PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi merupakan proses perubahan dari suatu tipe perekonomian
menjadi tipe lain yang lebih maju (Hirschman,1970). Sedangkan menurut Meier dan
Baldwin(1964), pembangunan ekonomi adalah suatu proses, dengan proses dimana
pendapatan nasional riil suatu perekonomian bertambah selama suatu periode waktu yang
panjang. Kadang-kadang istilah pembangunan ekonomi sering disamakan dengan
modernisasi, westernisasi, serta industrialisasi (Sitohang,1970).
Faktor-faktor yang dapat menghambat pembangunan ekonomi, diantaranya adalah :
(1) pertumbuhan penduduk yang cepat,
(2) sumberdaya alam yang tidak memadai,
(3) pemanfaatan sumberdaya yang tidak efisien,
(4) sumberdaya manusia yang tidak memadai (Lipsey, dkk, 1990).
Konsekuensi dari adanya faktor-faktor penghambat pembangunan ekonomi menurut
Lipsey (1990) dapat menyebabkan adanya pengangguran di suatu negara. Sedangkan faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:
(1) tanah dan kekayaan alam lainnya,
(2) jumlah dan mutu daripenduduk dan tenaga kerja,
(3) barang-barang modal dan tingkat teknologi,
(4) sistem sosialdan sikap masyarakat (Sukirno,1981).
Tujuan pembangunan ekonomi adalah peningkatan standar hidup penduduk
negarayang bersangkutan yang biasa diukur dengan pendapatan riil perkapita. Standar hidup
tidak akan dapat dinaikkan kecuali jika output total meningkat dengan lebih cepat
daripadapertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mempengaruhi perkembangan output,
makadiperlukan
adanya
penambahan
investasi
yang
cukup
besar
untuk
dapat
menyerappertambahan penduduk.
Pada kesempatan kali ini, akan membahas tentang hubungan pertumbuhan penduduk
dengan perkembangan ekonomi khususnya tenaga kerja yang berpartisipasi dalam
perekonomian.Untuk mempelajari tenaga kerja dan kependudukan maka ada baiknya kita mengetahui
definisi dari masing-masing pengertian tersebut.kependudukan atau demografi merupakan
cabang ilmu yang mempelajari bagaimana dinamika kependudukan manusia. Meliputi di
dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk
1
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksiyang nyata dari seorang wanita
atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup.
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi
perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi
pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan
menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup.Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan
migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingatadanya densitas (kepadatan)
dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang
untuk melakukan migrasi, di pihak lain, komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas
politik/negara atau pun batasadministratif/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan
sebagai perpindahanyang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.
.
Teori penduduk modern
Pandangan-pandangan tentang Teori penduduk modern, diantaranya:
Pandangan Merkantilisme, jumlah penduduk yang banyak sebagai elemen yang penting
dalam kekuatan negara yaiti merupakan faktor yang penting di dalam kekuatan negara
dan memegang peranan dalam meningkatkan pengahasilan dan kekayaan negara.
Pandangan Kaum Fisiokrat, kesempatan untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian
dalam rangka menunjang pertambahan penduduk.
Pandangan Cantilion (Merkantilisme), tanah merupakan faktor utama yang dapat
menentukan tinggi rendahnya kesejahteraan, selain itu, dinyatakan pula bahwa jumlah
penduduk akan terbatas karena jumlahnya akan dibatasi oleh jumlah makanan yang dapat
diproduksi oleh tanah.
Pandangan Quesnay (Fisiokrat), suatu negara hendaknya mempunyai penduduk yang
cukup banyak, tetapi dengan sayarat agar mereka dapat mencapai taraf hidup yang layak.
Pertumbuhan penduduk (populatin growth) di suatu negara adalah peristiwa
berubahnya jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertambahan alami dengan
migrasi neto. Pertambahan alami (natural increase) adalah pertambahan penduduk yang
diperoleh dari selisih antara jumlah kelahiran dan jumlah kematian. Migrasi neto (nett
migration) adalah pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih antara jumlah imigran
dan jumlah emigran.
pengangguran yang tentunya akan mengurangi tingkat kesejahteraan. Oleh karena itu, di
negara berkembang dibutuhkan suntikan investasi untuk mengembangkan perekonomian.
b) Trend Fertilitas dan Mortalitas
Pada umumnya tingkat kelahiran yang tinggi dihubungkan dengan kemiskinannasional.
Namun adalah keliru bila kita menyiimpulkan bahwa berhubung angka kelahiran yang tinggi
pada umumnya terdapat di negara miskin. Sedangkan angka kelahiran rendah terdapat di
negara maju. Maka dengan meningkatkan pendapatan per kapita lalu tingkat kelahiran akan
menurun. Juga tidak ada kepastian hubungan antara laju pertumbuhanpendapatan nasional
per kapita dengan tingkat kelahiran. Namun jelas ada bukti bahwa ada hubungan positif
antara distribusi pendapatan dengan tingkat kelahiran. Akhirnya kita dapat menyimpulkan
bahwa negara-negara yang berjuang untuk mengurangi tidak meratanya penghasilan atau
dengan kata lain berusaha menyebarkan hasil (benefit) dari pembangunan ekonomi ke
sebagian besar penduduk akan mungkin sekali mampu menurunkan tingkat kelahiran
daripada negar-negara yang kurang memperhatikan pemerataan hasil pembangunan
ekonominya.
c) Pertumbuhan Penduduk dan Kebutuhan Investasi
Untuk meningkatkan output, tambahan investasi harus cukup besar sehingga dapat
meningkatkan penghasilan riil per kapita. Tetapi kesulitan dalam hal ini sering dialami oleh
negara berkembang, sesuai dengan Teori Perangkap pada Keseimbangan Pendapatan yang
Rendah Malthus. Kesimpulannya untuk dapat mempertinggi penghasilan per kapitanya negara
berkembang memerlukan kebijakan dorongan yang besar. Atau perekonomian harus memenuhi apa yang
disebut usaha minimum yang sangat perlu. Pembangunan yang secara sedikit demi sedikit
pun bisa dilakukan asal dengan memilih sektor yang yang mempunyai kapasitas berkembang
yang cepat.
Struktur Umur yang Tidak Favorable
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pada umumnya pada negarayang
berkembang
memiliki
angka
ketergantungan
yang
tinggi
karena
besarnya
jumlahpenduduk usia muda. Proporsi yang besar dari penduduk usia muda ini tidak
menguntungkanbagi pembangunan ekonomi, karena:
Penduduk golongan usia muda, cenderung untuk memperkecil angka penghasilan
per kapita dan mereka semua merupakan konsumen dan bukan produsen dalam
perekonomian tersebut. Adanya golongan penduduk usia muda yang besar jumlahnya di suatu
negara akan mengakibatkan lebih banyak alokasi faktor-faktor produksi ke arah
menekankan bahwa jumlah produksi makanan menurut deret hitung, sedangkan jumlah
pertumbuhan penduduk menurut deret ukur. Walau teori Malthus akhirnya juga ditolak oleh
para ahli yang menyatakan bahwa
1. Teori
Malthus
tidak
memperhitungkan
peranan
serta
pengaruh
adanya
kemajuanteknologi.
2. Teori itu hanya didasarkan pada satu hipotesis, yang berkaitan dengan
hubunganmakro antara jumlah pertumbuhan penduduk dan pendapatan perkapita,
yang ternyatatidak tahan uji secara empiris.
3. Teori Malthus hanya menitik beratkan pada variabel yang ternyata dianggap
keliru,dimana pendapatan perkapita sebagai determinan utana dalam pertumbuhan
pendudul.Tapi seharusnya berdasarkanp pada mikro ekonomi yang menitik beratkan
pada taraf hidup individu, dimana determinan utamanya bagi keluarga adalah
keputusanmengenai jumlah anak, dan bukannya pada taraf hidup masyarakat
secarakeseluruhan.
Tingkat Kematian
Ada empat factor yang menyumbang terhadap penurunan angka kematian pada umumnya
Adanya kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknologi dan meningkatnya
produktivitas tenaga kerja serta tercapainya perdamaian dunia yag cukup lama.
Adanya perbaiakan pemeliharaan kesehatan umum (kesehatan masyarakat), maupun
kesehatn individu.
Adanya kemajuan dalam bidang ilmu kedokteran serta diperkenalkannya lembagalembaga kesehatan umum yang modern.
Meningkatnya pengahsilan rill per kapita, sehingga orang mampu membiayai hidupnya
dan bebas dari kelaparan dan penyakit,dan selanjutnya dapat hidup sehat.
Tingkat Kelahiran
Di Negara-negara industry pertumbuhan pendududuk berlangsung terus di samping
adanya penurunan tingkat kelahiran. Tingkat kelahiran lebih dihubungkan dengan
perkembangan ekonomi melalui pola-pola kebudayaan seperti : umur perkawinan, status
wanitanya, kedudukan antara rural dan urban serta sifat-sifat dari dari system family yang
ada.
Migrasi
Migrasi mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat pertumbuhan penduduk.
Oleh karena itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak dapat diperhitungkan hanya dari tingkat
kelahiran dan tingkat kematian saja. Penduduk di amerika latin dan amerika utara meningkat
karena alas an migrasi.
PEMECAHAN MASALAH KEPENDUDUKAN
Dari pembicaraan mengenai ledakan penduduk yang terjadi di Negara-negar sedang
berkembang, dapatlah kita menyimpulkan bahwa masalah penduduk merupakan masalah
yang sangat sukar untuk diatasi. Sebenarnya kita dapat menterapkan suatu kebijakan dari
sudut tingkat kematian untuk mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, yaitu dengan
mencegah penurunan tingkat kematian: atau dengan kata lain meningkatkan adanya
kematian. Tetapi tindakan ini jelas bertentangan dengan hati nurani manusia yang pada
umumnya ingin hidup lama di dunia dan tentunya tidak dapat dilaksanakan.
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat. Sedangkan Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
.
Klasifikasi Tenaga Kerja
Berdasarkan penduduknya
Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan
sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja,
mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun
sampai dengan 64 tahun.
Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah
mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari
pekerjaan.
10
12
masalah pokok dalam pembangunan ekonomi. Pengaruh pertambahan penduduk ini terlihat
pada pengadaan kebutuhan-kebutuhan pokok secara total harus ditambah terutama pengadaan
pangan dan mengakibatkan naiknya angkatan kerja
Apabila jumlah penduduk tumbuh sama cepat dengan pendapatan nasional, maka
pendapatan per kapita tidak bertambah. Salah satu implikasi yang menonjol dalam masalah
pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang yaitu angkatan kerja produktif harus
menanggung beban yang lebih banyak untuk menghidupi anggota keluarga secara
proporsional jumlahnya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan yang ada di negaranegara maju. Artinya, negara-negara berkembang tidak hanya dibebani oleh tingkat
pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi juga angkatan kerjanya harus menaggung beban
ketergantungan yang lebih berat. Bagi negara-negara berkembang pada umumnya mengalami
ledakan angkatan kerja, namun gelombang pekerja yang belum ada tarafnya sekarang sedang
memasuki pasaran kerja, tetapi tidak diikuti dengan peningkatan lowongan kerja yang baru.
Sehingga pengangguran di kota-kota dan di desa-desa semakin meningkat terus.
Pengangguran yang terjadi di negara-negara berkembang disebabkan oleh banyaknya
penduduk usia produktif yang kurang memiliki keahlian dalam bekerja dengan didukung oleh
sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Sebagian besar penduduk di negara-negara
berkembang bekerja di daerah pedesaan.Lebih dari 65% penduduknya tinggal secara
permanen bahkan turun-temurun. Demikian pula sekitar 58% angkatan kerja di negara-negara
berkembang mencari nafkah di sektor pertanian yang menyumbang GNI sebesar 14%.
(Smith,2006).
Banyaknya penduduk di negara-negara berkembang yang bekerja di sektor
pertanianserta memproduksi output primer (bahan-bahan mentah) dikarenakan pada suatu
kenyataan bahwa tingkat pendapatan yang rendah sehingga prioritas pertama bagi penduduk
tersebut adalah pangan, pakaian dan papan. Selain itu juga dikarenakan tenaga kerja di
negara-negara berkembang memiliki kualitas yang rendah bila dibandingkan dengan negaranegara maju sehingga tidak dapat bersaing dengan tenaga kerja di negara-negara maju.
Indikator dari rendahnya kualitas tenaga kerja di negara-negara berkembang salah satunya
dipengaruhi oleh pendidikan yang rendah. Pendidikan merupakan faktor yang menentukan
terhadap kualitas dari tenaga kerja disuatu negara dan merupakan unsur yang mendasar bagi
pertumbuhan ekonomi. Modal pendidikan yang lebih baik dapat meningkatkan pengembalian
atas investasi pendapatan. Sebagian besar tenaga kerja di negara-negara berkembang hanya
menempuh pendidikan hingga bangku Sekolah Dasar dibandingkan dengan negara maju yang
standarisasi pendidikannya lebih tinggi, yaitu tenaga kerja yang berpendidikan sarjana
14
16
Daftar Pustaka
Ananta, Aris, Ismail Budhiarso dan Turro S. Wongkaren. 1995, Revolusi Demografi dan
Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam buku: Prospek Ekonomi Indonesia
Jangka Pendek: Sumber Daya, Teknologi dan Pembangunan, editor Mohamad
Arsyad Anwar, Faisal H. Basri, Mohamad Ikhsan. Jakarta: Kerjasama Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia dengan Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Ananta, Aris & Anwar Evi, 1994, Proyeksi Penduduk dan Angkatan Kerja di Indonesia 1995
2025. Jakarta: Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Hal Hill, 1996, Transformasi Ekonomi Indonesia Sejak 1996: Sebuah Studi Kritis dan
Komprehensif, PAU (Studi Ekonomi) UGM & PT. Tiara Wacana, Yogyakarta.
Hull, Terry, 2001, Preliminary Calculation of Exponential Rate for Population Enumerations
of Indonesia, 1980 2000, perhitungan disajikan dalam diskusi ilmiah yang
diselenggarakan oleh LD-FEUI di Kampus UI Depok, tanggal 19 Januari 2001
17