ii
13
16
28
31
32
34
34
34
35
38
40
42
42
ii
42
44
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4.1
Latar Belakang
Bursa efek merupakan tempat pertemuan antara penawaran dan
permintaan modal atau antara pihak yang memiliki modal dan yang
membutuhkan modal.1
Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, bursa efek adalah
pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka,
Bursa efek berperan sebagai lembaga yang menyediakan fasilitas
sistem pasar untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek antara
berbagai perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan
memperdagangkan efek perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa
efek.
Muhamad Nafk HR. Bursa Efek dan Investasi Syariah (Jakarta : Serambi, 2009),hlm.25-26
Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta : EKOHISIA, 2008) hlm
191.
3
Bursa Efek Indonesia diakses tanggal 6 November 2015 dari http://id.wikipedia.org/wiki/
Bursa_Efek_Indonesia
2
preferen,
atau
memproduksi,
memperdagangkan,
dan
4.2
Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu tugas
mata kuliah praktikum lembaga keuangan syariah, selain itu laporan ini
juga memiliki peran sebagai karya ilmiah yang ditujukan sebagai sarana
pembelajaran kepada masyarakat luas untuk dapat mengetahui seluk
4.3
Manfaat
Adapun manfaat penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
Bagi Penulis
Laporan ini bermanfaat untuk melatih penulis dalam menyusun
dan menyampaikan fakta serta pendapat di dalam sebuah tulisan
serta berguna untuk memperdalam pemahaman penulis di bidang
pasar modal.
Bagi Akademinsi
Laporan ini bermanfaat sebagai sarana referensi ilmiah serta media
pembelajaran yang ringkas dan padat informasi bagi para
akademisi.
Bagi Masyarakat
Laporan ini dapat menjadi bahan bacaan untuk masyarakat agar
lebih mengenal kegiatan pasar modal di Indonesia khususnya pasar
modal syariah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
November
2015
dari
Tanggal
Peristiwa Penting
[Desember 1912]
2.2
prinsip
syariah di
pasar
modal
tentunya
syariah
dikembangkan
dengan
basis
fiqih
peraturan
pelaksanaannya
(Peraturan
Bapepam-LK,
2.
3.
Undang-Undang
Pasar
Modal
dan
peraturan
Pasar
Modal
dan
Lembaga
Keuangan.
yang
berhubungan
dengan
pasar
modal
10
11
pendapatan
perusahaan
dan
pada
akhirnya
10
Dini Ginamilati, Bursa Efek Indonesia artikel diakses pada 6 November 2015 dari
https://www.academia.edu/5519679/Bursa-efek-indonesia
12
2.3
11
13
Keuangan
yang
bertugas
untuk
melakukan
lembaga
pembinaan,
Komisaris Utama
: Robinson Simbolon
Komisaris
: Garibaldi Thohir
15
Komisaris
: Hari Purwantono
Komisaris
: Hendra H. Kustarjo
Komisaris
Direktur Utama
Dir. Pengembangan
: Nicky Hogan
: Chaeruddin Berlian
: Samsul Hidayat
: Alpino Kianjaya
: Tito Sulistio
Anggota Bursa
: Hamdi Hassyarbaini
dan Kepatuhan
2.4
12
16
17
13
18
Jam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar
Negosiasi dilakukan selama jam perdagangan setiap Hari Bursa
dengan berpedoman pada waktu JATS.
Jam Perdagangan Pasar Reguler:
Hari
Sesi I
Sesi II
Senin Kamis
Pukul
09:00:00
12:00:00
s/d Pukul
13:30:00
15:49:59
s/d
Jumat
Pukul
09:00:00
11:30:00
s/d Pukul
14:00:00
15:49:59
s/d
Waktu
Senin Kamis
Jumat
Sesi I
Senin Kamis
Pukul
Sesi II
09:00:00
09:00:00
12:00:00
Jumat
Pukul
11:30:00
19
Untuk Pasar Reguler menggunakan sesi Pra-pembukaan, Prapenutupan dan Pasca Penutupan yang dilakukan setiap hari Bursa
dengan jadwal sebagai berikut:
Pra Pembukaan :
Waktu
Agenda
08:45:00 - 08:55:00
WIB
08:55:01 - 08:59:59
WIB
Sesi
Waktu
Aktivitas
Pra-penutupan
JATS melakukan
proses pembentukan Harga
Penutupan dan
memperjumpakan penawaran
jual dengan permintaan beli pada
Harga Penutupan
berdasarkan pricedan time
priority
20
Pasca
Penutupan
Pesanan Nasabah
Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa
adalah pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan
oleh Anggota Bursa sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh
nasabahnya.
Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain
HMETD hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar
Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara
tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan
di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.
Satuan Perdagangan
21
Fraksi Harga
Maksimum Perubahan*
< Rp500,-
Rp1,-
Rp20,-
Rp5,-
Rp100,-
>= Rp5.000,-
Rp25,-
Rp500,-
22
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga
puluh lima perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham
dengan rentang harga Rp 50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan dari
Rp 200,- (dua ratus rupiah);
3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua
puluh lima perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham
dengan rentang harga Rp 200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan dari
Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);
4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua
puluh perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham
dengan rentang harga di atas Rp 5.000,- (lima ribu rupiah)
Penerapan Auto
Rejection terhadap
harga
di
atas
untuk
Acuan
Harga
di
atas
menggunakan Previous
24
25
Reguler dan Pasar Tunai akan ditentukan oleh KPEI melalui proses
Netting dan dilakukan melalui pemindahbukuan Efek dan atau dana ke
rekening Efek Anggota Bursa yang berhak yang berada pada KSEI.
Dalam hal kewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan Efek
tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan maka Anggota Bursa
tersebut wajib untuk menyelesaikan kewajibannya dengan uang
pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang besarnya ditetapkan
sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga tertinggi
atas Efek yang sama yang terjadi di:
Transaksi
Bursa
dilarang
melakukan
kegiatan
BIAYA TRANSAKSI
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa,
KPEI dan KSEI yang dihitung berdasarkan nilai per transaksi Anggota
Bursa sebagai berikut :
Jenis Transaksi
Biaya Transaksi
Dana
Pajak *
Jaminan
Pasar Reguler dan 0,03%
0.01%
Pasar Tunai
PPn
kewajiban
perpajakan
lainnya
27
dan
Pasar Negosiasi
0,03%
atau
kebijakan Bursa
Obligasi
0,005%
28
No
Arah
Program
Memperkuat
Kerangka
untuk
Hukum
Penerbitan
Efek Syariah
Mengupayakan
Penguatan Pengaturan Atas Produk,
Lembaga, dan Profesi Terkait Pasar
Modal Syariah
Peran
Hukum
Peningkatan
Supply
dan
Demand Melakukan
Kajian
Pengembangan
Produk Pasar Modal
Syariah
Mendorong
Penerbitan
Produk
Basis
29
Penunjang
Pasar
Modal Syariah
3
Meningkatkan
Kuantitas
Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Teknologi Informasi Pasar Modal
Syariah
Kualitas
dan
Sumber
Daya Manusia
Mengembangkan
Infrastruktur
Teknologi Informasi
Pasar Modal Syariah
Melakukan Promosi
Pasar Modal Syariah
Promosi dan Edukasi Pasar Modal
Syariah
Melakukan
Sosialisasi
dan
Kepada
Masyarakat
5
Melakukan
Koordinasi
dengan
Pemerintah
dan
Terkait
Menciptakan
dalam
Sinergi
Rangka Melakukan
Kebijakan Koordinasi
dengan
Regulator Perbankan
Syariah dan Industri
Keuangan Non Bank
(IKNB)
30
2.6
31
tahun
2015,
PT.
Bursa
Efek
Indonesia
(BEI)
Ito Warsito, Laporan Direksi Laporan Tahunan PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2014.
32
kepentingan
konsumen
dan
masyarakat
terhadap
15
BEI Luncurkan Sistem Pelaporan Emiten Berbasis XBRL diakses tanggal 29 November 2015
dari http://market.bisnis.com/read/20150622/7/445822/bei-luncurkan-sistem-pelaporanemiten-berbasis-xbrl
16
Konsumen diakses tanggal 29 November 2015 dari http:// http://ojk.go.id/konsumen
33
BAB III
TEMUAN DAN ANALISIS
3.1
3.2
Faktor Pendukung
Masyarakat saat ini sudah mulai mencoba untuk memahami
pasar modal syariah. Ini berkat informasi yang semakin banyak
tersedia dan tersebar. Pemahaman itu sangat perlu di pasar modal,
sebab investasi di pasar saham membutuhkan lebih dari sekedar
tahu, tapi perlu memahami. Semakin pahamnya masyarakat ini
mendorong minat yang tinggi. Animonya semakin tinggi apalagi
untuk sukuk negara (SBSN), misalnya sukur ritel, setiap
diterbitkan selalu oversubscribe. Tetapi jika dibandingkan dengan
negara lain Indonesia harus bekerja lebih keras lagi untuk
memasyarakatkan pasar modal syariah.
17
Muhammad Touriq, Akan memberi efek positif untuk pasar modal Sharing edisi 51,
Maret 2011, hlm. 16-20
34
b.
Kendala
Permasalahan rendahnya minat investasi di pasar modal
Indonesia lebih disebabkan oleh pemahaman masyarakat tentang
pasar modal. Masyarakat Indonesia lebih memahami bahwa
menyimpan uang di bank lebih aman, ini ciri-ciri masyarakat
Indonesia yang masih di level saving society. Mereka berpedoman
karena ada penjaminan LPS maka simpanan mereka akan aman.
3.3
Proses Bisnis
Kinerja pasar modal pada tahun 2014 lebih baik jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meski rata-rata nilai
transaksi harian saham di tahun 2014, sebesar Rp6,01 triliun,
mengalami penurunan 3,73% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yang mencapai Rp6,24 triliun. Hal ini dilatarbelakangi
dengan kondisi perekonomian dan politik yang kurang kondusif
beserta beberapa faktor lain yang juga turut memberikan tekanan
pada IHSG.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
mengalami kenaikan 22,29% menjadi 5.226,947 pada akhir tahun
dan pernah mencapai rekor tertinggi, di level 5.246,483 pada
tanggal 8 September 2014. Pencapaian ini disebabkan tingginya
tingkat kepercayaan investor baik lokal maupun asing. Bahkan,
hingga akhir tahun 2014 investor asing membukukan nilai beli
bersih (net buy) yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah
sebesar Rp42,598 triliun.
35
36
37
3.4
Pengembangan Organisasi
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting
bagi BEI untuk mencapai misinya menjadi bursa yang memiliki daya
saing global dengan kredibilitas tingkat dunia. Oleh karena itu, BEI
senantiasa berkomitmen untuk mendorong pengembangan SDM secara
berkelanjutan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu,
peningkatan kapabilitas
SDM ini juga diarahkan untuk mewujudkan BEI sebagai center of
excellence dan center of competence dalam industri pasar modal
Indonesia. Sejumlah inisiatif pengembangan SDM yang dilaksanakan
BEI sepanjang tahun 2014 salah satunya adalah kajian struktur
organisasi yaitu:
Kajian Struktur Organisasi yang telah dilakukan di tahun 2013
yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan
peningkatan layanan Bursa kepada stakeholders, pada awal 2014
dilakukan implementasi Struktur Organisasi BEI tahun 2014. Struktur
Organisasi yang baru ini berlaku efektif 17 Maret 2014. Adapun garis
besar perubahan struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
untuk
memastikan
38
terlaksananya
proyek-proyek
Perubahan Divisi di
Direktorat
Penilaian
Perusahaan,
berdasarkan
kelompok
bisnis,
yaitu
Group
18
Fungsi Pendukung Laporan Tahunan PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2014. hlm. 92
39
3.5
19
Tata kelola perusahaan Laporan Tahunan PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2014. hlm. 175
- 176
41
BAB IV
SARAN DAN IDE STRATEGIS
4.1
Saran-Saran
PT. Bursa Efek Indonesia saat ini telah menjalankan tugastugasnya dengan baik sebagai penyelenggara bursa efek, hal ini terbukti
dengan semakin membaiknya tata kelola pasar modal dan berbagai
terobosan untuk meningkatkan pasar modal di Indonesia baik dari segi
bisnis, organisasi maupun kepentingan para stakeholder. Akan tetapi PT.
Bursa Efek Indonesia harus terus bersinergi dengan para otoritas di
Indonesia untuk mensosialisasikan pasar modal secara konsisten
terutama pasar modal syariah kepada masyaralat luas agar potensi dana
dari masyarakat bisa terserap dengan baik di pasar modal.
4.2
Ide Strategis
Untuk pengembangan ke depannya PT. Bursa Efek Indonesia
dengan pemerintah diharapkan dapat merubah pola pikir masyarakat
Indonesia yang masih berorientasi pada saving menjadi invest oriented.
Salah satunya adalah dengan cara menjalankan roadmap yang sudah
direncanakan guna menunjang pasar modal, khususnya pasar modal
syariah.
Roadmap tersebut berisi ide-ide strategis, isi yang pertama yakni
penguatan atas produk, lembaga dan profesi terkait pasar modal syariah,
arah pengembangannya akan memperkuat kerangka hukum dalam
penerbitan dan transaksi efek syariah yang diharapkan manajer-manajer
investasi bias lebih banyak menerbitkan reksadana syariah. Kedua
adalah peningkatan Supply dan Demand produk pasar modal syariah,
peningkatan ini akan mendorong penerbitan efek syariah, memperluas
42
43
DAFTAR PUSTAKA
Ginamilati,
Dini.
Bursa
Efek
Indonesia.
November
2015.
www.academia.edu/5519679/Bursa-efek-indonesia
Handbook Sekolah Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia level 1, 2014.
Nafik HR, Muhammad. Bursa Efek dan Investasi Syariah, Jakarta : Serambi,
2009.
44