Anda di halaman 1dari 1

l{'iq

-- !-

a?a
7i,e',-

IL
^_-!

.!-.
i^a

,3a
f. ii
:1i

2a,

ii
I

dangkan ;inyai lrltar:ir-va menirnbulkan sensitisasi.


kngan dr;rnikian terjadin,va :snsiiisasi kontak
,rsi:,lantLln;yl paCa *dan;-a sir:yal iritan yang dapat
i,"rii;$:il *ari a1*rgen l;o;rlak s*r'r*ii'i, dari anibang
i: r1!ji;:1 i"! s iiar,s i *r:.i* :1 tei'hr:,Jap respclirs irilan,

;:eii bahan k;rrri;l inflarnasi pada kuiit yang


ffier;i53;;g. iri.au koinbinar,i d;lt ketiganya. Jadi
iiiryal'5*oura' yans rne;iyebabkan sensitlsasi
tilak l):)ra".ial Caii r.,inyai ar:tigenik sentJiri,
n-rei;nkan iJari lritasi yan.{ i-neriyertainya. Suatu

iirrdakan r*engurangr irit*si akan menurunkail

rnaupun dari keratinosit atau leukr:sii rnfty.

babkan dilatasi vaskular dan meningkatkan


permeabilitas sehingga molekui !arui seperti
kompienren rjan F.inin mudah berdlfusi ke Cal;*:

derriis dan epidermis. Seiain itu fakici ke;rrctaktik dan eikosanoid akan menarik r;*r..iiri:fll,
monosit dan sel darah lain dari rJalarn *embuiliir
darah masuk ke dalarn dermis. Rentetan kejacian

tersebut akan menimbulkan respons kiinik DKA.


Fase elisitasi umurnnya berlangsung antara ?4'
48 jam.

I]'Jterrsl sens itisasi.

GEJALA KLINIS

Fase elisitasi

.r,

i!'

Fase ked:;a ielisitasi) hipersensitivitas tipe

lambat terjadi pada pajanan ulang alergen

Penierita urnumnya mengeluh gatal, Kelainan

diproses secara kimiawi menjadi antigen, diikat

kulit bergantung pada keparahan <iermatitis dan


lckalisasinya. Pada yang akut dimulai dergan
bercak eritematosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papuiovesikel, vesikel atau

(hapten). Seperti pada fase sensitisasi, hapten

akan ditangkap oleh sel Langerhans

dan

oleh HLA-DR kernudian diekspresikan

di

bula. Vesikel atau bula dapai pecah menirn-

Derrnukaan sel. Selanjutnya kompleks HLA-PR'


antigen akan dipresentasikan kepada sei-T yang
teiah tersensitisasi (sel-T memori) baik di kulit
nlaupun di kelenjar limfe sehingga terjadi proses
aktivasi. Di kulit proses aktivasi lebih kompleks

bulkan erosi dan eksudasi (basah). DKA akut di


tempat tertentu, misalnya kelopak mata, penis,

dengan haetimya sei-sel lain. Sel

rnungkin juga fisur, batasnya tidak jelas. Kelainan


ini sulit dibedakan dengan dermatitis kontak iritan
kronis; mi:ngkin penyehabnya juga campuran.
DKA dapat meluas ke tempat iain, inisalrrya
dengan cara autosensitisasi. Skalp, teiapak
tangan tjan kaki relatif resisten terhadap lir(A

Langednans

rnensekre*i iL-1 yang rrenstirnuiasi sel-T untuk


mernprodriksi lL-2 dan mengekspresi iL-2R, yang

::"kat, inenyebabkan praliferasi dan ekspansi


popuiasi sc;i-T di kr,iii. Sel-T ieraktivasi juga

n:engeira**r iFl.i-i, yilng akan

mengaktifkan

ii*raiir"rc*ii m*ngeksprcsi ICAM-l dan l.lLA-DR.


.+ririry* CAll- 1 r:e mi; r'igkinkan keratinosit unluk
l,;rinil.riai;sl ijsriqan s*1-T dan ieukr:sit 'l",ang iaiil
yrin.j ir!*i!{-trks}r*s! moleki;l LFA-1. $edailgkxn
l{!-F\-l-ilq ri:*mungk!nkan xeratinosit untuk ber"
i:iier*ksi ianqsung iengan sel-T eD4+, dan .iuga
nemungitinkan presentas! antigen kepada sei
I

ies*hut. FiLe,-nR;uga danat merupakan target seli rit*taxr:rk p;;ilil kenatinosit, Keratinssit mengirasilkan juge s*;r.:rnlah silokin antara lain lt-1,
iL-tj, TNF-r:, Ca:r: *r\4CSF, se:'nuanya dapat
n.:engakilvas! sr:l-T. ii--i dapai mensiirnulasi
keratinssii rn*ngh*siikan eikasanoid. $itokin dan
eikos*noid ini akari rnengaktiikan sel mas dan
makn:fag" *el c'nas vang berada di dekat pembulrih C*rah
rneiepaskan antara lain
'Jermis akan
nistamin, berbagai jenis faktor kemotaktik, FGE2
ian PGD2, dan ieukotrien 84 (LTB4). Eikosanoid
baik yang berasal dari sel mas (prostaglandin)

skrotum, eritema dan edema iebih dominan


daripada vesikel. Pada yang kronis terlihat kulit

kering, berskuama, papui, likenifikasi dan

Eerh*gai Sokasi iarjadinya #KA


Tangan" Kejaelian derrnatitis ir*riak L;':li irl*rr
maupun aiargik paling serirrg di tangan, nrr:ngkin
karena tangan merupakan argan tubuh yang
paiinE sering digunakan untuk r:neiakukari pekerjaan sehari-hari. F*nyakit l,+lit akibat keqa,
sepertiga atau iebih mengenai tangan. Ticiak
jarang <iitemukan riwayat atopi pada penderita.
Pada peker;aan yang basah i'wef work), rnlsainya -memasak rnakanan, meneuci pakaian, pengatur ranrbui di salon, nngka kejadran rjermatitis
tangan lebih tinggi.
Htiologi dermaiitis tangan sangat Nompieks

karena banyak sekali faktor yang berperan di


samping atopi. Contoh bahan yang d*pat menimbulkan dermatitis langan, misalnya deterjen,
antlseptik, getah sayurarl sernen, dan pestisida.

Anda mungkin juga menyukai