minyak
pengawet kayu ataupun penggunaan ter. Semua sambungan pada ujungujung kayu perlu mendapat perhatian khusus dan pada penyelesaian
pekerjaan, minyak pengawet kayu harus dituangkan pada sambungansambungan.
Semua bagian-bagian yang diminyaki harus diselesaikan dahulu sebelum
mulai pekerjaan pengecetan dan tidak ada satu bagianpun yang diminyaki
selama atau segera setelah hujan atau selama permukaan kayu masih basah.
Diperlukan sekurang-kurangnya 48 jam berselang setiap penggunaan minyak
pada bagian yang sama.
Jika digunakan ter untuk mengawetkan kayu maka bagian kayu tersebut
harus kering dulu sebelum dipasang. Untuk bagian-bagian yang nantinya
tidak tertutup oleh lapisan tanah dan sebagainya bisa dilaksanakan
pengeteran setelah bangunan terpasang.
Setelah pengolahan bagian-bagian kayu dengan minyak-minyak pengawet
kayu maka dapat dilapisi dengan satu lapisan menie atau bahan lain yang
telah disetujui. Setelah lapisan menie maka harus diplamur dan setelah
digosok dengan amplas dilapisi dengan tiga lapis cat yang disetujui mutunya.
Semua sambungan dan bagian lain yang tidak dapat dicapai setelah
pemasangan kayu konstruksi, harus terlebih dahulu diberi menie 2 kali
sebelum pemasangan.
Tidak diperkenankan mencat selama permukaan kayu terpengaruh oleh air
hujan atau selama permukaan kayu atau besi masih basah.
Setelah sekurang-kurangnya 24 jam baru lapisan cat yang berikut dapat
diberikan dan setiap lapisan cat harus kering betul sebelum yang berikutnya
diberikan.

E.
E.1.
E.1.1.

SPESIFIKASI TEKNIS UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN


AIR
UMUM
Ruang Lingkup
Spesifikasi ini bagian dari kontrak yang merupakan syarat-syarat untuk unit
paket instalasi pengolahan air (IPA), material, pabrikasi dan pemasangan
pekerjaan konstruksi.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 133

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

a. Merencanakan secara rinci proses pengolahan & konstruksi lengkap


sesuai kebutuhan terkait kuantitas dan kualitas air baku yang datanya
telah disediakan oleh pengguna barang/jasa.
b. Kapasitas IPA paket yang ditawarkan maksimum 50 l/det, bila lebih
besar dari 50 l/det. Maka ditawarkan secara modular.
c. Pemenang lelang harus memeriksa dan menganalisis ulang kualitas air
baku
d. Pengadaan unit paket IPA yang terdiri dari bahan-bahan yang dilindungi
dengan anti karat dan perlengkapan-perlengkapannya.
e. Disarankan untuk mengasuransikan unit paket IPA selama transportasi
dari pabrik ke lokasi proyek
f. Pengadaan dan pemasangan instalasi perpipaan unit paket IPA, peralatan
listrik (kabel-kabel), valve dan lain-lain.
g. Trial run dan commisioning sampai dengan hasil produksi memenuhi
standar kualitas air minum yang termasuk di dalamnya pemeriksaan hasil
kualitas air baku dan air olahan di laboratorium selama masa uji coba.
h. Jaminan (guarantee) bahwa unit paket IPA ini mampu mengolah air baku
menjadi air minum yang memenuhi standar kualitas air minum sesuai
Permenkes RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Kualitas Air
Minum.
E.1.2.

Acuan Normatif
SNI 06-0112-1987, Pipa polister serat gelas untuk saluran air bertekanan
dan saluran air buangan
SNI 06-0162-1987, Pipa PVC untuk saluran air buangan di dalam dan di
luar bangunan.
SNI 07-0070-1987, Mutu dan cara uji baja siku sama kaki bertepi bulat
canai panas hasil reroling.
SNI 07-0071-1987, Mutu dan cara uji pipa baja las spiral.
SNl 07-2295-1988, Sambungan profil dengan profil menggunakan
sistem las atau baut .
SNl 07-2225-1991, Pipa baja saluran air.
SNI 05-0141.2-1996, Unjuk kerja pompa sentrifugal
SNI 04-0225-2000, Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL
2000).
SNI 06-0084-2002, Pipa PVC untuk saluran air minum.
SNI 19-6774-2002, Tata cara perencanaan paket instalasi pengolahan air
(!PA).
SNI 19-6775-2002, Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit
Paket IPA Kapasitas 5 lpd Ke atas
RSNI 1906773-2004 sbg revisi SNI 19-6773-2002, Spesifikasi Unit
Paket Instalasi Pengolahan Air Konstruksi Baja

E.1.3.

Tenaga Ahli

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 134

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Tenaga ahli yang terlibat dalam paket pekerjaan ini haruslah tenaga ahli ahli
Teknik Lingkungan/ Teknik Sipil/ Teknik Elektro/ Teknik Kimia/ Teknik
Mesin
E.1.4.

Sertifikasi Inspeksi Teknis


IPA Paket harus memiliki sertifikat Inspeksi Teknis yang dikeluarkan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, atau
lembaga yang terakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional)

E.1.5.

Dokumen Gambar
Peserta pelelangan harus melampirkan gambar beserta brosur asli dari pabrik
dalam dokumen penawarannya, yang menggambarkan ukuran dan
spesifikasi teknis dari unit paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang
ditawarkan.

E.1.6.

Keselamatan kerja
Penyedia barang/jasa harus menjamin keselamatan dan kesehatan para
pekerja maupun masyarakat sekeliling workshop dan lokasi pemasangan,
mengikuti peraturan keselamatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, antara
lain:

E.1.7.

a. Lokasi pemasangan harus diberi pagar/jaring untuk mencegah bendabenda jatuh yang bisa menyebabkan jatuhnya korban.
b. Dibuat jeruji sementara di tempat yang berisiko tinggi orang dapat jatuh.
c. Menjaga keamanan hal-hal yang berhubungan dengan listrik.
Rencana Kerja / Time Schedule
Segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, penyedia barang/jasa
harus menyerahkan rencana kerja (time schedule) untuk disetujui direksi.
Penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan mengubah rencana kerja tanpa
persetujuan pengguna barang/jasa.
Jika kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan time schedule, maka pengguna
barang/jasa dapat menginstruksikan kepada penyedia barang/jasa untuk
meninjau kembali jadwal yang ada.

E.1.8.

Gambar Pelaksanaan / Shop Drawing


Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus
menyerahkan shop drawing kepada direksi. Shop drawing harus dapat
memberikan informasi yang lengkap mengenai komponen-komponen yang
ada dalam suatu instalasi, meliputi lokasi, tipe, ukuran-ukuran baut dan
pekerjaan pengelasan, yang seluruhnya harus disediakan oleh Penyedia
barang/jasa sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 135

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Shop drawing harus dibuat sesuai dengan kondisi yang ada dan dalam
pelaksanaan pekerjaannya dibuat secara efektif dan ekonomis. Simbolsimbol pengelasan yang digunakan pada shop drawing harus sesuai dengan
ISO 2553.
Selama waktu yang ditentukan di dalam time schedule, Penyedia barang/jasa
harus mengajukan shop drawing untuk disetujui oleh pengguna barang/jasa.
Gambar yang disetujui akan ditanda tangani atau ditandai oleh pengguna
barang/jasa.
Setiap shop drawing yang tidak disetujui oleh pengguna barang/jasa, harus
segera diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa sesuai dengan keinginan
pengguna barang/jasa dan harus segera diserahkan kembali.
Penyedia barang/jasa bertanggung jawab terhadap kesalahan atau kelalaian
dalam shop drawing.
E.1.9.

Lokasi Instalasi
Penyedia barang/jasa harus memeriksa rute transportasi dari workshop ke
lokasi pemasangan dan melaporkan kepada pengguna barang/jasa unit-unit
apa saja yang membutuhkan perubahan ukuran dan juga unit-unit yang akan
dimodifikasi jika ada. Penyedia barang/jasa dapat memanfaatkan fasilitas
listrik dan air yang ada di lokasi dan untuk semua ini penyedia barang/jasa
harus membayar kepada pihak PDAM atau pihak yang terkait dan apabila
tidak ada fasilitas tersebut maka Penyedia barang/jasa harus sudah
memperhitungkan dan membiayai sendiri semua pengeluaran tersebut.
Setelah pekerjaan selesai, Penyedia barang/jasa harus membenahi semua
perlengkapannya dan lokasi proyek harus sudah bersih dan siap untuk
digunakan sesuai dengan keinginan pengguna barang/jasa.

E.2.

KRITERIA UMUM UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR


(IPA)
Secara garis besar Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) ini harus
memenuhi beberapa kriteria secara umum sebagai berikut :
a. Perlu diperhatikan kekuatan, umur dan kesesuaian jenis material bahan
Instalasi pengolah Air di lapangan terhadap kualitas air baku dan atau
lokasi daerah.
b. Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) harus memiliki kapasitas
Q ....... l/det (sesuai kebutuhan)
c. Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) harus mampu mengolah air
baku dari sumber air dengan kualitas air baku yang ada (Pengguna
barang/jasa melampirkan hasil uji laboratorium atas kualitas air baku
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 136

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

d.

e.
f.
g.

h.
i.

j.
k.
l.

m.
n.

E.3.

yang mewakili musim hujan dan kemarau). Pemilihan lokasi air baku
harus mempunyai kualitas sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 tahun
2000.
Kualitas air hasil pengolahan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA)
harus dapat memenuhi standar kualitas air minum Indonesia sesuai
Permenkes RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Kualitas Air
Minum.
Harus dipasang di atas tanah yang stabil, bila kondisi tidak
memungkinkan wajip diberi pondasi khusus sesuai kebutuhan untuk
menopang bangunan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Harus dioperasikan secara mudah, tidak memerlukan penanganan operasi
oleh tenaga ahli dengan ketrampilan khusus / pendidikan khusus yang
tinggi.
Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) ini harus terdiri dari unit untuk
pengolahan koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi, terbuat dari
bahan-bahan yang dilindungi anti karat, mudah dipasang, mudah untuk
dikontrol dan mudah pemeliharaannya.
Permukaan bagian luar dan dalam tidak cacat dan kedap air
Tidak memerlukan areal yang terlalu luas dan mudah dipindahpindahkan. Perletakan unit-unit tersebut harus disetujui oleh pengguna
barang/jasa untuk dapat disesuaikan dengan perencanaan pada tahaptahap berikutnya.
Hendaknya menggunakan perlengkapan-perlengkapan yang memerlukan
energi listrik sesedikit mungkin sehingga biaya operasi tidak mahal
(hemat energi).
Zat-zat kimia yang diperlukan untuk pengolahan air tersebut harus
mudah didapatkan di pasaran dalam negeri dan harganya relatif murah.
Diharuskan untuk mengikuti ketentuan-ketentuan Pemerintah dalam
pengadaan/ pemakaian bahan-bahan bangunan produksi dalam negeri,
kecuali beberapa bagian yang memang belum dapat diproduksi dalam
negeri.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut hendaknya sesuai dengan
standarisasi yang ada sehingga mudah diperluas atau diperbaiki, suku
cadang diusahakan untuk mudah didapatkan dipasaran dalam negeri.
Untuk memberikan hasil yang sebaik-baiknya, maka harus ada
jaminan/garansi dari Pabrikan, bahwa Unit Paket Instalasi Pengolahan
Air (IPA) tersebut berjalan dengan baik dengan kualitas pengolahan air
sesuai dengan yang diharapkan, minimal 2 (dua) tahun sejak Unit Paket
Instalasi Pengolahan Air (IPA) tersebut dioperasikan.

PROSES PENGOLAHAN
Bangunan-bangunan/ unit-unit pengolahan yang ada dalam Unit Paket
Instalasi Pengolahan Air (IPA) tersebut minimum memiliki 2 unit /
kompartemen dalam satu paket (agar terjamin kontinuitas pengaliran pada
saat ada perbaikan pada salah satu unit) yang antara lain terdiri dari:

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 137

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Tabel 6.6 Proses Pengolahan


No
1

Komponen

Jenis

Komponen Utama

1). Unit pengambil air baku


2). Pengukur aliran Air
3). Pembubuh Larutan Kimia
4). Mixer
5). Koagulasi
6). Flokulasi
7). Sedimentasi/ klarifikasi
8). Filtrasi

2). Ambang
turbin, elektromagnetik
ultrasonik.
3). Pompa dosing

tajam,
dan

4). Mekanis,
hidrolis,
in
line
dan kompresor;
5). Hidrolis, mekanis dan dynamic
mixer;
6). Hidrolis, mekanis dan dynamic
mixer; sludge blanket
7). Gravitasi, floating, sludge blanket

9). Reverse Osmosis

8). Saringan pasir cepat media tunggal


atau ganda,
9). Membran

10).

10).

Desinfeksi

Pompa dosing

Komponen Penunjang
(pilihan)
1). Penampung

E.3.1.

1). Air Permukaan, Air Tanah

1). Reservoar

Air Baku
Air baku harus memiliki kualitas sebagai berikut:
a. Kekeruhan lebih kecil dari 600 NTU atau 400 mg/L.
b. Dalam hal kandungan kekeruhan melebihi dari 600 NTU maka ke dalam
paket pekerjaan perlu dilengkapi pengolahan pendahuluan
(prasedimentasi)
c. Kandungan warna asli (appearent colour) tidak melebihi dari 100 Pt Co
dan warna sementara mengikutu kekeruhan air baku
d. BOD, maksimum 2 mg/L, SNI 06-2503-1991 Metode Pengujian Kadar
Kebutuhan Oksigen Biokimia dalam air
e. COD, maksimum 10 mg/L, SNI 06-2504-1991 Metode Pengujian Kadar
Kebutuhan Oksigen dalam air dengan alat Reflux tertutup

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 138

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

f. Total Disolved Solid (TDS), maksimum 400 mg/L, SNI 06-2413-2002


Metode Pengujian Kadar padatan dalam air
g. Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai Peraturan
Pemerintah No.82 tahun 2000 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
h. Dalam hal air sungai daerah tertentu mempunyai kandungan warna, besi
dan atau bahan organik melebihi syarat tersebut di atas tetapi kekeruhan
rendah (< 50 NTU) maka digunakan IPA sistem DAF (Dissolved Air
Flotation) atau sistem lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.
E.3.2.
E.3.2.1.

Unit Koagulasi (Pengaduk Cepat)


Fungsi
Untuk mencampur bahan kimia yang akan bereaksi dengan air baku,
membentuk partikel koloid yang disebut flok.

E.3.2.2.

Bentuk
Bentuk Unit Pengaduk cepat dapat terdiri atas :
a. Type Hidrolis
1. Dalam Pipa, dengan menggunakan kecepatan pengaliran sebagai
sumber energi untuk pengadukan.
2. Static Mixer, merupakan peralatan khusus yang dipasang pada
pipa untuk mempercepat proses pengadukan. Prinsip kerja peralatan
ini adalah memecah dan memutar aliran sehingga gradien kecepatan
menjadi lebih besar.
3. Terjunan, memanfaatkan energi yang terjadi dari tinggi terjunan air.
b. Type Mekanis
Pengaduk cepat tipe mekanis terdiri atas : impeller, turbin, impeller
paddle dan impeller propeller.

E.3.2.3.

Ukuran
Ukuran unit koagulasi (koagulator) harus sesuai dengan perhitungan
berdasarkan SNI 19-6774-2002, Tata cara perencanaan paket unit IPA.
a. Untuk tipe pengadukan dalam pipa dapat digunakan pipa GIP dengan
diameter yang disesuaikan dengan kapasitas IPA yang dibuat.
b. Jarak pembubuhan sampai bak penampungan antara 5 - 20 m.
c. Ukuran untuk Static Mixer disesuaikan dengan diameter pipa transmisi
serta kriteria untuk gradien kecepatan.
d. Untuk terjunan air, tinggi terjunan sekurang-kurangnya 50 cm untuk
mendapatkan gradien kecepatan yang memenuhi persyaratan.
e. Untuk tipe mekanis kebutuhan daya untuk motor penggerak harus
diperhitungkan agar dapat diperoleh nilai gradien kecepatan yang
disyaratkan.

E.3.2.4.

Kinerja
Unit Koagulasi bekerja dengan baik pada kondisi :

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 139

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

a. pH Air Baku antara 5-11 (tergantung dari jenis koagulan yang digunakan
(misalnya : alum 5-7, garam besi 5-11, PAC 6-9)
b. Energi untuk pencampuran dapat menghasilkan gradien kecepatan G >
750/det., sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket
unit IPA
c. Waktu detensi 1 3 detik, sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara
perencanaan paket unit IPA
d. Untuk stabilitas aliran, dicek dengan bilangan Reynold Nre > 10.000,
sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA
e. Bentuk dan ukuran peralatan pengaduk cepat disesuaikan dengan
teknologi IPA paket yang ditawarkan namun mampu menghasilkan
kinerja sebagaimana ditetapkan dalam butir a
E.3.2.5.

Kekuatan Struktur
Pelat harus dapat menahan tekanan kerja nominal 10 g/cm2.

E.3.3.
E.3.3.1.

Unit Flokulasi (Pengaduk Lambat)


Fungsi
Untuk membentuk flok-flok yang merupakan penggabungan partikel tidak
stabil setelah pembubuhan koagulan dan pengadukan pada proses koagulasi
sehingga terbentuk flok yang mudah mengendap.

E.3.3.2.

Bentuk
Bentuk unit flokulasi dibuat nilai gradien kecepatan menurun dari 80/det
sampai 20/det. Dasar setiap bak dibuat sludge hopper dilengkapi pipa
pembuang Lumpur.

E.3.3.3.

Ukuran
Ukuran panjang, lebar atau diameter serta tinggi unit flokulasi (flokulator)
harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 19-6774-2002, Tata cara
perencanaan paket unit IPA.
Ukuran bak flokulasi diperhitungkan terhadap debit pengolahan dan waktu
retensi selama 15-40 menit, sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara
perencanaan paket unit IPA
Bila menggunakan sistem sludge blanket dimana unit flokulasi dan
sedimentasi menjadi satu maka penurunan nilai gradien kecepatan berkurang
secara gradual dari 70 /det sampa 20/det dengan aliran dari down flow
menjadi up flow.

E.3.3.4.

Kinerja
Untuk mendapatkan hasil flokulasi yang baik maka kondisi pengaliran harus
dapat diatur sehingga flok-flok yang sudah terbentuk tidak pecah kembali.
Faktor yang sangat berpengaruh adalah :

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 140

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

a. Waktu kontak (td) : 15 - 40 menit, sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata


cara perencanaan paket unit IPA
b. Gradien Kecepatan (G) : 80 20/det, sesuai dengan SNI 19-6774-2002,
tata cara perencanaan paket unit IPA
E.3.3.5.

Struktur Bangunan
Seluruh bangunan terletak di atas permukaan tanah di atas pondasi beton
bertulang K-225. Untuk jenis tanah lembek (P tanah < 5) maka pondasi
dibuat di atas cerucuk /minipile/pile sesuai perhitungan pondasi.

E.3.3.6.

Pekerjaan Mekanikal
Pekerjaan pemasangan pipa-pipa pembuangan Lumpur harus terbuat dari
pipa baja yang sudah di las dari pabrik sehingga dijamin tidak bocor. Untuk
diameter > 40 mm, peralatan pipa harus tahan terhadap tekanan kerja
maksimal 12 bar.

E.3.4.
E.3.4.1.

Unit Sedimentasi (Pengendapan)


Fungsi
Untuk memisahkan flok yang sudah terbentuk dari unit flokulasi sehingga
mudah dibuang.

E.3.4.2.

Bentuk
Bak sedimentasi terbuat dari plat baja yang dilapisi dengan sand blasting dan
epoxy.
Unit sedimentasi mempunyai 2 bentuk dinding yaitu:
a. Dinding rata.
Pelat IPA dengan dinding rata mempunyai ketebalan dinding yang
berbeda dan tergantung pada kapasitas IPAnya.
b. Dinding corrugated.
Pelat IPA dengan dinding corrugated mempunyai ketebalan dinding yang
sama untuk kapasitas IPA 1 l/detik - 50 L/detik.
Bentuk pengendap pada unit sedimentasi ada 2 (dua) macam yatu:
a.

Bentuk Pelat
Tinggi tegak pelat pengendapan disesuaikan dengan kapasitas IPA
dan bentuk dinding rata/ corrugated, sesuai Tabel 6-8. Lebar pelat
disesuaikan dengan lebar bak pengendap, jarak antar pelat dan
kemiringan sesuai dengan SNI 19-6774-2002, Tata cara
perencanaan paket unit IPA.
Tabel 6.7. Tinggi bebas di unit Sedimentasi dan kapasitas IPA

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 141

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

No

Kapasitas IPA
( L/detik)

1
2
3
4
5

1
5
10
20
50

Tinggi bebas di unit


Sedimentasi
(Cm)
15
20
20
25
30

Tabel 6.8 Tinggi tegak pelat pengendap dan kapasitas IPA

Kapasitas
No
IPA
( L/detik)
1
2
3
4
5
b.

1
5
10
20
50

Tinggi tegak pelat


pengendap dinding
rata
(Cm)
Bentuk Kotak
60
80
80
90
100

150 200
240 300
350 400
450 - 500
540 600

Tinggi tegak pelat


pengendapan dinding
corrugated
(Cm)
Bentuk
Bulat/Konus
80
80
80
80
80

Bentuk tabung pengendap (Tube Settler)


Selain bentuk pelat, pada unit sedimentasi dapat juga digunakan
tube settler dengan ketentuan lebar tube disesuaikan dengan lebar
bak pengendap, jarak antar pelat dan kemiringan sesuai dengan SNI
19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA.
Bentuk tube settler yang digunakan: segi-enam, segi-delapan dan
NRe < 500. Diameter tube setller tergantung pada besarnya
kapasitas IPA seperti pada Tabel berikut,

Tabel 6.9. Diameter Tube Settler dan kapasitas IPA


No

Kapasitas IPA
( L/detik)

1
2
3

1 - 10
20
50

Diameter Tube
Setller
cm
2,50
3,0
3,50

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 142

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

E.3.4.3.

Ukuran
Ukuran panjang, lebar atau diameter serta tinggi unit sedimentasi harus
sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 19-6774-2002, Tata cara
perencanaan paket unit IPA.
Dimensi bak pengendap dihitung berdasarkan kriteria beban permukaan
yang berkisar antara 1 - 4 m/m 2/jam, dengan jarak antar pelat 2,5 5 cm.
sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA

E.3.4.4.

Kinerja
Untuk mendapatkan hasil sedimentasi yang baik maka kondisi pengaliran
harus dapat diatur sehingga flok-flok yang sudah terbentuk tidak pecah
kembali dan dapat mengendap semaksimal mungkin. Faktor yang sangat
berpengaruh (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket
unit IPA ) adalah :
a.

Beban permukaan
1 - 4 m/m2/jam
b.
Waktu detensi (td)
> 25 menit
c.
Kecepatan hidrolis < 0,0075 m/det
d.
Nilai Reynolds
< 500
e.
Nilai Froude
> 10-5
f.
Beban pelimpah
6,2 11,5 m3/jam
Apabila menggunakan sistem sludge blanket hopper bottom faktor
mempengaruhi adalah sebagai berikut :
a. Beban permukaan
b. Waktu detensi (td)
c. Kecepatan hidrolis
E.3.5.

yang

48 72 m/hari
40 80 menit
< 0,0075 m/det

Unit Filtrasi (Penyaringan)


Terbuat dari plat baja yang dilapisi dengan sand blasting dan epoxy, dengan
ketebalan sesuai tabel 5-6. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan
saringan pasir campuran (mixed media) ataupun saringan yang terdiri dari
single layer media. Jenis pengaliran cepat (high rate filtration) dengan
menggunakan mixed media antrasit dan pasir maka kriteria disainnya adalah:
Tabel 6.10 Media Filter

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 143

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Media pasir untuk filter menggunakan media pasir sesuai dengan SNI 196774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA.
Ketebalan media penyangga (kerikil) adalah (5 - 20) cm (sesuai dengan SNI
19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA):.
a. Diameter kerikil = ( 2 - 65 ) mm
b. Kecepatan filtrasi = ( 6-11) m/jam
c. Kecepatan pencucian filter = (36-50) m/jam
Sistem pencucian boleh dilakukan dengan sistem pemompaan backwash
maupun dengan sistem gravitasi saling mencuci (inter filter backwash)
dengan persyaratan umum yaitu tersedianya kontrol head loss atau driving
head sebesar 3 ft s/d 15 ft (0,91 m s/d 4,57 m).
Pengaturan debit yang masuk dan keluar dari unit filtrasi harus dapat diatur
dengan mudah dan hasil pengolahan dapat dilihat melalui meter aliran/ flow
meter yang sudah termasuk dalam pekerjaan ini.
E.3.6.
E.3.6.1.

Sludge Drying Bed (Pengering Lumpur)


Definisi
Sludge adalah lumpur yang merupakan hasil sisa proses dalam IPA Paket
yang bisa berasal dari proses sedimentasi maupun filtrasi

E.3.6.2.

Kriteria Perencanaan Unit Sludge Drying Bed


Kriteria
Nilai
BED
Jumlah bed minimum
2
Ukuran sel (bed)
P = 6 - 30 m; L = 6 m
Ketebalan lapisan lumpur
20 30 cm
Kecepatan alir lumpur dalam
> 0,75 m/det
pipa

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 144

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Jenis pipa pengalir lumpur


Peletakan pipa pengalir
Jarak unit dari permukiman
Perlengkapan tambahan
KERIKIL
Kedalaman Total
Pemasangan
Peletakkan
Ukuran
Kualitas
PASIR
Tebal lapisan pasir
Ukuran partikel
UC Pasir
ES Pasir
Jenis pasir
Kualitas
UNDERDRAIN
Kemiringan pipa perforasi
Jarak antara pipa perforasi
Pemasangan
Bahan
Kekuatan
E.3.7

Pipa besi / plastik


Minimum 17 diatas permukaan
> 100 m
- Bak pembagi aliran
- Splash plates (untuk meratakan lumpur)
6
diatas pipa underdrain paling atas
2 atau lebih lapisan
Top 3 dari partikel kerikil 1/8
Dinilai dengan baik untuk tingkat
permukaan
23 -30 cm
0,8 1,6 mm
< 4,0
0,3 0,75 mm
Pasir kasar yang bersih dan sudah dicuci
Dinilai dengan baik untuk tingkat
permukaan
1%
2,5 6 m
Dengan sambungan terbuka
- Bahan dengan kekuatan yang cukup
- Bahan tahan karat
Dapat menahan kerikil

Baku Mutu Air Minum


Baku mutu dari air yang dihasilkan harus memenuhi kualitas sesuai dengan
Permenkes RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Kualitas Air Minum,
dengan parameter inti sebagai berikut:
a. Tidak berbau
b. Tidak berasa
c. Warna 15 PtCo
d. Kekeruhan maksimum 5 NTU
e. pH 6,5 8,5
Secara umum kriteria perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut:
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 145

SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

TABEL 6.11 Kriteria Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Untuk Air Non
Gambut

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI - 146

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

TABEL 6.12
Kriteria Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Non Gambut
Untuk Sistem Sludge Blanket

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -147

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

TABEL 6.13 Kriteria Perencanaan Unit IPA Sistem DAF


(Dissolve Air Flotation) Untuk Air Gambut

E.4.
E.4.1.

BAHAN DAN PERALATAN


Pelat baja
Pelat Baja harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Pelat baja Mild Steel SS-400, harus dibersihkan dengan pasir bertekanan
sesuai ketentuan yang berlaku
2. Pelat baja harus diberi pelapisan, Pelapisan dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
(1) Pelapisan bagian dalam
Pelapisan ini menggunakan jenis epoxy yang diperuntukan untuk air
minum (food grade) dengan ketebalan lapisan epoxy, minimal 100
mikron.
(2) Pelapisan bagian luar
Pelapisan yang digunakan adalah cat dasar zinchromat dengan
ketebalan 50 mikron,
pelapisan akhir (Finished coat) menggunakan email coat dengan
ketebalan 50 mikron dan diwarnai biru.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -148

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Ketebalan dari pelat baja dapat dilihat pada tabel 6-14.


Tabel 6.14 Tebal pelat IPA Baja dinding rata, corrugated dan kapasitas IPA
Ketebalan pelat IPA dinding rata
(mm)
No

Kapasitas IPA
(L/detik)
Bentuk Kotak

1
2
3
4
5
E.4.2.

1
5
10
20
50

4
6
6
8
minimal 10

Ketebalan
pelat IPA
dinding
corrugated
(mm)
Bentuk
Bulat/Konus
4
5
6
5
6
5
6
5
8
5

Fibreglass Reinforce Plastic (FRP)


Pelat Fibreglass harus memenuhi ketentuan berikut :
Menggunakan bahan dan material sebagai berikut (acuan komposisi bahan yang
diuji laboratorium terakreditasi harap dilampirkan):
1. Material Utama
a) Polyester Resin Unsaturated Tipe ORTHO dan ISO (atau setara)
b) Chopped Strand Mat
c) Roving Cross Mat
2. Material Pendukung
a) Pasta pigment/warna
b) Filler
c) Katalisator
d) Cobalt
Ketebalan dari dinding unit paket IPA adalah sebagai berikut:

No
2
3

E.4.3.

Tabel 6.15
Tebal pelat IPA Fibreglass
Ketebalan pelat dinding IPA
Kapasitas IPA
(mm)
(L/detik)
5
10

5-8
5-12

Pelat pengendap

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -149

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Pelat pengendap dari bahan fiber glass, PVC dan stainless steel dengan lendutan
(defleksi) tidak melebihi 5 % pada beban 1285 N/m2 .
E.4.4.

Perpipaan dan perlengkapan


Perpipaan dan Perlengkapan vang digunakan :
a) Pipa PVC, harus sesuai SNI 06-0084-2002 tentang Pipa PVC untuk saluran
air minum, SNI 06-0162-1987 tentang Pipa PVC untuk saluran air buangan di
daiam dan diluar bangunan;
b) Pipa baja saluran air, harus sesuai SNl 07-2225-1991 dan harus di finished
print;
c) Katup terdiri dari :
(1) Butterfly valve
Butterfly valve harus digunakan untuk mengatur debit.
Untuk ukuran butterfly valve > 100 mm, harus menggunakan 2
piringan (flens).
(2) Gate valve
Gate valve sebagai isolating valve, harus memenuhi ketentuan :
Dilengkapi cincin penutup (seal) anti bocor.
(3) Check valve

E.4.5.

Tangki pembubuh dan pengaduk


Tangki pembubuh dan pengaduk dari fiberglass atau sejenisnya yang tahan
terhadap larutan kimia. Dimensi, kapasitas dan bentuk sesuai dengan SNI 196774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA

E.4.6.

Peralatan pelengkap
a) Pompa air baku dengan ketentuan sebagai berikut (sesuai dengan SNI 196774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA):
(1) Pompa air baku harus dipilih dari jenis submersible, centrifugal dan yang
tidak mudah tersumbat (non clogging);
(2) Bila menggunakan pompa centrifugal harus memperhitungkan jarak dari
pompa terhadap muka air terendah (net positif suction head).
(3) Pompa air baku sampai head 30 m harus mempunyai impeller tunggal
(single stage);
(4) Bearing pompa menggunakan pelumas (lubrication air);
(5) Elektromotor yang dapat dipakai dalam air dengan ketentuan sebagai
berikut itu :
a) Dapat dioperasikan dengan daya yang tersedia 220/380 volt, 3
phase, 50 Hz; atau sesuai daya PLN
b) Pole : 2 atau 4 pole;
c) Putaran maksimal 2900 rpm.;
d) Mesin listrik minimal 5 HP dengan starting sistern Start Delta dan
mampu bekerja selama 15 jam per hari dengan suhu lingkungan

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -150

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

(ambient temperatur ) 50 C, khusus untuk pompa submerbsible


ambient temperatur maksimum 22oC.
(6) Bahan pompa air baku terdiri dari :
a) Casing terbuat dari cast iron;
b) Kipas (Impeller) pompa terbuat dari stainless steel, high crome steel,
cast iron special dan bronze;
c) As pompa ( shaft) terbuat dari stainless steel;
(7) Perlengkapan pompa air baku terdiri atas:
a) Satu set pressure gauge, 0,50 -5kg/cm2;
b) Perlengkapan pompa air baku ada 2 tipe yaitu:
1. Tipe 1, pompa air baku dilengkapi dengan rantai dan pipa
discharge flexible lengkap dengan fitting untuk sambungan ke
pipa tranmisi air baku;
2. Tipe 2, pompa air baku dilengkapi dengan sistem guinding bar
dan pipa GIP untuk discharge lengkap dengan fitting dan bend
90 medium untuk sambungan ke pipa tranmisi air baku;
c) Harus menyediakan kabel khusus pompa submersible yang sesuai
dengan uluran dan daya motor pompa terpasang. Bila memerlukan
penyambungan dalam air , harus diberi isolasi khusus.
b) Pompa Air Minum
Pompa Air Minum dengan ketentuan sebagai berikut (sesuai dengan SNI 196774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA):
(1) Pompa air baku harus dipilih dari jenis centrifugal horizontal/vertical ;
(2) Dapat dipakai single stage atau multi stage dengan casing dari besi tuang
(cast iron ) dan kipas dari kuningan atau baja tahan karat/stainless steel;
(3) Ball bearing memakai bahan pelumasnya dari gemuk;
(4) Dapat dioperasikan dengan daya yang tersedia 220/380 Volt, 3 phase, 60
Hz;
(5) Pole : 2 atau 4 pole;
(6) COS phi : 0,80
(7) Putaran maksimal 1500 rpm atau 2900 untuk head tinggi.;
(8) Mesin listrik diatas 5 HP dengan starting sistern Start Delta dan mampu
bekerja selama 15 jam per hari dengan temperatur ambien 50 C.
(9) Mesin listrik minimal 5 HP dengan starting sistern Start Delta.
c) Perlengkapan pompa Air Minum (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara
perencanaan paket unit IPA):
(1) Satu set pressure gauge, sampai 10,0 kg/cm2 dilengkapi dengan three
way valve/tee;
(2) Float level control valve dan pressure switch;
(3) Reducer, gate valve, non return valve, air valve, riser pipe untuk pipa
discharge;
(4) Fitting pipa terrmasuk steel bend untuk pipa discharge dan support
kabel;
(5) Kabel dan alat sambungnya dari motor ke panel pompa;
(6) Brosur/ buku mengenai:
a) Petunjuk operasi dan pemeliharaan;
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -151

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

b) Kurva Kinerja.
d) Pompa pembubuh, yaitu (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara
perencanaan paket unit IPA) :
Pembubuh larutan kimia harus menggunakan pompa dengan ketentuan
sebagai berikut:
(1) Stroke dapat diatur;
(2) Jenis piston atau membrane, bila dengan membran harus sesuai dengan
bahan kimia yang dipompakan;
(3) Pompa dapat bekerja baik dan terus menerus pada beban penuh;
(4) Ketentuan lain mengikuti spesifikasi pabrik.
e) Alat Ukur Aliran (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan
paket unit IPA):
IPA dilengkapi dengan alat ukur aliran (flow meter)
(1) Flow meter inlet tipe magnetic untuk mengukur debit masuk
(2) Flow meter outlet untuk mengukur debit olahan pada daerah inlet.
f) Bordes, tangga dan Jalan Inspeksi
Instalasi Pengolahan Air harus dilengkapi dengan bordes, tangga dan jalan
inspeksi untuk operasi dan pemeliharaan. Kriteria kriteria yang harus
dipenuhi untuk bordes, tangga dan jalan inspeksi adalah :
Unit IPA harus dilengkapi dengan bordes, tangga dan jalan inspeksi untuk
keperluan inspeksi maupun pemeliharaan atau perbaikan
Bordes, tangga dan jalan inspeksi harus mampu menahan beban orang dan
barang sekurang-kurangnya 300 kg
Bordes, tangga dan jalan inspeksi harus dilengkapi dengan railing tangga
yang dapat menjamin keselamatan orang yang melaluinya
Lebar tangga dan jalan inspeksi sekurang-kurangnya 80 cm
Beda tinggi antar anak tangga 20 cm
Lebar anak tangga sekurang-kurangnya 30 cm
Kemiringan tangga maksimal 45 derajat
Bordes, tangga, dan jalan inspeksi harus terbuat dari plat baja (checkered
plate), dengan ketebalan sekurang-kurangnya 3 mm dan dilapisi dengan
pelindung anti karat \

E.4.7.

Diesel generator set

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -152

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Diesel generator set terdiri dari (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara
perencanaan paket unit IPA) :
a) Mesin penggerak dan generator yaitu :
(1) Mesin diesel, pendingin air (radiator) atau udara;
(2) Sistem ini dihidupkan dengan motor starter yang mendapat power supply
dari batere 12 - 24 Volt;
(3) Putaran nominal 1500 rpm, baik dengan atau tanpa beban;
(4) Pengkopelan antara mesin diesel dengan generator harus compartible
dengan PTO (power take over)
(5) Suara yang keluar dari perendaman, suara tidak boleh melebihi 70 dB
pada jarak 1 meter di luar dinding;
(6) Pemasangan harus memakai vibration mounting dan harus dilengkapi
dengan Automatic Voltage Regulator (AVR);
(7) Kapasitas generator sampai 40 KVA, tidak menggunakan turbo charger;
(8) Mesin diesel harus mampu dibebani melampaui batas kapasitas sebesar
10% selama 2 jam dalam setiap periode 24 jam, tanpa ada gangguan
mekanik dan kenaikan temperatur yang tinggi.
b) Perlengkapan standar untuk generator set:
(1) Satu buah batere 12 volt/24volt
(2) Satu buah tangki bahan bakar, kapasitas minimal 100 Liter
(3) Satu buah buku petunjuk operasi dan pemeliharaan generator set
c) Panel kontrol mesin harus mempunyai:
(1) Satu panel untuk mati hidup switch;
(2) Satu panel untuk pengukur tekanan oli;
(3) Satu panel untuk pengukur temperatur air;
(4) Satu panel darurat untuk mematikan mesin, bilamana temperatur air
pendingin naik, tekanan oli turun, voltage naik berlebihan, putaran naik;
(5) Satu panel tekanan bahan bakar;
(6) Satu panel ammeter arus pengisi accu:
(7) Satu panel penunjuk jam operasi mesin;
(8) Satu panel penunjuk putaran ( tacho meter);
(9) Satu set panel indikator kerja ;
d) Panel generator harus mempunyai:
(1) Satu panel Volt meter;
(2) Satu tombol pemilih tegangan (selector switch);
(3) Satu tombol pengatur tegangan;
(4) Satu panel Watt meter;
(5) Satu panel frekuensi meter;
(6) Satu tombol, reset lampu panel.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -153

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

E.4.8.

Pengkabelan dan metode instalasi


Pengkabelan dan metode instalasi yaitu kabel berisolasi PVC, memenuhi
ketentuan (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit
IPA):
a) Jenis kabel terdiri dari NYA, kabel berisolasi karet dan NYA, kabel berisolasi
PVC;
b) Shaft terbuat dari baja
c) Perlengkapan Listrik :
(1) Main Swicth Gear (ECI)
Terletak dipower house dan tenaga listrik yang diperoleh dari tenaga
diesel genset diatur dan dimonitor didistribusikan melalui main switch
charger, dialirkan ke panel EC2, box lampu penerangan luar, box lampu
penerangan dalam dan sekaligus untuk panel penggerak pompa air bersih.
Main swicth gear ini dilengkapi dengan automatic triping device untuk
under voltage, under frequency, theonal dan single phasing. Resisting
dilakukan dengan manual. Panel free standing.box yang berisi bus bar.
(2) Panel Pompa Air Baku (WC2)
Masing-masing terletak di intake dan berisi antara lain :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Ampere meter
Volt meter
Tombol untuk menjalankan pompa
Relay non bimetal
On/Off swicth
Lampu indikator untuk run, ready dan trip
Fuse dan MCB
20 watt heater

(3) Grounding masing-masing panel


(4) Penerangan di dalam Ruangan
Penerangan secukupnya untuk di dalam bangunan pelengkap, lighting
fixture disediakan lampu-lampu T.L dilengkapi dengan stop kontak,
receptacle dan normal standard accessories.
(5) Penerangan di luar ruangan
Untuk penerangan halaman dan bangunan instalasi pengolahan air bersih
serta intake harus disediakan lamou luar dengan tiang lampu, masingmasing tiang dibuat dari steel pipe. Lampu yang dipasang dan jenis yang
tahan terhadap pengaruh panas dan hujan.
(6) Kabel-kabel
Semua kabel harus memenuhi 7.10 PUIL 2000 SNI 04-0225-2000; dan
pemasangannya harus dilindungi dengan konduit. Untuk kabel yang
ditanam langsung harus dari jenis NYF GBY sedangkan kabel yang
PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -154

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

terpasang dalam air harus jenis submerine. Rekanan harus menghitung


sendiri ukuran kabel yang dipergunakan dan sebelum dipasang harus ada
persetujuan terlebih dahulu dari petugas proyek.
E.4.9.

Pembumian (Grounding)
Pembumian terdiri dari(sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan
paket unit IPA) :
a) Panel, transformator, generator dan elektromotor perlu pembumian;
b) Tahanan tanah tidak boleh dari 5 Ohm;
c) Persyaratan harus sesuai dengan SNI 04-0225- 2000, PUIL 2000.

E.4.10.

Lemari hubung bagi


Lemari hubung bagi memenuhi ketentuan sebagai berikut (sesuai dengan SNI 196774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA) :
a) Panel harus merupakan jenis indoor, dapat berdiri tegak tanpa penopang,
dengan penghantar bagi daya jenis penampang persegi empat (bush bar);
b) Jumlah phase: 3 (tiga) phase, 4 (empat) kabel;
c) Frekuensi : 50 Hz;
d) Kapasitas isolasi untuk Voltage penghantar utama: 600 V AC; dan untuk
Voltage penghantar kontrol :250 V AC;
e) Voltage kerja untuk penghantar utama : 380 V AC; dan untuk penghantar
kontrol :220 V AC dan 100 V DC;
f) Pabrikasi, dibuat oleh pabrik yang mempunyai sertifikat PLN;
g) Tebal pelat baja, 2,0 mm untuk dinding dan 3,0 mm untuk pintu;
h) Pada sisi penghantar masuk minimal harus dipasang satu pengaman arus yang
tidak kurang dari arus nominal penghantar masuk tersebut dan minimal 10 A;
i) Sakelar masuk pada MDP (Main Distribution Panel) harus diberi tanda
pengenal khusus, sehingga mudah dikenal dan dibedakan dari sakelar lain;
j) Pada sisi penghantar keluar harus dipasang sakelar keluar, bilamana
mensuplai 3 buah atau lebih MDP : atau 3 atau iebih motor-motor yang
dayanya lebih dari1,5 KW : atau dihubungkan ke tiga atau lebih kontakkontak yang masing-masing mempunyai arus nominal lebih dari I6 A; atau
mempunyai arus nominal 100 A atau lebih;
k) Pada sisi penghantar masuk, dipasang pengaman lebur sebelum sakelar;
l) Pengaman lebur untuk penerangan harus di pasang secara terbuka;
m) Dalam pemasangan rel dan penghantar didalam MDP harus diperhitungkan
agar tidak terjadi panas yang berlebihan;
n) Pemasangan bagian telanjang yakni bagian yang bersifat penghantar, tetapi
tidak termasuk sirkuit arus atau bagian bertegangan lain dengan polaritas atau
phase berbeda atau sama, harus mempunyai jarak minimal 5 cm;
o) MDP harus diberi penghantar pembumian tersendiri;
p) Alat ukur dan indikator yang dipasang pada MDP harus terlihat jelas dan
harus ada petunjuk tentang besaran apa yang dapat diukur dan gejala apa yang
ditunjukan;
q) Penghantar rel

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -155

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

r) Penghantar rel harus terbuat dari tembaga yang memenuhi pesyaratan sebagai
penghantar listrik;
s) Besar arus yang mengalir diperhitungkan sesuai kemampuan rel dan tidak
akan menyebabkan suhu lebih dari 65C. Ukuran rel pada 35C menurut
Tabel 6.6-1 pembebanan penghantar yang diperbolehkan untuk tembaga,
PUIL 2000, SNI 04-0225-2000;
t) Komponen gawai kendali seperti tombol, sakelar, lampu sinyal, sakelar
magnit dan kawat penghubung harus mempunyai kemampuan yang sesuai
dengan penggunaannya dan harus mempunyai tanda atau warna yang
memudahkan operator untuk melayaninya.
(1) Perangkat kendali
a) Setiap motor harus dilengkapi dengan kendali tersendiri;
b) Tiap kendali motor arus bolak-balik harus mampu memutuskan arus
motor macet;
c) Sarana pemutus arus harus dapat memutuskan hubungan antara motor
serta kendali dan semua penghantar suplai yang dibumikan, sehingga
tidak ada kutub yang dapat dioperasikan tersendiri;
d) Pemutus arus harus mempunyai kemampuan sekurang-kurangnya
115% dari jumlah arus beban penuh;
(2) Peralatan laboratorium minimal harus tersedia peralatan untuk
pemeriksaan kekeruhan, pH, sisa Chlor, direkomendasikan untuk
dilengkapi dengan pemeriksaan : warna, jar test, tabung Imhoff,
kepekatan Iarutan, timbangan dan peralatan gelas.
E.5.

Struktur
Struktur paket unit instalasi pengolahan air harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a) Pondasi dari beton bertulang, beton tumbuk atau pasangan batu belah
sesuai dengan daya dukung tanah setempat dimana IPA akan diletakan;
b) Sambungan sistem las sesuai dengan SNI 07-0071-1987 tentang mutu dan
cara uji pipa baja las spiral;
c) Sambungan antara profil dengan profil menggunakan sistem las atau baut
sesuai dengan SNI 07-2295-1988;
d) Dinding baja harus diperkuat dengan baja siku sesuai dengan SNI 07-0701987 tentang baja siku sama kaki bertepi bulat, canai panas hasil rerolling,
mutu dan cara uji yang sesuai dengan desain pabrikan IPA.
Penggunaan pelat baja dimasing masing unit proses seperti tertera pada
tabel berikut ini :

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -156

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Tabel 6.16. Penggunaan pelat baja di unit proses IPA

Bagian
Pengaduk cepat
Jenis GIP Kelas
pipa SII 0161-81
Panjang pipa
Struktur setelah pembubuhan > 6 m

Ukuran
Pengaduklambat Pengendapan Penyaringan
Tebal baja minimal Tebal baja
Tebal baja
5 mm
minimal 5 mm minimal 5
mm.
Kelas baja Mild
Kelas baja
Steel SS.400
Mild Steel
Kelas baja
SS.400
Mild Steel
SS.400

E.6.

KINERJA
Paket Unit IPA harus mempunyai kinerja untuk kualitas, kuantitas air baku dan
air yang diolah, memenuhi ketentuan yang berlaku.

E.7.
E.7.1.

PABRIKASI
Umum
Semua pabrikasi harus dikerjakan di workshop, hanya pemasangan unit-unit
seperti pengelasan dan penyambungan joint (sambungan) yang disetujui oleh
pengguna barang/jasa dapat dilaksanakan di lokasi pemasangan.

E.7.2.

Persyaratan Umum Workshop


a.
Memiliki bangunan standard workshop dengan fasilitas minimal:
Gantry, dilengkapi dengan crane minimal berkekuatan 5 ton
Mesin potong besi
Mesin las listrik
Genset
Mesin untuk fabrikasi peralatan IPA lainnya
Tukang las yang berpengalaman
Tukang pipa yang berpengalaman
b.
Fasilitas untuk sand blasting
c.
Fasilitas pengecatan dengan sistem semprot

E.7.3.

Persyaratan Pekerjaan di Lapangan


a. Harus tersedia fasilitas sand blasting
b. Harus tersedia fasilitas pengecatan dengan sistem semprot
c. Tersedia mesin las dengan genset
d. Jika sand blasting tidak tersedia maka lempengan plat harus di sand blasting
di workshop, dan setelah di sambung di lapangan, maka semua sambungan
harus di wire brush lalu dilindungi dengan anti karat

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -157

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

E.7.4.

Identifikasi
Untuk tujuan penandaan pada waktu pabrikasi, setiap bagian ditandai dengan
tanda yang berbeda dan dapat tahan lama diusahakan tidak merusak material.

E.7.5.

Pemotongan
Pemotongan dilakukan dengan gergaji, gunting besar, croping atau alat pemotong
dengan mesin atau manual.
Alat pemotong manual digunakan apabila tidak mungkin digunakan alat
pemotong mesin.
Notthing adalah untuk memulai membuat lubang yang ukurannya lebih kecil dari
kebutuhan, sesudah itu Lubang tersebut disempurnakan sesuai kebutuhan dengan
dikikir atau digerinda.
Tepi-tepi potongan harus mempunyai profit yang benar dan bebas dari takik dan
bebas dari gerigi, jika perlu dibaut.

E.7.6.

Pembuatan Lubang
Pembuatan lubang untuk alat pengunci atau penjepit harus dibor. Pembuatan
lubang hanya dapat dilakukan pada sambungan (joint) struktur yang kedua dan
disetujui oleh pengguna barang/jasa.
Slotted holes dapat dibuat dengan membuat lubang langsung atau dengan
mengebor dua buah lubang dan disempurnakan dengan pemotongan. Semua
lubang untuk lubang kunci atau penjepit harus dibuat tempat pasangannya yang
sesuai sehingga kunci atau penjepit dapat dimasukkan dengan baik pada sudut
yang tepat.
Jika setiap elemen setelah dibor, akan diberi galvanis maka ukuran lubangnya
diperbesar 0,1 mm.

E.7.6.1.

Pengeboran
Bagian kasar harus disingkirkan dari lubang sebelum pemasangan kecuali dimana
lubang yang dibor langsung melalui bagian yang sudah diklem, serta bagian ini
tidak dapat dipisahkan lagi setelah dibor.

E.7.6.2.

Ukuran Sebenarnya
Jika lubang langsung dibuat dalam ukuran yang sebenarnya, semua kondisi di
bawah ini harus dipenuhi :
a. Lubang harus bebas dari bagian yang kasar untuk mencegah berubahnya
posisi bagian yang padat ketika diketatkan.
b. Diameter material yang akan dimasukkan ke dalam lubang tidak boleh Lebih
besar dari diameter lubang.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -158

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

E.7.6.3.

Ukuran Lubang
Untuk baut dengan diameter tidak lebih dari 24 mm, diameter lubang tidak boleh
lebih 2 mm daripada diameter baut, diameter lubang tidak boleh lebih 3 mm dari
diameter baut, kecuali untuk baseplate baja dan dispesifikasikan oleh pengguna
barang/jasa.

E.7.6.4.

Perakitan
Semua komponen harus dipasang menurut spesifikasi yang ditentukan sehingga
komponen tidak akan berlekuk, terpelintir atau kerusakan lainnya dan harus
disediakan jarak tertentu jika diperlukan.
Penyimpangan pada waktu meluruskan lubang diusahakan tidak membesarkan
lubang atau mengubah logam.
Jika penyimpangan terjadi tidak dapat digunakan kembali kecuali proses
pembesaran lubang disetujui oleh pengguna barang/jasa.

E.7.7.

Pengelasan
Pengelasan struktur/ kerangka baja harus sesuai dengan BS 5135 kecuali proses
lainnya yang disetujui oleh pengguna barang/jasa.
Selain proses pemancaran Logam, semua proses untuk pekerjaan pengelasan
kerangka baja hanya dapat dilakukan dengan persetujuan pengguna barang/jasa.
Pengelasan harus dilakukan secara merata ke seluruh bagian untuk memperkecil
korosi. Pengelasan yang terputus-putus harus dihindari.
Pengelas yang melaksanakan kegiatan pengelasan harus mempunyai sertifikat.

E.7.7.1.

Pelaksanaan Pengelasan
Kondisi yang baik untuk pekerjaan pengelasan adalah sebagai berikut :
a. Permukaan yang akan disambungkan/ digabungkan harus mempunyai bentuk
yang cocok untuk dilas (jarak di antara ujung yang akan disambung, sudut
pemotongan yang akan disambung, dan lain-lain harus benar.
b. Posisi tukang las dalam melakukan pengelasan harus benar, sebagai contoh
harus disediakan tangga untuk berpijak jika diperlukan.
c. Pengelasan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca yang buruk
(permukaan yang akan disambung dan tongkat untuk mengelas harus kering).
d. Cat dan kotoran lainnya yang dapat mengganggu proses pengelasan harus
disingkirkan sebelum pengelasan dilakukan.
Material yang akan disambung harus mempunyai sifat yang mudah untuk dilas.
Filter logam pada tongkat untuk mengelas harus menghasilkan tenaga yang kuat,
waktu yang cukup lama dan pengaruh yang kuat kurang lebih sama atau lebih
besar dari kualitas baja yang akan disambung.
Sambungan harus kedap air meskipun tanpa proteksi terhadap korosi.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -159

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Pengelasan yang dilakukan harus sedemikian rupa sehingga tekanan dan


perubahan bentuk pada saat penyempurnaan bentuk dapat diminimalkan.
Permukaan baja yang akan dilas harus halus dan percikan hasil pengelasan harus
disingkirkan dengan jalan digerinda atau cara lainnya. Semua ujung-ujung yang
tajam harus ditumpulkan.
E.7.7.2.

Rencana Pengelasan
Dalam rencana pengelasan harus terdapat detil tentang pelaksanaan dan urutan
pekerjaan pengelasan dan metoda pemeriksaan dan dokumentasinya.
Rencana pengelasan ini sudah harus diserahkan kepada pengguna barang/jasa
sebelum pekerjaan dimulai. Pada saat pekerjaan dilaksanakan, Penyedia
barang/jasa harus mengawasinya dan menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan.
Pengelasan yang tidak sesuai dengan persyaratan harus diperbaiki dan
pemeriksaan harus diperketat sesuai dengan keinginan pengguna barang/jasa.
Pengguna barang/jasa dapat setiap waktu mengunjungi workshop untuk
memeriksa pekerjaan.

E.7.7.3.

Pemeriksaan dan Pengujian Pekerjaan Pengelasan


Pemeriksaan oleh pengguna barang/jasa meliputi :
a. Material yang dikirim harus sesuai dengan sertifikasi pabrik dan material
tersebut harus dapat dilas.
b. Katoda untuk mengelas.
c. Celah, ujung-ujung yang dipotong adalah yang akan disambungkan sesuai
dengan tipe pengelasan yang digunakan.
d. Ujung-ujung yang akan disambungkan harus bersih.
e. Hasil las harus waterproof (kedap air).
Bagian-bagian yang akan disambung harus digambarkan secara lengkap bersamasama.
Pelat-pelat baja diperlukan untuk menjamin bahwa total jarak yang tersisa antara
permukaan yang berdekatan tidak lebih dari 2 mm. Panjang baut minimal 1 galur
diatas mur setelah dirapatkan. Baut, mur dan washer harus digalvanis.
Galur pada mur harus dipotong setelah digalvanis dan diberi oli untuk
menghindari karat.
Washer dipasang di bawah mur pada permukaan yang miring, washer harus
mempunyai bentuk khusus untuk mengimbangi kemiringan.
Galur pada sekrup yang masuk ke dalam lubang tidak boleh lebih dari bagian dari
ketebatan baja yang disekrup.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -160

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Umumnya untuk memperkuat sambungan agar baut tidak mudah lepas


ditambahkan baut-baut kecil di sekitarnya. Jika ada kemungkinan mur dapat lepas
maka mur perlu dikunci.
Baut dan lain-lain harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mudah rusak
dan berkarat.
E.7.8.

Pencegahan Terhadap Korosi


Semua lembaran atau potongan baja yang akan dipakai harus diberi lapisan
pelindung setetah disemprot dengan pasir (sandblasting) atau sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Semua perlindungan dan proteksi ini dilaksanakan dalam kondisi workshop
diawasi oleh pengguna barang/jasa.
Penerapan dilapangan hanya dapat dilakukan pada tempat yang telah dilakukan
pengelasan.
Untuk interior tangki baja, cat yang digunakan harus bersifat non-toksik, tidak
menimbulkan rasa atau bau, warna atau kekeruhan terhadap air, tidak membantu
pertumbuhan mikroorganisme dan harus dapat digunakan sebagai container/
tempat untuk menyimpan air bersih.
Untuk melindungi interior (bagian dalam) tangki baja dari air dan bahan-bahan
kimia, diberi cat epoxy 250-300 micron .
Lapisan terakhir pada permukaan luar diberi warna biru seperti umumnya
digunakan oleh PDAM. Lapisan akhir pada permukaan dalam diberi warna agak
terang.
Semua cat untuk pelapis harus disediakan dari pabrik yang sama. Penyedia
barang/jasa sebelumnya harus menyiapkan program pencegahan terhadap korosi
yang disetujui oleh pengguna barang/jasa, yang memberikan informasi rinci
tentang :
a. Spesifikasi cat (data, sheet, keenceran, interval lapisan dan warna)
b. Prosedur pekerjaan/ pembersihan/ penghilang gemuk dari permukaan dan
pengelasan sebelum di sandblasting (disemprot pasir), kekasaran dan metoda
pelapisan.
c. Pemeriksaan.
d. Petunjuk kepada pengguna barang/jasa tentang pemeliharaan dan perbaikan,
upaya pencegahan korosi.
e. Petunjuk dari pabrik untuk pemasangan sistem proteksi di lapangan.
Untuk bagian yang tidak dapat diberi proteksi setelah disambungkan maka
proteksi diberikan sebelum bagian tersebut disambungkan.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -161

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Kecuali sistem pencegahan khusus dilakukan untuk mencegah korosi semua


bagian-bagian yang berlubang harus ditutup untuk mencegah masuknya air yang
menyebabkan keLembaban didalam lubang tersebut.
Jika pada komponen-komponen yang telah dilas dilakukan usaha-usaha
pencegahan seperti pengecatan, pelapisan logam atau usaha-usaha lainnya yang
dapat merusak bagian yang dilas, maka usaha-usaha pencegahan ini tidak boleh
dilakukan. Alternatif usaha lainnya dapat dilakukan dengan persetujuan dari
pengguna barang/jasa.
Bagian yang dilas dan permukaan yang saling berdekatan tidak boleh dicat
sebelum adanya pemeriksaan dan persetujuan.
Pembersihan dilakukan dengan digosok/ diamplas (sandblasting). Semua oli dan
gemuk harus dihilangkan dengan cara dicuci dengan white spirit, nafta atau uap
air.
Semua kerak dan lapisan karat yang keras dihilangkan dengan cara dikerik,
digerinda atau dengan pemanasan.
Bahan yang digunakan untuk menggosok harus sesuai dengan BS 2451, atau
bahan lainnya yang disetujui oleh pengguna barang/jasa dengan ukuran yang
sesuai bebas dari bagian-bagian yang tajam, kelembaban dan oli.

Setelah proses pembersihan terhadap bagian-bagian kasar, pelapisan dan


perbaikan permukaan yang cacat dengan di-blasting harus dikerik dan permukaan
dasar diubah sampai pada keadaan yang diinginkan. Semua sisa pengamplasan/
penggosokan dibuang.
E.7.8.1.

Aplikasi Lapisan Pelindung sampai disini


Dalam jangka waktu 4 jam setelah di sandblasting dan setelah disetujui oleh
pengguna barang/jasa, Penyedia barang/jasa harus mulai melakukan aplikasi
terhadap sistem pelapisan yang disetujui.
Material yang digunakan untuk sistem pelapisan harus disimpan pada tempat
yang sesuai rekomendasi dari pabrik. Pemasok atau penyedia barang/jasa tidak
diijinkan mencampuradukan bahan-bahan pelapisan yang bermacam-macam
tersebut. Bahan-bahan pelapis ini harus dijaga kondisinya agar mutunya tetap
sama sebelum digunakan.
Cara membuat Lapisan pelindung untuk permukaan yang dapat dipengaruhi oleh
kondensasi atau pengembunan atau apabila temperatur ambien dapat
menyebabkan baja melepuh atau berkeru, maka harus mengikuti rekomendasi
dari pabrik cat.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -162

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Penyedia barang/jasa harus memperhatikan interval maksimum dan minimum


lapisan pelindung yang direkomendasikan oleh pabrik cat. Cara membuat lapisan
pelindung adalah disikat atau disemprot. Pengecatan dengan menggunakan roller
(gelinding) tidak diperbolehkan.
Penyedia barang/jasa harus menjamin bahwa tempat yang akan dilapisi harus
mempunyai ventilasi yang baik. Semua alat, sikat dan peralatan lainnya harus
dijaga bersih sebelum dan selama proses pelapisan dilakukan.
Setelah pekerjaan pelapisan selesai, permukaan harus tampak halus dan bebas
dari bagian-bagian yang kasar, lubang dan cacat-cacat lainnya.
Bahan-bahan pelapis yang rusak selama pengangkutan atau pembangunan harus
diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa sesuai dengan prosedur dari pabrik cat dan
disetujui oleh pengguna barang/jasa.
E.7.8.2.

Hot Dip Galvanized Coating ( Galvanizing ) untuk pipa underdrain


Pekerjaan pembuatan baja, pipa dan sambungan pada peralatan underdrain harus
digalvanisasi dan dilakukan di workshop.
Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rencana penyediaan komponenkomponen yang hanya digalvanisasi. Rencana ini harus disetujui oleh pengguna
barang/jasa sebelum proses pelapisan dilakukan.
Proses galvanisasi menurut ketentuan dari BS 729 dengan tebal minimum lapisan
sebesar 85 micron atau 610 g/m2. setiap penyimpangan harus diralat oleh
Penyedia barang/jasa sebelum pemasangan dilaksanakan.

E.8.
E.8.1.

PEMASANGAN
Pengiriman, Penyimpanan dan Pemeliharaan
Komponen-komponen penting harus ditangani dan ditumpukkan sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi kerusakan permanen pada komponen, artinya kerusakan
harus diminimalkan.
Selama berlangsungnya pemasangan juga dilindungi dari timbulnya kerusakankerusakan.
Pemeliharaan khusus agar ujung-ujung yang bebas tetap keras/ kaku, mencegah
kerusakan permanen dan mampu melindungi mesin-mesin. Semua baut, mur,
washer, sekrup dan pelat-pelat kecil dan benda-benda harus dipak dengan baik
dan mudah diindentifikasikan.

E.8.2.

Pemasangan Kerangka / Konstruksi Baja


Hanya tenaga kerja yang terampil dan dapat diandalkan, peralatan dan atat-alat
yang aman yang dapat digunakan untuk pekerjaan pemasangan. Pelaksanaan
pekerjaan baja harus direncanakan dan dijalankan dalam kondisi yang dapat
menjamin keselamatan setiap waktu.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -163

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Selama pemasangan kerangka, baja-baja harus dibaut atau dikencangkan dengan


baik untuk menjamin agar mampu menahan semua beban yang ada selama
pemasangan, termasuk beban pemasangan instalasi dan pengoperasian. Penahan/
penguat atau pengekang sementara tetap dibiarkan pada posisinya sampai kondisi
tertentu hingga aman untuk dilepaskan.
Semua sambungan untuk penguat, baut, dan lain-lain yang bersifat sementara
pada waktu digunakan tidak boleh memperlemah struktur permanen atau
mempengaruhi kemampuan pelayanannya.
E.8.3.

Site Welding (Tempat Pengelasan)


Pengelasan, perencana pengelasan, tukang las dan pemeriksaan dilokasi instalasi
sesuai dengan Syarat-syarat Pengelasan.

E.9.
E.9.1.

LAIN-LAIN
Trial Run dan Comimisioning
Penawar diharuskan untuk menawarkan biaya untuk trial run termasuk training
untuk operator, supervisor dan bahan kimia yang digunakan untuk masa 120 jam
(5 hari).

E.9.2.

Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan dihitung untuk masa 180 hari kalender setelah penyerahan
pertama, dimana penawar diharuskan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang terjadi pada waktu masa pemeliharaan atas beban sendiri terkecuali kalau
kerusakan tersebut disebabkan oleh salah operator dalam pengolahannya.

E.9.3.

Garansi ( Jaminan )
Penawaran harus dapat memberikan jaminan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
kepada Pengguna barang/jasa bahwa alat yang ditawarkan mampu mengolah air
baku menjadi air bersih seperti syarat yang diketuarkan oleh Departemen
Kesehatan RI, dengan kapasitas produksi dibuktikan dengan performance test
pada trial run (pemeriksaan di laboratorium).
Selain itu harus dilakukan mutu kualitas air bersih yang dihasilkan oleh pihak
ketiga yang ditunjuk atas nama bersama. Pada Performance test trial run, semua
hasil harus disaksikan oleh Pengguna barang/jasa dan harus ada persetujuan
tertulis atas performance test tersebut.

E.9.4.

Petunjuk Operasional dan Pemeliharaan


Petunjuk operasional untuk menjalankan instalasi pengolahan air ini harus dibuat
dengan rincian, jelas dan dilengkapi dengan skematik/ gambar-gambar yang
mudah dipahami.Buku ini terdiri dari:

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -164

Spesifikasi Teknis Perencanaan Sistem Jaringan Air Bersih Kota Sabang

Buku manual masing-masing peralatan (dari pabrikan)


Buku Manual Sistem IPA
Buku Petunjuk Mengatasi Masalah (Trouble Shooting)
Buku Petunjuk Perawatan.

PT. ATJEH DESIGN ENGINEERING

VI -165

Anda mungkin juga menyukai