Anda di halaman 1dari 4

Bapak guru yang saya hormati

Serta teman-teman para santri harapan bangsa yang saya cintai


Assalamu Alaikum Wr.Wb .
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita hidayah, rahmat,
serta segala nikmat yang telah beliau anugerahkan kepada kita semua,
sehingga kita semua dapat berkumpul pada pagi hari yang cerah ini di kelas
kita yang sederhana dan insya Allah senantiasa diberkahi oleh-Nya. Shalawat
serta salam tak bosan-bosannya kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad saw beserta para keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Beliaulah sang revolusioner sejati yang telah membawa umat manusia dari
alam kegelapan masa jahiliyah menuju ke alam yang terang benderang lantaran
cahaya ilmu pengetahuan yang dibawa-Nya sebagaimana yang kita rasakan
saat sekarang ini.
Bapak guru serta teman-teman yang saya banggakan
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya menyampaikan
sebuah pidato yang berjudul Kelebihan Pondok Pesantren dibandingkan
dengan Sekolah Umum lainnya
Bapak guru dan para santri sekalian.
Kita sebagai seorang santri yang tinggal didalam sebuah pondok
pesantren yang jauh dari orang-orang yang kita rindukan pasti pernah terlintas
dipikiran kita bahwa sebenarnya kita menyiksa diri untuk tinggal ditempat ini.
Mengapa...? karena ditempat ini kita lebih menderita dan lebih diawasi daripada
siswa lain yang ada di luar sana dan memang itulah fakta yang terjadi di dalam
pondok pesantren, penuh peraturan, tidak bebas, kurang pergaulan dengan
mode yang sedang marak dan lain sebagainya, tapi justru itulah yang menjadi
perbedaan pesantren dengan sekolah umum lainnya.
Jika kita mengingat mulai dari saat pertama kali datang ke tempat ini
sampai saat sekarang ini mungkin diantara kita ada yang bertanya, Mengapa
saya berada di pondok pesantren ini bukan berada di sekolah umum yang ada
di luar sana? Mungkin di antara kita ada yang menjawab, karena keinginan
sendiri ataukah karena disuruh oleh orang tua. Maka timbullah suatu
pertanyaan, mengapa orang tua kita menyekolahkan kita di tempat ini ? Yang
jelas-jelas mereka mengetahui sendiri kondisi didalam pesantren itu. Apakah
mereka sengaja ingin membuat kita hidup menderita ? Jawabannya pasti
TIDAK. Karena tidak akan ada orangtua baik yang rela melihat anaknya hidup
menderita.
Bapak guru yang saya hormati serta teman-teman seperjuangan yang saya
cintai
Saya yakin bahwa orang tua kita semua ingin menyekolahkan anaknya di
tempat yang paling baik, dan oleh karena itu dengan dimasukkannya kita di
pesantren ini, secara tidak langsung orangtua kita menyatakan bahwa pondok
pesantrenlah sekolah yang paling baik untuk sang buah hatinya. Mungkin kita
semua heran, mengapa orang tua kita menganggap pondok pesantren sebagai
sekolah yang paling baik untuk anaknya ? Jawaban pastinya hanyalah mereka
sendiri yang mengetahuinya karena mereka lebih dahulu hidup daripada kita
dan mereka lebih mengetahui yang mana baik dan yang mana buruk untuk
masa depan anaknya.
Bapak guru yang saya hormati serta teman-teman yang saya banggakan

Sesungguhnya, Ada banyak kelebihan yang dimiliki oleh pondok pesantren


yang tidak dimiliki oleh sekolah umum lainnya meskipun faktanya kita lebih
menderita daripada siswa lain yang ada diluar sana. Hal inilah yang kebanyakan
dari kita tidak mengetahuinya sehingga kita tidak bersungguh-sungguh dalam
belajar di pesantren. Seandainya kita mengetahui dan memahami kelebihankelebihan pesantren tersebut, maka pasti kita semua akan belajar bersungguhsungguh untuk mencapai cita-cita kita melalui kelebihan-kelebihan pesantren
tersebut. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan
lima hal yang menjadi kelebihan pesantren yang tidak dimiliki oleh sekolah
umum lainnya. Maka beruntunglah para hadirin sekalian karena saya yakin
bahwa tidak semua santri mengetahui kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
sekolahnya sendiri.
Bapak guru yang saya hormati serta teman-teman seperjuangan yang saya
cintai
Kelima hal yang menjadi kelebihan pesantren tersebut yaitu:
1.
Pesantren tidak hanya mendidik IQ (kecerdasan intelektual)
santrinya saja tetapi juga mendidik EQ (kecerdasan emosional)
dan SQ (kecerdasan spiritual) santrinya. Sehingga kelak ketika
santrinya telah sukses, maka lulusannya itu tidak hanya cerdas
dalam hal pemikirannya atau intelegensinya tetapi juga cerdas
dalam bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat sehingga
mereka jauh lebih bisa diterima dan bermanfaat bagi orang
sekitarnya. Hal ini terjadi, karena di pondok pesantren kita telah
dilatih untuk mengembangkan kecerdasan emosional (EQ) kita.
Salah satu caranya adalah dengan melatih kita untuk tampil
berbicara didepan umum seperti yang sedang saya lakukan
sekarang ini dan juga kita dilatih untuk berinteraksi dengan
masyarakat luar sebagaimana saat kita diutus untuk berceramah
di kampung orang lain pada bulan suci Ramadhan.
Kemudian, yang dididik dalam pondok pesantren juga adalah SQ (Kecerdasan
Spiritualnya). Saat ini Sudah sering kita saksikan tentang pejabat tinggi Negara
kita yang melakukan tindakan korupsi. Hal ini dikarenakan mereka tidak
memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual yang seimbang. Dan
keseimbangan inilah yang sesungguhnya dididik didalam pondok pesantren
dengan serangkaian peraturan tentang ibadah yang berlaku di pondokan dan
pelajaran sekolah yang diterima di madrasah. Maka pantaslah saya mengatakan
bahwa pondok pesantren sebagai ISTANA SUCI karena segala kegiatan yang
dilakukan di dalamnya merupakan kegiatan-kegiatan yang diridhai oleh Allah
sehingga rahmat dan berkah Allah senantiasa bersama kita selama berada di
pondok pesantren yang mampu meningkatakan kecerdasan spiritual (SQ) kita.
Bapak guru yang saya hormati serta teman-teman para generasi baru islam
yang saya banggakan
2.

Ilmu yang didapat di pesantren lebih berkah dibandingkan dengan ilmu yang
didapat dari sekolah luar. Mengapa saya berkata demikian? Coba kita
bandingkan sejarah munculnya sekolah umum dan pondok pesantren. Sekolah
umum pada awalnya didirikan oleh para penjajah yang saat itu sedang menjajah
kita dan menginjak-injak harkat dan mertabat Negara kita selama 350 tahun.
Sedangkan pondok pesantren, pertama kali didirikan oleh para wali Allah yaitu
orang-orang suci yang sangat dekat dengan Allah setelah para nabi dan rasulNya yang saat itu sedang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Mereka
mendirikan pesantren sabagai salah satu sarana menyebarkan agama Islam di
tanah air. Dan oleh karena itulah pondok pesantren jauh lebih diberkahi
daripada sekolah umum yang ada diluar sana.

Bapak guru dan para santri sekalian.


3.

Ikatan persaudaraan yang ada di pesantren jauh lebih erat dibandingkan


dengan ikatan persaudaraan yang ada di sekolah luar. Contohnya, Muhammad
Jawwad seorang santri yang berasal dari Desa Itterung dan Ferdiansyah
seorang santri yang berasal dari Kelurahan Cellu. Mereka tidak saling kenal
sebelumnya, tetapi setelah menjadi santri di pondok pesantren ini, hubungan
persaudaraan diantara mereka akan mulai terjalin dan lama-kelamaan akan
menjadi sangat erat. Sehingga, ketika tiba waktu perpisahan, sangat sulit bagi
Jawwad dan Ferdi menghadapi perpisahan ini. Meskipun selama di pesantren
ini, pernah terjadi masalah diantara mereka, namun hal itu sirna begitu saja
karena kekuatan persaudaraan antara mereka yang begitu kuat. Berbeda
dengan siswa yang ada di luar sana, mereka hanya bertemu beberapa jam
dengan teman yang lain, itupun di sekolah dalam pelajaran formal. Setelah
lepas dari jam formal itu, mereka mengerjakan aktifitas mereka masing-masing
tanpa disertai kebersamaan.
Bapak guru yang saya hormati serta teman-teman yang saya banggakan
4.
Di pondok pesantren, kita lebih bisa dikontrol dan terlindungi dari dampak
negatif globalisasi yang terjadi ditengah-tengah masyarakat Indonesia sekarang
ini. Mulai dari masalah narkoba, tawuran antar pelajar, free sex, dan lain-lainnya
yang sedang menyerang masyarakat kita khususnya para remaja seperti kita
semua. Sedangkan sekolah umum yang ada di luar belum tentu
pengawasannya seketat didalam pondok pesantren. Jangankan di sekolah
umum, didalam pesantren saja tidak ada yang bisa menjamin 100% bahwa kita
dapat terhindar dari dampak negatif tersebut, apalagi di sekolah umum yang
ada di luar sana yang peraturannya tidak seketat dengan peraturan yang
diterapkan didalam pesantren. Sehingga bisa saja kita terjerumus dalam
masalah dari dampak negatif era globalisasi yang dapat merusak masa depan
kita dan nama baik keluarga kita.
Bapak guru yang saya hormati serta teman-teman seperjuangan yang saya
cintai

5.

Didalam pondok pesantren, selain mendapatkan ilmu formal di madrasah,


kita sesungguhnya mendapatkan ilmu yang sangat berharga yang tidak kita
sadari sedang kita pelajari sekarang ini selama kita tinggal di dalam pondok
pesantren. Ilmu inilah yang disebut sebagai ilmu dalam memahami makna
hidup yang sesunggunhya. Dalam pondok pesantren kita dilatih untuk hidup
mandiri dengan berpisah dengan orangtua dan untuk bertanggungjawab sendiri
dengan kehidupan kita tanpa campur tangan orang lain termasuk orang yang
paling dekat dengan diri kita yaitu orangtua kita sendiri. Kita dilatih untuk
mencuci baju sendiri, memotivasi diri untuk belajar sendiri, bangun sendiri
untuk shalat dan lain sebagainya yang serba mandiri. Hal itu semua bukanlah
agar kita tersiksa dan tidak menikmati masa muda kita, akan tetapi agar kita
terlatih untuk hidup mandiri yang tidak bergantung pada orangtua kita ataupun
kepada orang lain untuk memudahkan kita dalam menggapai kesuksesan.
Karena suata saat, cepat atau lambat pasti kita akan berpisah dengan orangtua
kita. Oleh karena itu, didalam pondok pesantren kita dilatih untuk hidup
mandiri karena diri kita masing-masinglah yang bertanggung jawab 100%
kepada diri kita sendiri dimasa yang akan datang.
Bapak guru yang saya hormati serta teman-teman para generasi baru islam
yang saya banggakan
Setelah mengetahui kelebihan-kelebihan pesantren tersebut maka
marilah kita bersyukur kepada Allah karena kita termasuk orang-orang yang
menuntut ilmu di pondok pesantren. Meskipun kita lebih menderita hidup di
pondok pesantren dengan berbagai aturan dan hukuman-hukumannya daripada

di sekolah luar. Tapi yakinlah bahwa kita akan menggapai kesuksesan yang
lebih daripada orang yang ada di sekolah umum dimasa depan dengan syarat,
kita tekun dan sungguh-sungguh dalam belajar serta sabar dalam menghadapi
segala penderitaan yang ada di pondok pesantren. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Anregurutta Prof. DR. H. Nasaruddin Umar, MA:
Siapa yang manja/menikmati masa mudanya maka akan sulit di masa
tuanya.
Siapa yang tidak berkeringat banyak di masa mudanya maka akan
berkeringat banyak di masa tuanya.
Siapa yang penuh perjuangan di masa mudanya maka akan santai di masa
tuanya.
Siapa yang berkeringat banyak di masa mudanya maka akan istirahat di
masa tuanya.
Hadirin yang saya muliakan
Akhirnya, sebagai kesimpulan, marilah kita semakin tekun dan
bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu serta sabar dalam menghadapi
kesulitan yang kita lalui dalam menuntut ilmu didalam pondok pesantren agar
kita semua dapat meraih kesuksesan yang berkah dimasa depan maupun
kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat kelak, AMIN.
Sekian yang dapat saya sampaikan,mudah-mudahan ada manfaatnya
bagi kita semua terutama bagi pembicara sendiri, kurang lebihnya mohon
dimaafkan.
Wallahul muwaffiq ilaa thariqil haq
Wassalamu alaikum Wr. Wb.

SEMANGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAT BASITH

Anda mungkin juga menyukai