memahami lebih mendalam mengenai para pengunjung acara yang kita selenggarakan. Mereka bukan sekedar ingin
tahu tentang umur dan jenis kelamin para pengunjung, tetapi mereka juga ingin tahu mengapa orang-orang tersebut
mau untuk datang ke acara kita, apa yang menjadi daya tarik utamanya. Para sponsor juga ingin dapat memperbaiki
atau meningkatkan pengalamannya.
Ini berarti kita sebagai pencari sponsor dituntut bekerja lebih keras lagi. Sponsor dapat dengan mudah pindah ke
berbagai kegiatan yang berbeda. Oleh karena itu, penyelanggara kegiatan tidak dapat mengandalkan pendapatan
dari sponsor dalam bentuk bantuan dana. Model baru dari sponsorship didasarkan pada kemitraan. Sponsorship
yang didasarkan pada kemitraan mampu memberikan beragam jenis hasil yang menyebabkan sponsor manapun
sulit untuk meninggalkan kerjasama kemitraan tersebut.
Siapa saja yang berpeluang menjadi sponsor acara kita? Jawabannya adalah semua lembaga/perusahaan yang
sedang membutuhkan promosi dan sedang mencari mitra kerjasama dalam mengerjakan program kerja perusahaan.
Mari kita lihat peluang sponsor di 3 (tiga) sektor kehidupan:
a. Public sector
1)
Instansi pemerintahan memiliki alokasi anggaran untuk membantu meningkatkan kualitas masyarakat baik
dalam hal fisik maupun non fisik. Tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional.
2)
Pemerintah memiliki program kerja. Pada beberapa program kerja selalu melibatkan masyarakat sebagai
partner
b. Private sector
1)
Penulis yang sedang mempromosikan tulisannya. Mengundang mereka biasanya free akomodasi dan
transportasi
2)
3)
4)
5)
Perusahaan memiliki Corporate Sosial Responsibility (CSR) ditujukan untuk kegiatan sosial dan non profit
6)
7)
8)
9)
3. Third sector
1)
Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah. Lembaga sosial non profit memiliki alokasi anggaran berbagai macam
2)
Lembaga Sosial memiliki program kerja dan pada beberapa program membutuhkan kerjasama dengan pihak
lain
Bentuk-bentuk kerjasama yang bisa dilakukan dengan pihak sponsor adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
Support pembicara. Bisa jadi pembicara diambilkan dari lembaga sponsor atau sponsor bertanggung jawab
mencarikan pembicara dari lembaga jaringannya sponsor
4.
5.
6.
7.
8.
Saat kita ingin bekerjasama dengan orang lain tentunya harus saling membutuhkan. Seperti yang sudah
disampaikan di awal, bahwa pihak sponsor selalu menginginkan manfaat bukan sebaliknya. Oleh karena itu, anda
juga perlu tau apa saja yang dipertimbangkan oleh sponsor dan bagaimana caranya agar sponsor tertarik dengan
kegiatan yang anda kerjakan. Perlu diperhatikan beberapa hal ini :
1.
Siapa yang akan menyelenggarakan kegiatan tersebut. Hal ini sangat penting, karena kredibilitas
penyelenggara akan mempengaruhi keputusan pemberi sponsor. Jika penyelenggara sudah pernah
membuat suatu kegiatan dan kegiatan tersebut berakhir dengan sukses maka pihak sponsor tidak segansegan untuk memberikan bantuan, baik berupa produk maupun dana.
2.
Jenis Kegiatan. Hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan pihak sponsor apakah kegiatan yang
dilakukan akan berkaitan erat dengan produk yang dihasilkan sponsor. Sebagai contoh, kegiatan seminar
tentang
pengobatan
herbal
dapat
disponsori
oleh
perusahaan
jamu
atau
minuman
herbal.
Seminar berkorelasi positif terhadap budaya masyarakat untuk mengkonsumsi produk perusahaan dan
perusahaan berkesempatan untuk memberikan produk knowledge. Sedangkan perusahaan properti atau
perusahaan mobil mewah mungkin tidak begitu tertarik untuk mendanai kegiatan semacam ini.
3.
Peserta dan penonton. Pihak sponsor akan tertarik, jika jumlah perkiraan peserta dan penonton serta target
penonton dicantumkan di dalam proposal. Jumlah keduanya akan menjadi target pemasaran bagi para
sponsor untuk memperkenalkan atau memasarkan produk mereka.
4.
Media yang digunakan sebagai sarana publikasi. Apa yang diingan sponsor, itu yang diberikan. Saat ini
pihak sponsor rata-rata menginginkan produknya bisa dikenal oleh masyarakat bukan? Oleh karena itu,
sediakan sarananya. Bisa publikasi visual, audio atau audio visual. Media visual bisa berupa spanduk
rentang, backdrop, baliho, pamflet, flyer, rontek. Bisa juga dalam bentuk audio seperti radio atau audio
visual seperti televisi.
Salah satu perangkat vital dalam bekerja sama dengan sponsor adalah proposal. Proposal memberikan gambaran
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal yang baik adalah yang bisa menjelaskan secara terperinci dan
utuh bahkan meski tanpa penjelasan dari penyelenggara kegiatan.
Coba bayangkan diri Anda seorang CEO atau Direktur Pemasaran dari sebuah perusahaan. Dimana Anda duduk di
sebuah dalam ruangan khusus Anda. Didepan Anda ada meja kerja yang dilengkapi dengan komputer dan disisi lain
ada tumpukan kertas yang bukan lain adalah tumpukan proposal pengajuan kerjasama yang perlu Anda pelajari dan
diambil keputusan, mana yang akan ditindaklanjuti. Dalam kondisi ini, kira-kira proposal seperti apa yang akan Anda
ambil dari puluhan proposal yang ada ? proposal yang menarik, proposal yang unik, dan proposal yang tidak
terlalu tebal.
Proposal sponsor setidaknya bisa memuat konsep 5 W & 1 H : What, Why, When, Where, Who, dan How. Selain itu
perlu diperhatikan beberapa materi penting seperti dibawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apa yang bisa diberikan oleh pihak penyelenggara kepada pihak sponsor sebagai ganti sponsorship yang
diberikan. Berikan contoh-contohnya. Misalnya pencantuman logo di banner, lebih baik dibuatkan contoh
design banner dengan logo sponsor yang bersangkutan, atau mungkin anda bisa menyediakan waktu
khusus selama beberapa menit untuk mereka mempromokan kegiatan mereka.
7.
Lampiran gambar, video atau kliping koran dari kegiatan- kegiatan yang pernah dilakukan.
8.
Sertakan contact person dari kegiatan tersebut, yang mengerti dengan baik tentang detail acara tersebut.
Menyampaikan proposal saja belum cukup untuk membuat calon sponsor tertarik. Karena proposal yang masuk
bukan hanya milik kita saja. Selalu ada persaingan untuk mendapatkan kerjasama dengan pihak sponsor. Bisa jadi
dalam 1 bulan ada 5-10 proposal yang masuk untuk meminta kerjasama sponsorship. Oleh karena itu perlu cara lain
untuk meyakinkan calon sponsor agar bersedia bekerjasama dengan kita.
Setiap orang lebih percaya kepada orang yang sudah dikenal daripada orang yang belum dikenal. Apalagi orangorang yang memiliki kesan positif. Demikian juga dengan calon sponsor, mereka akan melihat siapa orang yang
merekomendaikan. Jadi sebelum menghubungi calon sponsor, cari informasi siapa orang yang dikenal oleh calon
sponsor dan bisa bisa memberikan rekomendasi. Dengan demikian setidaknya 50 % keberhasilan sudah di tangan.
Calon sponsor juga perlu diyakinkan dengan tatap muka secara langsung. Caranya adalah dengan presentasi. Cara
ini fungsinya untuk meyakinkan kepada calon sponsor bahwa kegiatan kita memang pantas untuk didukung dan
kebutuhan promosi produk mereka dapat terpenuhi. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan presentasi
sebagai berikut :
1.
Buat janji dengan calon sponsor. Usahakan bisa bertemu langsung dengan pimpinan perusahaan/cabang
perusahaan.
2.
Kuasai bahan dan bersiaplah untuk menerima penolakan dan kritikan sebelum mendapat sambutan positif.
Apapun kegiatan yang anda selenggarakan, yakinkan itu adalah kegiatan yang terbaik.
3.
Datang tepat waktu dan lakukan komunikasi informal dengan penerima tamu. Sampaikan identitas
organisasi dan berikan kartu nama.
4.
5.
6.
7.
Singkat, menarik dan padat, presentasi tidak perlu terlalu detil, karena detil acara sudah ada didalam
proposal.
menerangkan hal-hal yang menitikberatkan pada kepentingan pihak sponsor daripada pihak penyelenggara
kegiatan.
8.
Tinggalkan nomor telepon yang mudah dihubungi oleh pihak sponsor (kalo bisa kartu nama).
9.
Tanyakan kapan bisa di-follow up. Setelah itu follow up via telephon.
Setelah kesepakan kerjasama tercapai, tepati janji pada pihak sponsor pada waktu penyelenggaraan kegiatan.
Berikan yang terbaik kepada pihak sponsor sehingga tidak ada yang merasa dikecewakan. Ini karena akan berkaitan
dengan image lembaga penyelenggara. Sebisa mungkin undanglah mereka untuk datang ke acara kita, biasanya hal
tersebut akan membuat kita lebih baik di mata mereka.
Berikan laporan setelah kegiatan dan cantumkan semua bukti-bukti kegiatan dan pelaksanaan janji kepada sponsor
dan jangan lupa untuk menyertakan bukti seperti foto dari logo mereka di banner, spanduk, dsb. Hal terakhir ini
sangat penting, karena kebanyakn kita, habis manis sepah dibuang. Tidak memberikan laporan setelah mendapat
dana atau barang. Sekali lagi jangan lakukan hal itu!! Berilah Laporan kegiatan dan sebaiknya anda beraudiensi
dengan pihak sponsor tentang jalannya kegiatan tersebut. Ucapkan terimakasih kepada mereka, minta waktu luang
untuk sekedar berkunjung. Buatlah kesan positif kepada sponsor, dan jangan berfikir kerjasama hanya dilakukan saat
itu saja. Sampaikan program program lain yang memungkinkan untuk dikerjasamakan dengan pihak sponsor.
Dengan demikian maka anda sudah mendapatkan mitra kerjasama jangka panjang.
Keterangan :
1
Makalah ini ditulis untuk materi dalam acara Pelatihan Public Relation pada tanggal 26 Juli 2010 di gedung Ki Hajar
Penulis adalah Marketing PT. ISES Consulting Indonesia, Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan