Anda di halaman 1dari 33

REFLEKSI KASUS

BELLS PALSY

Diajukan kepada : dr. Ardiansyah, Sp.S


RSUD SALATIGA
Disusun oleh : Liliani Tjikoe
(20100310212)

IDENTITAS PASIEN
Nama

Bp. S

Umur

75 tahun

Jenis Kelamin

Laki - laki

Alamat

Salatiga

Pekerjaan

Tidak bekerja

Tanggal Periksa

05 08 2015

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Mulut terasa mencong ke sisi sebelah kanan

Riwayat Penyakit Sekarang


Wajah terasa lebih mencong ke sisi kanan sejak 2
hari yang lalu. Penderita menyadarinya saat bangun pagi.
Penderita juga mengeluhkan tidak bisa menutup mata kiri
sama sekali. Air mata sering terkumpul di sudut mata.
Sudut mulut kiri sulit digerakkan sehingga ketika makan
atau minum sering terganggu. Penderita juga merasa
nyeri kepala di salah satu sisi. Telinga kiri juga terasa
sedikit berdengung, dan nafsu makan menurun jika
makan makanan terasa hambar.

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit serupa (-), Riwayat penyakit


metabolik (-), trauma (-) dan keganasan (-).

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit serupa (-), Riwayat penyakit


metabolik (-), trauma (-) dan keganasan (-).

PEMERIKSAAN

Vital Sign
TD
: 140 / 100 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik
- Mata
: CA -/-, SI -/- Telinga
: dbn
- Hidung
: dbn
- Thorax
: dbn
-Abdomen : dbn
- extermitas : dbn

PEMERIKSAAN
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran
: Compos mentis
Kuantitatif (GCS)
: E4V5M6
Orientasi
(tempat, waktu, orang, sekitar) : Baik
Daya ingat kejadian
: Baik
Kemampuan bicara
: Baik
Sikap tubuh
: Baik
Cara berjalan
: Normal

PEMERIKSAAN

NERVUS KRANIALIS
Nervus I

Nervus II

dbn

Berkurang pada jarak


jauh

Berkurang pada
jarak jauh

Nervus III,IV,VI

dbn

Nervus V

Motorik : dbn, Sensorik : db

Nervus V (Trigeminus)

Dextra

Sinistra

Menggigit

+ (tidak simetris)

Membuka mulut
Nervus VIII

+ (tidak simetris)
dbn

Nervus IX

dbn

Nervus X

dbn

Nervus XI

dbn

Inspeksi:
Mata : sklera tampak hiperemis, tampak air mata terkumpul di
sudut mata sebelah kiri
Kerutan dahi sisi kanan ++ di sisi kiri wajah -, sisi wajah
tampak sedikit tidak simetris, mulut tampak mencong ke kanan.
Palpasi : hangat (-), nyeri tekan (-)
N. VII ( Fasialis )

Dextra

Sinitra

Mengerutkan dahi

Kerutan dahi
kurang
Tidak
Sempurna
Sudut
nasolabialis
tidak sempurna
-

Bersiul
Mengedip
Meringis
Menutup mata

Tidak
sempurna
+
Sudut
nasolabialis
(+)
+

PEMERIKSAAN
UGO FISCH
POSISI

NILAI

PERSENTASE (%)

SKOR

0, 30, 70, 100


Istirahat

20

70%

14

Mengerutkan

10

30%

Menutup Mata

30

0%

Tersenyum

30

30%

Bersiul

10

30%

Dahi

TOTAL

29

PEMERIKSAAN
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : paresis N. VII sinistra
Diagnosis Topis : N. VII perifer
Diagnosis Etiologis : Susp. Bells palsy

TERAPI
Metylprednison tab 3 x 8 mg
Acyclovir tab 3 x 400 mg
Mecobalamain 2 x 1 tablet

RUMUSAN MASALAH
Apakah

diagnosis kerja pada


pasien tersebut sudah tepat?
Bagaimana dengan pemberian
terapi apakah sudah tepat?
Perlukah
pemberian
terapi
lainnya??

DEFINISI
Bells palsy merupakan kelemahan wajah
dengan tipe lower motor neuron yang
disebabkan oleh keterlibatan saraf fasialis
idiopatik di luar sistem saraf pusat, tanpa
adanya penyakit neurologik lainnya. Sindrom
ini pertama sekali dideskripsikan pada tahun
1821 oleh seorang anatomis dan dokter bedah
bernama Sir Charles Bell.

ANATOMI

Saraf fasialis merupakan saraf campuran yang


terdiri dari 2 akar saraf, yaitu akar motorik (lebih
besar dan lebih medial) dan intermedius (lebih kecil
dan lebih lateral)

Maka dapat dikatakan bahwa nervus fasialis memiliki


4 jenis serabut

Serabut
somatomotorik
Serabut
Viseromotorik
Serabut Viserosensorik
Serabut somato
sensorik

mensarafi otot-otot wajah


(kecuali m. levator palpebrae
(n.III), otot platisma, stilohioid,
digastrikus bagian posterior dan
stapedius di telinga tengah).
Datang dari nukleus salivatorius
superior. Serabut saraf ini mengurus
glandula dan mukosa faring, palatum,
rongga hidung, sinus paranasal, dan
glandula submaksilaris serta sublingual
dan lakrimalis.

menghantar impuls dari alat


pengecap di dua pertiga bagian
depan lidah.
Rasa nyeri (dan mungkin juga rasa suhu
dan rasa raba) dari sebagian daerah
kulit dan mukosa yang dipersarafi oleh
nervus trigeminus.

ETIOLOGI

Teori Infeksi Virus

Teori Iskemik
Vaskuler

ETIOLOGI
Teori Immunologi

Teori Herediter

PATOFISIOLOGI

GEJALA KLINIS LESI N VII PERIFER


1.

2.

3.
4.

Lesi
saraf
setelah
keluar
foramen
stylomastoideus : gejala motorik kelumpuhan
otot wajah 1 sisi.
Lesi pada canalis facialis : gejala motorik spt no
1 diatas + hilangnya sensasi 2/3 anterior lidah,
penurunan produksi saliva, hiperacusis (efek
persarafan m. stapedius)
Lesi pada ganglion geniculatum : semua gejala
no 1 & 2 diatas + rasa nyeri dibelakang telinga
Lesi intrakranial atau dekat meatus acusticus
internus : gejala no 1, 2, 3 diatas + ketulian
(deafness) karena terkenanya N VIII

GAMBARAN KLINIS
Seringnya akut, hampir selalu unilateral, sering
diketahui setelah bangun tidur
Kelumpuhan semua otot mimik

Waktu diam :
kerutan dahi hilang
Alis lebih rendah
Lipatan nasolabial hilang
Bentuk lubang hidung tidak simetris

DIAGNOSIS
Anamnesis

Biasanya timbul secara mendadak, penderita menyadari


adanya kelumpuhan pada salah satu sisi wajahnya pada
waktu bangun pagi, bercermin atau saat sikat
gigi/berkumur atau diberitahukan oleh orang lain/keluarga
bahwa salah satu sudutnya lebih rendah.
Tidak bisa menutup mata dengan sempurna
Otalgia (nyeri pada telinga)
Hiperakusis (sensitifitas berlebihan terhadap suara)
Gangguan atau kehilangan pengecapan.
Riwayat pekerjaan dan adakah aktivitas yang dilakukan
pada malam hari di ruangan terbuka atau di luar ruangan.
Riwayat penyakit yang pernah dialami oleh penderita
seperti infeksi saluran pernafasan, otitis, herpes, dan lainlain.

DIAGNOSIS

Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan neurologis ditemukan parese N.VII tipe
perifer.
Gerakan volunteer yang diperiksa, dianjurkan minimal:
Mengerutkan dahi
Memejamkan mata kelopak mata pada sisi yang
lumpuh tetap terbuka (lagoftalmus) dan bola mata
berputar ke atas (phenomena Bell)
Mengembangkan cuping hidung
Tersenyum
Bersiul
Mengencangkan kedua bibir

SKALA UGO FISCH


Penilaian presentase:
0%

: asimetris komplit, tidak ada gerakan volunter


30% : simetri, poor/jelek, kesembuhan yang ada lebih dekat
ke asimetris komplit daripada simetris normal.
70% : simetris, fair/cukup, kesmbuhan parsial yang
cenderung kea rah normal.
100% : simetris, normal komplit.

Interpretasi Nilai
Derajad

1 (100) : Normal
Derajad 2 ( 75 99) : Kelumpuhan ringan
Derajad 3 ( 50 74) :( Kelumpuhan sedang
Derajad 4 (25 49) : Kelumpuhan sedang berat
Derajad 5 (1 24) : Kelumpuhan berat
Derajad 6 (0) : kelumpuhan total

DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang
Bells
palsy merupakan diagnosis klinis sehingga
pemeriksaan
penunjang
perlu
dilakukan
untuk
menyingkirkan etiologi sekunder dari paralisis saraf
kranialis.
Pemeriksaan radiologis dengan CT-scan atau radiografi
polos dapat dilakukan untuk menyingkirkan fraktur,
metastasis tulang, dan keterlibatan sistem saraf pusat (SSP)
Pemeriksaan MRI dilakukan pada pasien yang dicurigai
neoplasma di tulang temporal, otak, glandula parotis, atau
untuk mengevaluasi sklerosis multipel. Selain itu, MRI
dapat memvisualisasi perjalanan dan penyengatan kontras
saraf fasialis.

DIAGNOSIS BANDING
Otitis
GBS

media

Myastenia
Tumor

Gravis

metastase

Multiple sklerosis

TERAPI
FARMAKOLOGI

TERAPI

OPERATIF

REHABILITASI
MEDIK

FARMAKOLOGI
Kortikosteroid

: mengurangi lama dan derajat


kelumpuhan, mengurangi kemungkinan kelumpuhan
permanen. Diberikan : prednison / metil prednisolon
saat onset akut hingga 1-3 minggu.
Anti-viral : Acyclovir digunakan kombinasi dengan
steroid memperbesar angka perbaikan komplit
dibandingkan steroid saja. Dosis 2000 mg/hari
selama 10 hari.
Mecobalamin, golongan vitamin B

OPERATIF
Terapi

bedah : dekompresi, terutama pada kasus


yang disebabkan tumor / trauma.

REHABILITASI MEDIK
Tujuan rehabilitasi medik pada Bells palsy adalah
untuk
mengurangi/mencegah
paresis
menjadi
bertambah dan membantu mengatasi problem sosial
serta psikologinya agar penderita tetap dapat
melaksanakan aktivitas kegiatan sehari-hari.
Fisioterapi

Pemanasan

superfisial dengan infrared, pemanasan dalam


dengan SWD atau MWD
Stimulasi listrik
Latihan otot-otot wajah dan massage wajah

PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis Bells palsy baik: sekitar 80
90%.
Faktor resiko yang memperburuk prognosis Bells palsy
adalah :
Usia di atas 60 tahun
Paralisis komplit
Menurunnya fungsi pengecapan atau aliran saliva pada
sisi yang lumpuh
Nyeri pada bagian belakang telinga, dan
Berkurangnya air mata

PEMBAHASAN

1.
2.
3.
4.

5.
6.

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan bahwa :


Wajah terasa lebih mencong ke sisi kanan sejak 2
hari yang lalu.
Mata kiri tidak bisa ditutup sama sekali.
Air mata sering terkumpul di sudut mata.
Sudut mulut kiri sulit digerakkan sehingga ketika
makan atau minum sering terganggu. Penderita juga
merasa nyeri kepala di salah satu sisi.
Telinga kiri juga terasa sedikit berdengung,
nafsu makan menurun jika makan makanan terasa
hambar.

PEMBAHASAN

Pada pemeriksaan fisik nervus kranialis didapatkan


bahwa

N. VII ( Fasialis )

Dextra

Sinitra

Mengerutkan dahi

+
Tidak
sempurna

Kerutan dahi
kurang
Tidak
Sempurna

+
Sudut
nasolabialis
(+)

Sudut
nasolabialis
tidak sempurna

Bersiul
Mengedip
Meringis

PEMERIKSAAN
UGO FISCH
POSISI

NILAI

PERSENTASE (%)

SKOR

0, 30, 70, 100


Istirahat

20

70%

14

Mengerutkan

10

30%

Menutup Mata

30

0%

Tersenyum

30

30%

Bersiul

10

30%

Dahi

TOTAL

29
Derajad 4 (25 49) : Kelumpuhan
sedang berat

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan


fisik diagnosis yang diberikan sudah tepat.
Pemberian terapi yang diberikan dinilai juga
sudah
tepat
yaitu
dengan
pemberian
kortikosteroid, antiviral, dan pemberian vitamin
berupa mecobalamin. Namun mungkin masih
perlu dipikirkan pertimbangan terapi rehabilitas
medik

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • DK SF
    DK SF
    Dokumen7 halaman
    DK SF
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Terje Mahan
    Terje Mahan
    Dokumen13 halaman
    Terje Mahan
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Adskfodf
    Adskfodf
    Dokumen40 halaman
    Adskfodf
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Ewrweroet
    Ewrweroet
    Dokumen33 halaman
    Ewrweroet
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • KLKDSDL
    KLKDSDL
    Dokumen61 halaman
    KLKDSDL
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Lsdla
    Lsdla
    Dokumen20 halaman
    Lsdla
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Eijwrwe
    Eijwrwe
    Dokumen7 halaman
    Eijwrwe
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Translt Abstrak Introduksi
    Translt Abstrak Introduksi
    Dokumen2 halaman
    Translt Abstrak Introduksi
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Dlweofe
    Dlweofe
    Dokumen8 halaman
    Dlweofe
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Fowejfojeof
    Fowejfojeof
    Dokumen3 halaman
    Fowejfojeof
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Tutorial 1
    Tutorial 1
    Dokumen17 halaman
    Tutorial 1
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Tutorial 1
    Tutorial 1
    Dokumen17 halaman
    Tutorial 1
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Klinik Lani Vitiligo
    Tutorial Klinik Lani Vitiligo
    Dokumen30 halaman
    Tutorial Klinik Lani Vitiligo
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Keratinisasi Lani
    Gangguan Keratinisasi Lani
    Dokumen57 halaman
    Gangguan Keratinisasi Lani
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • FK LSD
    FK LSD
    Dokumen17 halaman
    FK LSD
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Dkrej
    Dkrej
    Dokumen6 halaman
    Dkrej
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Rewot
    Rewot
    Dokumen49 halaman
    Rewot
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Klinik KELOID
    Tutorial Klinik KELOID
    Dokumen33 halaman
    Tutorial Klinik KELOID
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Ujian Ceramah Agama
    Ujian Ceramah Agama
    Dokumen3 halaman
    Ujian Ceramah Agama
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Dfmeijtwe
    Dfmeijtwe
    Dokumen4 halaman
    Dfmeijtwe
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Home Visite Fix
    Home Visite Fix
    Dokumen23 halaman
    Home Visite Fix
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Eir 9 Eire
    Eir 9 Eire
    Dokumen71 halaman
    Eir 9 Eire
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Sdertuer 89
    Sdertuer 89
    Dokumen30 halaman
    Sdertuer 89
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Rkijtiueriuoert
    Rkijtiueriuoert
    Dokumen40 halaman
    Rkijtiueriuoert
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • DFJSDLJFLSDF
    DFJSDLJFLSDF
    Dokumen43 halaman
    DFJSDLJFLSDF
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Mklasdfijeitjr
    Mklasdfijeitjr
    Dokumen72 halaman
    Mklasdfijeitjr
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Kjfsdfirjfkmvlg Lrtkper
    Kjfsdfirjfkmvlg Lrtkper
    Dokumen101 halaman
    Kjfsdfirjfkmvlg Lrtkper
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Kdsfkopekfsr
    Kdsfkopekfsr
    Dokumen27 halaman
    Kdsfkopekfsr
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Triage
    Triage
    Dokumen39 halaman
    Triage
    Nicky Adi Saputra
    Belum ada peringkat