Lebak RKM Buku I
Lebak RKM Buku I
PAMSIMAS
(Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Tahun
Bappenas
: Lebak
: Ciomas
: Serang
: 2012
Kementerian
Pekerjaan Umum
Kementerian
Kesehatan
Kementerian
Dalam Negeri
Kementerian
Pendidikan Nasional
Program PAMSIMAS
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA KERJA MASYARAKAT
DESA/KELURAHAN
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA
PROPINSI
TAHUN
:
:
:
:
:
LEBAK
CIOMAS
SERANG
BANTEN
2012
Diketahui,
Kepala Desa/Kelurahan Lebak
( Saefudin )
( Donjuan. SH )
Camat Kecamatan Ciomas
( Dedi Supendi. SE )
NIP : 196005111986031010
Diperiksa,
Koordinator Fasilitator
DMAC WSS
DMAC HH
( Oman Sumantri,SP )
( Ridansyah,ST )
( Nani Rahayu,SKM )
Disetujui,
Ketua District Project Management Unit (DPMU)
Kabupaten/Kota Serang
Program PAMSIMAS
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, penyusunan Laporan Hasil
Identifikasi Masalah-Analisis Situasi dan PJM ProAKSI di desa Lebak Kecamatan Ciomas
Kabupaten Serang dapat terselesaikan dengan baik.
Proses identifikasi masalah dan analisis situasi telah dilakukan secara partisipatif yang
melibatkan kelompok kaya, miskin, laki-laki dan perempuan serta pembelajaran langsung
kepada masyarakat.
Hasil proses tersebut kemudian disusun dalam suatu rencana pembangunan jangka
menengah program air minum, kesehatan dan sanitasi (PJM ProAKSI), yang merupakan
bagian dari RPJM Desa/Kelurahan.
Dokumen laporan ini adalah dasar dari RKM dan merupakan bagian dari Dokumen
Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
Desa/ Kelurahan Lebak Juni 2012
Penyusun,
Koordinator LKM LEBAK MANDIRI
( Sadulloh )
Program PAMSIMAS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan yang dialami oleh sebagian masyarakat Indonesia,
khususnya di wilayah perdesaan dan perkotaan, sangat berpotensi sekali dalam
memicutimbulnya permasalahan sosial lainnya, seiring dengan perkembangan
jaman diberbagai bidang kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, politik dan
lainnya berimbas pada perubahan pola pikir dan perubahan sebuah paradigma
yang ada. Dan kaitanya dengan kemiskinan dari perubahan pola pikir atau
paradigma yang terjadi di masyarakat terutama masyarakat miskin hal ini haruslah
memerlukan adanya sebuah perubahan pula dalam hal penanganan kemiskinan
atau perubahan dalam paradigma pembangunan, yang dulu biasanya masyarakat
hanya dijadikan objek dalam pembangunan maka sekarang masyarakat diajak ikut
serta dalam pembangunan untuk menentukan masa depannya sendiri dengan kata
lain masyarakat dijadikan subjek dalam pembangunan melalui pola pemberdayaan
yang partisipatif.
Penanggulangan Kemiskinan hendaknya dilakukan secara kontinyu dan
membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi.
Penanggulangan masalah kemiskinan selama ini dirasakan cenderung parsial dan
tidak berkelanjutan, sehingga setiap usaha yang dilakukan belum sepenuhnya
sesuai harapan yaitu menciptakan masyarakat yang lebih berdaya mampu mandiri,
dan akhirnya menuju masyarakat madani.
Pada umumnya proses perencanaan dan pengambilan keputusan dalam
program penanggulangan kemiskinan seringkali dilakukan dari atas kebawah (Top
Down). Masyarakat seringkali diikutkan tanpa diberikan pilihan dan kesempatan
untuk memberikan masukan dan menentukan hidupnya sendiri, masyarakat hanya
dijadikan objek dari suatu program pembangunan dan tidak dijadikan subjek yang
memiliki potensi dan kemampuan yang sangat mungkin untuk dibimbing agar
berkembang sesuai dengan harapan yang mereka dambakan, yaitu hidup sejahtera
lahir dan batin tanpa terus membebani orang lain.
Program PAMSIMAS
(LKM)
merencanakan
program
yang
dapat
menanggulangi
Program PAMSIMAS
1.
2.
3.
4.
dan perencanaan yang melibatkan secara langsung kaum perempuan dan laki-laki,
kelompok masyarakat mampu/kaya dan miskin.
Terpilihnya Lokasi Pamsimas
Pada lokasi kegiatan perencanaan Program Jangka Menengah Program Air
Minum, kesehatan dan Sanitasi Pemerintahan daerah maupun pusat telah memilih
Desa Lebakyang mendapatkan program PAMSIMAS. Sedangkan untuk waktu
pelaksanaan PJM ProAksi ini
Pelaksanaan
program
di
tingkat
desa,
kegiatan
penyiapan
dan
Program PAMSIMAS
Program PAMSIMAS
di
Program PAMSIMAS
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
Program PAMSIMAS
Tabel I.1
Kedudukan Administrasi
Propinsi
Kabupaten / Kota
Kecamatan
Kelurahan
Banten
Serang
Ciomas
Lebak
1.3.2Kondisi Demografis
Berdasarkan data monografi desa tahun 2012 jumlah penduduk Desa
Lebaksebanyak 4.165 jiwa yang terdiri dari 2.082 laki-laki dan 2.079
perempuan atau terdiri dari 988 Kepala Keluarga (KK) yang keseluruhan
penduduk beragama Islam. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk
berdasarkan agamanya dapat dilihat pada tabel I.2.
Tabel 1.2.
Jumlah Penduduk Menurut Agama
No
1
2
3
4
5
Agama
Islam
Kristen
Katolik
Hindu
Budha
Jiwa
4.165
-
Program PAMSIMAS
Perempuan
Laki-laki
Total
1.467
1.463
2.930
671
564
1.235
2.138
2.027
4.165
Tabel.1.4.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Usia
Jumlah Jiwa
13
1.366
107
316
21
23
3
21
1.554
Pedagang
Petani
Buruh Tani
Swasta
PNS
Wiraswasta
TNI / POLRI
Peternak
TOTAL
(%)
2
64,4
7,1
21,1
1,4
1,5
0,2
2
BAB II
HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS SITUASI
2.1.
Nama
kampung
RW /
RT
Lebak
RT 01
Nengger
RT 02
Sobong
RT 03
Jumlah Penduduk
LK
PR
Jumlah
86
82
168
139
112
251
104
96
200
Kaya
Menengah
Miskin
Jumlah
34
37
64
74
17
34
52
Program PAMSIMAS
Cihujan
RT 04
Cikadu
RT 05
Curug
menteng
RT 06
Peundeuy
RT 07
Peundeuy
RT 08
Peundeuy
RT 09
Pasir
muncang
RT 10
Tanjung
halo
RT 11
Balemaya
RT 12
Balemaya
RT 13
Pabuaran
RT 14
Pabuaran
RT 15
Pabuaran
RT 16
Malangne
ngah
RT 17
Total
186
164
350
56
69
125
108
100
208
68
63
131
125
116
241
92
118
210
107
103
210
127
206
333
127
124
251
123
102
225
121
93
214
155
143
298
153
176
333
205
212
417
2082
2079
4165
38
41
83
22
25
23
22
47
17
11
28
22
35
59
40
47
41
47
20
49
76
46
49
12
30
46
35
45
13
18
30
61
10
50
60
142
152
46
216
726
988
2.2.
Jumlah Penduduk dan Akses Awal Terhadap Sarana Air Minum dan Sanitasi
Rumah tangga yang
Jumlah
mempunyai akses awal
RW/RT
Rumah
Sarana air
Sarana
Penduduk
Tangga
minum
sanitasi
(jiwa)
(rumah/kk)
(rumah/kk)
(rumah/kk)
1
2
3
4
5
168
RT 01
37
11
11
RT 02
251
74
Program PAMSIMAS
2.3.
RT 03
200
52
17
17
RT 04
350
83
35
35
RT 05
125
25
17
RT 06
208
47
23
13
RT 07
131
28
RT 08
241
59
16
16
RT 09
210
47
20
13
RT 10
210
47
RT 11
333
76
24
24
RT 12
251
49
29
29
RT 13
225
46
19
19
RT 14
214
45
28
28
RT 15
298
61
43
43
RT 16
333
60
26
26
RT 17
417
152
121
23
Total
4165
988
451
321
Fasilitas kesehatan
(1)
Puskesmas
Puskesmas pembantu
Pos Bersalin
Posyandu
Jumlah
(2)
4
Lokasi
(3)
-
Program PAMSIMAS
2.4.
Jumlah Sarana
Air Minum
Nama Sekolah
L
Jumlah
Jamban
TCT
Tempat
Sampah
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
SDN Lebak
SDN Lebak II
SDN Pendeuy
(1)
terhadap
MASALAH
(1)
KELOMPOK
MASYARAKAT
YANG
MENGHADAPI
MASALAH
(2)
LOKASI
TERJADI
MASALAH
FAKTOR YANG
MENYEBABKAN
TERJADINYA
MASALAH
POTENSI
MASYARAKAT UNTUK
UPAYA PERBAIKAN/
PENINGKATAN
(3)
(4)
(5)
(6)
Program PAMSIMAS
A. Air Minum
K, S , M.
RT 01
s/d
RT 17
B. Sanitasi
C. Perilaku
Kesehatan
D.
Desa &
Sekolah
Kapasitas
masyarakat
-Minimnya akses
pelayanan air
bersih
-Minimnya sarana
jamban saniter
keluarga
-Sanitasi ditingkat
SD tidak memadai
-Rendahnya
pengetahuan
masyarakat
tentang PHBS
-Rendahnya
tingkat kesadaran
untuk BAB tidak
sembarangan
-Air kurang
tersedia
-tinginya penyakit
diare
-Kurangnya
informasi
-Semua pihak
tidak ikut terlibat
-Tidak adanya
kesetaraan gender
-Dibangunnya
sarana air bersih
seperti pipanisasi
-Adanya
pembangunan HU,
KU, Tower untuk
setiap kampung
-Adanya
pembangunan
jamban
keluarga/komunal
-Adanya
swadaya
masyarakat
-Partisipasi terhadap
program cukup baik
Kegotongroyongan
masih kuat
Swadaya In-kind
-Adanya Promkes
-Adanya Pemicuan
CLTS
-Diberi pengetahuan
teknik pembuatan
jamban sederhana
-Masyarakat masih
mau terlibat dalam
program
-Tersedianya lahan
masyarakat untuk
sarana sanitasi dan
air bersih
-Masaih adanya ingin
merubah perilaku
hidup sehat
-Pedekatan melalui
Toma, Toga
- masyarakat antusias
thd program
BAB III.
Proses Pemicuan Perubahan Perilaku Buang Air Besar (CLTS)
3.1.
Program PAMSIMAS
sembarang tempat atau open defecation. Dengan kata lain, kebiasaan BAB di
sembarang tempat tetap berjalan, sekalipun fasilitas jamban disediakan.
Dalam program pengembangan sanitasi pedesaan dengan pendekatan
CLTS, masyarakat sendirilah yang melakukan analisa masalah dan potensi,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pemanfaatan dan perawatan
serta pengembangan/replikasi. sehingga memberikan pengaruh kepada semua
orang di dalam kelompok masyarakat, demi tercapainya tujuan Tidak ada lagi
orang yang
BAB di sembarang tempat. Ciri lain yang menunjukkan masyarakat sebagai
pemimpin (community led) adalah sebagai berikut:
Pemimpin informal (Natural Leader) muncul dari aksi kolektif lokal dan
merekalah yang akan memimpin prakarsa kolektif di masa depan.
Program PAMSIMAS
3.2.
Pendekatan Community Lead Total Sanitation ( CLTS ) atau sanitasi yang secara
total dipimpin oleh masyarakat,merupakan pendekatan baru untuk pengembangan
sanitasi pedesaan. CLTS merupakan suatu pendekatan yang diterapkan untuk
memfasilitasi masyarakat dalam memahami permasahan dan potensi peningkatan
sanitasi di komunitas dengan prinsip : tanpa subsidi kepada masyarakat, tidak
menggurui, tidak memaksa, tidak mempromosikan jamban, masyarakat sebagai
pemimpin, masyarakat terlibat secara total dalam melaksanakan analisis
permasahan dan potensi, perencanaa,pelaksanaan,pemanfaatan dan pemeliharaan.
Proses fasilitasi CLTS /STBM di masyarakat pada prinsipnya adalah "pemicuan "
terhadap rasa jijik,rasa malu,rasa takut,rasa berdosa dan rasa tanggungjawab yang
berkaitan dengan kebiasaan BAB disembarang tempat.Dan untuk membantu
proses pemicuan tersebut digunakan beberapa komponen PRA seperti pemetaan
,transect,alur kontaminasi dan simulasi lainnya.
Adapun hal-hal yang harus dipicu dan alat pemicu yang digunakan ( selain
pemetaan wilayah BAB ) antara lain :
Hal yang harus dipicu
Rasa Jijik
Transect walk
Rasa Malu
Takut Sakit
FGD
FGD
Program PAMSIMAS
Berdosa )
Privacy
Kemiskinan
dan lain-
Bina Suasana
Untuk menghilanhkan jarak antara fasilitator dan masyarakat hingga proses
fasilitasi berjalan lancer,sebaiknya lakukan pencairan suasana. Pada saat itu
temukan istilah setempat untuk tinja dan BAB.
3.
Pemicuan
Memulai proses pemicuan di masyarakat, yang di awali dengan melalui
pembuatan peta wilayah yang menggambarkan wilayah BAB masyarakatnya.
4.
Program PAMSIMAS
Jika masyarakat sudah terpicu dan kelihatan ingin berubah,maka saat itu juga
susun rencana tindak lanjut oleh masyarakat. Semangat masyarakat bahwa
mereka dapat 100% terbebas dari kebiasaan BAB di sembarang tempat.
5.
Monitaring
Lebih kepada "memberikan Energi " bagi masyarakat yang sedang dalam
masa perubahan di bidang sanitasinya.
Pada saat memfalitasi tersebut,ada hal-hal yang jangan dilakukan dan harus
dilakukan oleh seorang fasilatator,diantaranya :
Jangan dilakukan
Menawarkan Subsidi
Lakukan
Memicu kegiatan setempat.Dari awal
katakana bahwa tidak akan pernah ada
subsidi dalam kegiatan bias dilanjutkan
tetapi jika mereka tidak bias
Mengajari
Menyuruh Membuat Jamban
menerimanya,hentikan proses.
Memfasilitasi
Memfasilitasi masyarakat untuk
menganalisa kondisi mereka.yamg memicu
rasa jijik dan malu dan mendorong orang
dari BAB disembarang tempat menjadi
orang-perorangan
pengadaan alat untuk proses fasilitasi
Menjadi pemimpin,mendominasi proses Tim hanya menyampaikan "pertanyaan
diskusi ( selalu menunjukan dan
yang buruk
Langsung memberikan jawaban
terhadap pertanyaa-pertanyaan
masyarakat
3.3.
Program PAMSIMAS
BAB IV
Hasil Pembentukan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)
dan Satuan Pelaksana (Satlak) PAMSIMAS
4.1
Program PAMSIMAS
Program PAMSIMAS
Tabel 4.1.
Profil LKM Lebak
Jenis
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Anggota
Kelamin
LKM
L/p
L
L
P
L
P
P
P
L
Sadulloh
Didi
Dedeh
Agus
Yati
Iot
Etik
Juhedi
Alamat
Kp. Pabuaran
Kp. Ci ujan
Kp. Nengger
Kp. Lebak
Kp. Pabuaran
Kp. Nengger
Kp. Nengger
Kp. Nengger
Pekerjaan
Jabatan
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Koordinator
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Program PAMSIMAS
Saruri
Kp. Nengger
Wiraswasta
Anggota
LEBAK MANDIRI
21 April 2012
Sadulloh
Kantor Kepala Desa Lebak
9 Orang
5 Orang
4 Orang
6 Orang
Miskin
Sumber : Hasil Tahapan LKM tahun 2012
4.3.
rencana
pendanaan
terkait
dengan
operasi
dan
Program PAMSIMAS
Program PAMSIMAS
PEMBINA
Saefudin
ANGGOTA LKM
1
Sadulloh (LM)Koordinator
Dedi (LS)
Agus (LS)
Juhedi (LM)
Saruri (LM)
Dedeh(LM)
Iot (LM)
Yati (LM)
Entik (PM)
SATLAK PAMSIMAS
HERU
Agus Munawar
( BENDAHARA )
Muhemi
Ihfal
Rosi
Sunarip
Tulianah
Laki Kaya ( LK )
Laki Sedang ( LS )
Laki Miskin ( LM )
Perempuan Kaya ( PK )
Perempuan Sedang ( PS )
Perempuan miskin ( PM )
Program PAMSIMAS
BAB V
Hasil Perumusan Perencanaan Jangka Menengah Program Air Minum,
Kesehatan dan Sanitasi
(PJM ProAKSI)
A. Pembangunan Air Minum
DEFINISI AIR BERSIH
Air yang memenuhi persayaratan kesehatan untuk kebutuhan minum, masak, mandi
dan energi. Air sebagai salah satu faktor essensial bagi kehidupan sangat dibutuhkan
dalam kriteria sebagai air bersih. Air dikatakan bersih bila memenuhi syarat sebagai
berikut:
Jernih/tidak berwarna.
Tidak berbau.
Tidak berasa.
KRITERIA AIR
Air bersih adalah air yang memenuhi ketentuan baku mutu air besih yang
berlaku
Air baku adalah air yang yang memenuhi ketentuan baku mutu air baku yang
dapat diolah menjadi air minum
Air minum adalah Air yang memenuhi ketentuan baku mutu air minum yang
berlaku
TUJUAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH
Meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama untuk masyarakat miskin.
Meningkatkan dan memberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan sarana
air bersih dan kesehatan lingkungan.
Meningkatkan efisiensi waktu dan effektifitas pemanfaatan air bersih
BEBERAPA JENIS SUMBER AIR BERSIH YANG DAPAT DIMANFAATKAN
Air Permukaan, adalah sumber air baku yang berasal dari : sungai, saluran irigasi,
danau, dan waduk. Tiga sisitem pengolahan air permukaan :
Program PAMSIMAS
Program PAMSIMAS
ini, jangankan di daerah perkotaan di daerah pedesaan juga masih banyak yang termasuk
dalam wilayah susah/rawan air bersih, air bersih merupakan barang yang mahal dan
sering diperjualbelikan.
Dilihat dari permasalahan kesehatan yang ada di Lebakpada saat ini maka dapat
dikategorikan bahwa status kesehatan Desa Lebakmasih kurang, salah satunya dapat
dilihat dari masih tingginya angka penyakit diare dan juga masih kurang memadainya
fasilitas pelayanan kesehatan. Keberadaan sarana kesehatan untuk Fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada di Desa Lebakselain terdapat Puskesmas Kecamatan dengan jarak 5
KM yang mencakup pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Ciomas,
juga terdapat fasilitas pelayanan kesehatan oleh Bidan Desa yang tinggal di desa
bersangkutan sehingga hal ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
Masih kurangnya pengetahuandan kesadaran masyarakat desa mengenai kesehatan
juga mempengaruhi perilaku hidup masyarakat bersangkutan. Hal ini dapat dilihat bahwa
masih kurangnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan
sehari-hari, seperti memcuci tangan sebelum makan, setelah kontak dengan feces, dll
sehingga perlunya ada peningkatan PHBS pada masyarakat.
Selain permasalah air minum juga terdapat permasalahan sanitasi, hal ini dapat terlihat
bahwa masih kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan sehingga masih adanya
masyarakat yang BAB di sembarangan tempat, hal ini mempengaruhi kualitas kesehatan,
yang salah satunya kesehatan lingkungan dan kesehatan air yang selalu digunakan
masyarakat untuk keperluan sehari-hari. Masih adanya sebagian rumah warga yang tidak
memiliki akses sarana sanitasi seperti jamban pribadi juga mempengaruhi perilaku
kebiasaan BAB disembarang tempat, menurut masyarakat hal ini dikarenakan tidak
memiliki sumber air bersih yang cukup, masalah ketiadaan dana dan masalah teknik.
disamping itu masih ada rumah penduduk yang belum mendapatkan sarana penerangan
dari pemerintah hal ini juga menjadi salah satu penghambat bagi masyarakat Lebakuntuk
mendapatkan informasi dari media elektronik mengenai kesehatan.
Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik,
diantaranya adalah :
RKM Desa Lebak
Program PAMSIMAS
1. Diare
2. Demam berdarah
3. Disentri
4. Hepatitis A
5. Kolera
6. Typhus
7. Cacingan
8. Malaria
Mengapa BAB harus sehat??kenapa jamban yang kita miliki harus sehat??? mungkin ini
yang belum pernah terpikirkan oleh sebagian besar masyarakat pedesaan kita. Dari
penjelasan di atas sudah dapat diketahui penyakit yang timbul akibat BAB dan jamban
tidak sehat. Jamban sendiri Merupakan tempat penampung kotoran manusia yang sengaja
dibuat untuk mengamankannya, dengan tujuan:
1. Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia
akibat pembuangan kotoran manusia.
2. Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada pemakai dan
lingkungan sekitarnya
Program PAMSIMAS
BAB VI
Proses dan Hasil Pemilihan Opsi Kegiatan Penyediaan Air Minum, Kesehatan dan
Sanitasi, dan Pelatihan Masyarakat
BAB VII
Program PAMSIMAS
Lampiran
1.
Tanggal
Ringkasan pelaksanaan kegiatan identifikasi masalah dan analisis situasi menggunakan MPA
dan PHAST
Waktu
27-03-12
Mulai
14.00
Selesai
16.00
28-03-12
13.00
29-03-12
Jenis kegiatan
Lokasi
kegiatan
Jumlah peserta
Kelompok diskusi
P
4
L
4
Total
8
Inventaris data
komunitas
Kantor
Kepla
Desa
-Apades
-Kader
-BPD
15.00
Sosialisasi
Tingkat Desa
Kantor
Desa
Apades
Toma
Toga
13.00
16.00
Klasifikasi
Kesejahteraan
Kantor
Kepla
Desa
-Apades
-RT/RW
-Masyarakat
17
20
37
04-04-12
09.00
15.00
Pemetaan
sosial
RW 1
Dan
RW 2
Apades
-RT/RW
-Masyarakat
-Tokoh-Tokoh
19
28
05-04-12
09.00
13.00
RTA
RW 1
Dan
RW 2
-Apades
-RT/RW
-Masyarakat
17
22
15-04-12
13.00
15.00
FGD tinjauan
Pengelolaan
Sarana
RT 07
RW 02
Apades
-RT/RW
-Masyarakat
23
26
49
19-04-12
13.00
15.30
FGD efektifitas
pengunaan
Sarana air
minum
RT 07
RW 02
-RT/RW
-Masyarakat
12
11
23
23-04-12
14.00
15.00
FGD efektifitas
pengunaan
Sarana sanitasi
RT 03
RW 01
-RT/RW
-Masyarakat
11
12
23
24-04-12
13.30
16.30
Pembagian
kerja(gender)
RT 07
RW 02
Laki-perempuan
K.S.M
20
18
38
27-04-12
14.00
16.30
Aula
Kepdes
Laki-perempuan
K.S.M
25
25
50
30-04-12
14.00
16.00
Hak Suara
Pengambilan
keputusan
Alur penularan
Penyakit
Lebak
Laki-perempuan
14
12
26
Program PAMSIMAS
01-05-12
09.00
11.00
Pertemuan
Musyawarah
02-05-12
10.00
12.00
Pemilihan Opsi
PHBS
03-05-12
09.00
12.00
Pemilihan Opsi
sarana sanitasi
07-05-12
09.00
10.00
Pemilihan Opsi
Sarana air
bersih
08-05-12
13.30
15.30
Pertemuan opsi
pelatihan
20-05-12
09.30
11.30
Pertemuana
Musyawarah
Opsi terpilih
Aula
Kepdes
Campuran
12
13
25
Aula
Kepdes
Campuran
14
18
32
Laki-perempuan
K.S.M
27
28
55
Laki-perempuan
K.S.M
25
30
55
Laki-perempuan
K.S.M
22
35
57
Campuran
10
24
34
Aula
Kepdes
Aula
Kepdes
RT 7
RW 2
Aula
Kepdes
Program PAMSIMAS
LAMPIRAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Program PAMSIMAS