Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMPENSASI ALTERNATOR DAN MOTOR SINKRON


Teknik Tenaga Listrik

PERCOBAAN O5
Tanggal Percobaan : 16 JUNI 2015
Tanggal Laporan : 22 JUNI 2015

Disusun oleh :
Juni Prasetyo

( 3.31.13.0.11 )
LT-2A

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2015
I.

PENDAHULUAN
Motor arus bolak-balik (motor AC) adalah suatu mesin yang berfungsi untuk
mengubah energi listrik arus bolak-balik menjadi energi gerak atau energi mekanik
berupa putaran rotor. Salah satu jenis motor arus bolak-balik adalah motor
sinkron/serempak tiga phasa. Dikatakan motor sinkron tiga phasa karena motor ini
beroperasi pada sumber tegangan tiga phasa. Dan dikatakan motor sinkron karena
putaran medan stator (medan putar) dan putaran rotor serempak/sinkron.
Motor sinkron pada pengoperasiannya tidak dapat melakukan start awal (self
starting), oleh karena itu motor sinkron tiga phasa membutuhkan penggerak mula
(prime mover) untuk memutar medan pada stator sampai pada kecepatan putar medan
putar stator.
Pada motor sinkron, perubahan beban tidak mempengaruhi kecepatan putar
motor karena ketika motor masih bekerja maka rotor akan selalu terikat atau terkopel
secara magnetis dengan medan putar dan dipaksa untuk berputar dengan kecepatan
sinkronnya. Karena demikian, motor sinkron biasanya digunakan pada sistem operasi
yang membutuhkan kecepatan konstan dengan beban yang berubah-ubah. Contohnya
Rolling Mills, Mesin Penghancur (Crusher), Pulp Grinders, Reciprocating Pump dan
lain-lain.
Dengan demikian kita perlu mempelajari konsep dari motor sinkron, dimana
motor sinkron ini dapat menjadi suatu pilihan yang tepat untuk sistem operasi yang
membutuhkan kecepatan yang konstan dengan beban yang berubah-ubah.
Berdasarkan

hal tersebut penulis akan menjelaskan konsep dari Motor

Sinkron yang merupakan Tugas dari Mata Kuliah Teknik Tenaga Listrik.
II.

DASAR TEORI
Synchronous motor adalah motor AC tiga-fasa yang dijalankan pada
kecepatan sinkron, tanpa slip. Synchronous motor adalah motor AC tiga-fasa yang
dijalankan pada kecepatan sinkron, tanpa slip.

Motor sinkron merupakan motor arus bolak-balik ( AC ) yang penggunaannya


tidak seluas motor asinkron. Secara umum penggunaan motor sinkron difungsikan
sebagai generator, akan tetapi motor sinkron tetap digunakan oleh industri yang
membutuhkan ketelitian putaran dan putaran konstan.
Sebuah motor sinkron selalu beroperasi pada kecepatan konstan, pada kondisi
tidak berbeban. Tetapi apabila motor diberi beban, maka motor akan selalu akan
berusaha untuk tetap pada putaran konstan. Dan motor akan melepaskan kondisi
sinkronnya apabila beban yang ditanggung terlalau besar ( Torsi Pull-out ).
Motor sinkron memeiliki kekurangan didalam melakukan start dengan
sendirinya. Karena tidak memiliki torsi start awal, oleh karena itu motor sinkron
memerlukan beberapa alat bantu untuk membantu didalam start awal sehingga masuk
didalam kondisi sinkron.
Pada sebuah induksi motor, rotor harus memiliki slip. Kecepatan rotor harus
kurang atau terlambat dari perputaran fluks stator supaya arus diinduksikan ke rotor.
Jika induksi rotor motor tersebut itu bertujuan untuk mencapai kecepatan sinkron,
maka tidak ada garis gaya yang memotong melalui rotor, sehingga tidak ada arus yang
akan diinduksikan ke rotor dan tidak ada torsi yang akan dikembangkan.
Synchronous motor memiliki karakteristik sebagai berikut:

Sebuah stator tiga fasa sama dengan motor induksi. Stator yang memiliki tegangan

menengah sering digunakan.


Sebuah rotor yang bersinggungan (bidang yang berputar) yang memiliki jumlah kutub
yang sama sebagai statornya, dan dipasok oleh sumber eksternal arus DC. Tipe brush
dan brushless exciters digunakan untuk memasok medan arus DC ke rotor. Arus pada
rotor membentuk suatu Makalah Teknik Tenaga Listrik hubungan kutub magnetik
Utara-Selatan pada kutub-kutub rotor, yang memungkinkan rotor untuk mengunci

dengan fluks stator yang berputar.


Dimulai sebagai sebuah motor induksi. Rotor synchronous motor juga mempunyai
sebuah squirrel-cage winding yang dikenal sebagai Amortisseur winding, yang

berfungsi menghasilkan torsi untuk menyalakan motor.


Synchronous motor akan dijalankan pada kecepatan sinkron sesuai dengan rumus:

Synchronous RPM =

120 x Frekuensi
Banyak Kutub

Prinsip kerja motor sinkron yaitu :


Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana keduanya mempunyai
belitan stator yang menghasilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor
sinkron dieksitasi oleh sebuah sumber tegangan dc di luar mesin dan karenanya
membutuhkan slip ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus kepada rotor. Pada
motor sinkron, rotor terkunci dengan medan putar dan berputar dengan kecepatan
sinkron. Jika motor sinkron dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari
keserempakannya dengan medan putar, maka tidak ada torque yang dihasilkan, dan
motor akan berhenti. Motor sinkron bukanlah self-starting motor karena torque hanya
akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron; karenanya motor
memerlukan peralatan untuk membawanya kepada kecepatan sinkron. Motor sinkron
menggunakan rotor belitan. Jenis ini mempunyai kumparan yang ditempatkan pada
slot rotor. Slip ring dan sikat digunakan untuk mensuplai arus kepada rotor.
Penyalaan Motor Sinkron :
Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor dc pada satu
sumbu. Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan kepada belitan
stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai generator dc dan memberikan eksitasi
medan dc kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan kepada motor sinkron. Motor
sinkron seringkali dinyalakan dengan menggunakan belitan sangkar tupai (squirrelcage) yang dipasang di hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan seperti
halnya motor induksi hingga mencapai 95% kecepatan sinkron, saat mana arus
searah diberikan, dan motor mencapai sinkronisasi. Torque yang diperlukan untuk
menarik motor hingga mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque.
Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar dan harus
terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban. Selama kondisi
tanpa beban (no-load), garis tengah kutub medan putar dan kutub medan dc berada
dalam satu garis (gambar dibawah bagian a). Seiring dengan pembebanan, ada
pergeseran kutub rotor ke belakang, relative terhadap kutub stator (gambar bagian b).
Tidak ada perubahan kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan stator disebut sudut
torque .

III.

GAMBAR RANGKAIAN

IV.

ALAT

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
V.

DL 1013T2 DC filtered power supply


DL 1023PS Shunt DC drive motor
DL1026A
Three-phase alternator
DL 2025DT Speed indicator
DL 2031
Optical electronic generator
DL 2108TAL Three-phase power supply unit
DL 2108T01 Excitation voltage controller
DL 2108T02 Power circuit breaker
DL 2109T1A Moving-iron ammeter (1000mA)
DL 2109T2A5 Moving-iron ammeter (2,5 A)
DL 2109T1PVMoving-iron voltmeter (600V)
DL 2109T2T Phase sequence indicator
DL 2109T17/2Double voltmeter
DL 2109T26 Power meter
DL 2109T27 Power factor meter
DL 2109T32 Synchronoscope
Multimeter
Analog
Kabel Penghubung panjang
Kabel Penghubung pendek
Frekuensimeter analog 220V
Saklar ELCB 3 Phase
Cos phi meter

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
20 buah
10 buah
1 buah
2 buah
1 buah

LANGKAH KERJA
1. Siapkan semua alat yang akan digunakan
2. Hubungkan kabel hubung sesuai dengan gambar rangkaian yang telah
disediakan.
3. Pastikan rangkain telah dirangkai sesuai dengan gambar dan siap dinyalakan
4. Beri tegangan motor DC sampai 3000 RPM
5. Ukur tegangan dan beda fasa masing-masing
5.1. Kecepatan motor DC
5.2. Tegangan dengan eksitasi 380 volt
5.3. Frekuensi pada generator
5.4. Beda fasa dengan melihat perputaran LED hingga kecepatannya lambat.
Apabila nyala LED hijau segera nyalakan tegangan PLN.
6. Lihat phase sequencenya.
7. Jika tegangan sudah sinkron, amati daya dan cos phi nya.
8. Naikkan kecepatan motor DC dengan menambahkan tegangan pada power
supply DC nya.
9. Amati dan catat setiap perubahan saat eksitasi dinaikkan.

VI.

TABEL HASIL PERCOBAAN

Eksitasi
35%
30%
25%
22,5%
20%
18%
Eksitasi
35%
40%
50%
60%
70%
80%
90%

Cos
Negati
v
Negati
v
Negati
v
Negati
v
Negati
v
Negati
v
Cos
Positiv
Positiv
Positiv
Positiv
Positiv
Positiv
Positiv

Beban
Kapasiti
v
Kapasiti
f
Kapasiti
f
Kapasiti
f
Kapasiti
f
Kapasiti
f
Beban
Induktif
Induktif
Induktif
Induktif
Induktif
Induktif
Induktif

QC
(Watt)

P (Watt)

59

20

19

64

40

100

47

80

70

82

122
QL
80
80
140
190
240
300
340

70
P (Watt)
90
60
50
0
0
0
0

VII.

PEMBAHASAN
Prinsip kerja pada job percobaan kali ini sama dengan percobaan
sebelumnya, yaitu menjelaskan bahwa motor sinkron tidak dapat bekerja sendiri.
Motor sinkron harus digerakkan sesuai dengan gambar rangkaian yang ada hingga
mencapai kecepatan 3000 rpm dan tegangan antar fasa 380 Volt. Untuk
mensinkronkan generator dengan PLN frekuensi yang dihasilkan dari generator
atau PLN harus mampu mencapai 50 Hz. Ketika nyala LED berjalan kearah kanan
maka seluruh system bersifat induktif apabila kearah kiri bersifat kapasitif.
Saat mensinkronkan LED tidak berada pada posisi induktif maupun
kapasitif tetapi pada saat posisi 0, yaitu ketika nyala LED warna merah menjadi
hijau. Saat LED berwarna hijau maka generator sudah sinkron. Dengan
berhasilnya proses sinkronisasi generator maka generator sinkron dapat diubah
menjadi motor sinkron dengan memberikan beban dan eksitasi dinaikkan maka
torsi motor bertambah.
Untuk mengetahui daya yang diserap, dan yang menghasilkan daya dengan
tegangan daya naik melebihi tegangan awal dilihat menggunakan cos phi meter.
Saat cos phi meter menunjukan posisi induktif, generator berjalan pada keadaan
leading induktif. Apabila tegangan dan kecepatan dari motor naik maka cos phi
meter akan turun. Keadaan tersebut menunjukan bahwa pada kapasitif generator
berubah menjadi motor dengan melihat daya pada watt meter.

VIII. KESIMPULAN
1. Untuk menjalankan motor sinkron harus diberi penggerak awal dari luar
karena motor sinkron tidak dapat bergerak sendiri.
2. Untuk menaikkan daya dari generator ke PLN dengan menaikan kecepatan
motor DC dan eksitasi generator sinkron
3. Tegangan PLN dapat mengatur generator ke jaringan daya aktif ataupun daya
reaktif.
4. Generator sinkron mampu menyuplai daya aktif dan daya reaktif.

IX.

REFERENSI
DE LORENZO.2011.Electrical Power Enggineering.
http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/PaperSynchronousMotor.pdf
http://blog.unsri.ac.id/download3/23965.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30823/3/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai