Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

SISTEM OSILASI PEGAS

OLEH :
KELOMPOK II
Achmad Algan

(061340411638)

Dea Anggraeni

(061340411641)

Dimas Muhammad Furqon

(061340411644)

Ica Khoirunnisa

(061340411647)

Indah Yolanda

(061340411650)

Maya Elvisa

(061340411653)

Ossy Dewinta Putri Pertiwi

(061340411656)

Rahmadi Karsana Wijaya

(061340411659)

KELAS

: 1 EGB

DOSEN PEMBIMBING

: Ir. Robert Junaidi, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PRODI TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2013-2014

MODUL 09
SISTEM OSILASI PEGAS
I.

TUJUAN
setelah meialrukan percobaan ini diharapkan kita dapat :
Menentukan besar konstanta gaya sistem pegas
Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem
pegas

II.

ALAT

III.

DASAR TEORI
setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama
disebut gerak periodik atau gerak harmonik. Jika suatu partikel
dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang
sama geraknya disebut gerak osilasi. Jika sebuah sistem fisis
berolasi dibawah pengaruh gaya F = -kx, dimana F adalah gayapemulih, k konstanta gaya dan x simpangan, maka gerak benda ini
adalah gerak harmonik sederhana.
Salah satu sistem fisis yang mengikuti gerak harmonik
sederhana adalah pegas benda. sistem ini dapat dipergunakan
untuk menentukan besar percepatan gravitasi bumi disuatu temPat.
Pegas
Bila sebuah benda pada salah satu ujungnya dipegang tetap,
dan sebuah gaya F dikerjakan pada ujung yang lainnya, maka pada
umumnya benda itu akan rnengalami perubahan panjang x. untuk
bahan-bahan atau benda-benda tertentu, dan dalam batas tertentu
perubahan panjang tersebut besarnya berbanding lurus dengan
besar
gaya yang menyebabkannya. Secara skalar dinyatakan oleh :
F= k x
Dengan k adalah sebuah konstanta dan gambaran inilah yang
dinyatakan dengan hukum hooke. Harus diperhatikan bahwa hukum
hooke ini tidak berlaku pada sernua
benda atau bahan dan untuk semua gaya yang bekerja padanya.

DAN BAHAN
Pegas
Statif
Stopwatch
Penggaris
Neraca digital
Beban gantung

Bila benda yang diberi gayaa tersebut adalah sebuah pegas


yang digantung vertikal dengan panjang awalnya Xo, maka pegas
tersebut akan mengalami penambahan panjang sebesar x yang
merupakan selisih panjang pegas setelah diberi gaya terhadap
panjang semula, yang dinyatakan dengan :
F = k(X1 Xo)
Gaya F di atas disebut gaya pemulih pegas dan untuk keadaan di
atas, besarnya adalah F = mg. Bila perubahan panjang pegas dapat
diukur dan k dapat dicari dengan cara atau persamaan lain, maka
dengan menggantikan harga F pada persamaan (2.2) di atas dengan
mg, kita dapat menghitung percepatan gravitasi.

Bila beban gantung diberi simpangan dengan amplitudo A


yang tidak terlalu besar dan dilepaskan, maka pegas dan beban
gantung itu akan bergetar bersama-sama dengan arnplitudo dan
frekuensi yang sama sehiqgga pengamatan terhadap getaran pegas
itu dapat diganti dengan pengamatan terhadap getaran beban
gantung, dengan hasil yang sama dan besarnya periode getar dapat
dinyatakan dengan :

IV.

LANGKAH KERJA
1. Menentukan harga konstanta pegas tunggal
Memilim salah satu pegas yang telah disediakan dan
menimbang massa pegas (M) memperhatikan posisi skala nol
neraca sebelum penimbangan dilakukan dan mengusahakan
tidak terjadi kesalahan paralaks.
menggantung penggaris bersama pegas pada statif dan
mengusahakan pegas tidak bersinggungan dengan penggaris
mengukur dan mencatat panjang awalanya ketika belum
dibebani dan mengusahakan hindari kesalahan paralaks.
Bebani pegas dengan beban gantung yang telah diketahui
massanya dan meperhatikan beban dalam keadaan bersih lalu

mengukur dan mencatat massa beban gantung dan


panjangnya pada keadaan itu.
menarik ke bawah atau mendorong ke atas beban gantung itu
+ 1 cm kemudian melepaskan dan mengamati getarannya.
mengamati getaran pada pegas yang telah diberi beban
gantung, bila getaranya telah harmonik lalu mengukur dan
mencatat waktu yang dibutuhkan untuk l0 kali getaran.
melakukan langkah 4 hingga 6 sebanyak 10 kali dengan
massa beban gantung berbeda-beda (mengusahakan massa
beban gantung awal 150gr dan penambahan massa dengan
massa beban gantung yang terkecil 20 gr)

2. Menenfukan konstanta pegas gandeng


memilih tiga pegas yang telah disediakan dan usahakan ketiga
pegas tersebut isotropik. menimbang masing-masing massa
pegas (M) dan memperhatikan posisi skala nol neraca sebelum
penimbangan dilakukan dan menguusahakan tidak terjadi
kesalahan paralaks.
menggantungkan pegas 1 dan meletakkan beban massa
dibawahnya dan mengukur perubahan panjang pegas massa
yang berbeda-beda (10 data)
mencatat dalam tabel (massa dan panjang pegas) dan
membuat grafik hubungan m = f(x) untuk menentukan harga
konstanta pegas dengan menggunakan nilai g dari hasil
percobaan pertama berdasarkan tabel.
mengulangi langkah 2 dan 3 untuk menentukan besar
konstanta pegas ke-2 dan ke-3.
menggantungkan ketiga pegas tersebut seperti gambar c.
mengulangi langkah 2 dan 3 (mengusahakan massa beban
gantung awal 150 gr dan penambahan massa beban ganfung
dengan massa beban gantung yang terkecil 20 gr)
membuat grafik m = f(x) untuk menentukan nilai konstanta
pegas k1, k2, dan k3 dan konstanta pegas gabungan kg
Apakah hasil kg secara teori sama dengan hasil yang anda
dapatkan melalui eksperimen? Berikan penjelasan anda?
V.

DATA PENGAMATAN
N
M
t
WAKTU
O
MASSA
(s)
(kg)
1
1
23,32
21,21
25,4
2
0,51
7,11
9,33
11,97
3
0,21
2,39

n
JUMLAH
GETARAN
53,5
47,5
57,5
20,5
27,5
40,5
8,5

F
GAYA (N)
10,4

X
PERTAMBAH
AN PANJANG
5,2

5,2

2,6

2,2

1,1

VI.

1,49
2,32
0,79
0,60
0,59

0,12

5,5
8,5
4,5
3,5
3,5

1,2

PERHITUNGAN
1. Menentukan frekuensi (f)
Benda 1
Rata rata waktu (t) = 23,33 s
Rata rata jumlah getaran (n) = 52,83 kali
f=

52,83
=2,26 Hz
23,33

n
t

29,5
=3,11 Hz
9,47

Benda 3
Rata rata waktu (t) = 2,04 s
Rata rata jumlah getaran (n) = 7,5 kali
f=

Benda 2
Rata rata waktu (t) = 9,47 s
Rata rata jumlah getaran (n) = 29,5 kali
f=

n
t

n
t

7,5
=3,68 Hz
2,04

Benda 4
Rata rata waktu (t) = 0,66 s
Rata rata jumlah getaran (n) = 3,83 kali
f=

n
t

3,83
=5,8 Hz
0,66

2. Menentukan gaya (f) secara teori


Benda 1
F = m*g
F = 1 kg * 10 m/s2
F = 10 kg m/s2 = 10 N

Benda 2
F =m*g

0,6

F = 0,51 kg * 10 m/s2
F = 5,1 kg m/s2 = 5,1 N

Benda 3
F =m*g
F = 0,21 kg * 10 m/s2
F = 2,1 kg m/s2 = 2,1 N

benda 4
F =m*g
F = 0,12 kg * 10 m/s2
F = 1,2 kg m/s2 = 1,2 N

3. menentukan konstanta pegas


secara praktek
X=X

Y=F

0,052
0,026
0,011
0,006

Intercept
=

10,4
5,2
2,2
1,2

Slope =

0
200

Grafik Slope praktik


12
10

f(x) = 200x + 0
R = 1

8
Gaya (F)

6
4
2
0
0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

pertbahan panjang (X)

Y
ax

=F
= k * x

Jadi nilai slope (K) bedasarkan grafik tersebut adalah


200

Secara teori

X=X

Y=F

0,052
0,026
0,011
0,006

Intercept
=

10
5,1
2,1
1,2

0,030945

Slope =

192,21534

Grafik Slope Teori


12
10

f(x) = 192x + 0.04


R = 1

8
Gaya (F)

6
4
2
0
0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

Pertambahan panjang (X)

Y
ax

=F
= K * x

jadi, nilai slope (K) berdasarkan grafik ini adalah 192


VII.

ANALISIS DATA
Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya
tersebut dihilangkan maka beda akan kembali ke bentuk semula,
berarti benda itu adalah benda elastis. Namun, pada umumnya
benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula
walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut
benda plastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas.
Bila pegas ditarik melebihi batas tertentu maka benda itu tidak akan
elastis lagi.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa, semakin berat
massa yang diberikan atau digantungkan pada statif maka pegas
tersebut akan semakin panjang, namun pertambahan panjang dari
suatu pegas tersebut tetap yaitu dari 1 sampai seterusnya. Jika
pertambahan panjangnya tetap maka konstantanya tetap. Pada saat
engurangan beban, setiap dikurangi beban maka pegas tersebut
akan menjadi semakin pendek.
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu
yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak in terjadi secara
teratur kama disebut juga sebagai gerak harmonik/harmonis.
Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang
sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang

sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada


ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis
sederhana.
Pada perobaan gerak harmonis sederhana, konstanta pegas
tidak hanya dipengaruhi oleh perpanjangan pegas saja tapi juga
dipengaruhi oleh periode beban yang bergerak berkali kali sesuai
berat beban. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa massa beban
berbanding lurus dengan nilai konstanta dan berbanding terbalik
dengan periodenya.

VIII.

PERTANYAAN
1. Dalam eksperimen ini, kita menggunakan model gerak
harmonik, apa yang dimaksud dengan gerak harmonik ?
bagaimana caranya secara ekperimental getaran harmoni ini
dapat terjadi.
- Getaran harmonik adalah gerak yang berulang dalam
selang waktu yang konstan. Gerak harmonik secara
eksperimen dapat terjadi karena adanya berat dari beban
gantung dan gravitasi yang arahnya selalu menuju titik
setimbang yang disebut gaya balik linier ( gaya sebanding
dengan sempangan)
2. Apa yang dimaksud dengan konstanta pegas ? tuliskan satuan
dan dimensi konstanta gaya pegas
- Konstanta gaya pegas adalah satuan karakter dari suatu
pegas yang menunjukkan perbedaan panjang yang
disebabkan oleh adanya pemberian gaya tersebut. Satuan
konstanta gaya pegas adalah N/m
Dimensi konstanta gaya pegas :
F

K
x

N kg m/ s2 kg
=
= 2
m
m
s

[M ]

=[M ]
2
[T ]

IX.

KESIMPULAN
1. Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam serang
waktu yang sama disebut gerak periodik / gerak harmonik

2. Semakin berat massa yang diberikan atau digantungkan pada


statif maka pegas tersebut akan semakin panjang
3. Nilaik K untuk tiap bahan berbeda beda dan merupakan ciri
khusus dari tiap bahan
4. Massa benda berbanding lurus dengan nilai konstanta dan
berbanding terbalik dengan periodenya

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet Praktikum Fisika Terapan Sistem Osilasi Pegas. 2013


2014. Politeknin Negeri Sriwijaya : Palembang

Ryusukesyn.blogspot.com/2013/03/laporan-gayapegas.html#.uql9micqtF4

GAMBAR ALAT

Statif dan

Stopwatch

Beban

Anda mungkin juga menyukai