Anda di halaman 1dari 14

PAKET PENYULUHAN

APASI (AKU PEDULI ASI)

Disusun Oleh :
Anisful Lailil Munawaroh

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN

APASI (AKU PEDULI ASI)


Pembelajaran dan Praktik Pemberian ASI
Eksklusfif

Disusun Oleh :

Anisful Lailil Munawaroh

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN-K3LN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNVERSITAS
BRAWIJAYA MALANG
2014

LEMBAR PENGESAHAN

Malang,

Desember 2014

Mengetahui
Pembimbing Institusi

Pembimbing Ruangan

(.)

()

A. LATAR BELAKANG

Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup


sehat bagi setiap penduduk. Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut maka
diprogramkan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan
dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh masyarakat. Salah satu indikator
derajat kesehatan adalah Angka Kematian Bayi (Profil Dinas Kesehatan
Malang,2005). Menurut hasil SDKI 2002/2003 Angka kematian bayi (AKB) di
Indonesia berkisar sekitar 35 per 1000 kelahiran hidup (Kompas,2005). AKB di
Indonesia termasuk tinggi bila dibandingkan dengan Negara-negara lain
dikawasan ASEAN seperti AKB di Malaysia pada tahun 2001 tercatat 6 dan di
Singapura hanya 2 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (catatan sekretariat
ASEAN, 2003), di Vietnam menunjukan 30 kematian bayi per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2001 (Kompas,2004).
Penyebab tingginya AKB disebabkan oleh karena banyak hal yang mana
salah satunya adalah dari faktor setatus gizi bayi. Menurut hasil penelitian
Khairunniyah (2004), pemberian ASI eksklusif berpengaruh pada kualitas
kesehatan bayi. Semakin sedikit jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif, maka
kualitas kesehatan bayi dan anak balita akan semakin buruk, karena pemberian
makanan pendamping ASI yang tidak benar menyebabkan gangguan pencernaan
yang selanjutnya menyebabkan gangguan pertumbuhan, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan AKB. Sedangkan hasil penelitian Rulina tahun 2002 kasus Gizi
buruk pada balita dari berbagai Propinsi di Indonesia masih tinggi dari 11,7 % gizi
buruk tersebut tedapat pada bayi berumur kurang dari 6 bulan. Hal ini
menunjukkan bahwa bayi di Indonesia masih kurang mendapatkan ASI eksklusif
(Media Indonesia Online, 2005).
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan paling ideal bagi bayi. Oleh karena
itu, pada tahun 2000 pernerintah Indonesia menetapkan target sekurangnya 80%
ibu menyusui bayinya secara eksklusif, yaitu ASI tanpa makanan ataupun
minuman lainnya sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan. Semula pernerintah
Indonesia menganjurkan para ibu menyusui bayinya hingga usia 4 bulan,
kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan baru melalui Mentri Kesehatan RI
No. 450/Menkes/SK/IV/2004 mengenai pemberian ASI eksklusif sampai bayi

berusia 6 bulan dan dianjurkan untuk dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun
dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai.
Memperpanjang pemberian ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan
memberi berbagai manfaat bagi bayi, antara lain:
(1) menurunkan resiko gizi berlebih, (2) meningkatkan kesehatan di masa kanakkanak, (3) meningkatkan kekebalan tubuh, (4) menekan resiko alergi, bercak kulit,
diare, infeksi saluran nafas, (5) tidak membuat berat badan bayi turun
(www.sahabatnestle. co.id/home/main/tksk/tks/ndnp.asp).
Menurut Utami Roesli (2004) pemberian ASI secara eksklusif artinya
hanya memberi, ASI pada bayi dan bayi tidak mendapat tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, juga tanpa tambahan makanan
padat seperti pisang, pepaya, bubuk susu, biskuit, bubur nasi, dan tim.
Salah satu pra kondisi yang menyebabkan rendahnya pemberian ASI eksklusif
adalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan.
Khususnya ibu-ibu yang mempunyai bayi dan tidak menyusui secara eksklusif.
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan kognitif merupakan faktor yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang didasari
dengan pemahaman yang tepat akan menumbuhkan perilaku baru yang
diharapkan,

khususnya

kemandirian

dalam

pemberian

ASI

eksklusif.

Rendahnya hasil cakupan pemberian ASI ekslusif dipengaruhi oleh pengetahuan


ibu hamil tentang pemberian ASI eksklusif juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain
yang meliputi usia ibu, paritas, pendidikan, dan pekerjaan (Depkes RI, 2004).
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu
mendeskripsikan manfaat ASI dan cara menyimpan ASI yang benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan APASI (Aku Peduli Asi), maka
masyarakat akan:
a. Mampu menjelaskan apa itu ASI
b. Mempu menjelaskan mulai kapan pemberian ASI diberikan
c. Mampu menjelaskan manfaat dari ASI dan menyusui

d. Mampu Menjelaskan cara penyimpanan ASI yang benar.


C. RENCANA KEGIATAN
1. Metode
Ceramah
2. Media dan Alat Bantu
Leaflet dan power point
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Jumat, 19 Desember 2014
Waktu

: Pukul 10.00-11.00 WIB

Tempat: R.7B
4. Materi

Pentingnya ASI oleh Anisful Lailil Munawaroh


5. Peserta

Ibu Menyusui dengan anak usia 0-24 bulan.


6. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap
Pembukaan

Kegiatan Peserta

Kegiatan Mengajar
1.

5 menit

Memperkenalkan diri,

Didik
Menjawab

1.

mengucapkan salam dan

Metode
Ceramah

salam dan berdoa

Menjelaskan maksud
dan tujuan pembelajaran

3.

Menjelaskan

kontrak

2.

Memperhatik
an

Ceramah

dengan

seksama

waktu

Ceramah
3. Memperhatikan

PPT,
Leaflet

doa
2.

Media

dengan seksama
Pelaksanaan
15 menit

Menjelaskan materi:

1. Memperhatikan

i.
ii.

Apa itu ASI?


Kapan Pemberian

penjelasan materi
ASI 2. Menanyakan

iii.

Eksklusif diberikan?
Apa Manfaat ASI dan

iv.

Menyusui?
Bagaimana

Ceramah
Tanya jawab

materi yang
belum dipahami

Cara

Menyimpan ASI dengan


Terminasi

Benar?
1. Perwakilan peserta didik

5 menit

dapat mempraktikkan

kuis/Tanya jawab

teknik/langkah menyusui

dengan benar

1. Menjawab

Ceramah

dengan benar
2. Mendeskripsikan kapan
pemberian ASI, manfaat

2. Peserta
memperhatikan

ASI ekslusif bagi ibu dan


bayi, cara menyimpan ASI
dengan benar
3. Meyimpulkan proses
belajar-mengajar dan
memberikan apresiasi ke
peserta didik
4. Mengucapkan salam
penutup, penutupan dan
doa
D. EVALUASI
1. Struktur
a. Peserta didik hadir di tempat penyuluhan.
b. Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media-media
yang akan digunakan.
c. Kesiapan peserta didik meliputi kesiapan menerima penyuluhan
dan tenang saat pemberian materi.

PPT,
Leaflet

2. Proses
a. Peserta

didik

antusias

terhadap

materi

penyuluhan

dan

memperhatikan saat pemberian materi.


b. Peserta didik tidak meninggalkan tempat penyuluhan saat
berlangsungnya pemberian materi.
c. Peserta didik mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang
disampaikan penyuluh.
d. Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas.
3. Hasil
a. Peserta didik dapat menjawab kuis yang diberikan penyuluh
E. LAMPIRAN
1) LAMPIRAN MATERI
i. Kapan Pemberian ASI diberikan?
Menyusui adalah cara makan anak-anak yang tradisional dan ideal, yang
biasanya sanggup memenuhi kebutuhan gizi seseorang bayi untuk masa hidup
empat sampai enam bulan pertama. Pemberian ASI eksklusif adalah memberikan
asupan kepada bayi sepenuhnya dengan ASI (kecuali vitamin, mineral dan obat
tertentu, ASI yang diperah/pompa juga diperbolehkan)
Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di Indonesia berlandaskan
keputusan Menteri Kesehatan RI No. 450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April
2004. Ini juga mengacu pada resolusi World Health Assembly (WHA. 2001).
Disitu dikatakan, untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan
optimal, bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya
untuk kecukupan nutrisi bayi mulai diberi makanan pendamping ASI yang cukup
dan aman, dengan pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun.
ii. Apa Manfaat ASI dan Menyusui?
a) Manfaat ASI
Bagi Bayi
1. ASI merupakan sumber gizi sempurna
ASI mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi, faktor pembentukan selsel otak terutama DHA dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey
(protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak dari casein
(protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) komposisi ini
menyebabkan ASI mudah diserap oleh bayi (Rulina, 2007).
2. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Bayi sudah dibekali immunoglobulin (zat kekebalan tubuh) yang didapat
dari ibunya melalui plasenta. Tapi, segera setelah bayi lahir kadar zat ini

akan turun cepat sekali. Tubuh bayi baru memproduksi immunoglobulin


dalam jumlah yang cukup pada usia 3-4 bulan. Saat kadar immunoglubolin
bawaan menurun, sementara produksi sendiri belum mencukupi, bisa
muncul kesenjangan immunoglobulin pada bayi. Di sinilah ASI berperan
bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi kesenjangan yang
mungkin timbul. ASI mengandung

zat kekebalan tubuh yang mampu

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, dan jamur.
Kolostrum (cairan pertama yang mendahului ASI)

mengandung zat

immunoglobulin 10 - 17 kali lebih banyak dari ASI (Cahyadi,2007)


3. ASI eklusif meningkatkan kecerdasan dan kemandirian anak
Fakta-fakta ilmiah membuktikan, bayi dapat tumbuh lebih sehat dan cerdas
bila diberi air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada 4 - 6 bulan pertama
kehidupannya. Di dalam ASI terdapat beberapa nutrien untuk pertumbuhan
otak bayi di antaranya taurin, yaitu suatu bentuk zat putih telur khusus,
laktosa atau hidrat arang utama dari ASI, dan asam lemak ikatan panjang antara lain DHA dan AA yang merupakan asam lemak utama dari ASI.
4. ASI meningkatkan jalinan kasih saying
Anak yang tumbuh dalam suasana aman akan menjadi
anak yang berkepribadian tangguh, percaya diri, mandiri, peduli
lingkungan dan pandai menempatkan diri. Bayi yang mendapat ASI secara
eksklusif. akan sering dalam dekapan ibu saat menyusu, mendengar detak
jantung ibu, dan gerakan pernapasan ibu yang telah dikenalnya dan juga
akan sering merasakan situasi seperti saat dalam kandungan: terlindung,
aman dan tenteram.
b) Keunggulan ASI di banding susu buatan/formula
ASI mengandung semua zat-zat dan zat kekebalan yang tidak dimiliki susu

formula.
Komposisi berubah-ubah sesuai dengan usia bayi.
ASI lebih mudah dicerna.
ASI tidak akan pernah basi.
ASI aman dan bersih.
ASI tidak perlu dibeli dan praktis.

Perbandingan antara susu sapi/formula dan ASI :

(Arifin,2004)
c) Manfaat menyusui
Menurut Roesli U (2005), manfaat ASI eksklusif untuk ibu adalah:
1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
2. Mengurangi terjadinya anemia.
3. Menjarangkan kehamilan.
4. Mengecilkan rahim.
5. Lebih cepat langsing kembali.
6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker
indung telur.
7. Kebersihannya terjamin, karena ASI sangat higienis.
8. Lebih ekonomis (murah), bahkan gratis.
9. Hemat waktu dan tidak merepotkan.
10. Mudah pemberiannya karena tidak perlu diolah.
11. Segar, siap pakai, sewaktu-waktu dapat diberikan.

12. Portabel (mudah dibawa kemana-mana) dan praktis.


13. Memberi kepuasan psikologis dan kebahagiaan bagi ibu.

iii.

.
Bagaimana cara menyimpan ASI dengan benar?
a) Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya
berupa botol bertutup rapat yang terbuat dari bahan tahan panas, bisa
terbuat dari kaca, stainless steel, dan plastik yang tidak meleleh jika
direndam dalam air panas
b) Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk
sekali minum, misalnya 60ml.
c) Jangan pakai botol susu yang berwarna

bergambar,

karena

ada

kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas


d) Jangan lupa bubuhkan label setiap kali Ibu akan menyimpan botol ASI,
dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa/peras
e) Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di
simpan di lemari pendingin. Sebaiknya jangan menyimpan ASI di suhu
kamar lebih dari 3 atau 4 jam.
f) Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke
dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai
beku).
g) Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih, maka
ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari pendingin
selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat celcius atau
lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan antara 3 6
bulan.

h) Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah, atau


di bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut memiliki
temperatur yang lebih dingin dan konstan.
i) Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari
pendingin karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu
dibuka dan ditutup.
j) Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan
memuai saat membeku. Sisakan kurang lebih bagian kosong.
k) ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk
diberikan pada bayi di waktu minum berikutnya.
l) Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah komposisi
kimia ASI, seperti terjadi penguraian beberapa senyawa lemak dan
hilangnya beberapa senyawa yang berfungsi melawan organisme
berbahaya. Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba listrik padam
sehingga susu cair dan dibekukan kembali.
m) Simpan ASI beku sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Jika sedang
di rumah, susui bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC


BPS.

2007.

Data

Laporan

Kesehatan.

Online.

malangkab.bps.go.id/.../summarysosial.pdf. di akses pada tanggal 07


Desember 2012.
Notoatmodjo, S. 2003, Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan . PT.
Rineka Cipta, Jakarta
Roesli U. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya. Jakarta. 2005
Siregar, Arifin. 2004. Pemberian Asi Ekslusif dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Medan: FKM USU.
Yahya,

Harun.

2007.

CAIRAN

AJAIB:

AIR

SUSU

IBU.

http://id.harunyahya.com/id/works/4480/cairan-ajaib-air-susu-ibu,
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/gizi+dan+kesehatan/Kelahiran/6.makanan.pel
ancar.asi/001/001/1249/20/3
http://www.ayahasi.org/2012/10/peta-ruang-menyusui-jakarta.html
http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/pria/redaksi91.htm).

http://webmail.jpkm-on line.net/scr/login.php
http://health.kompas.com/read/2011/12/05/13311075/Lakukan.Hal.Ini.Bila.Produ
ksi.ASI.Berkurang
http://bidanku.com/index.php?/tips-melancarkan-keluarnya-asi-secara-alami
http://www.dokteranak.net/manfaat-yang-diperoleh-ibu-menyusui-bagi-kesehatan547.html
http://artikelterbaik.com/makanan-untuk-memperlancar-air-susu-ibu/

Anda mungkin juga menyukai