PBL 2 Eza
PBL 2 Eza
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario
Dokter kurang
berempati
Dokter kesel
Situasi dan
lingkungan yang
kurang kondusif bagi
dokter
Pasien banyak
keluhan
Komunikasi sangatlah umum dilakukan antar manusia, sebagai alat bantu dalam
kelancaran bekerja sama dengan orang lain dalam berbagai bidang. Komunikasi dikatakan
berhasil bila tercapainya pengertian bersama antar Penyampai pesan dan penerima pesan.
Dalam hubungan Dokter Pasien komunikasi sangat dibutuhkan, agar terjalin hubungan saling
percaya dan rasa nyaman antar Dokter dan Pasien sehingga Dokter dapat memperoleh
informasi lebih dalam lagi tentang penyakit si pasien yang akan membantu Dokter dalam
proses Konseling maupun Diagnostik penyakit nantinya. Untuk mencapai hal tersebut
dibutuhkannya keterampilan dalam berkomunikasi. Dokterpun dituntut untuk bisa membawa
State Si Pasien dari State Orang Tua maupun Kanak-kanak kepada State Dewasa.
Verbal
Komunikasi
Non-Verbal
Efektif
Komunikasi Verbal
Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol verbal baik
secara lisan maupun tertulis. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang
menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari
termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja yaitu usaha-usaha yang dilakukan sadar
untuk berhubungan dengan orang lain secara verbal
Ciri-ciri Komunikasi Verbal:
Komunikasi Non-Verbal
Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi non-verbal mencakup
semua rangsangan, kecuali rangsangan verbal, dalam suatu setting komunikasi yang
dihasilkan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau
penerima , jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja maupun tidak disengaja
sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. .Komunikasi Non-Verbal
adalah proses penyampaian pesan-pesan oleh seorang yang dilakukan tidak dengan kata-kata
atau bahasa verbal, melaluipetunjuk-petunjuk atau tanda-tanda lain yang terjadi pada tubuh
seseorang.
Ciri-ciri komunikasi Non-Verbal :
Proses komunikasi Implisit dan dapat terjadi dua arah maupun satu arah
Komunikasi
Komunikasi Verbal
Komunikasi NonVerbal
Vokal
Bahasa Lisan
Nada Suara
Desah
Jeritan
Kualitas Vokal
Non-Vokal
Bahasan Tertulis
Isyarat
Gerakan
Penampilan
Ekspresi Wajah
Komunikasi dengan pasien adalah salah satu kunci sukses seorang dokter. Dokter dengan
kemampuan komunikasi yang baik pasti akan dicari oleh pasien. Komunikasi antara pasiendokter sangat mempengaruhi hubungan dokter-pasien dan juga kepercayaan pasien terhadap
dokter. Komunikasi dokter-pasien adalah momen yang sangat penting dalam proses
pemeriksaan. Dalam komunikasi dokter-pasien, karena keahliannya, dokter dianggap
memiliki derajat yang lebih tinggi dari pasien. Pasien memberikan kepercayaan kepada
dokter untuk memeriksa dan menentukan pengobatan untuk dirinya seperti contoh kasus
di skenario.
Dalam proses anamnesis, terjadi komunikasi antara pasien dan dokter.
Komunikasiyang terjadi dalam hal ini adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi ini
terjadi dalam 3 tahap : pasien bercerita, dokter mendengarkan dan memperhatikan, lalu tanya
jawab.Dalam proses anamnesis ini, terdapat 2 tipe komunikasi :
1. Patient Centered Anamnesis : Pasien lebih banyak bercerita, dokter mendengarkan
lalu langsung tanya jawab.
2.
mengeluh. Jadi, kemungkinan proses anamnesis yang terjadi saat itu adalah Patient Centered
Anamnesis dimana pasien bercerita terlalu banyak sehingga membuat dokter kesal.Di dalam
berkomunikasi dibutuhkan kemampuan untuk mendengar aktif, ketrampilan berdialog,
mengendalikan emosi dan empati. Mendengar aktif merupakan dasar untuk mengumpulkan
data informasi secara akurat. Dokter harus berkonsentrasi mendengarkan saat pasien bercerita
dan dokter harus memberikan respon terhadap cerita pasien. Saat pasien sedang bercerita,
tentu saja akan muncul sebuah emosi tersendiri bagi cerita tersebut. Emosi tersebut bisa
negatif bisa positif. Dokter yang baik harus bisa mengendalikan emosi tersebut. Dokter juga
harus bersabar apabila pasien bercerita banyak karena sebagai pendengar aktif dokter
seharusnya membantu pasien mengungkapkan perasaan-perasaannya.
Dokter dengan pasien harus memiliki komunikasi yang baik. Dengan adanya
komunikasi yang baik,dokter dapat meningkatkan kesehatan,fungsi dan status emosional
pasien improve health, functional dan emotional status.Dokter juga dapat mengurangi distress
emosional pasien,mengurangi ketidaknyamanan dan kekhawatiran pasien serta meningkatkan
status kesehatan jiwa pasien.Komunikasi yang baik juga memiliki beberapa keuntungan,yaitu
pasien menjadi lebih patuh terhadap pengobatan,pasien mendapatkan informasi yang jelas
dari dokter,dokter mendapatkan kepercayaan pasien serta mengurangi kekurangan
malpraktek.Kepercayaan pasien dibuktikan dari contoh kasus di skenario untuk memeriksa
dan menentukan pengobatan untuk dirinya
Komunikasi juga membutuhkan mendengarkan secara aktif,keterampilan berdialog
serta mengendalikan emosi agar tidak menyakiti perasaan pasien.Sebagai dokter,seharusnya
dokter bersikap sebagai pendengar yang aktif.Pendengar yang aktif adalah pendengar yang
mau mendengarkan masalah pasien,memberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan
masalahnya sendiri,untuk dapat menerima masalah yang tidak dapat di ubah,membantu
pasien mengungkapkan perasaan-perasaannya,memahami perasaan-perasaan pasien,dan
membuka telinga serta menjaga lidah.
Dalam skenario tersebut dikatakan bahwa dokter tersebut kesal karena pasien
mengemukakan banyak keluhan dan ia merasa keluhannya kekanak-kanakan.
(Seharusnya sebagai dokter yang baik ia dapat berkonsentrasi mendengarkan pasien
bercerita serta memberikan respon terhadap cerita pasien. Terkadang cerita pasien
tersebut dapat menyebabkan emosi tetapi sebagai dokter yang baik seharusnya bisa
mengendalikan emosi tersebut.Dokter juga harus bersabar apabila pasien bercerita
banyak karena sebagai pendengar aktif dokter seharusnya membantu pasien
mengungkapkan perasaan-perasaannya, memahami perasaan pasiennya dan tidak
menganggap keluhan pasiennya kekanak-kanakan)
Keterampilan empati bukan hanya sekedar berbasa-basi atau bermanis mulut kepada
pasien,melainkan mendengarkan aktif,responsif pada kebutuhan pasien,responsif pada
kepentingan pasien,usaha untuk memberikan pertolongan pada pasien,serta empati harus di
mulai dari diri sendiri.
Empati adalah adalah upaya dan kemampuan untuk mengerti ,menghayati dan
menempatkan diri seseorang di tempat orang lain sesuai dengan identitas, pikiran, perilaku
perasaan, keinginan dari orang itu.Sebagai dokter Empati berarti juga mampu memahami
perasaan pasien, berbagi perasaan dan pengalaman dengan pasien menghargai pendapat
pasien.beradaptasi dengan pasien.Dengan memahami perasaan pasien,dokter dapat
menciptakan suatu komunikasi yang baik dan menjalin hubungan yang cukup baik antara
dokter dengan pasien,sehingga terjalin kerja sama yang cukup baik antara dokter dengan
pasien dalam pemeriksaan dan pengobatan.
Selain komunikasi yg efektif serta rasa empati,dokter juga harus memiliki kepribadian yang
baik.Kepribadian yang baik berarti perilaku yang sehat yang berdasarkan pikiran dan
perasaan seorang dokter.Setiap kepribadian berbeda-beda satu sama lain.Kepribadian dokter
tidak sama dengan kepribadian pasien. Menurut M.A.W Bouwer, kepribadian adalah
corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan
sikap-sikap seseorang.
Menurut skenario sikap pasien yang banyak mengeluh dan kekanak-kanakan adalah bukti bahwa
pasien memiliki kepribadian yang belum dewasa.Umur pasien sudah 45tahun, tetapi
dengan sikapnya yang seperti itu, bisa juga dikatakan bahwa pasien kemungkinan
menderita penyakit hyphocondriasis,yaitu suatu reaksi neurotik di mana seseorang
merasa sangat berkepentingan dengan kesejahteraan fisiknya dan terus menerus
mengeluh terhadap penyakit yang paling ringan sekalipun.Jika dia memang benar
menderita penyakit tersebut seharusnya hal ini sudah dapat di antisipasi oleh
dokter,sehingga dokter dapat mengerti sikap pasien tersebut dan menanggapinya.
Hal ini juga dapat disebabkan oleh kepribadian dokter. Bisa jadi dokter tersebut
memiliki kepribadian yg emosional,karena hal kecil saja dia dapat marah sehingga
jika mendengarkan keluhan pasien,dia menjadi semakin marah.Seharusnya seorang
dokter
bisa
mengendalikan
kepribadiannya
yang
emosional.Sehinnga
bila
kepribadiaannya buruk maka dokter tersebut tidak akan bisa melakukan perilaku sehat
kepada pasien termasuk mengobati,melayani dan mencegah penyakit yang tidak
tampak nyata (asemptepatik).
Analisa transaksional menurut Eric Berne (1961) Psikiater dan Psycho-analyst ialah
proses analisa transaksi/komunikasi dalam hubungan sosial antar dua atau lebih individu yang
berbeda.Analisa transaksional disebut juga sebagai interaksi di antara manusia dan di analisa proses,isi
pikir,perasaan,perlikau verbal dan non verbal. Analisa transaksional merupakan suatu sistem yang di
perkenalkan oleh Eric Berne yang memusatkan perhatian pada interaksi yang sedang berlangsung dalam
pengobatan,dipakai dalam psikoterapi individu maupun kelompok.
Terdapat empat macam bentuk interaksi yang dapat dianalisis :
Struktural Analisis
-Analisa kepribadian seseorang, cara berpikir dan bertindaknya.
-Perasaan yang terkait dengan pengalaman masa lalu,direkam
-Oknum/bagian/anutan/state:cara berpikir,menhayati sesuatu(persepsi dan bertindak
-mengenai fenomena intrapsikik
Transaksional Analisis
-menentukan ego (anutan) yang dominan yang sedangberlangsung. (Dewasa, Orang tua,
Anak-anak). Ada stimulus dan respon yangberlangsung
Game Analisis
-menganalisis apa yang tersembunyi dari interaksi yangdilakukan
-menganalisis apa yang dihasilkan dari interaksi
Script Analisis
- menganalisa peran dalam interaksi (karakter,dialog,acting,dll.)
-kehidupan punya drama kehidupan(peran dipelajari,dikhayalkan,dilakukan)
-membuka penyebab masalah emosi pasien
-menganalisa drama/kejadian dalam kehidupannya yang terlihat dalam semua
interaksi yang dilakukan
Meskipun pasien tersebut berumur 45 tahun,umur tidak mempengaruhi oknum apa yang akan
dipakai saat berinteraksi. Tidak apa apabila ada pasien yang sudah berumur 45 tahun, tetapi
masih bersifat kekanak-kanakan. Hal itu disebabkan karena pasien masih berada di state
kanak-anak
Dalam skenario dapat dilihat bahwa dokter tidak menyukai hal tersebut, sehingga
dokter kesal terhadap pasien karena pasien tersebut menyampaikan keluhannya
kekanak-kanakan.Hal ini menyebabkan ketidaklancaran dalam komunikasi karena
terjadi keadaan ASAS (AkuSenang Aman Sentosa). ATISAS antara pasien dan dokter yang
merupakan bagian dari ulterior transaction yang memiliki makna yang terselubung.Terjadi
respon yang tidak sesuai dalam transaksi ini. Seharusnya, jika pasien kekanakkanakan, dokter mengangkat peran pasien sesuai dengan peran yang seharusnya,yaitu perlahan
menangangkatnya menuju state dewasa.
Lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku yang positif dan negatif.Apabila
lingkungannya bersih dan situasinya nyaman,kondusif,serta mendukung,dokter akan nyaman
bekerja,tetapi jika sebaliknya maka kemungkinan dokter tidak betah dalam menjalankan
profesinya sebagai dokter.
Dalam skenario tersebut dokter capek mendengar keluhan pasien karena dia sudah
bekerja di lingkungan yang tidak nyaman,seperti ac nya rusak,panas dan kotor serta
bekerja di pelosok-pelosok sehingga jika ia bertemu dengan banyak pasien ia akan
merasa lelah dan bertemu dengan pasien yang cukup berbicara banyak,bisa jadi
dokter semakin emosi.Seharusnya sebagai dokter yang baik,meskipun ia kesal
terhadap pasiennya karena kondisi lingkungan ataupun memiliki banyak masalah,ia
tidak menunjukkan rasa kesalnya atau mengeluh kepada pasiennya.Ia seharusnya
2.2 Hipotesis
Hambatan Dokter dalam menjalankan profesinya,berasal dari faktor pasien maupun
faktor dokter itu sendiri.Faktor dokter diantaranya adalah dokter kesal karena pasiennya
banyak, sedang memiliki banyak masalah, memiliki kepribadian yang emosional
,lingkungannya kurang memadai .Sedangkan dari faktor pasiennya adalah pasiennya masih
bersifat kekanak-kanakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Ketidaklancaran komunikasi dalam kasus PBL dapat disebabkan oleh
beberapa hal. Dari segikomunikasi dan empati terjadi tipe anamnesis
patient centered anamnesis. Namun, karena pasien berbicara terlalu banyak
dan banyak mengeluh maka dokterpun menjadi kesal. Darisegi kepribadian, terdapat
pertentangan antara dokter dan pasien. Pasien yang kekanak-kanakan dan dokter yang
sulit mengendalikan emosi. Dari segi Analisis Transaksional, dokter tidak
menganalisis oknum Anak dari pasien, sehingga dokter tidak dapat menyesuaikan
diri dengan keadaan pasien dan dokterpun menjadi kesal. Jadi kita harus melihat
segala kemungkinan yang membuat dokter menjadi kesal dan sikap pasien yang
kanak-kanakan. Karna itu terpengaruh dari faktor-faktor yang sudah dijelaskan
dipembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
1. dr.Andri.SpKJ,dr.Dan
Hidayat.SpKJ,dr.Elly
Ingkiriwang,SpKJ,dr.Evalina
dan
empati.Fakultas
Kedokteran
Universitas
Kristen
Krida
Wacana;Jakarta:2013/2014
2. Hardjoidsastro,Daldiyono.2006. Menuju seni ilmu kedokteran : Bagaimana Dokter berpikir dan
bekerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
3. Soetjiningsih,dkk. 2007. Modul Komunikasi Pasien-Dokter: suatu pendekatan Holistik. Jakarta :
EGC.
4. Sumartono. 2004. Komunikasi Kasih Sayang. Jakarta : Elex Media Komputindo
5. Sarwono, Solita. 1993. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
6. Muzaham, Fauzi. 1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta : Universitas
Indonesia Press
7.
MAKALAH PBL