Anda di halaman 1dari 31

TUGAS KELOMPOK

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PTK


PENGUMPULAN DAN PENAFSIRAN DATA YANG
BERHUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT
(COLLECTING AND ASSESSING COMMUNITY-RELATED
DATA)

Oleh:
Kelompok IV
Anggota :
Fandy Neta

1110408

Indra Wijaya 1110409


Kelas

:A

Dosen

: 1. Drs. Agamuddin, M.Ed, Ph.D


2. Dr. Ridwan, M.Sc. Ed

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2012

PENGUMPULAN DAN PENAKSIRAN DATA YANG BERHUBUNGAN


DENGAN MASYARAKAT
Pendahuluan
Perkembangan kurikulum pendidikan kejuruan tidak dapat didiskusikan tanpa
adanya beberapa pertimbangan yang diberikan oleh masyarakat di mana sekolah
tersebut berlokasi. Masyarakat sekitar sekolah memberikan pengaruh utama dalam
penawaran-penawaran kurikulum, karena permintaan dan penawaran tenaga kerja
lokal, program sumber daya manusia, dan program pendidikan yang ada saat ini
akan membantu perancang kurikulum untuk menentukan kurikulum yang
dirancangnya jika standar kualitas program yang ditentukan dapat dipenuhi.
Data penawaran dan permintaan tenaga kerja menunjukkan situasi kerja
saat ini dalam masyarakat; sumber daya bantuan dalam menentukan tingkat
pendanaan yang tersedia; kompetensi personal; dan fasilitas dan peralatan yang
layak; dan program pendidikan yang ada untuk mengisi penawaran kurikulum saat
ini. Dengan demikian, pembahasan berikut ini memfokuskan pada berbagai aspek
masyarakat dan bagaimana masyarakat

tersebut mempengaruhi perencana

kurikulum.

Masyarakat
Para perencana kurikulum tidak dapat mengembangkan program pendidikan yang
realistik jika pertama sekali mereka tidak mengumpulkan gambaran yang valid
dari masyarakat di mana sekolah berlokasi. Jadi, salah satu aspek yang penting
dalam perencanaan kurikulum adalah familiar dengan masyarakat. Jika
pemahaman tentang masyarakat tersebut minim sekali, si perancang kurikulum
harus mengerahkan energy professional yang cukup untuk membuat dirinya
menjadi orang yang lebih tahu tentang keadaan masyarakat tersebut. Kemudian,
barulah si perencana tersebut dapat berbicara dan beraksi sesuai pengetahuan yang
dimilikinya selama kegiatan pengembangan kurikulum.

Batasan Definisi Masyarakat


Sebuah pertanyaan utama yang harus dijawab oleh seorang perenacana kurikulum
(jika dia tidak dapat mendefinisikannya secara tepat) adalah,Apa batasan secara
geografi suatu masyarakat? Untuk menjawab permasalahan ini dengan akurat, si
perencana harus memperhatiakn beberapa pertimbangan. Sebagai contohnya, di
sebuah situasi, masyarakat mungkin menunjukkan area geografi yang sama pada
daerah susunan garis sekolah. Pada situasi yang berbeda, kata masyarakat harus
memiliki konsep yang luas, khususnya jika lulusan cenderung untuk pindah dari
daerah local menuju

daerah sekitar mereka untuk bekerja. Kemudian,

masayarakat mungkin memasukkan dua atau lebih daerah atau bagian dari daerah
tersebut di sekitar sekolah. Meskipun demikian, hal tersebut mungkin menjadi
cocok dan dibutuhkan pada situasi tertentu untuk memikirkan istilah-istilah
regional dan daerah secara luas. Sebagai contohnya

sebuah institusi

postsecondary yang menawarkan program peleburan logam di mana lulusannya


disiapkan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja dalam daerah tertentu sebuah
negara.
Seorang perancang kurikulum harus menggunakan standar yang
telah ditetapkan sebagai titik utama dalam menentukan garis geografi suatu
masyarakat. Namun faktanya, si perancang kurikulum hanya membaca saja
batasan masyarakat untuk jenis pengumpulan data yang berbeda. Contohnya,
dalam penaksiran program pendidikan vokasi yang digunakan saat ini yang
tersedia bagi siswa, seorang perancang mungkin butuh untuk mempertimbangkan
area geografi yang lebih kecil daripada jika mengusahakan untuk menaksir
permintaan tenaga kerja yang mungkin mempengaruhi jenis kurikulum yang
ditawarkan di sebuah sekolah lokal.
Trend dalam Masyarakat
Jumlah orang dalam suatu masyarakat akan bervariasi dari tahun ke tahun, dan
seorang perancang kurikulum harus menyadari adanya perubahan dalam sebuah
populasi. Salah satu penyebab terjadinya perubahan dalam populasi adalah

imigrasi atau emigrasi. Tidak hanya itu saja, perubahan jumlah populasi
memberikan implikasi utama terhadap perkembangan kurikulum vokasi. Emigrasi
penduduk akan menyebabkan para perencana kurikulum untuk meninjau lebih
jauh garis masyarakat tradisionalnya untuk menemukan jenis pekerjaan yang tepat
bagi

lulusannya.

Sedangkan

iimigrasi

penduduk

dapat

menyebabkan

meningkatnya pendaftaran masuk sekolah dan kemudian mengasilkan penawaran


terhadap berbagai macam penawaran pendidikan kejuruan yang lebih besar. Salah
satu metode popular yang sering digunakan untuk menentukan trend sebuah
populasi adalah dengan menggunakan data sensus. Seorang perencana kurikulum
juga dapat mempelajari indicator-indikator lain untuk trend populasi ini, seperti
pendaftaran sekolah, perumahan baru, dan bisnis atau perusahaan baru yang
muncul dalam area tersebut.
Aspek lain dalam suatu populasi juga dapat terbentuk. Contohnya,
jumlah individu berdasarkan kelompok umur, jumlah siswa usia sekolah umum
(usia Sembilan tahun), atau jumlah lulusan senior. Data statistik seperti jumlah
individu yang mencapai usia pension setiap tahunnya akan memberikan beberapa
indikasi untuk penerimaan tenaga kerja baru dan jenis pembukaan pekerjaan baru.
Beberapa data statistic nasional saat ini menunjukkan bahwa meningkatnya
jumlah siswa pada level pendidikan terendah bias dikatakan tidak ada atau dengan
kata lain mengalami penurunan. Hal ini memberikan implikasi bahwa di masa
yang akan datang, para perencana kurikulum akan menentukan bagaimana
pertukaran pada pendaftaran sekolah akan mempengaruhi kebutuhan siswa
pendidikan kejuruan.
Tujuan Masyarakat
Sebagaimana telah dibahas dalam Chapter 2 dan telah difokuskan pada pandangan
anggota kelompok pembuat kebijakan dan

pengaruhnya terhadap pandangan

mereka dalam membuat kebijakan. Berhubungan dengan pandangan ini adalah


tujuan masyarakat. Meskipun tujuan ini hanya untuk masyarkat keseluruhan, atau

anggota masyarakat atau negara secara individu, mereka bukanlah sumber yang
penting dalam data yang berhubungan dengan masyarakat ini.
Seorang perencana kurikulum dihadapkan dengan sebuah tujuan
yang luas dalam pencarian di mana dia harus merancang program
pelatihan vokasi. Terdapat sebuah alasan terpercaya bahwa seluruh tujuantujuan tersebut akan menjadi saling konsisten dalam istilah implikasi
kebijakan. Konflik yang muncul diantara tujuan tersebut sama halnya
seperti antara tujuan dengan prosedur yang terbatas, contohnya
implementasi sumber daya tak dapat dihindari. Di satu sisi, dalam proses
perencanaan, secara implisit atau eksplisit, secara sadar atau tidak, pilihan
antara konflik tujuan tak dapat dihindari, dan sebagai akibatnya,
perencanaan rasional menuntut tujuan yang digambarkan secara eksplisit.
Hal yang logis untuk mulai merumuskan tujuan masyarakat adalah
perkembangan sumber tenaga manusia atau kebijakan tenaga kerja, atau
dikarenakan beberapa indivdiu menyebutnya sebagai serangkaian prioritas tertulis
untuk sebuah masyarakat tertentu berdasarkan nilai politis, social, dan moral.
Berikut contoh-contoh situasi local yang muncul sebagai tujuan masyarakat,
diantaranya: 1) mengurangi pengangguran; 2) mengurangi pengangguran dalam
kelompok tertentu yang menjadi tujuan (contohnya kelompok remaja, usia 20-30
tahun); 3) menyediakan tenaga kerja yang berkualifikasi untuk bisnis yang baru
dan berkembang; 4) latihan kerja bagi tenaga kerja yang setengah menganggur; 5)
menyiapkan semua lulusan senior untuk beberapa jenis tingkatan pekerjaan; atau
6) menyediakan kesempatan kerja bagi wanita. Keenam contoh tersebut di atas
tidaklah seluruhnya dapat dierima dan masyarakat tertentu dapat mengidentifikasi
tujuan yang sama atau yang berbeda dengan kebutuhan masyarakatnya. Sebagai
contohnya, sebuah masyarakat mungkin akan lebih memberikan prioritas untuk
membantu siswa yang kurang beruntung untuk memberinya pekerjaan.
Bila perencana kurikulum menemukan bahwa tujuan-tujuan
tersebut tidak terdapat dalam sebuah masyarakat, langkah berikutnya yang harus
diambil adalah meyakinkan bahwa kelompok pembuat kebijakan (seperti dewan
sekolah) dapat memimpin dan bekerjasama dengan masyarakat untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Poin penting yang harus diingat adalah bahwa sebelum

sebuah kebijakan dibuat dalam menentukan program vokasi, standar tertentu


sebaiknya ditentukan terlebih dahulu di mana, kapan perlu, sebaiknya berkaitan
dengan program yang akan memang betul-betul menyediakan prioritas
masyarakat dalam pendidikan vokasi. (Bab 7 akan membahas perkembangan
tujuan lebih lanjut).
Mendapatkan Asisten dalam Mengumpulkan Data
Mengidentifikasi data yang dibutuhkan untuk membuat kebijakan yang efektif
adalah langkah awal dalam pengumpulan data. Langkah berikut yang penting
adalah pengumpulan data secara aktual. Perencana kurikulum tidak akan memiliki
cukup waktu untuk mengumpulkan data masyarakat yang diperlukan. Metode
alternatif apakah itu proses pengumpulan ataupun pengidentifikasian informasi
mengenai masyarakat harus dipertimbangkan. Faktanya, seringkali data yang
dibutuhkan tersebut telah tersedia; di mana individu, agen, perusahaan, atau
kelompok yang lain memiliki data tersebut.
Merujuk kembali pada Tabel 2-1 di Bab 2, kebanyakan data
masyarakat mungkin akan diperoleh di satu lokasi pusat. Contohnya, data sensus
dapat dijadikan sebagai sumber yang berguna ketika penaksiran trend populasi,
karakteristik populasi, tingkat pendidikan masyarakat, dan informasi yang lain.
Komisi atau agen kerja pusat telah menyediakan informasi yang diperlukan
tentang pergeseran dunia industry, pembukaan lowongan kerja baru, kesempatan
kerja sistim proyek, dan jenis-jenis bisnis dan perusahaan dalam masyarakat.
Meskipun demikian, dari waktu ke waktu, perencana kurikulum
akan menemukan bahwa data yang dibutuhkan tersebut tidak dapat dikumpulkan,
dan kemudian perencana kurikulum tersebut harus mulai mengumpulkan data dari
sumber-sumber yang terdapat dalam masyarakat. Bila keadaan ini terjadi, asisten
dapat diperoleh dari siswa, individu yang telah pensiun, atau anggota masyarakat
yang lain yang ingin meluangkan waktunya untuk kegiatan ini. Dalam beberapa
kasus, sekolah dapat mempertimbangakn untuk mencari individu yang secara

biaya sangat beralasan, mampu mengumpulkan data untuk proses membuat


kebijakan.
Sumber-Sumber Pekerjaan Terproyek Dan Terbaru
Sebelum penilaian dapat dibuat dari pasokan terproyek dan permintaan
tenaga kerja, sumber pekerjaan harus dikenali terlebih dahulu. Ketika beberapa
perencana kurikulum mungkin melihatnya tidak penting, pengenalan setiap
sumber pekerjaan yang mungkin dalam sebuah masyarakat sangat penting untuk
pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan. Oleh karena itu, para perencana
kurikulum harus memastikan bahwa semua bidang pekerjaan teridentifikasi.
Mengenali sumber-sumber pekerjaan terbaru
Beberapa pendekatan untuk mengenali sumber-sumber pekerjaan terbaru
mungkin digunakan oleh para perencana kurikulum. Para perencana kurikulum
bisa hanya menggunakan satu pendekatan saja, namun para perencana yang teliti
akan menggunakan beberapa pendekatan untuk memastikan bahwa semua bidang
teridentifikasi. Penjelasan singkat mengenai tiap pendekatan adalah sebagai
berikut:
Komisi-komisi kerja negara. Dua peran dasar komisi kerja adalah membantu para
atasan mencari pekerja dan membantu pencari kerja mendapatkan lowongan. Jadi,
komisi-komisi kerja adalah sumber penting dalam mengenali sumber-sumber
pekerjaan.

Namun,

para

perencana

kurikulum

harusnya

tidak

hanya

mengandalkan komisi ini saja karena hanya bisnis dan industri yang meminta
bantuan komisi saja yang ajan teridentifikasi. Perusahaan besar biasanya
mempekerjakan manajer pribadi sendiri untuk merekrut karyawan baru dan
perusahaan kecil mungkin memilih untuk mencari dan mempekerjakan
pegawainya sendiri. Oleh karena itu, beberapa perusahaan

tidak akan

teridentifikasi jika seorang perencana hanya mengandalkan komisi kerja untuk


informasi.

Kamar dagang. Kamar dagang, seperti organisasi sipil lainnya, biasanya akan
tahu bisnis dan industri dalam masyarakat. Organisasi ini sering kali menyiapkan
selebaran atau brosur yang menekankan perusahaan local.
Komisi-komisi perencanaan. Komisi perencanaan mungkin ada dalam tingkatan
nasional, daerah, atau lokal. Pada beberapa instansi, perusahaan listrik memiliki
komisi perencanaan di beberapa area geografis dan untuk merencanakan dan
membuat proyek perkembangan populasi dan mengembangkan bisnis untuk
memenuhi permintaan listrik.
Yellow pages di buku telepon. Sebuah buku telepon biasanya berisi data penting
yang mungkin terlewatkan. Contohnya, siswa di kelas mungkin terkejut
mengetahui ada begitu banyak perusahaan dalam sebuah komunitas kecil ketika
mencek yellow pages. Ketika semua bisnis dijumlahkan bersama, ukuran jumlah
pekerjaan dapat diidentifikasikan dalam kominitas.
Produk yang diproduksi pada sebuah daerah. Pendekatan lain untuk
mengidentifikasikan sumber pekerjaan dalam masyarakat adalah mendaftar
produk atau jenis bahan dan barang-barang yang diproduksi di masyarakat.
Produk akhir bisnis atau industri apapun akan mengindikasikan jenis pekerjaan.
Contohnya, beberapa barang berikut ini mungkin diidentifikasi:
Pakaian

produk kongkrit

Baju tidur

kamper

Makanan hewan

bedak

Motor tenaga putar

keju olahan

Barang-barang ini akan mengidentifikasikan bahwa operator mesin jahit, montir


listrik, dan petani keju adalah pekrjaan yang ada pada daerah tersebut.
Siswa yang terdaftar di sekolah. Seorang guru pernah mengatakan bahwa
pertolongan terbaik yang diterima dalam pengidentifikasian sumber pekerjaan
adalah melalui siswanya sendiri. Selama dua periode kelas pendek, seluruh kelas

telah menyusun sebuah daftar sumber pekerjaan yang berharga. Selanjutnya,


latihan ini terbukti menjadi pengalaman belajar yang bermanfaat untuk siswa.
Mengenali daerah-daerah munculnya pekerjaan
Seorang perencana kurikulum harus bisa merencanakan tren pekerjaan
perhitungan masa depan. Meskipun proyek-proyek jangka panjang beresiko tidak
akurat, upaya-upaya tersebut harus tetap dilaksanakan untuk mengidentifikasi
pekerjaan yang mungkin muncul. Kemudian, pengembangan program kejuruan
seharusnya tidak hanya berdasarkan pasar kerja saat ini, karena rentang waktu
antara idea atau konsep program asli dan siswa lulusan pertama bisa jadi lima
tahun bahkan lebih.
Bahkan dengan ketidak pastian masa depan, elemen-elemen masyarakat terpilih
dapat diplajari untuk membantu memprediksi sumber pekerjaan. Contohnya, jika
populasi sedang meningkat, pelayanan tertentu pasti berkembang. Rumah sakit,
keperluan-keperluan, jasa makanan, dan kontraktor perumahan adalah beberapa
bidang yang meningkatkan lapangan kerja. Kontak tertutup dengan organisasi
kamar dagang harus dibuat dan dijaga karena salah satu usaha mereka focus pada
mengiklankan bisnis baru pada masyarakat. Pihak lain yang juga bisa dihubungi
adalah tokoh politik penting, pemimpin-pemimpin bisnis, dan orang-orang yang
memegang posisi kepemimpinan.
Sebagai tambahan untuk mengidentifikasi daerah munculnya pekerjaan, seseorang
harus mewaspadai daerah yang cenderung mengalami kenaikan pada pekerjaan.
Beberapa komunitas mungkin menemukan bahwa ketika inflasi dan/atau
penurunan mempengaruhi masyarakat kita, bisnis tertentu mungkin merelokasi
atau mengurangi jumlah pekerja. Sangat sedikit masyrakat yang selalu tetap
ukuran pekerja dan sumber pekerjaannya, jadi perencana kurikulum harus menilai
kembali sumber local secara berkelanjutan.

Merancang suplai dan permintaan tenaga kerja


Salah satu tahap penting dalam pengembangan program-program kejuruan yang
relevan adalah suplai dan permintaan tenaga kerja. Tujuan utama pendidikan
kejuruan dalah menyiapkan orang untuk pekerjaan dan sesuai dengan kesempatan
yang ada. Untuk menjadi perencana kurikulum yang efektif, seseorang harus
mengetahui daerah pelayanan pendidikan kejuruan dan pekerjaan yang paling
berhubungan dengan daerah tersebut. Poinnya adalah, seorang perencana
kurikulum harus berpikiran terbuka ketika ia memikirkan pekerjaan menilai suplai
dan permintaan tenaga kerja .
Sebuah terbitan yang harus dimiliki oleh perencana kurikulum adalah Vocational
education and occupations. Terbitan ini, dihasilkan dari kombinasi usaha
departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan U.S. dan departemen tenaga
kerja U.S., mengidentifikasikan pekerjaan-pekerjaan oleh daerah pelayanan
pendidikan kejuruan. Untuk detail lebih lanjut tentang pekerjaan, dapat dilihat
pada kamus pekerjaan atau terbitan lain seperti buku pegangan tentang pekerjaan.
Menilai permintaan-permintaan tenaga kerja sekarang dan akan datang
Tindakan pendidikan kejuruan pada tahun 1963 dan 1968 secara jelas
menekankan bahwa pendidikan kejuruan harus fokus pada pendidikan yang
realistis dalam hal peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Tindakan legislatif ini
berarti bahwa perencana kurikulum harus mengembangkan program pendidikan
kejuruan berdasarkan peluang kerja. Dasar implikasi ini adalah perencana harus
menilai

permintaan tenaga kerja sekarang dan yang akan dating dalam

masyarakat jika mereka berharap mengembangkan program yang relevan.


Masalah utama yang dihadapi oleh perencanan kurikulum adalah pendekatan yang
akurat dan terpercaya tidak ada. Proyek permintaan tenaga kerja melebihi empat
tahun sering kali tidak akurat dan menimbulkan keputusan mengenai
pengembangan kurikulum yang tidak sesuai. Sebagaimana ahli ekonomi
menekankan:

periode akhir yang kita gunakan untuk meramalkan


permintaan tenaga manusia pada pengetahuan keadaan saat ini
jauh lebih terbatas dari pada yang biasanya diakui. Semua
bukti menunjukkan bahwa kita tidak tahu bagaimana meramal
melewati tiga hingga empat tahun dengan sega sesuatu yang
jauh sama dengan 10 persen batas kesalahan yang dianggap
cukup toleran dalam ramalan ekonomi umum. (Young, Clive,
and Milles, 1972)
Jenis ramalan tenaga kerja. Para perencana kurikulum memiliki beberapa
pendekatan untuk dipilih dari persiapan hingga penilaian permintaan tenaga kerja.
Secara realistis, beberapa pendekatan berikut mungkin digunakan dari pada
mengandalkan data yang dikumpulkan hanya dari satu pendekatan. Keempat
pendekatan

terdiri

dari

survey pemilik

usaha,

extrapolasi,

pendekatan

ekonometrik, dan lowongan kerja.


Survey-survey pemilik usaha. Mungkin pendekatan yang paling banyak
digunakan dalam menilai data permintaan tenaga kerja adalah melalui apa yang
disebut pendidik sebagai survey pemilik usaha. Pendekatan ini pada dasarnya
meliputi menghubungi pemilik usaha untuk menilai permintaan tenaga terbaru
dan yang direncanakan. Kekuatan pendekatan ini adalah data yang berarti bisa
didapatkan dengan biaya yang kecil. Survey pemilik usaha mudah dilaksanakan
dan dapat menyediakan data dalam waktu yang pendek. Sebagai tambahan,
rencana jangka pendek pemilik usaha bisa di nilai sebagai pengaruhnya pada
peuang timbulnya pekerjaan. Pada akhirnya, pendidik merasa bahwa hubungan
langsung antara pemilik usaha dan sekolah akan menimbulkan kerjasama lebih
lanjut antara keduanya.

Gambar 4.1 Permintaan Tenaga Kerja


Perencana kurikulum yang menggunakan pendekatan survey pemilik
usaha juga harus menyadari beberapa kekurangan. Pertama, pemilik usaha
mungkin merasa keberatan untuk member data pekerja dengan orang asing , dan
kadang-kadang bahkan tak mau membagi informasi dengan orang yang
dikenalnya. Jadi, ketika menggunakan pendekatan ini, akan sangat membantu
untuk menghubungi pemilik usaha sebelum interview untuk membuat mereka
menyadari mengapa informasi tersebut dibutuhkan dan bagaimanakah data
tersebut akan digunakan. Kekurangan lain dari pendekatan ini adalah bisnis yang
bergerak dalam bidang tersebut mungkin tidak mencerminkan data akhir. Hal
terbaik yang bisa dilakukan oleh perencana dalam situasi ini adalah tetap siaga

pada pergerakan bisnis dan industry, dan melalui penilaian kembali pada
masyarakat yang jelas, bisa mengidentifikasikan daerah kunci peluang pekerjaan
atau kemungkinan penyusutan peluang.
Jika perencana kurikulum ingin menggunakan survey pemilik usaha,
instrument pengumpul data harus dikembangkan sehingga akan menolong dalam
menentukan apakah menetapkan standar program di daerah permintaan tenaga
kerja bisa disesuaikan. Karena data harus dikumpulkan dengan memperhatikan
permintaan tenaga kerja sekarang dan yang akan datang, instrument yang
digunakan harus menyelesaikan kedua tujuan. Formulir yang digambarkan pada
gambar 4-1 didesain untuk mencapai tugas tersebut. Gambar 4-2 menunjukkan
sebuah contoh bagaimana tampilan formulir ini setelah diisi. Menggunakan
contoh ini, perencana kurikulum bisa langsung melihat bahwa ada sebuah bisnis
yang mempekerjakan 22 orang, dengan perencanaan 33 pekerja tiga tahun dari
sekarang dan dalam enam tahun akan berjumlah 44. Selanjutnya, permintaan
perencanaan untuk setiap nama pekerjaan bisa di nilai.
Ketika data telah dikumpulkan dari bisnis dan perusahaan dalam sebuah
masyarakat, informasi kemudian dapat disimpulkan menggunakan formulir
ditunjukkan pada gambar 4-1. Data sampel telah termasuk untuk menggambarkan
bagaimana formulir ini dapat digunakan oleh pengembang kurikulum.
Menggunakan formulir yang disediakan pada gambar 4-1 dan table 4-1, perencana
bisa memulai menentukan apakah standar yang ditetapkan mungkin sesuai dengan
permintaan tenaga kerja dan pusat program pelatihan pengalaman kerja. Sebagai
tambahan informasi yang dikumpulkan dengan dengan menggunakan formulir 41, perencana bisa mengidentifikasikan data relevan lain yang dibutuhkan untuk
sekolah tertentu dan menyediakan pengumpulan data. Harus diingat bahwa
instrument pengumpulan data haruslah sesingkat mungkin untuk menolong
memastikan kerja sama dan bantuan pemilik usaha.
Beberapa pendekatan mungkin digunakan dalam mengumpulkan data dari
pemilik usaha. Kuesioner dikirimkan, intervie pribadi, dan panggilan telepon

merupakan pendekatan yang umum. Pendekatan interview pribadi jauh lebih baik
untuk digunakan karena respon tingkat tinggi bisa didapatkan. Jika pendekatan
panggilan telepon digunakan, surat dan contoh formulir harus dikirimkan kepada
pemilik usaha untuk meyakinkan kerjasama dan juga membantu mengumpulkan
data selama percakapan.
Extrapolasi/ perhitungan. Pendekatan ini untuk merancang permintaan
tenaga kerja yang akan dating berdasarkan asumsi bahwa tren masa lalu dan
sekarang akan member indikasi apa yang akan terjadi pada masa depan. Kekuatan
pendekatan ini adalah mudah dilaksanakan dan bisa dilakukan dalam waktu
singkat. Sebagai tambahan, biaya ekstrapolasi cukup murah.

Gambar 4. Permintaan Tenaga Kerja

Sebagai contoh prosedur ini adalah sebagai berikut yang diaplikasikan


pada pekerjaan menjaga anak dibawah ini:
1960
5

1965

1970

1975

1980

1985

11

21

34

54

Dalam situasi ini, sebuah komunitas mungkin telah memiliki lima orang
pekerja sebagai pembantu merawat anak pada tahun 1960, dan pada 1965,
jumlahnya meningkat menjadi delapan. Pada 1975, jumpalh pekerja telah
mencapai 21, atau sekitar 160 persen kenaikan setiap lima tahun. Perhitungan
pada masa depan, dan membuat asumsi bahwa jumlah pembantu merawat anak
akan naik berkelanjutan pada angka rata-rata yang sama, perencana kurikulum
mungkin merencanakan bahwa pada tahun 1985, 54 pembantu merawat anak akan
dibutuhkan dalam komunitas tersebut. Analisis lebih lanjut dari data ini
mengindikaikan bahwa sekitar empat posisi baru pembantu merawat anak akan
dibutuhkan tiap tahun, kemudian member perencana kurikulum sebuah dasar
untuk menentukan apakah jenis program pendidikan kejuruan ini harus dimulai.
Bagaimanpun, perencana harus menyadari bahwa selanjutnya dalam perencanaan
masa depan dibuat, semakin besar peluang ketidakakuratan kesamaan
perencanaan nanti.

Pendekatan ekonometrik. Pendekatan ekonometrik untuk meramalkan


pekerjaan kelihatannya adalah peramalan pekerjaan yang paling memuaskan saat
ini. Pendekatan ini digunakan oleh biro statistic tenaga kerja U.S. departemen
tenaga kerja dan menghasilkan ramalan sepuluh tahun permintaan tenaga kerja.
Singkatnya, langkat-langkah yang diambil untuk menghasilkan ramalan
biro statistik tenaga kerja telah diuraikan oleh Young, clive, dan Miles (1972).
Uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan populasi berdasarkan umur, jenis kelamin, warna, dan
sebaran daerah.
2. Perencanaan tenaga kerja berdasarkan umur, jenis kelamin, warna, level
pendidikan, dan Negara.
3. Berdasarkan asumsi pengangguran minimal, sebuah perkiraan dibuat
berdasarkan tingkatan gros produk nasional masa depan, berdasarkan tren
pada produksi, jam kerja, dan pengeluaran konsumen.
4. Perkiraan permintaan akhir ini kemudian dinilai implikasinya dalam hal
keluaran industri pada kedua tingat akhir produksi sebagaimana industri
dasar dan menengah yang menyediakan masukan pada proses produksi
akhir.
5. Perkiraan

pekerjaan

oleh

industri

ini,

berdasarkan

matrik

industry/pekerjaan atau matrik B.L.S, mungkin dijumlahkan kemudian


untuk menyediakan perkiraan pekerjaan total.
6. Sebagai tambahan untuk mengubah syarat sebagai hasil perkembangan
atau

penurunan

pekerjaan,

perkiraan

dibuat

untuk

orang

yang

meninggalkan pekerjaan melalui pengunduran diri, kematian, dan pensiun.


Karena pendekatan diatas lebih relevan digunakan pada tingkatan negara
dan daerah, perencana kurikulum mungkin akan menemukan implikasi
penggunaan pendekatan ini pada tingkat lokal. Pendekatan ini juga memiliki

beberap kekurangan. Perkiraan mungkin akan jadi tidak akurat karena banyak
terjadi pengunduran aktivitas ekonomi yang mengalami fluktuasi. Selain itu,
kekurangan pendekatan ini berkisar pada tingkat kenaikan teknologi yang
tidak bisa diprediksi dan usaha untuk memprediksi syarat pendidikan tenaga
kerja yang sekarang berjumlah sedikit, namun pada masa mendatang akan
menjadi banyak.
Lowongan kerja. Pendekatan peramalan permintaan tenaga kerja ini
adalah berdasrkan lowongan kerja terbaru yang ada selama empat puluh hari
atau lebih dalam sebuah masyarakat. Pendekatan ini sangat tergantung pada
informasi yang didapatkan dan dikumpulkan oleh agensi pekerjaan Negara.
Kekuatan pendekatan ini adalah kebutuhan langsung sebuah daerah dapat
langsung dipastikan. Selanjutnya, perencanan kurikulum dapat dengan mudah
mengurutkan pekerjaan dengan prioritas kepentingan atau jumlah pekerjaan.
Jika pengurutan dilakukan, alasan untuk pembukaan sebuah lowongan dapat
dipertimbangkan. Pendekatan ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Pertama, apakah pekerjaan yang didaftarkan dengan menggunakan pendekatan
ini pekerjaan permanen atau hanya musiman? Jawaban pertanyaan ini sangat
penting untuk menentukan nilai data yang dikumpulkan bagi perencana
kurikulum. Pertimbangan kedua ketika beberapa lowongan muncul untuk satu
pekerjaan akan dipastikan apakah kualifikasi kerja yang sesungguhnya sama
dengan kompetensi tradisional yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Kekurangan yang ketiga adalah jika sebuah lowongan telah diisi, mungkin
muncul tiga lowongan lain yang tersedia sebagai pelengkap lowongan aslinya.
Pada akhirnya, jumlah lowongan pekerjaan yang teridentifikasi tidak sama
dengan jumlah keseluruhan individu yang bisa dipekerjakan.
Ringkasan peramalan kebutuhan tenaga kerja
Keempat pendekatan diatas hanyalah beberapa pendekatan yang bisa dipilih
perencana kurikulum untuk mengumpulkan data tenaga kerja. Pemilihan
pendekatan dapat disesuaikan dengan sumber daya dan waktu yang ada.

Kemudian, pemilihan juga dapat didasarkan pada apakah perencana kurikulum


ingin melihat data tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang atau pada masa
yang akan datang. Keempat pendekatan memliki kelebihan dan kekurangan
yang berbeda pada informasi yang didapatkan. Jadi, pemilihan akhir yang
dibuat oleh perencana dalam menentukan permintaan tenaga kerja untuk
sebuah daerah sekolah haruslah berdasarkan standar mapan yang ingin
disesuaikan. Cara lain untuk melihat situasi ini adalah pendekatan
pengumpulan data apa yang akan menghasilkan jenis informasi yang
dibutuhkan dalam menentukan apakah standar dapat disesuaikan?
Menilai suplai tenaga kerja terbaru dan terencana
Merencanakan permintaan tenaga kerja belumlah cukup tanpa usaha yang
dibuat untuk menilai suplai tenaga kerja terbaru. Dengan merencanakan
permintaan tenaga kerja dengan penilaian suplai permintaan tenaga kerja,
perencana bisa memperkirakan kebutuhan akan tenaga kerja dalam sebuah
masyarakat dengan cukup akurat. Penilaian suplai tenaga kerja yang
sesungguhnya dalam sebuah masyarakat diilustrasikan pada gambar 4-3, dan
diskusi berikut ini berhubungan dengan berbagai bidang suplai tersebut.
Tambahan untuk suplai tenaga kerja terbaru
Tambahan untuk suplai tenaga kerja terbaru terjadi secara berkelanjutan.
Tambahan-tambahan ini mungkin datang dari beberapa sumber lainnya dan
perencana kurikulum harus bisa menilai pengaruh para pencari kerja baru ini
pada pasar tenaga kerja. Informasi mengenai sumber-sumber tersebut adalah
sebagai berikut.
Lulusan-lulusan program kejuruan. Lulusan program pendidikan kejuruan
yang ada memasuki pasar tenaga kerja tiap tahunnya. Lulusan dapat berasal
dari berbagai institusi. Data tentang jumlah lulusan daerah pelayanan kejuruan
bisa dengan mudah didapatkan dari tiap sumber yang respektif.

Imigrasi. Orang-orang di amerika cenderung berpindah dan menyebabkan


fluktuasi populasi dalam masyarakat. Imigrasi berarti orang akan berpindah
dalam komunitas satu ke lainnya dan kemudian memberikan pengaruh pada
suplai tenaga kerja. Sensus penduduk dan data dari komisi tenaga kerja negara
adalah dua sumber yang harus diperiksa untuk informasi terbaru yang
berkaitan dengan masyarakat tertentu.
Pekerjaan lainnya. Orang yang termasuk dalam kategori ini adalah orang
yang berpindah dari satu pekerjaan ke pekrjaan lainnya. Meskipun orang ini
tidak mengubah gambaran suplai total, mereka mempengaruhi jumlah
individu yang tersedia untuk satu nama pekerjaan tertentu. Data tentang
transfer pekerjaan sangat sulit untuk didapat, sehingga perencana kurikulum
gtidak dapat mencerminkan perubahan dalam suplai tenaga kerja secara
akurat.
Lulusan dari program-program non kejuruan. Individu yang termasuk dalam
kategori ini adalah lulusan dari program non kejuruan yang telah merubah
rencana karir mereka dan menerima posisi dimana mereka tidak dipersiapkan
untuk itu. Mereka termasuk lulusan kurikulum akademik sekolah tinggi,
institusi postsekunder, kampus empat tahun, dan program non kejuruan
lainnya. Informasi tentang jumlah lulusan dari sekolah tersebut seharusnya
mudah didapatkan. Akan tetapi, sulit untuk memperkirakan jumlah lulusan
yang mungkin bekerja dengan pendidikan dibawah s1.
Pendatang baru.

Orang yang dikategorikan sebagai pendatang baru adalah

mereka yang tidak termasuk kedalam empat kategori sebelumnya, dan belum
pernah dipekerjakan. Mereka adalah orang yang putus sekolah ataupun
pasangan yang masuk ke dunia kerja dari pada cuma diam di rumah. Jumlah
orang yang putus sekolah bisa didapatkan, namun jumlah pasangan yang
memasuki pasar tenaga kerja sangat sulit untuk di dapat.

Suplai tenaga kerja terbaru


Ada dua kategori utama suplai tenaga kerja terbaru. Termasuk individuindividu yang baru dipekerjakan dan yang masih tersedia tapi belum
dipekerjakan karena beberapa alas an.
Individu-individu yang dipekerjakan. Individu yang dipekerjakan merupakan
proposi terbesar suplai tenaga kerja terbaru dalam sebuah masyarakat.
Bagaimanapun, harus diingat bahwa jumlah terbaru orang yang dipekerjakan
tidak pernah sama dengan jumlah pekerjaan yang dipenuhi. Beberapa orang
memegang dua hingga lebih pekerjaan dan beberapa dipekerjakan part-time.
Seorang perencana kurikulum bisa mendapatkan informasi ini dengan mudah
dari agensi tenaga kerja negara.
Individu-individu yang tidak dipekerjakan. Orang yang termasuk kategori ini
adalah orany yang bisa bekerja namun tidak bisa menemukan lapangan kerja
yang sesuai dengan kualifikasinya atau tidak agresif dalam mencari pekerjaan.
Data mengenai orang-orang kategori ini juga bida dengan mudah didapatkan
dari agensi tenaga kerja negara.

Kehilangan suplai tenaga kerja terbaru


Sebagaimana di deskripsika pada gambar 4-3, menggabungkan tambahan
suplai tenaga kerja dengan suplai tenaga kerja terbaru tidak akan menyediakan
gambaran akurat siapa yang tersedia untuk pekerjaan.
Informasi mengenai kehilangan suplai tenaga kerja akan tercermin pada data
yang disedikan agensi tenaga kerja Negara atau pemilik usaha. Kehilangan
dalam pasar tenaga kerja akan terjadi dikarenakan pensiun, emigrasi,
kematian, dan transfer pekerjaan dan akan diberikan sebagai presentasi
penggantian yang dibuthkan setiap tahun. Bagaimanapun, ketika jumlah
kehilangan ditambahkan, jumlah terbaru individu yang tersedia untuk suatu
pekerjaan akan terpengaruh. Sebagai tambahan, aka nada individu yang ingin

bekerja namun tidak memliki skill dan kompetensi yang cukup untuk bekerja.
Sementara itu, akan ada juga individu yang bisa dan berkualitas untuk bekerja
namun memilih untuk tidak bekerja dikarenakan beberapa alasan.
Suplai tenaga kerja nyata
Suplai tenaga kerja nyata mewakili individu yang tersedia untuk pekerjaan.
Termasuk orang yang baru memegang sebuah pekerjaan dan orang yang
belum bekerja tapi sedang mencari pekerjaan.

Antarmuka permintaan dan suplai tenaga kerja


Masih ada satu langkah penting yang harus dilakukan perencana kurikulum
dalam menentukan kebutuhan tenaga kerja bersih. Kebutuhan tenaga kerja
bersih dapat didefinisikan sebagai jumlah perkiraan individu yang dibutuhkan
untuk mengisi pekerjaan tertentu tetapi tidak tersedia pada saat tersebut. Hal
ini melibatkan analisis informasi yang didapatkan selama mempelajari
permintaan tenaga kerja yang berhubungan dengan penelitian tentang suplai
tenaga kerja. Formulir pada gambar 4-4 akan menolong menentukan apakah
standar mapan dapat sesuai dengan perhitungan kebutuhan tenaga kerja.
Perlakuan yang jelas untuk berbagai informasi adalah sebagai berikut.

Gambar 4.3 permintaan dan suplai tenaga kerja


Nama pekerjaan
Nama pekerjaan yang ditempatkan pada kolom ini harus mencerminkan nama
yang mana sekolah lokal dan pengembang kurikulum ingin menilai suplai dan

permintaan tenaga kerja. Nama specific adalah pekerjaan-pekerjaan yang


teridentifikasi dengan penggunaan formulir seperti pada gambar 4-1.

Gambar 4.4
Jumlah yang bekerja
Kolom ini digunakan untuk mengindikasi jumlah orang yang dipekerjakan
sekarang pada tiap nama pekerjaan dalam sebuah masyarakat. Prosedur yang
digunakan untuk mengidentifikasikan jumlah pekerja pada sebuah nama
pekerjaan bisa didapatkan dengan menggunaka pendekatan permintaan tenaga
kerja yang telah didiskusikan sebelumnya. Nilai pada gambar ini penting
ketika mengfhitung kebutuhan tahunan untuk pekerjaan tertentu berdasarkan
persentasi penggantian tahunan. Gambar ini juga berharga ketika pekerja yang
lalu tersedia untuk pekerjaan tertentu seperti pada perencanaan permintaan
tenaga kerja bisa dibuat dengan cara extrapolasi.
Permintaan tenaga kerja
Permintaan tenaga kerja memungkinkan identifikasi dibuat untuk permintaan
tiap nama pekerjaan dalam penelitian. Sub kolom yang diindikasi posisi
baru mewakili posisi untuk ditambahkan selama bertahun-tahun dibawah

pertimbangan. Kolom pengganti menyediakan peluang untuk menghitung


jumlah orang yang dibutuhkan untuk menggantikan orang yang hilang
dikarenkan alasan yang diuraikan sebagai kehilangan pada gambar 4-3.
Perhitungan penggantian harus dibuat pada jumlah yang direncanakan akan
dipekerjakan selama tahun sebelum penelitian dan bukan jumlah yang baru
dipekerjakan. Hasil akhirnya disebut Total Labor demand (TLD= total
permintaan tenaga kerja), yang mengindikasikan jumlah permintaan totaluntuk
sebuah nama pekerjaan tertentu diluar jumlah terbaru pekerja.
Suplai tenaga kerja
Kolom suplai tenaga kerja telah dibagi menjadi dua sub kolom, yang mewakili
lulusan kejuruan yang dating kedalam pasar tenaga kerja dan lain-lain yang
mewakili sebuah sumber tenaga kerja.

Kebutuhan tenaga kerja bersih


Kolom kebutuhan tenaga kerja bersih mencerminkan jumlah total perkiraan
orang yang dibutuhkan untuk sebuah nama pekerjaan tertentu yang tidak
tersedia. Gambar ini didapatkan dengan mengurangkan TLS (suplai tenaga
kerja total) dari TLD (permintaan tenaga kerja total). Gambaran yang
didapatkan sebagai kebutuhan tenaga kerja bersih mencerminkan tahun-tahun
dimana TLS dan TLD direncanakan. Sebagaimana didiskusikan sebelumnya,
kebutuhan tenaga kerja bersih adalah perkiraan. Situasi ekonomi yang ada
dalam masyarakat, kemajuan teknologi, pertimbangan manusia, kesalahan,
perubahan pilihan karir, semuanya mempengaruhi keakuratan kebutuhan

tenaga kerja bersih. Bagaimanapun, jika orang yang mengumpulkan semua


data mengembangkan pendekatan yang sistematik untuk menilai kebutuhan
tenaga kerja bersih, perkiraan yang dikembangkan seharusnya lebih akurat dan
menyediakan dasar yang lebih kuat mengenai keputusan yang mempengaruhi
program kurikulum yang dibuat.
Sebagai contoh bagaimana bentuk formulir pada gambar 4-4 bisa digunakan
disediakan pada gambar 4-5. Contoh ini adalah untuk sebuah sekolah daerah
local dengan perkiraan yang dibuat empat tahun kedepan.
Kesimpulan perkiraan kebutuhan tenaga kerja bersih
Prosedur yang diikuti untuk sampai pada kebutuhan tenaga kerja bersih untuk
pekerjaan tertentu, dalam keadaan yang terbaik, adalah sebuah perkiraan.
Sebagaimana ditekankan melalui sesi ini, informasi tertentu kurang sehingga
berpengaruh pada keakuratan perancanaan akhir kebutuhan tenaga kerja bersih.
Pertama, meskipun pemilik usaha atau sumber lainnya menyediakan informasi
untuk memprediksi permintaan tenaga kerja, peluang untuk keberagaman prediksi
ini tetap ada. Situasi ekonomi dalam masyarakat, teknologi, perkembangan pesat,
resesi, atau variabel tak terduga lainnya mungkin menciptakan perubahan yang
mungkin membuat perubahan posisi baru yang diharapkan ditambah. Ketika
memperkirakan suplai tenaga kerja, jumlah lulusan dari program kejuruan bisa
diprediksi dengan beberapa derajat keakuratan. Masalah yang muncul adalah
apakah banyak orang yang akan secara aktif mencari pekerjaan yang sesuai
dengan bidang mereka. Beberapa mungkin akan pergi ke pelayanan militer atau
mengubah rencana karir mereka, and situasi lain mungkin berkembang sehingga
terjadi pengurangan jumlah orang yang benar-benar mencari pekerjaan yang
sesuai dengan pendidikannya. Penggabungan variabel-variabel ini adalah sumber
pendatang baru yang tak terduga. Maka, ketika jumlah kebutuhan tenaga kerja
bersih dibutuhkan, hal tersebut mewakili perkiraan terbaik mempertimbangkan
apa yang diketahui pada saat data dikumpulkan.

Perkiraan kebutuhan tenaga kerja bersih harus dianalisa dengan sangat


hati-hati dengan memperhatikan standar-standar yang telah ditetapkan. Merujuk
kembali pada gambar 4-5, mari anggap bahwa standar ditentukan sebagai berikut
jika duabelas mekanik perlengkapan pertanian akan dibutuhkan selama lima
tahun kedepan, sebuah kursus deharusnya dimunculkan dalam pelayanan mesin
agrikultur. Mengikuti rumusan kebutuhan tenaga kerja bersih, seorang perencana
kurikulum harus menentukan bahwa, faktanya, perkiraan kebutuhan untuk
mekanik perlengkapan pertanian sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Rumusan kebutuhan tenaga kerja bersih mungkin juga menyediakan data
yang berguna dalam menentukan standar pengembangan kurikulum masa datang.
Sebagai contoh, sebuah situasi mungkin terjadi sehingga kebutuhan tenaga kerja
bersih ditemukan 50 untuk untuk sebuah pekerjaan dimana tidak ada program
kejuruan yang tersedia. Maka perncana kurikulum mungkin selanjutnya akan
mempelajari situasi ini untuk menentukan apakah jurusan tertentu harus dibuka
atau tidak untuk mempersiapkan individu bekerja pada bidang tersebut.
Bahkan dengan keterbatasan yang mungkin muncul dengan peramalan
permintaa dan suplai tenaga kerja, pengembang kurikulum pendidikan kejuruan
harus berkelanjutan untuk meramalkan dan memprediksi kebutuhan tenaga kerja
untuk berbagai pekerjaan. Hanya dengan cara ini program pendidikan kejuruan
mempertahankan relevansi dengan kebutuhan masyarakat. Hingga teknik dan
prosedur untuk memprediksi permintaan dan suplai tenaga kerja menjadi lebih
memuaskan dan data yang digunakan untuk membuat prediksi ini menjadi lebih
reliable, seseorang harus berlanjut menggunakan pendekatan yang akan
menyediakan peluang terbaik untuk menentukan apakah standar kualitas program
yang telah ditentukan dapat disesuaikan.
Perkiraan biaya program yang digunakan pada pembuatan keputusan
Perlakuan pada biaya subjek program yang diusulkan, mungkin, sekilas muncul
seolah

telah

tercakup

pada

bab

sebelumnya.

Bagaimanapun,

ketika

mempertimbangkan biaya program yang diusulkan, perencana kurikulum harus

sungguh-sungguh mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia pada


masyarakat itu untuk memutuskan apakah standar standar yang berhubungan
dengan dukungan keuangan memang tersedia. Maka, seksi selanjutnya adalah
mengenai biaya-biaya program terencana, dengan sesi yang tersisa mengenai
identifikasi sumber daya.
Menentukan biaya program yang diperkirakan
Ketika mempertimbangkan biaya program, ada dua tipe dasar yang perlu diuji.
Tipe biaya yang pertama meliputi pengenalan kurikulum kejuruan yang saat ini
tidak tersedia di sekolah; dan yang kedua, biaya menggabungkan dan
mengembangkan sebuah kursus yang ditawarkan daerah pelayanan kejuruan yang
telah menjadi bagian kurikulum yang ditawarkan pada sekolah. Diskusi mengenai
tiap jenis biaya adalah sebagai berikut.
Biaya untuk program baru. Perkiraan biaya untuk program baru boleh
dimulai dengan menggunakan uraian yang ada pada gambar 4-6.
Staf pengajar dan pendukung. Perkiraan mempekerjakan staf sangat luas
dari satu negara ke negara lainnya, dan bahkan di bawah banyak negara.
Perencana kurikulum yang merenungkan perkembangan program-program
pastinya memiliki sedikit masalah dalam memperkirakan biaya yang dibutuhkan
untuk mendapatkan staf berhubungan dengan program yang dipertimbangkan.
Bahan dan pasokan instruksional. Perkiraan biaya untuk bahan dan
pasokan tidak bisa dicapai dengan akurat kecuali juka isi kurikulum telah
ditentukan. Ketika isi telah ditemukan (perlakuan untuk topic ini dapat dilihat
pada bab 6), akan lebih mudah menilai berapakah biaya yang akan muncul.
Formulir pada gambar 4-7 dan 4-8 bisa menolong dalam merencanakan biaya
untuk bahan dan pasokan program tertentu yang dipertimbangkan; sebuah contoh
telah di masukkan dalam tiap formulir. Dalam meringkas biaya pada formulir di
gambar 4-8, biaya tiap layanan kejuruan bisa didapatkan, biaya tiap kursus
kejuruan bisa ditentukan, dan biaya tiap siswa salam tiap kursus dan atau pada
daerah pelayanan kejuruan bisa diprediksikan. Semua gambaran total biaya dapat

diubah kedalam bentuk gambar 4-6, dimana mereka mungkin digunakan untuk
membantu perencana tiba pada perkuraan biaya bahan dan pasokan instruksional
untuk sebuah kursus yang dipertimbangkan.
Peralatan. Biaya untuk melengkapi fasilitas baru akan bervariasi luas dan
tergantung pada daerah pelayanan kejuruan dan jenis perlengkapan yang
dibutuhkan. Meskipun sulit menyediakan perkiraan yang akurat untuk tiap daerah
pelayanan

kejuruan,

perencana

kurikulum

harus

mengandalkan

daftar

perlengkapan yang tersedia untuk tiap daerah pelayanan kejuruan dari departemen
pendidikan Negara atau guru insttitusi pendidikan.
Perjalanan. Biaya untuk perjalanan guru dan perjalanan lapangan untuk
siswa harus disediakan. Dalam pendidikan kejuruan, pengalaman kerja lapangan
adalah bagian dari program, maka guru hsrus difasilitasi biaya perjalanan untuk
mengawasi dan menentukan proyek pengalaman kerja untuk tiap siswa.
Fasilitas. Memperkirakan biaya fasilitas baru sama dengan biaya perlatan.
Biaya pembangunan bervariasi luas, maka tiap orang local akan perlu mengecek
harga secara dekat dengan kontraktor local. Rencana dan cetak biru untuk daerah
pelayanan kejuruan biasanya tersedia dari department pendidikan Negara.
Biaya untuk mengembangkan program kejuruan saat ini. Perkiraan biaya
untuk mengembangkan atau menambah program atau kuliah untuk pada daerah
pelayanan kejuruan yang telah ada akan sama dengan proses yang yang mengikuti
sebuah program baru. Formulir pada gambar 4-6 perlu agak direvisi dan sebagai
contoh revisi ini dapat dilihat di gambar 4-9. Perbedaan besarnya adalah ketentuan
dibuat untuk mengidentifikasikan dukurang terbaru yang tersedia dan sebuah
perkiraan dukungan yang dibutuhkan jika perluasan daerah pelayanan kejuruan
terjadi.
Mengikuti prosedur yang ditampilkan pada beberapa seksi sebelumnya,
pengembang kurikulum mungkin memperkirakan jumlah sumber daya dibutuhkan
untuk menawarkan sebuah program kejuruan yang berkualitas. Contohnya
gambaran 285 dollar amerika tiap siswa menentukan jumlah dukuangan keuangan

yang dibutuhkan untuk menawarkan kursuss kejuruan yang berkualitas. Nmaka


sebuah standar harus ditentukan untuk pengaruh tersebut, kemudian data harus
didapatkan untuk menentukan apakah dukungan keuangan tersedia. Standar
tersebut juga mungkin diaplikasikan dalam hal perlengkapan, fasilitas, atau barang
relevan lainnya.
Mendapatkan pertolongan biaya perkiraan
Tugas mengenali dan memperkirakan biaya tidaklah mudah, dan jenis kegiatan ini
biasanya harus dilaksanakan tidak dalam jangka waktu yang panjang. Perencana
kurikulum harus mencari bantuan dan kerjasama orang lain yang bisa
menyediakan informasi yang bersangkutan. Orang yang mungkin dihubungi akan
termasuk guru kejuruan berkaitan dengan program atau kursus yang baru saja
dipelajari, direktur kejuruan, spesialis daerah layanan kejuruan, atau orang lain
yang memiliki pengetahuan lansung tentang daerah pelayanan. Dewan penasehat
bisa menolong, khususnya dalam perkiraan biaya perlengkapan, pasokan, dan
bahan. Sebagai tambahan, sekolah-sekolah yang baru saja telah mengadakan
program tersebut sekarang bisa menjadi penolong yang hebat untuk sekolah yang
baru akan memulai penelitian pengembangan kurikulum tersebut.
Pertimbangan-pertimbangan inflasi
Kebutuhan untuk mempertimbangakan tingkat inflasi harus diperhatikan karena
waktu dari pertama kali program dikonsep dan pembangunan konstruksi yang
sesungguhnya bisa jadi tiga hingga lima tahun lamanya. Kegagalan menghitung
kenaikan biaya karena inflasi mungkin menempatkan sekolah dalam situasi
melakukan pemotongan kembali beberapa fasilitas, perlengkapan, pasokan, atau
staf ketika pembelanjaan terjadi. Jika situasi ini terjadi, menyadari standar kualitas
program yang telah ditentukan akan menjadi tidak mungkin.
Pertimbangan khusus dalam merencanakan biaya.
Karena kemajuan masyarkat dan teknologi, orang-orang yang bertanggung jawab
mengembangkan kurikulum harus menyadari elemen-elemen lingkungan yang

memiliki

pengaruh

pada

program

pendidikan

kejuruan.

Energy

dan

penyimpanannya muncul menjadi pertimbangan utama untuk semua. Fasilitas dan


perlengkapan didesain untuk keamanan siswa, guru, dan lainnya yang akan
menjadi pertimbangan besar pada masa mendatang. Konstruksi fasilitas baru dan
renovasi gedung lama akan bisa mengakomodasikan anak yang cacat. Konstruksi
bangunan baru juga harus menggabungkan keluwesan sehingga program-program
dan kursus-kursus menjadi tidak usang , perubahan untuk kursus yang muncul dan
program yang dibutuhkan bisa dimunculkan dengan biaya minimum.
Mengenali dan menilai sumber daya yang tersedia
Ketika standar telah ditentukan untuk sumber daya yang dibutuhkan dalam
program kejuruan berkualitas, rencana harus dibuat untuk untuk mengumpulkan
data yang akan mengindikasikan sumber daya yang tersedia pada level yang
dibutuhkan. Empat daerah sumber daya dasar yang di periksa adalah sebagai
berikut:
Dana
Sumber daya keungan untuk program kejuruan bisa didapatkan dari local, Negara,
atau sumber federal. Orang yang merencanakan program kejuruan harus
memutuskan berapa banyak yang tersedia pada sumber tertentu karena persentase
dana dari tiap sumber mungkin bervariasi. Dana adalah faktor penting yang
menentukan

kualitas

program

yang

dicapai.

Selanjutnya,

karena

dana

diidentifikasi untuk program pendidikan, para perencana kurikulum harus


memutuskan berapa banyak dana tersebut yang akan digunakan untuk programprogram pendidikan kejuruan. Dengan adanya kemungkinan lebih bahwa
distribusi dana yang didapat untuk suatu program kejuruan mungkin berbeda dari
program kejuruan lainnya, sebuah revisi kecil pada formulir gambar 4-9
membolehkan sebuah kursus kejuruan atau daerah layanan dianalisa dengan
relatif. Formulir revisi termasuk dalam gambar 4-10 dan memberikan perencana
peluang untuk mendisain sumber dan jumlah dana yang diterima dari tingkatan
dana.

Fasilitas dan perlengkapan


Penilaian fasilitas dan perlengkapan sekolah didiskusikan pada bab sebelumnya;
bagaimanapun, perencana kurikulum tidak harus meremehkan fasilitas dan
perlengkapan yang mungkin ada dalam masyarakat. Sebuah penilaian fasilitas dan
perlengkapan masyarakat bisa terjadi ketika survey pemilik usaha sedang
diadakan untuk menentukan permintaan tenaga kerja. Nilai yang didapat dari
kesadaran sumber daya masyarakat bisa ditekankan, contohnya, juka seorang
pemilik usaha memiliki sebuah peralatan seharga 3.000 dollar dan sekolah bisa
menyewa atau meminjam perlengkapan tersebut. Perencanaan mungkin bisa jadi
lebih

ekonomis

dari

pada

membeli

perlengkapan

tersebut

kemudian

membiarkannya tidak terpakai selama lima minggu diluar tahun ajaran.


Sumber daya manusia
Program kejuruan yang efektif dan berkualitas tidak hanya mengandalkan
perlengkapan yang memadai, dana, dan bahan, tapi juga guru yang berkompeten
untuk melaksanakan program. Sumber daya manusia meliputi personel
pendukung sebagaimana tata usaha atau tenaga administrasi. Maka sebuah standar
harus ditentukan mengenai spesifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk sebuah program yang berkualitas dan data perlu dikumpulkan untuk
mengukur apakah standar tersebut dapat ditemui.
Pusat pelatihan bersama
Nilai pusat pelatihan bersama untuk perkembangan siswa
sering didukung dalam beberapa teori literature. Sekolah
mungkin berkeinginan membuat standar

Anda mungkin juga menyukai