Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sinta

Kls : MC 11-1B
Nim : 2007110118

Masalah rokok dan kesehatan adalah suatu masalah yang tidak akan pernah bosan
dan selalu menarik untuk dibahas, karena kita tahu bahwa merokok mengganggu
kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti
menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan
merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Saya
memilih topic ini bertujuan agar orang-orang yang membaca berfikir kalau sudah saatnya
mulai menghentikan kebiasaan merokok, karena upaya menghentikan kebiasaan merokok
menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat agar iklim tidak
merokok dapat terciptakan, ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang
menginginkan tercapainya Negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur. Tetapi
tetap saja masalah rokok masih tetap mengundang kontroversi tanpa titik temu. Sudah
jelas merokok itu sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan dan menjerumuskan orang
lain yang menjadi perokok pasif,bikin impotent, bikin miskin,menyebabkan TBC,
merusak paru-paru, membuat luka lambung, merusak hati dan jantung,biang kanker,
membuat bau badan,lemas,kurus dan bias menyulut kenakaran dan bisa menyebabkan
polusi udara yang dahsyat. Tapi tetap saja masi ada pihak-pihak yang berkata bahwa
merokok dapat membantu berpikir, memacu daya cipta, menengkan saraf, membuat
santai pergaulan, menghilangkan rasa lelah dan sedih, berbagi rokok merupakan tanda
keakraban dan penerimaan, membuat perasaan makin sehat dan seimbang,dan
sebagainya. Secara moral menjadi perokok atau antirokok sebagai gejala peradaban
dalam rangka fitrah kemanusiaan, adalah masalah pribadi. Secara social, UU dan
peraturan macam apapun diberlakukan, masalah rokok akan terus marak, selama
tembakau,cengkih seluru bahan baku rokok, kiprah niaga industri rokok dan pajak atas
mereka tetap bergulir sinergis.

Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di
negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO)
telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh
10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang. Melalui
resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31
Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun. Asap rokok mengandung
kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat
menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin,
karbon monoksida, dsb. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat
bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan
pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke
udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya
daripada polusi dijalanan raya yang macet. Rokok, suatu benda yang sangat simple,
sederhana, ekonomis namun berdaya bunuh tinggi, memang bahaya merokok ini tidak
akan muncul dalam waktu singkat namun dalam jangka waktu yang lama bahaya rokok
tersebut mulai jelas dan pasti akan terjadi jika sipenghisap rokok tidak menghentikan
kebiasaan merokok tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan
bodoh yang dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan social,
pahala, persepsi positif dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda jika belum
merokok, karena anda adalah orang yang pandai.
Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah
pada mereka yang merokok. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih
rendah dari mereka jika tidak ikutan ngerokok, karena dalam hati dan pikiran mereka
yang waras mereka ingin berhenti merokok.

Anda mungkin juga menyukai