Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

ZAT DAN ENERGI


Sistem Periodik Unsur
Gas Mulia

Oleh:

Siti Syamsiah
123654055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013

Lembar Kegiatan Mahasiswa

LKM-4

I. JUDUL PERCOBAAN : Gas Mulia

II.TUJUAN
III.

Untuk mengetahui pengertian gas mulia


Untuk mengetahui sifat-sifat dari gas mulia

TEORI
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk
monoatomik. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon
(Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit
kandungannya di bumi.
Unsur-unsur gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa dan
tidak berbau. Gas mulia adalah satu-satunya kelompok gas yang partikel-partikelnya
berwujud atom tunggal (monoatomik). Gas-gas mulia memiliki harga energi ionisasi
yang besar, bahkan terbesar dalam masing-masing deret seperiode. Hal ini sesuai
dengan kestabilan struktur elektron gas-gas mulia yang sangat sukar membentuk
senyawa.
Gas mulia mempunyai sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis unsur-unsur gas
mulia adalah sebagai berikut :

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidihanya beberapa

derajat di atas titik cairnya.


Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya

nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.


Nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi

peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn.


Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Hal ini dapat
menerangkan mengapa unsur-unsur gas mulia yang letaknya dibawah mempunyai
kemungkinan yang lebih besar untuk membentuk senyawa.
Beberapa dari sifat tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama

pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan.

Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi
elektronnya. Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia

He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6
Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa digunakan untuk
penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5

Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah
Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai
keelektronegatifan.
Sedangkan sifat kimia unsur- unsur gas mulia adalah sebagai berikut :
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan
jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang,
sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang
tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah stabil, hal ini didukung
kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau
monoatomik.Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, hingga sekarang gas
mulia periode 3 keatas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat bereaksi dengan unsur yang
sangat elektro negatif seperti Flourin dan Oksigen.
Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan

memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat bereaksi dengan
atom lain. Karena sebenarnya tidak semua sub kulit pada gas mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub kulit d
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0, jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.
Unsur unsur dalam golongan gas mulia memiliki kegunaan masing-masing
dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah kegunaan unsur-unsur gas mulia dalam
kehidupan sehari-hari :

1. Helium
Helium digunakan sebagai pengisi balon meteorologi maupun kapal balon.
Campuran 80% helium dengan 20% oksigen digunakan untuk menggantikan udara
untuk pernafasan penyelam dan orang lain yang bekerja di bawah tekanan tinggi.
2. Neon
Neon digunakan untuk membuat lampu-lampu reklame yang memberi warna
merah. Neon cair juga digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu
rendah, penangkal petir dan tabung-tabung televisi.
3. Argon
Digunakan dalam bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar
400 Pa, tabung pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain. Argon juga digunakan
sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan,
produksi titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung
dalam pembuatan kristal silikon dan germanium
4. Kripton
Kripton digunakan bersama-sama dengan argon untuk pengisi lampu fluoresensi
(lampu tabung). Juga untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi.
5. Xenon
Xenon digunakan dalam pembuatan tabung electron, lampu stoboskopik (lampu
neon yang berkedip dengan frekuensi tertentu), lampu bakterisida, dan lampu yang
digunakan untuk mengeluarkan laser rubi yang menghasilkan sinar yang koheren.
Xenon digunakan dalam medan energi nuklir dalam bejana ggelembung udara,
probe, dan penerapan lainnya di mana dibutuhkan bobot atom tinggi. Senyawaa
perxenate digunakan kimia analisis sebagai zat oksidator.133Xe dan 135Xe dihasilkan
oleh iradiasi neutron dalam reaktor nuklir dingin. 133Xe memiliki banyak kegunaan
sebaai isotop.Unsur ini tersedia dalam kontainer gas dalam kaca bersegel dengan
tekanan standar. Xenon tidak beracun tapi senyawanya sangat beracun karena sifat
oksidatornya yang sangat kuat.
6. Radon
Radon masih diproduksi untuk kegunaan terapi di beberapa rumah sakit dengan
memompanya dari sumber radium dan memberinya segel pada tabung menit,
yang disebut bibit atau jarum, untuk diberikan kepada pasien. Hal ini telah

banyak dihentikan oleh kebanyakan rumah sakit yang bias mendapatkan bibitnya
langsung dari suplier, sesuai dengan kebutuhan dan dosis yang diinginkan.

IV.
1.
2.
3.
4.
5.

PERTANYAAN
Apa yang dimaksud gas mulia?
Unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam gas mulia?
Sebutkan sifat-sifat dari gas mulia!
Mengapa He, Ne, Ar, tidak memilki nilai keelektronegatifan ?
Dari gas-gas mulia tersebut, manakah gas yang paling berbahaya dan apakah

bahayanya?
6. Neon digunakan untuk mengisi lampu reklame berwarna merah. Darimanakah
warna merah tersebut berasal dan bagaimanakah cara memproduksinya?

KUNCI JAWABAN
1. Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk
monoatomik.
2. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne),
Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn).
3. Unsur-unsur gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
berbau. Sifat fisis unsur-unsur gas mulia adalah sebagai berikut :
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidihanya beberapa

derajat di atas titik cairnya.


Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring

bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.


Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa
atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi

penguapan selalu bertambah dari He ke Rn.


Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Hal ini dapat
menerangkan mengapa unsur-unsur gas mulia yang letaknya dibawah

mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk membentuk senyawa.


Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan
kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak
memiliki nilai keelektronegatifan.
Sedangkan sifat kimia unsur- unsur gas mulia adalah sebagai berikut :

Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan
pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit

luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.


4. He, Ne, dan Ar tidak memiliki keelektronegatifan karena keadaan di alam He dan Ne
tidak terdapat senyawanya. Hal ini, menunjukkan bahwa He dan Ne tidak memiliki
kecenderungan untuk berikatan. Sedangkan Ar masih ada senyawa buatannya, namun
para ilmuwan masih sangat sulit untuk membuatnya. Sehingga keelektronegatifan He,
Ne, dan Ar tidak dapat ditentukan / tidak ada.
5. Dari ke semua unsur gas mulia yang paling berbahaya adalah radon. Hal ini karena
radon memiliki sifat radioaktif. Jika kita tidak menggunakan radon dengan cara dan

prosedur yang benar maka unsur ini dapat menyebabkan kanker, kemandulan, sesak
nafas, dsb.
6. Cara memproduksi neon adalah dengan cara destilasi bertingkat, yang kemudian neon
dapat dicairkan dari fase gas ke fase cairan, sehingga dapat digunakan untuk mengisi
lampu reklame. Warna merah pada lampu reklame disebabkan karena sperktrum neon
adalah berwarna merah.

KESIMPULAN
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik.
Unsur-unsur gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Gas-gas mulia memiliki harga energi ionisasi yang besar, bahkan terbesar dalam masingmasing deret seperiode. Hal ini sesuai dengan kestabilan struktur elektron gas-gas mulia yang
sangat sukar membentuk senyawa. Sifat-sifat gas mulia :

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidihanya beberapa derajat di

atas titik cairnya.


Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya

nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.


Nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi

peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn.


Energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn.
Gas mulia amat stabil.
Kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn.
Mudah ditarik oleh atom lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Online (http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika_plasma, diakses 29 April 2013)


Sugiarto, Bambang, dkk. 2010. Kimia Dasar Untuk Pendidikan Sains. Surabaya: Unesa
University Press
Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai