FATMAWATI SOEKARNO
1. SEJARAH
Bandar Udara ini mulai dibangun pada tahun 1944 oleh pemerintahan
pendudukan Jepang untuk kepentingan pertahanan udara dalam Perang Dunia keII. Pembangunannya dilaksanakan secara kerja paksa dengan mengerahkan rakyat
di sekitar Bengkulu serta mendatangkan tenaga dari pulau jawa yang kesemuanya
dibayar sekitar 50 sen Jepang perhari. Terletak di desa Pekan Sabtu kecamatan
Selebar kotamadya Bengkulu pada koordinat 03 51 40 S dan 102 20 22 E.
Landasan yang dibangun saat itu 1100 m x 30 m konstruksi tanah yang didatarkan
dengan permukaan ditanami rumput, disamping Run Way, Jepang juga membuat
bungker tempat menyimpan pesawat dan bahan bakar berupa petak gundukan
tanah persegi empat pada sisi ujung Run Way 13 yang masih tersisa bekasnya
hingga saat ini. Arah Run Way ditentukan Jepang sejajar dengan desa/pemukiman
penduduk pada semak belukar yang konon katanya terdapat pohon kemiri besar,
dalam bahasa setempat kemiri adalah kemiling dimana pada perkembangan
selanjutnya Bandar Udara ini dinamakan Bandar Udara Padang Kemiling.
Setelah Jepang menyerah kalah, lapangan terbang tersebut dibawah
pengawasan oleh AURI dan bersama rakyat dibuat rintangan dengan kayu besar
dan menanam pohon dilapangan terbang untuk mencegah pendaratan pesawat
Belanda. Kemudian pada masa pendudukan Belanda (Agresi ke-II) lapangan
terbang Padang Kemiling ditata kembali dan dibersihkan dari rintangan-rintangan
untuk kepentingan mereka. Namun tak lama kemudian, ketika Belanda menyerah
pada tahun 1949 lapangan terbang Padang Kemiling diambil alih kembali
dibawah pengawasan AURI.
Tahun 1952 Djawatan Penerbang sipil membuat Taxiway dan Apron dengan
konstruksi lapisan rumput, sehingga lapangan terbang yang semula hanya didarati
pesawat Dakota (DC-3/C-47) dapat ditingkatkan didarati F-27 (Fokker 27) dengan
pembatasan. Untuk melengkapi fasilitas lapangan terbang saat itu, maka pada
tahun 1960 dibangun terminal penumpang dan ruangan kantor secara sederhana
Mushola
Kantor Administrasi
Toilet
Ruang
Kantin
Parkiran
Penyandang
Cacat
Ruang Menyusui
m. Terminal
Pada Bandara Fatmawati-Soekarno terdapat terminal kedatangan dan
terminal keberangkatan dimana untuk terminal keberangkatan terdapa ruang
tunggu bagi penumpang setelah melakukan Checkin. Sedangkan untuk ruang
terminal kedatangan terdapat trailer bag untuk mengambil barang bawaan
didalam terminal terdapat 2 X-Ray yaitu X-Ray bagasi dan X-Ray kabin.
Bandara Fatmawati-Soekarno memilki 5 maskapai penerbangan yang aktif
beroperasi dimana masing-masing maskapai telah memilki kloter . Maskapai
beroperasi pada Bandara Fatmawati-Soekarno yaitu, Lion Air, Sriwijaya Air,
City Link, dan yang terbaru Garuda Indonesia yang beroperasi sejak 15 Mei
2013, serta Susi Air penerbangan perintis. Jenis pesawat terbesar yang
beropreasi adalah ER-900 jenis Boeing 737-900 dengan kapasitas penumpang
216 orang.
3. KAPASITAS
a. Runway
Runway pada Bandara Fatmawati-Soekarno memilki kapasitas beban
maksimal 70 ton. Pesawat terbesar yang beroperasi saat ini adalah Boeing
737-900 ER yang dimilki maskapai penerbangan Lion Air.
b. Apron
Bandara Fatmawati-Soekarno memilki kapasitas untuk parkir untuk 6
pesawat (1,2,3,4,5 dan 6) dengan jarak bersih bentang sayap 06 (132 m).
c. Terminal
Terdapat satu terminal keberangkatan dan satu terminal kedatangan,
terminal ini digunakan pada saat ini untuk 5 maskapai penerbangan, yaitu
Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, City Link, dan Susi Air. Luas
terminal yaitu 2.807 m2.
d. Ruang Tunggu
Ruang tunggu pada Bandara Fatmawati-Soekarno memilki kapasitas untuk
calon penumpang pesawat sebanyak 250-300 kusi.
e. Parkir Area
Lahan parkir kendaraan di Bandara Fatmawati-Soekarno mampu
menampung kendaraan 200 kendaraan roda empat, dan 100 kendaraan
roda dua dengan luas total 7.204 m2.
4. KEGUNAAN
a. Kegunaan-kegunaan Komponen yang Ada di Bandar Udara
1) Sisi Udara (Air Side)
Runway (Landasan Pacu) yang berguna sebagai landasan untuk pesawat
baik saat melakukan landing ataupun take-off. Panjang landasan pacu
Perangkat peralatan telpon yang terdiri dari Central Unit atau Main
bekerja pada frekuensi 108 MHz sampai 118 MHz. Bandara FatmawatiSoekarno memiliki DVOR yang terletak disebelah kiri dari gedung
pemadam kebakaran. Tujuan dari peralatan pelayanan bandara berguna
membantu operasi pengaturan lalu lintas udara untuk menghindarkan
tabrakan antar pesawat, menghidari pesawat udara yang berada didaerah
pergerakan
pesawat
dengan
penghalang
lainnya
dari
terciptanya