Oleh:
Siti Syamsiah
123654055
LKM-9
TEORI
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung
antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Suatu reaksi pemadatan untuk
membentuk suatu ester disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion
H+. Asam belerang sering digunakan sebagai sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini.
Pada skala industri, etil asetat di produksi dari reaksi esterifikasi antara asam asetat
(CH3COOH) dan etanol (C2H5OH) dengan bantuan katalis berupa asam sulfat (H2SO4).
Alkil lkanoat/ Ester adalah sebuah asam karboksilat mengandung gugus -COOH,
dan pada sebuah ester hidrogen pada gugus ini digantikan dengan sebuahgugus
hidrokarbon dari berbagai jenis. Gugus ini bisa berupa gugus alkil sepertimetil atau etil,
atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen seperti fenil.
Ester dapat terhidrolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol danasam
karboksilat. Reaksi hidrolisis tersebut merupakan kebalikan daripengesteran. Disini
senyawa karbon mengikat gugus fungsi COOR adalah alkilalkanoat . Ester diturunkan
dari alkohol dan asam karboksilat. Untuk ester turunan dari asam karboksilat paling
sederhana, nama-nama tradisional digunakan, sepertiformate, asetat,dan propionate.
IV.PROSEDUR PERCOBAAN
Alat dan Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gelas kimia
Termometer
Tabung reaksi berlengan
Tabung reaksi kecil
Spiritus
Kaki tiga
Etanol
8. Asam asetat
9. Asam sulfat pekat
10. Asam salisilat
Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Panaskanlah kira-kira 100 ml air dalam gelas kimia hingga suhunya kira-kira 70
C.
3. Sementara air dipanaskan, masukkan kira-kira 3ml etanol, 3 ml asam asetat pekat
(glacial), dan 20 tetes asam sulfat pekat ke dalam tabung reaksi berlengan. Baui
campuran itu.
4. Sumbatlah tabung reaksi itu dengan gabus yang telah dipasang tabung reaksi kecil.
Isi tabung reaksi kecil dengan air dingin kemudian masukkan perangkat itu ke dalam
penangas air. Panaskan kira-kira 10 menit.
5. Bukalah sumbatan gabus dan baui campuran.
6. Ulangi langkah 2 di atas dengan menggunakan 1 sendok teh asam salisilat, kira-kira 3
ml methanol dan 20 tetes asam sulfat pekat.
V. DATA DAN ANALISIS
No.
1.
2.
VI.
Bahan
Campuran etanol, asam asetat,
dan asam sulfat pekat
Campuran methanol, asam
salisilat, dan asam sulfat pekat
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan
DISKUSI
1. Tulislah persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan diatas !
2. Sebutkan nama ester yang telah terbentuk dalam percobaan ini!
3. Sebutkan bahan-bahan dapur dan bahan-bahan lain di rumah yang menurut anda
mengandung ester?
KUNCI JAWABAN
V. DATA DAN ANALISIS :
No.
1.
Bahan
Campuran etanol, asam asetat,
Sebelum dipanaskan
Tidak berwarna, berbau
Sesudah dipanaskan
Tidak berwarna,
2.
agak menyengat.
H2SO4
CH3-COO-C2H5 + H2O
Etil Asetat
+ Air
H2SO4
b. CH3-OH + C7H6O
C8H8O3 + H2O
Metanol + As. Salisilat
Metil Salisilat + Air
2. a. Etil Asetat (Etil Etanoat)
b. Metil Salisilat (orto-Metil-Hidroksibenzoat)
3. Bahan-bahan yang mengandung ester antara lain lilin, esens makanan, minyak
kelapa, minyak jagung, minyak ikan, sabun, dan margarine.
b. PEMBAHASAN
1.
Membuat etil asetat
Etil asetat disintesis melalui reaksi esterifikasi fischer dari asam asetat
dan etanol dan hasilnya beraroma pisang(perisa sintesis), biasanya dalam
sintesis disertai katalis asam seperti asam sulfat.
CH3CH2OH + CH3COOH CH3COOCH2CH3
2.
H2O
Fungsi air dingin pada tabung reaksi kecil itu agar uap dariester yang terbentuk
langsung mengembun dan tidak menguap lagi.
Tabung reaksi tidak dipanaskan langsung ke alat pembakar agar tabungnya tidak
retak dan tidak terjadi kebocoran gas.
Suhu penangas air pada percobaan diatas tidak boleh melebihi 800C karena suhu
80 merupakan suhu optimum, artinya pada suhu tersebut akan dihasilkan ester
yang maksimal sehingga suhunya tidak boleh naik atau turun karena bisa
menyebabkan ester yang terbentuk kurang murni atau rusak.
Kesimpulan:
Ester dibuat dengan cara mereaksikan asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan katalis.
2. Ester memiliki aroma yang khas.
DAFTAR PUSTAKA :
Amaria. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar Sains. Surabaya: Jurusan Kimia
FMIPA UNESA.
Djojodibiroto, D., 1999. Kimia Dasar, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sugiarto, Bambang, Dkk. 2010. Kimia Dasar untuk Pendidikan Sains. Surabaya: Unesa
University Press.
Tim Kimia Dasar, 1993. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar, Bandung: Institut Teknologi
Bandung.