ANALISIS PEMASARAN

1) Analisis lembaga dan saluran pemasaran

Identifikasi lembaga pemasaran yang terlibat

Identifikasi saluran pemasaran --- melihat aliran pemasaran menurut lembaga

yang terlibat

Identifikasi fungsi pemasaran yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran

Fungsi Pemasaran

Penjualan

Pembelian

Pengangkutan

Penyimpanan

Pembiayaan

Penanggulangan resiko

Informasi pasar

Standarisasi dan grading

2) Analisis marjin pemasaran

Marjin pemasaran adalah perbedaan harga yang dibayar kepada produsen dan harga
yang dibayar konsumen (Saefudin dan Hanafiah 1986). Perhitungan analisis marjin
pemasaran dilakukan untuk mengetahui perbedaan harga per satuan tingkat produsen
atau tingkat konsumen yang terjadi pada rantai pemasaran (Sudiyono 2001). Rumus
yang digunakan :
Mi = HKi - HPi
dimana: Mi = Marjin pemasaran pasar tingkat ke-i
HKi = Harga beli konsumen tingkat ke-i
HPi = harga jual produsen ke-i
Margin pemasaran dapat pula diperoleh dengan menjumlah biaya pemasaran dan
keuntungan setiap lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Rumus yang digunakan :
Mi = Ci + i
dimana : Ci = biaya pemasaran lembaga ditingkat ke-i
i = keuntungan lembaga ditingkat ke-i

3) Analisis Farmers share atau Fishermans Share

Analisis ini digunakan untuk membandingkan harga yang diterima produsen
(pembudidaya ikan atau nelayan) dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir
(Limbong dan Sitorus 1987). Farmers share atau Fishermans share berhubungan
negatif dengan marjin pemasaran, dimana semakin tinggi marjin pemasaran maka
bagian yang akan diperoleh produsen akan semakin rendah. Rumus yang digunakan :

Fs=

Pf
x 100
Pr

dimana : Fs = farmers share atau fishermans share

Pf = harga ditingkat pembudidaya ikan/nelayan
Pr = harga ditingkat konsumen akhir

4) Analisis rasio keuntungan dan biaya

Analisis ini digunakan untuk mengetahui penyebaran rasio keuntungan dan biaya pada
masing-masing lembaga pemasaran.

Analisis ini juga berguna untuk mengetahui

tingkat efisiensi sistim pemasaran. Semakin merata nilai rasio keuntungan terhadap
biaya pemasaran, maka secara teknis (operasional) sistim pemasaran tersebut semakin
efisien. Menurut Hanapi (2006) rumus rasio keuntungan dan biaya yaitu :

/C=

KPi
BPi

dimana: KPi = Keuntungan lembaga pemasaran ke-i (Rp/kg)

BPi = Biaya pemasaran lembaga ke-i (Rp/kg)

KASUS PEMASARAN IKAN TONGKOL

1. Pa Cepy pedagang pengumpul ikan tongkol di PR. Beli tongkol per hari 1000 kg.
Harga beli dari nelayan Rp 11.000 per kg. Biaya pemasaran terdiri dari : Es Rp
225000 ; Transportasi Rp 500000; Uang pengawalan (upah tenaga kerja) Rp 60000 per
fiber (isi 100 kg ikan) ; Kemasan dll Rp 800000. Harga jual Rp 15.000 per kg;
penjualan per hari 1000 kg.

2. Bapak X pedagang grosir di Pasar Ikan Muara Baru Jakarta : Total volume
pembelian ikan 2000 kg per hari. Volume pembelian ikan tongkol per hari 1000 kg.
Harga beli ikan tongkol Rp 15.000 per kg.
a. Sewa lapak (jika sewa) :
- Lokasi tengah : Rp 1.700.000/bulan
b. Listrik : Rp 150.000/bulan
c. Biaya angkut/lori :
- Blong : Rp 5.000/unit blong
- Fiber : Rp 10.000/unit fiber
d. Kebersihan : Rp 2.000/hari
e. Keamanan : Rp 2.000/hari
f. Uang meja : Rp. 1.000/hari
g. Uang kursi : Rp 1.000/hari
h. Uang timbangan : Rp 5.000/hari
i. Untuk setiap 1 kw ikan :
- Es : balok x @ Rp 25.000/balok
- Air : Rp 10.000
- Garam : 10 kg x Rp1200/kg
Harga jual ikan tongkol Rp 21.000 per kg

3. Pedagang pengecer tongkol di pasar Ciputat

Biasanya pembeli menggunakan wadah ember. Setiap ember dapat memuatikan
sebanyak 12 kg.
Volume pembelian ikan tongkol rata-rata sebanyak 5 ember/kali pembelian. Total
pembelian ikan sebanyak 10 ember/kali pembelian. Harga beli ikan tongkol Rp
21.000 per kg
Biaya-biaya yang dikeluarkan
a. Upah angkut : Rp 2000/ember
b. Es : Rp 3000-5000/ember
c. Transportasi Rp 4000/ember
d. Uang tunggu : Rp 20.000/kali pembelian
e. Biaya kemasan Rp 11.000/hari
f. Kebersihan dan keamanan Rp 2500/hari
g. Air Rp 20000/hari
h. Listrik Rp 16.000/hari
i. Sewa lapak Rp 450000/bulan
Harga jual ikan tongkol Rp 26000 per kg.