Bilirubin dibuat ketika tubuh melepaskan sel-sel darah merah yang sudah tua. Ini merupakan
proses normal yang terjadi seumur hidup kita. Setelah itu bilirubin menuju ke usus dan ginjal lalu
keseluruh tubuh. Jika terlalu banyak bilirubin yang dilepaskan ke seluruh tubuh bayi maka itu
menyebabkan warna kuning (ikterik) yang disebut hiperbilirubin. Hiperbilirubin pada neonatus
terjadi 60% dan biasanya bukan merupakan hal yang berbahaya apabila dapat dikendalikan
Kadar normal bilirubin maksimal adalah 12-13 mg% (205-220 mol/L). Hiperbilirubin pada
neonatus adalah kondisi paling umum yang memerlukan perhatian medis pada bayi baru lahir.
Pewarnaan kuning pada kulit dan sklera pada bayi baru lahir dengan penyakit kuning adalah
hasil dari akumulasi bilirubin tak terkonjugasi.
Hiperbilirubin pada neonatus tejadi pada minggu pertama kehidupannya berkaitan dengan:
Produksi bilirubin yang meningkat : peningkatan jumlah sel darah merah, penurunan
umur sel darah merah, peningkatan pemecahan sel darah merah (Inkompatibilitas
golongan darah dan Rh, defek sel darah merah pada defisiensi G6PD atau sferositosis,
polisitemia, sekuester darah, infeksi).
Peningkatan Reabsorpsi Bilirubin dalam saluran cerna : ASI, asfiksia, pemberian ASI
yang terlambat, obstruksi saluran cerna.
DIABETES GESTASIONAL
Kehamilan merupakan satu keadaan diabetogenik dengan meningkatnya
resistensi insulin dan ambilan glucosa perifer yang menurun (akibat hormon
plasenta yang memiliki aktivitas anti insulin.
Adaptasi ini berlangsung untuk menjamin agar janin dapat menerima asupan
glukosa secara kontinyu.
Angka kejadian : 3 5% kehamilan
KLASIFIKASI :
KOMPLIKASI MATERNAL:
KOMPLIKASI JANIN
Diabetes Gestasional :
Menderita DM saat hamil.
Skrining :
1. Glucosa Challenge Test - GCT
Dikerjakan bila GCT > 140 mg/dL dan > 200 mg/dL.
Periksa gula darah 1 jam ( n < 180 ), 2 jam ( n < 155 ) dan 3 jam ( n < 140).
GDM [+] bila terdapat nilai positif tinggi 2 dari 4 pemeriksaan gula darah.
FAKTOR RESIKO
Lakukan tes skrining pada :
1. Riwayat GDM dalam keluarga.
2. Obesitas.
3. Riwayat melahirkan anak besar/IUFD/kelainan jantung
PENATALAKSANAAN DIABETES GESTASIONAL ANTEPARTUM:
Gula darah 1 jam postprandial < 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L
Gula darah 2 jam postprandial < 120 mg/dL atau < 6.6 mmol/L
Rekomendasi : diet DM
Insulin mungkin diperlukan jika kadar gula darah > 95 mg /dL ( > 5.2
mmol/L) ; terapi insulin dmulai segera oleh karena pengaturan diet sulit
dilakukan pada ibu hamil.
Persalinan SC adalah pilihan yang tepat jika TBJ > 4000 gram
Karena sumber primer hormon anti insulin adalah plasenta maka tidak
terdapat tata laksana lebih lanjut yang dibtuhkan pada periode segera
setelah persalinan
DIABETES PREGESTASIONAL
Kondisi ini disebabkan oleh defisiensi insulin absolut (insulin dependent diabetes
mellitus IDDM tipe I) atau terjadi peningkatan resistensi perifer terhadap insulin (noninsulin dependent diabetes mellitus NIDDM tipe II).
Angka Kejadian : < 1%
KOMPLIKASI :
Tidak seperti halnya dengan DG, diabetes pregestasional berkaitan dengan
mortalitas dan morbditas ibu dan perinatal yang bermakna:
Selama proses persalinan ibub tidak boleh makan sehingga harus diberikan
cairan glukosa i.v dextrose 5% dengan kecepatan 75 100 ml per jam dan
kadar gula darah harus diperiksa setiap 2 jam
Pemberian insulin regular diberikan per infus atau i.v untuk mempertahankan
kadar gula darah sebesar 100 120 mg/dL