Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Yang dimaksud aliran axial adalah bahwa jalan aliran udara arahnya paralel atau
memanjang searah dengan shaft dari rotor .Kompresor aksial terdiri dari beberapa
tingkat (dapatmencapai30tingkat), masing-masing tingkat terdiri dari satu baris sudu
gerak pada rotor, dan satu baris sudu tetap pada stator untuk memperoleh efisiensi yang
tinggi diperlukan rasio kompresi yang tinggi. Namun, karena dalam satut ingkathanya
dapat memberikan kenaikan tekanan yang kecil, maka kenaikan tekanan yang
diperoleh dalam satubaris sudu tidak besar. Dengan demikian untuk memperoleh
effisiensi yang tinggi diperlukan beberapa tingkat kompresor aksial dalam seri.
Komponen utama sebuah kompresor aksial adalah rotor dengan sudu sudu gerak dan
stator dengan sudusudu tetap. Penampang suduber bentuk airfoil. Biasanya sudu
dipasangkan longgar pada rotor untuk memberi ruang pemuaian saat sudah panas
ketika beroperasi [2 &3].
2. Ruang bakar
Ruang bakar sangat menentukan mutu gas pembakaran,bukan hanya dari segi
energi yang disediakan tetapi juga emisi gas buangnya.Untuk menjamin hal tersebut
maka ruang bakar turbin gas harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:
1. Efisiensi pembakaran yang tinggi, bahan bakar harus terbakar sempurna sehingga
semua energi kimia dapat dikonversi menjadi energi panas.
2. Distribusi temperatur keluar ruang bakar yang sama.
3. Emisi polutan (CO, NoX, SoX) dan asap yang rendah
4. Harga yang murah dan mudah perawatannya. Maka konstruksi harus sederhana
serta dibuat dari material yang tidak mahal.
5. Tahan lama. Konstruksi dan material yang baik serta pendinginan yang baik.
Gambar10.Gambar melintang titik nyala pada ruang bakar tubo anular atau
7
kanular
ditempat dimana campuran bahan bakarudara paling mudah terbakar tetapi juga
dilindungi dari api yang panas. Hal tersebut disebabkan karena fungsi penyala adalah
menyalakan campuran bahan bakarudara sampai terjadi pembakaran yang tetap atau
stabil, setelah itu tidak bekerja atau dimatikan [2 &3].
3. TurbinAksial
Bagian turbin merubah panas dari pembakaran diruang bakar menjadi tenaga putar
mekanis. Sama seperti kompresor, bagian turbin juga terdiri dari beberapa deret sudusudu yang berputar dan tidak berputar. Sudu-sudu yang berputar tersebut disebut
rotorblade dan sudu-sudu yangtidak berputar pada turbin disebut nozzle. Karena proses
aliran gas didalam turbin adalah ekspansi, sudu turbin dapat dibuat dengan sudut belok
lebih besar dari pada sudu kompresor. Hal tersebut memungkinkan konversi energi
pertingkat yang lebih besar pula. Maka tidak mengherankan jika satu tingkat turbin
dapat menghasilkan daya untuk menggerakkan 12 atau lebih tingkat kompresor dengan
effisiensi yang cukup tinggi.Perlukiranya disebutkan disini bahwa pada unit daya
tinggi, turbin dibuat dengan beberapa tingkat karena keterbatasan kemampuan satu
tingkat turbin untuk menyerap semua energi gas yang tersedia itu sekaligus secara
efisien [2 &3].
2. KomponenPendukungTurbingas
Difuser
Difuser adalah alat atau saluran yang berfungsi menaikkan tekanan fluida
dengan jalan menurunkan kecepatannya. Atau, difuser adalah alat yang mengubah
energi kinetik menjadi tekanan. Difuser tidak menghasilkan atau memerlukan kerja
mekanik.
11
Po : Barometric Pressure, yaitu tekanan udara luar atau tekanan atmosfer diukur
masuk gas generator (turbin stage 1 &2) atau penurunan tekanan setelah keluar
ruangbakar.
generator (turbin stage ke 2) atau temperatur gas sebelum masuk power turbin.
CDP
dari kompresor atau tekanan udara sebelum masuk ruang bakar (kompresor stage ke
17).
P4 : Exhaust gas generator pressure, yaitu tekanan gas yang keluar dari gas
generator (turbin stage ke 2) atau tekanan gas sebelum masuk power turbin.
P5 : Exhaust conepressure, yaitu tekanan gas yang keluar dari power turbin
Effisiensi Thermal, yaitu besarnya keefektifan energi panas pada suatu ruang
12
13
bekas. Selanjutnya, turbingas bekerja dengan putaran poros turbin, yaitu sebagai
sumber tenaga penggerak kompresor dan generator listrik.
15
Gambar 20. Mesin pembakaran dalam (turbin gas dan motor bakar)
Turbin gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu hisap
kompresi, pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada motor bakar
yang prosesnya bertahap yaitu yang dinamakan langkah, langkah hisap,kompresi,
pembakaran,ekspansidan langkah buang, antara langkah satu dan lainnya saling
bergantung dan bekerja bergantian. Pada proses ekspansi turbin gas, terjadi perubahan
energi dari energi panas menjadi energi mekanik putaran poros turbin, sedangkan pada
motor bakar pada langkah ekspansi terjadi perubahan dari energi panas menjadi energi
mekanik gerak bolak-balik torak. Dengan kondisi tersebut, turbin gas bekerja lebih
halus tidak banyak getaran.
16
harus kecil. Dengan alasan tersebut, penggunaan turbin gas pada pesawat terbang
menjadi pilihan yang tepat, dan tidak bisa digantikan jenis mesin lain. Pada industri
dan pembangkitan listrik turbin gas sangat menguntungkan karena mesin mudah
diinstal, operasinya tidak ruwet, dan tidak memerlukan ruangan yang besar.
Proses Pembakaran
Padagambar20, dapatdilihatdarikotruksikomponenruangbakar,apabila
digambarkanulangdenganprosespembakaranadalahsebagaiberikut :
temperatur yang tinggi yang merusak material ruang bakar. Maka, dengan cara
pendinginan udara sekunder,temperatur ruang bakar menjadi terkontrol dan tidak
melebihi dari yang diijinkan.
Pada gambar 22 diatas, terlihat zona terakhir adalah zona pencampuran (dillute zone),
adalah zona pencampuran gas pembakaran bertemperatur tinggi dengan sebagian udara
sekunder. Fungsi udara pada sekunder pada zona itu adalah mendinginkan gas
pembakaran yang bertemperatur tinggi menjadi temperatur yang aman apabila
mengenai sudu-sudu turbin ketika gas pembakaran berekspansi. Disamping itu, udara
sekunder juga akan menambah massa dari gas pembakaran sebelum masuk turbin,
dengan massa yang lebih besar energi potensial gas pembakaran juga bertambah.
Apabila Wkinetik adalah energi kinetik gas pembakaran dengan kecepatan V, massa
sebelum ditambah udara sekunder adalah m1 maka energi kinetiknya adalah sebagai
berikut:
Wkinetik,1= m1.V
2
Dengan penambahan massa dari udara sekunder m2, maka energi kinetik menjadi
Wkinetik,1= (m1+m2).V
2
Jadi dapat dilihat Wkinetik,2 (dengan udara sekunder) lebih besar dari Wkinetik,1
(tanpa udara sekunder).
Dari uraian diatas, terlihat proses pembakaran pada turbin gas memerlukan
udara yang berlebih, biasanya sampai 30% dari kondisi normal untuk proses
pembakaran dengan jumlah bahan bakar tertentu. Kondisi ini akan berkebalikan,
apabila udara pembakaran terlalu berlimpah (lebih 30%), udara justru akan
mendinginkan proses pembakaran dan mati, karena panas banyak terbuang keluar
melalui gas bekas yang bercampur udara dingin sekunder. Dengan pemikiran yang
sama, apabila udara jumlah udara kurang dari normal, yaitu terjadi over heating,
material ruang bakar dan sudu-sudu turbin bekerja melampaui kekuatannya dan ruang
bakar bisa pecah, hal ini berarti turbin gas berhenti bekerja atau proses pembakaran
terhenti.
19
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian
yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat
pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat
terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara
lain:
Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur
dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
Adanya mechanical loss, dsb.
Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :
Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)
Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan
energi listrik untuk keperluan proses di industri.
Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan
turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban
yang berubah seperti kompresor pada unit proses.
Siklus-Siklus Turbin Gas
21
22
2-3
Kerja turbin berupa putaran poros dan gaya dorong, tekanan turun [C]
4-1
23
Dari diagram T-S dapat dilihat setelah proses kompresi pada kompresor
temperatur naik yaitu T2 dari tempertur atmosfer T1 dan tekanan naik dari p1 menjadi
p2, tempertur dan tekanan ini diperlukan untuk proses pembakaran. Setelah bahan
bakar disemprotkan dan bercampur dengan udara mampat didalam ruang bakar dan
dinyalakan, terjadi proses pembakaran, temperatur naik lagi sampai T3. Temperatur
T3 adalah temperatur gas pembakaran yang akan masuk turbin, temperatur ini dibatasi
oleh ketahanan material turbin pada suhu tinggi. Setelah proses ekspansi pada turbin,
temperatur gas sisa menjadi turun sampai T4 dan temperature gas sisa ini masih tinggi
diatas temperature T1.
Ada banyak tipe turbin gas,tetapi dengan prinsip kerja yang sama, yaitu mengikuti
siklus Bryton. Siklus tersebut adalah siklus dasar yang menjadi patokan dalam
perancangan turbin gas. Secara teoritis kelihatan tidak ada kesulitan, tetapi pada
kenyataannya, pembuatan turbin gas menemui banyak kesukaran, terutama yang
berhubungan dengan efisiensi pemakaian bahan bakar dan ketersedian material yang
bekerja pada temperatur tinggi. Dengan berbagai alasan dan tujuan, banyak tipe turbin
gas yang dikembangkan. Adapun beberapa alasan tersebut adalah
1. Pemakaian bahan bakar harus lebih bervariasi tidak hanya untuk bahan bakar cair
dan gas saja atau untuk mencegah singgungan fluida kerja dengan lingkungan,
khususnya untuk bahan bakar nuklir. Untuk keperluan tersebut, dibuat turbin gas
terbuka dan tertutup atau turbin gas langsung dan tidak langsung.
2. Pemakaian turbin gas yang semakin meluas, disamping sebagai pembangkit daya
dorong dan pembangkit listrik, turbin gas sekarang banyak digunakan untuk pengerak
mula, contohnya penggerak pompa dan kompresor pada industri-industri atau pusat
pembangkit tenaga (power plant). Untuk keperluan tersebut, dibuat turbin gas dengan
model satu poros dan dua poros.
24
dengan pesyaratan turbin gas untuk pesawat terbang. Bahan bakar padat tidak
disarankan untuk digunakan pada sistem turbin gas terbuka langsung, karena hasil
pembakaran banyak mengandung partikel yang bersifat korosi terhadap material turbin,
yang dapat merusak sudu turbin. Kendala tersebut dapat diatasi dengan memisahkan
ruang bakar dengan saluran fluida kerja, dengan kata lain, fluida kerja masuk turbin
dikondisikan tidak mengandung gas hasil pembakaran. Untuk keperluan tersebut,
dibuat turbin gas sistem terbuka tak langsung. Dengan sistem ini, proses pembakaran
berlangsung sendiri di dalam ruang bakar yang terpisah dengan saluran fluida kerja
yang akan masuk turbin. Energi panas dari porses pembakaran akan ditransfer ke fluida
kerja secara langsung atau menggunakan alat penukar kalor.
Model transfer energi panas dari ruang bakarke fluida kerja secara lansung adalah
sebagai berikut. Pipa-pipa yang berisi fluida kerja udara mampat dari kompresor
dilewatkan keruang bakar atau dapur. Panas dari proses pembakaran ditransfer secara
langsung ke fluida kerja didalam pipa-pipa, temperatur fluida akan naik sampai nilai
tertentu sebelum masuk turbin.
Untuk model transfer panas dengan penukar kalor, banyak diaplikasikan pada
turbin gas berbahan bakar nuklir. Ruang bakar berbahan bakar nuklir sering disebut
dengan reaktor. Didalam reaktor nuklir terjadi reaksi fusi yang menghasilkan panas
yang tinggi, panas yang tinggi tersebut ditransfer ke fluida yang sekaligus berfungsi
sebagai pendingin reaktor, fluida tersebut sering diistilahkan sebagai fluida primer.
Kemudian, fluida primer bersuhu tinggi dialirkan kealat penukar kalor. Didalam alat
penukar kalor terdapat pipa-pipa berisi fluida kerja bersuhu rendah, untuk fluida ini
sering disebut sebagai fluida sekunder. Dengan kondisi tersebut, terjadi tranfer panas
dari fluida primer bersuhu tinggi ke fluida sekunder bersuhu rendah.
Pada gambar 25, adalah contoh skema untuk turbin gassistem terbuka. Dapat dilihat
fluida kerja yang dipakai adalah udara. Udara masuk kompresor, dan keluar sebagai
udara mampat pada titik 2. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk ruang bakar dan
menyerap panas dari proses pembakaran, lalu keluar ruang bakar dengan temperatur
tinggi pada titik 3. Selanjutnya, fluida kerja masuk turbin dan berekspansi untuk
memberikan energinya ke sudu-sudu turbin. Terjadi perubahan energi, dari energi panas
fluida kerja menjadi putaran poros turbin. Sesudah berekspansi pada turbin, fluida kerja
lalu keluar turbin dengan temperatur relatif rendah ke lingkungan.
26
Gambar 26. Bagan kerja turbin gas sistem terbuka tak langsung
Pada gambar 26. adalah contoh sistem turbin gas tak langsung dengan penukar
kalor. Dapat dilihat, fluida kerja (fluida sekunder) yang dipakai adalah udara. Udara
masuk kompresor dan keluar sebagai udara mampat pada titik 2. Udara bertekanan
tinggi tersebut, masuk penukar kalor dan menyerap panas dari sumber panas.Sumber
panas tersebut adalah fluida primer bertemperatur tinggi yang mengalir dari reaktor.
Fluida primer ini, sebagai pembawa energi panas dari proses pembakaran bahan bakar
nuklir, yang biasa digunakan adalah air atau gas helium. Proses selanjutnya adalah
sama dengan skema gambar 23.
27
penggerak lain, seperti yang sudah diuraikan diatas,yaitu turbin gas bentuknya lebih
simple dan tidak banyak memakan tempat. Kalau dibandingkan dengan turbin uap,
turbin gas lebih mudah dioperasikan, mudah dikendalikan dan instalasinya lebih
sederhana. Akan tetapi,secara actual efisiensi turbin gas masih rendah. Sudah banyak
metode yang digunakan untuk menaikan efisiensi tersebut.
Dari gambar 6.1diagram p-v dan t-s,dapat dilihat bahwa; Pemasukan panas
berlangsung pada tekanan tetap;
q masuk =mcp(T3T2)
Pengeluaran panas juga pada tekanan konstan;
q keluar =mcp(T4T1)
Sehingga,kerja berguna dapat dirumuskan sebagai berikut;
Wberguna=qmasuk-qkeluar.=mcp(T3-T2)-mcp(T4-T1)
Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan kerja berguna dengan energi kalor
yangmasuk,dirumuskansebagaiberikut;
bisaditulisdalambentuk;
Dimana Cp kapasitasjenispadatekanankonstan
Dapat dilihat dari perumusan diatas, bahwa untuk menaikan efisiensi turbin gas,
kompresor yang di gunakan harus memiliki perbandingan tekanan
yang tinggi,
Sehingga pemakaian bahan bakar lebih sedikit. Kenaikan perbandingan tekan tidak
selamanya menaikan daya turbin, pada perbandingan tekanan tertentu, daya turbin
mencapai maksimum, selanjutnya daya yang berguna akan kembali turun. Hal ini
dikarenakan, pada perbandingan tekanan yang tinggi diperlukan kerja kompresor yang
besar, padahal kerja kompresor mengambil dari daya turbin. Dengan alasan tersebut,
bisa dipahami kenaikan perbandingan tekanan tidak selalu menguntungan pada nilai
29
tertentu.
Bagian dari kerja turbin yang digunakan untuk menggerakan kompresor
dinamakan back work ratio [gambar29]. Perbandingan daya pada turbin gas biasanya
3:2:1,3 untuk daya turbin, 2 untuk kompresor, dan 1 untuk generator listrik. Sebagai
contoh untuk menggerakan generator listrik 100kW, turbin gas harus mempunyai daya
300kW, karena harus menggerakkan kompresor sebesar 200 kW.
30
diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi untuk
memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas.
2. Pelumasan
Lube Oil System. Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara
kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagianbagian utama turbin gas dan trush bearing juga untuk accessory gear dan yang lainnya.
Lube oil system terdiri dari:
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil
guna keperluan lubrikasi, yaitu:
a. Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP shaft
pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
b. Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh
tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
c. Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika kedua
pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.
3. System Pendingin
Cooling System. Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan
udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan
bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system adalah:
Sistem turbin gas yang dipergunakan pada sebuah pembangkit listrik tenaga gas
(PLTG), sebenarnya memiliki tiga komponen yang paling utama. Komponen tersebut
adalah kompresor, ruang bakar atau combustion chamber, dan turbin. Namun tentu saja
terdapat berbagai komponen pendukung yang juga cukup penting keberadaannya.
Berikut akan kita bahas secara lebih mendalam komponen-komponen sistem turbin gas
PLTG tersebut:
1. Filter Inlet Kompresor
Fluida kerja turbin gas adalah udara atmosfer. Debit aliran udara
yang dibutuhkan oleh mesin ini sangat besar. Sehingga udara yang
masuk ke dalam sistem turbin gas harus sangat bersih. Partikelpartikel pengotor seperti debu dan pasir tidak boleh ikut terbawa
masuk, karena tentu saja partikel-partikel tersebut dapat mengikis
sudu-sudu kompresor dan turbin.
33
o
o
34
yang tepat sangat berpengaruh terhadap performa dan usia kerja turbin gas, dan
juga dapat mengurangi kebutuhan perawatan rutin turbin gas tersebut.
2. Kompresor
Berdasarkan Siklus Brayton, kompresor pada sistem turbin gas
berfungsi untuk memampatkan udara sehingga ekspansi udara pada
saat keluar dari combustion chamber, terjadi secara maksimal. Udara
atmosfer masuk ke sisi inlet kompresor setelah melewati filter udara.
Pada sisi outlet kompresor, udara telah berada pada rasio tekanan
tertentu dan siap untuk masuk ke ruang bakar.
Kompresor sentrifugal dan axial menjadi dua tipe kompresor yang diaplikasikan
pada sistem turbin gas. Kompresor sentrifugal lebih banyak digunakan pada
sistem turbin gas yang berukuran kecil seperti mesin turbojet, karena
kemampuannya yang hanya mampu menghasilkan rasio kompresi hingga 3,5:1.
Sedangkan kompresor axial lebih banyak digunakan pada turbin gas berukuran
besar. Hal tersebut dikarenakan satu stage sudu kompresor aksial memiliki rasio
kompresi 1,1:1 hingga 1,4:1. Dan jika menggunakan sistem multistage sudu,
rasio kompresi dapat mencapai hingga 40:1.
35
36