Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN IMA


( INFARK MIOKARD AKUT )
DIRUANG A5 ( UNIT PENYAKIT JANTUNG ) RS. Dr KARIADI SEMARANG

Disusun oleh :

Agida De Argarinta
Deni Ristanto
Laila Isna K
Rusdiana Indrawati

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN IMA


DI RUANG A5 ( UNIT PENYAKIT JANTUNG ) RS Dr. KARIADI SEMARANG
PENGKAJIAN
Tanggal masuk

: 30 Juli 2011

Praktikan

Jam

: 09.19 WIB

NIM

Ruang

: A5 ( UPJ )

No. Reg.

: 846817

Identitas
Nama pasien

: Tn. Y

Umur

: 67 tahun

Jenis kelamin

: laki- laki

Suku/ bangsa

: Jawa/ Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Pensiunan

Alamat

: Kintelan No : 110, RT 01 RW 02, Bendungan, Gajah Mungkur,


Semarang

MRS

: 30 Juli 2011, Jam 09.19 WIB

Tgl. Pengkajian

: 2 Agustus 2011, Jam 11.00 WIB

Penanggung Jawab
Nama

: Ny. T

Umur

: 65 tahun

Hubungan dg pasien : Istri


Suku/ bangsa

: Jawa/ Indonesia

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Kintelan No : 110, RT 01 RW 02, Bendungan, Gajah Mungkur,


Semarang

Catatan Masuk
Pasien masuk ke ruang gawat darurat Rumah Sakit Karyadi Semarang pada
tanggal 30 Juli 2011 jam 09.19 WIB dengan dibawa keluarganya.
Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan sesak nafas dan nyeri dada yang menjalar ke leher,
punggung, dan lengan kirinya secara tiba-tiba.
1.1 Riwayat Keperawatan
1.1.1

Riwayat Perawatan Sekarang


2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh sesak nafas, sesak nafas tiba
tiba. Pasien tidak mengeluhkan adanya batuk maupun panas. Pasien mengalami
mual serta muntah bercampur lendir 3 kali sehari setiap makan atau minum.
Pasien ketika masuk rumah sakit juga mengalami nyeri dada yang menjalar ke
daerah leher, punggung, dan lengan kirinya. Pasien merasa seperti ditindih dengan
beban yang berat, nyeri kepala ( + )
Sebelum dialih rawat di ruang unit penyakit jantung, pasien telah menjalani
perawatan di Ruang Gawat Darurat pada tanggal 30 Juli 2011 jam 09.19 WIB.
Pasien mendapatkan therapi Digoxin 2 x tab, Furosemid 2 x 40 mg, Captopril 2
x 6,25 mg, infus NaCl 0,9 % drip heparin 5000 unit/ jam, dan O2 3 liter/ menit.
Terapi tanggal 31 Juli 2011 Digoxin 2 x tab, Furosemid 2 x 40 mg, Captopril 2
x 6,25 mg, infus NaCl 0,9 % drip heparin 5000 unit/ jam, dan O2 3 liter/ menit.
Terapi tanggal 1 Agustus 2011 O2 3 liter/ menit, NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit,
Heparin 5000 unit/ jam, Ekstra Lasix 1 amp, Digoxin 2 tab, Furosemid 2 x 40
mg, Captopril 2 x 6,25 mg
Terapi tanggal 2 Agustus 2011 O2 3 liter/ menit, NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit,
Heparin 5000 unit/ jam, Ekstra Lasix 1 amp, Digoxin 2 tab, Furosemid 2 x 40
mg, Captopril 2 x 6,25 mg

1.1.2

Riwayat Keperawatan yang Lalu


Pasien pernah mempunyai riwayat penyakit jantung sejak tahun 2000 dan telah
menjalani pengobatan saat itu sampai penyakitnya sembuh. Pasien mengaku sejak
sembuh sampai sekarang, hanya baru kali ini penyakit jantungnya kambuh.
Kurang lebih 2 bulan yang lalu pasien juga menjalani rawat inap di RS Tlogorejo
dengan keluhan sesak nafas.

1.1.3

Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami pasien saat ini dan
tidak ada anggota keluarga mempunyai riwayat penyakit jantung seperti pasien.
Tidak ada riwayat DM maupun hipertensi ataupun penyakit menular.

Keterangan

Laki- laki

Pasien

Perempuan

Tinggal serumah

atau

Meninggal

POLA FUNGSIONAL VIRGINIA HENDERSON


1. Bernapas
Pasien sering mengalami sesak nafas ketika tubuhnya digunakan untuk
beraktivitas. Sampai saat dilakukan pengkajian pasien masih diberikan bantuan O 2
3 liter/ menit dalam pernafasannya karena pasien bernapas 36 kali/menit dengan
irama reguler.

2. Makan dan minum


Sebelum sakit pasien makan dengan porsi 1 piring penuh 3 x sehari dengan menu
nasi, lauk- pauk, sayur, dan buah serta ditambah minum 7 gelas/ hari. Namun
selama sakit dan masuk rumah sakit, pasien makan sehari 3x dengan menu yang
ditentukan RS yaitu bubur tanpa santan. Pasien mengatakan senang mengonsumsi
makanan laut seperti kepiting dan udang. Pasien tidak suka mengonsumsi
makanan yang pedas. Pasien senang minum kopi dan teh.
3. Eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x / hari dengan konsistensi lunak, berbau khas feses
dan berwarna kuning, BAK 4 5 x / hari, selama sakit dan masuk rumah sakit
pasien mengalami kesulitan dalam BAB namun untuk BAK tidak mengalami
permasalahan. Sampai saat dilakukan pengkajian pasien sudah 2 hari belum BAB,
karena toleransi pasien terhadap aktivitas menurun. Untuk BAB dan BAK pasien
masih harus harus dibantu oleh keluarga
4. Mobilisasi
Sebelum sakit pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari harinya secara
rutin dan teratur. Pasien sebelum sakit masih dapat melakukan olahraga ringan,
namun selama sakit aktivitasnya menjadi menurun dan terbatas, pasien menjadi
intoleran terhadap aktivitas dan susah untuk melalukan mobilisasi seperti sedia
kala.
5. Tidur Istirahat
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 7 jam
setiap hari. Ketika sakit dan dirawat di rumah sakit, pasien kadang sulit untuk
memulai tidur dan sering terjaga karena tidak terbiasa dengan kondisi di rumah
sakit
6. Berpakaian
Sebelum dan selama sakit, pasien masih mampu untuk memakai pakaian sendiri
dan memilih pakaian.

7. Mempertahankan suhu tubuh


Sebelum sakit, pasien jarang mengenakan selimut untuk tidur ataupun jaket saat
berpergian keluar rumah, namun selama sakit, pasien selalu memakai selimut
ketika tidur untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap hangat. Saat sakit suhu tubuh
pasien 375 0 C.
8. Menjaga kebersihan
Sebelum sakit pasien sangat menjaga kebersihan tubuhnya dengan mandi teratur 2
kali sehari di waktu pagi dan sore hari, menggosok gigi 2 kali sehari setelah
makan dan sebelum tidur. Pasien menjaga kebersihan lingkungan rumahnya
seperti ventilasi dan sanitasi yang baik. Selama di rumah setiap pagi dan sore hari
pasien dan keluarga selalu membersihkan rumah dengan menyapu setiap hari dan
mengepelnya setiap 2 kali seminggu dan membersihkan kebun setiap hari
Minggu. Selama sakit pasien hanya terbaring di tempat tidur dan semua aktivitas
untuk menjaga kebersihan tubuh pasien, pasien dibantu keluarganya.
9. Menghindari bahaya
Sebelum sakit pasien mampu menghindari semua bahaya, namun selama sakit
pasien masih perlu dibantu orang-orang sekitarnya untuk membantunya dalam
menghindari bahaya. Mengingat pasien yang merasa lemah untuk beraktivitas
terutama pada saat nyeri menyerang. Seperti halnya saat nyeri datang pasien
hanya bisa napas dalam, dan berusaha untuk tidur.
10. Berkomunikasi
Pasien sebelum dan selama sakit masih mampu berkomunikasi dengan baik
dengan orang-orang di sekelilingnya. Selalu mengajak bicara orang-orang yang
pasien kenal dan pasien terbuka dengan kondisinya. Pasien saat di ajak bicara
tidak mudah marah. Hubungan pasien dengan keluarga baik, dengan tetangga
serta kerabat keluarga yang lainpun baik. Terbukti dengan sering ada kerabat yang
besuk ke RS.

11. Bekerja
Pasien sudah pensiun dari PNS dan di rumah sebelum sakit pasien hanya
berkebun dan membersihkan rumah serta bermain dengan cucu. Selama sakit
pasien sudah tidak bisa berkebun lagi dan sudah tidak bisa lagi menemani
cucunya bermain setiap hari.
12. Bermain / Berekreasi
Pasien sudah lanjut usia dimana untuk bermain hanya bermain menemani cucucucunya.Sebelum sakit pasien senang sekali mengajak keluarganya rekreasi ke
luar kota. Untuk mencari hiburan pun pasien senang menonton acara sepak bola
di televisi. Selama sakit pasien hanya terbaring di tempat tidur dan untuk bermain
bersama cucu-cucunya sudah tidak bisa lagi dilakukan karena mengingat kondisi
pasien yang merasa lemah. Namun, keluarga pasien selalu datang untuk
menemani pasien dan selalu menghibur pasien untuk terus semangat.
13. Beribadah
Pasien beragama Islam, dan selalu melaksanakan sholat dan selama sakit pasien
melakukan ibadah sesuai kemampuan menurut keyakinannya. Pasien percaya
bahwa semua penyakitnya berasal dari Allah SWT.
14. Belajar
Pasien selalu belajar dari semua hal yang dialaminya di kehidupannya, pasien
beranggapan belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah saja. Selama sakit pun
pasien banyak belajar dari perawat, dokter, dan orang-orang di sekitarnya.
Body image

: Pasien terbuka dengan keadaannya dan penyakitnya.

Identitas diri

: Pasien mengetahui tentang penyakitnya dan keadaannya saat


ini.

Harga diri

: Pasien tidak merasa rendah diri dengan keadaanya

Peran diri

: Tn. Y adalah seorang kepala rumah tangga dari istri dan ke


sepuluh

anaknya, selama sakit peran sebagai kepala rumah

tangga sementara dipegang oleh anak tertuanya, dan pasien tidak


merasa khawatir akan hal tersebut.
Ideal diri

: Pasien percaya bahwa kondisinya akan membaik dan sehat


seperti sebelumnya.

1.2 Pemeriksaan Fisik


Kesadaran

: GCS : E= 4, M= 6, V= 5 Composmentis

Nadi

: 118x/ menit dengan kekuatan lemah

Pernafasan

: 36x/ menit dengan irama reguler

Suhu tubuh

: 375 0 C

Tekanan darah

: 140/ 60 mmHg

Kulit :

Berkeringat, lembab, turgor baik, tidak ada pitting edema.


Warna kulit pucat.
Kepala :

Rambut

: warna hitam, lurus, beruban

Kulit kepala

: tidak ada laserasi, kulit kepala berminyak.

Mata :

Konjungtiva

: anemis

Sclera
Pupil

: tidak ikteric
: normal berbentuk bulat, diameter 3 mm kanan kiri
dan reflek cahaya ( + ) langsung

Hidung :

Septum deviasi tidak ada, concha normal, tidak ada polip, rongga hidung bersih
Telinga :

Daun telinga

: simetris antara kanan dan kiri, bersih

Liang telinga

: bersih, sedikit serumen

Fungsi pendengaran : dalam batas normal


Mulut :

Mulut bersih, tidak berbau, bibir berwarna pucat, banyak gigi yang sudah tanggal,
lidah bersih, mukosa lembab
Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ditemukan distensi vena jugularis.
Dada :

Paru- paru
Inspeksi

: Bentuk simetris dengan perbandingan anteroposterior:lateral kanan


kiri=2:1, pergerakan dada sewaktu ekspirasi dan inspirasi simetris

Palpasi

: tactil fremitus normal antara sisi kanan dan kiri.

Perkusi

: sonor seluruh lapang paru

Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak terdapat bunyi ronchi


Jantung
Inspeksi

: ictus cordis tampak intercosta ke IV-V, pada mid clavicula sedikit 2cm

medial sinistra
Palpasi

: ictus cordis teraba di intercosta ke IV-V, pada mid clavicula sedikit 2cm

medial sinistra
Perkusi

: terdengar suara redup absolut di seluruh lapang jantung

Auskultasi : S1- S2 tunggal, tidak ada gallop, S3 ( - ), murmur (+)


Perut :
Inspeksi

: Perut datar, tidak ada massa.

Auskultasi : Peristaltik usus normal 12 x/ menit.


Palpasi

: Tidak terdapat distensi abdominal maupun pembesaran hepar

Perkusi

: Timpani

Genetalia
Tidak ada jamur, Testis tindak oedem, skrotum tidak membesar, penis normal. Pada
anus tidak terdapat hemoroid.
Ekstrimitas :
Ekstrimitas atas

: Lengan kanan terpasang infus NaCl 0,9 % + Heparin 12.500 iu,


tidak ada pitting oedem, uji kekuatan otot nilainya 5, tidak
terdapat sianosis

Ekstrimitas bawah: Simetris, tidak ada edema, tidak terdapat sianosis

1.3 Pemeriksaan Diagnostik


I. Laboratorium
Tanggal 31 Juli 2011
Hematologi

Kimia Klinik

Hb

: 10,60 gr/ dL

Urea

Hematokrit

: 33,3 %

Creatinin

: 0,80 mg/ dl

Erythrosit

: 3,94 juta/ mmk

Glukosa Sewaktu

: 135 mg/ dl

Leukosit

: 6,60 ribu/ mmk

CK MB

: 27,0 U/ 1

Trombosit

: 253,0 ribu/ mmk

RDW

: 15,30 %

MCV

: 84,60 fL

MCH

: 26,90 pg

MCHC

: 31,80 gr/ dL

Elektrolit
Natrium

: 134 mmol/ L

Kalsium

: 2,47 mmol/ L

Kalium

: 2,9 mmol/ L

Chlorida

: 105 mmol/ L

Magnesium

: 0,68 mmol/ L

Tanggal 1 Agustus 2011


Hematologi
Partial Thromboplastin T.
Waktu Thromboplastin

: > 150, 0 detik

APTT Kontrol

32,1 detik

Kimia Klinik
Asam Urat

: 4,60 mg/ dl

Cholesterol

: 150 mg/ dl

Trigliserida

46 mg/ dl

HDL Cholesterol

42 mg/ dl

LDL Cholesterol

: 105 mg/ dl

43 mg/ dl

CK MB

: 13,0 U/ L

Elektrolit
Natrium

: 134 mmol/ L

Kalsium

: 2,16 mmol/ L

Kalium

: 3,9 mmol/ L

Chlorida

: 109 mmol/ L

Magnesium

: 0,62 mmol/ L

Tanggal 1 Agustus 2011


Hematologi
Partial Thromboplastin T.
Waktu Thromboplastin

: 36,5 detik

APTT Kontrol

: 31,7 detik

Program Therapi ( 2 Agustus 2011 )


O2 3 liter/ menit
NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit
Heparin 5000 unit/ jam
Ekstra Lasix 1 amp
Digoxin 2 tab
Furosemid 2 x 40 mg
Captopril 2 x 6,25 mg
II. EKG
Tanggal 31 Juli 2011
Katup Aorta : normal
Katup Mitral : normal
Katup Trikuspidalis

: normal

Katup Pulmonalis

: normal

Other Findings :
Efusi Perikardial ( - )
Mild regurgitasi pada katup Mitral
Mild insufisiensi pada katup - katup
Segmental hipo s/d akinetik
Left Ventricel ( LV ) dilatasi
LV sistolik

, EF : 38 %

III. Echocardiography
LVEF (Teich ) : 38 %
FS

: 18 %

Ao

: 31 mm

LA

: 26 mm

RVDd

: 19

IVSd

:8

LVIDd

: 57

LVPWd

: 10

LVSs

:7

LVIDs

: 47

LVPDW

: 513

DAFTAR MASALAH
NO
1.

TGL/ JAM
2 Agustus
2011
11.00 WIB

DATA FOKUS

MASALAH/DP

Pasien mengatakan dada kiri Nyeri akut b.d.

TGL/JAM
TERATASI
2 Agustus 2011

nyeri dengan skala 5 menjalar iskemik jaringan


sampai ke bahu dan lengan kiri
Pasien

tampak

11.00 WIB

jantung

meringis,

gelisah
Hasil EKG:
Mild regurgitasi pada katup
Mitral
Mild insufisiensi pada katup
katup
Segmen ST elevasi
Kimia Klinik:
CK MB: 13,0 U/ L
Trigliserida: 46 mg/dL
HDL Cholesterol:

42 mg/ dl

LDL Cholesterol: 105 mg/ dl


TD : 140/ 60 mmHg
Nadi : 118 x/ menit
2.

2 Agustus

Pasien mengatakan tubuhnya Intoleransi aktivitas

2011

seperti tidak bertenaga, lemas, (toileting) b.d. ke-

11.00 WIB

dan setelah 3 menit mengalami tidakseimbangan


keletihan pada saat aktivitas antara suplai oksigen
toileting
RR : 36 x/ menit
Nadi : 118x/menit
Kulit dan bibir pucat
Konjungtiva anemis

dan kebutuhan tubuh

Agustus 2011
11.00 WIB

TTD

RENCANA PERAWATAN
No
1.

TGL/JAM
2 Agustus
2011
11.00 WIB

DP
Nyeri akut b.d.

TUJUAN

INTERVENSI

Nyeri dada hilang setelah

1.Kaji tingkat nyeri pasien

iskemik jaringan dilakukan tindakan


jantung

keperawatan selama 5 x 24

dengan menekan atau

jam

mengusap daerah yang nyeri

Kriteria Hasil:

pada pasien

Intensitas nyeri hari ke I

3. Berikan lingkungan yang

adalah 5 hari II adalah 4,

tenang, batasi pengunjung.

pada hari ke III adalah 3

Minimal 1 orang yang

hari ke IV adalah 2 dan V

menjaga pasien

adalah 1-0

Menunjukkan menurunnya
tegangan, rileks, mudah

obat Heparin 5000 unit/

menurun ke skala 3

dan 23.30 WIB melalui iv

Nadi 100 kali/menit


Hasil EKG
Segmen ST tak elevasi
Kimia Klinik:
CK MB : 10 U/L
Trigliserida :45 mg/dL
HDL Cholesterol : 50 mg/dL
LDL Cholesterol : 70 mg/dL
Toleransi aktivitas pasien
meningkat setelah dilakukan
tindakan keperawatan
Intoleransi

tetes/ menit
jam pada jam 11.30 WIB

mmHg

2 Agustus

4. Berikan NaCl 0,9 % 12

bergerak, skala nyeri

Tekanan darah :130/80

2. Ajarkan teknik relaksasi

selama 2 x 24 jam

Ekstra Lasix 1 amp pada


jam 22.00 WIB
Digoxin 2 tab pada jam
11.00 WIB
Furosemid 2 x 40 mg pada
jam 11.00 WIB dan 22.00
WIB
Captopril 2 x 6,25 mg pada
jam 11.00 WIB dan 22.00
WIB
5. Ukur nadi, tekanan darah
pasien setiap 8 jam sekali
6. Pantau hasil EKG dan kimia
klinik setiap 24 jam sekali.
1. Kaji tanda tanda vital pasien

TTD

2011
11.00 WIB

aktivitas

KH :

meliputi nadi dan

(toileting) b.d.

RR :20 kali/menit

pernapasan.

ke-

Nadi: 116 kali/menit

tidakseimbangan
antara suplai
oksigen dan
kebutuhan tubuh

Kulit dan bibir tidak pucat


serta konjungtiva tak
anemis berwarna merah

Melaporkan tidak ada


angina dalam rentang
waktu selama pemberian
obat
Pasien berpartisipasi dalam
aktifitas toileting sesuai
kemampuan pasien.

2. Berikan O2 tambahan
dengan nasal kanule
3liter/menit
3. Ajarkan pasien metode
penghematan energy untuk
aktivitas:
Luangkan waktu istirahat
selama aktivitas, dalam interval
selama siang hari, dan satu jam
setelah makan; lebih baik
duduk daripada berdiri saat
melakukan aktivitas kecuali hal
ini memungkinkan; saat
melakukan tugas, istirahat
selama 5 menit setiap 3 menit
untuk memungkinkan jantung
pulih; hentikan aktivitas jika
keletihan atau terlihat tandatanda hipoksia jantung
(peningkatan nadi, dispnea,
nyeri dada)
4. Bantu pasien untuk
melakukan pemenuhan toileting
meliputi mandi, buang air kecil
dan buang air besar di atas
tempat tidur

CATATAN KEPERAWATAN
No
1.

TGL/ JAM
2 Agustus

DP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1
Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

RESPON
Pasien mampu

2011

menggambarkan

11.00 WIB

skala nyeri dengan


baik yaitu pada hari I
skala nyeri adalah 5

11.10 WIB

Mengajarkan teknik relaksasi kepada pasien Pasien melakukan


dengan cara menekan atau mengusap daerah yang teknik relaksasi
nyeri

dengan menekan atau


mengusap daerah
yang nyeri.

11.17 WIB

Memberikan lingkungan yang tenang, dengan Pasien merasa


cara

11.20 WIB

membatasi

pengunjung

minimal

yang tenang, penunggu

menjaga pasien hanya 1 orang.

pasien hanya 1 orang

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu
menerima infuse
NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

11.26 WIB
11.30 WIB

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD : 140/ 60 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N : 118 x/ menit

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

19.26 WIB
22.00 WIB

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/60 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 116x/menit

Memberikan obat Ekstra Lasix 1 amp

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

TTD

22.02 WIB

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

22.03 WIB

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

23.30 WIB

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

3 Agustus

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

2011

Pasien mampu
menerima infuse

00.10 WIB

NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

04.30

Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

Pasien mampu
menggambarkan
skala nyeri
dengan baik yaitu
skala 4

04.35
11.00

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 116x/menit

Memberikan obat Digoxin 2 tab

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.30

Memberikan obat Heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

12.10

Memantau hasil EKG dan kimia klinik pasien

Hasil EKG : ST
elevasi
Kimia klinik:
CK MB : 13 U/L
Trigliserida:46mg/dL
HDL Cholesterol :42
mg/dL
LDL Cholesterol :104
mg/dL

12.30
13.20

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 116x/menit

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu
menerima infuse
NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

20.30

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 145/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 116x/menit

22.00

Memberikan obat Ekstra Lasix 1 amp

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

23.30

Memberikan obat Heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

4 Agustus

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu

2011

menerima infuse

02.30

NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

04.30

Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

Pasien mampu
menggambarkan
skala nyeri dengan
baik yaitu skala 4

04.35 WIB
11.01

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 116x/menit

Memberikan obat Digoxin 2 tab

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

11.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.35

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

12.20

Memantau hasil EKG dan kimia klinik pasien

Hasil EKG : ST
elevasi
Kimia klinik:
CK MB : 13 U/L
Trigliserida:46mg/dL
HDL Cholesterol :43
mg/dL
LDL Cholesterol :104
mg/dL

12.30
14.10

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 118x/menit

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu
menerima infuse
NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

20.30

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 118x/menit

22.00

Memberikan obat Ekstra Lasix 1 amp

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

23.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

5 Agustus

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu

2011

menerima infuse

03.20

NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

04.30

Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

Pasien mampu
menggambarkan
skala nyeri dengan
baik yaitu skala 4

04.35 WIB
11.01

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 116x/menit

Memberikan obat Digoxin 2 tab

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

11.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

12.15

Memantau hasil EKG dan kimia klinik pasien

Hasil EKG : ST
elevasi
Kimia klinik:
CK MB : 12 U/L
Trigliserida:45mg/dL
HDL Cholesterol :43
mg/dL
LDL Cholesterol :104
mg/dL

12.30
15.20

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 118x/menit

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu
menerima infuse
NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

20.30

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 118x/menit

22.00

Memberikan obat Ekstra Lasix 1 amp

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

23.35

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

6 Agustus

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu

2011

menerima infuse

04.00

NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

04.30

Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

Pasien mampu
menggambarkan
skala nyeri dengan
baik yaitu skala 4

04.35 WIB
11.01

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 116x/menit

Memberikan obat Digoxin 2 tab

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

11.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

12.15

Memantau hasil EKG dan kimia klinik pasien

Hasil EKG : ST
elevasi
Kimia klinik:
CK MB : 12 U/L
Trigliserida:45mg/dL
HDL Cholesterol :45
mg/dL
LDL Cholesterol :100
mg/dL

12.30
15.20

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 118x/menit

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu
menerima infuse
NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

20.30

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 118x/menit

22.00

Memberikan obat Ekstra Lasix 1 amp

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

23.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

7 Agustus

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu

2011

menerima infuse

04.00

NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

04.30

Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

Pasien mampu
menggambarkan
skala nyeri dengan
baik yaitu skala 3

04.35 WIB
11.01

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/90 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

Memberikan obat Digoxin 2 tab

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

11.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

12.15

Memantau hasil EKG dan kimia klinik pasien

Hasil EKG : ST
elevasi
Kimia klinik:
CK MB : 12 U/L
Trigliserida:45mg/dL
HDL Cholesterol :44
mg/dL
LDL Cholesterol :80
mg/dL

12.30
15.20

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/80 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 118x/menit

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu
menerima infuse
NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

20.30

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/80 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 118x/menit

22.00

Memberikan obat Ekstra Lasix 1 amp

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

23.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

8 agustus

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu

2011

menerima infuse

04.10

NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

04.30

Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

Pasien mampu
menggambarkan
skala nyeri dengan
baik yaitu skala 3

04.35 WIB
11.01

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

Memberikan obat Digoxin 2 tab

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

11.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

12.15

Memantau hasil EKG dan kimia klinik pasien

Hasil EKG : ST
elevasi
Kimia klinik:
CK MB : 11 U/L
Trigliserida:45mg/dL
HDL Cholesterol :46
mg/dL
LDL Cholesterol :80
mg/dL

12.30
15.30

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu
menerima infuse
NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

20.30

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

22.00

Memberikan obat Ekstra Lasix 1 amp

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

23.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

9 agustus

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu

2011

menerima infuse

04.00

NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

04.30

Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

Pasien mampu
menggambarkan
skala nyeri dengan
baik yaitu skala 3

04.35 WIB
11.01

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

Memberikan obat Digoxin 2 tab

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

11.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

12.15

Memantau hasil EKG dan kimia klinik pasien

Hasil EKG : ST
elevasi
Kimia klinik:
CK MB : 11 U/L
Trigliserida:45mg/dL
HDL Cholesterol :48
mg/dL
LDL Cholesterol :76
mg/dL

12.30
15.20

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu
menerima infuse
NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

20.30

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/70 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

22.00

Memberikan obat Ekstra Lasix 1 amp

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

23.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

10 agustus

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu

2011

menerima infuse

04.00

NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

04.30

Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

Pasien mampu
menggambarkan
skala nyeri dengan
baik yaitu skala 2

04.35 WIB
11.01

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/80 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

Memberikan obat Digoxin 2 tab

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

11.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

12.15

Memantau hasil EKG dan kimia klinik pasien

Hasil EKG : ST
elevasi
Kimia klinik:
CK MB : 11 U/L
Trigliserida:45mg/dL
HDL Cholesterol :48
mg/dL
LDL Cholesterol :75
mg/dL

12.30
15.20

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/80 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu
menerima infuse
NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

20.30

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 140/80 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

22.00

Memberikan obat Ekstra Lasix 1 amp

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

23.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

11 Agustus

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu

2011

menerima infuse

04.00

NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

04.30

Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

Pasien mampu
menggambarkan
skala nyeri dengan
baik yaitu skala 1

04.35 WIB
11.01

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/80 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

Memberikan obat Digoxin 2 tab

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

11.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

11.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

12.15

Memantau hasil EKG dan kimia klinik pasien

Hasil EKG : ST tak


elevasi
Kimia klinik:
CK MB : 10 U/L
Trigliserida:45mg/dL
HDL Cholesterol :48
mg/dL
LDL Cholesterol :73
mg/dL

12.30
15.20

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/80 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu
menerima infuse
NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancar

20.30

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/80 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien

N: 100x/menit

2.

22.00

Memberikan obat Ekstra Lasix 1 amp

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.02

Memberikan obat Furosemid 40 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

22.03

Memberikan obat Captopril 6,25 mg

Pasien mampu
menerima obat
tanpa ada tanda
alergi

23.30

Memberikan obat heparin 5000 unit melalui i.v

Pasien mampu
menerima obat tanpa
ada tanda alergi

12 Agustus

Memberikan NaCl 0,9 % 12 tetes/ menit

Pasien mampu

2011

menerima infuse

04.00

NaCl 0,9% 12
tetes/menit dengan
lancer

04.30

Mengkaji tingkat nyeri pada pasien

Pasien mampu
menggambarkan
skala nyeri dengan
baik yaitu skala 0

04.35 WIB

Mengukur

tekanan

darah

menggunakan TD: 130/80 mmHg

sphygmomanometer dan nadi pasien


2 Agustus
2011
11.00 WIB

N: 100x/menit

Memberikan O2 tambahan dengan nasal kanule Pasien tak sesak


3liter/menit

napas

12.00 WIB

Mengajarkan pasien metode penghematan energy Pasien mengerti dan


untuk aktivitas meliputi:

memahami mengenai

Meluangkan waktu istirahat selama aktivitas, metode penghematan


dalam interval selama siang hari, dan satu jam energy: pasien
setelah makan; duduk saat melakukan aktivitas, mampu meluangkan
saat melakukan tugas; istirahat selama 5 menit waktu istirahat
setiap 3 menit untuk memungkinkan jantung selama aktivitas,
pasien pulih; menghentikan aktivitas jika keletihan dalam interval selama
atau

terlihat

tanda-tanda

hipoksia

(peningkatan nadi, dispnea, nyeri dada)

jantung siang hari, dan satu


jam setelah makan,
duduk saat
melakukan aktivitas,
saat melakukan tugas,
istirahat selama 5
menit setiap 3 menit
untuk memungkinkan
jantung pasien pulih;
menghentikan
aktivitas jika
keletihan atau terlihat
tanda-tanda hipoksia
jantung

12.30 WIB

Mengukur tanda tanda vital pasien meliputi nadi Nadi: 118 kali/menit
dan pernapasan

12.38 WIB

RR: 20 kali/ menit

Membantu pasien buang air kecil di atas tempat Pasien bersedia


tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

13.40 WIB

Membantu pasien buang air kecil di atas tempat Pasien bersedia


tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

15.00 WIB

Membantu pasien mandi di atas tempat tidur

Pasien bersedia
dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

17.08 WIB

Membantu pasien buang air kecil di atas tempat Pasien bersedia


tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

19.35 WIB

Membantu pasien buang air kecil dan buang air Pasien bersedia
besar di atas tempat tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

20.30 WIB

Mengukur tanda tanda vital pasien meliputi nadi Nadi: 118 kali/menit
dan pernapasan

21.30 WIB

RR: 20 kali/ menit

Membantu pasien buang air kecil di atas tempat Pasien bersedia


tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

3 Agustus
2011
04.30 WIB

Mengukur tanda tanda vital pasien meliputi nadi Nadi: 116 kali/menit
dan pernapasan

RR: 20 kali/ menit

06.00 WIB

Membantu pasien buang air kecil dan buang air Pasien bersedia
besar di atas tempat tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

07.00 WIB

Membantu pasien mandi di atas tempat tidur

Pasien bersedia
dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

10.32 WIB

Membantu pasien buang air kecil di atas tempat Pasien bersedia


tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

11.27 WIB

Membantu pasien buang air kecil di atas tempat Pasien bersedia


tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

12.30 WIB

Mengukur tanda tanda vital pasien meliputi nadi Nadi: 116 kali/menit
dan pernapasan

14.35 WIB

RR: 20 kali/ menit

Membantu pasien buang air kecil di atas tempat Pasien bersedia


tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

16.00 WIB

Membantu pasien mandi di atas tempat tidur

Pasien bersedia
dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

17.45 WIB

Membantu pasien buang air kecil di atas tempat Pasien bersedia


tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

20.30 WIB

Mengukur tanda tanda vital pasien meliputi nadi Nadi: 116 kali/menit
dan pernapasan

21.00 WIB

RR: 20 kali/ menit

Membantu pasien buang air kecil di atas tempat Pasien bersedia


tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur.

4 Agustus
2011

Mengukur tanda tanda vital pasien meliputi nadi Nadi: 116 kali/menit
dan pernapasan

RR: 20 kali/ menit

04.30 WIB
05.38 WIB

Membantu pasien buang air kecil dan buang air Pasien bersedia
besar di atas tempat tidur

dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

06.30 WIB

Membantu pasien mandi di atas tempat tidur

Pasien bersedia
dibantu perawat
dalam pemenuhan
kebutuhan toileting di
atas tempat tidur

CATATAN PERKEMBANGAN
No
1.

TGL/ JAM
7 Agustus

DP CATATAN PERKEMBANGAN
TTD
1
S : Pasien mengatakan nyeri di dada kiri sudah mereda, namun kadang

2011

masih muncul

11.00 WIB

:Ekspresi

wajah

pasien

rileks,

dan

tenang

serta

mampu

mendemostrasikan teknik relaksasi


TD : 140/90 mmHg, Nadi: 100x/menit,skala nyeri: 3
Hasil EKG :Segmen ST elevasi
Kimia Klinik :CK MB : 12 U/L, Trigliserida :45 mg/dL, HDL
Cholesterol : 44 mg/dL, LDL Cholesterol : 80 mg/dL
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomor 4,5, dan 6
2.

12 Agustus

2011

S : Pasien mengatakan nyeri di dada kiri sudah mereda.


O

11.00 WIB

:Ekspresi

wajah

pasien

rileks,

dan

tenang

serta

mampu

mendemostrasikan teknik relaksasi


TD : 130/80 mmHg, Nadi: 100x/menit,skala nyeri: 0
Hasil EKG :Segmen ST tak elevasi
Kimia Klinik :CK MB : 10 U/L, Trigliserida :45 mg/dL, HDL
Cholesterol : 50 mg/dL, LDL Cholesterol : 70 mg/dL
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

3.

4 Agustus
2011
11.00 WIB

S : Pasien mengatakan sudah mampu duduk sendiri untuk melakukan


aktivitas toileting
O : Ekspresi wajah pasien rileks dan tenang.
Nadi: 116 kali/menit RR: 20 kali/menit, kulit dan bibir pasien tidak
pucat dan konjungtiva tak anemis
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai