Anda di halaman 1dari 13

Tugas Praktikum Mikroskopis Bijih

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Debbie Novalina

270110120057

Ristio Efendi

270110120047

Rifki M Fauzi

270110120069

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015

Tugas Mikroskopis Bijih | Error! No text of specified style in document.

SAMPEL 1
MB 2
Deskripsi Megaskopis
Batuan beku andesitis terubah, warna hijau dengan bintik putih, keras, tekstur
porfiritik, hipidiomorf granular. Fenokris terdiri dari plagioklas (?), massadasar terdiri dari
mineral mafik.
Mineralogi:
- Plagioklas(?) (40%), warna putih, subhedral, berukuran 0,5-2 mm
- Mineral mafik (5%), warna hijau, anhedral, berukuran <1 mm
Mineral sekunder (55%), terdiri dari:
- Klorit (40%), warna hijau, menyerabut, keterdapatan menggantikan mineral ma fik dan
plagioklas
- Pirit (10%), bentuk kubik, warna putih kekuningan metalik, keterdapatan menyebar
(diseminasi)
- Oksida besi (5%), warna coklat kemerahan, hadir sebagai hasil oksidasi pirit

A
B

pirit

klorit

D
E
F
G
H
I
J
K

10

11

12

13

14

15

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

Deskripsi Mikroskopis
1. Deskripsi Sayatan Tipis
Sayatan berwarna putih kecoklatan, tekstur asli batuan tidak dapat diidentifikasi,
tekstur porfiritik, kristalinitas holokristalin, inequigranular. Intensitas alterasi sangat kuat
dengan fenokris berupa serisit dan klorit dan massadasar berupa kuarsa sekunder dan
mikrokristalin.
Fenokris (65%), terdiri dari:
- serisit (35%) : colorless, relief sedang, subhedral, hadir sebagai agregat flaky (menyerabut),
bias rangkap tinggi, hadir menggantikan plagioklas.
- klorit (30%) : warna hijau, relief rendah, pleokroik, anhedral, bias rangkap rendah,
beberapa merupakan klorit-Mg yang memiliki bias rangkap keunguan. Kehadiran klorit-Mg
mengindikasikan penggantian terhadap mineral mafik (amfibol).
Massa dasar (30%), terdiri dari:
- kuarsa sekunder (15%) : colorless, relief rendah, anhedral, interlocking, bias rangkap
rendah, sebagian hadirsebagai urat dan mengisi rekahan.
- mikrokristalin (15%) : colorless, relief rendah, isotrop, bias rangkap sangat rendah.
Mineral lain (5%), berupa mineral opak (pirit), anhedral, tidak tembus cahaya, keterdapatan
menyebar (diseminasi).
Zona alterasi / zonasi alterasi : serisit klorit kuarsa / filik
Kisaran temperatur zona alterasi serisit klorit kuarsa (Lawless, dkk, 1998)

Serisit
Klorit
Kuarsa

Berdasarkan perajahan temperatur mineral ubahan hidrotermal rentang


pembentukan zona ini bertemperatur 280-320C dengan nilai pH berkisar 4-6. Zona ini
dapat disetarakan dengan Zona Filik (Corbett dan Leach, 1998). Adanya jejak overprint
serisit terhadap klorit mengindikasikan adanya peningkatan temperatur dan penurunan pH.

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

Paragenesa Mineral Alterasi


Mineral Alterasi

Stage (time)

Klorit
Serisit
Kuarsa

kuarsa
serisit
klorit
pirit
Mg-klorit

Perbesaran 10x

PPL

0,1 mm

XPL

2. Deskripsi Sayatan Poles

kalkopirit

pirit

Perbesaran 10x

0,1 mm

Mineral bijih yang hadir dari analisa mineragrafi adalah pirit dan kalkopirit.
Replacement pirit terhadap kalkopirit menandakan bahwa pirit hadir setelah kalkopirit. Pirit
umumnya hadir sebagai diseminasi, berbentuk subhedral, berukuran 0,1 mm 0,4 mm.
Setempat hadir menggantikan mineral gangue. Kalkopirit hadir sebagai agregat masif
berbentuk anhedral.

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

Paragenesa Mineral Bijih


Mineral

Tahap Pembentukan Mineral

Kalkopirit
Pirit

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

SAMPEL 2
MB 1
Megaskopis
Batuan teralterasi skarn, terubah kuat, warna coklat kehijauan dengan bintik putih
dan coklat, keras, tekstur asli batuan tidak dapat dikenali. Mineral terdiri dari garnet, epidot
(?), kalsit, dan mineral logam berupa pirit.
Mineralogi:
- Garnet (35%), warna coklat, euhedral, berukuran 0,5-5 mm
- Epidot (?) (30%), warna hijau, anhedral, berukuran <1 mm
- Kalsit (5%), warna putih, subhedral, berukuran 0,5-1 cm
Mineral logam (5%), terdiri dari:
- Pirit (5%), bentuk kubik, warna putih kekuningan, keterdapatan menyebar, ukuran <1 mm

A
B
C
D
E
F
garnet

G
H
I

kalsit

J
K
1

10 11 12 13 14

15

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

Deskripsi Mikroskopis
1. Deskripsi Sayatan Tipis
Sayatan berwarna abu-abu dengan bintik kehijauan, teralterasi kuat, tekstur
porfiritik, holokristalin, inequigranular. Mineral terdiri dari garnet, wolastonit, vesuvianit,
epidot, piroksen. Garnet, relief tinggi, isotrop, keterdapatan menyebar. Wolastonit, hadir
sebagai agregat fibrous (menyerabut), bias rangkap lemah. Vesuvianit, bias rangkap lemah,
hadir sebagai agregat granular. Epidot, relief tinggi, bias rangkap tinggi, hadir sebagai
agregat granular.
Zona alterasi / zonasi alterasi : garnet - wolastonit epidot / calcic skarn
Kehadiran garnet, vesuvianit, wolastonit, epidot, dan piroksen (?) mengindikasikan
zona ubahan skarn kalsik (Ca - skarn). Kemunculan mineral-mineral bertemperatur tinggi
mencirikan pembentukan pada tahap awal (early stage) pada skarn prograde yang
diindikasikan dengan kehadiran mineral-mineral anhydrous seperti garnet, vesuvianit,
wolastonit, klinopiroksen. Garnet, piroksen, dan vesuvianit mengindikasikan distribusi
mineral skarn prograde pada tubuh skarn. Garnet seringkali merupakan mineral skarn
proksimal, sedangkan piroksen umum hadir pada skarn distal. Vesuvianit hadir pada kontak
skarn dan host rock.
Kisaran temperatur zona alterasi garnet - wolastonit epidot / calcic skarn (Lawless, dkk,
1998)

Garnet
Wolastonit
Epidot

Berdasarkan perajahan temperatur mineral ubahan hidrotermal rentang


pembentukan zona ini bertemperatur >300C. Zona ini dapat disetarakan dengan Zona
Calcic Skarn (Thompson & Thompson, 1996).

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

wolastonit

PPL

Perbesaran 40x

XPL

0,02 mm

garnet
vesuvianit

Perbesaran 20x

PPL

XPL

0,05 mm

epidot

kalsit (?)

Perbesaran 20x

0,05 mm

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

2. Deskripsi Sayatan Poles

sfalerit
pirit

Perbesaran 20x

0,05 mm

pirit

gangue

PPL

Perbesaran 10x

0,1 mm

XPL

Mineral bijih yang hadir dari analisa mineragrafi adalah pirit dan sfalerit.
Replacement pirit terhadap sfalerit menandakan bahwa pirit hadir setelah sfalerit. Pirit
umumnya hadir sebagai diseminasi, berbentuk anhedral-subhedral, berukuran 0,1 mm 7
mm. Setempat hadir menggantikan urat gangue. Sfalerit hadir sebagai agregat masif
berbentuk anhedral.
Paragenesa Mineral Bijih
Mineral

Tahap Pembentukan Mineral

Pirit
Sfalerit

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

Deskripsi Sayatan Poles


Kode DRR-1

Perbesaran 10x

0,1 mm

Deskripsi
Sayatan terdiri dari mineral logam, di antaranya pirit, kalkopirit, sfalerit, dan kovelit serta
mineral gangue. Tekstur berupa tekstur penggantian (replacement).
Komposisi mineralogi
1. Pirit ( FeS2)
Warna krem keputih putihan,
isotrop, nonpleokroik, tidak ada
refleksi dalam, bentuk subhedral,
hadir menggantikan kalkopirit.

2. Kalkopirit ( CuFeS2)
Warna
abu-abu
kekuningan,
anisotropi lemah, nonpleokroik, tidak
ada refleksi dalam, bentuk anhedral.

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

3. Sfalerit (Zn,Fe)S
Warna abu-abu terang, isotrop,
nonpleokroik, tidak ada refleksi
dalam, umumnya hadir sebagai urat
memotong pirit dan kalkopirit.
4. Kovelit (CuS)
Warna biru tua (indigo), anisotrop,
bireflektan kuat, tidak ada refleksi
dalam, hadir menggantikan sfalerit.
Paragenesa Mineral Bijih
Mineral
Pirit
Kalkopirit
Sfalerit

Tahap pengendapan mineral

Kovelit
Interpretasi :
Berdasarkan asosiasi mineral logam berupa pirit, kalkopirit, sfalerit, dan kovelit, maka
kemungkinan tipe endapan mineral merupakan sistem hidrotermal (porfiri, berdasarkan
kehadiran kovelit, dan epitermal sistem sulfidasi rendah berdasarkan kehadiran sfalerit).
Kemunculan pirit serta kalkopirit merupakan asosiasi mineral logam yang umum hadir pada
sistem hidrotermal.
Deskripsi sayatan poles
Kode DRR-2

Perbesaran 10x

0,1 mm

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

10

Deskripsi
Sayatan terdiri dari mineral logam, di antaranya galena, pirit, dan kalkopirit, serta mineral
supergene berupa goetit. Tekstur berupa tekstur penggantian (replacement).
Komposisi mineralogi

Cpy

Py

Galena

Goetit
Galena
Py

1. Pirit ( FeS2)
Warna krem keputih putihan, isotrop,
nonpleokroik, tidak ada refleksi
dalam, bentuk subhedral, hadir
menggantikan kalkopirit.
2. Kalkopirit (CuFeS 2)
Warna
abu-abu
kekuningan,
anisotropi lemah, nonpleokroik, tidak
ada refleksi dalam, bentuk anhedral.
3. Galena (PbS)
Warna putih keabuan, isotrop,
nonpleokroik, bentuk subhedral,
belahan tiga arah (triangular pits)
tampak jelas.

4. Goetit (FeO.OH)
Warna abu-abu keputih-putihan,
bireflektansi
lemah,
anisotropi
sedang, refleksi dalam berwarna
merah kecoklatan, tekstur colloform.
Hadir sebagai produk sekunder.

Paragenesa Mineral Bijih


Mineral
Galena
Kalkopirit
Pirit
Goetit

Tahap Mineralisasi

Tahap Supergen

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

11

Interpretasi :
Berdasarkan asosiasi mineral logam berupa galena, kalkopirit, dan pirit, maka kemungkinan
tipe endapan mineral merupakan sistem hidrotermal (kemungkinan epitermal sistem
sulfidasi rendah berdasarkan kehadiran mineral logam dasar berupa galena), dan
kemunculan pirit serta kalkopirit merupakan asosiasi mineral logam yang umum hadir pada
sistem hidrotermal. Sistem epitermal sulfidasi rendah merupakan sistem yang
pembentukannya terjadi pada kondisi reduksi di mana mineral-mineral diendapkan pada
lingkungan reduksi akibat adanya interaksi air meteorik dengan batuan samping sehingga
pH larutan mendekati netral. Pembentukan mineralisasi ini terjadi pada rentang suhu 100C
-320C.

Tugas Mikroskopis Bi jih | Kelompok 2

12

Anda mungkin juga menyukai