Sap Pendkes DM
Sap Pendkes DM
PRE-PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIABETES MELLITUS
Pokok bahasan
Sasaran
Waktu
Pertemuan ke
: Satu
Tanggal
: 10 November 2015
Tempat
Penyuluh
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar
glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relatif maupun absolut (Mistra,
2004). Jumlah penderita DM di dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003, jumlah penderita DM
mencapai 194 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa di tahun 2025
mendatang, dan setengah dari angka tersebut terjadi di negara berkembang, termasuk negara
Indonesia. Angka kejadian DM di Indonesia menempati urutan keempat tertinggi di dunia
yaitu 8.4 juta jiwa (Maulana, 2009).
Berdasarkan hasil pengkajian di RW X kelurahan Padangsari kecamatan Banyumanik
dari tanggal 5 Oktober- 17 Oktober 2015 didapatkan hasil 16 lansia (9%) mengalami diabetes
mellitus. Dari hasil kuesioner pengkajian terkait pengetahuan mengenai DM terdapat 10
lansia dengan pengetahuan yang buruk.
mengenai penyakit diabetes mellitus. Hasil dari pengkajian juga menunjukan jika
pengetahuan kader terkait diabetes mellitus juga masih kurang. Dari hasil diskusi dengan
kader didapatkan hasil jika pelaksanaan pendidikan kesehetan akan dilakukan pada hari
Selasa , 10 November 2015 pukul 16.00 WIB.
B. Tujuan
1
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
F. Setting Tempat
Keterangan :
= Penyuluh
= Fasilitator
= Kader
= Observer
= Dokumenter
G. Pengorganisasian
Peran
Penyuluh
Tugas
Menjadi pembicara saat pendidikan kesehatan
Mahasiswa
Destini Puji L.
Imaroh
Intan Cahya
Diana R.
Prima S.
Observer
Dokumenter
Kartika
Anis H.
Fahmi S.
Fransisca A.
H. Strategi Pelaksanaan
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No
Tahapan
Peralatan
.
1.
Pembukaan
Multimedia
Waktu
5 menit
Kegiatan
Respon
1. Penyampaian salam
Kader
pembuka
2. Penyampaian kontrak
memberikan
waktu
3. Jelaskan tujuan
4. Berikan reinforcment
positif
tanggapan yang
positif pada
kegiatan
pendidikan
kesehatan tentang
2.
Penyajian
Ceramah
Leaflet
20 menit
1.
2.
diabetes mellitus.
Kader
Penyampaian
pengertian diabetes
keseriusan dalam
mellitus
mendengarkan
Penyampaian tanda
materi pendidikan
3.
4.
kesehatan dengan
selalu fokus
terhadap materi
Penyampaian faktor
hal-hal yang
Penyampaian
belum dipahami
komplikasi diabetes
mellitus
5.
menunjukan
Penyampaian cara
mengenai materi
pendidikan
kesehatan tentang
diabetes mellitus.
penanganan diabetes
3.
Penutup
Ceramah
mellitus
1. Minta klien
5 menit
Kader aktif
menjelaskan kembali
bertanya
mengenai materi
disampaikan
2. Tanyakan perasaan
pendidikan
kesehatan .
Diabetes tipe kedua ini disebabkan oleh kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin.
Penderita harus menerapkan pola hidup sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi
seimbang dan olah raga secara teratur biasanya penderita berangsur pulih.
B. Tanda dan Gejala
1. Banyak kencing (Poliuria)
Ginjal tidak dapat menyerap kembali gula yang berlebihan di dalam darah, gula ini
akan menarik air keluar dari jaringan, sehingga selain kencing menjadi sering dan
banyak, juga akan merasa dehidrasi atau kekurangan cairan.
2. Banyak minum (Polidipsi)
Untuk mengatasi dehidrasi, rasa haus timbul dan akan banyak minum dan terus
minum. Kesalahan yang sering didapatkan adalah untuk mengatasi rasa haus, mencari
softdrink yang manis dan akibatknya gula darah semakin naik dan hal ini dapat
menimbulkan komplikasi akut yang membahayakan.
3. Banyak makan (Polifagi)
Sebagai kompensasi dari dehidrasi dan harus banyak minum, maka penderita mulai
banyak makan. Pada awalnya berat badan akan meningkat, akan tetapi lama kelamaan
otot tidak mendapat cukup gula untuk tumbuh maka jaringan lemak harus dipecah
untuk memenuhi kebutuhan energi.
4. Rasa seperti flu dan lemah
Keluhan diabetes dapat menyerupai sakit flu, rasa capek, lemah, dan nafsu makan
menurun. Pada diabetes, gula bukan lagi sumber energi karena glukosa tidak dapat
diangkut ke dalam sel untuk menjadi energi.
5. Mata kabur
Gula darah yang tinggi akan menarik keluar cairan dari dalam lensa mata, sehingga
lensa menjadi tipis, mata mengalami kesulitan untuk memfokus dan penglihatan
menjadi kabur
C. Faktor resiko
Faktor resiko terjadinya diabetes mellitus menurut Darmono (2007) adalah:
1. Keturunan
Apabila ibu, ayah, kakak, atau adik mengidap diabetes, kemungkinan terkena
diabetes lebih besar daripada yang menderita diabetes adalah kakek, nenek, atau
saudara ibu dan saudara ayah. Sekitar 50% penderita diabetes tipe 2 memiliki orang
tua yang menderita diabetes.
2. Ras atau etnis
Beberapa ras tertentu, seperti suku Indian di Amerika, Hispanik, dan orang Amerika
di Afrika memiliki resiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.
3. Obesitas
Kegemukan adalah faktor resiko yang paling penting untuk diperhatikan. Sebab,
melonjaknya angka kejadian diabetes tipe 2 sangat terkait dengan obesitas. Lebih
dari 8 di antara 10 penderita diabetes tipe 2 adalah mereka yang obesitas. Makin
banyak jaringan lemak, jaringan tubuh dan otot akan makin resisten terhadap kerja
insulin, terutama bila lemak tubuh berada di daerah sentral. Lemak ini akan
memblokir kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat diangkut ke dalam sel dan
menumpuk dalam peredaran darah.
4.
Penyakit lain
Beberapa penyakit tertentu dalam prosesnya cenderung diikuti dengan tingginya
kadar glukosa darah di kemudian hari. Akibatnya, pasien juga bisa terkena diabetes.
Penyakit-penyakit itu antara lain: hipertensi, gout (pirai) atau radang sendi akibat
kadar asam urat dalam darah yang tinggi, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit
pembuluh darah perifer, atau infeksi kulit yang berulang.
5. Usia
Risiko terkena diabetes akan meningkat dengan bertambahnya usia, terutama diatas
40 tahun, serta mereka yang kurang gerak badan, massa ototnya berkurang, dan berat
6.
menurunkan kolesterol.
D. Komplikasi Diabetes Mellitus
Bilous (2002) menyebutkan bahwa komplikasi dari diabetes dapat terjadi pada semua
organ atau semua sistem tubuh, misalnya saraf, jantung, pembuluh darah, ginjal, mata,
otak, dan lain-lain yaitu:
a) Kerusakan saraf (neuropati)
b) Kerusakan ginjal (Nefropati)
c) Kerusakan mata
d) Penyakit jantung
e) Hipertensi
f) Stroke
g) Impotensi
E. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Menurut Smeltzer dan Bare (2002), tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba
menormalkan akitivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi
terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik. Ada lima komponen dalam pelaksanaan
diabetes mellitus antara lain:
1. Diet
Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes.
2. Latihan
Latihan sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat
menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor resiko kardiovaskuler.
3. Pemantauan glukosa dan keton
Dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri penderita
diabetes kini dapat mengatur terapinya untuk mengendalikan kadar glukosa darah
secara optimal. Cara ini memungkinkan deteksi dan pencegahan hipoglikemia dan
hiperglikemia.
4. Terapi insulin
5. Mengikuti penyuluhan kesehatan
10
Kegiatan
Keterangan
o
1
2
3
4
5
mellitus
Penyampaian tanda dan gejala
diabetes mellitus
Penyampaian faktor resiko diabetes
mellitus
Penyampaian komplikasi diabetes
mellitus
Penyampaian cara penanganan
10
diabetes mellitus
Minta klien menjelaskan kembali
11
12
13
TTD
Kader 1
Kader 2
(%)
(%)
mellitus
3
Menjelaskan
cara
penanganan
diabetes
mellitus
DAFTAR PUSTAKA
Mistra. (2004). 3 Jurus Melawan Diabetes Mellitus. Jakarta: Puspa Swara
12
(%)
(%)
Darmono. (2007). Naskah Lengkap: Diabetes Mellitus Ditinjau dari Berbagai Aspek Penyakit
Dalam. Semarang: CV Gunung Agung Semarang
Maulana, M. (2009). Mengenal Diabetes Mellitus: Panduan Praktis Menangani Penyakit
Kencing Manis. Jogjakarta: Penerbit Kata Hati
Bilous. (2002). Seri Kesehatan Bimbingan Dokter pada Diabetes. Jakarta: Dian Rakyat
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth, Alih bahasa oleh Agung Waluyo. Jakarta: EGC
13