Anda di halaman 1dari 25

REFRESHING

LUKA
Pembimbing :
dr.Usman Wahid,
Sp.B
SEPTIANI ORTHI ARMELIA
2011730097 / 23.54 956 2011
BEDAH RSUD SEKARWANGI

DEFINISI

KONSEP LUKA

Luka hilang atau rusaknya sebagian jaringan


tubuh. Disebabkan oleh trauma, benda tajam atau
tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan
listrik atau gigitan hewan.

KONSEP LUKA

JENIS-JENIS LUKA
Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana cara mendapatkan luka itu
dan menunjukan derajat luka :

Jenis
Luka

Definisi

Contoh Luka

Bersih

Nontraumatic, bedah elektif


dan tidak membuka sal.cerna,
sistem bilier, sal.nafas

Eksisi luas pada


tumor payudara

Bersih
terkontamin
asi

Bedah sal.nafas,
sist.genitounnaria, memasuki
sis.gastrointestinal tetapi
kontaminasi minimal

Gastrektomihisterektomi

Terkontamin
asi

Luka terbuka, baru, traumatik,


spillage (keluarnya materi) tak
terkendali dari organ berongga
yang tak dipersiapkan
sebelumnya, kesalahan minor
dalam teknik sterilisasi

Perforasi usus buntu,


reseksi usus tanpa
persiapan

Kotor

Luka terbuka, traumatik, kotor,


trauma perforasi organ
berongga, nanah di medan
operasi

Reseksi fistula
intestinal

PENYEMBUHAN LUKA

proses
proliferasi
danpembentukan
fibroblast
yang dan
berasal
daritipis,
sel-sel
mesenkim

BilaTerjadi
tanda
sudah
hilang
Parut
dan keluar
sekitarnya
berwarna
pucat,
lemas,
tak ada
Akibatradang
luka terjadi
pendarahan
Ikut
trombosit
sel-sel
radang

Trombosit
Fibroblas
mukopolisakarid
dan
serat
kolangen
terdiriamino
dari fibroblas
asam-asam
amino
rasa
sakitmenghasilkan
maupun
gatal
tromboksan,
Berlangsung
sintesisyang
kolagen
oleh
hingga
mengeluarkan
prostaglandin,
bahandengan
kimia
tertentu
dan
asam
mempengaruhi
glisin,
prolin
dan
hidroksiprolin
Mukopolisekarid
mengatur
deposisi
serat-serat
kolangen yang
struktur
luka
menjadi
utuhtonus

Penyembuhan
luka
sebagai
suatu
proses
yang
kompleks
dan
pembekuan
darah,
mengatur
dinding
pembuluh
darah
dan kemotaksis
terhadap
leukosit.
akan
mempertautkan
tepi luka.
dinamis
sebagai akibat
dari penyembuhan kontinuitas dan fungsi anatomi Batas waktu
Terjadi vasokonstriksi
dan proses
penghentian
Sel redang
keluar
dari pembuluh
darah
penyembuhan
luka di tentukan
oleh tipe
luka dandarah
lingkungan
ekstrinsik
maupun
intrinsik.
secara
diapedesisbaru
dan menuju
daerah
luka mengkerut,
secara kemotaksis
mast mengeluarkan
serotonin
dan
Serat-serat
dibentuk,
diatur,
yang
takSeldiperlukan
dihancurkan
luka
histamlin yang meninggikan
permeabilitas
kapiler
terjadiradang,
aksudasi
cairan seratserat
edema kolagen,
timbul
mengkerut/mengecil
Pada fase
ini luka diisi
olehsel-sel
fibroblas,
tandatanda radang
proses
fagositosisjaringan kemerahan dengan permukaan tak rata disebut
kapiler-kapiler
baru
membentuk

jaringan granulasi.

Bila luka bersih, tidak


terinfeksi, dan dijahit dengan
baik
(1)Luka
(2)Luka dijahit
(3)Penyembuhan primer

(1) Luka dibiarkan terbuka


(2) Luka terisi jaringan granulasi
(3) Terisi penuh dgn jar.granulasi,
epitel menutup granulasi mulai
dari pinggir
(4) Granulasi ditutup oleh epitel
(5) Proses perupaan kembali
disertai pengerutan

Penyebab

Akibat / contoh

ENDOGEN
Koagulopati
Gg. Sistem imun
Gizi
Gg. Metabolisme
Keganasan lokal

EKSOGEN
Pascaradiasi
Imunosupresi
Infeksi
Jaringan mati

Perdarahan
Infeksi virus HIV, TBC
Malnutrisi
DM
Ulkus Marjolin

Penghambat
angiogenesis & proliferasi
Obatan sitostatik,
imunosupresan,
kortikosteroid
TBC, sifilis, difteri
Nekrosis

TATALAKSANA LUKA

SEBELUM MULAI :
o Perhatikan keadaan umum
oCari kemungkinan cedera lain

PENANGANAN HARI PERTAMA


oAnastesi lokal dan umum
oPembilasan luka
oSterilisasi kulit sekitar luka
o Luka dikelilingi dengan kain steril
o Pembersihan luka (debrideman)
oKotoran, benda asing, eksisi jaringan mati
oHemostasis baik
oJahitan primer jika diharapkan penyembuhan
primer
oBiarkan luka terbuka jika sanatio primer tertunda

ULKUS VARIKOSUM
Ulkus varikosum ulkus pada tungkai bawah yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah vena.

ULKUS VARIKOSUM
Tanda yang khas dari ekstremitas dengan
insufisiensi vena menahun Edema
Penderita sering mengeluh bengkak pada kaki
yang semakin meningkat saat berdiri dan diam,
lalu akan berkurang bila dilakukan elevasi tungkai
Keluhan lain adalah kaki terasa pegal, gatal, rasa
terbakar, tidak nyeri dan berdenyut
Biasanya terdapat riuayat trombosis vena, trauma
operasi dan multiparitas. Juga adanya riuayat
obesitas dan gagal jantung kongesif.

ULKUS VARIKOSUM
Manifestasi klinis :
1.Ulkus biasanya memiliki tepi yang tidak teratur
2.Ukurannya bervariasi dan dapat menjadi luas
3.Didasar ulkus terlihat jaringan granulasi atau bahan fibrosa
4.Dapat juga terlihat eksudat yang banyak
5.Kulit sekitarnya tampak merah kecoklatan akibat hemosiderin
6.Kelainan kulit ini dapat mengalami perubahan menjadi lesi eksema (dermatitis statis)
7.Kulit sekitar luka mengalami indurasi, mengkilat dan fibrotik

ULKUS VARIKOSUM
Penatalaksanaan Umum :
1.Tinggikan letak tungkai saat berbaring untuk mengurangi hambatan aliran
vena, sementara untuk varises yang terletak di proksimal dari ulkus diberi bebat
elastin agar dapat membantu kerja otot tungkai bawah memompa darah ke
jantung.
2.Konsul pasien ke Bagian bedah
3.Konsul bagian penyakit dalam untuk mengobati penyebab.
Penatalaksanaan Khusus :
1.Pengobatan Sistemik : Seng Sulfat 2x200 mg/hari
2.Pengobatan Topikal : Bila terdapat pus kompres dengan larutan
permanganas kalikus 1:5000 atau larutan perak nitrat 0,5% atau 0,25%.

ULKUS ARTERIOSUM

Ulkus arteriosum ulkus yang terjadi akibat


gangguan peredaran darah arteri

Penyebab paling sering ateroma yang terjadi pada pembuluh


darah abdominal dan tungkai, disamping penyebab lain yang
belum diketahui pasti.

ULKUS ARTERIOSUM
Penyebab gangguan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
Ekstramural

Mural

Intramural

Aliran darah arteri terganggu oleh karena


pembuluh darah arteriole terjepit oleh
jaringan fibrosis, misalnya karena edema
yang lama, dapat juga oleh sklerosis karena
skleroderma.
Aliran darah terganggu karena kelainan pada
dinding pembuluh darah, misalnya vaskulitis
atau aterosklerosis.
Aliran darah terganggu karena sumbatan
lumen pembuluh darah kecil, misalnya akibat
perubahan viskositas darah, perlekatan,
platelet, fibrinogenesis, dll.

ULKUS ARTERIOSUM

ULKUS ARTERIOSUM
Penatalaksanaan Umum
1.Pengobatan terhadap penyebabnya dengan konsul ke Bagian Penyakit Dalam.
2.Hindari suhu dingin
3.Hindari merokok
Penatalaksanaan Khusus
1.Pengobatan Sistemik
Untuk menanggulangi infeksi dapat diberikan antibiotik
metronidazol (khusus kuman anaerob) dan analgetik untuk mengurangi nyeri.

atau

2.Pengobatan Topikal
Permanganas kalikus 1:5000, Benzoin peroksida 10%-20% untuk
merangsang granulasi, bakterisidal, dan melepaskan oksigen ke dalam jaringan,
Vaseline agar kulit normal di sekitar ulkus tidak teriritasi, Seng Oksida untuk
mengabsorbsi eksudat dan bakteri

ULKUS DIABETIKUM

Ulkus diabetika luka terbuka pada permukaan kulit


karena adanya komplikasi makroangiopati sehingga terjadi
vaskuler insusifiensi dan neuropati, yang lebih lanjut
terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan
dan dapat berkembang menjadi infeksi yang disebabkan
oleh bakteri aerob maupun anaerob

ULKUS DIABETIKUM
Pada penderita diabetes mellitus menurut Wagner dikutip oleh
Waspadji S, terdiri dari 6 tingkatan :
WAGNER

KETERANGAN

Tidak ada luka terbuka, kulit utuh pada penderita risiko


tinggi

Ulkus Superfisialis, terbatas pada kulit

Ulkus lebih dalam sering dikaitkan dengan inflamasi


jaringan

Ulkus dalam yang melibatkan tulang, sendi dan formasi


abses

Ulkus dengan kematian jaringan tubuh terlokalisir


seperti pada ibu jari kaki, bagian depan kaki atau tumit

Ulkus dengan kematian jaringan tubuh pada seluruh


kaki

ULKUS DIABETIKUM
Diagnosis ulkus diabetika ditegakkan dengan:
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi kaki untuk mengamati terdapat luka/ulkus pada kulit
atau jaringan tubuh pada kaki, pemeriksaan sensasi vibrasi/rasa
berkurang atau hilang, palpasi denyut nadi arteri dorsalis pedis
menurun atau hilang
Pemeriksaan Penunjang
X-ray, EMG dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui
apakah ulkus diabetika menjadi infeksi dan menentukan kuman
penyebabnya

DAFTAR PUSTAKA
1. Arikonto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta Hal 218.
2. Black, JM dan Jacobs, EM. (1997). Medical Surgical Nursing Clinical Manajement For Contincity For Care. 5
tahun edition WB Sounders Company. Hal 426-447.
3. Burnne dan Suddart. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
4. Burns,N & Grove,S.(1991).The Practice of Nursing Researc,Counduct,Critiques and Utilisation.second
edition.Philadelphia.WB.Sounders hal 171.
5. Burn Surgery, org (2004). Moist Healing and wound care Including Burns Module, diakses dari : http:// www.
Burn Surgery.Org/Betaweb/Modules/ Mosthealing/part3. Html
6. Dongoes, Marilyn. (1999). Rencana Asuhan keperawatan pedoman untuk perancanaan pondokumentasian
perawatan , Jakarta : EGC
7. Duddley, hugh. (1992). Hamilton Bailey Ilmu Bedah Gawat Darurat Edisi II. Bandung : Gajah Mada UniversiTy
Press
8. Gayatri,D.(1999).Perkembangan perawatan Luka : Dulu dan Kini. Jurnal keperawatan Indonesia 2.(8: 304-308).
9. Kozior, B. gtal. (1995). Fundamental of Nursing, concops, proccss and practice 4thedition: Addison Wesle.
Publishing company Inc. hal 1359-1367
10.Mansjoer, A. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius.
11.Notoadmojo. S.(2002). Metodologi Penelitian kesehatan. Edisi 2. Jakarta: PT.Risneka Cipta.
12.Oetomo, Ks (1994). Penggunaan Alkohol 70% dibanding Larutan Povidin iodine 10% : Karya Tulis Akhir
Fakultas Kedokteran Universitas Air langga.
13.Potterr, P dan Perry. (1998). Clinical Nursing skill and Technigue. Mosby : year book st. lovis.
14.Schwart 2, spencer (2000). Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Badah. Edisi 6. Jakarta : EGC
15.Taylor, C. et al i(1997). Fundemental of Nursing The Art and science of Nursing care. 4th edition. Philadelpia :
JB Lippincoff hal 699-705..
16.Wahyuni,AS.(2010).Statistika Kedokteran.Medan:ISBN

Anda mungkin juga menyukai