Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat
Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat
Oleh:
Kelompok IV
Anggota :
Fandy Neta
1110408
:A
Dosen
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2012
kurikulum.
Masyarakat
Para perencana kurikulum tidak dapat mengembangkan program pendidikan yang
realistik jika pertama sekali mereka tidak mengumpulkan gambaran yang valid
dari masyarakat di mana sekolah berlokasi. Jadi, salah satu aspek yang penting
dalam perencanaan kurikulum adalah familiar dengan masyarakat. Jika
pemahaman tentang masyarakat tersebut minim sekali, si perancang kurikulum
harus mengerahkan energy professional yang cukup untuk membuat dirinya
menjadi orang yang lebih tahu tentang keadaan masyarakat tersebut. Kemudian,
barulah si perencana tersebut dapat berbicara dan beraksi sesuai pengetahuan yang
dimilikinya selama kegiatan pengembangan kurikulum.
masayarakat mungkin memasukkan dua atau lebih daerah atau bagian dari daerah
tersebut di sekitar sekolah. Meskipun demikian, hal tersebut mungkin menjadi
cocok dan dibutuhkan pada situasi tertentu untuk memikirkan istilah-istilah
regional dan daerah secara luas. Sebagai contohnya
sebuah institusi
imigrasi atau emigrasi. Tidak hanya itu saja, perubahan jumlah populasi
memberikan implikasi utama terhadap perkembangan kurikulum vokasi. Emigrasi
penduduk akan menyebabkan para perencana kurikulum untuk meninjau lebih
jauh garis masyarakat tradisionalnya untuk menemukan jenis pekerjaan yang tepat
bagi
lulusannya.
Sedangkan
iimigrasi
penduduk
dapat
menyebabkan
anggota masyarakat atau negara secara individu, mereka bukanlah sumber yang
penting dalam data yang berhubungan dengan masyarakat ini.
Seorang perencana kurikulum dihadapkan dengan sebuah tujuan
yang luas dalam pencarian di mana dia harus merancang program
pelatihan vokasi. Terdapat sebuah alasan terpercaya bahwa seluruh tujuantujuan tersebut akan menjadi saling konsisten dalam istilah implikasi
kebijakan. Konflik yang muncul diantara tujuan tersebut sama halnya
seperti antara tujuan dengan prosedur yang terbatas, contohnya
implementasi sumber daya tak dapat dihindari. Di satu sisi, dalam proses
perencanaan, secara implisit atau eksplisit, secara sadar atau tidak, pilihan
antara konflik tujuan tak dapat dihindari, dan sebagai akibatnya,
perencanaan rasional menuntut tujuan yang digambarkan secara eksplisit.
Hal yang logis untuk mulai merumuskan tujuan masyarakat adalah
perkembangan sumber tenaga manusia atau kebijakan tenaga kerja, atau
dikarenakan beberapa indivdiu menyebutnya sebagai serangkaian prioritas tertulis
untuk sebuah masyarakat tertentu berdasarkan nilai politis, social, dan moral.
Berikut contoh-contoh situasi local yang muncul sebagai tujuan masyarakat,
diantaranya: 1) mengurangi pengangguran; 2) mengurangi pengangguran dalam
kelompok tertentu yang menjadi tujuan (contohnya kelompok remaja, usia 20-30
tahun); 3) menyediakan tenaga kerja yang berkualifikasi untuk bisnis yang baru
dan berkembang; 4) latihan kerja bagi tenaga kerja yang setengah menganggur; 5)
menyiapkan semua lulusan senior untuk beberapa jenis tingkatan pekerjaan; atau
6) menyediakan kesempatan kerja bagi wanita. Keenam contoh tersebut di atas
tidaklah seluruhnya dapat dierima dan masyarakat tertentu dapat mengidentifikasi
tujuan yang sama atau yang berbeda dengan kebutuhan masyarakatnya. Sebagai
contohnya, sebuah masyarakat mungkin akan lebih memberikan prioritas untuk
membantu siswa yang kurang beruntung untuk memberinya pekerjaan.
Bila perencana kurikulum menemukan bahwa tujuan-tujuan
tersebut tidak terdapat dalam sebuah masyarakat, langkah berikutnya yang harus
diambil adalah meyakinkan bahwa kelompok pembuat kebijakan (seperti dewan
sekolah) dapat memimpin dan bekerjasama dengan masyarakat untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Poin penting yang harus diingat adalah bahwa sebelum
Namun,
para
perencana
kurikulum
harusnya
tidak
hanya
mengandalkan komisi ini saja karena hanya bisnis dan industri yang meminta
bantuan komisi saja yang ajan teridentifikasi. Perusahaan besar biasanya
mempekerjakan manajer pribadi sendiri untuk merekrut karyawan baru dan
perusahaan kecil mungkin memilih untuk mencari dan mempekerjakan
pegawainya sendiri. Oleh karena itu, beberapa perusahaan
tidak akan
Kamar dagang. Kamar dagang, seperti organisasi sipil lainnya, biasanya akan
tahu bisnis dan industri dalam masyarakat. Organisasi ini sering kali menyiapkan
selebaran atau brosur yang menekankan perusahaan local.
Komisi-komisi perencanaan. Komisi perencanaan mungkin ada dalam tingkatan
nasional, daerah, atau lokal. Pada beberapa instansi, perusahaan listrik memiliki
komisi perencanaan di beberapa area geografis dan untuk merencanakan dan
membuat proyek perkembangan populasi dan mengembangkan bisnis untuk
memenuhi permintaan listrik.
Yellow pages di buku telepon. Sebuah buku telepon biasanya berisi data penting
yang mungkin terlewatkan. Contohnya, siswa di kelas mungkin terkejut
mengetahui ada begitu banyak perusahaan dalam sebuah komunitas kecil ketika
mencek yellow pages. Ketika semua bisnis dijumlahkan bersama, ukuran jumlah
pekerjaan dapat diidentifikasikan dalam kominitas.
Produk yang diproduksi pada sebuah daerah. Pendekatan lain untuk
mengidentifikasikan sumber pekerjaan dalam masyarakat adalah mendaftar
produk atau jenis bahan dan barang-barang yang diproduksi di masyarakat.
Produk akhir bisnis atau industri apapun akan mengindikasikan jenis pekerjaan.
Contohnya, beberapa barang berikut ini mungkin diidentifikasi:
Pakaian
produk kongkrit
Baju tidur
kamper
Makanan hewan
bedak
keju olahan
terdiri
dari
survey pemilik
usaha,
extrapolasi,
pendekatan
pada pergerakan bisnis dan industry, dan melalui penilaian kembali pada
masyarakat yang jelas, bisa mengidentifikasikan daerah kunci peluang pekerjaan
atau kemungkinan penyusutan peluang.
Jika perencana kurikulum ingin menggunakan survey pemilik usaha,
instrument pengumpul data harus dikembangkan sehingga akan menolong dalam
menentukan apakah menetapkan standar program di daerah permintaan tenaga
kerja bisa disesuaikan. Karena data harus dikumpulkan dengan memperhatikan
permintaan tenaga kerja sekarang dan yang akan datang, instrument yang
digunakan harus menyelesaikan kedua tujuan. Formulir yang digambarkan pada
gambar 4-1 didesain untuk mencapai tugas tersebut. Gambar 4-2 menunjukkan
sebuah contoh bagaimana tampilan formulir ini setelah diisi. Menggunakan
contoh ini, perencana kurikulum bisa langsung melihat bahwa ada sebuah bisnis
yang mempekerjakan 22 orang, dengan perencanaan 33 pekerja tiga tahun dari
sekarang dan dalam enam tahun akan berjumlah 44. Selanjutnya, permintaan
perencanaan untuk setiap nama pekerjaan bisa di nilai.
Ketika data telah dikumpulkan dari bisnis dan perusahaan dalam sebuah
masyarakat, informasi kemudian dapat disimpulkan menggunakan formulir
ditunjukkan pada gambar 4-1. Data sampel telah termasuk untuk menggambarkan
bagaimana formulir ini dapat digunakan oleh pengembang kurikulum.
Menggunakan formulir yang disediakan pada gambar 4-1 dan table 4-1, perencana
bisa memulai menentukan apakah standar yang ditetapkan mungkin sesuai dengan
permintaan tenaga kerja dan pusat program pelatihan pengalaman kerja. Sebagai
tambahan informasi yang dikumpulkan dengan dengan menggunakan formulir 41, perencana bisa mengidentifikasikan data relevan lain yang dibutuhkan untuk
sekolah tertentu dan menyediakan pengumpulan data. Harus diingat bahwa
instrument pengumpulan data haruslah sesingkat mungkin untuk menolong
memastikan kerja sama dan bantuan pemilik usaha.
Beberapa pendekatan mungkin digunakan dalam mengumpulkan data dari
pemilik usaha. Kuesioner dikirimkan, intervie pribadi, dan panggilan telepon
merupakan pendekatan yang umum. Pendekatan interview pribadi jauh lebih baik
untuk digunakan karena respon tingkat tinggi bisa didapatkan. Jika pendekatan
panggilan telepon digunakan, surat dan contoh formulir harus dikirimkan kepada
pemilik usaha untuk meyakinkan kerjasama dan juga membantu mengumpulkan
data selama percakapan.
Extrapolasi/ perhitungan. Pendekatan ini untuk merancang permintaan
tenaga kerja yang akan dating berdasarkan asumsi bahwa tren masa lalu dan
sekarang akan member indikasi apa yang akan terjadi pada masa depan. Kekuatan
pendekatan ini adalah mudah dilaksanakan dan bisa dilakukan dalam waktu
singkat. Sebagai tambahan, biaya ekstrapolasi cukup murah.
1965
1970
1975
1980
1985
11
21
34
54
Dalam situasi ini, sebuah komunitas mungkin telah memiliki lima orang
pekerja sebagai pembantu merawat anak pada tahun 1960, dan pada 1965,
jumlahnya meningkat menjadi delapan. Pada 1975, jumpalh pekerja telah
mencapai 21, atau sekitar 160 persen kenaikan setiap lima tahun. Perhitungan
pada masa depan, dan membuat asumsi bahwa jumlah pembantu merawat anak
akan naik berkelanjutan pada angka rata-rata yang sama, perencana kurikulum
mungkin merencanakan bahwa pada tahun 1985, 54 pembantu merawat anak akan
dibutuhkan dalam komunitas tersebut. Analisis lebih lanjut dari data ini
mengindikaikan bahwa sekitar empat posisi baru pembantu merawat anak akan
dibutuhkan tiap tahun, kemudian member perencana kurikulum sebuah dasar
untuk menentukan apakah jenis program pendidikan kejuruan ini harus dimulai.
Bagaimanpun, perencana harus menyadari bahwa selanjutnya dalam perencanaan
masa depan dibuat, semakin besar peluang ketidakakuratan kesamaan
perencanaan nanti.
pekerjaan
oleh
industri
ini,
berdasarkan
matrik
penurunan
pekerjaan,
perkiraan
dibuat
untuk
orang
yang
beberap kekurangan. Perkiraan mungkin akan jadi tidak akurat karena banyak
terjadi pengunduran aktivitas ekonomi yang mengalami fluktuasi. Selain itu,
kekurangan pendekatan ini berkisar pada tingkat kenaikan teknologi yang
tidak bisa diprediksi dan usaha untuk memprediksi syarat pendidikan tenaga
kerja yang sekarang berjumlah sedikit, namun pada masa mendatang akan
menjadi banyak.
Lowongan kerja. Pendekatan peramalan permintaan tenaga kerja ini
adalah berdasrkan lowongan kerja terbaru yang ada selama empat puluh hari
atau lebih dalam sebuah masyarakat. Pendekatan ini sangat tergantung pada
informasi yang didapatkan dan dikumpulkan oleh agensi pekerjaan Negara.
Kekuatan pendekatan ini adalah kebutuhan langsung sebuah daerah dapat
langsung dipastikan. Selanjutnya, perencanan kurikulum dapat dengan mudah
mengurutkan pekerjaan dengan prioritas kepentingan atau jumlah pekerjaan.
Jika pengurutan dilakukan, alasan untuk pembukaan sebuah lowongan dapat
dipertimbangkan. Pendekatan ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Pertama, apakah pekerjaan yang didaftarkan dengan menggunakan pendekatan
ini pekerjaan permanen atau hanya musiman? Jawaban pertanyaan ini sangat
penting untuk menentukan nilai data yang dikumpulkan bagi perencana
kurikulum. Pertimbangan kedua ketika beberapa lowongan muncul untuk satu
pekerjaan akan dipastikan apakah kualifikasi kerja yang sesungguhnya sama
dengan kompetensi tradisional yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Kekurangan yang ketiga adalah jika sebuah lowongan telah diisi, mungkin
muncul tiga lowongan lain yang tersedia sebagai pelengkap lowongan aslinya.
Pada akhirnya, jumlah lowongan pekerjaan yang teridentifikasi tidak sama
dengan jumlah keseluruhan individu yang bisa dipekerjakan.
Ringkasan peramalan kebutuhan tenaga kerja
Keempat pendekatan diatas hanyalah beberapa pendekatan yang bisa dipilih
perencana kurikulum untuk mengumpulkan data tenaga kerja. Pemilihan
pendekatan dapat disesuaikan dengan sumber daya dan waktu yang ada.
mereka yang tidak termasuk kedalam empat kategori sebelumnya, dan belum
pernah dipekerjakan. Mereka adalah orang yang putus sekolah ataupun
pasangan yang masuk ke dunia kerja dari pada cuma diam di rumah. Jumlah
orang yang putus sekolah bisa didapatkan, namun jumlah pasangan yang
memasuki pasar tenaga kerja sangat sulit untuk di dapat.
bekerja namun tidak memliki skill dan kompetensi yang cukup untuk bekerja.
Sementara itu, akan ada juga individu yang bisa dan berkualitas untuk bekerja
namun memilih untuk tidak bekerja dikarenakan beberapa alasan.
Suplai tenaga kerja nyata
Suplai tenaga kerja nyata mewakili individu yang tersedia untuk pekerjaan.
Termasuk orang yang baru memegang sebuah pekerjaan dan orang yang
belum bekerja tapi sedang mencari pekerjaan.
Gambar 4.4
Jumlah yang bekerja
Kolom ini digunakan untuk mengindikasi jumlah orang yang dipekerjakan
sekarang pada tiap nama pekerjaan dalam sebuah masyarakat. Prosedur yang
digunakan untuk mengidentifikasikan jumlah pekerja pada sebuah nama
pekerjaan bisa didapatkan dengan menggunaka pendekatan permintaan tenaga
kerja yang telah didiskusikan sebelumnya. Nilai pada gambar ini penting
ketika mengfhitung kebutuhan tahunan untuk pekerjaan tertentu berdasarkan
persentasi penggantian tahunan. Gambar ini juga berharga ketika pekerja yang
lalu tersedia untuk pekerjaan tertentu seperti pada perencanaan permintaan
tenaga kerja bisa dibuat dengan cara extrapolasi.
Permintaan tenaga kerja
Permintaan tenaga kerja memungkinkan identifikasi dibuat untuk permintaan
tiap nama pekerjaan dalam penelitian. Sub kolom yang diindikasi posisi
baru mewakili posisi untuk ditambahkan selama bertahun-tahun dibawah
telah
tercakup
pada
bab
sebelumnya.
Bagaimanapun,
ketika
diubah kedalam bentuk gambar 4-6, dimana mereka mungkin digunakan untuk
membantu perencana tiba pada perkuraan biaya bahan dan pasokan instruksional
untuk sebuah kursus yang dipertimbangkan.
Peralatan. Biaya untuk melengkapi fasilitas baru akan bervariasi luas dan
tergantung pada daerah pelayanan kejuruan dan jenis perlengkapan yang
dibutuhkan. Meskipun sulit menyediakan perkiraan yang akurat untuk tiap daerah
pelayanan
kejuruan,
perencana
kurikulum
harus
mengandalkan
daftar
perlengkapan yang tersedia untuk tiap daerah pelayanan kejuruan dari departemen
pendidikan Negara atau guru insttitusi pendidikan.
Perjalanan. Biaya untuk perjalanan guru dan perjalanan lapangan untuk
siswa harus disediakan. Dalam pendidikan kejuruan, pengalaman kerja lapangan
adalah bagian dari program, maka guru hsrus difasilitasi biaya perjalanan untuk
mengawasi dan menentukan proyek pengalaman kerja untuk tiap siswa.
Fasilitas. Memperkirakan biaya fasilitas baru sama dengan biaya perlatan.
Biaya pembangunan bervariasi luas, maka tiap orang local akan perlu mengecek
harga secara dekat dengan kontraktor local. Rencana dan cetak biru untuk daerah
pelayanan kejuruan biasanya tersedia dari department pendidikan Negara.
Biaya untuk mengembangkan program kejuruan saat ini. Perkiraan biaya
untuk mengembangkan atau menambah program atau kuliah untuk pada daerah
pelayanan kejuruan yang telah ada akan sama dengan proses yang yang mengikuti
sebuah program baru. Formulir pada gambar 4-6 perlu agak direvisi dan sebagai
contoh revisi ini dapat dilihat di gambar 4-9. Perbedaan besarnya adalah ketentuan
dibuat untuk mengidentifikasikan dukurang terbaru yang tersedia dan sebuah
perkiraan dukungan yang dibutuhkan jika perluasan daerah pelayanan kejuruan
terjadi.
Mengikuti prosedur yang ditampilkan pada beberapa seksi sebelumnya,
pengembang kurikulum mungkin memperkirakan jumlah sumber daya dibutuhkan
untuk menawarkan sebuah program kejuruan yang berkualitas. Contohnya
gambaran 285 dollar amerika tiap siswa menentukan jumlah dukuangan keuangan
memiliki
pengaruh
pada
program
pendidikan
kejuruan.
Energy
dan
kualitas
program
yang
dicapai.
Selanjutnya,
karena
dana
ekonomis
dari
pada
membeli
perlengkapan
tersebut
kemudian