Abstrak
Nilai komersial garam ditentukan oleh kemurnian natrium klorida. Tujuan penelitian ini adalah
mendapatkan natrium klorida yang murni dengan mengurangi kadar pencemarnya melalui
rekristalisasi bertingkat. Setelah garam dapur curah direkristalisasi empat kali diperoleh natrium
klorida yang memenuhi persyaratan sebagai bahan baku farmasetis.
Abstract
The commercial value of salt depends on the purity of sodium chloride. The aim of this study was to
obtained pure sodium chloride by reducing the impurities of raw salt by fractional recrystallization. It
needed four fold recrystallization to get the pharmaceutical grade of sodium chloride.
Keywords: sodium chloride, salt, fractional recrystallization, pharmaceutical grade
1. PENDAHULUAN
Natrium klorida atau yang biasa disebut garam
dapur adalah senyawa dengan rumus kimia NaCl.
Garam terjadi secara alami di banyak tempat di muka
bumi sebagai halit. Air laut mengandung lebih kurang
2,6% natrium klorida [1]. Hampir semua senyawa
yang mengandung natrium dan klorin diperoleh dari
garam. Industri yang memanfaatkan garam sebagai
bahan bakunya termasuk industri kimia tertua [2].
Produksi garam di seluruh dunia mencapai 200
juta ton. Sepertiga dari jumlah ini diperoleh dari
penguapan air laut dengan memanfaatkan sinar
matahari. Sebanyak 60% garam digunakan untuk
industri kimia, 30% untuk makanan dan 10% untuk
keperluan lain. Yang menentukan kualitas garam
adalah pencemarnya. Untuk keperluan apa pun yang
berguna dalam garam adalah natrium klorida, bukan
pencemarnya. Makin murni natrium klorida dalam
garam, makin tinggi nilai komersial garam yang
bersangkutan [3].
Garam merupakan komoditi strategis sebagai
bahan baku industri dan bahan pangan bagi
masyarakat Indonesia, sehingga kegiatan produksi,
penyediaan, pengadaan dan distribusi garam menjadi
sangat penting dalam rangka menunjang kesehatan
masyarakat melalui program iodisasi, peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petani garam maupun
dalam rangka memenuhi kebutuhan industri dalam
negeri [4].
Sumber garam dapur di dalam negeri melimpah.
Bila kemarau panjang, produksi garam dapur akan
meningkat yang berdampak pada turunnya harga
2. METODE PENELITIAN
a. Bahan
Garam dapur curah (K) yang dibeli dari pasar
tradisional Depok. Semua bahan kimia yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari E.
Merck.
b. Alat-alat
Alat-alat gelas yang biasa digunakan di laboratorium
analisis, pembakar bunsen, timbangan analitik
Sartorius, Oven Memmert, Spektrofotometer UV-VIS
Hitachi U-2800, Spektrofotometer Serapan atom
Shimadzu AA 6800
c. Metode
1) Pemurnian natrium klorida [6]
Lebih kurang 400 ml akuades dimasukkan ke
dalam beaker gelas. Ditambahkan ke dalamnya lebih
___________________________________________________________________________
* Disampaikan pada Seminar Nasional Kimia 2007 di Auditorium Pusat Studi Jepang Kampus Depok
Universitas Indonesia, 7-8 Agustus 2007
garam
20,0%
diamati
Persyaratan [8]
Hasil
a. Kadar natrium
klorida
b. Identifikasi
K : 96,98 %
R1: 97,20 %
R2: 99,49 %
R3: 99,82 %
R4: 100,05%
K, R1, R2, R3, R4 : memenuhi
persyaratan
K: ada bagian yang tidak larut,
R1, R2, R3, R4 memenuhi persyaratan
K: memerlukan HCl 0,01M 0,44 ml
R1:memerlukan HCl 0,01M 0,24 ml
R2:memerlukan HCl 0,01M 0,16 ml
R3:memerlukan NaOH 0,01M 0,10 ml
R4:memerlukan NaOH 0,01M<0,10 ml
Serapan Standar : 0,193
Serapan K: 0,195
Serapan R1: 0,182
K, R1, R2, R3, R4 memenuhi
persyaratan
K: terjadi warna kebiruan
R1, R2, R3, R4 memenuhi persyaratan
K, R1 memenuhi persyaratan
K, R1 memenuhi persyaratan
K, R1, R2 tidak memenuhi persyaratan
R3 = standar (200 bpj)
R4: kurang dari 200 bpj
K: tidak memenuhi persyaratan
R1, R2, R3, R4 memenuhi persyaratan
K, R1:memenuhi persyaratan
K, R1, R2 : lebih dari 100 bpj
R3 dan R4: kurang dari 100 bpj
K : 3288 bpj
R1: 1728 bpj
R2: 684 bpj
R3: 213 bpj
Kadar dalam K, R1, R2, R3 dan R4
kurang dari 1 bpj
K: 2,36 %
R1: 0,365 %
c. Kejernihan
d. Keasaman dan
kebasaan
e. Uji bromida
f. Ferrosianida
g. Podida
h. Nitrit
i. Fosfat
j. Sulfat
k. Barium
l. Besi
m. Magnesium dan
logam alkali tanah
n. Kalium
o. Logam berat
Maksimum 5 bpj
p. Susut pengeringan
4. KESIMPULAN
DAFTAR ACUAN
[1] [Anonim].Salt.
http://www.earthsci.org/mindep/salt.htm. [6 Des
2005]
[2] [Anonim]. Natural Occurence and Commercial
Preparation.
http://www.infoplease.com/ce6/A0861163.html.
[6 Des 2005]
[3] Sedlvy,VM. Purification of salt for chemical and
human consumption. Industrial Mineral, April
1996.hlm 1-19
[4] [Depperindag RI] Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Republik Indonesia. KepMen
Perindag RI Nomor:
360/MPP/Kep/5/2004
tentang Ketentuan Impor Garam
[5] [Anonim]. Produksi garam meningkat, harga jual
merosot. Suara Merdeka 2 Okt 2002
[6] [Anonim].
Purification
of
Rock
Salt.
http://www.oup.co.uk/pdf/oxed/wos/p65.pdf. [26
Des 2005]